You are on page 1of 5

Materi kelompok 4

Makna Tauhid Mulkiyah

- Tauhid mulkiyah adalah, berasal dari kata (malika-yamliku), artinya memiiiki, berkuasa
penuh atas yang dimiliki.
- Dari arti singkat tadi dapat dikembnagkan bahwa Tauhid Mulkiyah yaitu mengesakan
Allah dalam segala perbuatan-Nya di akhirat kelak. Atau dengan kata lain tauhid
mulkiyah adalah menetapkan keesaan Allah dalam kekuasaan-Nya di akhirat, terutama
kekuasaan-Nya dalam menegakkan hari akhir, menyelesaikan segala urusan, menegakkan
keadilan dan membalas semua perbuatan.
- Tauhid Mulkiyah Allah SWT meliputi :
 Waliyyan (Penolong, Pelindung, dan Pemelihara)
 Hakiman (Pembuat hukum)
 Hakiman (Pemerintah)

Penerapan Tauhid Mulkiyah

- Sikap yang menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya Penolong, Pelindung, dan
Pemelihara, membuat kita tidak bergantung kepada manusia yang dapat mengakibatkan
kita frustasi dan ketidakpastian. Bahkan ketergantungan kepada manusia selain menjadi
musyrik juga menjadi manusia tidak merdeka dan tidak bebas. Hal ini seperti yang
tercantum dalam Q.S. Al A’raaf : 196
- Sikap kita terhadap Allah sebagai satu-satunya Pembuat hukum adalah menerima hukum Allah
dalam Al Quran sebagai hukum yang wajib ditegakkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena
itu bagi muslim wajib berusaha untuk menegakkan hukum Allah ini dalam masyarakat, sehingga
tercapainya kedamaian dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini seperti yang tercantum dalam
Q.S. Yusuf : 40
- Allah sebagai satu-satunya yang berhak kita ikuti Perintahnya. Karena AJlah sebagai
Pencipta manusia dan kemudian Dialah yang memberi rezeki manusia maka suatu ha!
yang wajar kalau Dia lah yang berhak memerintahkan kita. Karena apapun yang
diperintahkan Allah pasti untuk kebaikan manusia dan bukan untuk keburukan. Tidak ada
satupun perintah Allah yang menyusahkan manusia, tetapi semua perintah Allah sesuai
dengan fitrah manusia dan bernilai universal. Oleh karena itu sangat merugi manusia
yang sangat terbatas kemampuannya tidak mau mengikuti perintah yang
Menciptakannya. Allah sebagai Pencipta tahu pasti perintah apa saja yang sesuai bagi
manusia. Hal ini seperti yang tercantum dalam Q.S. Al A’raaf : 54

Perilaku Tauhid Mulkiyah dalam kehidupan sehari-hari

- Salah satu perilaku Tauhid Mulkiyah dalam kehidupan sehari-hari adalah ikhlas
mengharapkan ampunan dan balasan hanya untuk Allah SWT. Sebab tidak ada yang
mampu memberikan kegunaan dan keselamatan di dunia maupun di akhirat kecuali Allah
SWT. Serta tidak ada satupun makhluk yang mampu memberi pertolongan tanpa izin
dari-Nya. Seperti yang tercantum dalam Q.S. An-Najm : 24-26 dan Q.S. Al-Insan : 9-10

Bagaimana bila terjadi penyimpangan terhadap Tauhid Mulkiyah.

Pada dasarnya Tauhid Mulkiyah tidak disusun dalam konsep untuk mengkafirkan orang yang
kebetulan menjadi penduduk di negeri yang tidak menjalankan hukum Allah. Karena mereka
bukanlah penguasa yang punya tanggung-jawab untuk menerapkan hukum Allah sebagai
undang-undang positif yang berlaku.

Tauhid mulikyah menuntut umat Islam dengan segala kemampunan dan wewenangnya untuk
mengakui Allah sebagai Al-Hakim (pembuat hukum dan sumber). Paling tidak ini harus menjadi
i‘tiqad yang menghujam di dalam hati. Dan secara lisan kita harus mengakui bahwa hanya
hukum Allah-lah yang benar dan harus diikuti sebagai seorang muslim.

Seseorang menjadi tidak benar i‘tiqadnya secara mulkiyah, bila secara terang-terangan tidak
mengakui kebenaran hukum Islam, menolaknya atau membencinya. Seorang menjadi rusak
aqidahnya secara mulkiyah, bila memerangi hukum yang Allah turunkan, apalagi sampai
menghina dan mengatakan bahwa hukum Allah itu hanya untuk orang arab padang pasir saja.

Namun untuk menggolongkan mereka secara langsung sebagai musyrikin, tentu tidak sederhana
itu. Karena, sebuah tuduhan harus di dasarkan pada kekuatan hukum dan bukti-bukti yang kuat.
Tidak bisa dengan mudah menuduh seseorang atau menjatuhkan vonis sebagai musyrik kepada
sembarang orang.
Dalil tentang Tauhid Mulkiyah berikut isi kandungannya.

