You are on page 1of 23

PENGEMBANGAN INVESTASI BISNIS RUMAH SAKIT ALOE SABOE

GORONTALO

TUGAS BESAR EKONOMI TEKNIK

DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD FITOY AMUATI
(561419034)

HALAMAN JUDUL

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkat rahmat dan hidayah-nya lah sehingga saya dapat
menyelesaikan Tugas Besar ini dengan waktu yang tepat. Tanpa bantuan
dari teman – teman isaya sebagai penyusun atau penulis tugas besar ini
tidak akan sanggup menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu.
Saya selaku penulis tak lupa pula mengucapkan syukur kepada Allah
SWT atas limpahan nikmatnya yang telah diberikan yaitu berupa sehat
fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu menyusun serta
menyelesaikan pembuatan tugas besar ini guna dalam memenuhi tugas
dari mata kuliah Ekonomi Teknik yang berjudul “PENGEMBANGAN
INVESTASI BISNIS RUMAH SAKIT ALOE SABOE GORONTALO”.

Selaku ipenulis imenyadari ibahwa itentunya itugas besar iini


imasih ibelum idi ikatakan isempurna idan ijuga imasih ibanyak ikekeliruan
iyang iterdapat idi idalamnnya. iTidak ilupa ipula ipenulis imengucapkan
iterima ikasih ikepada isemua ipihak ikhususnya ikepada iDosen dan
Asisten Dosen Mata ikuliah Ekonomi Teknik ini iyang imana itelah
imembimbing ikamiidalam ipenyusunan itugas besariini isehingga ibisa
iselesai itepat iwaktu. i

Demikian itugas besar ini idibuat isemoga idapat ibermanfaat idan


iberguna isebagai imana imestinya ibagi ipara ipembaca.

i Gorontalo, i11 iMei i2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................iii

BAB I............................................................................................................1

PENDAHULUAN..........................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................3

1.3 Batasan Masalah................................................................................3

1.4 Tujuan.................................................................................................3

1.5 Lokasi.................................................................................................3

1.6 Nilai besaran investasi secara keseluruhan.......................................3

BAB II...........................................................................................................4

LANDASAN TEORI......................................................................................4

2.1 Investasi Usaha..................................................................................4

2.1.1 Tujuan Investasi...........................................................................4

2.1.2 Jenis Investasi.............................................................................5

2.1.3 Faktor Investasi............................................................................5

2.2 Usaha.................................................................................................6

2.2.1 Pengembangan Rumah Sakit......................................................7

2.3 Nilai Besaran Investasi.......................................................................7

2.4 Besaran nilai modal mandiri dan besaran modal debitur.................12

BAB III........................................................................................................14

RANCANGAN SISTEM..............................................................................14

3.1 Nilai Net Present Value (NPV)........................................................14

3
BAB IV........................................................................................................16

HASIL & ANALISIS....................................................................................16

4.1 Analisis Nilai Mandiri dan Besaran Moda debitur............................16

4.2 Analisis Nilai Net Present Value (NPV)............................................16

BAB V.........................................................................................................17

KESIMPULAN............................................................................................17

5.1 Kelebihan dan Kekurangan..............................................................17

5.1.1 Kelebihan...................................................................................17

5.1.2 Kekurangan................................................................................17

5.2 Kesimpulan dan Saran.....................................................................17

5.2.1 Kesimpulan................................................................................17

5.2.2 Saran.........................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................18

4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang sangat penting dari
pembangunan nasional secara menyeluruh. Adapun tujuan pembangunan
kesehatan adalah mencapai kemampuan hidup sehat bagi tiap penduduk
agar dapat mewujudkan derajat pelayanan kesehatan yang bermutu dan
merata, yang mampu mewujudkan kesehatan optimal. Sedangkan
sasaran pembangunan kesehatan adalah terselenggaranya manusia
tanguh, sehat, kreatif dan produktif. Untuk mencapai itu, maka visi
pembangunan kesehatan tahun 2010 adalah mewujudkan masyarakat,
bangsa dan negara yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki
derajad kesehatan yang setinggi tingginya diseluruh wilayah Republik
Indonesia. Misi dari pembangunan kesehatan yaitu melaksanakan upaya
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Upaya tersebut dilaksanakan
disemua tempat pelayanan kesehatan dari Puskesmas sampai rumah
sakit, baik pemerintah maupun swasta (DepKes RI, 2001: 43).

