You are on page 1of 7

BUKU JAWABAN UJIAN

(BJU) UAS TAKE HOME


EXAM (THE) SEMESTER
2021/22.1 (2021.2)

Nama Mahasiswa : Janter Prasiwi

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 041219594

Tanggal Lahir : 25/06/1998

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4311/Studi Kelayakan Bisnis


Kode/Nama Program Studi : 51 / Ilmu Administrasi Bisnis

Kode/Nama UPBJJ : 45 / Yogyakarta

Hari/Tanggal UAS THE : Kamis/23 Desember 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada
halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran
akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN UNIVERSITAS TERBUKA
Surat Pernyataan
Mahasiswa Kejujuran
Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Janter Prasiwi


NIM : 041219594
Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4311/Studi Kelayakan Bisnis
Fakultas : FHISIP
Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis
UPBJJ-UT : Yogyakarta

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari
aplikasi THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun
dalam pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan
mengakuinya sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan
hukuman sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas
akademik dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan
jawaban UAS THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya
yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan
menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Yogyakarta, 23 Desember 2021

Yang Membuat Pernyataan

Janter Prasiwi
1. Bauran pemasaran atau marketing mix adalah suatu kesatuan usaha untuk
memasarkan produk yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan atau target
pasar. Perencanaan strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang dapat dilakukan
oleh produsen agar dapat sukses memasuki potensi pasar yang baru adalah :
a. Perencanaan produk, produk merupakan unsur yang pertama dan penting
dalam bauran pemasaran. Strategi produk merupakan koordinasi keputusan
yang menyangkut bauran produk, pengelompokan produk, produk secara
individu, dan produk jasa.
Hal yang perlu dilakukan oleh perusahaan dalam kebijakan produk adalah
pertama, menentukan merek yang disesuaikan dengan kualitas, penampilan,
dan desaim produk. Kedua, pembungkusan yang bertujuan untuk melindungi
produk, penghematan, kemudahan, dan promosi. Ketiga, pemberian label yang
bertujuan untuk identifikasi, deskripsi, dan promosi produk.
b. Perencanaan harga walaupun faktor bukan harga mulai memainkan peranan
dalam proses pemasaran modern, harga tetap merupakan unsur yang
memegang peranan penting. Dalam kaitannya dengan studi kelayakan,
masalah penentuan harga merupakan masalah yang pertama kali dihadapi
dalam penentuan harga bagi proyek baru. Dalam penentuan harga bagi proyek
baru ini, perusahaan menghadapi enam tahapan, yaitu :
Pertama, perusahaan harus menentukan tujuan perusahaan, seperti bertahan,
maksimasi profit, pendapatan maksimal, kualitas produk tinggi, dan lainnya.
Kedua, perusahaan perlu menentukan skedul permintaan yang menunjukkan
jumlah yang dapat dibeli setiap periode pada setiap pilihan harga.
Ketiga, perusahaan memperkirakan perbedaan biaya setiap tingkat keuaran
atau output.
Keempat, perusahaan meneliti harga pesaing sebagai dasar untuk menentukan
harga, dengan cara mempelajari daftar pesaing, mengirimkan mata-mata yang
berpura-pura membeli produk pesaing, atau dengan mewawancarai konsumen
produk pesaing.
Kelima, memilih metode penentuan harga.
