You are on page 1of 22

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan KaryaTulis Ilmiah
yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengue Haemorraghic Fever”.
Dalam penyusunan makalah ini, tentunya kami banyak mengalami
hambatan. Hal ini disebabkan karena terbatasnya waktu. Namun berkat bantuan
dan kesediaan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya untuk
menyusun makalah ini sehingga dapat kami jadikan acuan.

Bima, 26 Februari 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dengue hemorhagic fever adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue jenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh
penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. (Nursalam, 2008)
Dengue hemorrhagic fever adalah penyakit yang terdapat pada anak dan
orang dewasa dengan gejala utama demam,nyeri otot dan nyeri sendi yang
disertai ruam atau tanpa ruam. Dhf sejenis virus yang tergolong argo virus
dapat masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypti
(betina). (Hidayat, 2006)
Warga kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai terjangkit penyakit
demam berdarah dengue. Berdasarkan catatan. Dinas Kesehatan Kota Bima, di
awal tahun ini terdapat 5 warga setempat yang positif menderita DBD. Dari
jumlah itu, 1 orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia. "dari Januari
2020 ini, ada lima orang positif DBD 1 orang meninggal dunia" kata Kepala
Bidang pencegahan pengadilan penyakit dan penyehatan lingkungan (P3PL)
Dinkes Kota Bima Syarifudin kepada wartawan, Kamis (6/2/2020). Sebelum
meninggal, kata Syarifudin orang tua pasien sempat membawa anaknya ke
Puskesmas untuk berobat. Awalnya, demam yang dialami bocah 8 tahun itu
memang sempat turun.
Beberapa hari setelah itu kemudian meninggal" setelah kasus tersebut,
Dinas Kesehatan Kota Bima langsung turun tangan dengan melakukan fogging
atau penyemprotan asap untuk mengantisipasi meluasnya sebaran nyamuk
penyebab DBD. "kemarin kita sudah melakukan fogging. Lokasinya di
beberapa wilayah terdampak atau di sekitar tempat tinggal korban DBD.
Mudah-mudahan setelah fogging ini, tidak ada lagi korban DBD.” Jumlah
warga di Kota Bima yang terjangkit penyakit demam berdarah dengue terus
meningkat dari hari ke hari titik bahkan Sejumlah warga di antaranya terpaksa
dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bima tercatat ada sebanyak 43
warga yang terjangkit penyakit DBD hingga saat ini, (22 januari 2019). Jumlah
itu terhitung sejak peraihan musim kemarau ke musim penghujan. "sejak
masuk musim hujan sampai saat ini, ada 43 orang terjangkit DBD di Kota
Bima." ada beberapa warga yang dilarikan ke rumah sakit lantaran terjangkit
DBD, Belum lama ini titik sampai saat ini masih dirawat intensif. Menurut
Ahmad untuk mencegah dan antisipasi meningkatnya kasus DBD pihaknya
melakukan sosialisasi titik pembagian bubuk abate untuk membasmi jentik
nyamuk yang bersarang di penampungan air. "serta melakukan fogging
pengasapan titik Hal ini sudah dilakukan akhir tahun 2018 dan awal tahun 2019
kemarin dengan beberapa wilayah Kelurahan di Kota Bima" selain tindakan
tersebut Ahmad juga meminta masyarakat untuk terus menerapkan pola hidup
sehat membersihkan lingkungan serta membuang sampah di tempat yang
semestinya atau gerakan menguras menutup dan mengubur (3M).
Memasuki musim penghujan sekaligus antisipasi demam berdarah Dinas
Kesehatan Kota Bima beberapa pekan terakhir mulai melakukan fogging di
sejumlah Kelurahan. Dilakukan Minggu 23-12-2018, jajaran dikes Kota Bima
foging di Kelurahan sambinae dan lampe. Kepala dikes Kota Bima, H Azhari
mengatakan pihaknya jumlah melakukan hal yang sama di sejumlah kelurahan
lain sepertinya kelurahan penanae kelurahan penaraga dan lingkungan Kompi
Kelurahan Jatiwangi. "fogging ini karena adanya laporan dari
Puskesmas,adanya masyarakat yang positif demam berdarah,kemudian
ditindaklanjuti oleh Dinas Kesehatan" untuk mencegah meluasnya demam
berdarah kata Azhar pihaknya bersama Puskesmas juga sudah membagikan
abate untuk memberantas jentik nyamuk demam berdarah. Dirinya juga
mengimbau kepada masyarakat untuk membersihkan lingkungan sekitar
memberantas sarang nyamuk, dengan cara menguras bak mandi, buang sampah
pada tempatnya.
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah pelaksanaan Asuhan Keperawatan Dengue Haemorraghic
Fever.
C. Tujuan penulisan
Adapun tujuan ini meliputi dua hal yaitu tujuan umum dan tujuan khusus :
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan Dengue Haemorraghic Fever.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi pengkajian keperawatan pada salah satu pasien

