You are on page 1of 5

TUGAS AKK_MUTU PELAYANAN DI PUSKESMAS

Mutu pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puskesmas menunjuk pada tingkat


kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam memenuhi kebutuhan dan tuntutan setiap
pasien, makin sempurna kebutuhan dan tuntutan setiap pasien, makin baik pula mutu
pelayanan kesehatan.

https://www.google.com/search?
q=mutu+pelayanan+kesehatan+di+puskesmas&rlz=1C1YTUH_idID1019ID1019&oq=PELAYANAN+MUTU
+DI+PUS&aqs=chrome.2.69i57j0i22i30l9.27084j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Apa saja indikator mutu puskesmas?


Indikator Nasional Mutu yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan ada 6
yaitu :
 Kepatuhan Kebersihan Tangan.
 Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
 Kepatuhan Identifikasi Pasien.
 Keberhasilan Pengobatan Pasien TB semua kasus sensitive obat (SO)
 Ibu Hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar.

PENDAHULUAN

Mutu Pelayanan Kesehatan adalah suatu hal yang diharapkan dan sudah menjadi kebutuhan dasar
setiap orang. Fasilitas kesehatan seperti rumah Sakit dan puskesmas juga klinik atau balai pengobatan
yang didalamnya terdiri atas pelayanan yang beragam seperti pemeriksaan, perawatan, farmasi,
laboratiorium, termasuk pelayanan rekam medis merupakan organisasi jasa pelayanan umum yang
melayani masayarakat secara langsung, oleh karena itu rumah sakit dan puskesmas harus memberikan
pelayanan yang bermutu sesuai dengan harapan pasien. Rekam medis memiliki peran yang vital di
fasilitas kesehatan, dengan data dan informasi rekam medis dan kualitas pelayanan kesehatan dapat
diukur. Tujuan yang paling utama dalam pelayanan kesehatan adalah menghasilkan outcome yang
menguntungkan bagi pasien, provider dan masyarakat. Pencapaian outcome yang diinginkan sangat
tergantung dari mutu pelayanan kesehatan.

Informasi mengenai pelayanan kesehatan, baik dari seluruh pengguna jasa pelayanan medik maupun
seluruh individu dalam populasi diperlukan sebagai sumber data utnuk dapat menjawab pertanyaan
mengenai pemerataan (equity). Efisiensi dan mutu pelayanan kesehatan (EEQ), sehingga menajemen
informasi dan teknologinya dalam banyak hal sangant diperlukan dalam manajemen klinis, untuk
mendaatkan informasi yang akurat. Mutu pelayanan kesehatan adalah suatu langkah ke arah
peningkatan pelayanan kesehatan baik untuk individu maupun untuk populasi sesuai denga keluaran
yang diharapkan dan sesuai dengan pengetahuan profesional terkini. Upaya untuk dapat melakukan
penilaian mutu dengan berbagai pendekatan yang ada, diperlukan suatu data kinerja yang akurat dan
relevan sehingga dapat membantu pihak pihak rumah sakit dalam melakukan perubahan. Ketersediaan
sumber data merupakan syarat utama keberhasilan pengukuran mutu.

MUTU PELAYANAN KESEHATAN

apa itu mutu pelayanan kesehatan, menurut beberapa ahli mutu pelayanan kesehatan memiliki
pengertian sebagai berikut : 1. Mutu pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang dapat
memuaskan setiap jasa pemakai pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat kepuasan ratarata
penduduk serta penyelenggaraanya sesuai dengan standar dan kode etik profesi (Azwar dalam
Purwoastuti, 2015) 2. Mutu pelayanan kesehatan adalah memenuhi dan melebihi kebutuhan serta
harapan pelanggan melalui peningatan yang berkelanjutan atas seluruh proses. Pelanggan meliputi
pasien, keluarga dan lainnya yang datang untuk mendapatkan pelayanan dokter (Mary R. Zimmerman
dalam Purwoastuti, 2015)
KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS

PENDAHULUAN

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik adalah undangundang yang mengatur
tentang prinsipprinsip pemerintahan yang baik yang merupakan efektivitas fungsi-fungsi pemerintahan
itu sendiri. Pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintahan atau koorporasi yang efektif dapat
memperkuat demokrasi dan hak asasi manusia, mempromosikan kemakmuran ekonomi, kohesi sosial,
mengurangi kemiskinan, meningkatkan perlindungan lingkungan, bijak dalam pemanfaatan sumberdaya
alam, memperdalam kepercayaan kepada pemerintah dan administrasi publik. Negara berkewajiban
melayani setiap warga Negara dan penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam
kerangka pelayanan publik yang merupakan amanah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, membangun kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik yang dilakukan penyelenggara
pelayanan publik merupakan kegiatan yang harus dilakukan seiring dengan harapan dan tuntutan
seluruh warga negara dan penduduk tentang peningkatan pelayanan publik.

Pembangunan nasional dalam pelaksanaan tidak terlepas dari sumberdaya manusia dimana manusia
adalah motor penggerak dalam pembangunan dan merupakan sasaran dari pembangunan itu sendiri
dengan mengelolah sumberdaya yang lain. Untuk mencapai tujuan nasional seperti yang tercantum
dalam pembukaan UUD 1945 diselenggarakan upaya pembangunan yang berkesinambungan dalam
rangkaian program pembangunan yang menyeluruh terarah dan terpadu. Upaya pembangunan ini
diharapkan dapat mewujudkan suatu tingkat kehidupan masyarakat secara optimal, termasuk
peningkatan kesehatan.

