You are on page 1of 19

Tugas Makalah : Anatomi Radiologi

Dosen Pengampu : Hj. Asmiati Amir, AMR., S.Si., M.Si.

Beberapa Indikasi Klinis Pada Ekstremitas atas,


Ekstremitas Bawah, Thorax dan Vertebra

Disusun Oleh :

Safa Luna Arindra / P122091 / C

Program Studi DIII Radiologi


Politeknik Kesehatan Muhammadiyah
Makassar
2023

DAFTAR ISI

1
DAFTAR ISI 2
DAFTAR GAMBAR 3
KATA PENGANTAR 4
BAB I 5
PENDAHULUAN 5
A. Latar Belakang 5
B. Rumusan Permasalahan 6
C. Tujuan Penulisan 6
D. Manfaat Penulisan 6
1. Manfaat Praktis 6
2. Manfaat Ilmiah 7
3. Manfaat Institusi 7
4. Manfaat Masyarakat 7

Bab II 5
PEMBAHASAN 5
A. Indikasi Klinis Pada Ekstremitas Atas 8
1. Fraktur 8
2. Dislokasi 8
3. Osteoartritis 9

B. Indikasi Klinis Pada Ekstremitas Bawah 10


1. Osteoasarcoma 10
2. Fraktur 11
3. Dislokasi 11

C. Indikasi Klinis Pada Thorax 12


1. Pneumothorax 12
2. Tuberkulosis (TB) 13
3. Atelaktasis 13

D. Indikasi Klinis Pada Vertebra 14

1. Skoliosis 14

2. Lordosis 15
3. Fraktur 16
4. Spendylolisthesis 17

BAB III 18
PENUTUP 18
A. Kesimpulan 18
B. Saran 18

DAFTAR PUSTAKA 19

DAFTAR GAMBAR

2
Gambar 2.1 Fraktur Ekstremitas Atas 8
Gambar 2.2 Dislokasi Elbow Joint 9
Gambar 2.3 Osteoartritis Ossa Manus 9
Gambar 2.4 Osteocondroma Femur 10
Gambar 2.5 Fraktur Ossa Cruris 11
Gambar 2.6 Dislokasi Knee Joint 11
Gambar 2.7 Pneumothorax 12
Gambar 2.8 TB 13
Gambar 2.9 Atelaktasis 14
Gambar 2.10 Skoliosis 15
Gambar 2.11 Lordosis 16
Gambar 2.12 Fraktur Cervikal 16
Gambar 2.13 Spondylolisthesis 17

KATA PENGANTAR

3
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah

yang berjudul “Beberapa Indikasi Klinis Pada Foto Thorax, Ekstremitas atas,

Ekstremitas Bawah, dan Vertebrae”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas

mata kuliah Anatomi Radiologi.

Terima kasih kepada ibu Hj. Asmiati Amir, AMR., S.Si., M.Si. selaku

dosen pengampu. Dan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan

bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat banyak

kekurangan dan  jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami menerima

segala kritik dan saran yang membangun untuk demi perbaikan makalah ini.

Terima kasih.

Makassar, 6 Mei 2023

Penulis

BAB I

4
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Radiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari penggunaan

teknologi gambar untuk mendiagnosis dan mengobati penyakiti. Pemeriksaan

radiologi adalah pemeriksaan untuk mendiagnosis dan menunjang prosedur medis.

Pemeriksaan radiologi berguna untuk membantu dokter melihat kondisi bagian

dalam tubuh pasien.

Tanda klinis adalah gambaran objektif dari suatu kondisi penyakit atau

kelainan medis. Berbeda dengan gejala yang merupakan keluhan subjektif, tanda

klinis ini diobservasi oleh tenaga kesehatan profesional.

Dalam bidang klinis tulang, radiologi memiliki peran penting dalam

diagnosis, evaluasi dan pengelolaan pasien dengan gangguan tulang dan

sendi. Radiologi juga digunakan dalam pemantauan dan evaluasi pasien

dengan kondisi kronis.

Klinis atau riwayat medis pasien sangat penting dalam interpretasi hasil

radiografi. Informasi tentang gejala, riwayat penyakit, dan faktor risiko dapat

membantu dokter dalam mengidentifikasi potensi masalah yang terlihat

dalam gambar radiografi.

B. Rumusan Masalah

5
Adapun Rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana indikasi klinis pada foto ekstremitas atas ?

2. Bagaimana indikasi klinis pada foto ekstremitas bawah ?

3. Bagaimana indikasi klinis pada thorax ?

4. Bagaimana indikasi klinis pada vertebra ?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Memberikan informasi mengenai indikasi klinis pada ekstremitas atas,

ekstremitas bawah, thorax, dan vertebra.