Rumah sakit Aloe Saboe Gorontalo sebagai salah satu pelayanan


kesehatan masyarakat mempunyai tugas pokok memberikan pembinaan
kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan. Saat ini distribusi
Rumah Sakit sebagai ujung tombakpelayanan kesehatan lanjutan telah
lebih merata. Setiap Rumah Sakit melayani 30.000 – 50.000 penduduk.
(DepKes.RI, 2003: 19).

Rumah sakit sebagai unsur pelayanan kepada masyarakat, tentunya


dalam penerapan sanitasi rumah sakit ini akan terkait erat dengan unsur
pelayanan teknis medis dan teknis keperawatan penderita. Sebagai
konsekuensi logis dari kedudukan ini, maka rumah sakit juga merupakan
integrasi dari administrasi/manajemen kesehatan lingkungan, rekayasa
sosial (social engineering ), epidemiologi, dan pendidikan kesehatan
lingkungan bagi masyarakat. Pendek kata, penetapan sebagai bagian

1
program berdasarkan pada perundangan yang berlaku di dalam rumah
sakit. (Arda Dinata, 2000: 23).

Tujuan pokok program pelayanan kesehatan (modern) adalah


meningkatkan pemerataan dan mutu upaya kesehatan yang berhasil guna
dan berdayaguna serta terjangkau oleh segenap anggota masyarakat.
Sasaran program ini adalah tersedianya pelayanan kesehatan dasar dan
rujukan, baik oleh pemerintah maupun swasta yang didukung oleh peran
serta masyarakat (DepKes.RI,1999: 12).

Pelayanan kesehatan adalah derajat kesempurnaan pelayanan


kesehatan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen akan
pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar pelayanan profesi dan
standar pelayanan dengan menggunakan potensi sumber daya yang
tersedia secara wajar, efisien dan efektif serta diberikan secara aman dan
memuaskan sesuai dengan norma, etika, hukum dan sosial budaya
dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan pemerintah dan
masyarakat konsumen (Depkes RI, 2001: 8).

Perusahaan yang gagal memuaskan pelayanannya akan menghadapi


masalah yang kompleks. Umumnya pelanggan yang tidak puas akan
menyampaikan pengalaman buruknya kepada orang lain dan bisa
dibayangkan betapa besarnya kerugian dari kegagalan memuaskan
pelanggan. Oleh karena itu, setiap perusahaan jasa wajib merencanakan,
mengorganisasikan, mengimplementasikan, dan mengendalikan sistem
kualitas sedemikian rupa, sehingga pelayanan dapat memuaskan para
pelanggannya. Penilaian akan kualitas layanan dikembangkan oleh
Parasuman, Zeithaml, dan Berry dalam Sabihaini (2000: 79) yang dikenal
dengan Service Quality (SERVQUAL), terdapat lima dimensi kualitas
layanan, yaitu: Responsive (daya tanggap), Assurance (jaminan),
Tangibles (bukti fisik), Empathy (perhatian), dan Reliability (kehandalan).

Pengembangan rumah Aloe Saboe Gorontalo sakit memiliki banyak


alasan yang mendasar, terutama terkait dengan kualitas dan aksesibilitas

2
layanan kesehatan, kemajuan teknologi medis, dan kontribusi terhadap
perekonomian. Pertama, pengembangan rumah sakit penting untuk
memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat. Dengan populasi yang
semakin besar dan beragamnya kondisi medis yang muncul, maka
peningkatan kapasitas dan kualitas layanan kesehatan menjadi krusial.
Selain itu, pengembangan rumah sakit juga dapat mengikuti
perkembangan teknologi medis sehingga layanan yang disediakan dapat
lebih efektif dan efisien.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan
masalah yang terjadi yaitu bagaimana melakukan analisis nilai investasi
dalam pengembangan rumah sakit Aloe Saboe Gorontalo dengan
berbagai pengembangan yaitu dalam pembangunan gedung-gedung baru
dan juga penyedian alat-alat medis yang masih kurang, serta apa saja
aspek keuangan yang perlu diperhatikan dalam menjalankan usaha
tersebut?
1.3 Batasan Masalah
Agar tugas ini terarah, maka penulis membatasi masalah yang
akan di ambil yaitu hanya melakukan analisis nilai investasi dan melihat
aspek keuangan pada pendirian usaha.

