You are on page 1of 65

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Rumusan Masalah

Pecinta alam memang sebuah ajang penyaluran hobi dan pengisi waktu luang bagi
sejumlah orang yang memiliki kecintaan pada kegiatan yang bertempat di alam bebas seperti
mendaki gunung, arung jeram, penghijauan hutan atau kegiatan alam yang lainnya. Namun
menurut Giri (2019), mengungkapkan bahwa menjadi pencinta alam harus memiiki modal besar
diantaranya kesehatan fisik, karena hal tersebut dapat menunjang kegiatan selama pendakian
gunung, yang kedua adalah mental yang kuat, seorang pecinta alam apabila tidak memiliki
mental yang kuat maka akan menghindari tantangan yang terjadi saat pendakian, dan yang
terakhir adalah keterampilan, selain sehat dan memiliki mental yang kuat seorang pecinta alam
dituntut untuk terampil dalam kegiatan pendakian, agar dapat membantu seorang pecinta alam
bertahan hidup di alam luar. Namun tidak hanya itu saja, menjadi seorang pecinta alam, terutama
pecinta alam muslim harus memiliki adab atau etika pada saat pendakian ataupun menyandang
status sebagai pecinta alam antara lain sholat lima waktu, memperbanyak dzikir dan doa ketika
melihat kebesaran Allah SWT (Gispala, 2018).

Hal tersebut merupakan perwujudan dari pemberian makna, dan itu masuk dalam bagian
dari kehidupan spiritual yang meliputi hasrat manusia untuk senantiasa termotivasi mencari
makna dalam hidup dan mendambakan hidup yang bermakna. (Mujib dan Mudzakir, dalam
Utami,2018), dia juga menyampaikan bahwa makna yang paling tinggi dan paling bermakna,
dimana manusia akan terus merasa bahagia justru terletak pada aspek spiritualitasnya dan
manusia yang memiliki kecerdasan spiritual yang tinggi akan menemukan makna dari segala
aspek kehidupan. Terutama seorang pecinta alam akan menemukan makna hidupnya ketika
mendaki dan dekat dengan alam, sehingga dapat meningkatkan kecerdasan spiritualnya.

Zohar dan Marshal (2019), mendefinisikan kecerdasan spiritual sebagai kecerdasan untuk
menghadapi dan memecahkan persoalan yang berhubungan dengan makna dan nilai. Sinetar
(2018), menulis bahwa kecerdasan spiritual adalah pikiran untuk mendapatkan inspirasi,
dorongan dan penghayatan ketuhanan yang mana setiap individu menjadi bagian. Penghormatan

1
kepada hidup adalah sesuatu yang melekat pada watak seseorang yang spiritual dan ini akan
merangsang dorongan untuk dapat menghargai kehidupan.

1.2 Rumusan Masalah

Yang menjadi rumusan masalah dalam laporan ini adalah bagaimana mengenal dan
mencintai alam melalui proses Pengkaderan bagi Calon Anggota Muda MPA Cagar FMIPA
UNG khususnya di kawasan Gorontalo tepatnya di Desa Meranti”?

1.3 Tujuan Penulisan

Untuk mengenal dan mencintai alam melalui proses Pengkaderan bagi calon anggota
muda MPA Cagar FMIPA UNG khususnya di kawasan Gorontalo.

1.4 Manfaat

-Menambah pengetahuan bagi penulis maupun pembaca tentang alam.

-Menambah kecintaan terhadap alam sebagai pijakan untuk menjaga dan melestarikanya.

2
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 HISTORY OF CAGAR

Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) CAGAR Fakultas Matematika dan Ilmu


Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang biasa disingkat MPA
CAGAR FMIPA UNG didirikan pada tanggal 05 Juni 2006, bertepatan dengan hari lingkungan
hidup sampai batas waktu yang tidak ditentukan, hal ini mengisyaratkan bahwa MAPALA
CAGAR tidak akan pernah bubar. Nama CAGAR diambil dalam kata CAGAR ALAM.
MAPALA CAGAR adalah organisasi dilingkungan Fakultas Matematika dan IPA Universitas
Negeri Gorontalo dengan pembina Bpk. Hendrik Iyabu, S.Pd, M.Si dan dibantu oleh Dewan
Penasehat dalam hal ini Dekan III F.MIPA.
Deklarasi sekaligus musyawarah besar (MUBES) MAPALA CAGAR pertama kali
dilaksanakan pada tanggal 6 Juli 2006 dengan sterring comite pembentukan MAPALA CAGAR
dibawah koordinator Dany Laoh, Feky Charly Makalusenge, Fitrachudin Laoh, Musrin Salila,
Indra Dadu, Fahrudin M sebagai anggota. Presidium sidang pada Mubes saat itu yaitu Muhtar
Daeng, Hartono Abdul Kader dan Refol Malasai. Pada Mubes tersebut diputuskan dan
menetapkan Muchtar Daeng sebagai ketua umum MAPALA CAGAR periode 2006-2007.
Mapala CAGAR. Pada tahun 2007 secara organisatoris MPA CAGAR pernah mengalami krisis
kader, yang kemudian aktif kembali pada tahun 2013 dengan beranggotakan tiga orang yakni
Fitria Sari S Liputo, Zulhan Potabuga, Pramono Putra S Pidu. Hasil dan ketetapan MUBES 13
Maret 2013 menyatakan bahwa Fitria Sari S Liputo sebagai ketua umum Mapala CAGAR
periode 2013 – 2014.
Berikut ini adalah daftar nama perangkatan.
Angkatan I sekaligus pendiri dan penginisiatif organisasi terdiri dari:
1. Mukhtar Daeng (Tarsius, NRC. 01.06.VI.I)
2. Hartono Abd Kader (Burung Hantu, NRC. 02.06.VI.I)
3. Fitrachudin Laoh (Vitex, NRC. 03.06.VI.I)
4. Dany Dahlan Laoh (Kupu-Kupu, NRC. 04.06.V I.I)
5. Musrin S (Buaya, NRC. 05.06.VI.I)
6. Feky C.M. (Makaka, NRC. 06.06.VI.I)
3
7. Suhandri Dadu (Susselebensis, NRC. 09.06.VI.I)
8. Oktavianus (Soa-Soa)
Kedelapan orang ini merupakan angkatan pertama sekaligus sebagai penginisiatif
organisasi MPA CAGAR, terdiri dari 3 orang jurusan Matematika,1orang jurusan biologi
Biologi, 1 orang jurusan Fisika dan 3 orang jurusan Kimia.
Kemudian angkatan II terdiri dari 9 orang anggota yaitu sebagai berikut:
1. Refol Malasai (NRC.07.07.VI.II)
2. Rio (NRC.08.07.VI.II)
3. Mila Rolopita
4. Merlin Tombo
5. Helma
6. Azis
7. Moja
8. Maskur
9. Tri
Dari 9 orang anggota tersebut semua terdiri dari jurusan biologi. selanjutnya anggatan III
terdiri dari 3 orang anggota penuh yaitu sebagai berikut :

1. Fitria Sari Liputo ( Dolpin. NRC. 10.13.VI.III)


2. Zulhan Potabuga (Tikus. NRC. 11.13.VI.III )
3. Pramono Putra (Puyuh. NRC. 12.13.VI.III )
 Angkatan IV terdiri dari 6 orang periode 2013-2014 yaitu sebagai berikut :
1. Irsandi Posuma ( Kelelawar. NRC. 13.13.VI.IV )
2. Nurain Z Abidin ( Bebek NRC. 14.13.VI.IV )
3. Caca Andika Putra Paputungan ( Kancil NRC. 15.13.VI.IV )
4. Ray Olivera Mokobela ( Bunglon NRC 16.13.VI.IV )
5. Rindi Antita Mohi ( Kucing NRC. 17.13.VI.IV )
6. Iswadi Djafar ( Beruang NRC. 18.13.VI.IV )

4
 Angkatan 5 Jumlah 6 Orang Periode 2014-2016 Yaitu Sebagai Berikut :
1. Agus Salim Djafar ( Kura-Kura NRC 19.14.VI.V )
2. Mustari S Tamalu ( Arwana )
3. Junaedi ( Nyamuk )
4. Wahyu Kiki Palindrung ( Lembu )
5. Niar Tiara ( Plangton)
6. Randi (Lumut)
Dari 6 Orang Anggota Tersebut Hanya Terdapat 1 Orang Anggota Penuh Yakni Kura
Kura, Mereka Berasal Dari Jurusan Fisika, Kimia, Dan biologi.
 Angkatan 6 Jumlah 1 Orang Yaitu Sebagai Berikut :
1. Rinawati ( Maleo NRC 20.17.VI.VI )
Pada Angkatan Ini Hanya Terdapat 1 Orang Dan Merupakan Anggota Penuh Yang
Berasal Dari Jurusan Fisika.
 Angkatan 7 Berjumlah 3 Orang Sebagai Berikut :
1 Dariani (Kunang NRC. 21.17.VI.VII)
2 Muhamat Irkan Darise (Komodo NRC. 22.17.VI.VII)
3 Noviwati (Pinguin NRC 23.17.VI.VII)
 Angkatan 8 Berjumlah 11 Orang Sebagai Berikut :
1. Febriyanto Ngopohi (Srigala NRC 24.18.VI.VIII)
2. Reksi Gaib (Anoa NRC 25.18.VI.VIII)
3. Fadhil Agustiawan Diko (Panda NRC 26.18.VI.VIII)
4. Merlinda Afriyani Paulutu ( Gajah NRC 27.18.VI.VIII)
5. Nurhajidah L Muhsin (Bintang Langit NRC 28.18.VI.VIII)
6. Adriansyah Sambel (Singa NRC 29.18.VI.VIII)
7. Moh. Rendi Payuhi (Kanguru NRC 30.18.VI.VIII)
8. Kevin M. Worang (Penyu NRC 31.18.VI.VIII)
9. Yulistia Anggraini Daniel (Belut NRC 32.18.VI.VIII)
10. Nur Suciani Radja Ilato (angsa)
11. Fadilah Abdullah (Fugu)

5
 Angkatan 10 Berjumlah 6 Orang Sebagai Berikut :
1. Moh. Ain ( Rangkong )
2. Anisa Hunggaita ( Nuri )
3. Moh Aditya Djafar ( Jangkrik )
4. Sri Amelia A Sidiki ( Lebah )
5. Andika Wijaya Putra ( Kuda Nil )
6. Regina Putri Podu ( Merpati )
Dari 6 Orang Anggota Tersebut Masih Berstatus Anggota Muda, Mereka Berasal Dari
Jurusan Fisika, Kimia, Matematika Dan ITK (Ilmu Teknologi Kebumian )

2.2 Management perjalanan

Para penggiat alam dalam melakukan suatu perjalanan dialam terbuka memiliki beberapa
tujuan yang berbeda-beda. Semisal tujuan tersebut untuk eksplorasi, penelitian, survey atau
hanya sekedar untuk berekreasi. Dalam kegiatan dialam terbuka, sebelum melakukan perjalanan
perlu dipersiapkan dengan baik, mengingat kondisi dan situasi dialam terbuka apabila tidak
diketahui dengan baik akan  menghadapkan para penggiat alam dalam keadaan yang
membahayakan mereka. Berbagai macam perjalanan yang dilakukan hendaknya tidak berkesan
amatir. Dengan kata lain bahwa suatu perjalanan adalah suatu kegiatan yang memerlukan
perencanaan yang matang .Ada rumusan umum yang digunakan sebagai berikut

1.Where (Dimana)
Untuk melakukan suatu kegiatan alam kita harus mengetahui dimana yang akan kita
digunakan, Contoh: Operasi SAR di Gunung Gede.
2.Who (Siapa)
Apakah anda akan melakukan Kegiatan alam tersebut sendiri atau dengan berkelompok.
Contoh: Satu Kelompok ( 25 Personil) Terdiri dari 5 Orang panitia dan 20 Orang peserta.
3.Why (Mengapa)
Ini adalah pertanyaan yang cukup panjang dan bisa bermacam-macam jawaban. Contoh :
Untuk melakukan DIKLAT SAR dan kegiatan lain.
4.When (Kapan)
Kapan waktu pelaksanaan Kegiatan tersebut, berapa lama kegiatan tersebut? Contoh: 5
Oktober 2018 sampai dengan 20 Oktober 2018.
6
5.Untuk How/Bagaimana
Merupakan suatu pembahasan yang lebih komprehensif dari jawaban pertanyaan diatas
ulasannya adalah sebagai berikut :
 Bagaimana kondisi Tempat
 Bagaimana cuaca disana
pertanyaan yang timbul itulah kita dapat menyusun Rencana Kegiatan yang didalamnya
mencakup rincian :

1. Pemilihan medan, dengan memperhitungkan lokasi basecamp, pembagian waktu dan


sebagainya.
2. Pengurusan perizinan
3. Pembagian tugas
4. Penyusunan rencana kegiatan
5. Perencanaan kebutuhan peralatan, perlengkapan dan transportasi dan lain sebagainya.
Hal lain yang tidak kalah pentingnya dari hasil perincian tersebut, akan mendapatkan point-
point bagi kalkulasi biaya yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut.

2.2.1 Perlengkapan dan Perbekalan

Dalam melakukan kegiatan dialam terbuka, perencanaan perlengkapan dan perbekalan


menjadi salah satu faktor keberhasilan dalam kegiatan. Dalam merencanakannya, terdapat
beberapa hal yang harus diperhatikan, yakni :

1. Mengenal jenis medan yang akan dihadapi (Hutan, Rawa, Tebing, dll.)

2. Menentukan tujuan perjalanan (Latihan, Penjelajahan, Operasi SAR)

3. Lamanya perjalanan

4. Kemampuan fisik untuk membawa perlengkapan dan perbekalan

5. Memperhatikan hal-hal yang khusus. (misal, obat-obatan tertentu).

Dalam melakukan kegiatan dialam terbuka, perlengkapan dan perbekalan dapat dikelompokan
kedalam beberapa kategori, antara lain :

7
1. Perlengkapan Dasar

 Perlengkapan untuk pergerakan.


 Perlengkapan untuk memasak, makan dan minum.
 Perlengkapan untuk MCK.
 Perlengkapan pribadi

2. Perlengkapan khusus yang disesuaikan dengan perjalanan, semisal.

 Perlengkapan pendakian tebing seperti, tali, carabiner, piton, ascender, dan sebagainya.
 Perlengkapan penyusuran sungai seperti, perahu, dayung, pelampung dan sebagainya,

3. Perlengkapan tambahan

 Perlengkapan tambahan, merupakan perlengkapan yang dapat dibawa atau tidak, semisal
semir, sikat sepatu, dan lainnya.

Sebelum melakukan kegiatan, dalam mempersiapkan perlengkapan untuk kegiatan agar


lebih baik, sebaiknya disusun terlebih dahulu tabel atau list perlengkapan.