Kesehatan adalah hak dan investasi semua warga negara. Untuk menjamin kesehatan diperlukan suatu
sistem yang mengatur penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi masyarakat sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan warga negara untuk tetap hidup sehat. Pelayanan kesehatan yang memadai
merupakan tumpuan masyarakat dan menjadi salah satu kebutuhan mendasar selain pangan dan juga
pendidikan. Pelayanan kesehatan yang berkualitas adalah pelayanan kesehatan yang peduli dan
terpusat pada kebutuhan, harapan serta nilai-nilai pelanggan sebagai titik tolak penyediaan pelayanan
kesehatan dan menjadi persyaratan yang harus dapat dipenuhi agar dapat memberikan kepuasan
kepada masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan. Masyarakat berharap untuk mendapatkan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara bertanggungjawab, aman, berkualitas serta
merata dan nondiskriminatif, sehingga hak-hak pasien sebagai penerima pelayanan kesehatan tersebut
dapat terlindungi.

Salah satu bentuk upaya pemerintah dalam menyelenggarakan kesehatan kepada masyarakat maka
disetiap kecamatan dibangun instansi pemerintah sebagai unit penyelenggara pelayanan kesehatan
masyarakat, yakni Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang biasa disebut Puskesmas. Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

Puskesmas merupakan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat
menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau masyarakat, dengan peran serta aktif
masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna,
dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut
diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai
derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan kualitas kepada perorangan. Puskemas merupakan
unit pelaksana teknis kesehatan di bawah supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Secara umum,
mereka harus memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan rehabilitatif baik
melalui Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) atau Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM). Puskesmas dapat
memberikan pelayanan rawat inap selain pelayanan rawat jalan. Untuk dapat memberikan pelayanan
yang baik tentunya selalu diusahakan adanya peningkatan kualitas layanan guna mencapai derajat
kesehatan yang optimal bagi seluruh masyarakat.

https://media.neliti.com/media/publications/157122-ID-kualitas-pelayanan-kesehatan-di-puskesma.pdf

Kualitas pelayanan kesehatan adalah persepsi pelanggan mengenai superioritas jasa


pelayanan kesehatan yang merupakan akumulasi kepuasaan bagi banyak pelanggan atas
banyak pengalaman jasa.
Menurut parasuraman, et al., 1998 dalam Tjiptono (2011:347) mengidentifikasi
5 dimensi yaitu;

1) reliabilitas (reliability), daya tanggap (responsiveness), dengan tanggap, jaminan


(assurance), empathi (emphathy) dan bukti fisik (tangibless).Reliability.
Kemampuan untuk memberikan jasa yang dijanjikan dengan handal dan akurat. Dalam arti luas,
keandalan berarti bahwa perusahaan memberikan janji-janjinya tentang penyediaan,
penyelesaian masalah, dan harga. Jika dilihat dalam bidang usaha jasa asuransi, maka sebuah
layanan yang handal adalah ketika seorang agent asuransi mampu memberikan pelayanan
sesuai yang dijanjikan dan membantu penyelesaian masalah yang dihadapi oleh nasabah dengan
cepat.
2) Responsiveness.
Kemampuan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat. Dimensi ini
menekankan pada perhatian 19 dan ketepatan ketika berurusan dengan permintaan,
pertanyaan, dan keluhan pelanggan. Kemudian jika dilihat lebih mendalam pada layanan yang
cepat tanggap di sebuah asuransi, bisa dilihat dari kemampuan agent asuransi yang cepat
memberikan pelayanan kepada nasabah dan cepat menangani keluhan mereka.
3) Assurance.
Pengetahuan, sopan santun, dan kemampuan karyawan untuk menimbulkan keyakinan dan
kepercayaan. Dimensi ini mungkin akan sangat penting pada jasa layanan yang memerlukan
tingkat kepercayaan cukup tinggi. Contohnya seperti di bank, asuransi, dan dokter. Oleh karena
itu dalam sebuah jasa asuransi, kepastian menjadi hal yang sangat penting untuk dapat
diberikan kepada nasabahnya seperti jaminan keamanan dan kemudahan di dalam mengikuti
program asuransi.
4) Emphaty.
Kepedulian dan perhatian secara pribadi yang diberikan kepada pelanggan. Inti dari dimensi
empati adalah menunjukkan kepada pelanggan melalui layanan yang diberikan bahwa
pelanggan itu spesial, dan kebutuhan mereka dapat dimengerti dan dipenuhi. Dalam menjaga
hubungan baik, tentu saja layanan yang diberikan oleh para agent harus dapat menunjukkan
kepedulian mereka kepada nasabah.
5) Tangible.
Berupa penampilan fasilitas fisik, peralatan, staff dan bangunannya. Dimensi ini menggambarkan
wujud secara fisik dan layanan yang akan diterima oleh konsumen. Contohnya seperti fasilitas
kantor, kebersihan dan kenyamanan ruang yang digunakan untuk transaksi serta kerapian
penampilan agent.

You might also like