1.4 Tujuan
Tujuan dari tugas ini yaitu untuk mengetahui bagaimana cara
melakukan analisis nilai investasi dalam pengembangan rumah sakit dan
untuk meningkatkan pelayanan rumah sakit
1.5 Lokasi
Untuk lokasi objek di rumah sakit Aloe Saboe Gorontalo yang
beralamat di Jl. Prof.Dr.Hi. Aloe Saboe, Wongkaditi, Kec. Kota Utara, Kota
Gorontalo, Gorontalo 96115

3
1.6 Nilai besaran investasi secara keseluruhan
Nilai besaran investasi secara keseluruhan dalam pengembangan
rumah sakit Aloe Saboe Gorontalo yaitu kurang lebih sebesar Rp.
2.000.000.000
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Investasi Usaha
Investasi usaha adalah penanaman modal pada suatu usaha
dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang.
Investasi usaha dilakukan dengan menempatkan sejumlah dana pada
suatu usaha atau proyek yang diharapkan memberikan hasil yang lebih
besar di masa depan.
Sumber investasi usaha dapat berasal dari berbagai sumber, antara lain:
1. Modal sendiri: yaitu modal yang berasal dari uang milik sendiri atau
keuntungan bisnis sebelumnya.
2. Pinjaman dari bank: yaitu modal yang berasal dari pinjaman yang
diberikan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya dengan
persyaratan tertentu.
3. Pinjaman dari keluarga atau teman: yaitu modal yang berasal dari
pinjaman yang diberikan oleh keluarga atau teman yang memiliki
kepercayaan pada usaha yang akan dijalankan.
4. Investor: yaitu modal yang berasal dari investor atau pihak ketiga
yang tertarik untuk berinvestasi pada usaha yang dijalankan
dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
Dalam memilih sumber investasi, perlu dipertimbangkan dengan
matang terkait risiko yang akan dihadapi, besarnya bunga atau
keuntungan yang harus dibayarkan, dan berbagai persyaratan lainnya
(Pontoh & Budiarso, 2020).
2.1.1 Tujuan Investasi
Sederhananya seseorang berinvestasi adalah demi mendapatkan
keuntungan berupa uang pada masa depan. Tujuan dari investasi yang
kompleks adalah untuk meingkatkan dan menjaga kesejahteraan para

4
investor. Yaitu sama halnya dengan meningkatkan pendapatan dari yang
sekarang hinnga masa yang akan datang nanti.
Yang lebih khususnya lagi tujuan dari investasi adalah sebagai berikut ini:

1. Memperoleh kehidupan yang lebih baik pada masa depan


Seseorang pasti akan selalu berpikir dalam memperbaiki kehidupan
yang sekarang dengan selalu berusaha meningkatkan pendapatannya
dari waktu ke waktu agar lebih baik dikemudian hari.
2. Terhindar dari pengaruh inflasi
Dalam berinvestasi pemilihan perusahaan atau yang sebagainya,
investor dapat menghidari dari risiko kerugian akibat dari dampak
inflasi.
3. Penghematan pajak
Banyak berbagai negara melakukan investasi dalam perpajakan. Hal ini
dapat menghemat biaya pajak dari waktu ke waktu dengan melakukan
investasi
2.1.2 Jenis Investasi
Seperti halnya yang lain, Investasi juga memiliki jenis. Secara umum
investasi dibedakan menjadi 2 :
1. investasi dalam aktiva sesungguhnya atau riil
Investasi yang pertama yaitu dalam aktiva sesungguhnya atau riil
dilaksanakan pada aktiva yang bisa dilihat dengan mudah dan diukur
secara sistematis. Contohnya investasi dalam membeli sesuatu yang
berhubungan dengan tanah dan lainnya. Investasi tersebut memiliki
risiko kecil, tetapi tingkatan dalam pengembalian modalnya juga kecil.
2. investasi dalam aktiva keuangan
Investasi yang kedua yaitu dalam aktiva keuangan dilaksanakan pada
aktiva yang memiliki sifat keuang-uangan seperti halnya saham,
deposito, dan lain sebagainya. Investasi ini memiliki risiko lebih besar
daripada investasi sesungguhnya atau riil.