2.2.2 Perlengkapan Dasar Medan Gunung Hutan

1)      Sepatu
 Mempunyai kegunaan sesuai dengan kebutuhan perjalanan.
 Sesuai dengan bentuk dan ukuran kaki
 Harus kuat untuk pemakaian yang berat
 Melindungi telapak kaki sampai mata kaki
 Kulit tebal, tidak mudah sobek
 Lunak bagian dalam, masih memberikan ruang bagi gerak kaki
 Keras bagian depannya, untuk melindungi jari kaki (tidak dianjurkan memakai sepatu
pekerja tambang, yang bagian depan sepatu sangat keras karena dilapisi dengan besi,
selain berat juga akan merusak jari kaki jika ada perubahan suhu)
 Bentuk sol bawahnya harus dapat menggigit tanah ke segala arah dan cukup kuat.
 Ada lubang ventilasi, yang bersekat halus sehingga air dan udara lewat untuk pernafasan
kulit telapak kaki.
8
2)      Kaos Kaki
 menyerap keringat.
 Melindungi kulit kaki dari pergesekan dengan kulit sepatu.
 Menjaga agar kulit kita tetap dapat bernafas.
 Menjaga agar kaki tetap hangat pada daerah yang dingin.
3)      Celana Lapangan
 Kuat, lembut
 Ringan
 Tidak mengganggu gerakan kaki, jahitannya cukup longgar
 Praktis
 Terbuat dari bahan yang menyerap keringat
 Mudah kering, bila basah tidak menambah berat
 Bahan celana yang terbuat dari katun cukup baik, tidak terlalu tebal, tahan duri, mudah
kering.
4)      Baju Lapangan
 Melindungi tubuh dari kondisi seikitar
 Kuat
 Ringan
 Tidak mengganggu pergerakan
 Terbuat dari bahan yang menyerap keringat
 Praktis
 Mudah kering
5)      Topi Lapangan
 Melindungi kepala dari kemungkinan akibat duri
 Melindungi kepala dari hujan, terutama kepala bagian belakang.
 Harus kuat dan tidak mudah robek, untuk medan gunung hutan dianjurkan memakai topi
rimba.
6)      Sarung Tangan Lapangan
 Sebaiknya terbuat dari kulit
 Bentuknya sesuai dengan tangan kita
 Tidak kaku, artinya tidak menghalangi gerakan tangan.

9
7)      Ikat Pinggang
Pilihlah yang terbuat dari bahan yang kuat, dengan kepala yang tidak terlalu besar tetapi
teguh.Selain menjaga agar celana tidak kendur, juga untuk meletakan alat-alat yang perlu cepat
dijangkau seperti pisau pinggang, tempat air minum, tempat alat-alat P3K, dll.
8)      Ransel / Carrier
 Ringan, Sejauh mungkin tidak merupakan tambahan beban yang berlebihan, terbuat dari
bahan yang water proof.
 Kuat, harus mampu membawa beban dengan aman, berdaya tahan tinggi, tidak mudah
robek, jahitannya tidak mudah lepas, zippernya cukup kokoh, dsb.
 Nyaman dipakai, dianjurkan agar memakai ransel yang mempunyai rangka, agar berat
beban merata dan seimbang. Selain itu juga membuat kenyamanan karena adanya
ventilasi antara tubuh/punggung dengan ransel.
 Praktis, kantung-kantung tambahan serta pembagian ruangan akan memudahkan untuk
mengambil barang-barang tertentu.
9)      Peralatan navigasi
Kompas, peta, protaktor, busur derajat, pensil, dll.
10)  Lampu Senter
 Dengan bola lampu dan baterai cadangan
11)  Peluit
 Peluit yang tidak berbola
12)  Pisau
 Pisau saku serbaguna (multi blade) seperti Victorinox
 Pisau pinggang
   Golok tebas
13)  Peralatan Tidur
 Satu set pakaian tidur
 Kaus kaki untuk tidur
  Sleeping bag
  Matras
 Tenda/ponco/flysheet untuk bivak
14)  Perlengkapan Masak dan Makan
10
 Alat-alat makan
 Alat pembuat api (lilin, spirtus, dll)
 Kantung air / tempat air

2.2. 3 Perencanaan Perbekalan


Dalam perencanaan perjalanan, perencanaan perbekalan merupakan salah satu hal yang
perlu mendapat perhatian khusus. Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
1. Lamanya perjalanan yang akan dilakukan
2. Aktifitas apa saja yang akan dilakukan
3. Keadaaan medan yang akan dihadapi (terjal, sering hujan, dsb)
Sehubungan dengan keadaan diatas, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam
merencanakan perjalanan:
 Cukup mengandung kalori dan mempunyai komposisi gizi yang memadai.
 Terlindung dari kerusakan, tahan lama, dan mudah menanganinya.
 Sebaiknya makanan yang siap saji atau tidak perlu dimasak terlalu lama
 irit air dan bahan bakar.
 Ringan, mudah didapat
 Murah
2.2.4 Menyusun Perlengkapan dan Perbekalan Ke Dalam Ransel/Carrier (Packing)
Dalam penyusunan, yang menjadi dasar adalah keseimbangan beban, bagaimana kita
menumpukan berat beban pada tubuh sedemikian rupa sehingga kaki dapat bekerja secara
efisien.Dalam batas-batas tertentu, rangka yang dimiliki oleh ransel banyak memberikan
kenyamanan.Rangka ini membuat posisi tubuh lebih menyenangkan saat menggendong
beban.Namun bagaimanapun desain ransel yang dimiliki akan sedikit artinya apabila anda tidak
mampu menyusun barang-barang anda dengan baik.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam packing :
 Tempatkan barang-barang yang lebih berat paling atas dan sedekat mungkin dengan
badan. Barang-barang yang relatif lebih ringan (sleeping bag, pakaian tidur) ditempatkan
di bagian bawah.
 Letakkan barang-barang yang sewaktu-waktu diperlukan pada bagian paling atas atau
pada kantong luar ransel (ponco, alat P3K, kamera, dll)
11
 Kelompokkan barang-barang sesuai fungsinya dan masukkan ke dalam kantong-kantong
plastik atau wadah yang tidak tembus air, terutama pakaian tidur/ cadangan, pakaian
dalam, kertas-kertas.
 Matras tidur yang dimasukan kedalam ransel dapat membantu mempertahankan bentuk
ransel dan mempermudah penyusunan barang kedalam ransel, sehingga tampak rapih dan
efisien.
Buatlah check list dari semua perlengkapan. Kalau mungkin dengan beratnya agar dapat dengan
mudah menyusunnya.1

2.3 Botani dan Zoologi

Mempelajari botani dan zoologi praktis dianggap penting untuk lebih mengenal jenis
tumbuhan dan hewan yang dapat dimanfaatkan sebagai makanan darurat (survival food) atau
obat-obatan. Selain itu kita dapat mengenal jenis tumbuh-tumbuhan dan hewan yang harus
dijauhi karena beracun, berbisa, atau dapat mengancam keselamatan jiwa. Materi ini menjadi
penting, karena alam tropis memiliki karakteristik yang berbeda dengan alam subtropis. Tentunya
alam yang berbeda akan menyebabkan pula cara mengatasinya.

2.3.1 Botani praktis

Permasalahan dalam survival mengenai masalah Botani Praktis yaitu, survivor harus
mengenal karakteristik alamnya, karena daerah di Indonesia ini dapat dikelompokkan menjadi
beberapa zona geografi tumbuhan. Kita bersurvival di Indonesia barat tentu berbeda ketika kita
bersurvival di Indonesia timur.Ada daerah yang memiliki rawa luas, di mana tumbuhan yang ada
sangat khas. Secara garis besar, tumbuh-tumbuhan dalam materi ini dibedakan pada dua hal: 
1. Tumbuhan yang berguna (dapat dimakan, mengandung air, dapat dipakai sebagai obat, dan
lain-lain).

Bagian tumbuhan yang dapat dimakan dan memberikan energi yang cukup adalah umbi,
baik umbi batang maupun umbi bakar.Setelah itu baru buah, biji, dan daun. Ciri umum tumbuhan
yang dapat dimakan : 

 Bagian tumbuhan yang masih muda (pucuk/tunas).

http://sarunpad.wordpress.com/2018/10/16 manajemen-perjalanan-perbekalan-dan-perlengkapan/
1

12
 Tumbuhan yang tidak mengandung getah.

 Tumbuhan yang tidak berbulu.

 Tumbuhan yang tidak berbau kurang sedap.

 Tumbuhan yang dimakan oleh hewan mamalia.

Langkah-langkah yang perlu bila akan memakan tumbuhan : 

 Makan tumbuh-tumbuhan yang sudah dikenal.

 Makan jangan satu jenis tumbuhan saja.

 Sebaiknya jangan memakan tumbuhan yang buahnya berwarna ungu, karena


dikhawatirkan mengndung racun alkaloid.

 Cara memakan buah-buahan yang belum kita kenal adalh dengan mengoleskan sedikit ke
bibir dan ditunggu reaksinya. Bila tidak ada rasa aneh (panas, pahit) berarti cukup aman.

 Yang paling baik adalh dengan terlebih dahulu memsak bagian tumbuhan yang akan
dimakan.

 Tumbuhan Obat Dapat dikelompokkan menjadi dua : 

a. Dimakan/diminum 

 Brantawali (Anamitra cocculus), tumbuhannya merayap. Terdapat di hutan, di kampung.


Batangnya direbus, rasanya pahit. Kegunaannya untuk anti demam, anti malaria,
pembersih luka, penambah nafsu makan.

 Keji Beling/ngokilo (Strobilatetes). Tumbuhan semak dan di hutan. Ambil daunnya,


dimasak untuk obat pinggang dan infeksi/keracunan pada pencernaan.

 Sembung/sembung manis (Blumen Balsmifira). Jenis rumput-rumputan, terdapat di


padang rumput yang banyak anginnya. Daunnya di seduh dengan air panas, dapat
digunakan untuk sakit panas, sakit perut.

13
b. Tumbuhan obat luar, untuk luka 

 Getah pohon Kamboja, untuk menghilangkan bengkak. Gosok getah pada bagian tubuh,
biarkan 24 jam. Bersihkan dengan minyak kelapa kemudian dengan air hangat. Juga
untuk terkilir.

 Air rebusan brantawali untuk mencuci luka, juga air batang pohon randu (kapuk hutan).

 Daun Sambiloto ditumbuk halus, atau daun Ploso yang juga ditumbuk, untuk anti
sengatan kalajengking.

2.Tumbuhan yang berbahaya (beracun). 

 Getah pohon paku putih dapat menyaebabkan kebutaan.

 Getah pohon Renggas, ingas/semplop, sangat berbahaya karena merusak jaringan.

 Getah Jambu Monyet menyebabkan gatal-gatal.

 Buah aren mentah juga menyebabkan gatal-gatal.

 Kecubung beracun bila dimakan.

 Rarawean, dapat menyebabkan gatal-gatal dan pedih.

 Daun fulus, juga dapat menyebabkan gatal dan panas.

3.Tumbuhan Berguna lainnya 

 Tumbuhan penyimpanan air : tumbuhan beruas (bambu, rotan, dan lain-lain), tumbuhan
merambat, kantung semar, kaktus, dan sebagainya.

 Tumbuhan pembuat atap/perlindungan ; daun nipah, aren, sagu dan lain-lain.

 Pengusir ular dan serangga : lemo.

 Indikator air bersih : tespong, selada air.
2.3.2 Zoologi prakti

14
Sebagian hewan pada dasarnya dapat dimakan tetapi kesulitannya adalah keputusan untuk
mendapatkan hewan tersebut.Untuk itu diperlukan pengetahuan tentang habitat dan tingkah laku
hewan tersebut.Seperi hewan selalu mencari air untuk kebutuhan hidupnya maka dalam hal ini
kita dihadapkan pada permasalahan, bila di dekat sumber air banyak hewan maka banyak pula
hewan berbahaya bagi kita disekitar tempat tersebut. 

Binatang Yang Berguna : 

 Hampir semua mamalia dan burung dapat dimakan dagingnya.

 Ular, kadal, kura-kura dapat dimakan.

 Lebah bisa diambil madu dan larvanya.

 Cacing dan siput hutan dapat dimakan.

Binatang Berbahaya Antara lain : 

 Nyamuk di daerah malaria.

 Lalat dayak/lalat kerbau (besarnya 2 kali lalat biasa). Terdapat di hutan Kalimantan,
Sulawesi, Irian Jaya. Bekas gigitannya bengkak dan gatal, biasa infeksi.

 Tawon/lebah, berbahaya jika disengat. Dalam jumlah besar dapat mematikan.

 Kelabang (Centipoda, kalajengking). Bekas sengatannya sakit dan bengkak. Untuk


mengurangi rasa sakitnya dapat dengan amonia, tembakau, daun sambiloto.

 Pacet, lintah (lintah air, lintah darat, lintah sawah). Umumnya berbentuk pipih kecil
sebesar benang dan setelah beberapa menit menghisap darah manusia dapat membesar
sebesar ibu jari, bahkan sebesar lilin. Untuk melepaskannya, siram dengan air tembakau.

 Ular berbisa, antara lain : ular hijau/ular pucuk, ular bakau, ular tanah, ular sendok, ular
belang.

Berdasarkan tipe gigit bisa, ular dikelompokkan menjadi empat golongan, yaitu : 

15
1. Aglypha, tidak mempunyai gigit bisa. Contoh : ular sanca, ular sawah (umumnya dari
keluarga Colubridgae).

2. Ophistoglypha, mempunyai gigi bisa di belakang. Contoh : ular cincin Mas (Boiga
dendrophila), Ular pucuk (Dryophis).

3. Proteroglypha, mempunyai gigi bisa di depan, yang efektif untuk menyalurkan bisa.
Contohnya Elapidae, hydrophiidae.

4. Solenoglypha, mempunyai gigi bisa di depan, dan dapat dilipat. Umumnya gigi bisa
tersebut besar. Contohnya Crotalidae, Viperridae.

Obat Yang Biasa Digunakan Untuk Menawarkan Bisa · 

 Aspirin untuk menghilangkan rasa sakit.

 Vitamin B kompleks dan Paracetamol menghilangkan rasa nyeri dan panas.

 Antivenin Polyvalent merupakan serum anti bisa yang bersifat umum.

 Antivenin Taipan, serum untuk yang digigir ular Taipan.

 Anti venin Brown Snake, serum untuk yng digigit ular Mulga.

 Antivenin Papuan Black Snake, serum untuk yang digigit ular hitm Irian.

Pencegahan ‘ Aturan emas’ agar tidak dipatuk ular adalah, “HINDARILAH ULAR!!”.

2.4 Surfival

Survival berasal dari bahasa inggris survive atau to survive yang artinya bertahan hidup.
Yang dimaksud disini adalah kemampuan untuk dapat bertahan hidup dari keadaan yang kurang
menguntungkan sampai terjalin komunikasi dengan pihak luar.Survival dapat juga diartikan
sebagai upaya untuk mempertahankan hidup dan keluar dari keadaan yang sulit atau kritis.
persiapan dan pelaksanaan kegiatan di alam terbuka.

