Professional Documents
Culture Documents
Cerita Anekdot Dan Cerita Hikayat
Cerita Anekdot Dan Cerita Hikayat
HIKAYAT
Pada suatu pagi, Caca sedang asik makan soto di warung makan
kesukaannya.Setelah kenyang,Caca pun bergegas untuk pulang.
Di tengah perjalanan pulang,Caca terserempet oleh sepeda motor yang melaju
ugal-ugalan.Kecelakaan tersebut mengakibatkan sandal Caca
putus.Terpaksa,Caca berjalan kaki tanpa menggunakan sandal.
Rumahnya Caca jauh, jadi ia memutuskan untuk pergi ke toko terdekat untuk
membeli sandal.Tapi apa daya,Caca tidak punya uang yang cukup untuk
membelinya.
Singkat cerita, hari persidangan pun tiba, Caca duduk di kursi tersangka dengan
wajah tertunduk.
Caca: "Lho?! Pak, ini tidak adil, mengapa hukuman saya jauh lebih berat
dibandingkan dengan para koruptor?"
Kemudian, hakim memberikan penjelasan kepada Caca, bahwa ia
mencuri sandal sehingga merugikan seseorang Rp 50 ribu. Sedangkan para
koruptor mencuri uang Rp 2 miliar, sehingga merugikan 200 juta rakyat
Indonesia.
TAMAT
Cerita Hikayat
Hang Tuah
kehidupan sepasang suami istri bernama Hang Mahmud dan Dang
Merdu.Keduanya memiliki seorang putra yang diberi nama Hang Tuah.
Keluarga kecil ini tinggal di sebuah daerah bernama Desa Sungai Duyung.
Desa ini dipimpin oleh seorang raja di Bintan yang terkenal berwibawa,
bijak, dan karismatik. Suatu hari, Hang Mahmud berkeluh kesah pada sang istri
ingin mengubah nasib dengan pergi ke Bintan. Saat semua terlelap di malam
hari, Hang Mahmud bermimpi bahwa ia menatap bulan yang sedang turun dari
langit. Bulan tersebut menyinari wilayah di sekitarnya, tepatnya di atas kepala
Hang Tuah, anaknya.
Suatu ketika, Hang Tuah dan ayahnya pergi untuk membelah kayu yang
akan digunakan sebagai bahan bakar. Namun, secara misterius datanglah
sekawanan pemberontak.
Seluruh masyarakat yang melihatnya langsung kabur, kecuali Hang Tuah. Para
pemberontak berupaya untuk membunuhnya, namun justru mereka yang
tewas karena dipukul kapak oleh Hang Tuah.
Nilai moral:
Cerita ini mengajarkan bahwa anak adalah karunia Tuhan yang sangat besar dan
sudah selayaknya dijaga dan dicukupkan segala kebutuhannya.
Dan Berkat didikan orang tua yang baik dan terpuji, Hang Tuah tumbuh
menjadi sosok yang bertanggung jawab dan rela menolong orang lain dengan
penuh keberanian “Buah tidak jatuh jauh dari pohonya”
TAMAT