5
2.1.3 Faktor Investasi
Menurut (Sukirno, 2004) faktor yang mempengaruhi investasi
antara lain :
1. Bunga
Bunga dapat menetapkan pada suatu jenis investasi yang bisa
mendapatkan hasil lebih kepada investor tersebut.
2. Ramalan memperoleh keuntungan
Ramalan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang dapat
menggambarkan suatu gambaran kepada investor dalam memilih
jenis usaha yang menuju ke arah prospektif. Para investor dengan
mudahnya memilih investasi yang dapat meningkatkan
keuntungannya.
3. Tingkat pendapatan nasional
Pendapatan nasional yang terus bertambah, makadaya beli
masyarakat meningkat dikarenakan adanya peningkatan pendapatan
nasional. Pada akhirnya meraka akan mencoba melakukan investasi-
investasi lain.
4. Perusahaan memperoleh hasil keuntungan lebih
Semakin besarnya keuntungan-keuntungan yang didapatkan
perusahaan, maka dapat memotivasi investor dalam melakukan
investasi-investasi baru lagi.
5. Kondisi politik
Kondisi politik suatu negara dapat menjadi tolak ukur investor
tersendiri dalam berinvestasi. Dikarenakan bahwa investasi tersebut
memiliki jangka waktu ke waktu yang lumayan lama dalam
mendaptakan modal awal dan hasil keuntungannya sehingga kondisi
politik jangka lama sangatlah investor harapkan.
6. Perkembangan teknologi
Adanya inovasi teknologi yang baru dan canggih, maka investor juga
melakukan suatu hal yang baru, sehingga peluang keberhasilan yang
dicapainya semakin tinggi.
7. Pemerintah memberikan berbagai kemudahan

6
Adanya bermacam-macam sarana dan prasarana yang ada saat ini,
seperti jembatan, jalan raya, dan sebagainya, dapat memotivasi minat
investor dalam berinvestasi pada suatu tempat (Syaifullah, 2017).
2.2 Usaha
Menurut kamus besar bahasa Indonesia Usaha adalah kegiatan
dengan mengerahkan tenaga, fikiran, atau badan untuk mencapai suatu
maksud. Pekerjaan, perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya untuk
mencapai suatu maksud. 31 Dalam Undang-undang No. 3 Tahun 1982
tentang wajib daftar perusahaan, usaha adalah setiap tindakan,
perbuatan, atau kegiatan apapun dalam bidang perekonomian yang
dilakukan oleh setiap pengusaha atau individu untuk tujuan memperoleh
keuntungan atau laba (Ma’ruf Abdullah, 2020).
2.2.1 Pengembangan Rumah Sakit
Pengembangan rumah sakit merujuk pada upaya untuk meningkatkan
kapasitas dan kualitas layanan kesehatan di rumah sakit. Hal ini dapat
mencakup berbagai jenis perubahan seperti penambahan fasilitas,
pengadaan teknologi medis terbaru, pengembangan sistem manajemen,
dan peningkatan kualitas layanan untuk meningkatkan kepuasan pasien.
Tujuan utama dari pengembangan rumah sakit adalah untuk memberikan
pelayanan kesehatan yang lebih baik dan efektif bagi masyarakat, serta
meningkatkan kinerja rumah sakit dalam hal keuangan, operasional, dan
kualitas. Dalam pengembangan rumah sakit, perlu memperhatikan
berbagai aspek seperti kebutuhan masyarakat, perkembangan teknologi
medis, regulasi kesehatan, dan sumber daya manusia yang tersedia.
Dengan melakukan pengembangan yang tepat, rumah sakit dapat
memberikan layanan yang lebih baik dan memberikan kontribusi yang
lebih besar pada sistem kesehatan secara keseluruhan.

2.3 Nilai Besaran Investasi


Nilai besaran investasi secara keseluruhan dalam membangun
usaha RumahSakit yaitu sebesar Rp 108.539.058.197
Tabel 1. Nilai Besaran Investasi Keseluruhan
No Nama Biaya Total Pertahun

7
1 Pra Investasi Rp 10.000.000

2 Investasi Awal Rp 105.039.165.000

3 Biaya Operasional Rp 3.489.893.197

Total Rp 108.539.058.197

1. Pra Investasi
Pra Investasi adalah modal yang pertama kali dikeluarkan
digunakan untuk membiayai pendirian perusahaan (Walansedow, 2018).
Biaya yang timbul dari pra investasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk
pengurusan izin usaha yaitu sebesar Rp. 10.000.000.
2. Investasi Awal
Investasi Awal merupakan modal awal dalam bentuk kekayaan
yang umur produktivitasnya melebihi jangka waktu satu tahun
(Manullang, Karamoy, & Pontoh, 2019).
Tabel 2. Rekapitulasi Investasi Awal
No Jenis Harga
1 Pembanguna Awal Rp 103.421.105.000
Peralatan dan perlengkapan
Rp 1.612.060.000
4 Rumah Sakit
Alat Tulis Kantor (Pulpen,
Rp 1.000.000
5 Stamples, Buku Tulis)
6 Biaya lain-lain Rp 5.000.000
Total Rp 105.039.165.000
a. Pembangunan Awal
Tabel 3. Pembangunan Awal
No Komponen Harga
1 Pondasi Rp 10.342.110.500
2 Struktur Rp 36.197.386.750

8
No Komponen Harga
3 Lantai Rp 8.273.688.400
4 Dinding Rp 10.342.110.500
5 Plafond Rp 8.273.688.400
6 Atap Rp 8.273.688.400
7 Utilitias Rp 8.273.688.400
8 Finishing Rp 13.444.743.650
Total Rp 103.421.105.000
b. Perlengkapan dan Alat
Tabel 4. Perlengkapan & Alat Ruma Sakit
N Jumla
Nama Biaya Harga Satuan Total Harga
o h
Alat THT
Maico headset bone Rp
1 1 Rp 6.500.000
condition 6.500.000
Maico headset air Rp
2 1 Rp 14.500.000
condition 14.500.000
Rp
3 Skrining audiometer 1 Rp 51.000.000
51.000.000
Maico MA 33 Audio Rp
4 1 Rp 51.000.000
meter diagnostik 51.000.000
Maico MA 50 Audio Rp
5 1 Rp 65.000.000
meter diagnostik 65.000.000
Rp
6 Skrinig Audio meter 1 Rp 106.920.000
106.920.000
Alat Kardiologi
Beurer ECG portable ME Rp
7 1 Rp 6.050.000
80 6.050.000
Kabel Elektrod ECG Rp
8 1 Rp 1.200.000
portable 1.200.000
9 ECG SE 1 (1 Chanel) 1 Rp 13.200.000 Rp

9
N Jumla
Nama Biaya Harga Satuan Total Harga
o h
13.200.000
Edan ECG SE 601B (6
Rp
10 channel + 5.7 color 1 Rp 27.500.000
27.500.000
screen)
Alat Sterilisasi Medis
Lampu Steriizer UV 4 Rp
11 1 Rp 9.800.000
bohlam 9.800.000
Lampu UV sterilizer 5 Rp
12 1 Rp 11.250.000
Bohlam 11.250.000
Alat Neurologi
Body Checker Aalat Rp
13 1 Rp 69.300.000
Analisa 69.300.000
Max pulse alat analisa Rp
14 1 Rp 44.000.000
strees 44.000.000
Smart Pulse Alat analisa Rp
15 1 Rp 5.500.000
stress versi android 5.500.000
Alat Ginekologi
Fetal Monitor Bayi Rp
16 1 Rp 25.400.000
Kembar 25.400.000
Rp
17 Edan USG Dus 1 Rp 33.110.000
33.110.000
Rp
18 Edan USG I8-4D 1 Rp 462.880.000
462.880.000
Alat Tambahan lainnya
Rp
19 Kursi Roda Lipat 50 Rp 900.000
45.000.000
Rp
20 Ranjang Rumah Sakit 60 Rp 2.500.000
150.000.000
Rp
21 Lemari pasien 60 Rp 2.465.000
147.900.000