Secara umum, sumber bahaya dapat berasal dari :

16
1. Diri kita sendiri (Subjective Danger) dapat kita kontrol.  Misal : keteledoran, kurangnya
persiapan, pengetahuan yang minimal dll.
2. Bahaya dari luar diri kita (Objective Danger). Misal : gempa bumi, badai, banjir, binatang
buas dll.

Bahaya di atas ada yang merupakan bahaya bagi orang tertentu tetapi sebaliknya menjadi
hal yang menyenangkan bagi orang lain, tentunya bagi yang telah menguasai teknik-
teknik hidup di alam bebas.

2.4.1 Definisi Survive

Survival Sendiri Berasal Dari Kata Survive Yang Dapat Diartikan Sebagai Upaya Untuk
Mempertahankan Hidup. Pentingnya mempertahankan hidup (survival) berkaitan dengan
munculnya kondisi kritis, yang dapat dipertanyakan di sini: Apa yang menyebabkan kondisi kritis
itu muncul atau dengan perkataan lain, aspek apa yang akan kita hadapi dalam situasi survival.
secara umum, aspek-aspek ini dapat dikelompokkan menjadi 3 golongan, yaitu :
1. Psikologis : panik, takut, cemas, kesepian, bingung, tertekan dll
2. Fisiologis : sakit, lapar, haus,luka, lelah dll
3. Lingkungan : panas, dingin, kering, hujan, angin,vegetasi, fauna dll ketiga aspek tersebut
akan saling mempengaruhi.

2.4.2 Modal Dasar Dalam Menghadapi Survival


1. Semangat untuk mempertahankan hidup. Seringkali malahan ada orang awam ke alam
terbuka menghadapi bahaya pada kondisi yang parah, tetapi karena keinginan untuk tetap
hidup tinggi seolah-olah dia mendapat kekuatan yang berlebih untuk mengatasi keadaan
tersebut.
2. Kesiapan diri. Artinya di sini adalah orang yang mempunyai pengetahuan dan
keterampilan yang dapat mengantisipasi bahaya-bahaya survival.
3. Alat pendukung. Peralatan yang dipunyai pada saat survival akan mempengaruhi
keberhasilan dan cara survival. Pada saat survival kapak akan lebih berguna daripada
kartu ATM.
4. Usaha Untuk Terlepas Dari Kondisi Survival.
2.4.3 Perlindungan terhadap ancaman
17
1. Perlindungan terhadap cuaca dan faktor-faktor medan buat bivak
2. Perlindungan terhadap gangguan binatang api unggun
3. Perlindungan terhadap makanan/minuman beracun/berbahaya pengetahuan botani dan
zoologi praktis
4. Perlindungan yang berasal dari tubuh kita sendiri kenalilah diri sendiri
5. Perlindungan terhadap penyakit dan cedera obat-obatan dan P3K2
Hal yang perlu diperhatikan adalah perlindungan terhadap cuaca dingin karena hal ini yang
paling sering mengakibatkan kematian para pendaki.Cara mengatasi ancaman terhadap cuaca
dingin ini termasuk salah satu dari teknik survival. Bentuk-bentuk perlindungan yang dapat
diusahakan adalah :
A.Bivak
Tujuan pembuatan bivak adalah sebagai tempat perlindungan yang nyaman untuk
melindungi diri kita dari faktor alam dan lingkungan yang ekstrim
Macam-macam bivak :
1. Bivak alam, menggunakan sarana alam seperti kayu dan dedaunan
2. Bivak buatan, menggunakan peralatan seperti ponco, jas hujan, flysheet dll
3. Bivak pengawasan / pengintaian
4. Bivak pertahanan / perlindungan
Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bivak :
 Kondisi medan
1. Tempat harus datar / rata / enak buat tidur
2. Bukan merupakan jalan hewan,manusia atau air
3. Jangan di bawah pohon yang sudah tua/lapuk atau di bawah tebing yang labil serta jangan
terlalu merusak alam sekitar
4. Dekat dengan sumber air, bukan sarang nyamuk / serangga juga tanaman busuk karena
tempat itu tidak sehat dan kurang aman
5. Aman dari ancaman hewan atau keganasan alam (banjir, lahar,longsor)
6. Antisipasi : buat parit di sekeliling bivak, tebarkan garam, buat api unggun dll
Fasilitas alam yang menunjang di sekeliling kita dan bahan yang kita bawa :

2
http://ceptt094.blogspot.com/2018/16/10 materi-survival.html .
18
a. Pakaian, Usahakan ada pakaian khusus untuk pergerakan dan ada pakaian khusus untuk
tidur.
b. Makanan, Salah satu penunjang bagi perlindungan tubuh yang berasal dari dalam tubuh
adalah makanan yang dibutuhkan untuk menambah kalori, memberikan tenaga pada otot,
and mengganti sel-sel yang rusak
 Api
Selain menghangatkan tubuh, yang paling penting adalah untuk meningkatkan
semangat psikologis. Fungsi yang lain : penerangan, memasak makanan/minuman,
membuat tanda-tanda/kode, mengusir binatang liar
 Air
Air merupakan prioritas dalam survival.Jika kita kekurangan air bisa mengalami
dehidrasi (tubuh kekurangan cairan).
2.4.4 Klasifikasi air dalam survival :
Tidak berwarna,berbau dan berasa misal : air mata air, danau, hujan, sungai
1. Tumbuhan yang mengandung air dan tidak beracun
2. Tumbuhan beruas-ruas : rotan dan keluarganya
3. Tumbuhan merambat : lumut and keluarganya
4. Tumbuhan khusus : kantong semar
Air tercemar tapi dengan proses sederhana dapat diminum : air tergenang, air lumpur.
2.4.5 Petunjuk penting mengenai penggunaan air oleh Survivor :
1. Untuk mengatasi rasa haus yang berlebihan dapat dijaga dan diusahakan agar mulut tetap
lembab dan basah dengan cara menelan air liur, menghisap ujung kerah baju.
2. Dalam mengatur makanan disesuaikan dengan persediaan air yang ada.
3. Jangan minum alkohol sebagai penahan haus ini akan sangat berbahaya
4. Meminum air seni merupakan tindakan yang salah.
5. Jangan merokok karena mengakibatkan keringnya tenggorokan dan kehausan
6. Peralatan pendukung dan usaha berkomunikasi dengan pihak lain. Misal senjata tajam,
alat pembuat api dll
2.4.6 Tanda-tanda/kode :
1. Suara : peluit, teriakan
2. Cahaya, api dan asap
19
3. Kain dan bendera dengan warna kontras dengan lingkungannya
2.4.7 Saran cara memasak bahan survival :
1. Sayuran / dedaunan di rebus
2. Umbi-umbian di bakar
3. Daging binatang di panggang
4. Buah berair di rebus
5. Buah berkulit tebal di bakar / di panggang
6. Biji-bijian di bakar
7. Akar-akaran di bakar/di panggang
8. Ikan kecil di bakar / di panggang Ikan besar di rebus dipotong kecil, lalu di bakar / di
panggang
2.4.8 Pengambilan keputusan
Satu hal lagi yang juga turut menentukan lamanya kita mengalami survival adalah
tindakan yang kita lakukan
1. Apakah kita akan menetap (survival statis ) ?
2. Atau bergerak mencari jalan keluar (survival dinamis) ?

Masing-masing mempunyai keuntungan tersendiri .Jika ingin keluar tentunya kita


membutuhkan peta dan kompas atau setidaknya pemahaman tentang daerah
tersebut.Keberhasilan dalam pengambilan keputusan dalam survival tergantung pada pengalaman
dan latar belakang orang yang mengalami survival.3

2.5 Wawasan pencinta alam

. Setelah seorang pecinta alam merasakan suatu keagungan ciptaan tuhan, merasakan
suatu penderitaan dan perjuangan di alam, merasakan suatu rasa kebersamaan dengan sesama

(http://petualangan-rimba.blogspot.com/p/survival_27.html)
3

20
pecinta alam, merasakan suatu ketegangan dalam menghadapi resiko, merasakan suatu keinginan
untuk kembali ke alam dan bertualang di alam.
Beberapa nilai yang dimiliki pecinta alam adalah:
a. Nilai Religius, Yaitu suatu pengakuan akan kuasa tuhan yang maha esa karena keagungan
ciptanNya.
b. Nasionalisme. Rasa cinta akan bumi Indonesia dan bakti kepada bangsa dan tanah air
c. Konservasi. Yakni suatu kepedulian akan kelestarian lingkungan hidup.
d. Solidaritas. Yaitu rasa kebersamaan yang erat antar sesama pecinta alam yang telah
menganggap kalangan sebagai sesama saudara.
e. Kepedulian Sosial. Pecinta alam peka terhadap keadaan social masyarakat disekitarnya.
f. Keberanian. Pecinta alam telah terlatih untuk berani menghadapi bahaya karena banyak
kegiatannya mengandung resiko yang membahayakan
Perjuangan dan Mempertahankan Diri (struggle & survive). Pecinta alam terlatih untuk
mempertahankan hidupnya di hutan dan berjuang untuk bisa selamat.

g. Petualangan. Pecinta alam selalu merasakan kebutuhannya akan suatu tantangan baru dan
rasa selalu melakukan petualangan.

Nilai-nilai di atas umumnya bisa kita temukan pada para pecinta alam yang telah banyak
melakukan kegiatan di alam terbuka.

Kode etik pecinta alam Indonesia :


1. Pecinta alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah ciptaan tuhan yang maha
esa
2. Pecinta alam Indonesia adalah bagian dari masyarakat indonesia sadar akan tanggung
jawab terhadap tuhan, bangsa, dan tanah air.
3. Pecinta alam Indonesia sadar bahwa segenap pecinta lam adalah saudara sesama makhluk
yang mencintai alam sebagai anugerah tuhan yang maha esa.

Wawasan pecinta alam adalah cara pandang, cara berpikir dan persepsi seorang pecinta
alam dalam melaksanakan kegiatannya di alam terbuka. Wawasan cinta alam merupakan
pengarah dalam setiap tindakan yang akan dilakukan di alam terbuka dan dalam kehidupan

21
pecinta lam. Dasar dari wawasan pecinta alam adalah hakekat kita sebagai manusia yang
diciptakan tuhan yang bertanggung jawab terhadap tuhan, masyarakat, Sebagai pecinta alam kode
etik ini harus dipahami, dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.Nilai-nilai diatas
bukan hanya diterapkan di hutan, nilai-nilai tersebut harus dilaksanakan dalam peran kehidupan
kita sehari-hari dalam masyarakat.

2.6 Navigasi darat

Navigasi adalah suatu tehnik untuk menentukan kedudukan suatu tempat dan arah lintasan
perjalanan secara tepat.Sedangkan orang yang melakukan disebut Navigator.Pada dasarnya
navigasi digunakan dalam hal pelayaran atau penerbangan.Penambahan kata dalam
mengelompokkan jenis navigasi ada beberapa macammenurut penggunaanya.
Navigasi darat adalah suatu cara seseorang untuk menentukan posisi dan arah perjalanan
baik dimedan sebenarnya ataudipeta,dan oleh sebab itulah pengetahuan tentang kompas dan peta
serta teknik penggunaannya haruslah dimiliki dan dipahami.

2.6.1 Peta
Secara umum, peta adalah penggambaran dua dimensi (pada bidang datar) keseluruhan
atau sebagian dari permukaan bumi yang diproyeksikan dengan perbandingan/skala tertentu. Peta
sendiri, kemudian berkembang sesuai dengan kebutuhan dan penggunaannya.
Peta menurut jenisnya, Yaitu :

1.Peta Geografis
Menyajikan gambaran proyeksi dari seluruh permukaan fisik bumi.Ex : Atlas, Globe.
2.Peta Topografi
Menyajikan gambaran proyeksi dari bagian permukaan fisik bumi..Ex : Peta Indonesia,
Peta G. Merbabu

3.PetaTekhnis

Menyajikan gambaran proyeksi permukaan fisik bumi untuk menunjangkebutuhan-


kebutuhan tekhnik tertentu.

4.Peta Tematik
22
Untuk keperluan navigasi darat umumnya digunakan peta topografi.Peta Topografi
Berasal dari bahasa yunani, topos yang berarti tempat dan graphi yang berarti menggambar. Peta
topografi memetakan tempat-tempat dipermukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan
laut menjadi bentuk garis-garis kontur, dengan satu garis kontur mewakili satu
ketinggian.Legenda peta antara lain berisi tentang:

a. Judul Peta
Judul peta ada dibagian tengah atas.judul peta menyatakan lokasi yang ditunjukkan oleh
peta yang bersangkutan, sehingga lokasi yang berbeda akan mempunyai judul yang berbeda pula
b. Nomor Peta
Nomor peta biasanya dicantumkan diselah kanan atas peta. Selain sebagai nomor regisrtasi
dari badan pembuat, nomor peta juga berguna sebagai petunjuk jika kita memerlukan peta daerah
lain disekitar suatu daerah yang terpetakan.
c. Koordinat Peta
Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta.Koordinat ditentukan dengan
menggunakan sistem sumbu, yaitu garis-garis yang saling berpotongan tegak lurus. Sistem
koordinat yang resmi dipakai ada dua, yaitu :
1. Koordinat Geografis

Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat dan bujur timur) yang tegak lurus
terhadap katulistiwa, dan garis lintang (lintang utara dan lintang selatan) yang sejajar dengan
katulistiwa.Koodinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit, dan detik.

2. Koordinat Grid

Dalam koordinat grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak terhadap
suatu titik acuan.Untuk wilayah Indonesia, titik acuan nol terdapat disebelah barat Jakarta (60
derajat LU, 68 derajat BT).

d. Kontur
Kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang berketinggian sama dari
permukaan laut, sifat-sifat garis kontur adalah
1. Satu garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu.
2. Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi.
23
3. Garis kontur tidak berpotongan dan tidak bercabang.
4. Interval kontur biasanya 1/2000 kali skala peta.
5. Rangkaian garis kontur yang rapat menandakan permukaan bumi yang curam/terjal,
sebaliknya yang renggang menandakan permukaan bumi yang landai.
6. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "U" menandakan punggungan gunung
7. Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf "V" terbalik menandakan suatu
lembah/jurang.
a. Skala
Skala peta adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak horizontal di
lapangan.
Cara penulisan skala, yaitu :

1. Skala angka, contoh : 1:25.000 berarti 1 cm jarak dipeta = 25.000 cm (250 m) jarak
horizontal di medan sebenarnya.
2. Skala garis, contoh: berarti tiap bagian sepanjang blok garis mewakili 1 km jarak
horizontal.
f. Legenda
Legenda peta biasanya disertakan pada bagian bawah peta. Legenda ini memuat simbol-
simbol yang dipakai pada peta tersebut, yang penting diketahui : triangulasi, jalan setapak, jalan
raya, sungai, pemukiman, ladang, sawah, hutan dan lainnya. (dengan interval kontur 12,5m). Peta
keluaran Bakosurtanal biasanya berwarna.
g. Tahun Peta
Peta topografi juga memuat keterangan tentang tahun pembuatan peta tersebut, semakin
baru tahun pembuatannya, maka data yang disajikan semakin akurat.
h. Arah Peta
Yang perlu diperhatikan adalah arah Utara Peta.Cara paling mudah adalah dengan
memperhatikan arah huruf-huruf tulisan yang ada pada peta. Arah atas tulisan adalah Arah Utara
Peta.Pada bagian bawah peta biasanya juga terdapat petunjuk arah utara yaitu :
1. Utara sebenarnya/True North : yaitu utara yang mengarah pada kutub utara bumi.
2. Utara Magnetis/Magnetic North : yaitu utara yang ditunjuk oleh jarum magnetis kompas,
dan letaknya tidak tepat di kutub utara bumi

24
3. Utara Peta/Map North : yaitu arah utara yang terdapat pada peta.
Kutub utara magnetis bumi letaknya tidak bertepatan dengan kutub utara bumi.
Pengertian umum lainnya :

1. Deklinasi Peta : adalah beda sudut antara sebenarnya dengan utara peta. Ini terjadi karena
perataan jarak paralel garis bujur peta bumi menjadi garis koordinat vertikal yang
digambarkan pada peta.
2. Deklinasi Magnetis: Selisih beda sudut utara sebenarnya dengan utara magnetik
3. Deklinasi Peta magnetis:Selisih besarnya sudut utara peta dengan utara magnetis bumi.
4. variasi Magnetis:perubahan/pergeseran letak kutub magnetis bumi pertahun.