yang menderita Dengue Haemorraghic Fever.

b. Untuk mengidentifikasi diagnosa keperawatan pada salah satu pasien

yang menderita Dengue Haemorraghic Fever .

c. Untuk mengidentifikasi perencanaan keperawatan pada salah satu pasien

yang menderita Dengue Haemorraghic Fever.

d. Untuk mengidentifikasitindakan keperawatan pada salah satu pasien yang

menderita Dengue Haemorraghic Fever.

e. Untuk mengidentifikasi evaluasi keperawatan pada salah satu pasien

yang menderita Dengue Haemorraghic Fever.

D. Manfaat penulisan
Manfaat penulisan Makalah ini adalah:
1. Bagi Penulis
Memberikan wawasan dan pemahaman pada penulis dalam memberikan
dan menyusun penatalaksanaan Asuhan Keperawatan pada salah satu
pasien yang menderita Dengue Haemorraghic Fever.
2. Bagi Klien dan Keluarga
Sebagai ilmu pengetahuan dan mampu memahami tentang Dengue
Haemorraghic Fever.
3. Bagi Instusi Pelayanan Kesehatan
Hasil penulisan makalah ini sebagai tambahan informasi, serta sebagai
bahan tambahan untuk meningkatkan Asuhan Keperawatan Dengue
Haemorraghic Fever.
4. Bagi Institusi Pendidikan
Mengetahui tingkat kemampuan dan sebagai upaya untuk mengevaluasi
materi yang telah diberikan kepada mahasiswa.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Dengue haemoragic fever