10
N Jumla
Nama Biaya Harga Satuan Total Harga
o h
Rp
22 Meja bed pasien 60 Rp 500.000
30.000.000
Rp
23 Tiang infus rumah sakit 60 Rp 180.000
10.800.000
Rp
24 Matras kasur 60 Rp 1.000.000
60.000.000
Rp
25 Suntik 100 Rp 50.000
5.000.000
Rp
26 EKG Sogata E-120 1 Rp 750.000
750.000
Rp
27 Perangkat Komputer 10 Rp 3.700.000
37.000.000
Rp
28 CCTV 40 Rp 250.000
10.000.000
Rp
29 AC 30 Rp 3.000.000
90.000.000
Rp
30 Meja Kasir 1 Rp 2.000.000
2.000.000
Kursi tunggu Rumah Rp
31 20 Rp 975.000
Sakit 19.500.000
Rp
Total 1.612.060.00
0

3. Biaya Operasional
Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan dalam
pelaksanaan kegiatan pokok perusahaan dalam setiap bulan atau
pertahunnya, meliputi biaya bahan baku, gaji karyawan, tagihan dan
lain-lain (Fathony & Wulandari, 2020). Berikut rincian biaya operasional
SS- Laundry :

11
Tabel 5. Biaya Operasional Keseluruhan
No Nama Biaya Total Perbulan Total Pertahun
1 Biaya Tenaga Kerja Rp 231.000.000 Rp 2.772.000.000
Biaya Umum (Listik, air,
2 Rp 50.500.000 Rp 606.000.000
telepone)
Biaya Pemeliharaan
3 Rp 4.893.446 Rp 58.721.350
Gedung
Biaya Pemeliharaan alat
4 Rp 1.966.667 Rp 23.600.000
medis
Biaya Pemeliharaan alat
5 Rp 1.250.000 Rp 15.000.000
Non medis
6 Biaya Konsumsi Rp 1.214.321 Rp 14.571.847
Total Rp 290.824.433 Rp 3.489.893.197

Tabel 6. Biaya Tenaga Kerja


No Nama Biaya Jumlah Harga Satuan Total Harga
Rp
1 Manager 1 Rp 6.000.000 6.000.000
Rp
2 Dokter 20 Rp 4.000.000 80.000.000
Rp
2 Staff Rumah Sakit 20 Rp 1.500.000 30.000.000
Rp
3 Custemer Service 10 Rp 1.800.000 18.000.000
Rp
3 Perawat 30 Rp 2.000.000 60.000.000
Rp
4 Satpam 10 Rp 1.000.000 10.000.000
Rp
4 Cleaning service 20 Rp 1.200.000 24.000.000
5 Karyawan Mini 3 Rp 1.000.000 Rp

12
Market 3.000.000
Rp
Total 231.000.000

2.4 Besaran nilai modal mandiri dan besaran modal debitur


- Modal keseluruhan yaitu sebesar Rp 108.539.058.197

- Besaran nilai modal mandiri yaitu sebesar 40 % yaitu sebesar 40 % x Rp


108.539.058.197= Rp. 43.415.623.278
- Besaran nilai modal debitur yaitu sebesar 60 % yaitu sebesar 60 % x Rp.
108.539.058.197= Rp. 65.123.434.918
- Bunga pinjaman modal yaitu sebesar 8%
- Jangka pengembalian modal yaitu selama 5 tahun
Untuk hitungan besaran nilai modal dapat dilihat di bawah ini :
Rumus:
F = (F/P, i%, n) P
Keterangan :
F = Nilai uang pada akhir periode n
P = Nilai awal (sekarang)
i = Suku bunga per periode
n = Jangka waktu pinjaman
Diketahui :
n = 5 Tahun
P = Rp. 65.123.434.918
i = 10 %
F/P = 1,611
Penyelesaian :
F = (F/P, 10%,5) 65.123.434.918
F = (1,611) 65.123.434.918
= Rp. 104.913.853.652,89
Jadi nilai uang yang akan di kembalikan setelah 5 Tahun yaitu
sebesar Rp. 104.913.853.652,89

13
BAB III
RANCANGAN SISTEM

3.1 Nilai Net Present Value (NPV)


Net Present Value atau sering disingkat dengan NPV adalah selisih
antara nilai sekarang dari arus kas yang masuk dengan nilai sekarang dari
arus kas yang keluar pada periode waktu tertentu. NPV atau Net Present
Value ini mengestimasikan nilai sekarang pada suatu proyek, aset
ataupun investasi berdasarkan arus kas masuk yang diharapkan pada
masa depan dan arus kas keluar yang disesuaikan dengan suku bunga
dan harga pembelian awal. Net Pressent Value menggunakan harga
pembelian awal dan nilai waktu uang (time value of money) untuk
menghitung nilai suatu aset.

