Professional Documents
Culture Documents
SKRIPSI ZURAIDAH SAHPUTRI DALIMUNTHE-dikonversi
SKRIPSI ZURAIDAH SAHPUTRI DALIMUNTHE-dikonversi
FILM IMPERFECT
SKRIPSI
Oleh:
ZURAIDAH SAHPUTRI DALIMUNTHE
NPM 1603110066
Program Studi Ilmu Komunikasi
Konsentrasi Broadcasting
i
i
ii
iii
iv
ABSTRAK
Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan rahmatnya yang berlimpah
sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Selanjutnya tidak lupa pula
Muhammad SAW yang telah membawa Risalahnya kepada seluruh umat manusia
dan menjadi suri tauladan bagi kita semua. Penelitian ini merupakan kewajiban
bagi penulis guna melengkapi tugas-tugas serta memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan program Sastra 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
dan motivasi dari berbagai pihak yang tidak ternilai harganya. Untuk itu dalam
kesempatan ini dengan ketulusan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih
Armansyah Dalimunthe dan Ibunda Rosnani Lubis yang telah mengasuh dan
v
memberikan rasa cinta dan kasih sayang serta mendidik dan mendukung
Sumatera Utara.
3. Bapak Dr. Rudianto, S. Sos., M.Si selaku dosen pembimbing yang selalu
skripsi ini.
4. Bapak Dr. Arifin Saleh, S.Sos., MSP. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Komunikasi.
perkuliahan.
vi
10. Kepada Nurzihan Shahiba yang selalu menemani dan membantu penulis
11. Kepada Nisa, Adel, Fitri yang turut membantu dan memberi semangat
12. Kepada Nanda dan Lili yang selalu ada dari awal masuk perkuliahan
sampai sekarang.
13. Kepada teman- teman penulis yang berada di kelas E Broadcasting Sore
14. Serta seluruh pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu,
ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pembaca dan dapat memperluas
cakrawala pemikiran kita dimasa yang akan datang dan berharap skripsi ini
Penulis
vii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... v
2.3 Film......................................................................................... 20
3.5 Narasumber................................................................................ 30
viii
3.7 Teknik Analisis Data ................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB I
PENDAHULUAN
komunikasi yang dilakukan melalui media, baik media cetak ataupun media
elektronik. Seperti yang di kemukakan oleh Dedi Mulyana dalam bukunya Ilmu
komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (majalah, surat kabar)
atau elektronik (radio, televisi, film). Sedangkan media massa sendiri memiliki
arti media komunikasi yang menyebarkan informasi secara masal sehingga dapat
diakses oleh khalayak secara masal pula. Sementara itu, Burhan Bungin menyebut
media massa adalah institusi yang berperan sebagai Agen Of Change, yaitu
sebagai institusi pelopor perubahan. Dengan arti lain, bahwa media massa juga
berperan untuk mencegah budaya-budaya yang masuk dalam Negara yang justru
tempat tertentu. Pesan film sebagai media komunikasi massa dapat berbentuk apa
saja tergantung dari tujuan film tersebut. Akan tetapi, umumnya sebuah film dapat
mencakup berbagai pesan, baik itu pesan pendidikan, hiburan dan informasi.
pikiran manusia berupa isi pesan, suara, perkataan, percakapan dan sebagainya.
1
2
massa yang popular. Sebagai media, film tidak bersifat netral, pasti ada pihak-
pihak yang mendominasi atau terwakili kepentingannya dalam film tersebut. Film
dapat disebut juga sebagai transformasi kehidupan masyarakat karena, dalam film
kita dapat melihat gambaran atau cerminan yang sebenarnya, dan bahkan kita
terkadang tidak menyadari hal tersebut. Sebagai gambar yang bergerak, film
adalah reproduksi dari kenyataan yang terjadi apa adanya. Film juga memiliki
hubungan antara film dan masyarakat selalu di pahami secara linier. Artinya film
terhada perspektif ini didasarkan atas argument bahwa film adalah potret dari
masyarakat di mana film itu dibuat. Film selalu merekam realitas yang tumbuh
layar.