1. Pengertian
Dengue hemorhagic fever adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue jenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh
penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. (Nursalam, 2008)
Dengue hemorrhagic fever adalah penyakit yang terdapat pada anak dan
orang dewasa dengan gejala utama demam,nyeri otot dan nyeri sendi yang
disertai ruam atau tanpa ruam. Dhf sejenis virus yang tergolong argo virus
dapat masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes
aegypti (betina). (Hidayat, 2006)
Dengue hemorrhagic fever adalah suatu penyakit akut yang disebabkan
oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti. (Suriadi, 2010)
Demam berdarah dengue adalah suatu penyakit menular yang
disebabkan oleh virus dengue terutama menyerang anak-anak dengan ciri-
ciri demam tinggi mendadak.disertai manifestasi perdarahan dan berpotensi
menimbulkan hujan atau syok dan kematian. (Hardhi dan Amin, 2013)
Penyakit demam berdarah dengue atau hemorrhagic fever ialah
penyakit penyakit yang disebabkan virus dengue yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albbopictus. Kedua jenis nyamuk
ini terdapat hampir di seluruh pelosok indonesia kecuali di tempat
ketinggian lebih dari 1000 meter diatas permukaan air laut. (Ginanjar, 2008)
Dengue hemorrhagic fever adalah penyakit demam akut yang dapat
menyebabkan kematian dan disebabkan oleh empat serotipe virus dari genus
falvivirus, virus rna dari keluarga falviviridae. (Soedarto, 2012)
Penyakit DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
dangue dan ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti, yang ditandai dengan
demam mendadak 2 sampai 7 hari tanpa penyebab yang jelas,
lemah/lesu,perdarahan, lebam/ruam. Kadang-kadang mimisan,bercak
darah,muntah darah, dan kesadaran menurun atau shock. (Andra, 2013)
2. Etiologi
Penyebab penyakit demam berdarah dengue adalah virus dengue. Di
Indonesia,virus tersebut sampai saat ini telah diisolasi menjadi 4 serotipe
virus dengue yang termasuk dalam grup B arthropediborne viruses
(arboviruses), yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. virus dengue
dibawa oleh nyamuk aedes aegypti masuk ke tubuh manusia melalui gigitan
nyamuk tersebut. (Lestari, 2015)
Infeksi salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi terhadap serotipe
yang bersangkutan, sedangkan antibodi yang terbentuk terhadap serotipe
lain tersebut. Seorang yang tinggal di daerah endemis dan dangue dapat
terinfeksi oleh 3 atau 4 serotipe selama hidupnya. Keempat serotipe virus
dengue dapat ditemukan di berbagai daerah di indonesia. (Sudoyo aru,
2009)
Penyakit Demam dengue dan demam berdarah dengue disebabkan oleh
virus dengue yang termasuk kelompok B arthropod borne virus
(arboviroses) yang sekarang dikenal sebagai flavivirus, famili flaviviricae,
dan mempunyai 4 jenis serotipe yaitu: DEN 1, DEN 2, DEN3, DEN 4.
Infeksi salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi terhadap serotipe
yang bersangkutan, sedangkan antibodi yang terbentuk terhadap serotipe
lain sangat kurang, sehingga tidak dapat memberikan perlindungan yang
memadai terhadap serotipe lain. Serotipe den 3 adalah serotipe yang
dominan dan di asumsikan banyak yang menunjukkan manifestasi klinik
yang berat. (Andra, 2013)
3. Manifestasi Klinis
Masa inkubasi dan gue antara 3-15 hari, rata-rata 5-8 hari dengan
gejala klinis ; (Lestari, 2015)
a. demam akut yang tetap tinggi (2-7 hari) disertai gejala tidak spesifik
seperti anoreksia dan amlaies.
b. manifestasi perdarahan : uji tourniquet positif atau ruple leed positif,
perdarahan gusi, ptechiase, epistaksis, hematemesis atau Malena.
c. pembesaran hati.
d. terjadi renjatan / tidak.
e. kenaikan nilai hemokonsentrasi yaitu sedikitnya 205 dan penurunan
nilai trombosit (trombotopenia 100.00/mm atau kurang).
f. pada foto rontgen : pulmonary vaskuler congestion dan plural effusion
pada paru kanan.
Diagnosa penyakit dbd dapat dilihat berdasarkan kriteria diagnosa
klinis dan laboratoris. Berikut ini tanda dan gejala penyakit dbd dengan
diagnosa klinis dan laboratoris ; (Andra, 2013)
a. Diagnosa klinis
1) Demam tinggi mendadak 2 sampai 7 hari (38-40 derajat celcius)
2) Manifestasi perdarahan dengan bentuk : uji tourniquet positif, patekie
(bintik merah pada kulit), purpura (perdarahan kecil di dalam kulit),
ekimosis, perdarahan konjungtiva (perdarahan pada mata), epitaksis
(perdarahan pada hidung), perdarahan gusi, hematemesis (muntah
darah), malena (bab darah), dan hama tusi (adanya darah dalam urine)
3) Perdarahan pada hidung
b. Diagnosa laboratoris
1) Trombositopenia pada hari ke-3 sampai ke-7 ditemukan an-nur unand
trombosit hingga 100.000/mmhg
2) Hemokonsentrasi meningkatnya hematokrit sebanyak 20% atau lebih.
4. Patofisiologi dan Pathways
Virus dengue yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti masuk ke
tubuh manusia infeksi yang pertama kali dapat memberikan gejala sebagai
demam dengue. Apabila orang itu dapat infeksi berulang oleh infeksi virus
dengue yang berlainan maka akan menimbulkan reaksi yang berbeda,
terutama konsentrasi retikoloindotel dan kulit secara hemogen,tubuh akan
membentuk kompleks virus antibodi dalam sirkulasi darah sehingga akan
mengaktivasi sitem komplemen yang berakibat dilepaskannya
anapilatoksin sehingga permeabilitas dinding pembuluh darah meningkat.
dimana juga terjadi agregasi trombosit. Trombosit melepaskan vase aktif
yang bersifat meningkatkan permeabilitas kapiler dan melepaskan
trombosit faktor (faktor XII). akan menyebabkan pembekuan intravaskuler
dan meningkatkan permeabilitas dinding pembuluh darah. (Lestari, 2015)
Virus dangue yang pertama kali masuk ke dalam tubuh manusia
melalui gigitan nyamuk aedes dan menginfeksi pertama kali memberikan
gejala df. Pasien akan mengalami gejala viremia seperti demam, sakit
kepala,mual, nyeri otot, pegal seluruh badan, hiperemia di tenggorok,
timbulnya ruamdan kelainan yang mungkin terjadi pada res seperti
pembesaran kelenjar getah bening, hati, dan limfa. (Andra, 2013)
Terdapatnya kompleks virus antibodi dalam sirkulasi darah
mengakibatkan hal sebagai berikut:
a. Kompleks virus antibodi akan mengaktivasi sistem
komplemen,yang mengakibatkan dilepasnya anafilatoksin c3a
dan c5a. C5a menyebabkan meningkatnya permeabilitas
dinding pembuluh darah dan menghilangnya plasma melalui
endotel dinding tersebut.
b. Timbulnya agregasi trombosit yang melepas adp akan
mengalami trombosit yang mengalami kerusakan
metamorfosis akan dimusnahkan oleh retikuleondtrlial dengan
akibat trombositopenia hebat dan perdarahan.
c. Terjadinya aktivasi faktor hageman (faktor XIII) dengan akibat
kahit terjadinya pembentukan intravaskuler yang meluas.
5. Pemeriksaan Penunjang (Lestari, 2015)
a. Darah
1) pada demam dengue terdapat leukopenia pada hari ke-2 atau hari ke-3.
2) pada demam berdarah terdapat trombositopenia dan hemokonsentrasi.
3) pada pemeriksaan kimia darah hipoproteinemia, hipokloremia, sgpt,
sgot, ureum dan PH darah mungkin meningkat.
b. Urine
Mungkin ditemukan albuminuria ringan.
6. Penatalaksanaan (Lestari, 2015)
a. DHF tanpa renjatan
Rasa haus dan dehidrasi timbul karena demam tinggi, anoreksia dan
muntah, klien harus banyak minum kurang lebih 1,5 liter/24 jam, dapat
berupa air teh, sirup atau oralit, Panas dapat diberi kompres es atau
alkohol 70%, pemberian infus dilaksanakan pada klien apabila:
1) satu muntah, sulit makan per oral, muntah mengancam dapat
terjadinya dehidrasi dan asidosis.
2) dua nilai hematokrit tinggi.
b. DHF dengan renjatan
Prinsif : mengatasi renjatan dengan penggantian volume cairan yaitu
cairan RL.
c. Pengobatan bersifat simtomatis dan supportif.
B. Konsep Asuhan Keperawatan Dengue hemorhagic fever
1. Pengkajian (Lestari, 2015)
a) Data Demografi
Tanggal wawancara : 10-05-2012