Tabel 3.1 perhitungan nilai Arus kas per tahun pada periode
Initial Cash Flow (ICF)
Tahu Biaya Modal Awal Investasi Awal
CT
n (Rp) (Rp)
Rp Rp Rp
1 108,539,058,197 105,039,165,000 213,578,223,197

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Arus kas pertahun atau
initial cash flow yaitu Rp 213,578,223,197 Nilai tersebut didapatkan dari
hasil penjumlahan biaya modal awal + investasi awal. Nilai tersebut akan
digunakan dalam perhitungan NPV. Net Present Value (NPV) sendiri
adalah keuntungan bersih yang berdasarkan jumlah dari Present Value
(PV) (Kurniawan, 2019) . Untuk bisa menghitung dari NPV ini bisa
menggunakan rumus:

Keterangan :

14
NPV = Net Present Value (Rp)

Ct = Arus kas per tahun pada periode t

C0 = Nilai Investasi awal pada tahun ke 0 (Rp)

r = Suku bunga

Diketahui :

Ct = Rp 213,578,223,197
C0 = Rp 105,039,165,000
r = 10% = 0,1

Penyelesaian :
C1 C1 C1 C1 C1
NPV = + + + + – C0
1+ r ¿¿ ¿¿ ¿¿ ¿¿

213,578,223,197 213,578,223,197 213,578,223,197 213,578,223,197


NPV = + + +
1+0 , 1 ¿¿ ¿¿ ¿¿

213,578,223,197
+ – 105,039,165,000
¿¿

NPV = 203,407,831,616 + 193,721,744,396 + 184,496,899,425 +


175,711,332,786 + 167,344,126,463 - 105,039,165,000
NPV = Rp 819,642,769,686
Jadi nilai untuk NPV-nya adalah Rp 819,642,769,686

15
BAB IV
HASIL & ANALISIS

4.1 Analisis Nilai Mandiri dan Besaran Moda debitur


Berdasarkan hasil perhitungan dalam pengembalian modal investasi
debitur dengan jangka waktu selama 5 tahun, menggunakan nilai persen
bunga 10% dan menggunakan rumus faktor (F/P) atau rumus
pembayaran tunggal yang artinya di gunakan untuk mencari nilai yang
akan datang jika di ketahui nilai sekarang. Untuk pengembangan rumah
sakit Aloe Saboe Gorontalo sendiri keseluruhan modal yang telah di
rincikan yaitu sebesar Rp 108.539.058.197.
Dalam penanaman modal nilai investasi, modal yang di keluarkan
oleh pemilik usaha sendiri yaitu sebesar 40% (Rp. 43.415.623.278) dan
untuk nilai investasi dari debitur yaitu sebesar 60% (Rp. 65.123.434.918).
Maka hasil perhitungan akhir yang di dapatkan dari perhitungan yang
telah dilakukan yaitu sebesar Rp. 104.913.853.652,89 yang mana artinya
pemilik dari usaha harus dan wajib mengembalikan modal dari debitur
atau modal pinjaman sebesar Rp. 104.913.853.652,89 dalam jangka
waktu selama 5 tahun.