Yang terakhir, penentuan harga untuk proyek baru adalah memilih harga akhir
dengan memasukan unsur psikologis dalam penentuan harga, koordinasi
dengan elemen bauran pemasaran lainnya, mencocokkan dengan kebijakan
penentuan harga perusahaan dan memastikan pemilihan harga akhir dapat
diterima distributor, tenaga pemasaran, pesaing, pemasok, dan pemerintah.
c. Perencanaan saluran distribusi, akhir-akhir ini para produsen tidak menjual
langsung produknya kepada pemakai akhir melainkan melalui perantara
pemasaran. Perusahaan menghadapi banyak kemungkinan penyaluran
produknya ke pasar atau konsumen. Mereka dapat menjual langsung tanpa
perantara atau memilih satu, dua, atau lebih perantara.
Fungsi perantara adalah memberikan informasi, mengadakan promosi,
mengadakan tawar menawar, pembiayaan, pengambilan resiko, kepemilikan,
pembayaran, dan pemberian nama. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam
merencanakan saluran distribusi adalah pertama, menentukan pelayanan yang
diharapkan dari anggota saluran distribusi. Kedua, menentukan tujuan dan
batasan saluran distribusi. Ketiga, mengidentifikasi pilihan saluran distribusi
yang penting. Keempat, menentukan hak dan tanggung jawab penyalur.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan saluran distribusi adalah
bahwa anggota penyalur harus secara rutin dievaluasi dengan membandingkan
prestasi sekarang dengan periode sebelumnya atau dengan membandingkan
prestasi anggota satu dengan anggota lainnya.
d. Perencanaan promosi, komunikasi pemasaran merupakan salah satu elemen
bauran pemasaran yang dapat berwujud iklan, promosi penjualan, publikasi,
atau personal selling. Prinsip utama mengadakan promosi adalah untuk
mengadakan komunikasi dengan konsumen. Oleh karena itu, perusahaan harus
mengetahui siapa yang akan dituju dan bagaimana mendapatkan audience.
2. Bagaimana seharusnya AMDAL berperan dalam kasus limbah peternakan sapi perah
PT Greenfield dan kaitannya dengan Studi Kelayakan Bisnis adalah :
i. AMDAL berperan dalam pengelolaan lingkungan
Aktivitas pengelolaan lingkungan baru dapat dilakukan jika telah disusun
rencana pengelolaan lingkungan, yag seharusnya sebelumnya telah diketahui
dulu dampak lingkungan yang akan timbul dari proyek tersebut. Dalam kasus
di atas, terjadi kegagalan AMDAL dapat terjadi karena kesalahan-kesalahan
dalam menyusun AMDAL atau karena pemilik tidak menjalankan proyeknya
sesuai AMDAL yang ada. Agar peran AMDAL maksimal dan tidak terjadi
kegagalan-kegagalan yang lain, pemantauan harus dilakukan sedini mungkin,
sejak awal pembangunan, secara terus menerus, dan teratur.
ii. AMDAL berperan dalam pengelolaan proyek
AMDAL merupakan salah satu studi kelayakan lingkungan yang disyaratkan
untuk mendapatkan perizinan. AMDAL dilakukan seharusnya bersama-sama
di mana masing-masing aspek dapat memberikan masukan bagi aspek-aspek
lainnya sehingga akan dihasilkan suatu penilaian yang optimal terhadap
proyek.
iii. AMDAL sebagai dokumen penting
Laporan AMDAL merupakan dokumen penting sebagai sumber informasi
yang rinci mengenai keadaan lingkungan pada saat penelitian proyek, dan
gambaran keadaan lingkungan di masa yang akan datang. Dokumen inilah
yang yang digunakan untuk melakukan evaluasi, untuk membangun proyek
yang lokasinya berdekatan dan dapat digunakan sebagai alat legalitas.
Hubungan AMDAL dengan studi kelayakan bisnis adalah AMDAL merupakan ujung
tombak sekaligus pelengkap kelayakan dari teknis dan ekonomis suatu rencana usaha
atu kegiatan yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang pelaksanaan
rencana kegiatan yang berdampak pada lingkungan.