lainnya. Salah satu hal yang sering terjadi di era sekarang adalah seseorang tidak
akan segan mengucapkan kalimat penghinaan kepada orang lain, baik itu orang
3
yang dikenal ataupun tidak dikenalnya. Adapun hal yang sering menjadi bahan
penghinaan orang adalah kekurangan dari fisik seseorang. Baik seseorang itu
terlalu kurus, terlalu gemuk ataupun bentuk kekurangan yang lainnya. Bentuk
penghinaan itu biasa disebut dengan Body Shaming. Lebih jelasnya body shaming
diketahui sebagai kritikan, mengejek dan komentar yang bersifat negatif terhadap
dampak besar bagi dirinya. Kecenderungan mengejek bentuk fisik akan membuat
korban merasa tidak nyaman dan tidak percaya diri. Dilansir dari
mengatakan dampaknya secara psikologis sangat luas, terutama self esteem yang
menurun. Ketika seseorang diberi ujaran terkait dengan kondisi fisiknya dan
kondisi fisik tersebut memang buruk, seseorang akan merasa buruk secara psikis.
Misalnya mengatakan seseorang bertubuh gendut, bisa saja orang tersebut merasa
rendah diri dan merasa tidak berharga. Bentuk fisik yang menjadi fokus pelaku
body shaming yang akan berdampak sangat luas dan bisa saja menjadikan
korbannya merasa stres dan depresi. Akan merasa tidak sempurna karena bagian
tubuh tersebut menjadi fokus ujaran di dalam body shaming ini, tutupnya.
temukan pada film. Bahkan terkadang, tema body shaming bisa menjadi salah satu
topik utama bagi beberapa film yang pernah diproduksi, salah satunya adalah film
Indonesia yang disutradarai oleh Ernest Prakasa dirilis pada 19 Desember 2019
Rara yang terlahir dengan gen gemuk dan kulit sawo matang, warisan sang ayah.
Berbeda dengan adiknya, Lulu yang mengikuti gen ibu mereka yang merupakan
mantan model. Berawal dari ibunya yang sering menasihati Rara agar mengurangi
semakin tertekan. Rara bekerja disebuah kantor kosmetik dan juga menjadi guru
mengatasi masalah itu. Rara diminta menggunakan waktu selama sebulan untuk
beberapa puluh kilogram. Rara akhirnya berhasil menurunkan berat badan dan
Pada awalnya, film adalah hiburan bagi kelas bawah, dengan cepat mampu
menembus batas-batas kelas dan menjangkau kelas lebih luas. Kemampuan film
itu, mulailah merebak studi yang mengetahui dampak film terhadap masyarakat.
Penelitian terhadap film atau bentuk-bentuk narrative story lain yang bersifat
audio visual dapat di lakukan dengan memilih salah satu model analisis semiotika
tertentu. Dalam menganalisis body shaming dalam film ini, peneliti menggunakan
analisis semiotik untuk menganalisis body shaming tersebut, yang mana semiotik
media itu sendiri dikomunikasikan melalui seperangkat tanda. Teks media yang
tersusun atas seperangkat tanda itu tidak pernah membawa makna tunggal.
Berawal dari latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengkaji
tentang film Imperfect yang memiliki adegan body shaming tersebut dengan judul
IMPERFECT”
penelitian
broadcasting
URAIAN TEORITIS
Secara etimologis, semiotika berasal dari kata dalam bahasa Yunani yakni
semeion yang memiliki arti “tanda”. Tanda didefinisikan sebagai sesuatu yang
atas dasar konvensi soaial yang terbangun sebelumnya dianggap mewakili sesuatu
yang lain. Tanda bermakna sesuatu hal yang menunjuk adanya hal lain (Bungin
2011:164).
proses perlambangan.
mencakup teori utama mengenai bagaimana tanda mewakili objek, ide, situasi,
keadaan, perasaan, dan sebagainya yang berada di luar diri. (Morrisan, 2009:27).
7
8
2012:141).
tentang tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya yakni cara
mendefinisikan semiotika adalah studi tentang pertanda dan makna dari sistem
“teks” media atau studi tentang bagaimana tanda dari jenis karya apapun dalam
disusun, jenis-jenis tanda yang digunakan dan makna dari tanda-tanda yang
semiotika merupakan sebuah alat untuk menganalisis apa makna isi pesan media.
gejala susastra sebagai alat komunikasi yang khas di dalam masyarakat manapun.
yang tersembunyi dibalik sebuah tanda (teks, berita, iklan). Karena sistem tanda
9
dimana penggunaan tanda tersebut berada. Menurut Saussure, tanda terdiri dari
dua: Signifier (penanda), merupakan bunyi yang bermakna atau coretan yang
bermakna (aspek material), yaitu apa yang di tulis, apa yang di katakan atau di
baca. Signified (petanda) merupakan gambaran mental yaitu pikiran atau konsep
Tanda (sign) adalah sesuatu yang berbentuk fisik yang dapat di lihat dan di
dengar yang biasanya merujuk kepada sebuah objek atau aspek dari realitas yang
untuk mengirim makna tentang objek dan orang lain akan menginterpretasikan
atau pengetahuan yang sama terhadap sistem tanda tersebut agar komunikasi
lancar.
