You are on page 1of 6

BAB 6

TEORI BELAJAR DAN PELANJARAN ANAK USIA


DINI
A . MAKNA BELAJAR MELALUI BERMAIN BAGI ANAK
Bagi seorang anak , bermain adalah kegiatan Yang mereka lakukn sepanjang
hari bagi anak bermain adalah hidup adalah permainan . anak usia dini tidak
membedakan antara bermain . anak-anak umumnya sangat menikmati
permainan dan akan terus melakukannya di manapun mereka miliki
kesempatan; sehingga brmain adalah salah satu cara anak usia dini belajar ,
karena melalui bermain anak belajar tentang apa yang ingin mereka ketahui
dan pada akhirnya mampu mengenal semua peristiwa yang terjadi Di
sekitarnya .

Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dan


menimbulkan kesenagan/kepuasan bagi diri seseorang ; sedangkan parten
memandang kegiatan bermain sebagai sarana sosialisasi, diharapkan melalui
bermain dapat memberi kesempatan anak bereksplorasi , menemukan ,
mengekspresikan perasaan , berkreasi dan belajar secara menyenagkan.
Selain itu, kegiatan bermain dapat membatu anak mengenal tentang diri
sendiri , dengan siapa ia hidup serta lingkungan tempat di mana ia hidup .

Semua anak senang bermain , setiap anak tentu saja sangat menikmati
permainannya , tampa terkecuali. Melalui bermain anak dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungannya dan dapat lebih dewasa .untuk lebih memahami
hakikat bermain , berikut lebih dahulu akan di uraikan beberapa pendapat ahli
tentang bermain . bermain adalah kebutuhan semua anak , lebih lagi kepada
anak-anak yang usia 3-6 tahun . bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan
anak dengan atau tampa mempergunakan alat yang menghasilkan pengertian
dan memberikan informasi, memberi kesenangan dan mengembangkan
imajinasi anak spontan dan tampa beban . pada saat pelajaran berlangsung
hampir semua aspek perkembangan anak dapat terstimulasi dan berkembang
anak dapat terstimulasi dan berkembang dengan baik termasuk di dalamnya
perkembangan kreativitas . anak-anak dapat mengambil kesempatan untuk
belajar tentang dirinya sendiri, orang lain dan lingkungannya. Selain itu ,
pelajaran juga memberikan kebebasan pada anak untuk berimajinasi,
bereksplorasi dan menciptakan suatu bentuk kreativitas . anak-anak memiliki
motivasi dari dalam dirinya untuk bermain , memadukan sesuatu yang baru
dengan apa yang talah diketahui.

B. periode sensitif untuk belajar


Anak dalam tumbuh kembangnya melewati “ periode sensitif “ yang
merupakan masa awal untuk belajar. Kesempatan seperti ini tidak datang
untuk kedua kalinya . selama periode sensitif , anak menjadi mudah
terstimulasi oleh aspek-aspek yang berada di lingkungannya . setiap periode
sensitif adalah khusus dan bersifat ‘ mendesak-memaksa’ dan sekaligus
memotivasi anak untuk fokus secara sunggu-sunggu pada beberapa aspek
tertentu pada lingkungannya , setiap hatinya tanpa menjadi lelah atau bosan ,
ini perupakan mekanisme alamiah yang pasti pada anak , yang membantu
mereka untuk mengembangkan ketrampilan dan bakatnya yang merupakan
bagian yang tak terpisahkan dengan faktor-faktor keturunan sebagai manusia .
tidak dapat dipungkiri awal dan akhir dari setiap periode sensitif adalah sering
berbeda dari anak yang satu dengan lainnya , sehingga kita memerlukan
pengawasan yang hati-hati dan merespon anak-anak kita secara individu .
ingat, bahwa anak-anak periode sensitif ini adalah fondasi yang akan banyak
di ikuti oleh hal-hal yang akan kita bangun / kembangkan di kemudian hari.
Masa ini merupakan “ kesempatan yang terbatas “ . selama periode sensitif ,
anak dapat belajar sesuatu yang baru, memperbaiki ketrampilan baru atau
mengembangkan aspek kemampuan berpikir otaknya tampa ‘ rasa sakit ‘ dan
hampir tampa di sadarinya . bagaimanapun , priode sensitif adalah suatu
transisi sekali anak telah menguasai ketrampilan atau konsep yang telah di
serapnya ,periode sensitifnya terlihat lenyap, sehingga jika anak tidak di
perlihatkan pada pengalaman stimulasi yang benar , kesepatan itu akan
hilangkan begitu saja . ketrampilan masih dapat dipelajari , akan tetapi saat ini
memerlikan waktu dan usaha dan latihan yang benar . kepada ?