2.6.2 Kompas
1. Guna Kompas
Kompas adalah alat penunjuk arah yang digunakan untuk mengetahui arah utara
magnetis. Karena sifat kemagnetannya, jarum kompas akan menunjuk arah utara-selatan (jika
tidak dipengaruhi oleh adanya gaya-gaya magnet lainnya selain magnet bumi).
2. Jenis-Jenis Kompas
Dalam suatu perjalanan banyak macam kompas yang dapat dipakai, pada umumnya
dipakai dua jenis kompas, yaitu kompas bidik (misalnya kompas prisma) dan kompas
orienteering (misalnya kompas silva).Kompas bidik mudah untuk membidik, tetapi dalam
pembacaan di peta perlu dilengkapi dengan busur derajat dan penggaris. p.
3. Pemakaian Kompas
kompas dipakai dengan posisi horizontal sesuai dengan arah garis medan magnet bumi.
Dalam memakai kompas, perlu dijauhkan dari pengaruh benda-benda yang mengandung logam,
seperti pisau, golok, karabiner, jam tangan dan lainnya. Kehadiran benda-benda tersebut akan
mempengaruhi jarum kompas sehingga ketepatannyaakan]berkurang.
TeknikPenggunaanPetaDanKompas

1. Orientasi peta

25
Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (secara
praktis menyamakan utara peta dengan utara magnetis). Untuk keperluan orientasi ini, kita perlu
mengenal tanda-tanda medan yang ada dilokasi.Langkah-langkah orientasi peta :
a. Cari tempat terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang menyolok;
b. Letakkan peta pada bidang datar;
c. Letakkan kompas diatas peta dan sejajarkan antara arah utara peta dengan utara magnetis/utara
kompas, dengan demikian letak peta akan sesuai dengan bentang alam yang dihadapi.
d. Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol disekeliling dan temukan tanda medan tersebut
dipeta, lakukan untuk beberapa tanda medan.
e. Ingat tanda medan itu, bentuknya dan tempatnya dimedan sebenarnya maupun dipeta, ingat-
ingat tanda medan yang khas dari setiap tanda medan.
2. Azimuth dan Back Azimuth
Azimuth ialah besar sudut antara utara magnetis (nol derajat) dengan titik/sasaran yang
kita tuju,azimuth juga sering disebut sudut kompas, perhitungan searah jarum jam. Ada tiga
macam azimuth yaitu :
a. Azimuth Sebenarnya,yaitu besar sudut yang dibentuk antara utara sebenarnya dengan titik
sasaran;
b. Azimuth Magnetis,yaitu sudut yang dibentuk antara utara kompas dengan titik sasaran;
c. Azimuth Peta,yaitu besar sudut yang dibentuk antara utara peta dengan titik sasaran.
back Azimuth adalah besar sudut kebalikan/kebelakang dari azimuth. Cara menghitungnya :
bila sudut azimuth lebih dari 180 derajat maka sudut azimuth dikurangi 180 derajat, bila sudut
azimuth kurang dari 180 derajat maka sudut azimuth dikurangi 180 derajat, bila sudut azimuth
= 180 derajat maka back azimuthnya adalah 0 derajat atau 360 derajat.
3. Resection
Resection adalah menentukan kedudukan/ posisi di peta dengan menggunakan dua atau lebih
tanda medan yang dikenali. Teknik resection membutuhkan bentang alam yang terbuka untuk
dapat membidik tanda medan. Tidak selalu tanda medan harus selalu dibidik, jika kita berada di
tepi sungai, sepanjang jalan, atau sepanjang suatu punggungan, maka hanya perlu satu tanda
medan lainnya yang dibidik. Langkah-langkah resection :
a. Lakukan orientasi peta;
b. Cari tanda medan yang mudah dikenali dilapangan dan di peta, minimal dua buah;
26
c. Dengan penggaris buat salib sumbu pada pusat tanda-tanda medan itu;
d. Bidik dengan kompas tanda-tanda medan itu dari posisi kita,sudut bidikan dari kompas itu
disebut azimuth;
e. pindahkan sudut bidikan yang didapat ke peta, dan hitung sudut pelurusnya;
f. Perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut adalah posisi kita di peta
4. Intersection
Prinsip intersection adalah menentukan posisi suatu titik (benda) di peta dengan
menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali dilapangan. Intersection digunakan
untuk mengetahui atau memastikan posisi suatu benda yang terlihat dilapangan, tetapi sukar
untuk dicapai.Pada intersection, kita sudah yakin pada posisi kita di peta. Langkah-langkah
melakukan intersection :
a. lakukan orientasi medan, dan pastikan posisi kita;
b. bidik obyek yang kita amati;
c. pindahkan sudut yang kita dapat dipeta;
d. bergerak ke posisi lain, dan pastikan posisi tersebut di peta, lakukan langkah b dan c;
e. perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi obyek yang
dimaksud.
Bila kita berada di alam bebas tanpa membawa peta dan kompas, kita dapat menggunakan
tanda tanda alam untuk menunjukkan arah perjalanan kita, diantaranya adalah
a. Matahari, Hanya dapat digunakan pada slang hari, yaitu mengetahui arah barat dan timur,
b. Bintang ,Pada malam hari dapat menggunakan bintang untuk mengetahui arah perjalanan
kita, antara lain Bintang Pari menunjukkan arah selatan Bintang Orion menunjukkan arah
timur dan barat
c. Tanda tanda lain Tanda tanda lain yang dapat digunakan antara lain Kuburan orang Islam
membujur kearah utara selatan Masjid menghadap kearah barat – timur.4

2.7 Konservasi sumber daya alam

4
(http://petualangan-rimba.blogspot.com/ 2018/ 10/16 p/navigasi-darat.html)
27
Konservasi Alam adalah suatu manajemen terhadap alam dan lingkungan secara bijaksana
untuk melindungi tanaman dan binatang.Beberapa spesies binatang dan tumbuhan telah punah
secara alamiah (misalnya dinosaurus).Namun dewasa ini kegiatan manusia dan pertumbuhan
jumlah penduduk menyebabkan peningkatkan bahaya kerusakan alam, sehingga beberapa spesies
jumlahnya berkurang secara drastis bahkan spesies tertentu telah punah sekarang.Untuk itulah
Konservasi Alam sangat penting bagi manusia. Kehidupan alam bebas sangat penting bagi
manusia karena memiliki beberapa faktor manfaat diantaranya: 
1. Faktor keindahan 
 Setiap jenis tumbuhan dan binatang adalah berbeda satu sama lainnya dan hal ini
memberikan keindahan bagi alam dengan cara yang berbeda-beda. Sebagian besar manusia
merasakan bahwa keindahan alam ini dapat memperkaya kehidupan mereka.Hal ini juga dapat
menambah kenikmatan alam bagi orang yang melakukan camping, hiking, dan rekreasi alam
lainnya.
2. Manfaat ekonomi  
Berbagai spesies tumbuhan dan binatang liar menyediakan produk-produk yang sangat
bernilai, seperti kayu, rotan, dan hasil-hasil tanaman lainnya, serat, daging, makanan, kulit dan
bulu binatang.Manfaat ekonomi dari kehidupan alam liar memiliki nilai yang sangat penting bagi
beberapa negara
3. Manfaat ilmiah 
Mempelajari kehidupan tumbuhan dan satwa liar memberikan kepada kita suatu
pengetahuan yang sangat berharga tentang variasi proses kehidupan. Beberapa penelitian tertentu
dapat membantu para ilmuwan untuk memahami bagai mana fungsi tubuh manusia dan mengapa
manusia bertingkah laku seperti itu.
4. Manfaat bagi kelangsungan hidup  
Lebih dari 40 jenis pohon di hutan penyebaran bijinya sangat tergantung pada orangutan.Ular
membantu mengendalikan populasi tikus.Burung madu, kupu-kupu dan kumbang membantu
penyerbukan bunga. Tumbuhan dan hewan yang menghadapi kepunahan dikelompokkan menjadi
tiga macam: 
1. Terancam Punah
2. Rawan Punah 
3. Beresiko rendah
28
Spesies yang terancam menghadapi ancaman kepunahan yang sangat serius.Mereka
membutuhkan perlindungan secara langsung dari manusia untuk dapat tetap bertahan
hidup.Seperti orangutan, harimau, gajah, badak karena habitatnya semakin menyempit perlu
dilindungi.  
Spesies yang rawan biasanya berlimpah di beberapa area tetapi mereka menghadapi
bahaya yang serius.Bahaya ini bisa disebabkan oleh perubahan lingkungan yang tidak ramah atau
perburuhan yang terus menerus.Seperti rusa dan babi hutan jumlahnya cukup banyak di beberapa
wilayah namun bila diburu terus menerus dapat terancam punah.  
Spesies beresiko rendah dikenal juga dengan sebutan spesies yang jarang, biasanya hidup
di wilayah yang dilindungi namun jumlahnya tidak berkurang.Misalnya pohon cemara gunung
atau edelweis yang hanya tumbuh di puncak-puncak gunung.  
Beberapa spesies terancam karena manusia telah merusak habitatnya.  Sebagai contoh manusia
telah mengeringkan rawa-rawa dan merubahnya menjadi pemukiman atau keperluan lainnya.
Habitat rawa yang tersisa menjadi berkurang karena faktor-faktor kegiatan manusia, diantaranya
mengalihkan aliran air yang seharusnya menuju rawa, penurunan tinggi air rawa, endapan
lumpur, racun bahan kimia dan terisolasinya rawa yang satu dengan rawa yang lain.

2.8 Climbing

Panjat Tebing adalah suatu olahraga yang mengutamakan kelenturan dan kekuatan tubuh,
kecerdikan serta keterampilan baik menggunakan Peralatan maupun tidak dalam menyiasati
tebing itu sendiri dengan memanfaatkan cacat batuan. Pada dasarnya Pemanjat Tebing
dimanapun itu paling alergi dengan peraturan-peraturan yang resmi. Inilah uniknya dari olahraga
yang satu ini, Olahraga ini tidak membutuhkan aturan tertulis dibandingkan dengan olahraga
yang lain.Untuk itu di bentuk aturan pertandingan yang `Fair` yang aturan tersebut dibuat dan
disesuaikan dengan kondisinya. Maka diciptakan kata `Kode Etik` yang merupakan adaptasi dari
kata `peraturan`.

Adapun isi Kode etik tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pemanjatan pertama mungkin meliputi pembersihan seminimum mungkin tanaman dan


batuan asli yang lepas dari titik penambatan untuk turun. Merusak pegangan dan pijakan
tidak diperkenankan.

2. Pemakaian Piton harus di jaga seminimum mungkin.

3. Pemakaian bor hanya digunakan sebagai alternatif terakhir.

29
4. Pemakaian Magnesium hanya digunakan ketika dibutuhkan.

5. Dalam suatu kasus ketika pemanjatan jatuh, pemanjat tersebut harus turun ke tempat
pengaman terakhir, dan ia dapat beristirahat di tebing dan dapat kembali melanjutkan
pemanjatan.

6. Bergantung ditali sesudah jatuh disebut `Hand Dogging`, dan jatuh dari runner
disebut`yoyoing`.  

2.8.1 Devinisi panjat tebing

Pada dasarnya Panjat Tebing adalah suatu olahraga yang mengutamakan kelenturan dan
kekuatan tubuh, kecerdikan serta keterampilan baik menggunakan Peralatan maupun tidak dalam
menyiasati tebing itu sendiri dengan memanfaatkan cacat batuan.

2.8.2Kategori tebing berdasarkan bentuknya

a. Face yaitu Permukaan tebing yang berbentuk datar.

b. Hang yaitu Bentuk sisi miring pada tebing.

c.  Roof yaitu relief tebing yang berbentuk seperti teras terbalik.

d. Top yaitu puncak Tebing.

2.8.3Pelaku dalam pemanjatan

a. Climber yaitu Orang yang melakukan Pemanjatan

b. Belayer yaitu orang yang mengamankan pemanjat

2.8.4 Motto panjat tebing

a. Otak yaitu seorang pemanjat membutuhkan keterampilan khusus dalam penguasan


tehnik-tehnik pemanjatan dan peralatan.

b. Otot yaitu seorang pemanjat membutuhkan kekuatan khusus dalam pemanjatan dengan
ini di butuhkan latihan-latihan seperti latihan fisik, beban dan senam kebugaran panjat
tebing.

c. Hoki yaitu keberuntungan dalam pemanjatan baik itu keselamatan maupun suksesnya
pemanjatan.

2.8.5 Aba-aba dalam pemanjatan

a. 6On Belay yaitu Aba-aba yang diucapkan oleh seorang pemanjat bahwa ia telah
melakukan pemanjatan.
30
b. Belay On yaitu Aba-aba yang diucapkan oleh seorang Belayer bahwa ia telah siap
melakukan Pemanjatan.

c. Full yaitu Aba-aba yang diucapkan seorang climber kepada Belayer untuk
mengencangkan tali pemanjatan.

d.  Slag yaitu Aba-aba yang diucapkan seorang climber kepada seorang belayer untuk
mengendurkan Tali pemanjatan.

2.8.6 Sistem pemanjatan

a. Alpine Tactics yaitu Sistem Pemanjatan yang ditempuh dengan tujuan mencapai puncak
dengan membawa seluruh prlengkapan dan Peralatan pemanjatan biasanya climber
bermalam diatas tebing/Flying Camp, tanpa kembali lagi ke shelter induk.

b. Himalayan Tactics yaitu Sistem pemanjatan yang dilakukan setahap demi setahap hingga
mencapai puncak tanpa membawa seluruh perlengkapannya dan pemanjat kembali ke
shelter induk.