(two order of signification). Dua tahap tersebut mengacu pada istilah denotasi dan
konotasi untuk menunjuk tingkat makna. Makna denotasi adalah makna tingkat
yakni dengan mengaitkan secara langsung antara lambang dengan realitas atau
gejala yang di tunjuk. Kemudian makna konotasi adalah makna-makna yang dapat
bertemu dengan perasaan dan emosi yang karenanya berada pada tingkatan ke
10
teori tentang denotasi dan konotasi. Istilah signifiant menjadi ekspresi dan signifie
menjadi isi. Namun, Barthes mengatakan bahwa antara signifiant dan signifie
1. Signifier 2. Signified
(petanda)
(penanda)
dan signified (petanda) dalam sebuah tanda terhadap kualitas eksternal. Barthes
menyebutnya dengan denotasi atau makna yang nyata dari tanda. Sedangkan
konotasi adalah istilah Barthes untuk menunjukkan signifikasi tahap kedua. Hal
Denotasi adalah apa yang digambarkan tanda terhadap sebuah objek, sedangkan
berkaitan dengan kemampuan artistik dan daya kreativitas yang di bentuk oleh
kebudayaan, mitos, kepercayaan atau ketidak sadaran itu sendiri. Jadi dalam
11
konsep Barthes, tanda konotatif tidak sekedar memiliki makna tambahan, namun
a. Denotasi
Makna kamus dari sebuah kata atau terminologi atau objek (literal
dari “Big Mac” adalah sandwich yang dibuat oleh McDonalds yang
b. Konotasi
c. Metafora
d. Simile
e. Metonimi
f. Synecdoche
Kita tahu bahwa Gedung Putih adalah nama kantor dan kediaman resmi
pertahanan Amerika.
g. Intertextual
bagaimana teks saling bertukar satu dengan yang lain, sadar ataupun tidak
ini biasanya mengacu kepada penggunaan bahasa dengan arti yang sesuai
dengan apa yang terucap. Dalam hal ini denotasi merupakan sistem
dikenali, yaitu:
menjadi ide, objek, dan makna. Ide dapat dikatakan sebagai lambang,
yang dapat kita alami sekarang, meskipun ada tanda yang sejak dahulu
ramburambu lalu-lintas.
kalimat. Dengan kata lain, semiotik sosial menelaah sistem tanda yang
dimana body shaming merupakan salah satu bentuk pelecehan seksual yang
pendapat kepada seseorang mengenai bentuk tubuh yang dimiliki oleh orang lain.
meremehkan bentuk tubuh. Body shaming juga merupakan istilah dari perkataan
diri sendiri atau orang lain yang mengkritik bentuk tubuh yang menurutnya tidak
ideal. Seperti mengejek terlalu kurus atau terlalu gemuk, terlalu hitam atau terlalu
karna tindakan body shaming merupakan tindakan kekerasan. Body shaming yang
sering kita jumpai adalah pada lingkungan sekitar, dimana body shaming itu
dilakukan tanpa kesengajaan atau bahkan memang disengaja. Mulai dari basa-basi
kemudian bercanda yang merendahkan. Hal yang biasa terjad pada lingkungan
sekitar adalah dimana teman-teman kita sendiri sering mengejek bentuk tubuh
yang tidak sempurna dan hal ini membuat korban tidak percaya diri, merasa
direndahkan oleh orang-orang dan berusaha untuk membentuk tubuh yang lebih
perbandingan dengan orang lain. “seperti saya sangat jelek dibanding dia.”
Mengkritik penampilan orang lain didepan mereka “dengan paha itu, anda tidak
akan pernah mendapat teman kencan.” Mengkritik penampilan orang lain tanpa
sepengetahuan mereka “apakah anda melihat apa yang dia kenakan hari ini? Tidak
menyanjung”.
