Professional Documents
Culture Documents
Kewarganegaraan
Kewarganegaraan
Pengertian, Penentuan, Persoalan, Hak dan Kewajiban, dan Ketentuan UU Mengenai Warga Negara Indonesia
➢ Warga Negara
▪ Warga Negara (citizen) adalah anggota dari suatu komunitas atau yang
menjadi bagian dari suatu penduduk yang menjadi unsur negara. Dahulu
disebut kawula negara, sekarang lazim disebut warga negara.
▪ Yang menjadi Warga Negara Indonesia adalah orang-orang bangsa Indonesia
asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang
sebagai warga negara.
▪ Sesuai dengan sebuatannya, warga negara bukan lagi hamba, melainkan
peserta, anggota atau warga dari suatu negara.
➢ Kewarganegaraan
▪ keanggotaan yang menunjukkan hubungan atau ikatan antara negara dengan
warga negara.
▪ segala hal ihwal yang berhubungan dengan warga negara. Dalam
kewarganegaraan, tercipta ikatan antara individu dengan negara, dimana
individu secara politis dan yuridis merupakan anggota penuh dari negara dan
berkewajiban untuk setia kepada negara; sebaliknya negara berkewajiban
melindungi setiap warga negaranya.
Kewarganegaraan dalam Islam
Penjelasan
■ Istilah yang digunakan dalam ayat adalah orang-orang
yang beriman. Jika dipandang telah terbentuk suatu
negara pada saat ayat ini diturunkan, maka istilah yang
digunakan adalah mukmin/orang yang beriman.
■ Orang beriman itu terbagi menjadi dua:
1. َها َج ُروا َو َجا َهدُواyang kemudian menjadi muhajirin
( ;)المهاجرونdan
2. ص ُروا
َ َ َآو ْوا َونyang kemudian menjadi anshar ()ألنصار.
Kemudian
■ Di Madinah (pasca hijrah) Nabi membuat sebuah piagam
(semacam konstitusi) yang ia sebut dengan صحيفة المدينة
(Piagam Madinah) atau dengan istilah lain adalah sebuah kitab
sebagaimana kalimat awal piagam ini yang berbunyi:
“”هذا كتاب من محمد النبي صلىی هللا عليه وسلم بين المؤمنين والمسلمين
Artinya:
“Ini adalah piagam dari Nabi Muhammad ﷺantara muslim dan
mukmin.”
■ Muslim dan mukmin itu berasal dari Quraisy dan Yatsrib
(sekarang Madinah), dan yang mengikuti mereka,
menggabungkan diri dan berjuang bersama mereka.
Lanjutan
■ Dan semua mereka (mukmin dan muslim) adalah umat yang
satu (ummatan wahidah).
■ Menariknya, fakta historis itu jelas bahkan tertulis di
dalam piagam Madinah itu sendiri bahwa yang mengadakan
perjanjian tidak hanya orang Islam (muslim) yang oleh
orang sekarang disamakan dengan orang beriman (mukmin),
melainkan juga orang-orang Yahudi.
■ Padahal lumrah kita ketahui (mungkin juga diyakini),
mukmin dan muslim di hari ini merujuk kepada satu entitas,
yaitu orang-orang Islam itu sendiri. Sedangkan Yahudi
merupakan orang-orang kafir sebagaimana orang-orang
Nasrani (Kristen). Demikian mayoritas kita meyakininya.
Lanjutan
■ Mengikuti apa yang dipahami hari ini, maka yang berjanji
dalam piagam Madinah itu adalah: 1. orang-orang Islam
atau beriman dari kalangan muhajirin dan anshar dan 2.
orang-orang Yahudi dari beberapa keturunan di Yatsrib
(Madinah).
■ Anshar sendiri merujuk kepada orang-orang Madinah yang
kemudian dibatasi hanya kepada muslim Madinah.
■ Sedangkan dari kalangan muhajirin (orang-orang Mekah
yang berhijrah) tidak ada satupun dari kalangan Yahudi
maupun kelompok lainnya. Justru, berdasarkan ayat
sebelumnya, mukmin yang tidak berhijrah tidak lagi
menjadi kewajiban dalam melindungi mereka
(kemungkinannya ada orang-orang beriman namun tidak
berhijrah).
Lanjutan
Jauh pada periode berikutnya (setelah Nabi wafat),
para ahli fikih (fiqh) mengkategorikan warga negara
menjadi:
Islam/Muslim Kaum Dzimmy/Kafir Dzimmy
• Semua warga negara muslim yang terdapat • Yaitu kaum non muslim yang
beban tugas untuk menyelenggarakan bersedia tetap setia dan taat kepada
kehidupan sejalan dengan tradisi Islam. Negara Islam. Islam memberi
Kepada mereka sajalah negara menegakkan jaminan perlindungan kehidupan,
hukum-hukumnya secara keseluruhan dan nafkah, dan kekayaaan, serta
memerintahkan mereka untuk
melaksanakan semua kewajiban agama, jaminan kebudayaan, keimanan dan
moral, budaya dan politik. Negara martabat kepada mereka.
mewajibkan kewajiban bela negara kepada
mereka.
Sekarang
■ Kecuali di negara-negara Islam, beberapa negara yang
mayoritasnya muslim telah membuang jauh-jauh
konsep muslim dan kafir dalam konstitusi mereka.
■ Indonesia misalnya, muslim dan non-muslim dipandang
sama (status, hak, kewajiban, dll) sebagai Warga
Negara Indonesia.
■ Bahkan, mereka yang merupakan keturunan dan telah
menjadi WNI kini boleh menduduki jabatan-jabatan
strategis termasuk Presiden/Wakil Presiden
Indonesia.
Pengertian Kewarganegaraan dibagi menjadi: