You are on page 1of 14

MINI RISET

METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN


"Pengembangan Bahan Ajar Dan Media IPA
Kelas IX SMPN Kisaran Dalam Meningkakan
Motivasi Belajar Siswa"

Nama : Mufliha Hanna Zein


NIM : 4203351035
Dosen Pengampu : Dr. Mariati Purnama
Simanjuntak, S.Pd, M.Si.
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian
Pedidikan
Program Studi : S1-Pendidikan IPA
Kelas : Pendidikan IPA B 2020

PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
anugrah-Nya penulis dapat menyusun Laporan Mini Research yang berjudul “Pengembangan
Bahan Ajar Dan Media IPA Kelas IX SMPN Kisaran Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa” dengan tepat waktu. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Mariati
Purnama Simanjuntak, S.Pd, M.Si sebagai dosen pengampu mata kuliah Metodologi
Penelitian Pendidikan yang telah membimbing dan memberi arahan kepada penulis. Tidak
lupa juga penulis berterimakasih kepada kedua orangtua dan juga teman-teman yang selalu
mendukung penulis baik memberikan semangat dan motivasi.

Harapan penulis semoga mini riset ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki isi mini riset ini agar
kedepannya dapat lebih baik lagi.

Mini riset ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis
miliki sangat kurang. Oleh karena itu, penulis harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan mini riset ini

Medan, Oktober 2022

Penyusun

Mufliha Hanna Zein

4203351035

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2

C. Tujuan.............................................................................................................................3

BAB II........................................................................................................................................4

TINJAUAN TEORITIS.............................................................................................................4

BAB III.......................................................................................................................................6

METODE PENELITIAN...........................................................................................................6

BAB IV......................................................................................................................................7

PEMBAHASAN........................................................................................................................7

BAB V........................................................................................................................................9

PENUTUP..................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

LAMPIRAN.............................................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini beragam media telah banyak diciptakan bagi siswa agar dapat mengikuti
pelajaran secara maksimal. Hal ini terjadi adalah didasari menghindari cara mengajar yang
monoton yang akhirnya dapat mengakibatkan timbulnya rasa bosan pada siswa. Atas dasar itu
pulak lah banyak sekali tercipta jenis media yang lain juga.
Saat melihat fakta di sekolah-sekolah terdengar keluhan bahwa pelajaran yang ada
disekolah dirasa amat membosankan, tidak menarik, bahkan penuh misteri, sehingga berujung
pada hasil belajar yang kurang memuaskan.Hal tersebut diantaranya disebabkan masih
kurangnya kreatifitas guru sebagai pengajar dalam menyajikan media pembelajaran yang lebih
menyenangkan dan dekat dengan dunia siswa. Sebagaimana Arsyad (2006:15) mengemukakan
dua unsur yang amat penting dalam proses pembelajaran di kelas yaitu model/strategi dan
media pembelajaran.
Suasana pembelajaran dikelas akan lebih terasa menarik jika guru mau mengeksplorasi
kreatifitasnya untuk menyampaikan materi melalui media pembelajaran. Dengan melalui media
grafis, audio, visual, dan audio visual yang sesuai dengan pokok bahasan yang sedang
disampaikan.Sehingga ide yang disampaikan guru lebih mudah untuk ditangkap oleh para siswa
dan berakibat pada hasil pembelajaran yang maksimal.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari mini riset ini adalah :
1. Apakah dengan pengembangan bahan ajar dan media IPA di kelas IX SMPN Kisaran
kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik?
2. Apakah dengan adanya pengembangan bahan ajar dan media IPA peserta didik dapat
menerima materi dengan baik?
3. Apakah dengan penerapan pengembangan bahan ajar dan media IPA guru lebih
mudah menyampaikan materi yang dibahas?

3
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dengan penerapan pengembangan bahan ajar dan media IPA di
SMPN Kisaran dapat berjalan dengan baik.
2. Untuk mengetahui dengan adanya pengembangan bahan ajar dan media IPA peserta
didik dapat menerima materi dengan baik.
3. Untuk mengetahui dengan pengembangan bahan ajar dan media IPA guru lebih
mudah menyampaikan materi yang dibahas.

4
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Tinjauan Teoritis

Secara etimologi kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk
jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar, maksudnya
sebagai perantara atau alat menyampaikan sesuatu. Audio visual adalah media instruksional
modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi),
meliputi media yang dapat dilihat dan didengar. (Rohani, 1997 : 97-98). Media audio visual
adalah merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui
pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsure suara dan unsure gambar. Jenis
media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif
(mendengar) dan visual (melihat). Media audiovisual merupakan sebuah alat bantu audiovisual
yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan
dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.

Manfaat Alat Bantu Audio Visual


Beberapa manfaat alat bantu audiovisual adalah :
 Membantu memberikan konsep pertama atau kesan yang benar
 Mendorong minat
 Meningkatkan pengertian yang lebih baik
 Melengkapi sumber belajar yang lain
 Menambah variasi metode mengajar
 Menghemat waktu
 Meningkatkan keingintahuan intelektual
 Cenderung mengurangi ucapan dan pengulangan kata yang tidak perlu
 Membuat ingatan terhadap pelajaran lebih lama
 Dapat memberikan konsep baru dari sesuatu diluar pengalaman biasa

Jenis-jenis Media Audio Visual


 Media audio visual gerak
Media audio visual gerak adalah media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan
zaman karena meliputi penglihatan, pendengaran dan gerakan, serta menampilkan unsure
gambar yang bergarak. Jenis media yang termasuk dalam kelompok ini adalah televise, video
tape, dan film bergerak.
 Film
Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame
diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu
hidup. Kemampuan film melukiskan gambar hidup dan suara memberinya daya tarik tersendiri.
Kedua jenis media ini pada umumnya digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi,
pendidikan.
 Video
Video sebagai media audio visual yang menampilkan gerak, semakin lama semakin popular
dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan dapat bersifat fakta, maupun fiktif, bisa bersifat
informative, edukatif maupun instruksional.
 Media Audio Visual Diam
5
 Film bingkai suara
 Film bingkai adalah suatu film transparan berukuran 35 mm, yang biasanya dibungkus bingkai
2x2 inci terbuat dari karton atau plastik. Film bingkai suara biasanya berkisar sekitar 10-30
menit.

Karakteristik Media Audio Visual


Teknologi audio visual cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi yaitu dengan menggunakan
mesin-mesin mekanis dan elektronik untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Karakteristik atau
cirri-ciri utama teknologi media audio visual adalah sebagai berikut
 Mereka biasanya bersifat linier
 Biasanya menyajikan visual yang dinamis
 Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang
 Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak
 Dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif
 Umumnya berorientasi kepada guru dengan tingkat perlibatan interaktif murid yang rendah

Kelebihan dan Kekurangan Media Audio Visual


Kelebihan Media audio visual gerak
1. Kelebihan dan kekurangan film sebagai media audio visual gerak
a) Kelebihan
- Memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih merata oleh siswa
- Sangat bagus untuk menerangkan suatu proses
- Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
- Lebih realistis, dapat diulang-ulang dan dihentikan sesuai kebutuhan
- Memberikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap siswa.

b) Kelemahan
- Harga produksinya cukup mahal
- Pembuatannya memerlukan banyak waktu dan tenaga
- Memerlukan operator khusus untuk mengoperasikannya
- Memerlukan penggelapan ruangan

2.Kelebihan dan kekurangan video sebagai media audio visual gerak


a) Kelebihan
- Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari rangsangan lainnya
- Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapat memperoleh informasi dari
ahli-ahli/spesialis
- Demonstrasi yang suli bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya, sehingga dalam waktu mengajat
guru dapat memusatkan perhatian dan penyajiannya

b) Kekurangan
- Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi jarang dipraktekkan
- Sifat komunikasinya yang bersifat satu arah haruslah diimbangi dengan pencarian bentuk umpan balik
yang lain
- Kurang mapu menampilkan detail dari objek yang disapaikan secara sempurna

2. Kelebihan dan Kekurangan Media audio Visual Diam


Kelebihan dan kekurangan film bingkai sebagai media audio visual diam

a) Kelebihan
- Materi pelajaram yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara serentak
- Perhatian anak-anak dapat dipusatkan pada satu butir tertentu
- Fungsi berfikir penonton dirangsang dan dikembangkan secara bebas
- Film bingkai berada di bawah control guru

6
b) Kekurangan
- Harga produksinya cukup mahal
- Pembuatannya memerlukan banyak waktu dan tenaga
- Memerlukan operator khusus untuk mengoperasikannya
- Memerlukan penggelapan ruangan

7
BAB III

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam mini riset ini adalah metode instrument wawancara
disertai dokumentasi. Wawancara yang dilakukan di sekolah SMPN Kisaran yang melibatkan
beberapa narasumber yaitu pada guru-guru IPA Kelas XI dan beberapa peserta didiknya.
Argument yang diberikan narasumber akan diterima, dengan itu penulis memilah
permasalahan berdasarkan hasil wawancara dari narasumber, dan kemudian penulis
memberikan sebuah solusi dari permasalahan yang diangkat.