16
Adanya bentuk tubuh ideal yang berkembang ditengah masyarakat saat ini
menghakimi bentuk tubuh orang lain jika tidak sesuai dengan kriteria ideal
tersebut. Pada sesi ini akan dijelaskan dua betuk body shaming, yaitu:
1) Fat Shaming
Ini adalah jenis yang paling populer dari body saming. Fat
2) Skinny/Thin Shaming
negative yang sama. Bentuk body shaming ini lebih diarahkan kepada
tubuh yang aneh, kelebihan tinggi badan ataupun kekurangan tinggi badan.
bagi orang lain. Misalnya seseorang yang memiliki bobot tubuh yang berlebih
ketika naik ojek online, pengemudi spontan melihat ban motor bagian belakang
ketika penumpangnya yang memiliki bobot tubuh yang lebih tersebut naik ke atas
motor.
ketimbang body shaming dalam bentuk tindakan. Hal ini karena tindakan body
shaming lebih menimbulkan pengaruh yang lebih besar, seperti trauma dan putus
asa, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menerima diri sendiri.
dapat berdampak langsung pada mereka yang mengalaminya. Body shaming baik
mengganggu kenyamanan dan menimbulkan dampak yang buruk bagi orang yang
Tidak hanya dari sisi kemanusiaan, body shaming juga menjadi sebuah
tindakan yang aman tercela dalam islam. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S
س ۤا ٍء ٍ س ۤا ٍء ِّم
َ ِّن ن َ لن ٰٓ ع
ٍَ سى اَنٍ يَّ ُكونُوٍا خَي ًرا ِّمن ُه ٍم َو َ ن قَو ٍم
ٍ َر قَو ٍم ِّم ٍَ يٰٓاَيُّ َها الَّذينٍَ ا َمنُوٍا
ٍ ل يَسخ
mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-
olokan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula
barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang
zalim.”.
Tidak hanya itu, Rasulullah juga pernah melarang keras para sahabat
pakaiannya, sehingga terlihatlah kedua kaki dan betisnya yang kecil. Para sahabat
“apa yang kalian tertawakan?” para sahabat menjawab, “kedua betisnya yang
ان مِ ن أ ُ ُحد
ِ ََوالَّذِي نَفسِي بِيَ ِد ِه لَ ُه َما أَثقَ ُل فِي المِ يز
betisnya itu di mizan nanti lebih berat dari pada gunung uhud.” (HR.
2) Korban body shaming akan menutup diri dan lebih senang menyendiri
orangporang hanyak akan melihat dia dari tampilan fisik sehingga dia
kepercayaan diri yang sudah rendah dan tidak punya motifasi untuk
membuktikan diri.
20
kurus.
sengaja. Lebih parah lagi, jika terlalu sering mendapatkan perlakukan yang
Behavioral Medicine tahun 2015, ada banyak perubahan sikap yang akan
depresi.
2.3 Film
Pengertian film Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 316), film diartikan
seperti selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif (yang
akan dipotret) atau untuk tempat gambar positif (yang akan dimainkan dalam
bioskop). Bentuk, jenis dan ukuran film dibuat melalui proses kimiawi, proses
elektronik, atau proses lainnya. Film ada yang dihasilkan tanpa suara atau film
21
bisu dan film bersuara. Film yang telah selesai diproduksi ditayangkan dengan
sistem proyeksi mekanik, elektronik, dan atau lainnya. Film mempunyai peran
Film pada dasarnya merupakan alat audio visual yang menarik perhatian
orang banyak, karena dalam film dapat memuat adegan yang terasa hidup juga
karena adanya kombinasi antara suara, tatawarna, kostum dan panorama yang
indah. Film memiliki daya pikat yang dapat memuaskan penonton. Alasan khusus
mengapa seseorang menyukai film, karena adanya unsur manusia mencari hiburan
dan meluangkan waktu. Alasan utama orang menonton film adalah untuk mencari
nyata yang dihadapi. Film juga dapat dipakai penonton untuk melihat hal- hal
Film adalah cerita singkat yang ditampilkan dalam bentuk gambar dan
suara yang dikemas sedemikian rupa dengan permainan kamera, teknik editing
dan skenario yang ada. Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga
hidup dan suara memberikan daya tarik tersendiri. Film mampu menyajikan
mempengarui sikap yang cukup besar terhadap para penikmat film (Arsyad, 2005:
49). Maka dari itu film menjadi salah satu media massa digunakan untuk tujuan
22
untuk semakin berusaha mencerna makna dari hakekat dari film tersebut.
penguraiannya adalah:
b. Pengambilan Gambar
dalam film bioskop memungkinkan dari jarak jauh atau extreme long
c. Konsentrasi Penuh
bioskop, bila tempat duduk sudah penuh atau waktu main sudah tiba,
d. Identifikasi Psikologi
membuat pikiran dan perasaan kita larut dalam cerita yang disajikan.