2.8.7 Tehnik pemanjatan

a. Free Climbing yaitu Tehnik memanjat yang hanya menggunakan keterampilan tangan
dan kaki, sedangkan peralatan hanya digunakan untuk mengamankan diri pemanjat itu
sendiri bila jatuh dan tidak digunakan untuk menambah ketinggian.

b. Bouldering yaitu Tehnik pemanjatan yang dilakukan pada tebing-tebing pendek secara
rutinitas, biasanya dilakukan untuk melatih kemampuan seorang climber.

c.  Soloing yaitu Tehnik pemanjatan yang dilakukan baik tebing pendek ataupun tinggi
dengan sendiri tanpa menggunakan peralatan.

d. Aid (Artificial) Climbing yaitu biasanya pada tehnik pemanjatan ini, pemanjat
menggunakan secara langsung peralatan untuk menambah ketinggian pemanjatannya.
Biasanya digunakan pada pembuatan jalur.

2.8.8 Gerakan memanjat

Ada beberapa jenis gerakan yang digunakan pada dinding vertikal :

a. Lay Back yaitu diantara dua tebing yang membentuk sudut tegak lurus, sering dijumpai
retakan yang memanjang dari bawah ke atas.

b. Chimey yaitu bila kita menemui dua tebing berhadapan yang membentuk suatu celah
yang cukup besar untuk memasukkan tubuh, cara yang dilakukan adalah dengan

31
menyandarkan tubuh pada tebing yang satu dan menekan atau mendorong kaki dan
tangan pada dinding yang lain.

c. Wriggling yaitu dilakukan pada celah yang tidak terlalu luas sehingga hanya cukup untuk
tubuh saja.

d. Backing Up yaitu dilakukan pada celah yang sangat luas, sehingga badan dapat menyusun
dan bergerak lebih bebas.

e. Bridging yaitu dilakukan pada celah yang sangat lebar sehingga hanya dapat dicapai
apabila merentangkan kaki dan tangan selebar-lebarnya. 

2.8.9Jenis pijakan

b. Friction step yaitu cara menempatkan kaki pada permukaan tebing dengan menggunakan
bagian bawah sepatu (sol) dan mengandalkan gesekan karet sepatu.

c. Edging yaitu cara kerja kaki dengan menggunakan sisi luar kaki (sepatu). Normalnya
daerah penggunaan edging pada kaki sebelah kiri.

d. Smearing yaitu tehnik berdiri pada seluruh pijakan di tebing.

e. Heel Hooking yaitu tehnik yang digunakan untuk mengatasi pijakan-pijakan yang
menggantung ataupun sulit dijangkau oleh tangan, Dengan kata lain kaki dapat di
gunakan sebagai pengganti tangan.

2.8.10 Jenis pegangan

b. Open grip yaitu pegangan biasa yang mengandalkan tonjolan pada tebing, biasanya di
tonjolan tebing yang agak datar dan lebar.

c. Cling grip (I) yaitu jenisnya sama dengan di atas namun pegangannya agak sedikit lebih
kecil dan mirip dengan mencubit.

d. Cling grip (II) yaitu jenisnya sama dengan diatas tetapi ditambah dengan menggunakan
ibu jari untuk menahan kekuatan tangan.

e. Vertikal grip yaitu pegangan veritkal yang menggunakan berat badan untuk menariknya
kebawah.

f. Pocket grip yaitu pegangan yang biasa digunakan pada tebing batuan limestone (kapur)
yang sering banyak lubang.

g. Pinch grip yaitu  pegangan yang digunakan untuk memegang tonjolan pada tebing,
bentuknnya seperti mencubit.

32
2.8.11 Peralatan panjat tebing

a. Tali/Carnmantel berfungsi sebagai pengaman pemanjat apabila terjatuh.

b. Webbing.

c. Carabiner

d. Piton

e. Runners

f. Prusik/sling

g. Harness

h. Hammer

i. Tangga

j. Chock stopper

k. Chock hexentric

l. Friend

m. Tri Cam

n. Bolt

o. Jummar

p. Helm

q. Sky Hook/Fifi Hook

r. Chalk bag

BAB III

LOKASI PENGKADERAN
33
3.1 Lokasi

DIKLATSAR MPA CAGAR bertempat di Sungai Meranti adalah salah


satu desa di Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Indonesia. Di daerah
Bonebolango (suwawa) khususnya di sungai Meranti . Meranti adalah sebuah Sungai yang
terletak di negara Indonesia yang memiliki Luas wilayah 48,81 km2 yang terdiri atas dataran
sebesar 3,87 km2, untuk dataran tinggi sebesar 2 km2 dan untuk pegunungan luasnya sebesar
42,96 km2. Sungai Meranti Merupakan bagian dari wilayah penyangga “Taman Nasional Bogani
Nani Wartabone” Di Gorontalo. 

Informasi Lebih Rinci (Detil) Sungai Meranti :


Nama : Sungai Meranti
Nama Internasional  : -
Bentuk / Nama Lain : -
Negara : Indonesia
Wilayah / Benua : Asia
Keterangan Wilayah : Pulau Sulawesi (Celebes)
Huruf Awal Nama : M
Tipe / Jenis : Sungai
Peringkat Ketinggian (Dunia) : Belum Tersedia
Koordinat Peta : Belum Tersedia
Penonjolan (meter) : Belum Tersedia
Informasi Tambahan : Kabupaten Bonebolango

34
Gambar 1.1 letak sungai meranti

3.1 Aspek Geografis dan Sosial Ekonomi

3.1.1 Letak Kawasan

Lokasi Air Terjun Meranti berada di Desa Meranti, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone
Bolango. Jaraknya sekitar 20 kilometer dari pusat kota Gorontalo, dan Anda harus menuju ke
arah utara. Sekitar 5-6 jam Anda mulai masuk wilayah kecamatan Tapa, kemudian dilanjutkan
sampai bertemu lapangan Ippot Tapa. Jika Anda sudah tampak gerbang Desa Donggala maka
bisa dilanjutkan menuju Desa Langge.
Ketika melewati Desa Donggale dan Desa Langge Anda wajib berhati-hati, sebab jalannya
berliku dan menanjak. Area pemukiman yang Anda lewati ini cukup ramai, meskipun jarak antar
rumah lumayan jauh. Asrinya desa akan Anda rasakan hingga menuju ke lokasi wisata, dengan
suasana teduh dan sejuk. Karena letaknya berada di Puncak Meranti jadi Anda harus oper
kendaraan menggunakan bentor, penduduk desa yang nantinya mengantar sampai tempat tujuan.

35
3.1.2 Iklim

Keadaan iklim di wilayah kawasan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone termasuk
dalam tipe A, B dan C. Curah hujan umumnya tersebar merata sepanjang tahun dengan periode
relatif basah.iklam di sungai meranti kadang hujan dan biasanya akan terjadi banjir atau air
sungai naik.

3.1.3 Topografi
Keadaan topografi di kawasan sungai Meranti sangat beragam mulai dari datar,
bergelombang ringan sampai berat maupun berbukit terjal Bentang alam.

Secara administratif, wilayah Desa Meranti memiliki batas sebagai berikut:

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecematan Bolango Ulu

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Tilongkabila

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Langge, Kecamatan Tapa

- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Bulango Utara

Luas wilayah Desa Meranti adalah 48,81 km2 yang terdiri atas dataran sebesar 3,87 km2,
untuk dataran tinggi sebesar 2 km2 dan untuk pegunungan luasnya sebesar 42,96 km2.

Desa Meranti terbagi atas tiga dusun, berturut-turut yaitu Dusun Mosayango, Dusun
Dumati dan Dusun Helumo. Desa Meranti juga memiliki potensi alam berupa sungai yang
bernama Sungai Polangguwa.

3.1.4 Tanah
Kondisi prasarana jalan poros desa telah sangat memadai dengan adanya jalan beraspal atau
jalan semenisasi untuk dusun satu dan dusun dua walaupun kondisi jalanan yang berada pada
pegunungan, sedangkan untuk dusun tiga prasarana jalan poros desa yang telah disemenisasi
belum terlihat dan jalan yang ada pada dusun tiga masih berupa jalan tanah merah dan
pegunungan yang cukup tinggi dan berkelok-kelok.
Dengan adanya kondisi jalan yang belum memadai mengakibatkan waktu tempuh warga
desa yang berada di dusun tiga tersebut mencapai waktu ±2 jam jika berjalan kaki dan ±45 menit

36
jika menggunakan kendaraan bermotor. Sedangkan kondisi ruas jalan poros desa menuju Kantor
Kecamatan yang dilalui telah sangat memadai dengan adanya jalanan yang telah disemenisasi
dan waktu tempuh dari pusat Desa Meranti ke Kantor Kecamatan mencapai ±30 menit dengan
menggunakan kendaraan bermotor dan ±2 jam jika berjalan kaki.
3.1.5 Geologi
Secara geologi kawasan sungai meranti banyak memiliki pengunungan,lereng yang cukup
terjal. Di sungai meranti ini saat kami melakukan survival juga ternyata kita di kelilingi oleh
gunung.lokasi kami ternyata di kelilingi gunung dan juga sungai sehingga di balik gunung ada
sungai yang mengelilingi gunung itu.

37
BAB IV

HASIL PENELITIAN

5.1 Flora dan Fauna (Penelitian Bersama)

Pengertian flora dan fauna secara sederhana flora adalah tanaman dan fauna adalah hewan.
Sementara pengertian flora secara umum adalah segala jenis tumbuhan serta tanaman yang ada
di muka bumi dan Fauna adalah segala jenis hewan yang hidup di muka bumi.

5.1.1 Flora

Flora adalah total keseluruhan kehidupan tanaman di habitat, area atau lapisan geologi
tertentu. Flora juga dapat diartikan sebagai sifat tanaman atau harta dari semua jenis tumbuhan
dan tanaman. Dalam biologi, tumbuhan adalah organisme yang diklasifikasikan dalam kerajaan
(Plantae).

Crinum

Crinum adalah genus dari sekitar 180 spesies tanaman berbunga dari suku Amaryllidaceae.
Tanaman ini memiliki bunga yang besar dan menarik di atas batang tidak berdaun yang tumbuh
dari umbi.

Nama ilmiah: Crinum

Klasifikasi lebih tinggi: Amaryllidoideae

Tingkatan takson: Genus

Famili: Amaryllidaceae

Kelas: Liliopsida

38
Pandanus

Pandan merupakan segolongan tumbuhan monokotil dari genus Pandanus. Sebagian besar
anggotanya merupakan tumbuh di pantai-pantai daerah tropika. Anggota tumbuhan ini dicirikan
dengan daun yang memanjang, sering kali tepinya bergerigi. Akarnya besar dan memiliki akar
tunjang yang menopang tumbuhan ini

Nama ilmiah: Pandanus

Klasifikasi lebih tinggi: Pandanaceae

Tingkatan takson: Genus

Divisi: Tracheophyta

Ordo: Pandanales

Tipe taksonomi: Pandanus tectorius

39
Gendarussa

Gandarusa, daun rusa, atau kisi-kisi merupakan semak tropis yang biasa dijumpai di
pekarangan rumah, baik sendiri atau sebagai pagar hidup. Tumbuhan ini mudah tumbuh dan
dapat diperbanyak dengan stek.

Nama ilmiah: Justicia gendarussa

Klasifikasi lebih tinggi: Justicia

Tingkatan takson: Spesies

Divisi: Magnoliophyta

Famili: Acanthaceae

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Lamiales

Polypodium

Polypodium merupakan genus pakis dari famili Polypodiaceae, subfamili Polypodioideae,


menurut klasifikasi Pteridophyte Phylogeny Group tahun 2016. Genus tersebut tersebar luas di
seluruh dunia, dengan keanekaragaman spesies tertinggi di daerah tropis.

Nama ilmiah: Polypodium

Tingkatan takson: Genus

Klasifikasi lebih tinggi: Polypodiaceae

5.1.2 Fauna

40
Fauna adalah segala jenis hewan yang hidup di dunia. Fauna dapat diklasifikasikan menjadi
dua, yakni vertebrata dan invertebrata. Berikut penjelasannya. Fauna adalah segala jenis hewan
yang hidup di dunia.

Armadillidium vulgare

Armadillidium vulgare adalah spesies kutu kayu Eropa yang tersebar luas. Armadillidium
vulgare adalah spesies isopoda darat yang paling diinvestigasi secara ekstensif.

Nama ilmiah: Armadillidium vulgare

Klasifikasi lebih tinggi: Armadillidium

Tingkatan takson: Spesies

Famili: Armadillidiidae

Ordo: Isopoda

41
Anguispira alternata

Anguispira alternata, nama umum cakram yang dinyalakan atau tigersnail yang dinyalakan,
adalah spesies siput darat bernafas udara, moluska gastropoda pulmonat terestrial dalam keluarga
Discidae, siput cakram. Cakram api adalah keong berukuran sedang, dengan cangkang yang
berdiameter 17 hingga 25 milimeter.

Nama ilmiah: Anguispira alternata

Kingdom: Animalia

Phylum: Mollusca

Class: Gastropoda

Family: Discidae

Genus: Anguispira

Species: A. alternata

Pseudopolydesmus

Pseudopolydesmus adalah genus kaki seribu punggung datar di keluarga Polydesmidae.

Nama ilmiah: Pseudopolydesmus

Kerajaan:Hewan

Divisi: Arthropoda

Subfilum: Myriapoda

Kelas: Diplopoda

Memesan: Polidesmid

42
Keluarga: Polydesmidae

Marga: Pseudopolidesmus

Ular Tambang

Ular tambang atau Ular tali picis adalah spesies ular pohon dari familia Colubridae. Nama-
nama lokal ular ini diantaranya: "ulo tambang" atau "ulo tampar", dan "duwata" atau "ule
lewora". Nama umumnya dalam bahasa Inggris adalah Painted bronzeback, sesuai dengan nama
spesifiknya, pictus, yang artinya "berhias".

Nama ilmiah: Dendrelaphis pictus

Tingkatan takson: Spesies

Klasifikasi lebih tinggi: Ular tali

Famili: Colubridae

Filum: Chordata

Spesies: Dendrelaphis pictus; Gmelin, 1789

43
5.2 DAS ( Debit Air Sungai ) (Penelitian Perkelompok)

- Pada hari kedua pengakaderan outdoor (selasa 21 sepetember 2022) Debit Air sungai meranti
naik kurang lebih 5 CM dari permukaan sebelumnya, dengan hal ini diukur dengan
menggunakan kayu yang ditancapkan pada permukaan tanah yang sejajar dengan air sungai.
Lalu diamati setelah beberapa jam kemudian.

- pada hari ketiga pengkaderan outdoor (Rabu 22 september 2022) Debit Air Sungai meranti naik
drastis dari permukaan sebelumnya, yakni kurang lebih 3 meter dari permukaan sebelumnya
dengan menggunakan pengukuran alat sederhana yakni kayu yang ditancapkan ke permukaan
tanah yang sejajar dengan lebarnya air sungai. Hal ini dikarenakan curah hujan yang ada
dipegunungan sehingga air pun naik drastis dan membuat air sungai menjadi keruh itu karena air
yang bercampur dengan tanah yang ada di pegunungan.

