You are on page 1of 4

Nama : Muayyaduddin Jawad Kiram

Nim : 21105010048

Tarekat Qadariyah Hanafiyah

Allah

Jibril As

Muhammad Rasulullah Saw

Ali bin Abi Tholib Ra

Sayyidina Hussein bin Ali

Imam Zainal Abidin

Imam Muhammad Al-Baqir

Imam Ja’far Ash-Shadiq

Syaikh Musa Al-Kazhim

Syaikh Abi Hasan Ali Bin Musa Ar-Ridha

Syaikh Ma’ruf Al-Karkhi

Syaikh Surri As-Saqathi

Syaikh taifah Abdul Qosim Junaidi Al-Baghdadi

Syaikh Abu Bakar Asy-Syibli

Syaikh Abdul Wahid Al-Thamimi

Syaikh Abdul Farath At-Turtusi

Syaikh Abi Hasan Al-Hakari

Syaikh Abi Sa’id Mahzumi

Sulthan Auliya Al-Quthub Al-Ghaust Saul’Azham

Maulana Syaikh Muhammad Jailani Abrar


Tarekat Qodiriyah Hanafiyah didirikan oleh Syekh Abdul Qadir al-Jailani adalah seorang
sufi, cendekiawan Islam, dan pendiri Tarekat Qadiriyyah. Ia lahir di wilayah Gilan, Persia pada
tahun 1077 M. Pada usia yang sangat muda, ia telah menunjukkan kecerdasan dan dedikasi
terhadap agama. Ia memulai pendidikan formalnya di kota Nishapur dan kemudian melanjutkan
studinya di Baghdad, yang pada saat itu merupakan pusat keilmuan Islam.

Selama studinya di Baghdad, Syekh Abdul Qadir al-Jailani menarik perhatian banyak orang
dengan pemahaman mendalamnya tentang ilmu agama dan praktik spiritual. Ia memperoleh
pengaruh yang kuat dari sejumlah guru sufi terkenal pada zamannya. Selama perjalanan
spiritualnya, ia dikatakan telah memiliki pengalaman mistis dan wahyu yang dalam.

Setelah menyelesaikan studinya, Syekh Abdul Qadir al-Jailani mendirikan Tarekat Qadiriyyah
sebagai sarana untuk menuntun orang-orang dalam mencapai keselamatan spiritual. Ajaran-
ajaran tarekat ini mengedepankan pentingnya zikir, pengabdian kepada Allah, dan kebajikan
dalam kehidupan sehari-hari. Tarekat Qadiriyyah menekankan pentingnya kasih sayang,
toleransi, dan pelayanan sosial kepada sesama manusia.

Pengaruh dan warisan Syekh Abdul Qadir al-Jailani sangat luas, baik dalam bidang sufi maupun
dalam masyarakat Islam secara umum. Kitabnya yang terkenal, "Ghunyat al-Talibin" atau
"Keperluan Para Pencari", masih dipelajari dan dihormati oleh banyak pengikut tarekat
Qadiriyyah dan juga para pencari kebenaran spiritual lainnya.

Ajaran Tarekat Qodiriyah Hanafiyah

1. Zikir: Zikir adalah amalan berulang-ulang mengingat dan menyebut nama Allah.
Pengikut Tarekat Qadiriyyah dianjurkan untuk secara teratur melakukan zikir, khususnya
dengan menggunakan dzikir "La ilaha illallah" (Tiada Tuhan selain Allah) dan "Allah
Allah" (Allah, Allah). Tujuan dari zikir adalah memperkuat hubungan spiritual dengan
Allah dan menyucikan hati.

2. Salat dan Ibadah Wajib: Pengikut Tarekat Qadiriyyah diharapkan untuk menjalankan
salat lima waktu dan melaksanakan ibadah wajib lainnya sesuai dengan tuntunan agama
Islam. Pelaksanaan salat dan ibadah wajib merupakan bagian penting dari praktik
keagamaan dalam tarekat ini.

3. Tawakkal: Tawakkal adalah tindakan mengandalkan sepenuhnya pada Allah dalam


segala hal. Pengikut Tarekat Qadiriyyah diajarkan untuk mempercayai kehendak Allah
dan melepaskan diri dari ketergantungan pada dunia materi. Tawakkal melibatkan
kesadaran bahwa segala sesuatu terjadi atas izin dan kehendak Allah.

4. Tasawuf dan Penyucian Hati: Tarekat Qadiriyyah menekankan pentingnya penyucian hati
dan pembangunan spiritual. Pengikut diajarkan untuk mengendalikan hawa nafsu dan
menghapuskan sifat-sifat negatif seperti keserakahan, kedengkian, dan kebencian.
Melalui praktik zikir, refleksi diri, dan penekanan pada akhlak yang baik, pengikut
tarekat berusaha untuk mencapai peningkatan spiritual dan kesadaran akan kehadiran
Allah.

5. Khidmat Sosial: Tarekat Qadiriyyah juga menekankan pentingnya khidmat sosial dan
kepedulian terhadap sesama. Pengikut tarekat diharapkan untuk membantu orang lain,
terlibat dalam amal sosial, dan memberikan bantuan kepada yang membutuhkan.
Daftar Pustaka

Al-Jilani, A. A. Q. (1986). Al-Ghunya li-Talibi Tariq al-Haqq. Dar Al-Kutub Al-Ilmiyah.

Chittick, W. C. (2007). The Sufi Path of Love: The Spiritual Teachings of Rumi. SUNY
Press.

Keller, N. H. (2007). The Qadiriyya Order. In Encyclopedia of Islam (pp. 510-511). Brill.

Nasr, S. H. (2006). The Garden of Truth: The Vision and Promise of Sufism, Islam's
Mystical Tradition. HarperOne.

Trimingham, J. S. (1998). The Sufi Orders in Islam. Oxford University Press.

You might also like