3. Penyebab kegagalan manajemen yang terjadi pada KODAK berdasarkan pendapat
Muray D.Bryce terkait dengan studi kelayakan bisnis adalah :
a) Kegagalan memahami fungsi puncak pimpinan atau top manajemen. Di mana
dalam kasus ini manajer lokal kurang mendapat informasi lebih jauh mengenai
kebijaksanaan pimpinan pusat sehingga manajer lokal kurang
memperhitungkan alasan-alasan yang mendasari kebijaksanaan yang
dicanangkan oleh pimpinan pusat yang biasanya merupakan tujuan jangka
panjang perusahaan, dan hanya memusatkan pikirannya pada masalah rutin di
sekitarnya.
b) Kegagalan dalam memberikan wewenang dan tanggung jawab yang memadai.
Seorang manajer tidak akan dapat bekerja secara efektif tanpa tugas, tanggung
jawab, dan wewenang dari atasannya dan dalam kasus ini adalah pemilik
perusahaan. Banyak faktor yang membuat bawahan merasa tidak bebas
berkreasi sehingga akan membuat mereka tidak bisa bekerja secara efektif.
c) Kekurangan pemimpin yang berbakat. Seorang manajer yang memiliki
kemampuan teknis sempurna tetap tidak akan berhasil memimpin tanpa ada
bakat memimpin. Nilai seorang manajer yang baik adalah tergantung pada
bakat memimpin yang ada pada dirinya, yaitu kemampuan memimpin,
mengorganisir, mengerahkan, dan merangsang inspirasi orang lain.
d) Tidak ada pendelegasian. Yaitu manajer tidak diberi kepercayaan untuk
mengelola. Sebaliknya manajer tidak memiliki kewenangan sering terjadi juga
pemilik memberikan tugas kepada manajer yang tidak mampu.
e) Kurangnya kesadaran tentang profit dan biaya. Cara mengukur efisiensi
operasi perusahaan adalah dengan profitabilitas, yaitu tingkat keuntungan
yang dihasilkan. Tingkat keuntungan yang dihasilkan dapat dipakai untuk
menilai kemampuan manajemen dalam mengelola perusahaan.
f) Kurangnya kesadaran terhadap fungsi pemasaran. Kesadaran akan pentingnya
kepuasan konsumen adalah sangat diperlukan. Perusahaan KODAK terlalu
berorientasi kepada KODAK yang akan terus terkait dalam nostalgia sehingga
membuat produk perusahaan tidak dapat bersaing dengan produk sejenis dari
perusahaan pesaing karena kebutuhan konsumen tidak lagi berhasil dipenuhi
sesuai dengan tingkat kepuasan yang mereka harapkan.
4. Yang seharusnya dilakukan oleh perusahaan terkait dengan aspek hukum dalam Studi
Kelayakan Bisnis agar tidak mengalami penutupan usaha seperti kasus perusahaan
diatas adalah analisa waktu pelaksanaan proyek, bahwa dalam kasus di atas terjadi
pelanggaran izin yang dilakukan oleh perusahaan terkait. Seharusnya sebuah proyek
akan dapat dilaksanakan dan tidak mengalami penutupan adalah salah satunya karena
sudah mendapatkan izin-izin atau minimal izin prinsip yang sudah diperoleh atau
sudah diperpanjang atau sudah diubah karena peningkatan produksi atau karena
perubahan atau penambahan mesin. Dalam kasus di atas juga disebutkan tentang
adanya pencemaran lingkungan yaitu asap pabrik. Analisis aspek hukum studi
kelayakan bisnis mengenai pencemaran di kawasan diatur dalam UUPLH No. 23
Tahun 1997 dan UU No. 22Tahun 1999 tentang Pemda yang memberikan
kewenangan luas kepada Daerah Kabupaten untuk mengatur dan mengurus, dan
menegakkan hukum.
Upaya penegakan hukum yang dapat dilakukan berkaitan dengan kasus pencemaran
di lingkungan industri kecil adalah dengan penerapan instrumen hukum secara
administratif, hukum perdata, dan hukum pidana. Dan jika belum berhasil dilanjutkan
dengan sanksi berikutnya yang lebih efektif.
Sumber referensi :
Yuliati, Sri Handaru. 2021. Materi Pokok Studi Kelayakan Bisnis; 1-9; EKMA4311;
3sks. Tangerang Selatan. Universitas Terbuka.

You might also like