Tanggal Mrs : 10-05-2012

No. RMK : 09 11 79

Nama : An. B

Umur : 7 Tahun

Jenis kelamin : Laki-Laki

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan :-

Pekerjaan :-

Status perkawinan :-

Alamat : Blitar

b) Pola Fungsional
a persepsi kesehatan dan penanganan kesehatan
a Keluhan utama/ kesehatan umum panas badan meninggi.
b Riwayat penyakit sekarang (ssi pola pgrst)
suatu hari sebelum masuk rumah sakit, klien teraba panas. panas

tidak terlalu tinggi, panas sepanjang hari, kondisi lemah, nafsu

makan berkurang.

c Penggunaan obat sekarang


Injeksi ampicillin IV 500mg/8 jam

Paracetamol 3X1 cth ½

Infus RL 11 tetes/menit
d Riwayat penyakit dahulu

1 bulan yang lalu cacar air (varicella)

Upaya pencegahan : tidak ada

Imunisasi : lengkap

Alergi : tidak pernah

Kebiasaan merokok dan alkohol : tidak pernah

e Riwayat penyakit keluarga


Dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit dm, tbc dan

hipertensi.

f Riwayat sosial
Hubungan klien dan orang tua disayangi.

b Pola nutrisi metabolik


a Masukan nutrisi sebelum sakit
 Pagi : nasi, lauk, 1/2 piring
 Siang : nasi, lauk, sayur
 Sore : -
b Saat sakit
 nasi bubur, 1-2 sendok
 nafsu makan menurun
 klien tidak mengalami kesulitan dalam menelan
 keadaan gigi atas dan bawah partial dan tidak menggunakan
protesa
 fluktuasi BB 6 bulan
 terakhir : tetap
c pemeriksaan fisik
Tanda vital:

