Professional Documents
Culture Documents
Pedoman 1
Pedoman 1
b. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a di atas, perlu ditetapkan
dengan Peraturan Direktur RSIA Sitti Khadidjah Kota Gorontalo
2. Surat Keputusan Kapolri No.Pol. Skep / 302 /11/ 1993 tentang Tanda
Kualifikasi Pendidikan Anggota Satuan Pengamanan.
3. Surat Keputusan Bersama Menaker No. KEP. 275/Men /1989 dan Kapolri
No.Pol. Kep/04 / V/ 1989 tentang Pengaturan Jam Kerja, Shift dan Jam
Istirahat Serta Pembinaan Tenaga Kerja Satuan Pengamanan
MEMUTUSKAN
Pertama : Mencabut Peraturan Direktur nomor :1594/Per /RSIB VII /2019 tentang
Pedoman Pengelolaan Keamanan RSIA Sitti Khadidjah Kota Gorontalo
Kedua : Mengesahkan Buku Pedoman Kerja Satuan Pengamanan RSIA Sitti Khadidjah
Kota Gorontalo sebagaimana terlampir dalam Surat Keputusan ini.
Ketiga : Semua biaya yang timbul akibat diterbitkannya Surat Keputusan ini dibebankan
pada anggaran belanja RSIA Sitti Khadidjah Kota Gorontalo
Keempat : Keputusan iniberlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam keputussan ini, akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : Gorontalo
Pada tanggal :
Direktur,
6. Arsip
BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Unit keamanan rumah sakit adalah satuan kelompok petugas yang dibentuk oleh rumah
sakit untuk melakukan keamanan fisik (physical unit keamanan) dalam rangka penyelenggaraan
keamanan swakarsa di lingkungan rumah sakit. Pengamanan fisik yaitu segala usaha dan
kegiatan mencegah/mengatasi timbulnya ancaman dan gangguan keamanan dan ketertiban
dilingkungan instansi terkait secara fisik melalui kegiatan pengaturan, penjagaan-dan. perondaan
serta kegiatan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan rumah sakit.
aset, kawasan atau wilayah rumah sakit, harta benda milik pasien keluarga dan pengunjung serta
dapat memberikan rasa aman bagi karyawan rumah sakit dalam beraktifitas danmenjalankan
kegiatan sesuai fungsinya masing-masing. Juga memberikan rasa aman bagi pasien dan
keluarganya dan seluruh pengunjung rumah sakit. Hal ini disadari karena bagi rumah sakit
apabila keamanan serta kenyamanannya terganggu oleh pihak luar maupun dalam, akan sangat
berpengaruh pada proses pemberian pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh rumah sakit.
Unit keamanan adalah garda depan rumah sakit, bukan suatu unit yang menghasilkan
produksi tapi sebagai manajemen menjaga hasil produksi dari numah sakit. Untulk jumlah atau
kekuatan personil pada umumnya dilihat dari luas wilayah yang dimiliki rumah sakit. potensi
tindak kerawanan yang terjadi di lingkungan rumah sakit, serta aset-aset yang dimiliki oleh
rumah sakit. Di sisi lain, petugas unit keamanan dituntut harus profesional dan siap terun
dilapangan serta siap di plot (ditempatkan) dan dalam waktu atau cuaca apapun Petugas unit
keamanan wajib disiplin, jujur berani, dan bertanggung jawab terhadap rumah sakit.
Sebagai acuan dalam penyusunan kebijakan, prosedur dan segala proses di bidang
pengelolaan aspek keamanan di Rumah Sakir Islam Banjarnegara.
C. TUJUAN KHUSUS
2. Melindungi property rumah sakit dari pengrusakan, pencurian dan ancaman lain.
D. RUANG LINGKUP
Penyusunan pedoman keamanan rumah sakit Penyusunan alur dan SOP terkait dengan
bidang keamanan Kerangka kerja pengelolaan keamanan di RSIA Sitti Khadidjah Kota
Gorontalo Upaya-upaya pencegahan/ preventif di bidang keamanan schubungan dengan resiko
yang ada Upaya- upaya penganggulangan berbagai gangguan keamanan sesuai yang telah di
identifikasi Koordinasi dengan :
3. Keperawatan, dalam hal melindungi keamanan pasien dan properti pasien maupun
properti RS
E. BATASAN OPERASIONAL
3. Semua petugas yang memberikan pelayanan keamanan secara langsung maupun tidak
langsung harus berpedoman kepada buku pedoman ini.
4. Dapat dilakukan perubahan pada buku pedoman ini apa diperlukan di kemudian hari.
Batasan operasional dari Urusan Keamanan RSIA Sitti Khadidjah Kota Gorontalo adalah
sebagai berikut:
Keamanan adalah Keadaan bebas dari bahaya yang disebut aman. Secara umum
keamanan merupakan kondisi bebas dari gangguan fisik maupun psikis, terlindunginya
keselamatan jiwa dan terjaminnya (harta benda) dari segala macam ancaman gangguan dan
bahaya.
