Professional Documents
Culture Documents
Mini Riset Metopel Mufliha 2
Mini Riset Metopel Mufliha 2
PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022-2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
anugrah-Nya penulis dapat menyusun Laporan Mini Research yang berjudul “Pengembangan
Bahan Ajar Dan Media IPA Kelas IX SMPN Kisaran Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa” dengan tepat waktu. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Mariati
Purnama Simanjuntak, S.Pd, M.Si sebagai dosen pengampu mata kuliah Metodologi
Penelitian Pendidikan yang telah membimbing dan memberi arahan kepada penulis. Tidak
lupa juga penulis berterimakasih kepada kedua orangtua dan juga teman-teman yang selalu
mendukung penulis baik memberikan semangat dan motivasi.
Harapan penulis semoga mini riset ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki isi mini riset ini agar
kedepannya dapat lebih baik lagi.
Mini riset ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang penulis
miliki sangat kurang. Oleh karena itu, penulis harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan mini riset ini
Penyusun
4203351035
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................4
TINJAUAN TEORITIS.............................................................................................................4
BAB III.......................................................................................................................................6
METODE PENELITIAN...........................................................................................................6
BAB IV......................................................................................................................................7
PEMBAHASAN........................................................................................................................7
BAB V........................................................................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10
LAMPIRAN.............................................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini beragam media telah banyak diciptakan bagi siswa agar dapat mengikuti
pelajaran secara maksimal. Hal ini terjadi adalah didasari menghindari cara mengajar yang
monoton yang akhirnya dapat mengakibatkan timbulnya rasa bosan pada siswa. Atas dasar itu
pulak lah banyak sekali tercipta jenis media yang lain juga.
Saat melihat fakta di sekolah-sekolah terdengar keluhan bahwa pelajaran yang ada
disekolah dirasa amat membosankan, tidak menarik, bahkan penuh misteri, sehingga berujung
pada hasil belajar yang kurang memuaskan.Hal tersebut diantaranya disebabkan masih
kurangnya kreatifitas guru sebagai pengajar dalam menyajikan media pembelajaran yang lebih
menyenangkan dan dekat dengan dunia siswa. Sebagaimana Arsyad (2006:15) mengemukakan
dua unsur yang amat penting dalam proses pembelajaran di kelas yaitu model/strategi dan
media pembelajaran.
Suasana pembelajaran dikelas akan lebih terasa menarik jika guru mau mengeksplorasi
kreatifitasnya untuk menyampaikan materi melalui media pembelajaran. Dengan melalui media
grafis, audio, visual, dan audio visual yang sesuai dengan pokok bahasan yang sedang
disampaikan.Sehingga ide yang disampaikan guru lebih mudah untuk ditangkap oleh para siswa
dan berakibat pada hasil pembelajaran yang maksimal.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari mini riset ini adalah :
1. Apakah dengan pengembangan bahan ajar dan media IPA di kelas IX SMPN Kisaran
kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik?
2. Apakah dengan adanya pengembangan bahan ajar dan media IPA peserta didik dapat
menerima materi dengan baik?
3. Apakah dengan penerapan pengembangan bahan ajar dan media IPA guru lebih
mudah menyampaikan materi yang dibahas?
3
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dengan penerapan pengembangan bahan ajar dan media IPA di
SMPN Kisaran dapat berjalan dengan baik.
2. Untuk mengetahui dengan adanya pengembangan bahan ajar dan media IPA peserta
didik dapat menerima materi dengan baik.
3. Untuk mengetahui dengan pengembangan bahan ajar dan media IPA guru lebih
mudah menyampaikan materi yang dibahas.
4
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Tinjauan Teoritis
Secara etimologi kata “media” berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk
jamak dari kata “medium” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar, maksudnya
sebagai perantara atau alat menyampaikan sesuatu. Audio visual adalah media instruksional
modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi),
meliputi media yang dapat dilihat dan didengar. (Rohani, 1997 : 97-98). Media audio visual
adalah merupakan media perantara atau penggunaan materi dan penyerapannya melalui
pandangan dan pendengaran sehingga membangun kondisi yang dapat membuat siswa mampu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Media audio-visual adalah media yang mempunyai unsure suara dan unsure gambar. Jenis
media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif
(mendengar) dan visual (melihat). Media audiovisual merupakan sebuah alat bantu audiovisual
yang berarti bahan atau alat yang dipergunakan dalam situasi belajar untuk membantu tulisan
dan kata yang diucapkan dalam menularkan pengetahuan, sikap, dan ide.