4.2 Analisis Nilai Net Present Value (NPV)


Dalam bisnis atau sebuah usaha, perhitungan nilai NPV digunakan
untuk mengetahui kapasitas dan peluang perusahaan atau usaha bisnis
dalam mengelola investasi pada masa mendatang. Apabila usaha yang
dilakukan menghasilkan kerugian maka usaha tersebut tidak layak untuk
di kembangkan dan begitupun sebaliknya apabila usaha dapat
menghasilkan ke untungan yang dalam artian nilai NPV > 0 maka rencana
investasi bisnis yang aka dibangaun layak dan mempunyai nilai ekonomis.
Berdasarkan hasil perhitungan nilai NPV yang telah di hitung
sebelumnya, hasil yang di dapatkan yaitu sebesar Rp. 819,642,769,686
yang artinya bahwa nilai tersebut > dari 0 yang berarti pengembanga
rumah sakit Aloe Saboe Gorontalo yang akan dibangun nantinya layak
untuk di bangun dan di kembangkan.

16
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kelebihan dan Kekurangan


5.1.1 Kelebihan
Kelebihan dari laporan ini yaitu dalam laporan ini menghitung nilai
NPV yang dapat memberikan proyeksi keuntungan bisnis atau investasi
yang dilakukan dengan perkiraan perkiraan arus kas di masa mendatang
dan menyesuaikannya dengan arus kas saat ini.

5.1.2 Kekurangan
Kekurangan dari laporan ini yaiu hanya menghitung sampai nilai
NPV saja tanpa mengetahui nilai IRR (Internal Rate of Return).

5.2 Kesimpulan dan Saran


5.2.1 Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan yang telah di dapatkan yaitu untuk jumlah
nilai investasi yang harus di kembalikan pemilik usaha kepada debitur
yaitu sebesar Rp. 104.913.853.652,89 dengan jangka waktu 5 tahun, dan
untuk nilai NPV (Net Present Value) yaitu Rp 819,642,769,686 > 0 dapat
disimpulkan bahwa pengembangan rumah sakit Aloe Saboe Gorontalo
layak untuk di bangun dan di kembangkan.
5.2.2 Saran
Adapun saran yang dapat di berikan yaitu agar nantinya untuk
pembaca selanjutnya dapat menambahkan peritungan Nilai IRR, karena
apabila nilai IRR di hitung dapat memberikan perbandingan pada tingkat
pengembalian dalam menentukan bentuk investasi yang diperkirakan
lebih menguntungkan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Adam, A., Umar, A. Z., & Niode, Y. I. (2022). Analisis Strategi Bersaing
Dan Strategi Bertahan Pada UMKM Di Kota Gorontalo Pada Masa
Pandemi Covid-19 (Studi Kasus UMKM Zoellen Sagela). Jurnal
Ilmiah Wira Manajemen Dan Bisnis, 5(1), 557–567. Retrieved from
http://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JIMB%0AAnalisis

Fathony, A. A., & Wulandari, Y. (2020). Pengaruh Biaya Produksi Dan


Biaya Operasional Terhadap Laba Bersih Pada PT.Perkebunan
Nusantara VIII. Jurnal Ilmiah Akuntansi, 11(1), 43–54.

Kurniawan, R. (2019). Analisis Studi Kelayakan Keuangan Sentra


Peningkatan Performa Olahraga Indonesia (SP2OI) di Menara
Mandiri. Fairvalue: Jurnal Ilmiah Akutansi Dan Keuangan, 2(1), 23–
36.

Ma’ruf Abdullah. (2020). Wirausaha Berbasis Syari’ah. Journal Ekonomi,


27–49.

Manullang, D. W., Karamoy, H., & Pontoh, W. (2019). Analisis Kelayakan


Investasi Aktiva Tetap (Studi Kasus Pada Cincau Jo, Blencho Dan
Brownice Unit Kreativitas Mahasiswa Universitas Sam Ratulangi).
Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan
Akuntansi, 7(2), 2561–2570.

Pontoh, W., & Budiarso, N. S. (2020). Keputusan Investasi Pada Usaha


Mikro, Kecil, Dan Menengah. The Studies of Social Sciences, 2(1),
27. https://doi.org/10.35801/tsss.2020.2.1.27583

Jurnal Manajemen Unud, 8(10), 6348–6376. https://doi.org/10.24843/


jaa.2022.v11.i01.p31
Syaifullah, D. I. (2017). Pengaruh Investasi dalam UKM Untuk
Meningkatkan Perekonomian. Ekonomi, Manajemen Dan Akuntansi,
1–15.

Walansedow, A. (2018). Modul Pembelajaran Aplikasi Bisnis Proyek.

18
Lampiran

19

You might also like