- pada hari keempat pengakaderan outdoor (kamis 23 september 2022) debit air sungai meranti
hanya naik 3 Cm dari permukaan sebelumnya dengan menggunakan alat yang sederhana.

- hari kelima pengkaderan outdoor (jumat 24 september 2022) debit air sungai tidak mengalami
kenaikan.

- hari keenam pengakaderan outdorr (sabtu 25 september 2022) debit air sungai hanya naik 2 cm
dari permukaan sebelumnya.

44
BAB V

PEMBAHASAN

Pengakaderan merupakan kegiatan wajib yang harus diikuti oleh calon Mahasiswa
Pecinta Alam Cagar Fakultas MIPA. Pengkaderan ini berguna untuk diri sendiri dan sangat
banyak manfaatnya. Bukan hanya melatih fisik dan mental tetapi melatih bagaimana
memanajemenkan waktu dan menjalani hidup yang lebih produktif lagi. Pengkaderan MPA
Cagar Fakultas MIPA ini dilaksanakan selama kurang lebih 9 hari yang dilaksanakan secara
indoor dan outdoor. Dimana pelaksanaan indoor itu dimulai dari tanggal 16-18 September 2022
dan Outdornya dari tanggal 19-24 september 2022. Pengkaderan Calon Anggota Muda MPA
cagar ini Adalah Pengkaderan Angkatan 09 yang diikuti oleh 6 orang Mahasiswa dimana 6 orang
ini terdiri dari jurusan yang berbeda-beda. Ada yang dari fisika, matematika,kimia, dan geografi.
Pengkaderan ini Alhamdulillah dilaksanakan sampai dengan selesai dengan berbagai kisah kasih
perjalanan mulai dari awal pembukaan hingga penutupan.

Pada pengkaderan outdoor ini juga kami calon anggota Muda MAPALA CAGAR
Didampingi langsung oleh Anggota Penuh MAPALA CAGAR yang terdiri dari beberapa
angkatan. Mulai dari awal perjalanan hingga akhir sampai dititik kampus. Susah senang selama
outdoor kami rasakan, mulai dari berjalan kaki, mendaki gunung dengan tumpukan Cariel dan
sepatu lars tanpa mengenal lelah bahkan naik gunung dan turun gunung pun tak menjadi
penghambat dari tekad kami untuk mengikuti pengkaderan ini.

16 September 2022

Hari Jumat Pengkaderan dimulai dengan Pembukaan yang dilaksanakan pada Pukul
13.00 sampai dengan selesai. Pembukaan dihadiri oleh anggota-anggota penuh MAPALA
CAGAR yang dibuka langsung oleh ketua umum Mapala Cagar yakni bang Penyu dengan nama
lengkap Kevin M. Worang. Serangkaian acara pembukaaan berjalan dengan lancar. Dari
pembukaan kegaiatan hingga akhir atau penutupan Pembukaa. Setelah pembukaan selesai,
dilanjutkan dengan foto bersama kakak-kakak dan abang-abang anggota Penuh MAPALA
CAGAR dan juga Calon Anggota Muda MAPALA CAGAR. Setelah foto bersama, dilanjutkan
dengan Materi indoor yang pertama yakni History of CAGAR yang dibawakan oleh pemateri
bang Penyu.

45
Setelah materi selesai dengan sesi penyampaian hingga Tanya jawab, semua calon anggota Muda
MAPALA CAGAR melakukukan latihan fisik mulai dari PUSH UP, hingga Lari 3 putaran
dengan berlokasi disekitaran kampus 4. Setelah latihan fisik, calon anggota MAPALA CAGAR
masih dipulangkan untuk mandi dan mengganti pakaian. Pukul 20.00 semua Calon anggota
MAPALA CAGAR kembali ke kampus 4 untuk mengikuti meteri selanjutnya yaitu tentang
Wawasan Pecinta Alam sampai dengan selesai.

17 September 2022

Hari sabtu pengkaderan indoor dilanjutkan dengan 3 materi. Materi ketiga setelah hari
pertama yakni tentang P3K dimulai pada pukul 19.00 yang dibawakan langsung oleh pemateri
MAPALA kampus IAIN dengan nama rimba ka. Materi dijelaskan dengan sangat panjang lebar
dan topik penjelasannya pun sangat menarik. Mulai dari pengertian dari P3K Itu sendiri dan lain
sebagainya. Saya dan saudara-saudara lainnya memperhatikan dan menyimak materi ini dengan
sangat serius. Berhubung juga materi ini sangat penting untuk dipahami secara baik-baik
dikarenakan sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Apalagi saat perjalaan pengkaderan
outdoor dimana akan menemukan bahaya-bahaya saat diperjalanan baik itu dihutan dan lainnya.

Saat pemateri selesai menjelaskan, sesi Tanya jawabpun dibuka. Saya memberi
pertanyaan tentang P3K itu sendiri terkait pengalaman saya saat SMP waktu ikut PMR. Jelas
saya suka materi ini karena sedari SMP ikut organisasi PMR sampai dengan SMA. Pertanyaan
yg saya lontarkan terjawab dengan sangat jelas dan bergantian dengan saudara-saudara lain yang
bertanya.setelah sesi diskusi, materi ketiga tentang P3K pun selesai dan dilanjutkan dengan
materi ke empat yakni tentang Konservasi.

Materi konservasi dibawakan langsung oleh dosen Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam yakni Pak Ilyas. Saat membawakan materi konservasi pak ilyas hanya sedikit
menjelaskan materi ini dan hanya diskusi-diskusi kecil. Karena materi ini juga sangat panjang
jika dijelaskan secara terinci. Maka dari itu pemateri hanya menjelaskan bagian-bagian
pentingnya saja dan lebih memberikan kami motivasi terkait bagaimana cara menjaga dan
melestarikan Alam sebagai mahasiswa Pecinta Alam yang sadar akan pentingnya menjaga alam
itu sendiri. Pada materi ini juga saya memberikan pertanyaan tentang pohon yang ditebang dan
jadikan sebagai kertas. Pertanyaan dijawab oleh pemateri dengan sangat jelas dan bahkan

46
deberikan bagaimana cara menanggulangi masalah dari pertanyaan yang telah saya lontarkan
tersebut. Materi konservasi selesai sampai dengan pukul 22.30 dengan berakhirnya diskusi baik
itu pertanyaan yang berhubungan dengan konservasi dan jawaban yang bergitu jelas. Setelah
materi konservasi selesai materi kelima dilanjutkan yakni tentang Navigasi darat yang dipemateri
oleh bang Kangguru.

18 September 2022

Hari minggu kegiatan indoor dilanjutkan dengan materi dan mencari perlengkapan untuk
pengkaderan outdoor. Pukul 17.30 semua calon MAPALA berkumpul dikampus 4 dimana
mempersiapkan perlengkapan seperti Tas ceril, sepatu lars, matras, tenda dan lain sebagainya.
Pecarian perlengkapan ini dilakukan dengan cara mengunjungi secret setiap MAPAL yang ada
dikamus 1. Kami calon MAPALA CAGAR pergi ke kampus 1 dikawal langsung oleh ketua
umum MAPALA CAGAR yakni bang penyu.

Sesampainya di secret MAPALA yang ada dikampus 1 kami disambut dengan hangat meski
belum menjadi anggota dari MAPA itu sendiri. Kami calon anggota MAPALA CAGAR
disambut dengan hangat bahkan disugukan dengan kopi. Setiap sekret yang kami kunjungi
disambut dengan hangat dan kopi yang menjadi ciri khas dari setiap MAPALA. Abang-abang
dan kakak-kakak MAPALA lainnya sangat baik dan segan dengan kami. Itulah yang membuat
saya menjadi tertarik lagi untuk ikut MAPALA CAGAR Ini, selain orang-orangnya baik dan
ramah di MAPALA ini tidak mengenal seluk beluk dari setiap orang, akan tetapi disini
kekeluargaannya sangat lekat. Setelah semua secret yang ada dikampus 4 kami kunjungi, kami
kembali ke secret untuk mengikuti materi selanjutnya.

19 september 2022

Hari Senin pukul 18:00 wita pengkaderan outdoor pun dimulai. Semua calon anggota
MAPALA CAGAR Menggunakan perlengkapan dengan menggunakan sepatu lars dan keril
yang berisi barang-barang dan perlengkapan untuk selama pengkaderan di outdoor nanti yakni di
sungai meranti. perjalanan pun dimulai dengan membaca doa dan foto bersama. Kami berjalan
kaki menuju Sungai meranti dengan perlahan lahan star dari fakultas MIPA. pada pukul 18:08
wita kami sempat berhenti sejenak didepan fakultas tehnik untuk mencari ranting sebagai tiang
bendera merah putih yang akan dipakai selama perjalanan.

47
Setelah mengambil ranting kami keluar lewat pintu samping gerbang teknik. Di gerbang
teknik kami berhenti lagi untuk memperbaiki carel yang kami pakai karena agak tidak nyaman
dibawah dan melanjutkan perjalanan pukul 18:18 wita. Beberapa saat kemduian dengan
menyusuri jalan bone bolango dengan berjalan kaki, pukul 18:35 wita kami beristirahat di
sekitaran baypass dan melanjutkan perjalanan pada pukul 18:42 wita. Pemberhentian selanjutnya
pukul 19:02 wita dan lanjut berjalan lagi pada pukul 19:15 wita. pemberhentian ke 4 pukul 19:40
yang berlokasi dikos bang singa untuk mengambil alat masak akan tetapi ternyata alat masak itu
telah dibawah oleh kakak-kakak dan abang-abang. Akhirnya kamu pun melanjutkan pererjalanan
pukul 19:48 wita.

Pukul 20:00 wita kami berhenti sejenak untuk mengisi air dirumah warga dan lanjut lagi
pukul 20:10 wita. Dengan berjalan kaki terus sampai tiba di kejaksaan kami melakukan DO pada
pukul 20:28 wita dan berhenti di lampu merah JDS pada pukul 20:48 wita. Sesampianya di JDS
Beberapa menit kami mencoba untuk mencari tumpangan namun tak kunjung
didapatkan,kemudian kami melanjutkan berjalan lagi pada pukul 21:08 wita. pukul 21:33 wita
setelah berjalan cukup jauh kami pun berhenti sejenak untuk berisitirahat. Setalah beristrahat
kami melanjutkan perjalanan pukul 21:45 wita. pukul 21:59 pemberhentian selanjutnya
dilakukan lagi dan lagi untuk beristirahat dan disini saya merasa sangat capek dan sempat
mengalami kram kaki karena tidak terbiasa berjalan kaki terlalu jauh.

Pukul 21:59 wita kami Berhenti sejenak, kemudian karena waktu yang sudah larut malam
kamipun dibantu oleh abang-abang dan kakak- kakak dengan mengantarkan kami sampai di
pertigaan meranti muka depot air dan kamipun sampai pukul 22:50 wita dengan menggunakan
motor. kami beristirahat menunggu kakak-kakak dan abang-abang lain yang maish menjemput
saudara-sauara yang lainnya yang masih ada di tempat peristirahatan sebelumnya karena
kendaraanya tidak mencukupi. Setelah semuanya sudah berkumpul, kami pun melanjutkan
perjalanan sekitar pukul 23:00 wita dengaan berjalan kaki menuju lokasi pengkaderan yakni
disungai meranti dan dikawal langsung oleh kak gajah. Selama perjalanan saya mengalami
kendala dikaki dan dipunggung dimana punggung saya sudah terluka akibat goresan dari tas ceril
yang saya bawa dan kaki saya terkelupas akibat dari sepatu lars karena kaki saya yang lembab.

48
tanggal 20 september 2022

Pada Hari selasa Pukul 01:04 wita kami beristirahat kemudian lanjut berjalan lagi Pada
pukul 02:15 wita selama 15 menit kami beristirahat, kemudian kami melanjutkan perjalanan.
pada pukul 03:20 wita pemberhentian untuk peristirahatan dilakukan dan disini kami berjalan
bersama abang-banag dan kakak-kakak sehingga perjalanan terasa menyenangkan. Saat
peristirahatan saya merasa sudah tidak sanggup lagi, ingin mengeluh tapi tidak ada gunanya
hanya bisa menyemangati diri sendiri. Saat peristirahatan kami masih makan dan disini
kehabisan Air. Setelah beberapa menit beristirahat dan mengisi tenaga kamipun melanjutkan
perjalanan.

Selama perjalanan, kaki saya sudah tidak bisa lagi melangkah akibat dari sepatu lars dan
akhirnya saya menggantinya dengan sandal saya. Setelah mengganti sandal kecepatan berjalan
saya semakin cepat dikarenakan beban yang ada dikaki sudah tak ada. Perjalanan kali ini cukup
mengerikan dimana kami melewati tebing yang sangat licin dan ditambah lagi dengan jurang
yang sangat curam. Akan tetapi, hal ini tidak menjadi penghambat bagi kami untuk melanjtukan
niat dan tekad mengikuti pengkaderan MAPALA.

pada pukul 04:05 wita kami beristrahat untuk mengambil air sungai untuk diminum
selama perjalanan karena berhubung persediaan air telah habis. setelah itu kamipun melanjutkan
perjalanan, dan pada akhirnya yang di tunggu tunggu telah tiba, kami sampai di lokasi pada
pukul 04:50 wita. setelah sampai, kami pun langsung membangun tenda dan berbagi tugas. ada
yang mencari kayu bakar, ada yang membuat api dan memasak. setelah selesai kamipun duduk
bersama abang-abang dan kakak-kakak sembari bercerita tentang perjalanan yang cukup
melelahkan. Setelah itu kami pun berisitirahat ditenda yang telah dibangun. Pada pukul 07:10
kami dan para senior yang mendampingi kami dilokasi mulai lagi melakukan aktivitas yaitu
memasak,mengumpulkan kayu bakar dan dilanjutkan dengan membuat api untuk
menghangaatkan badan.

Pukul 09;00 wita lebah dan saudara lainnya makan bersama-sama begitupun juga dengan
senior-senior. Pukul 11:00 kami semua calon Anggota MAPALA CAGAR berkumpul dan
memulai pengaplikasian survival. setelah pemberitahuan informasi mengenai tata cara dan
syarat-syarat oleh abang-abang dan kakak-kakak, kami di berikan beras 3 genggam,mie

49
sebungkus, garam ½ ,sebungkus royke (penyedap rasa),tomat 1,rica 15 biji, 3 buah bawang
merah, bawang putih 2 biji, dan 1 buah wortel dan kentang. Bahan-bahaan pokok makanan ini
harus bertahan selama survival dengan kurun waktu yang ditentukan.

Pukul 11:06 wita lebah dan saudara-saudara lainnya langsung membuuat bivak untuk
dijadikan sebagai tempat berteduh selama survival, dan pukul 11:29 wita kami selesai membuat
bivak. Pukul 11:45 wita kami langsung menyalakan api,setelah membuat api kami semua
langsung melakukan survival untuk mencari makanan dan mengamati botani dan zoology yang
ada disekitaran lokasi pengkaderan sungai meranti. pada pukul 12:17 wita lebah berjalan
bersama dengan nuri karena saudara-saudara lainnyaberjalan terlalu cepat sehingga kami berdua
tertinggal . pukul 12:19 kami mencari ikan tetapi karena tidak menemukan akhirnya,lebah, nuri
dan kunil menunggu di bivak menunggu 3 saudara kami lainnya. Sembari menunggu saudara-
saudara kami membuat api pada pukul 13:45 wita.