2. Meningkatkan pemahaman tentang indikasi klinis pada ekstremitas atas,

ekstremitas bawah, thorax, dan vertebra.

D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Praktis

a. Dapat dijadikan sebagai meningkatkan pemahaman tentang indikasi

klinis pada foto thorax, ekstremitas atas, ekstremitas bawah, dan

vertebra.

b. Dapat meningkatkan keterampilan teknis.

6
2. Manfaat Ilmiah

Dapat melatih keterampilan, mengembangkan pemikiran, dan

sebagai bahan referensi bagi pembaca maupun penulis.

3. Manfaat Institusi

Dapat digunakan sebagai kontribusi dalam menambah minat dan

motivasi sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar bagi

mahasiswanya.

4. Manfaat Masyarakat

Sebagai informasi bagi masyarakat agar dapat meningkatkan

pemahaman tentang indikasi klinis pada ekstremitas atas, ekstremitas

bawah, thorax, dan vertebra.

BAB II

7
PEMBAHASAN

A. Indikasi Klinis Pada Ekstremitas Atas

1. Fraktur

Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang,

kebanyakan fraktur terjadi akibat trauma, beberapa fraktur terjadi secara

sekunder akibat proses penyakit. Penyebab fraktur adalah trauma, yang

dibagi atas trauma langsung, trauma tidak langsung, dan trauma ringan.

Gambar 2.1 Fraktur Ekstremitas Atas

(Sumber : iStock)

2. Dislokasi

Dislokasi merupakan kehilangan hubungan yang

normal antara kedua permukaan sendi secara komplet / lengkap.

Terlepasnya

kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi, Dislokasi ini dapat hanya

komponen tulangnya saja yang bergeser atau terlepasnya seluruh komponen

8
tulang dari tempat yang seharusnya (dari mangkuk sendi). Dislokasi terjadi

ketika sendi mengalami benturan atau tekanan yang keras.

Gambar 2.2 Dislokasi Elbow Joint

(Sumber : Flex-Free)

3. Osteoartritis

Osteoarthrosis atau osteoarthritis (OA) merupakan penyakit sendi

degeneratif yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi. Osteoartritis

merupakan kelainan sendi non inflamasi. Termasuk persendian yang aus dan

tersobek, sehingga menyebabkan degenerasi tulang rawan. Ini menyebabkan

nyeri, deformitas dan kaku progresif di persendian.

Gambar 2.3 Osteoartritis Ossa Manus

(Sumber : handsurgery )

B. Indikasi Klinis Pada Ekstremitas Bawah

9
1. Osteosarcoma

Osteosarkoma merupakan neoplasma primer dari tulang yang tersering

setelah myeloma multiple. Osteosarkoma biasanya terdapat pada metafisis

tulang panjang di mana lempeng pertumbuhannya (epiphyseal growth  plate)

sangat aktif, yaitu pada distal femur, proksimal tibia dan fibula.

Gambar 2.4 Osteosarcoma Femur


(Sumber : orthoinfo)

2. Fraktur

Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang,

kebanyakan fraktur terjadi akibat trauma, beberapa fraktur terjadi secara

sekunder akibat proses penyakit. Penyebab fraktur adalah trauma, yang

dibagi atas trauma langsung, trauma tidak langsung, dan trauma ringan.

10
Gambar 2.5 Fraktur Ossa Cruris (Tibia dan Fibula)

(Sumber : Dokter Post)

3. Dislokasi

Dislokasi merupakan kehilangan hubungan yang

normal antara kedua permukaan sendi secara komplet / lengkap.

Terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi, Dislokasi ini

dapat hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau terlepasnya

seluruh komponen tulang dari tempat yang seharusnya (dari mangkuk

sendi). Dislokasi terjadi ketika sendi mengalami benturan atau tekanan

yang keras.

Gambar 2.6 Dislokasi Knee Joint

(Sumber : Orami)

C. Indikasi Klinis Pada Thorax

1. Pneumothorax

Pneumothorax adalah kondisi ketika udara terkumpul di rongga pleura,

yaitu ruang di antara paru-paru dan dinding dada. Udara tersebut dapat

11
masuk akibat adanya cedera di dada atau robekan di paru-paru. Akibatnya,

paru-paru jadi mengempis (kolaps) dan tidak bisa mengembang.

Gambar 2.7 Pneumothorax

(Sumber : sariteknologi)

2. Tuberkulosis (TB)

Tuberkulosis atau TB adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi

bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut dapat masuk ke dalam

paru-paru dan mengakibatkan pengidapnya mengalami sesak napas disertai

batuk kronis.