Contoh : belajar satu atau lebih bahasa adalah relatif lebih mudah pada anak
usia 2 dan 3 tahun jika mereka dalam periode sensitif untuk bahasa , tetapi
jauh lebih sulit pada kebanyakan kita setelah dewasa .

PERIODE SENSITIF (LAHIR-6 TAHUN)


1. Gerakan (lahir-1 tahu)
Gerakan anak bayi menjadi terkoordinasi dan terkontrol seperti halnya
belajar menggenggam, menyentuh , berbalik, keseimbangan , merayap
, dan berjalan.
2. Bahasa (lahir-6 tahun)
Diawali dengan belajar bersuara, bayi akan mengalami kemajuan
dengan mengocek kata-kata, suka kata dan akhirnya kalimat.
3. Objek kecil (1-4 tahun)
Bayi akan mendekatkan benda kecil ke mukanya dan dari hal-hal yang
detail sebagai kemanjuan koordinasi mata-tangan yang semakin lama
menjadi sempurna dan akurat .
4. Urutan (2-4 tahun)
Segala sesuatu harus pada tempatnya . tahapan ini merupakan ciri-ciri
dari bayi kita yang suka terhadap hal-hal yang rutin dan keingintahuan
pada konsistensi dan pengulangan.
5. Musik (2-6 tahun)
Bila musik merupakan bagian dari leluasanya setiap hari, anak-anak
akan menunjukkan keinginan yang spontan dalam intonasi, irama dan
melodi .

6. Toilet training (10 bulan-3 tahun)


Saat sistem persyaratan anak lebih menjadi baik berkembang dan
teritergrasi, anak-anak kita akan belajar mengontrol kantung kecil dan
perut .
7. Kehormatan dan santun (2-6 tahun)
Anak anda akan cinta pada kesopanan dan sikap yang bijaksana yang
akan terinternalisasi kedalam kepribadiannya .
8. Alat indera (2-6 tahun)
Pedidikan penginderaan di mulai saat lahir , tetapi dari usia 2 tahun
anak anda akan sangat menyukai pengalaman inderanya (merasakan
dengan lidahnya , mendengar suara , menyentuh, dan mencium
aroma).
9. Menulis (3-4 tahun)
Montessori menemukan bahwa ketrampilan menulis mendahului
membaca dan dimulai dengan usaha untuk memproduksi huruf-huruf
dan angka-angka dengan pensil dan kertas .
10. Membaca (3-5 tuhun)
Anak menunjukkan keinginan yang spontan dalam simbol dan suara-
suara yang di keluarkan tak lama mereka menyuarakan kata-kata.

11. Hubungan spasial (4-6 tahun)


Saat pemahaman hubungan bentuk-bentuk anak anda berkembang , ia
akan mampu mengajarkan puzzle-puzzle yang sulit.