23
film agar dapat memanfaatkan flm tersebut sesuai dengan karakteristiknya. Film
dapat dikelompokan pada jenis film cerita, film berita, film dokumenter dan film
kartun.
a. Film cerita (story film), adalah jenis film yang mengandung suatu cerita
benar- benar terjadi. Karena sifatnya berita, maka film yang disajikan
actuality).
Putri Salju (Snow White), Miki Tikus (Mickey Mouse) yang diciptakan
Namun yang jelas film mempunyai kekuatan bujukan atau persuasi besar. Kritik
puublik dan adanya lembaga sensor juga menunjukkan bahwa sebenarnya film
sangat berpengaruh. Karena film memerlukan khalayak yang besar, karena pasar
luar negeri merupakan sumber pendapatan utama dan kontrol pemerintah selalu
pemisahan rasial, kejahatan dan kekerasan mental, namun mereka berusaha tidak
ada pengakuan bahwa penulis skenario yang mencoba menyisipkan paham itu,
komite tidak berhasil memperoleh cukup bukti untuk menyatakan bahwa film
positif sekaligus mengkritik kondisi sosial masyarakat. Jadi, misinya bukan hanya
sekedar memberi hiburan semata, tetapi juga ada kontrol sosial yang dilakukan,
dalam film Imperfect misalnya. Film ini mengisahkan tentang seorang wanita
bernama Rara yang bekerja disebuah kantor kosmetik yang selalu mendapatkan
berlebih.
disutradarai oleh Ernest Prakasa yang diambil dari novel Imperfect: A Journey to
Self-Acceptance karya Meira Anastasia, istri Ernest sendiri. Ernest bekerja sama
dengan Starvision untuk membuat film Imperfect, film ini diperankan oleh Jessica
Milla, Reza Rahardian, Karina Suwandi, Shareefa Daanish, Yasmin Napper, Kiki
25
Narendra, Dewi Irawan, Dion Wiyoko, Ernest Prakasa dan yang lainnya. Ernest
mengungkapkan bahwa film ini adalah film yang cukup berat untuknya, hal ini
dikarenakan Ernest mengambil dari kisah yang ditulis oleh istrinya tentang
sendiri.
perempuan di masa sekarang ini, dimana kecantikan diukur oleh rupa dan media.
Film ini menceritakan seorang wanita bernama Rara yang bekerja dikantor
kosmetik, karena memiliki tubuh yang gendut dan berkulit sawo matang. Rara
warisam dari ayahnya yaitu gen gemuk dan kulit sawo matang, berbeda dengan
adiknya yang mengikuti gen ibu mereka yang merupakan mantan peragawati.
Rara dengan adiknya dikarenakan adiknya memiliki badan yang langsing dan
berkulit putih. Rara selalu mendapat perlakuan tidak menyenangkan dikantor dan
Lama kelamaan rara merasa tidak percaya diri dengan bentuk badannya
karena lingkungannya dipenuhi oleh wanita cantik berbadan ideal. Rara menjabat
untuk menaikkan jabatannya dikantor tersebut tapi bos rara mengharuskan Rara
untuk mengubah total penampilannya, selain tidak percaya diri banyak teman-
26
kata orang yang menyayanginya, Rara mulai menerima saran ibunya untuk
melakukan diet dan lebih merawat diri agar Rara mendapatkan bentuk badan yang
ideal. Rara berusaha keras untuk menurunkan berat badannya dengan cara
mencemooh dirinya mulai mendekati Rara dan meminta maaf karena telah
ternyata masalahnya tidak berhenti sampai disitu. Dia harus mengahadapi masalah
Film yang disutradarai oleh Ernest Prakasa ini sangat disukai banyak
orang, karena film ini memiliki banyak pelajaran yang bisa dipetik. Film ini
mengajarkan kita agar lebih mencintai diri sendiri dan mensyukuri segala sesuatu
yang kita punya, karena manusia adalah makhluk paling sempurna diantara
makhluk lainnya dan kepercayaan diri tidak bisa diukur dari seberapa menawan
rupa seseorang.