 Tb: - bb: 16,5 kg

Kulit :

 Warna : normal
 Suhu : 38 derajat celcius
 Turgor : baik
 Edema : tidak
 Lesi : tidak
 Memar : tidak

Mulut:

 Hygiene : bersih
 Gusi : normal
 Gigi : normal
 Lidah : bersih
 Mukosa : normal
 Tonsil : normal
 Wicara : normal
Rambut dan kulit kepala : rambut tebal, warna hitam.

d Temuan laboratorium
Darah :

 HB : 11,8 gr %
 Leukosit : 11.600/mm2
 LED : 55/mm jam 1
 Hitung jenis :
BAS :0

EOS :2

Stab :3

Seg : 60

Limp : 30

Mono :5

Urine :

 Trombosit : 135,000/mm2
 Hematokrit : 35%
c Pola eliminasi
Kebiasaan defekasi 1 kali/hari

Abdomen : simestris, tidak ada distens


Frekuensi BU : normal (8-12x/menit)

Kebiasaan miksi 4 kali/hari

Ginjal tidak teraba dan blast tidak distensi

Keadaan uretra : normal

d Pola aktivitas – latihan


Mandi : di bantu oleh orang lain

Berpakaian/berhias : dibantu oleh orang lain

Toileting : di bantu oleh orang lain

Mobilitas di TT : di bantu oleh orang lain

Berpindah : di bantu oleh orang lain

Ambulansi : di bantu oleh orang lain

Pemeliharaan kesehatan :

 Klien tidak menggunakan alat bantu.


Pemeriksaan fisik :

a) Pernafasan/sirkulasi
Tanda vital :

 Nadi : 95x/menit
 Tekanan darah :185/60 mmhg
 Respirasi : 40x/menit
 Suhu : 40 derajat celcius
 Kualitas : normal
 Batuk : tidak
 Bunyi nafas : normal
b) Muskuloskletal
 Rentang gerak : penuh
 Keseimbanagan dan cara jalan : tegap
 Genggaman tangan : sama kuat kanan & kiri
 Otot kaki : sama kuat
e Pola tidur – istrahat
Kebiasaan 8 jam/hari
Tidur malam 2 jam

Merasa segar : tidak

Masalah : insomia

Pemeriksaan fisik :

 Penampilan umum : lelah


 Mata : normal
 Lingkaran hitam di sekitaran mata : tidak
f Pola kognitif – konseptual
Pendengaran : normal

Penglihatan : normal

Vertigo : ya

Pemeriksaan fisik :

 Pupil : isokor
 Reflek terhadap cahaya : ya kiri kanan
 Status mental : CM, GCS 4, 5, 6
 Bicara : normal
g Pola persepsi diri / konsep diri
Masalah utama mengenai perawatan di RS/penyakit

(finansial,perawatan) : askes

Keadaan emosional : normal

Kemampuan adaptasi : baik

Konsep diri : tidak ada gangguan

h Pola peran / hubungan


Kepedulian keluarga mengenai perawatan : baik, terlihat orang tua

selalu setia merawat / menjaga klein saat di RS, secara bergantian.

i Pola seksualitas
Klien berjenis kelamin perempuan. Tidak ada kelainan pada genetalia.

Tidak ada penyakit mengenai seks.


Pemeriksaan fisik :

Genetalia : struktur simestri

j Pola koping – toleransi stress


Kemampuan adaptasi : klien mampu beradaptasi dengan baik

Keputusn di ambil oleh ayah dan ibu

Koping toleransi terhadap stress : tidak teruji

k Pola nilai – kepercayaan


Pembatasan religius : tidak

Meminta kunjugan pemuka agama : tidak

2. Analisis data (Judith M)

No Data Etiologi Problem

1 Ds : pasien Asupan cairan Kekurangan


mengatakan merasa yang tidak volume cairan
haus adekuat

Do :

-penurunan turgor kulit


dan lidah

-suhu tubuh meningkat

2 Ds : pasien Penyakit atau Kekurangan


mengatakan demam trauma volume cairan

Do :

-suhu : 40 derajat
celcius

-tubuh pasien terasa


hangat
3. Diagnosa keperawatan (Judith M)
a Kekurangan volume cairan berhubungan dengan asupan cairan yang tidak
adekuat
b Hipertermi berhubungan dengan penyakita atau trauma