b) Kelemahan
- Harga produksinya cukup mahal
- Pembuatannya memerlukan banyak waktu dan tenaga
- Memerlukan operator khusus untuk mengoperasikannya
- Memerlukan penggelapan ruangan
b) Kekurangan
- Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi jarang dipraktekkan
- Sifat komunikasinya yang bersifat satu arah haruslah diimbangi dengan pencarian bentuk umpan balik
yang lain
- Kurang mapu menampilkan detail dari objek yang disapaikan secara sempurna
a) Kelebihan
- Materi pelajaram yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara serentak
- Perhatian anak-anak dapat dipusatkan pada satu butir tertentu
- Fungsi berfikir penonton dirangsang dan dikembangkan secara bebas
- Film bingkai berada di bawah control guru
6
b) Kekurangan
- Harga produksinya cukup mahal
- Pembuatannya memerlukan banyak waktu dan tenaga
- Memerlukan operator khusus untuk mengoperasikannya
- Memerlukan penggelapan ruangan
7
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam mini riset ini adalah metode instrument wawancara
disertai dokumentasi. Wawancara yang dilakukan di sekolah SMPN Kisaran yang melibatkan
beberapa narasumber yaitu pada guru-guru IPA Kelas XI dan beberapa peserta didiknya.
Argument yang diberikan narasumber akan diterima, dengan itu penulis memilah
permasalahan berdasarkan hasil wawancara dari narasumber, dan kemudian penulis
memberikan sebuah solusi dari permasalahan yang diangkat.
8
BAB IV
PEMBAHASAN
Salah satu alternative ataupun solusi untuk mengatasi permasalahan di sekolah SMPN
Kisaran yaitu pembelajaran dengan penggunaan modul (Bahan ajar). Modul sebagai salah
satu media pembelajaran yang harus dirancang sedemikian rupa dengan ciri khas tertentu.
Modul biologi diharapkan menjadi salah satu upaya menyelesaikan masalah terlebih dahulu.
Masalah inilah yang harus dipikirkan dan dijawab oleh siswa pada saat pembelajaran,
sehingga dengan kegiatan ini memungkinkan hasil belajar siswa berkembang dan
memuaskan. Modul menurut Suprawoto (2009: 2) adalah sarana pembelajaran dalam bentuk
tertulis atau cetak yang disusun secara sistematis dalam materi pembelajaran, metode, tujuan
pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, petunjuk
kegiatan belajar mandiri (self instructional), dan memberikan kesempatan kepada siswa
untuk menguji diri sendiri melalui latihan yang disajikan dalam modul tersebut. Dalam proses
pembelajaran, modul memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran, dan
melatih siswa belajar secara mandiri baik di kelas maupun di luar kelas sehingga diharapkan
dapat meningkatkan kemampuan hasil belajar kognitif siswa.
9
Berdasarkan pemaparan terkait permasalahan dan solusi yang ditawarkan diatas,
bahwa penerapan penggunaan modul sebagai media pembelajaran IPA pada siswa kelas VIII
SMP Al-Washliyah 30 Martubung dapat meningkatkan hasil belajar kognitif peserta didik.
Seperti pendapat Mulyasa (2003: 44) tujuan utama modul untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran di sekolah, baik waktu, dana, fasilitas, dan tenaga guru dalam
mencapai tujuan secara optimal. Modul juga memiliki kegunaan dalam proses pembelajaran
antara lain sebagai berikut: “sebagai penyedia informasi dasar karena dalam
modul disajikan berbagai materi pokok yang masih bisa dikembangkan lebih lanjut sebagai
petunjuk bagi siswa Prastowo (2010: 109).
10
BAB V
PENUTUP
Bahan ajar pembelajaran IPA lebih efektif digunakan pada saat pembelajaran
dibandingkan hanya menggunakan lks/buku teks saja. Dengan menggunakan modul
pembelajaran IPA belajar mengajar dapat berjalan dengan baik, yang dimana peserta didik
mampu memahami materi yang dibahas dengan baik dan guru dapat lebih mudah
menyampaikan materi yang dibahas kepada peserta didiknya. Cara yang makin baik dalam
menggunakan modul adalah siswa aktif mempelajarinya bersama dengan rekan kerja
sementara guru melakukan pengecekan secara intensif dan memberikan bantuan kepada
siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari modul secara individual.
11
DAFTAR PUSTAKA
12
LAMPIRAN
13