Pukul 13:57 wita rangkong,merpati dan jangkrik menemukan kentang hutan dan kembali
ke bivak. Pada pukul 13:57 wita kami mencoba memasak kentang hutan itu. Pukul 14:10 wita
kami membuat perlindungan dengan api sekaligus untuk memasak kentang/umbi/talas yang di
dapat. Akan tetapi ternyata talas itu pahit dan akhirnya saudara lebah yang bernama nuri
merendam talas itu selama beberapa menit. Setelah itu lebah memasak beras untuk dijadikan
bubur pada pukul 15:12 wita dan pukul 17:02 wita bubur itu telah masak dengan beberapa
perjuangan karena apinya yang sangat sulit untuk dihidupkan dan kami memakan bubur itu
bersama-sama. Pukul 17:00 kami wajib ke area steril untuk melapor terkait kegiatan-kegiatan
kami hari ini. Setelah pemeberitahuan atau laporan kami kembali ke bivak dan beristrahat
dengan berlindung dibifak yang belum bisa dikatakan layak karena hujan yang masih menembus
dibivak itu.

tanggal 21 Agustus 2019

Pada hari ini Rabu pukul 05:32 wita kami bangun dan pukul 05:36 wita kami menyalakan
api. pukul 05:40 wita kami di beritahukan untuk berkumpul di area steril, beberapa jam
pemberitahuan akhirnya pada pukul 07:49 kami di beritahukan untuk pembuatan bivak kembali
di karenakan bivak kami tidak memenuhi syarat dan tiadak layak untuk dihuni. Memang benar
jika dilihat-lihat bifak yang kami tempati tidak layak dimana masih basah akibat hujan dan

50
disamping masihberlubang dan belum terdinding akibat daun aren yang sudah tidak ada lagi
disekitaran bivak. Setelah pemberitahuan kamipun kembali dan membuat bivak pada pukul
08:02. Kemudian pada pukul 10:09 lebah dan nuri menyalakan api untuk memasak dan
menunggu saudara lainnya mencari kayu api dan botani zoology untuk dimakan. Akan tetapi
Pada pukul 10:47 akhirnya kami membuat keputasan untuk sisa beras kemarin kami masak
bubur lagi karena tidak ada zoology dan botani yang bisa kami masak.

Beberapa menit kemudian pukul 12:00 wita beras yang dimasak untuk dijadikan bubur
telah masak dan kami langsung menyantapnya. pukul 12:10 kami kembali memperbaiki Bivak..
hingga akhirnya pukul 12:10 bivak kami selesai dengan perjuangan yang begitu melelahkan
mulai dari pencarian patok, daun aren, dan juga rotan untuk dijadikan sebagi tali. pukul 13:05
wita kami melanjutkan survival dengan mencari botani dan zoology yang bisa kami makan..
Pada pukul 14:42 kami pulang dan pada saat survival kami menemukan sayur bulu. Sayur bulu
itupun di masak oleh jangkrik,merpati dan rangkong pada pukul 15:02 wita , setelah selesai
mereka makan. seperti biasa jam 17:00 kami melapor kepada senior di area steril saat melapor
kami di beritahukan bahwa kak kunang-kunang akan datang bertamu di bivak kami sekitar pukul
10:00 wita dan menyuruh kami untuk mempersiapkan makanan yang bisa dimakan untuk
bertamu walau hanya air putih dan lainnya yang sudah kami dapatkan saat survival. kami
kembali ke bivak dan mulai memasak untuk makan malam kami dan juga jamuan tamu kami.

Pukul 08;00 wita kami memasak mie dan memakan bersama dengan saudara-saudara
yang lain. Setelah selesai makan, kami beristirahat sejenak dan menunggu kak kunang-kunang
untuk bertamu dan Setelah menunggu beberapa saat akhirnya tamu yang di tunggu tunggu
datang dan kami pun berbincang bincang. Saat bertamu kami membahas materi yang kami dapat
atau mengkaji ulang materi apa yang di dapat pada saat indoor. Saat pembahasan materi, kak
kunang-kunang bertanya disetiap calon anggota MAPALA CAGAR terkait materi yang telah
didapatkan sebelumnya jika kami bisa menjawab apa yg ditanyakan oleh kak kunang-kunang,
maka akan diberikan sepenggal pisang goroho dan seteguk kopi. Semua calon berantusias dan
menjawab semua pertanyaan dengan sangat semangat dan bahkan berlomba-lomba untuk
menjawab dikarena makanan dan minuman ini sudah terasa seperti makanan KFC dan MCD.
setelah selesai berbincang akhirnya kak kunang kunang kembali dan kami pun memebrsihkan
tempat bivak kami kembali untuk beristrahat.

51
tanggal 22 September 2022

Pada hari kamis Seperti biasanya pada pagi hari kami bangun dan berkumpul di are steril
untuk pemberitahuan berikutnya apa yang akan kita lakukan.setelah pemberitahuan kamipun
kembali dan berencana melakukan survival karena persediaan makanan kami sudah habis. pukul
09;02 wita saat kami berencana memulai survival bang kangguru dan bang panda memberi kami
tugas penelitian selama kami melaukan survival,jadi kami bukan hanya bersurvival akan tetapi
kami juga melakukan penelitian dan lebah sekelompok dengan jangkrik, kami berdua mendapat
penilitian tentang DAS ( Debit Air Sungai ). pada pukul 10:05 saat Survival kami mendapat ular
dan sayur bulu dan beristrahat sejenak. Setelah itu kami kembali ke bivak pukul 12:20 wita
karena cuaca tidak mendukung yakni mendung dan rintik-rintik takutnya akan terjadi banjir diair
sungai makanya kami cepat-cepat kembali.

Pukul 12:35 kami sampai di bivak dan membuat api, saudara lainnya mecari kayu bakar
sekaligus untuk memasak sayur bulu tersebut.pada pukul 13:00 hujanpun turun dengan sangat
deras dan ternyata bivak kami ada yang bocor sehingga kami di bantu oleh abang-abang dan
kakak-kakak untuk berteduh di dalam area steril. Pada pukul 13:30 kami di berikan kopi dan
biskuit 2 untuk kami karena berhubung perut sudah terasa sangat keroncongan ditambah lagi
dengan cuaca yang membuat kami mudah lapar. Pada saat itu lebah terasa lemas dan badan
sudah sangat panas karena hujan yang telah membasahi baju lebah. Akan tetapi hal itu tidak
menjadi penghambat bagi lebah untuk mengikuti proses dari pengkaderan ini. setelah beberapa
jam pada pukul 17:00 seperti biasa kami melapor dan setelah melapor kembali lagi kebivak dan
membersihkan bivak.

Pada saat malam akibat dari badan yang terasa lemas dan badan yang panas tinggi
ditambah lagi dengan kekhawatiran tentang orang tua yg tak tahu akan kepergian untuk
mengikuti MAPALA serta alasan yang lain yang membuat niat yang dahulunya menggebu-gebu
untuk berproses tiba-tiba menjadi melemah. Lebah sempat berfikir untuk balik padahal
pengkaderannya tinggal 2 hari lagi akan tetapi dengan berfikir panjang dan masukan-masukan
dari abang-abang dan kakak- kakak niat itupun terhempas. Dan lebah mengumpulkan niat dan
semangat agar saudara-saudara lainnya tidak kecewa.

52
tanggal 23 September 2022

Pada hari jumat Seperti biasanya kami bangun pagi dan berkumpul di area steril untuk
pemberitahuan berikutnya apa yang akan dilakukan. Lebah ikut bersama saudara-saudara lainnya
untuk berkumpul karena niat yang sebelumnya lebah hempaskan dan digantikan dengan
semangat karena pengkaderan tersisa haming 1. Biarlah urusan orang tua menjadi urusan saya
setelah pulang nanti karena disetiap perbuatan akan ada pengorbanan. Dan juga lebah tidak ingin
mengecewakan diri lebah sendiri yang telah berniat untuk berproses di MAPALA dan ini adalah
kesempatan yang sudah lama lebah tunggu untuk menjadi anggota MAPALA untuk
membuktikan kepada sala satu senior lebah yang ada si PARIMO dimana lebah telah berjanji
kepadanya saat kuliah nanti lebah bisa menjadi anggota MAPALA dan bisa berjumpa dengan dia
suatu saat nanti di Palu dan alasan yang paling utama lebah tidak ingin mengecewakan saudara-
saudara seperjuangan lebah yang sudah sampai dititik itu berjuang bersama- sama.

Sesetelah rutinitas pagi kami di area steril, kami kembali dan melakukan survival pukul
08;20 wita. Lebah, jangkrik dan rangkong melakukan survival dengan menyusuri sungai yang
ada diatas. Saat berjalan jauh lebah dan 2 saudara lainnya menemukan mesin katintin dengan hal
ini menandakan bahwa ada orang disekitaran sungai itu. Setelah menacri-cari petunjuk lebah
menemukan tanda berwarna biru yakni tali jepang dan kami bertiga pun mengikuti jalan itu.
Beberapa jauh menyusuri jalan kami bertiga menemukan gubuk milik warga dan melihat
disekitaran gubuk apa yang bisa kami makan. Tetapi hasilnya nihil , gubuk itu sudah lama tidak
dihuni oleh orang sehingga kami hanya menemukan tanaman lengkuas dan membawanya
pulang.

Setelah melakukan survival dan kami tidak menemukan apa yang bisa kami makan
akhirnya kami kembali pada pukul 10:50 wita. Di pukul itu kami di perintahkan menunggu
pemberitahuan lanjutan dan kembali melakukan survival dengan menacri botani dan zoology
yang bisa kami makan. pada pukul 11:03 pengaplikasiaan materi navigasi darat. Di navigasi
darat itu kami di perintahkan mencari harta karun yang di mana itu menentukan apakah survival
kami tetap di lanjutkan atau berhenti sampai hari itu..selama beberapa jam kami mencari
menggunakan kompas bidik akhirnya kami menemukan harta karun itu.harta karun itu yang
terletak dikumpulan batu yang berada ditengah sungai dan kami langsung memberikannya pada
para seniro untuk di buka,dan betapa senang,bahagia dan terkejut kami menemukan bahwa kami

53
berhasil melakukan pengaplikasian materi survival ini pada pukul 12:20 karena telah selesai
pengaplikasian survival dan navigasi darat akhirnya survival itu diselesaikan sampai dihari jumat
itu.

Setelah itu kami bergabung dengan senior di area steril,dan sebelum itu mencari kayu
bakar sebanyak-banyaknya untuk di gunakan pada malam nanti. Setelah selesai mencari kayu
bakar lebah, merpati dan nuri memutuskan untuk mandi pada pukul 14;00 karena sudah berapa
hari kami tidak bisa mandi. setelah mandi kami semua berkumpul dan membantu para senior
untuk mempersiapkan alat dan bahan yang untuk dimakan. Selama beberapa jam
membantu,bang srigala memanggil kami untuk melakukan penelitian. Pada pukul 15:00 wita
kami dan bang srigala melakukan penelitian botani dan zoologi, dan menemukan beberapa
botani dan zoologi yang sudah kami tahu dan ada juga yang belum. Selesai berpenelitian kami
pun kembali dan membantu senior memasak untuk makan malam nanti. Pada pukul 20;00 wita
kami makan. Setelah makan dan bebarapa jam kemudian kami melakukan proses pengkaderan
tahap akhir di mana sebelum pengambilan scrub kami wajib melakukan perjalan pos-kepos
dimulai dari pos 1 hingga akhir dengan tantangan yang berbeda-beda.

tanggal 24 September 2022

Sabtu pagi Setelah melakukan melewati pos yang sangat luar biasa tantangannya, dan beberapa
proses lainnya, akhirya selesai sekitar pada pukul 05;10 wita. setelah itu dilanjutkan Penncarian
scrub masing masing sesuai dengan clue yang para senior perintahakan. cukup sulit untuk
mencari scrub akan tetapi kami pada pukul 07.00 kami semua telah menadaptkan scrab dengan
rasa yang campur aduk dan bahagia mengalahkan semua jerih payah duka-duka yang telah kami
lewati. Rasa haru dan bangga menyelimuti diri lebah dan sangat terharu bisa dititik itu.

Setelah semua proses pengukuhan mulai dari pencarian scrab dan pemasangan, foto
bersama dan lainnya, akhirnya kami membersihkan area lokasi untuk kembali pulang. Pada
pukul 08:00 wita setelah segala hal baik itu bawaan yang telah dibawah sampah dan lainnya
telah dibbersihkan, kami pulang berjalan kaki dengan membawa scrub dean perasaan bahagia.
selama perjalanan tidaklah mudah karena seperti biasa kami harus melewati tanjakan yang cukup
menguras tenanga, karena tanjakan yang sebelumnya belum kami lewati karena menggunakan
jalan yang berbeda. Setelah berjam jam akhirnya kami keluar dari lokasi dan turun. Selama

54
perjalanan kami biasanya berhenti selama 5 menit dan terus melanjutkan perjalanan seperti biasa
yaitu berjalan.

Pada pukul 12:00 dengan melewati perjalanan yang cukup melelahkann akhirnya kami
sampai di pertigaan depot dan kamipun beristrahat selang beberapa jam untuk menunggu hujan
berhenti dan menunggu Mobil yang menuju ke Kota. Setelah menunggu beberapa jam dan tak
ada mobil yang lewat, kamipun melanjutkan perjalanan. Selama perjalan kami sempat sedikit
melambat karena kaki jangkrik yang terluka sehingga membuat dia agak lambat. pada pukul
14:10 wita kamipun akhirnya di jemput oleh abang kangguru dan abang-abang laainnya.
Sesampainya di tempat berkumpulnya para senior,kami beristrahat sekaligus mengisi perut kami
yang ditraktir langsung oleh bang srigala. beberapa jam akhirnya kami melanjutkan perjalanan
dengan men DO mobil. Akhirnya kami mendapat Mobil yang bisa kami tumpangi dan kamipun
berhenti di center point. Selama di center point kami pun mulai berjalan kembali dan mengikuti
rute pertama kami yaitu masuk lewat pintu samping fakultas teknik.pada pukul 17;10 kami pun
sampai di fakultas MIPA dan beristrahat sejenak dan beberapa saat kemudian lebah izin untuk
pulang karena sudah sangat lemah dan lapar.

55
BAB VI

PENUTUP

5.1.Kesimpulan

MAPALA Cagar sebagai wadah / organisasi pencinta alam yang selalu ingin mendekatkan
diri dengan alam dan petualangan di alam bebas , melaksakan kegiatan Pendakian Wajib
Angkatan VIII yang dilaksanakan dengan tujuan menciptakan kader-kader anggota MAPALA
Cagar yang berkualitas, berkuantitas dan berloyalitas tinggi terhadap organisasi sehingga bisa
membuat organisasi ini terus berkembang kedepan.