4. Intervensi keperawatan (Judith M)

N Tangga Diagnosa Tujuan Intervensi


o l keperawa
tan

1 10/05/2 Kekurang Setelah dilakukan a Memberikan dan


012 an volume memantau cairan dan
cairan b/d tindakan keperawatan obat intravena
asupan b Berikan terapi IV,
selama 2x24 jam
cairan sesuai program
yang tidak diharapkan pasien dengan c Tentukan jumlah
adekuat cairan yang masuk
kriteria hasil : dalam 24 jam, hitumg
asupan yang
-kekurangan volume diinginkan sepanjang
cairan akan teratasi sift siang, sore dan
-memiliki cairan oral dan malam
intravena yang adekuat

-memiliki keseimbangan
asupan dan haluaran yang
seimbang dalam 24 jam

2 10/05/2 Hiperterm Setelah dilakukan a Pantau TTV


012 i b/d b Gunakan waslap
penyakita tindakan keperawatan dingin (atau kantong
atau es yang di buat dari
selama 2x24 jam
trauma kain) diaksia, kening,
diharapkan pasien dengan tenguk dan lipatan
paha
kriteria hasil :

-peningkatan suhu kulit


-dehidrasi

-mengantuk

5. Implementasi (Judith M)

No Tanggal Implementasi

1 10/05/2012 a Memberikan dan memantau cairan dan obat


intravena
b Memberikan terapi IV, sesuai program
c Menentukan jumlah cairan yang masuk
dalam 24 jam, hitumg asupan yang
diinginkan sepanjang sift siang, sore dan
malam

2 10/05/2012 a Mempantau TTV


b Menggunakan waslap dingin (atau kantong
es yang di buat dari kain) diaksia, kening,
tenguk dan lipatan paha
6. Evaluasi (Judith M)

No Tanggal Catatan perkembangan

1 10/05/2012 S = pasien mengatakan sudah tidak merasa haus

O=

-penurunan turgor kulit dan lidah

-suhu tubuh meningkat


A = masalah teratasi

P = hentikkan intervensi

2 10/05/2012 S = pasien mengatakan sudah tidak demam

O=
-suhu : 40 derajat celcius

-tubuh pasien terasa hangat


A = masalah teratasi

P = hentikkan intervensi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengue hemorhagic fever adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue jenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh
penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypti.
Penyakit demam berdarah dengue atau hemorrhagic fever ialah
penyakit penyakit yang disebabkan virus dengue yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albbopictus. Kedua jenis nyamuk
ini terdapat hampir di seluruh pelosok indonesia kecuali di tempat
ketinggian lebih dari 1000 meter diatas permukaan air laut.
Penyakit DBD adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus
dangue dan ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti, yang ditandai dengan
demam mendadak 2 sampai 7 hari tanpa penyebab yang jelas,
lemah/lesu,perdarahan, lebam/ruam. Kadang-kadang mimisan,bercak
darah,muntah darah, dan kesadaran menurun atau shock.
B. Saran
Selalu menjaga sanitasi lingkungan yang bersih dan sehat akan
menghindari kita terjangkit dari virus DBD.
DAFTAR PUSTAKA
alfianika, N. (2016). Buku Ajar Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia.
Yogyakarta: CV BUDI UTAMA.
Amelia, S., & R., P. P. (2007). Jakarta. Lecture Notes Radilogi: Penerbit Buku
Erlangga Medical Series.
Andra, Y. (2013). Bengkulu. Keperawatan Medikal Bedah 2: Nuha Medical.
Lestari, t. (2015). Asuhan keperawatan anak. Yogyakarta: Nuha medika.
Nursalam, d. (2008). Asuhan keperawatan bayi dan anak. Jakarta: Salemba
medika.
Padilla, H. I. (2013). Yogyakarta. Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam: Nuha
Medika.
Putri, Y. M. (2013). Kmb2 Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Supardi Edy, K. N. (2007). Jakarta. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
Suriadi. (2010). Asuhan keperawatan pada anak. Jakarta: cv sagung seto.
Susanto. (2012)..
Wijaya, A. S., & Putri, Y. M. (2013). KMB 2 Keperawatan Medikal Bedah.
Yogyakarta: Nuha Medikal.
Wilkinson, J. M. (2016). Diagnosis Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.

You might also like