BAB III
METODE PENELITIAN
dalam bentuk kata-kata (lisan dan tulisan), ucapan, isyarat, pengalaman dan
perilaku yang amati. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kualitatif,
media itu sendiri dikomunikasikan melalui seperangkat tanda. Teks media yang
tersusun atas seperangkat tanda itu tidak pernah membawa makna tunggal.
27
28
Tabel 2
Film Imperfect
Body Shaming
VERBAL
• Fat Shaming
• Skinny/Thin Shaming NON VERBAL
• Rambut Tubuh/Tubuh • Tindakan
BerbuluShaming
• Warna Kulit Shaming
• Bentuk dan Ukuran
Tubuh Shaming
ROLAND BARTHES
DENOTASI KONOTASI
berikut:
29
ini film Imperfect merupakan salah satu bentuk karya fiksi cerita yang
dengan ucapan
1. Semiotika • Sign
• Signifier
• Signified
30
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi jenis, yaitu data
1. Data premier
Netflix.
2. Data skunder
penulis teliti.
metode pengumpulan data atau metode pengumpulan data yang tidak semestinya
2005:83).
31
body shaming yang terdapat dalam film tersebut, dan dikuatkan dengan
dokumentasi dan artikel tentang film ini melalui internet. Dokumentasi yaitu
ini. Disini peneliti juga melakukan screenshoot setiap scene yang berhubungan
dengan body shaming baik itu secara verbal maupun non verbal.
suatu benda. Analisis dalam penelitian kualitatif ini merupakan upaya yang
menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan
memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Lexy Melong,
2006:248).
analisis semiotik, maka lokasi penelitian tidak seperti yang dilakukan penelitian
yang dapat memudahkan peneliti menyaksikan dan menganalisa isi dari karya
film, sedangkan waktu yang digunakan dalam penelitian ini di mulai dari April
2020.
BAB IV
yang mendapatkan citra baik atau buruk. Analisis pertama melihat bagaimana
kekerasan simbolik dalam Film Imperfect yang berupa serangkaian peristiwa yang
merupakan fokus utama dalam penelitian. Pada bagian ini teks yang dikaji dalam
Film Imperfect dilihat dari penuturan dan pemilihan kata yang disuguhkan di
Pada tahap awal, analisis kritis akan dimulai dengan tahap penjabaran
kalimat yang ada dalam novel. Setelah dilakukan penjabaran terhadap teks-teks
atau kalimat yang menjadi unit analisis, kemudian membongkar kalimat Imperfect
Berikut ini adalah hasil deskripsi data penelitian yang berkaitan dengan
33
34
seharusnya orangtua
dapat melakukan
dengan menyediakan
sehat, melakukan
bertumbuh dan
memperbaiki kebiasaan
sehat. Bertambahnya
35
mengurangi risiko
membantu mengatur
mengembangkan
Kecantikan menurut
3 - Kalian itu beda Rara gendung dan Ada beberapa poin pada
banget adek kakak rambut urakan dan teks kedua belas yang
berpenampilan seperti
laki-laki. Sedangkan
menggambarkan bentuk
pandangan masyarakat
dipertegaskan lewat
iklan-iklan pada di
media yang
menampilkan
perempuan feminine
4 - Itu Pacar Kamu Rara adalah pacar Dika Teman Dika sedang
temannya Sindiran-sindiran
diperbincangkan dan di
sebagai “main-main”
semata.
akan membuat
perempuan melupakan
Kelompok perempuan
39
seringkali harapannya
sehingga membuat
idamakan para
perempuan pada
umumnya.
selai, namun ibu Rara untuk tidak makan tersebut bahwa ibu Rara
ternyata mendatangkan
seperti Rara.
untuk mengingat akan lemak yang ada di akan lemak dan merasa
seringkali harapannya
sehingga membuat
idamakan para
perempuan pada
membatasi makanan
Mereka menghindari
membatasi kehidupan
interaksi dengan
lingkungan sosial
bentuk-bentuk
yang dimilikinya.
memarahi si
Tompel karena
menutupi
tompelnya yang
menyababkan
kerjaannya untuk
43
membabylis
membuka rambut
yang menutupi
tompelnya
(Signifier)
- Sitompel terkejut
(Signified)
menyebutnya anugerah,
menjadi jaminan
jabarkan beberapa
keriting.
memengaruhi tekstur
menutupi layar.
make up dan
menguploadnya ke
internet, follower
tersebut membuly
coklat. (Sign)
- Rara berhenti
makan coklat
(Signifier)
kata ibunya
(Signified)
yang mengalaminya
bahkan depresi.