12. Matematika (4-6 tahun)


Montessori menemukan cara untuk memberi anak pengalaman nyata
tentang matematika pada periode sensitif pada angka dan jumla .
C. pembelajaran pada pendidikan anak usia dini
Kegiatan pembelajaran pada anak usia dini pada hakikatnya adalah
pengembangan kurikulum secara konkret berupa seperangkat rencana
yang berisi sejumlah pengalaman belajar melalui bermain yang
diberikan pada anak usia dini berdasarkan potensi dan tugas
perkembangan yang harus dikuasainya dalam rangka pencapainan
kompetensi yang harus dimiliki oleh anak .
1. Hakikat program pembelajaran pada anak
usia dini
Program pembelajaran adalah pengembangan sejumlah
pengalaman belajar melalui kegiatan bermain yang dapat
memperkaya pengalaman anak tentang berbagai hal , seperti cara
berpikir tentang diri sendiri , tanggap pada pertanyaan, dapat
memberikan argumentasi untuk mencari berbagai alternatif. Selain
itu , hal ini membantu anak-anak dalam mengembangkan
kebiasaan dari setiap karakteryang dapat dihargai oleh masyarakat
serta mempersiapkan mereka untuk memasuki dunia orang dewasa
yang penuh tanggung jawab .
2. Tujuan dan fungsi program pembelajaran
Tujuan program pelajaran pelajaran adalah membantu meletakan
dasar ke arah perkembangan sikap pengetahun , keterampilan dan
kreativitas yang di perlukan oleh anak untuk dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungannya dan untuk prtumbuhan serta
perkembagan pada tahapan berikutnya . untuk mencapai tujuan
program pembelajaran tersebut , maka diperlikan strategi pelajaran
bagi anak usia dini yang berorientasi pada : (1) tujuan yang
mengarah pada tugas-tugas perkembagan disetiap rentangan usia
anak; (2) materi yang diberikan harus mengacu dan sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan yang sesui dengan taraf perkembagan
anak (DAP= developmentally approriate practice; (3) metode yang
dipilih seharusnya bervariasi sesuai dengan tujuan kegiatan belajar
dan mampu melibatkan anak secara aktif dan kreatif serta
menyanangkan ; (4) media dan lingkungan bermain yang digunakan
haruslah aman, nyaman dan menimbulkan ketertarikan bagi anak
dan perlu adanya waktu yang cukup untuk bereksplorasi; (5)
evaluasi yang terbaik dan dianjurkan untuk dilakukan adalah
rangkin sebuah assesment melalui observasi partisipatif terhadap
segala sesuatu yang dilihat , didengar dan diperbuat oleh anak .
3. Fungsu program pembelajaran
Program pembelajaran memiliki sejumlah fungsi , di antaranya
adalah : (1) untuk mengembangkan seluruh kemampuan yang di
miliki anak sesuai dengan tahap perkembangannya , (2)
mengenalkan anak dengan dunia sekitar, (3) mengembangkan
sosialisasi anak , (4) mengenalkan peraturan dan menanamkan
disiplin pada anak , (5) memberikan kesempatan kepada anak untuk
menikmati masa bermainnya .
Pembelajaran pada anak usia dini adalah untuk mengoktimalkan
perkembagan anak secara menyeluruh berdasarkan berbagai
dimensi perkembagan anak usia dini baik perkembagan sikap
pengetahun , ketrampilan dan reativitas yang di perlukan oleh anak
untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya serta untuk
pertumbuhan dan perkembagan pada tahap berikutnya .
B. MODEL PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI
Pembelajaran anak usia dini memiliki dua jenis model yaitu
pembelajaran yang berpusat pada guru dan berpusaat pada anak
Teori behavioris , berdasarkan penelitian pavlov dalam mengamati
perilaku hewan , bahwa jiwa hewan diberi stimulus tertentu , maka
menimbulkan respons yang tertentu sesuai dengan stimulasi yang
diberikan . skinner mengemukakan bahwa seluruh perilaku manusia
dapat di jelaskan atau di amati sebagai respons yang terbentuk dari
berbagai stimulus yang pernah diterimanya dari lingkungannya .
Teori perkembangan , para ahli psikologi perkembangan melihat
bahwa anak memiliki motivasi diri yang dimilikinya sejak lahir untuk
menjadi mampu “ motivasi berkemampuan “ inilah yang kemudian
dipandang oleh para ahli psikologi sebagai dasar untuk
mengembangkan pembelajaran yang berpusat pada anak, dengan
menghargai seluru proses perkembagan yang dimiliki oleh anak dan
berkembang sesuai dengan ritme yang dimiliki masing-masing
anak dengan menciptakan lingkungan dan menyediakan peralatan
yang menyadiakan kesempatan pada anak untuk belajar dan
berkembang .
PENERAPAN PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA
ANAK DAN GURU
Metode pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran
memberikan kesempatan dan kebebasan pada anak untuk
mengemukakan pemikirannya , mereka mengemukakan
pemikirannya mereka sendiri dan mengidentifikasikan kegiatannya.
Pembelajaran yang berpusat pada guru atau dikenal dengan istilah,
pengajaran langsung, di mana guru atau instruktur memberikan
petunjuk atau instruksi langsung tentang apa yang harus dilakukan
oleh anak dan guru mengevaluasi kegiatan anak berdasarkan
tindakan yang muncul dari dalam diri anak.

You might also like