You are on page 1of 5

Notebook Amerta 2022

Visi
Menjadi universitas yang mandiri, inovatif, terkemuka di tingkat nasional dan
internasional, pelopor pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, humaniora dan seni
berdasarkan moral agama.
Misi
● Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan akademik, profesi, dan/atau vokasi
dengan keunggulan kelas dunia berlandaskan nilai kebangsaan dan moral agama.
● Menyelenggarakan penelitian dasar, terapan, dan penelitian kebijakan yang
inovatif dengan keunggulan kelas dunia berlandaskan nilai kebangsaan dan moral
agama untuk menunjang pengembangan pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat.
● Mendarmabaktikan keahlian dalam bidang ilmu, teknologi, dan humaniora kepada
masyarakat.
● Mengelola universitas secara mandiri dengan tata kelola yang baik melalui
pengembangan kelembagaan yang berorientasi pada mutu dan mampu bersaing di tingkat
internasional.
Motto
Excellence with Morality

Indonesia Raya
I
Indonesia tanah airku
Tanah tumpah darahku
Di sanalah aku berdiri
Jadi pandu ibuku
Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan tanah airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku
Hiduplah negriku
Bangsaku Rakyatku Semuanya
Bangunlah jiwanya
Bangunlah badannya
Untuk Indonesia Raya
(Ulangan)
Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Tanahku, Negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka, merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
 
II
Indonesia, tanah yang mulia
Tanah kita yang kaya
Disanalah aku berdiri
Untuk slama-lamanya
Indonesia, tanah pusaka
P’saka kita semuanya
Marilah kita mendoa
Indonesia bahagia
Suburlah tanahnya
Suburlah jiwanya
Bangsanya, Rakyatnya, Semuanya
Sadarlah hatinya
Sadarlah budinya
Untuk Indonesia Raya
(Ulangan)
Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Tanahku, Negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka, merdeka
Hiduplah Indonesia Raya
 
III
Indonesia, tanah yang suci
Tanah kita yang sakti
Di sanalah aku berdiri
M’njaga ibu sejati
Indonesia, tanah berseri
Tanah yang aku sayangi
Marilah kita berjanji
Indonesia abadi
S’lamatlah rakyatnya
S’lamatlah putranya
Pulaunya, Lautnya, Semuanya
Majulah negrinya
Majulah pandunya
Untuk Indonesia Raya
(Ulangan)
Indonesia Raya
Merdeka, Merdeka
Tanahku, Negriku yang kucinta
Indonesia Raya
Merdeka, merdeka
Hiduplah Indonesia Raya

Hymne Airlangga
(Syair Pengantar)
Di Timur Jawa Dwipa
Megah Engkau Bertahta
Ksatria Airlangga
Kusuma Negara
Dari Engkau Kudapat
Budaya Pusaka
Airlangga Dikau Permata
Indonesia Raya
 
(Syair Pujaan)
Bagimu Almamater
Kuberjanji Setia
Berdharma Bakti Suci
Berjasa Mulia
Belajar Untuk Nusa
Indonesia yang Kucinta
Airlangga Engkau Hiduplah
Airlangga Tetap Kau Jaya

Mars Airlangga
Megah perkasa berdiri
Di persada pertiwi
Bersuluhkan Pancasila
Bernaungkan Dwiwarna
Airlangga almamater tercinta
Sumber ilmu pembina sarjana
Pengemban amanat bangsa
Kami putra Airlangga
Kami cinta nusa dan bangsa
Wujudkan cita-cita mulia
Adil makmur karta raharja

Lagu Jaya dan Sentosa


Di Bawah Merah Putih
Kita Bekerja
Bersulut Pancasila
Kita Usaha
Semoga Tuhan Yang Esa
Mengarunia Kita
Keluarga Besar Airlangga
Jaya dan Sentosa

Jingle Amerta
Kemilau Gemintang,
Airlanggaku di ujung timur sang Jawa…
Bertaburkan cahaya kejujuran sang Satria Airlangga..
memancarkan rona prestasti dan kepedulian dengan sesama..
dan ucap syukurku menjadi bagianmu oh Airlangga…
Universitas Airlangga…
Ku siap menjadi satria…
tebarkan prestasi dan bakti..
untuk negeriku Indonesia…
Universitas Airlangga…
ku siap merangkai cerita kebersamaan dan kekeluargaan..
wujudkan harapan Ibu pertiwi
banggaku padamu, oh Airlangga..