F. LANDASAN HUKUM
4. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 tenttang Standar Pelayanan Minimal
Rumah Sakit
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 4 tahun 2012 Tentang Petunjuk
Teknis Promosi Kesehatan Rumah Sakit
10. SE Dirjen Yanmed No. YH02.04.3.5.2504 tentang Pedoman Hak & Kewajiban Pasien
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
11. Surat Keputusan Kapolri, No. SKEP/126/XII/1980 tertanggal 30 Desember 1980 Tentang
Pola Pembinaan Satuan keamanan
12. Surat Keputusan Kapolri No.Pol. Skep / 302 II/1993 tentang Tanda Kualifikasi
Pendidikan Anggota Satuan keamanan
13. Peraturan Kapolri No.Pol. 24 tahun 2007 tentang Sistem Pengamanan Manajemen
Organisasi, Perusahaan dan/atau Instansi/Lembaga Pemerintah
14. Surat Keputusan Bersama Menaker No. KEP. 275 / Men / 1989 dan Kapolri No Pol. Kep/
04/V/1989 tentang Pengaturan Jam Kerja, Shift dan Jam Istirahat Serta Pembinaan
Tenaga Kerja Satuan keamanan
15. Surat Keputusan Kapolri No.Pol. Skep/1021/XII/2002 tentang Nomor Registrasi dan
KTA petugas keamanan
16. urat Keputusan Bupati Banjarnegara Nomor: 445/3126 tentang Surat Ijin Operasional
Rumah Sakit Umum Kelas D
20. Surat Keputusan Rumah Sakit Islam Banjarnegara Nomor: 062/SK/RSIB/1/2015, tanggal
27 Januari 2015 tentang Pemberlakuan Struktur Organisasi RSIA Sitti Khadidjah Kota
Gorontalo
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Kualifikasi tenaga yang harus tersedia untuk menjamin terlaksananya pelayanan di Urusan
Keamanan
meliputi:
Tenaga yang dasar pendidikannya minimal SLTA yang telah menjalani pendidikan
Satuan
Tenaga yang dasar pendidikannya minimal SLTA yang telah menjalani pendidikan
Satuan Pengamanan (SATPAM) dan berpengalaman di bidangnya minimal 2 tahun
3. Anggota
Tenaga yang dasar pendidikannya minimal SLTP yang telah menjalani pendidikan
Satuan Pengamanan (SATPAM) dan berpengalaman di bidangnya minimal 1 tahun
NO Nama Jabatan Kualifikasi jmlh Tersedia Keterangan
3 Anggota SLTP/SLTA+ 10 10
pengalaman kerja
minimal 1 tahun
B. URAIAN TUGAS
b. Persayaratan Jabatan;
c. Tugas Pokok
6) Mengatur semua kegiatan oprasional keamanan sehingga tercapai secara efektif dan
efisien
9) Memberikan perlindungan kepada manusia dan harta benda serta pencegahan tindak
kejahatan
d. Wewenang:
5) Memberikan usulan teguran dan tindakan kepada anggota yang melakukan kesalahan
7) Meminta masukan / kordinasi dari anggota dan unit kerja lainnya terkait adanya ganguan
keamanan
e. Uraian Tugas
10) Merencanakan dan menyusun kegiatan keamana secara berkala dalam rangka
pengembangan SDM.
3) Rapat koordinasi
a. Tugas Pokok:
1) Mengatur dan mengarahkan anggotanya untuk bertugas di masing masing pos yang di
2) jaganya
5) Mengambil langkah langkah awal dalam mengatasi masalah yang terjadi pada shift
6) jaganya
7) Memberikan laporan dan uraian tugas anggota unit keamanan pada shift jaganya
10) Memberikan rasa aman dan nyaman kepada semua karyawan, pasien penunggu dan
b. Wewenang:
3) Memberikan teguran kepada penungga/ pengajung yang tidak mengikuti tata tertib di
lingkungan rumah sakit
3) Melakukan koordinasi dengan manajement dan unit terkait di lingkungan kerja dalam
kegiatan pengamanan
19) Mengarahkan dan membantu pasien yang mau ke POLIKLINIK dan IGD
20) Memastikan tidak ada anak kecil dibawah 12 thn masuk ke ruangan rumah sakit
21) Memastikan setiap penunggu sudah sesui aturan dan tata tertib
3. Anggota
a. Tugas Pokok:
2) Memberikan laporan area yang dijaga melalui alat komunikasi mengenai situasi
3) Menerima dan mematuhi segala perintah dalam penugasan
b. Wewenang:
c. Uraian Tugas:
4) Menjaga dan mengamankan harta benda, barang milik pengunjung maupun keluarga
pasien
13) Memastikan tidak ada anak kecil dibawah 12 th masuk ke rumah sakit
15) Mengarahkan dan membantu pasien yang mau ke POLIKLINIK dan IGD
SDM Urusan Keamanan berjumlah 15 orang dan sesuai dengan struktur organisasi
Keamanan memiliki seorang Komandan Regu dengan Pendidikan SLTA yang sudah
berpengalaman minimal 5 tahun dan mempunyai pengetahuan tentang tugas keamanan.
D. PENGATURAN JAGA
1. Unit kerja keamanan merupakan pelayanan 24 jam sehingga pengaturan jaga di atur
secara shift yang terbagi menjadi 3 shift dengan pengaturan jaga sebagai berikut
a) Dinas pagi:07.30-14.00
b) Dinas Siang:14.00-21.00
c) Dinas Malam:21.00-07.30
2. Frekfensi jaga shift adalah sore 2 kali pagi 2 kali dan malam 2 kali selanjutnya petugas diberi
lembur 2 kali
3.Pembuatan jadwal petugas keamanan di buat oleh komandan regu keamanan dan di atas
dan di lemburkan