- Q.S. Al A’raaf : 196


۟ ُ‫ست َِجيب‬
‫وا لَ ُك ْم ِإن‬ ْ َ‫ُون ٱهَّلل ِ ِعبَا ٌد َأ ْمثَالُ ُك ْم ۖ فَٱ ْدعُو ُه ْم فَ ْلي‬ َ ‫ِإنَّ ٱلَّ ِذ‬
َ ‫ين تَ ْدع‬
ِ ‫ُون ِمن د‬
‫ين‬ َ ‫ُكنتُ ْم‬
َ ِ‫ص ٰـ ِدق‬
Artinya: Sesungguhnya mereka (berhala-berhala) yang kamu seru selain Allah adalah makhluk
(yang lemah) yang serupa juga dengan kamu. Maka serulah mereka lalu biarkanlah mereka
memperkenankan permintaanmu, jika kamu orang yang benar.

- Q.S. Yusuf : 40

‫نز َل ٱهَّلل ُ بِ َها ِمن‬ َ ‫س َّم ْيتُ ُمو َهٓا َأنتُ ْم َو َءابَٓاُؤ ُكم َّمٓا َأ‬ َ ‫س َمٓا ۭ ًء‬ ْ ‫ُون ِمن دُونِ ِٓۦه ِإٓاَّل َأ‬ َ ‫َما تَ ْعبُد‬
‫س ْلطَ ٰـ ٍن ۚ ِإ ِن ٱ ْل ُح ْك ُم ِإاَّل هَّلِل ِ ۚ َأ َم َر َأاَّل تَ ْعبُد ُٓو ۟ا ِإٓاَّل ِإيَّاهُ ۚ ٰ َذلِكَ ٱلدِّينُ ٱ ْلقَيِّ ُم َولَ ٰـ ِكنَّ َأ ْكثَ َر‬
ُ
َ ‫س اَل يَ ْعلَ ُم‬
‫ون‬ ِ ‫ٱلنَّا‬
Artinya : Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama
yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu
keteranganpun tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah
memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui”.

- Q.S. Al A’raaf : 54
‫ست ََو ٰى َعلَى‬ ْ ‫ستَّ ِة َأيَّ ۢ ٍام ثُ َّم ٱ‬
ِ ‫ض فِى‬ َ ‫ت َوٱَأْل ْر‬ ِ ‫س َم ٰـ ٰ َو‬
َّ ‫ق ٱل‬َ َ‫ِإنَّ َربَّ ُك ُم ٱهَّلل ُ ٱلَّ ِذى َخل‬
ٍ ۭ ‫س َّخ ٰ َر‬
‫ت‬ َ ‫س َوٱ ْلقَ َم َر َوٱلنُّ ُجو َم ُم‬ َّ ‫ار يَ ْطلُبُهۥُ َحثِي ۭثًا َوٱل‬
َ ‫ش ْم‬ َ ‫شى ٱلَّ ْي َل ٱلنَّ َه‬
ِ ‫ش يُ ْغ‬ِ ‫ٱ ْل َع ْر‬
َ َ‫ق َوٱَأْل ْم ُر ۗ تَب‬
َ ‫اركَ ٱهَّلل ُ َر ُّب ٱ ْل َع ٰـلَ ِم‬
‫ين‬ ُ ‫بَِأ ْم ِر ِٓۦه ۗ َأاَل لَهُ ٱ ْل َخ ْل‬
Artinya : Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam
enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang
mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang
(masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah
hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.

- Q.S. An-Najm : 24-26

َ ‫َأ ْم لِِإْل ن‬
‫س ٰـ ِن َما تَ َمنَّ ٰى‬
Artinya : Apakah manusia akan mendapat segala yang diinginkannya?

‫اخ َرةُ َوٱُأْلولَ ٰى‬


ِ َٔ‫فَلِلَّ ِه ٱ ْلـ‬
Artinya : Tidak! Milik Allahlah kehidupan akhirat dan dunia.

‫ش ْيـًٔا ِإاَّل ِم ۢن بَ ْع ِد َأن يَْأ َذ َن ٱهَّلل ُ لِ َمن يَشَٓا ُء‬


َ ‫شفَ ٰـ َعتُ ُه ْم‬ َّ ‫َو َكم ِّمن َّملَ ۢ ٍك فِى ٱل‬
ِ ‫س َم ٰـ ٰ َو‬
َ ‫ت اَل تُ ْغنِى‬
‫ض ٰ ٓى‬
َ ‫َويَ ْر‬
Artinya : Betapa banyak malaikat di langit yang syafaat (pertolongan) mereka sedikit pun tidak
berguna, kecuali apabila Allah telah mengizinkan(-nya untuk diberikan) kepada siapa yang Dia
kehendaki dan ridai.
- Q.S. Al-Insan : 9-10

ْ ُ‫ِإنَّ َما ن‬
‫ط ِع ُم ُك ْم لِ َوجْ ِه ٱهَّلل ِ اَل نُ ِري ُد ِمن ُك ْم َج َزٓا ۭ ًء َواَل ُش ُكورًا‬
Artinya : (Mereka berkata,) “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanya demi rida
Allah. Kami tidak mengharap balasan dan terima kasih darimu.
‫اف ِمن َّربِّنَا يَ ْو ًما َعبُو ۭ ًسا قَ ْمطَ ِري ۭ ًرا‬
ُ ‫ِإنَّا نَ َخ‬
Artinya : Sesungguhnya kami takut akan (azab) Tuhan kami pada suatu hari (ketika) orang-orang
berwajah masam penuh kesulitan.”

You might also like