 5.2 Saran

Saran yang dapat kami sampaikan yaitu lebih menjaga kekompakan persaudaraan dan
silaturahrmi antara anggota Mpa Cagar. Dan setelah selesai melaksanakan Pendakian Wajib ini,
kami berharap lebih mampu lagi mengaplikasian apa yang telah kami dapat selama pendakian
wajib kemarin.

56
BIODATA LEBAH

 Kerajaan: Animalia
 Filum: Arthropoda
 Kelas: Insecta
 Ordo: Hymenoptera
 Famili: Apidea
 Genus: Apis
 Spesies: Anthophila

Lebah merupakan sekelompok besar serangga yang dikenal karena hidupnya


berkelompok meskipun sebenarnya tidak semua lebah bersifat demikian. Semua lebah masuk
dalam suku atau familia Apoidae (ordo Hymenoptera: serangga bersayap selaput). Di dunia
terdapat kira-kira 20.000 spesies lebah dan dapat ditemukan di setiap benua, kecuali Antartika.

Sebagai serangga, ia mempunyai pasangan kaki dan dua pasang sayap. Lebah membuat


sarangnya di atas bukit, di pohon kayu dan pada atap rumah. Sarangnya dibangun dari propolis
(perekat dari getah pohon) dan malam yang diproduksi oleh kelenjar lebah betina yang masih
muda terdapat dalam badannya. Lebah memakan nektar bunga dan serbuk sari.

Cara hidup

Serangga betina memiliki peran penting dalam kelompok serangga ini. Perilaku lebah
sangat ditentukan oleh perilaku lebah betina. Beberapa lebah betina spesies tertentu hidup sendiri
(soliter) dan sebagian lainnya dikenal memiliki perilaku sosial. Lebah soliter membangun sendiri
sarangnya dan mencari makan untuk keturunannya tanpa bantuan lebah lain dan biasanya mati

57
atau meninggalkan sarang pada saat keturunannya belum menjadi lebah dewasa. Kadang kala
beberapa spesies lebah soliter memberi makan dan merawat anaknya tanpa memberikan
cadangan makanan bagi anaknya, bentuk hubungan seperti ini dikenal dengan istilah subsosial.
Sementara pada tahap lebih tinggi, lebah hidup berkelompok dan saling berbagi tugas sesuai
dengan bentuk fisik masing-masing.

Koloni

Dalam suatu kelompok (disebut "koloni") terdapat tiga "kasta", yaitu:

1. Lebah ratu, berjenis kelamin betina merupakan induk semua lebah dalam satu koloni
dalam satu koloni hanya satu ekor lebah ratu.
2. Lebah betina, dikenal sebagai lebah pekerja yang jumlahnya bisa mencapai puluhan ribu,
30.000 ekor lebah dan yang bibit unggul bisa mencapai sampai 60.000 ekor lebah.
3. Lebah jantan, jumlahnya hanya ratusan ekor lebah.

Seekor lebah yang mengumpulkan serbuk sari.

Setiap kasta lebah mempunyai tugas masing-masing. Lebah ratu hanya satu ekor dalam
setiap koloni dan mengawal semua kegiatan lebah betina dan lebah jantan.
Komposisi kromosomnya diploid sehingga dapat menghasilkan keturunan. Badannya lebih besar
karena sejak masih dalam bentuk larva ia diberi makan susu lebah (royal jelly) yang kaya
akan vitamin dan gizi.

Pembagian tugas

Tugas utama ratu lebah adalah bertelur selama hidupnya, berjenis kelamin betina,


perkawinan ratu lebah ini hanya sekali seumur hidup, perkawinan dilakukan dengan cara terbang
tinggi di angkasa pada cuaca cerah dan pejantan yang bisa mengejarnya akan dapat mengawini
sang ratu lebah, pejantan itu tidak lama kemudian akan mati karena testisnya lepas dan tertanam
pada ovarium ratu lebah. Lebah ratu yang aktif mampu menelurkan kira-kira 2.000 butir telur
sehari. Makanan ratu merupakan susu lebah (royal jelly), harapan hidup lebah ratu ialah tiga
tahun.[butuh rujukan]

58
Tugas lebah pekerja berjenis kelamin betina mengumpulkan serbuk
sari dan nektar. Madu merupakan hasil olah nektar yang dimuntahkan kembali dari dalam tubuh
lebah dan disimpan dalam sarang lebah untuk makanan cadangan, makanan madu ini juga
untuk larva dan pupa. Ada juga lebah betina yang bertugas membersihkan sarang dan merawat
telur dan anak-anak lebah. Harapan hidup lebah pekerja ialah tiga bulan atau lebih sedikit.
Makanan utama lebah pekerja ini adalah madu.

Lebah pekerja betina dari larva hingga akhir hidupnya memakan madu. Sementara itu,
ratu lebah dari larva hingga akhir hidupnya memakan susu lebah (royal jelly).Apabila kesuburan
reproduksi telur sudah berkurang atau usia ratu lebah sudah tua, secara naluri lebah pekerja
meremajakan koloni baru dan mencari telur-telur yang terbaik. Setelah telur menetas menjadi
larva, larva akan diberi makan susu lebah (royal jelly). Dalam satu koloni hanya ada satu ratu
lebah; sarangnya paling besar dan paling menonjol daripada sarang lebah pekerja.

Lebah pekerja bisa bertelur dan telurnya dapat menetas jika koloni lebah kehilangan
ratunya maka secara alami sesuai naluri lebah betina akan bertelur dan yang lahir dari telur lebah
pekerja ini semuanya berjenis kelamin jantan karena dari telur yang tak terbuahi, lebah pekerja
tidak pernah dikawini oleh lebah jantan.Lebah jantan bertugas mengawini lebah ratu muda jika
akan membentuk koloni baru dan akan mati setelah kawin. Lebah jantan merupakan lebah dari
telur tak terbuahi yang diberi makanan nektar dan madu biasa. Jumlah lebah jantan ini jumlahnya
hanya ratusan.

Seringkali dalam film-film animasi, jika madu yang lebah-lebah produksi diambil,
mereka akan marah. Kemarahan lebah bisa disebabkan karena terganggu dan terkejutnya koloni
itu, bisa juga karena sifat agresif kelompok lebah itu. Untuk budidaya peternakan lebah madu
dipilih dari koloni yang jinak dan tidak agresif. Madu dari hasil peternakan lebah ini biasanya
untuk komersial bisa juga untuk kebutuhan sendiri. Terdapat pula lebah yang hidup menyendiri,
tidak dalam kelompok. Jenis lebah yang demikian disebut lebah soliter.

59
Habitat Lebah Madu

Syarat utama hidupnya lebah madu ialah dengan adanya tanaman. Secara umum, lebah
madu dapat hidup di belahan bumi manapun, kecuali di daerah kutub. Hal ini dikarenakan di
kutub utara dan selatan tidak ada tanaman yang bisa dijadikan sumber pakan lebah. Di daerah
tropis, lebah madu dapat berkembang biak sepanjang tahun karena tumbuhan sebagai sumber
pakan terus menerus tersedia. Untuk daerah subtropis, lebah tidak akan produktif pada musim
dingin. Di alam bebas, lebah tinggal di gua-gua hutan.

Di hutan, koloni lebah juga tinggal di lubang-lubang pohon. Sementara, jika di


peternakan, lebah biasanya tinggal di tempat yang sudah disediakan, yang biasanya disebut
“stup”.

Makanan Lebah Madu

Dalam mencari sumber pakan, lebah pekerja dapat terbang dengan radius 2-6 km. Setiap
harinya, lebah madu mengkonsumsi nektar dan serbuk sari (polen) yang dihasilkan oleh
tanaman.Nektar adalah cairan manis yang terkandung di dalam bunga tanaman. Hampir semua
tanaman berbunga yang ada di dunia ini merupakan penghasil nektar. Pada musim gugur dan
musim dingin, peternak lebah madu menyiasati dengan memberi makan lebah dengan sirup gula.

Ini berguna untuk merangsang pertumbuhan larva. Sirup gula ini dibuat dengan
perbandingan 1:1 (1 bagian gula pasir, 1 bagian air).Sirup gula ini sering ditaruh di piring,
dimana macam-macam potongan kayu kecil ditambahkan. Ini dapat membantu lebah berdiri di
potongan kayu yang mengapung dan meminum sirup tanpa tenggelam.

Selain nektar, lebah madu juga harus memiliki akses terus menerus terhadap air bersih
dan segar untuk bertahan hidup. Dengan demikian, jika Anda memilih untuk membudidayakan
lebah madu, maka wajib hukumnya untuk menyediakan sumber air alami atau buatan pada jarak
yang dekat.

60
Jenis Lebah Madu

Berdasarkan penelitian dari 20.000 spesies lebah di dunia, hanya ada tujuh spesies lebah
yang yang dapat menghasilkan madu. Lima diantaranya merupakan lebah asli Indonesia. Berikut
tujuh jenis lebah penghasil madu menurut para ahli.

1. Lebah Madu Timur (Apis cerana)

Lebah jenis ini tersebar di wilayah Asia Tenggara, Pakistan, Bangladesh dan berbagai
pulau di Indonesia seperti Jawa, Kalimantan, Bali dan Lombok. Subspesies dari lebah jenis ini
adalah apis indica yang merupakan lebah asli dari Indonesia. Lebah madu tipe ini cukup mudah
dipelihara dan tidak akan menyerang kecuali dalam kondisi terancam.

2. Lebah Hitam (Apis andreniformis)

Lebah hitam dapat ditemukan di pulau Jawa dan Kalimantan. Namun untuk saat ini,
lebah tipe ini mulai sulit ditemukan. Selain di Indonesia, lebah ini hidup di Malaysia, Filipina,
Vietnam, Laos, India, Myanmar dan Cina bagian selatan.

3. Lebah Madu Barat (Apis mellifera)

Dari beberapa jenis lebah, lebah madu inilah yang paling banyak tersebar.Serangga ini
berasal dari Asia, Afrika dan Eropa dan banyak dibudidayakan hampir di seluruh pelosok dunia
karena daya tahan hidupnya dan daya adaptasinya yang sangat baik.Di Indonesia sendiri,
pembudidayaan madu jenis ini dapat ditemukan di daerah Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi dan Papua.

Lebah ini dapat menghasilkan madu 40 kg per koloni per tahun. Pada saat ini lebah Apis
mellifera telah mencapai sekitar 40.000 koloni.Budidaya lebah unggul ini biasanya dilakukan
pada bunga kopi, kapuk randu, dan karet.

61
4. Lebah Madu Merah (Apis koschevnikovi)

Lebah Madu Merah merupakan varian lebah madu yang berasal dari Malaysia dan
Indonesia (Jawa, Sumatra, Kalimatan).Akan tetapi, di pulau Jawa sendiri keberadaan lebah ini
mulai sulit ditemukan. Lebah madu jenis ini terbilang sangat unik dan berciri khas pada warna
merahnya yang sangat mencolok pada tubuhnya.

5. Lebah Madu Raksasa (Apis dorsata)

Ini merupakan kebah asli dari Asia Tenggara dan Selatan.  Lebah madu raksasa dapat
ditemukan di Indonesia, Malaysia, India, Filipina, dan Nepal. Di Indonesia, jenis lebah madu ini
dikenal dengan nama Tawon Gung (Jawa) atau Odeng (Sunda) dan tersebar di seluruh hutan
nusantara kecuali pulau Papua.Lebah ini tidak dibudidayakan karena sifatnya yang ganas dan
hidup secara liar. Ukuran tubuhnya pun lebih besar dibandingkan jenis lebah madu yang
lain.Sengatan lebah ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian.

Dalam sekali panen, madu ini bisa memproduksi 10-20 kg madu per koloni.Jika
sarangnya lebih besar, maka produksinya bisa mencapai 30 kg madu. Madu yang dihasilkan
dinamakan madu hutan.

6. Lebah Madu Lokal Sulawesi (Apis nigrocincta)

Apis nigrocincta merupakan jenis lebah madu yang hanya dapat ditemukan di Filipina
dan Indonesia saja.Lebah tipe ini memiliki sifat hidup berkelompok dan jarang bermigrasi.
Dalam satu hari, ratu lebah madu jenis ini menghasilkan sekitar 2.000 telur.

7. Lebah Madu Kerdil (Apis florea)

Lebah madu kerdil tidak dapat ditemukan di Indonesia dan alami hidup di Oman, Iran
dan India.Madu yang dihasilkan sangat berbeda dengan jenis madu lainnya karena kondisi iklim
berbeda sangat jauh sekali dengan iklim Indonesia.Lebah jenis ini biasanya hidup pada lubang-
lubang kayu. Lebah ini menghasilkan madu, namun tidak dapat dipelihara oleh manusia.

62
DAFTAR PUSTAKA

Mohamad, Kartono. 2018. Pertolongan Pertama. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.


Ceptt094. 2018 . Materi-survival. Diakses pada tanggal 16. Oktober 2018 Pukul 19:00 WITA
Dari http://ceptt094.blogspot.com/2013/02/materi-survival.html

Mapala-unsultra. 2018. Botani-dan-zoologi-praktis. Diakses pada tanggal 16 oktober


2018Padapukul20:00WITA.http://mapalaunsultra.blogspot.com/2013/01/botani-dan-
zoologi-praktis.html

Mapala-unsultra. 2013. Materi – dasar-tehnik-panjat-tebing. Diakses pada tanggal 18 oktober


2018. Pada pikul 18:30 WITA. Dari
http://mapala-unsultra.blogspot.com/2013/01/materi-dasar-tehnik-panjat-tebing.html

Mapal-akampa. 2012. Konservasi-sumber-daya-alam-ksda. Diakses pada tanggal 17 oktober


2018 . Pada pukul 20:30 WITA. Dari
http://mapala-akampa.blogspot.com/2012/06/konservasi-sumber-daya-alam-ksda.html

Petualangan-rimba. 2012. Navigasi –darat. Pada tanggal 16 oktober 2018. Pada pukul 21:00
WITA. Dari http://petualangan-rimba.blogspot.com/p/navigasi-darat.html

Broto Widjoyo, Mukayat, 2019. ZOOLOGO DASAR. Jakarta:Erlangga

Campbell,Ree,dkk. 2017. BIOLOGI jilid II dan III. Jakarta:Erlangga

Villee. Walker, Dkk. 2019. ZOOLOGI UMUM (Edisi keenam Jilid I).Jakarta:Erlangga

Gembong Tjitrosoepomo. 2019. MORFOLOGI TUMBUHAN. Yogjakarta: Gadjah Mada


Universitas press.

Gembong,Tjitrosoepomo. 2019. TAKSONOMI TUMBUHAN . Yogjakarta: Gadjah Mada


Universitas press

63
LAMPIRAN

Gambar 1.1 Dokumentasi Perjalanan Menuju Lokasi Gambar 1.2 Dokumentasi Dola Oto

Gambar 1.3 Dokumentasi Angota Mudaa Angkatan X MPA Cagar

64
65

You might also like