TB adalah penyakit yang dapat menular secara droplet, yaitu ketika

seseorang tidak sengaja menghirup percikan ludah dari orang lain pengidap

TB, paling sering melalui batuk atau bersin, sehingga risikonya cukup tinggi.

12
Gambar 2.8 TB

(Sumber : Orami )

3. Atelaktasis

Atelektasis adalah penyakit restriktif akut yang umum terjadi, mencakup

kolaps jaringan paru atau unit fungsional paru. Atelektasis (Atelectasis)

adalah pengkerutan sebagian atau seluruh paru-paru akibat penyumbatan

saluran udara (bronkus maupun bronkiolus) atau akibat pernafasan yang

sangat dangkal.

Atelektasis adalah suatu keadaan paru atau sebagian paru yang

mengalami hambatan berkembang secara sempurna sehingga aerasi paru

berkembang atau sama sekali tidak terisi udara.

13
Gambar 2.9 Atelaktasis

(Sumber : KlikDokter)

D. Indikasi Klinis Pada Vertebra

1. Skoliosis

Skoliosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang belakang dimana

terjadi pembengkokan tulang belakang ke arah samping kiri atau kanan.

Kelainan skoliosis ini sepintas terlihat sangat sederhana. Namun apabila

diamati lebih jauh sesungguhnya terjadi perubahan yang luar biasa pada

tulang belakang

akibat perubahan bentuk tulang belakang secara tiga dimensi, yaitu

perubahan sturktur penyokong tulang belakang seperti jaringan lunak

sekitarnya dan struktur lainnya

14
Gambar 2.10 Skoliosis

(Sumber : Kliniktulangbelakang)

2. Lordosis

Lordosis adalah kelainan pada tulang belakang (vertebra) yang

mengakibatkan lumbar (bagian bawah) melengkung ke dalam secara berlebihan.

Lengkungan yang berlebihan tersebut membuat lumbar lebih maju ke depan dan

menyebabkan area perut menonjol ke depan, serta area pinggul menonjol ke

belakang dan atas.

Lordosis adalah kelainan bentuk tulang yang menyebabkan tulang menjadi

tidak sempurna, melainkan lebih melengkung. Kondisi ini disebut juga dengan

swayback.

15
Gambar 2.11 Lordosis

(Sumber : Flex-Free)

3. Fraktur

Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas tulang,

kebanyakan fraktur terjadi akibat trauma, beberapa fraktur terjadi secara

sekunder akibat proses penyakit. enyebab fraktur adalah trauma, yang dibagi

atas trauma langsung, trauma tidak langsung, dan trauma ringan.

Gambar 2.12 Fraktur Cervikal

(Sumber : Halodoc)

16
4. Spondylolisthesis

Spondylolisthesis adalah suatu gangguan tulang belakang saat tulang

vertebra bergeser maju ke tulang bawahnya. Faktor risiko spondylolisthesis

termasuk olahraga yang memberikan tekanan pada tulang di punggung

bawah. Jika tulang belakang bergeser terlalu jauh, ini dapat menekan saraf

dan menyebabkan sakit punggung yang parah atau penjejalan saraf yang

menghasilkan nyeri kaki atau mati rasa.

Gambar 2.13 Spondylolisthesis

(Sumber : Wikipediia)

17
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Tanda klinis adalah gambaran objektif dari suatu kondisi penyakit atau

kelainan medis. Berbeda dengan gejala yang merupakan keluhan subjektif, tanda

klinis ini diobservasi oleh tenaga kesehatan profesional. Pada extremitas atas dan

bawah ada beberapa indikasi klinis yang dapat terjadi, misalnya fraktur, dislokasi,

tumor atau trauma. Pada indikasi klinis pada thorax terdapat pneumothorax, TB,

atelaktasis dan masih banyak lagi. Pada indikasi klinis pada tulang belakang atau

vertebrae terdapat juga fraktur, skoliosis, lordosis dan spondylolisthesis. Beberapa

Indikasi klinis tersebut dapat dilihat dengan pemeriksaan foto radiologi (X-ray).

B. Saran

Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah

di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.

Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan

makalah itu dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik

yang bisa membangun dari para pembaca.

18
DAFTAR PUSTAKA

Rinaldi Aditya, 2014. Closed Fraktur. Lampung :


Jurnal

Deni Utami. 2015. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dislokasi. Surakarta :


Makalah

Anonim. 2018. Klinis Pada Ekstermitas Atas dan Bawah. Yogyakarta:


Makalah

Nabila R. 2019. Klinis Vertebra. Semarang :


Makalah

Harni Kagendra. 2021. Perbandingan Kifosis, Lordosis,Skoliosis. Jambi


Jurnal

19

You might also like