You are on page 1of 2

SEKILAS TENTANG SEMIOTIKA DAN ANALISIS ISI1

Wahid Nashihuddin
Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Email: wahed87@gmail.com

Semiotika
Semiotika adalah ilmu tentang tanda. Untuk membaca dan memaknai tanda diperlukan
adanya “bahasa”. Makna terbentuk melalui sistem perbedaan yang terstruktur dalam bahasa.
Makna diproduksi melalui proses seleksi dan kombinasi tanda-tanda di sekitar dua poros, yaitu:
poros sintagmatis (linear, misalnya kalimat) dan poros paradigmatis (arena tanda, misalnya
sinonim), yang ditata dalam sistem penandaan. Tanda ini terdiri dari penanda (media) dan
petanda (makna) (Saussure, 1960). Tujuan analisis semiotika adalah untuk menemukan makna
tanda termasuk hal-hal yang tersembunyi dibalik sebuah tanda (teks, iklan, berita). Pemikiran
pengguna tanda merupakan hasil pengaruh dari berbagai konstruksi sosial dimana pengguna
tanda (Wibowo, 2013). Semiotika mempelajari apa saja yang dapat dianggap sebagai tanda dan
menolak tanda yang bersifat absolut. Tanda sebagai sesuatu yang merepresentasikan atau
menggambarkan sesuatu yang lain berdasarkan pemikiran seseorang. Tanda ini terdiri dari dua
materi dasar, yaitu ekspresi (seperti kata, suara, dan simbol) dan konten/isi (seperti makna dan
arti) (Hjemlev,1961).
Semiotika merupakan metode penelitian dengan pendekatan tekstual dan studi tentang tanda.
Untuk memaknai tanda diperlukan bahasa dan kode-kode kultural agar dapat dibentuk dan
dikomunikasikan. Tanda akan membentuk makna yang mengacu satu sama lain, yang
merupakan hasil konvensi sosial yang terorganisasi melalui relasi antar-tanda. Sebagai contoh
berita di televisi dari analisis semiotika menjadi representasi makna yang telah dikonstruksi,
bukan cermin realitas (Barker, 2000). Ekspresi sangat tergantung pada perspektif atau cara
berpikir seorang pengamat. Sedangkan konten bersifat objektif, sehingga yang dapat menyatukan
antara ekspresi dan konten adalah konteks. Hubungan antara ekspresi dan konten bersifat mental,
tergantung dari siapa yang menginterpretasikan tanda tersebut (Manning & Swan, 1997).
Metode semiotika menjadi dasar asumsi dan konsep yang memungkinkan kita untuk
menganalisis sistem simbolik dengan cara sistematis. Sistem simbolik ini direpresentasikan
melalui bahasa verbal, kode, dan simbol. Dalam kehidupan sosial, struktur kelompok,
kepercayaan/agama, praktik-praktik budaya, dan makna relasi sosial beranalogi dengan struktur
bahasa (Denzin & Lincoln, 1997).

Analisis Isi
Analisis isi digunakan untuk memaknai teks dan konteks. Teks adalah isi dokumen,
sedangkan konteks terkait dengan naratif (alur), lingkungan semantik „langsung‟, majas atau
gaya bahasa, dan keterkaitan antara teks dengan pengalaman/pengetahuan pembaca. Teks
terbaca merupakan interaksi antara proses pembacaan, teks, dan pembaca (Barthes, 1975).
Tujuan analisis isi adalah untuk menganalisis komunikasi secara sistematik, objektif dan
kuantitatif terhadap pesan yang tampak. Analisis isi digunakan untuk menyimpulkan makna teks
ataupun melalui prosedur yang dapat dipercaya, dapat diaplikasikan dalam konteks yang berbeda
dan bersifat sah. Teks tidak hanya sekedar produk tulisan, tetapi juga “other meaningful matter”,
yaitu produk yang memiliki makna lainnya seperti lukisan, gambar, peta, suara, ataupun simbol
(Krippendorff, 2004). Tujuan lainnya adalah untuk menjelaskan karakteristik majalah pop atau
dokumen lain (Lowenthal, 1962).
Analisis isi menjadi salah satu metode yang tidak mudah untuk riset karena objek
penelitiannya bukan menusia, melainkan teks. Peneliti hanya perlu memakanai sumber data dan

