Professional Documents
Culture Documents
Laprak 2 DDP
Laprak 2 DDP
Selasa/1/4
PLANKTON
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat
dan kebaikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum
Dinamika Ekosistem Perairan yang berjudul “Plankton” tepat sebelum waktu
yang telah di tentukan.
Dalam mengerjakan laporan ini, penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada Dosen pengajar Daya Dukung Perairan dan para asisten yang telah
membimbing serta mengarahkan dalam mengerjakan laporan ini, serta ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dan memberi
motivasi kepada penulis sehingga laporan ini dapat diselesaikan. Mungkin
penulisan laporan masih terdapat kesalahan-kesalahan penulis tidak diketahui,
oleh karena itu kepada asisten mohon kritik dan sarannya, untuk penulisan laporan
yang lebih baik lagi kedepannya.
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR TABEL iii
DAFTAR LAMPIRAN iv
I. PENDAHULUAN
I.I. Latar Belakang 1
I.2. Tujuan dan Manfaat Praktikum 2
II. METODOLOGI PRAKTIKUM
2.1. Waktu dan Tempat 3
2.2. Bahan dan Alat 3
2.3. Prosedur Praktikum 3
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil 5
3.2. Pembahasan 5
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan 5
4.2. Saran 6
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Alat dan Bahan Praktikum 3
2. Hasil Pengamatan 5
1
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Alat dan Bahan Praktikum 10
2. Dokumentasi Kegiatan 11
3. Hasil Pengamatan 12
4.Hasil Perhitungan 13
1
I. PENDAHULUAN
(Gambar 1.)
Gambar 1. Waduk FPK Universitas Riau
II.2. Alat dan Bahan
Pada praktikum ini menggunakan alat dan bahan terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Alat dan Bahan
No. Alat Bahan
1 Botol 150 ml Sampel air
2 Pipet tetes Lugol
3 Plankton net -
4 Ember 5 L -
5 Mikroskop -
6 Cover glass -
7 Objek glass -
ml. Kemudian sampel air dibawa ke laboratorium. Sampel yang telah disiapkan
ditambahkan 3 tetes lugol. Selanjutnya bersihkan pipet tetes, objek glass dan
cover glass. Teteskan sampel pada objek glass dan tutup dengan cover glass
jangan sampai menimbulkan gelembung udara. Lalu hidupkan mikroskop dan
dilakukan penyetelan mikroskop terlebih dahulu. Lalu diamati di bawah
mikroskop. Untuk menghitung kelimpahan plankton (Berdasarkan buku panduan
praktikum) dapat digunakan dengan rumus sebagai berikut:
N= n x (A/B) x (C/D) x (!/E)
Keterangan :
N = jumlah total plankton
n = jumlah rata-rata total sel plankton pada setiap lapangan pandang
A = luas gelas penutup (20 x 20 m2 atau lainnya)
B = luas satu lapangan pandang (π x r2 mm2, adalah jari-jari lapangan
pandang
lensa obyektif yang telah tertera dengan micrometer okuler)
C = volume air yang tersaring atau atau dikoleksi (ml)
D = volume air 1 tetes (ml) dibawah gelas penutup (0,04 ml ; 0,05 ml; atau
0,06 ml tergantung air yang tersaring atau dikoleksi (ml).
E = volume air yang tersaring (liter)
7
III.1. Hasil
Pada praktikum Dinamika Ekosistem Perairan mengenai kelimpahan
Plankton didapat hasil pengamatan yang ditemukan dan perhitungan kelimpahan
plankton terlihat pada tabel 2.
Tabel 2. Spesies yang ditemukan
No. Nama Spesies n N (sel/cm2) Gambar
1 Ulothrix 5 2.510
III.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil yang telah didapatkan, ditemukan tiga jenis spesies
fitoplankon yang berbeda yaitu: Ulothrix, Spirogyra varians, Microspora
floccosa.
1. Ulothrix
Ulothrix Memiliki pigmen klorofil yang mengandung karoten Ada yang
bersel tunggal, berkoloni serta ada pula yang bersel banyak ini sering ditemukan
pada perairan tawar, misalnya sungai, danau, waduk atau rawa.
Menurut Guiry 2019, klasifikasi Ulothrix yaitu:
Kerajaan : Plantae
Kelas : ChlorophyceaeOrdo : Chlorophycales
Keluarga : Ulothricaceae
Genus : Ulothrix
Ulothrix sp. yang merupakan salah satu spesies ganggang hijau yang berbentuk
filamen. Tubuh Ulothrix sp. terdiri atas sel-sel yang berbentuk silindris dan
tersusun memanjang seperti benang. Ganggang ini hidup di air tawar yang airnya
tidak terlalu hangat dan hidup menempel pada batu-batu atau di dasar perairan.
8
Bentuk filamen panjang tak bercabang dengan lebar 11-45 μm. Pada bagain luar
filamen
9
terdapat struktur seperti rambut. memiliki warna hijau (Fauziah S.M dan Laily. A.