8
BAB IV

PEMBAHASAN

Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran IPA Kelas IX ditemukan


beberapa permasalahan dalam proses pembelajaran terutama pencapaian hasil belajar dalam
penguasaan materi (ranah kognitif) siswa masih rendah, kondisi siswa yang kurang
termotivasi belajar dan terbatasnya bahan ajar. Berdasarkan wawancara tersebut narasumber
berkata bahwa sekolah SMPN Kisaran masih menerapkan metode ceramah pada
pembelajaran IPA, contohnya itu di materi Usaha dan pesawat sederhana, Sistem pernapasan
manusia, dll. Kendala lainnya berupa sumber belajar seperti buku paket yang masih terbatas
serta pembelajaran yang biasa dilakukan masih berpusat pada guru. Proses pembelajaran
yang dilakukan belum mengarahkan peserta didik untuk terlibat aktif dalam kegiatan belajar.
Kendala-kendala tesebut berdampak pada hasil belajar yang rendah sehingga masih banyak
peserta didik yang belum mencapai KKM. Menurut Eggen (2012: 401) salah satu kelemahan
dari metode ceramah adalah proses belajar mengajar yang berpusat pada guru dimana
siswa berperan pasif selama proses pembelajaran.

Salah satu alternative ataupun solusi untuk mengatasi permasalahan di sekolah SMPN
Kisaran yaitu pembelajaran dengan penggunaan modul (Bahan ajar). Modul sebagai salah
satu media pembelajaran yang harus dirancang sedemikian rupa dengan ciri khas tertentu.
Modul biologi diharapkan menjadi salah satu upaya menyelesaikan masalah terlebih dahulu.
Masalah inilah yang harus dipikirkan dan dijawab oleh siswa pada saat pembelajaran,
sehingga dengan kegiatan ini memungkinkan hasil belajar siswa berkembang dan
memuaskan. Modul menurut Suprawoto (2009: 2) adalah sarana pembelajaran dalam bentuk
tertulis atau cetak yang disusun secara sistematis dalam materi pembelajaran, metode, tujuan
pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, petunjuk
kegiatan belajar mandiri (self instructional), dan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menguji diri sendiri melalui latihan yang disajikan dalam modul tersebut. Dalam proses
pembelajaran, modul memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran, dan
melatih siswa belajar secara mandiri baik di kelas maupun di luar kelas sehingga diharapkan
dapat meningkatkan kemampuan hasil belajar kognitif siswa.

9
Berdasarkan pemaparan terkait permasalahan dan solusi yang ditawarkan diatas,
bahwa penerapan penggunaan modul sebagai media pembelajaran IPA pada siswa kelas VIII
SMP Al-Washliyah 30 Martubung dapat meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik.
Seperti pendapat Mulyasa (2003: 44) tujuan utama modul untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran di sekolah, baik waktu, dana, fasilitas, dan tenaga guru dalam
mencapai tujuan secara optimal. Modul juga memiliki kegunaan dalam proses pembelajaran
antara lain sebagai berikut: “sebagai penyedia informasi dasar karena dalam
modul disajikan berbagai materi pokok yang masih bisa dikembangkan lebih lanjut sebagai
petunjuk bagi siswa Prastowo (2010: 109).

10
BAB V

PENUTUP

Bahan ajar pembelajaran IPA lebih efektif digunakan pada saat pembelajaran
dibandingkan hanya menggunakan lks/buku teks saja. Dengan menggunakan modul
pembelajaran IPA belajar mengajar dapat berjalan dengan baik, yang dimana peserta didik
mampu memahami materi yang dibahas dengan baik dan guru dapat lebih mudah
menyampaikan materi yang dibahas kepada peserta didiknya. Cara yang makin baik dalam
menggunakan modul adalah siswa aktif mempelajarinya bersama dengan rekan kerja
sementara guru melakukan pengecekan secara intensif dan memberikan bantuan kepada
siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari modul secara individual.

Penulis menyarankan bahwa penerapan penggunaan modul sebagai media


pembelajaran IPA pada siswa kelas XI SMPN Kisaran dapat berjalan dengan lancar, dan
selalu diterapkan di sekolah, tidak hanya menerapkan modul pembelajaran IPA saja
melainkan pembelajaran lain pun seharusnya juga menggunakan modul sebagai media
pembelajaran, agar pendidikan di era globalisasi saat ini dapat berkembang lebih baik lagi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Susilana Rusdi, Cepi Riyana. 2007. Media Pembelajaran.


Bandung: CV Wacana Prima.

12
LAMPIRAN

13

You might also like