You are on page 1of 7

50

VII. PERPINDAHAN PANAS

A. Dasar Teori
Perpindahan panas atau dikenal juga sebagai perpindahan kalor adalah
berpindahnya kalor dari benda dengan suhu tinggi ke benda dengan suhu lebih
rendah yang terjadi secara alami. Perpindahan ini mengakibatkan terjadinya
percampuran suhu dari kedua benda tersebut. Sebelumnya sudah tahu tentang apa
itu kalor. Berdasarkan buku Perpindahan Kalor dan Massa oleh Ismail Sulaiman,
kalor adalah suatu jenis energi yang dapat menimbulkan perubahan suhu pada
suatu benda. Kalau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kalor
memiliki arti sebagai tenaga panas yang dapat diterima dan diteruskan oleh satu
benda ke benda lain secara hantaran (konduksi), penyinaran (radiasi), atau aliran
(konveksi). Perpindahan Panas yakni merupakan bagian dari salah satu bentuk
kedisiplinan ilmu teknik termal yang juga mengulas mengenai pelajaran tentang
cara menghasilkan panas, lalu bagaiman menggunakan panas, kemudian
bagaiman mengubah panas, dan juga bagaimana menggantikan/menukarkan panas
di antara sistem fisik (Burbani, 2020).
Perpindahan Panas adalah ilmu yang mempelajari tentang mekanisme proses
perpindahan panas dari suatu benda ke benda lain atau dari suatu sistem ke sistem
lain. Perpindahan panas dari suatu sistem ke lingkungannya merupakan hal sangat
penting guna mendapatkan keseimbangan temperatur pada sistem tersebut. Jika
panas  dari  suatu  sistem  tidak  dibuang  ke  sistem  lainnya  maka dapat
mengakibatkan kerusakan pada sistem itu. Sebagai contoh adalah panas yang ada
pada radiator mobil. Jika panas pada kedua sistem ini tidak cepat dibuang ke
udara di lingkungannya maka temperatur  pada block engine  akan  naik (over 
head) (Rokhimi, 2019).
Panas atau kalor adalah energi yang berpindah dari suhu yang tinggi ke suhu
yang rendah. Kalor memiliki satuan internasional (SI), yaitu joule. Sedangkan
jumlah perpindahan panas biasa disimbolkan dengan Q. Kalor bergerak dari
daerah bersuhu tinggi ke daerah yang bersuhu rendah. Tiap-tiap benda itu
mempunyai energi dalam yang berhubungan dengan gerak acak dari atom-atom
51

ataupun molekul penyusunnya (Hakim, 2021). Benda-benda di sekitar kita, ada


yang bisa menghantarkan panas secara alami dan ada juga yang tidak bisa
menghantarkan panas. Benda yang bisa menghantarkan panas disebut dengan
konduktor. Contoh benda konduktor ialah tembaga, besi, air, timah, dan
alumunium. Sedangkan benda yang tidak bisa menghantarkan panas disebut
isolator (Mahmuddin, 2020).

B. Tujuan Praktikum
Tujuan Praktikum Fisika Dasar materi Perpindahan Panas, yaitu:
1. Mengamati adanya perpindahan kalor pada benda
2. Mengamati adanya perpindahan kalor pada benda

C. Waktu dan Tempat


Praktikum Fisika Dasar materi Perpindahan Panas secara konduksi
dilaksanakan pada hari Sabtu, 13 Mei 2023 pada pukul 6.30-08.10 WIB.
Bertempat di Laboratorium Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Palangka Raya.

D. Bahan dan Alat


Bahan yang digunakan pada Praktikum Fisika Dasar materi Perpindahan
Panas secara konduksi adalah plastisin, lilin, gelas cup, dan kaca. Sedangkan alat
yang dipakai adalah sendok, korek api dan pring kecil.

E. Cara Kerja
Cara kerja yang dilakukan pada Praktikum Fisika Dasar dengan materi
Perpindahan Panas secara konduksi adalah sebagai berikut:
a). Percobaan Pertama Perpindahan Kalor Secara Konduksi
1. Menyalakan lilin dan meletakkan lilin pada piring kecil.
2. Memotong plastisin menggunakan cutter dan menempelkan plastisin pada
bagian bawah sendok.
3. Mendekatkan sendok yang telah ditempelkan plastisin pada lilin yang
menyala.
52

4. Mengamati apa yang akan terjadi dan menghitung berapa waktu yang
diperlukan sampai bulatan plastisin tersebut terjatuh.
b). Percobaan Kedua Perpindahan Kalor Secara Konveksi
1. Menyalakan lilin dan meletakkan lilin pada piring kecil.
2. Menyiapkan 2 buah gelas capcin dengan 1 gelas capcin diisikan air (gelas 1)
dan 1 gelas capcin lainnya dibiarkan kosong (gelas 2).
3. Mendekatkan gelas 1 pada permukaan api yang berasal dari lilin dan amati
apa yang akan terjadi.
4. Mendekatkan gelas 2 pada permukaan api yang berasal dari lilin dan amati
apa yang akan terjadi.
5. Mencatat dan mendokumentasikan setiap hasil pengamatan.
c). Percobaan Ketiga Perpindahan Kalor Secara Radiasi
1. Menyiapkan 2 buah lilin (lilin 1 = lilin yang menyala dan lilin 2 = lilin yang
tidak dinyalakan).
2. Menyalakan I lilin dan meletakkan lilin pada piring kecil.
3. Memanaskan atau mendekatkan lilin yang kedua pada api yang berasal dari
lilin yang menyala.
4. Mengamati apa yang terjadi pada lilin kedua.
5. Mencatat dan mendokumentasikan setiap hasil pengamatan.