1
Ma ka lah Akademik Ma ta Kuliah “Semiotika Media” Sekolah Pascasarjana Prodi Ka jian Budaya dan Media, Mi na t Ma na jemen
Informa s i da n Perpus ta ka a n – UGM Ta hun 2020.
teks yang bersumber dari majalah, koran, acara TV, buku, syair lagu, cerita film, dan iklan
(Nanang, 2010). Analisis isi sangat terkait dengan studi resepsi, yakni menganalisis makna
tekstual sebagai kritik, yang masih jauh dari kepastian tentang makna yang telah diidentifikasi
oleh pembaca/audien/konsumen (Barker, 2011). Orientasi teknik analisis isi berorientasi pada
penelitian kualitatif, yang biasanya digunakan untuk menentukan dan membandingkan karakter
dokumen (Denzin & Lincoln, 1997).

Adapun persaman dan perbedaan semiotika dengan analisis isi, yaitu


 Persamaan:
1) Semiotika dan analisis isi sama-sama merupakan metode penelitian ilmu sosial yang
bersifat kritis dan objeknya teks.
2) Media analisis kritis semiotika dan analisis isi sama-sama menggunakan bahasa, kode,
gambar, suara, dan simbol komunikasi lainnya.
3) Hasil analisis metode semiotika dan analisis isi tersebut adalah makna yang
dipersepsikan pengamat/peneliti berdasarkan teks dan konteksnya.

 Perbedaan:
1) Semiotika menfokuskan kajiannya pada tanda, sedangkan analisis isi fokus pada
interpretasi isi teks (selain tanda).
2) Metode semiotika dikhususkan untuk penelitian kualitatif, sedangkan analisis isi dapat
digunakan untuk penelitian kualitatif dan kuantitatif.
3) Representasi isi teks dalam semiotika tidak bersifat absolut (dimaknai berbeda tergantung
pada sudut pandang pengamat), sedangkan representasi isi teks dalam analisis isi bersifat
pakem (maknanya sama) – terlebih lagi analisis isi untuk penelitian kuantitatif, makna
teks bersifat absolut (representasi rumus dan angka numerik).
4) Objek data dalam metode semiotika bisa tubuh manusia, sedangkan dalam metode analis
isi adalah teks selain manusia.

Daftar Pustaka
Barker, C. (2000). Cultural Studies: Theory and Practice. London: Sage Publication.
Barthes, R. (1975). The Pleasure of the Text. New York: Hill & Wang.
Denzin, N.K. & Lincoln, Y.S. (1997). Handbook of Qualitative Research. USA: Sage Publication.
Hjemslev, L. (1961). Prolegomena to a Theory of Language (ed.rev). Masidon: University of Wisconsin
Press.
Krippendorf, K. (2004). Content Analysis: an Introduction to Its Methodology. London: SAGE
Publications.
Lowenthal, L. (1962). Literature, Culture, and Society. Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.
Manning, P.K. & Swan, B.C. (1997). Analisis Naratif, Analisis Konten, dan Analisis Semiotika. Dalam
Handbook of Qualitative Research, editor: Denzin, N.K. & Lincoln, Y.S. USA: Sage Publication.
Nanang, M.. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta:
PT.Raja Grafindo Persada.
Saussure, F.de. (1960). Course in General Linguistics. London: Peter Owen.
Wibowo, S.W. (2013). Semiotika Komunikasi-Aplikasi Praktis bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi”.
Jakarta: Mitra Wacana Media.

You might also like