Komentar negatif
memiliki tubuh
sempurna sekalipun.
dirinya. Memiliki
eksotis.
12 - Daripada elu Sipit Sipit adalah mata yang Dalam hidup ini banyak
kali memproyeksikan
suka di tubuhnya ke
Misalnya, sebenarnya ia
berhasil mengubahnya.”
demi mencairkan
suasana. Padahal,
menjatuhkan harga
dirinya. Para
dengan enteng
melontarkan kalimat-
tidak langsung
menjatuhkan korbannya.
Alasan mereka
mencairkan suasana.
bersembunyi di balik
menyalahkan korbannya
sedikit orang-orang di
karena pernah
mengalami body
51
shaming.
4.2 Pembahasan
Film kali ini tergolong unik dan tidak biasa, walaupun dengan genre
umum rom-com, namun konten yng diangkat di film ini merupakan isu hangat
dimana-mana terlebih bagi kaum hawa. Ya, isu body shamming dikupas secara
cerdas dan menggelitik dalam film yang diangkat dari novel karya Meira
sendiri pertama kali terbit pada tahun 2018. Film ‘Imperfect’ ini sendiri
merupakan kolaborasi dari pasangan suami istri Ernest Prakarsa sebagai sutradara
Di film ini selain melibatkan aktor dan aktris muda berbakat juga
menampilkan cukup banyak aktor serta aktris senior seperti Karina Suwandi, Olga
Lydia, Wanda Hamidah, Diah Permatasari, Ratna Riantiarno dan banyak lagi. Tak
para stand-up comedian, diantaranya ada Aci Resti, Neneng Wulandari, Kiky
Saputri dan juga Muhadkly Acho yang kembali dipercaya Ernest sebagai
Terlahir gemuk dan berkulit gelap bagi Rara (Jessica Mila) bagaikan
terkena sebuah kutukan. Ditambah lagi setelah kelahiran adik perempuannya Lulu
(Yasmin Napper) yang terlahir dengan kulit putih bersih yang persis dengan
52
ibunya Debby (Karina Suwandi) seorang mantan peragawati yang top era 80-an.
dukungan dari kekasihnya Dika (Reza Rahardian) yang selalu menerima dirinya
apa adanya.
suatu hari mendapatkan peluang untuk naik jabatan sebagai manajer di kantornya
tersebut. Tapi Rara harus menghadapi tantangan yang cukup pelik, sang bos
Kelvin (Dion Wiyoko) ternyata lebih memilih orang lain sebagai pengantinya.
Walau pun Rara cerdas menurut Kelvin citra fisik yang ‘bening’ lebih
Hingga Rara pun berani maju meminta waktu untuk mengubah total
penampilannya.
Cukup banyak isi yang sensitif dan berat yang ditampilkan dalam film ini.
Dari mulai absurd-nya tentang beauty standard di mana dalam ‘image’ yang telah
penampilannya selalu berkulit putih bersih dan juga langsing. Hal ini juga
menampilkan image yang salah tersebut sehingga menjadi potret keseharian para
perasaan ‘insecure’, sebuah perasaan yang tidak nyaman dengan dirinya sendiri
terutama dalam hal yang berhubungan dengan tampilan fisik, di mana era media
53
sosial sekarang ini orang lebih mudah membandingkan dirinya sendiri dengan
Meira dan juga Ernest membawa pesan dalam film ini agar orang lebih
fokus pada dirinya sendiri dan bukan pada pandangan orang lain. Sehingga secara
perlahan namun pasti orang akan lebih menghargai dan mencintai dirinya sendiri.
Isu yang paling menarik diangkat dalam film ini adalah tentang body
shaming. Istilah ‘body ‘shaming sendiri mengacu dari perilaku mengkritik dan
mengomentari fisik diri sendiri maupun orang lain dengan cara negatif. Seperti
juga yang terjadi dengan Rara yang sering mendapatkan body shaming dari
ibunya sendiri karena penampilan fisiknya tidak seperti adiknya yang putih,
langsing dan berambut lurus. Rara sekali lagi menjadi potret keseharian dari
banyak diantara kita yang mengalami bullying, entah kita sebagai korban ataupun
Chemistry antara Mila dan Reza sebagai pasangan kekasih begitu natural,
ruang romantisme antara Rara dan Dika ditampilkan dengan begitu manis dan
tidak berlebihan. Reza Rahardian yang berperan sebagai Dika dihadirkan sebagai
’perwakilan’ dari para laki-laki yang mungkin sering menghadapi situasi di mana
Jessica Mila cukup meyakinkan tampil sebagai Rara, karakter wanita karir
yang cerdas dan ketika dihadapkan pada pilihan kariernya untuk berubah secara
Dan Rara sepanjang hidupnya merasa bahwa timbangan adalah musuh abadinya
54
karena tidak memberikan hasil yang ia inginkan selama ini. Seperti yang
tercantum dari sub judul film ini; karier, cinta, dan timbangan.