F. Hasil Pengamatan
Tabel 9. Hasil Pengamatan Perpindahan Panas Secara Konduksi, Konveksi
dan
Radiasi.
Jenis
No. Bahan Gambar Keterangan
Pengamatan
1. Konduksi a.Sendok Plastisin terjatuh
dalam waktu 1
menit 8 detik dan
sendok menjadi
warna hitam pada
bagian yang
dipanaskan
53

Plastisin terjatuh
dalam waktu 5
menit 0 detik dan
b. Kaca
kaca menjadi
hitam pada bagian
yang dipanaskan

Gelas meleleh
a.Gelas kosong dalam waktu 2
detik

2. Konveksi
Gelas tidak
meleleh dalam
b. Gelas
waktu 40 detik
berisi air
dan air menjadi
hangat

Lilin meleleh
3. Radiasi Lilin dalam waktu 6
detik

G. Pembahasan
Pada pengamatan perpindahan kalor, diperoleh hasil pengamatan yaitu: a).
Perpindahan kalor secara konduksi menggunakan sendok memerlukan waktu 1
menit 8 detik dan menggunakan kaca memerlukan waktu 5 menit 00 detik ; b).
Perpindahan kalor secara konveksi menggunakan gelas kosong, maka gelas
terbakar, sedangkan menggunakan gelas berisi air tidak terbakar; c). Pengamatan
secara radiasi menggunakan lilin terjadi perubahan yaitu lilin meleleh.
Pada pengamatan perpindahan kalor secara konduksi, dilakukan dengan cara
meletakkan plastisin pada sisi bawah sendok 5 cm dan kaca 5 cm. Setelah bagian
ujung sendok dipanaskan selama 1 menit 8 detik dan pada kaca selama 5 menit 0
detik , plastisin meleleh dan terjatuh. Hal ini disebabkan karena sendok dan kaca
merupakan konduktor yang menghantarkan panas dari api lilin ke bagian yang
ditempeli plastisin, sehingga plastisin meleleh dan terjatuh. Pada pengamatan
perpindahan kalor secara konveksi, dilakukan dengan cara memposisikan gelas
54

capcin yang kosong dan berisi air. Setelah dipanaskan selama 40 detik, dapat
diamati bahwa gelas capcin yang kosong terbakar, sedangkan gelas capcin yang
berisi air tidak terbakar. Hal ini terjadi karena kalor yang seharusnya melelehkan
(membakar) gelas capcin berpindah ke air, sehingga air terasa hangat. Pada
pengamatan perpindahan kalor secara radiasi, digunakan bagian bawah lilin yang
didekatkan ke api, namun tidak menyentuh api. Setelah dibiarkan beberapa saat,
terlihat bagian lilin yang dekat dengan api meleleh. Hal ini tejadi karena kalor
pada api berpindah secara radiasi ke bagian lilin yang dekat dengan api, sehingga
lama-kelamaan lilin akan meleleh.

H. Kesimpulan
Perpindahan panas secara konduksi, konveksi dan radiasi sering terjadi dalam
kehidupan sehari-hari. Perpindahan panas secara konduksi adalah perpindahan
panas yang terjadi dengan adanya medium perantara panas, contohnya adalah
kaca yang dipanaskan akan merambatkan energy panas dari api ke bagian ujung
kaca. Perpindahan secara konveksi terjadi melalui medium perantara dimana
terjadi perpindahan langsung kepada medium perantara, contohnya adalah gelas
capcin yang dibakar. Sedangkan perpindahan panas secara radiasi adalah
perpindahan panas yang terjadi tanpa adanya kontak langsung antara dua benda,
misalnya adalah manusia merasakan kepanasan akibat radiasi panas matahari yang
sampai ke bumi.

I. Daftar Pustaka
Burhani, K. 2020. Pengembangan Media Pembelajaran Perpindahan Panas
Radiasi dengan Variasi Beda Perlakuan Permukaan Spesimen Uji.
Journal of Mechanical Engineering Learning. Vol. 3(2): 86-93.
Hakim. 2021. Analisa Teoritis Laju Aliran Kalor pada Ketel Uap Pipa Api Mini
Industri Tahu Ditinjau dari Koefisian Perpindahan Panas Menyeluruh.
Jurnal Surya Teknika. Vol. 1(4): 50-55.
Mahmuddin. 2020. Karakteriktik Perpindahan Panas pada Pipa Penukar Kalor
Selongsong Aliran Searah Vertikal. Journal or Chemical Process
Engineering. Vol. 1(2): 30-35.
Rokhimi. 2019. Alat Peraga Pembelajaran Laju Hantaran Kalor Konduksi. Jurnal
Materi dan Pembelajaran Fisika. Vol. 6 (1): 270-274.
55

Supu, I. 2018. Pengaruh Suhu Terhadap Perpindahan Panas pada Material yang
Berbeda. Jurnal Dinamika. Vol. 7(1): 62-73.

You might also like