Lagu Darah Juang


Di sini negeri kami
Tempat padi terhampar
Samuderanya kaya raya
Tanah kami subur tuan...
 
Di negeri permai ini
Berjuta Rakyat bersimbah rugah
Anak buruh tak sekolah
Pemuda desa tak kerja...
 
Mereka dirampas haknya
Tergusur dan lapar
Bunda relakan darah juang kami
Tuk bebaskan rakyat...
 
Mereka dirampas haknya
Tergusur dan lapar
Bunda relakan darah juang kami
Padamu kami berjanji...

Lagu Totalitas Perjuangan


Kepada para mahasiswa
Yang merindukan kejayaan
Kepada rakyat yang kebingungan
Di persimpang jalan
Kepada pewaris peradaban
Yang telah menggoreskan
Sebuah catatan kebanggaan
di lembar sejarah manusia
 
Wahai kalian yang rindu kemenangan
Wahai kalian yang turun ke jalan
Demi mempersembahkan jiwa dan raga
Untuk negeri tercinta
Wahai kalian yang rindu kemenangan
Wahai kalian yang turun ke jalan
Demi mempersembahkan jiwa dan raga
Untuk negeri tercinta
Untuk negeri tercinta

Puisi Sebatang Lisong Karya W.S Rendra


Menghisap sebatang lisong
melihat Indonesia Raya,
mendengar 130 juta rakyat,
dan di langit
dua tiga cukong mengangkang,
berak di atas kepala mereka
Matahari terbit.
Fajar tiba.
Dan aku melihat delapan juta kanak-kanak
tanpa pendidikan.
Aku bertanya,
tetapi pertanyaan-pertanyaanku
membentur meja kekuasaan yang macet,
dan papantulis-papantulis para pendidik
yang terlepas dari persoalan kehidupan.
Delapan juta kanak-kanak
menghadapi satu jalan panjang,
tanpa pilihan,
tanpa pepohonan,
tanpa dangau persinggahan,
tanpa ada bayangan ujungnya.
…………………
Menghisap udara
yang disemprot deodorant,
aku melihat sarjana-sarjana menganggur
berpeluh di jalan raya;
aku melihat wanita bunting
antri uang pensiun.
Dan di langit;
para tekhnokrat berkata :
bahwa bangsa kita adalah malas,
bahwa bangsa mesti dibangun;
mesti di-up-grade
disesuaikan dengan teknologi yang diimpor
Gunung-gunung menjulang.
Langit pesta warna di dalam senjakala
Dan aku melihat
protes-protes yang terpendam,
terhimpit di bawah tilam.
Aku bertanya,
tetapi pertanyaanku
membentur jidat penyair-penyair salon,
yang bersajak tentang anggur dan rembulan,
sementara ketidakadilan terjadi di sampingnya
dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan
termangu-mangu di kaki dewi kesenian.
Bunga-bunga bangsa tahun depan
berkunang-kunang pandang matanya,
di bawah iklan berlampu neon,
Berjuta-juta harapan ibu dan bapak
menjadi gemalau suara yang kacau,
menjadi karang di bawah muka samodra.
………………
Kita harus berhenti membeli rumus-rumus asing.
Diktat-diktat hanya boleh memberi metode,
tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan.
Kita mesti keluar ke jalan raya,
keluar ke desa-desa,
mencatat sendiri semua gejala,
dan menghayati persoalan yang nyata.
Inilah sajakku
Pamplet masa darurat.
Apakah artinya kesenian,
bila terpisah dari derita lingkungan.
Apakah artinya berpikir,
bila terpisah dari masalah kehidupan.

Daftar Aksi
Ya pokok yg tabel di halaman terakhir guidebook


You might also like