dengan begitu menggelitik, dengan hadirnya 4 karakter anak kos cewek di rumah
ibu Ratih (Dewi Irawan) sebagai ibunya Dika tampil sesuai komedi khas Ernest
yang relate dengan kehidupan keseharian dengan isu-isu yang fresh yang sedang
terjadi.
perhatian audiens dan selalu berhasil memancing banyak tawa penonton. Begitu
juga dengan adanya George (Boy William) sebagai selebgram dan juga sekaligus
pacar Lulu tampil begitu pas yang menggambarkan aktivitas khas kaum milenial
yang berat tersebut menjadi ringan dan mudah dicerna audiens. Menghibur
sekaligus kaya akan pesan. Selain tentunya yang patut diapresiasi adalah proses
transformasi Rara dari gemuk menjadi kurus berlangsung dengan alami tanpa
kilogram dan 1 bulan lebih untuk menurunkan beratnya. Hal itu pastinya
Fachir dan Dimas Wibisana sebagai penata musik dan untuk pertama kalinya dan
membuat 3 lagu baru. ’Pelikku Untuk Pelikmu’ yang dinyanyikan oleh Fiersa
Besari, ‘Cermin Hati’ dinyanyikan salah seorang personel dari GAC yaitu Audrey
55
Tapiheru dan ‘Tak Harus Sempurna’ yang dinyanyikan sendiri oleh Reza
Rahardian.
BAB V
5.1 Kesimpulan
3.
5.2 Saran
mengenai realitas yang terjadi dalam kehidupan, dalam hal ini mengenai body
shaming mengingat banyaknya kasus body shaming yang terjadi belakangan ini.
Masyarakat khususnya pecinta film harus lebih jeli dengan kualitas film yang
ditonton, agar masyarakat dapat menjadikan tontonan itu sebagai pelajaran bukan
contoh yang tidak baik. Masyarakat diharapkan dapat lebih kritis dengan film
yang disuguhkan.
56
57
DAFTAR PUSTAKA
Chairani, Lisya. (2018). Body Shame dan Gangguan Makan Kajian Meta-
Analisis. Fakultas Psikologi Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim
Riau. Vol. 26, No. 1.
Samosir, Putri Triana, Devi dan Sawitri, Ratna Dian. (2015). Hubungan Antara
Citra Tubuh Dengan Pengungkapan Diri Pada Remaja Awal Kelas VII.
Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro. Vol. 4, No. 2.
Internet
https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/ciri-body-shaming-adalah/ (diakses
pada tanggal 10 mei 2020 Pukul 20.32 WIB )
https://konsultasisyariah.com/30817-ternyata-3-ini-yang-ditimbang-di-
harikiamat.html ( diakses pada tanggal 10 mei 2020 Pukul 20.33 WIB )
https://www.idntimes.com/life/inspiration/daysdesy/wajib-stop-5-dampak-buruk-
ini-bisa-terjadi-pada-korban-body-shaming-c1c2/full (diakses pada tanggal
10 mei 2020 pukul 20.50 WIB)
https://hellosehat.com/hidup-sehat/psikologi/ciri-body-shaming-adalah/ (diakses
pada tanggal 12 mei 2020 pukul 15.22 WIB)
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-4312424/jangan-remehkan-body-
shaming-ini-dampaknya-bagi-kesehatan-jiwa (diakses pada tanggal 9 juni
2020 pukul 21.15 WIB)
https://id.wikipedia.org/wiki/Imperfect:_Karier,_Cinta_%26_Timbangan (diakses
pada tanggal 11 mei 2020 pukul 20.12 WIB)
https://tirto.id/sinopsis-film-imperfect-yang-tayang-bioskop-hari-ini-19-desember-
enJP (diakses pada tanggal 11 mei 2020 pukul 20.15 WIB)