N, 2015).
Menurut Triastono dalam Fauziah S.M dan Laily. A. N (2015) filamen tidak
bercabang, melainkan terdiri dari sebaris sel yang silindris dan pendek berkaitan
pada ujung pangkalnya. Sel pangkal biasanya berubah menjadi sel pelengkap.
Setiap sel hanya mengandung kloroplas yang bentuknya seperti sabuk yang
terbuka pada kedua ujungya. Kloroplas itu dapat mengambil bentuk silinder yang
sempurna atau hanya sekitar sebagian selnya, dan mengandung satu atau beberapa
pirenoid. Dinding sel Ulothrix sp. tersusun atas dua lapisan, lapisan luar adalah
pektin dan lapiasan dalam tersuun oleh selulosa. Kloroplas terbungkus oleh
system membrane rangkap. Pigmen yang terdapat dalam kloroplas yaitu klorofil a
dan b. kloroplas di dalam sel letaknya mengikuti bentuk dinding sel (parietal).
Pada praktikum yang telah dilaksanakan ditemukan plankton jenis Ulothrix
sebanyak 5 sel/l dan hasil perhitungan kelimpahan senilai 2.510 sel/cm 2. Hal ini
berarti kelimpahan plankton pada jenis ini masih terbilang rendah karena jumlah
yang ditemukan relatif sedikit.
2. Spirogyra varians
Pada hasil pengamatan ditemukan plankton Spirogyra varians. Spirogyra
varians merupakan bagian dari fitoplankton yang dapat melakukan fotosintesis
dari proses fotosintesis ini menghasilkan bahan organik dan oksigen terlarut yang
digunakan sebagai dasar mata rantai pada siklus makanan di perairan. Biasanya
plankton ini ditemukan pada air tawar (Khasanah et al., 2013).
Menurut Tjitrosoepomo 2013, Klasifikasi Spirogyra varians adalah
Famili : Zygnemataceae
Ordo : Zygnematales
Genus : Spirogyra
Spesies: Spirogyra varians
Berdasarkan hasil perhitungan Spirogyra varians senilai 5.020 sel/cm2
menunjukkan kelimpahan plankton jenis ini relatif sedang.
10
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, ditemukan tiga jenis
fitoplankton yaitu Klebsormidium glaccidum dengan jumlah total plankton senilai
2.510 sel/cm2 hal ini berarti tingkat kepadatan jenis ini masih rendah, dan
Spirogyra varians dengan jumlah total 5.020 sel/cm2 ini menyatakan bahwa
tingkat kepadatan jenis ini dikatakan sedang, Microspora floccosa denga jumlah
total plankton 7.050 sel/cm2 ini dikategorikan tingkat kepadatan jenis fitoplankton
ini terbilang tinggi.
Kepadatan fitoplankton dari suatu spesies banyaknya jenis ditemukan berarti
kulaitas perairan waduk relatif normal dan menunjang kehidupan organisme
seperti ikan, moluska dan lainnya untuk bertahan hidup karena fitoplankton
merupakan sebagai sumber pakan alami bagi organisme perairan lainnya.
Tersedianya pakan alami membuat suatu organisme dapat bertahan hidup.
4.2. Saran
Agar praktikum berjalan dengan lancar, sebaiknya mahasiswa praktikan
membaca buku panduan dan juga menyiapkan alat dan bahan untuk ke lapangan
terlebih dahulu. Supaya waktu praktikum tidak lama dan proses pengerjaan
praktikum tidak terbatas. Sebelum mulai praktikum sebaiknya asisten praktikum
menyediakan alat yang hendak digunakan agar tidak ada tunggu-menuggu dan
agar praktikum berjalan dengan lancar.
11
DAFTAR PUSTAKA
Fauziah SM, dan Laily AN. 2015. Identifikasi Mikroalga dari Divisi Chlorophyta
di Waduk Sumber Air Jaya Dusun Krebet Kecamatan Bululawang
Kabupaten Malang. Jurnal Bioedukasi. 8(1): 20-22
Guiry. 2019. Identifikasi Mikroalga Pada Air Sumur Di Daerah Kecamatan Kota
Kabupaten Kudus. Jurnal Pendidikan Biologi. 1(2): 62-80.
Usman MS, Kusen JD, dan Rimper JRTSL. 2013. Struktur Komunitas Plankton
Di Perairan Pulau Bangka Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Pesisir dan
Laut Tropis, 1(2), 51.
12
LAMPIRAN
13
2) Spirogyra varians (n)=10 ; A=20x20 ml2; B=15,86; C=100 ml; D=0,05 ml;
E=100 L.
N = n x (A/B) x (C/D) x (1/E)
= 10 x (400/15,896) x (100/0,05) x (1/100)
= 10 x (25,1) x (2000) x (0,01)
= 5.020 sel/cm2