You are on page 1of 28

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

M DENGAN DIABETES MILETUS


RUANG LANTAI 2 KELAS 3 RS. SANJIWANI GIANYAR
TANGGAL 25 – 28 NOPEMBER 2021

OLEH

NI PUTU EKA BUDIARTINI

2190112696

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI
2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. M DENGAN DIABETES MILETUS
RUANG LANTAI 2 KELAS 3 RSUD SANJIWANI GIANYAR (25-28
NOPEMBER 2021)

A. PENGKAJIAN
1. Data Umum
Identitas Klien
Nama (Initial) : Tn. M
Umur : 42 Tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Marital : Duda
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Br. Selat Samplangan Gianyar
Tanggal Masuk : 25 Nopember 2021
Tanggal Pengkajian : 25 Nopember 2021
No. Register : 10-705355
Diagnosa Medis : Diabetes Milletus Tipe 2
Identitas Penanggung Jawab
Nama (Initial) : Tn. S
Umur : 37
Hub. Dengan Klien : Ipar
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Br. Selat Samplangan Gianyar

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
‐ Keluhan utama masuk Rumah Sakit
Pasien masuk rumah sakit dengan keluhan penurunan kesadaran
(hipoglikemi) dengan luka diabetes pada kaki kanan .
‐ Keluhan utama pengkajian
Pasien mengeluh lemah dan pusing, belum mampu melakukan
aktifitas secara mandiri.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Pada tanggal 25 Nopember 2021 pukul 16.27 pasien diantar ke Rumah
Sakit Sanjiwani Gianyar dengan keluhan kondisi kesadaran menurun dan
terdapat luka diabetes pada kaki kanan. Pasien dirawat dikamar 210 B.
pasien mengatakan badannya lemas. Kemudian dilakukan tindakan
pengukuran tanda-tanda vital tekanan darah 160/90 mmHg, 80 nadi
x/menit, respirasi 20x/menit, dan suhu 360C.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan memiliki riwayat penyakit diabetes dan hipertensi
(tidak rutin minum obat). Sejak 3 bulan yang lalu muncul luka pada kaki
kanan dan tidak sembuh-sembuh dan akhirnya dilakukan pemotongan pada
kaki kanan. Sebelum masuk rumah sakit pasien melakukan perawatan luka
(home care) dibantu oleh salah satu perawat yang bertugas di Ruang OK
dan diberikan obat asam mefenamat, levofloxacin, dan glibenclamide.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
seperti yang dialami pasien, pasien juga mengatakan tidak ada riwayat
penyakit keturunan seperti diabetes mellitus, HIV ataupun asma.
e. Genogram :

Tn.M 42 th

Ket :
: Laki-laki
: Perempan
: Meninggal
:Tinggal serumah

f. Riwayat Sosiokultural
Pasien mengatakan bahwa ia adalah orang Bali dan pasien sering
mengikuti kegiatan adat di banjar maupun desa adat.

3. Pola Fungsi Kesehatan Gordon


a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
‐ Pola Persepsi
Pasien mengatakan kondisinya saaat ini merupakan kondisi medis
yang diakibatkan oleh gaya hidup (sering meminum-meminuman
yang manis) dan stres (karena ditinggal istri meninggal).
‐ Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan apabila kondisinya kurang baik atau mengalami
masalah, pasien langsung memeriksakan kondisinya ke dokter atau
Rumah Sakit.
b. Pola Nutrisi-Metabolik
‐ Sebelum sakit
Pasien mengatakan tidak memilki alergi terhadap makanan tertentu.
Sebelum masuk rumah sakit, pasien hanya makan nasi 3 sendok
makan dipagi hari dan buah dan sayur di sore dan malam hari.
‐ Saat sakit
Pada saat MRS Pasien mengatakan tidak nafsu makan akibat kondisi
masih lemah, hanya mampu menghabiskan makanan 4-5 sdm (setiap
pagi/siang/sore).
c. Pola Eleminasi
BAB dan BAK
- Sebelum sakit
Pasien mengatakan biasanya BAB 1 kali sehari dengan konsistensi
lembek berwarna kuning dan BAK biasanya kurang lebih 6-7 kali
sehari dengan warna bening kekuningan.
- Saat sakit
Pasien mengatakan saat sakit belum BAB dan BAK biasanya kurang
lebih 4x sehari dengan warna bening kekuningan
d. Pola Aktivitas dan Latihan
- Sebelum sakit
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan dan minum √
Mandi √
Toileting √
Berpindah √
- Saat sakit

Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4


Makan dan minum √
Mandi √
Toileting √
Berpindah √
Keterangan:
0 = Mandiri
1 = Alat bantu
2 = Dibantu orang lain
3 = Dibantu orang lain dan alat
4 = Tergantung total
e. Pola kognitif dan Persepsi
- Kognitif
Pasien mengatakan penyakit yang dideritanya saat ini diakibatkan
oleh gaya hidup yang tidak sehat seperti meminum-minuman yang
bersoda (sprite dan coca-cola) serta meminum arak dan tuak. Selain
itu pasien merasakan stress
- Persepsi
Pasien mengatakan tidak mengalami keluhan berarti yang berkaitan
dengan kemampuan panca indra.
f. Pola Persepsi-Konsep diri
- Pola Konsep diri
Pasien mengatakan berharap setelah menjalani perawatan, pasien
dapat segera pulih dan menjalani aktivitas seperti biasa.
- Citra Tubuh
Pasien merasa sedih karena 1 jari pada kaki kanan dipotong dan
kakinya mengalami luka diabetes yang menimbulkan bau.
- Harga Diri
Harga diri pasien cukup tinggi karena prinsip pasien, jika ingin
dihormati maka hormati orang lain
- Peran
Pasien mengatakan berperan sebagai umat hindu dan menghidupi
kehidupannya sendiri
- Identitas
Pasien mengatakan bahwa dia adalah seorang laki-laki berusia 42
tahun dan tidak memiliki masalah identitas sebelum dan saat
kondisinya sakit
g. Pola Tidur dan Istirahat
- Sebelum Sakit
Pasien mengatakan memiliki masalah tidur ketika berada dirumah,
hanya mampu tidur malam 3-4 jam sehari.
- Saat sakit
Pasien mengatakan tidak mengalami gangguan tidur saat dirawat
dirumah sakit, tidur tidak mengalami gangguan.
h. Pola Peran-Hubungan
- Sebelum sakit
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga dan lingkungan
sangat baik
- Saat sakit
Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga dan lingkungan tidak
mengalami perubahan atau masalah, namun hanya sulit berinteraksi.
i. Pola Seksual-Reproduksi
Pasien mangatakan istrinya sudah meninggal 1 tahun yang lalu dan saat
ini sudah memiliki 2 anak (laki-laki dan perempuan).
j. Pola Toleransi Stress-Koping
- Sebelum Sakit
Pasien mengatakan jika ada masalah dirumah biasanya selalu
terbuka dengan anggota keluarganya dan diselesaikan secara
bersama-sama.
- Saat Sakit
Pasien mengatakan merasa khawatir dengan kondisi yang dihadapi,
karena pasien tidak mampu melakukan aktivitas dengan normal
karena kondisinya.
k. Pola Nilai-Kepercayaan
- Sebelum sakit
Pasien mengatakan bahwa pasien biasanya sembahyang setiap sore
dirumah setelah anak mebanten.
- Saat sakit
Pasien hanya mampu berdoa di tempat tidur.

4. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan Umum : Lemah
Tingkat kesadaran : Compos Mentis
- Eye :4
- Verbal : 5
- Motorik : 6
b. Tanda Vital
TD : 160/90 mmHg
S : 36 0C
R : 20x/menit
N : 80x/menit
c. Kepala
- Inspeksi:
Bentuk kepala simetris, ukuran normal, tidak terdapat benjolan pada
kepala, tidak terdapat lesi, penyebaran rambut merata, tidak terdapat
kebotakan, warna rambut putih.
- Palpasi:
Tidak terdapat nyeri tekan pada kepala, tidak terdapat benjolan, tidak
terdapat tumor, tidak terdapat bekas luka pada kulit kepala.
d. Mata
- Inspeksi:
Mata simetris kiri dan kanan, tidak ada penurunan ketajaman
penglihatan, konjungtiva ananemis, sklera ikterus, pupil isokor,
tampak adanya kantong mata.
- Palpasi
Tidak terdapat nyeri pada saat dilakukan penekanan.
e. Hidung
- Inspeksi
Bentuk tulang hidung normal, lubang hidung simetris, tidak terdapat
pembengkakan, tidak terdapat keluar cairan yang berlebih.
- Palpasi
Tulang hidung normal, tidak terdapat nyeri tekan.
f. Telinga
- Inspeksi
Telinga simetris kiri dan kanan, tidak ada lesi, daun telinga normal,
tidak ada perdarahan.
- Palpasi
Tidak terdapat nyeri tekan, daun telinga elastis.
g. Mulut
- Inspeksi
Bibir simetris, tidak ada sianosis, mukosa bibir kering, tidak ada
kelainan pada bibir, tidak ada pendarahan pada gusi, gigi lengkap,
tidak terdapat bau mulut, tidak terdapat gangguan menelan dan
mengunyah tidak terdapat pembesaran pada tonsil, tidak terdapat
sumbing pada bibir, tidak ada kelainan pada lidah.
- Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan pada bagian mulut.
h. Leher
- Inspeksi
Simetris, tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada
hiperpigmentasi, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
- Palpasi
Tidak terdapat nyeri tekan, arteri karotis teraba.
i. Dada dan Punggung
- Inspeksi
Frekuensi nafas 20x/menit, terdapat retraksi dada, tidak terdapat lesi,
pergerakan nafas tidak simetris
- Palpasi
Getaran taktil vocal fremitus teraba pada daerah sinistra dan dekstra
- Perkusi
Suara paru redup
- Auskultasi
Suara nafas ronchi pada kedua lapang paru
j. Abdomen
- Inspeksi
Bentuk dinding abdomen simetris, terdapat lesi, terdapat edema,
tidak terdapat benjolan, umbilikus normal, tidak ada tanda inflamasi
atau hernia
- Auskultasi: terdengar suara bising usus 25x/menit
- Perkusi : terdengar suara timpani
- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan

k. Ekstremitas
Ekstremitas Atas
- Inspeksi : simetris kiri dan kanan, tidak terdapat lesi, terdapat edema,
penyebaran rambut merata, jari tangan lengkap, pasien terpasang
infus IVFD Dekstrose 10 %30 tpm.
- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, CRT >2 detik.
Ekstremitas Bawah
- Inspeksi : simetris kiri dan kanan, terdapat edema, terdapat luka
diabetes pada kaki kanan, jari kaki kanan diamputasi
- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, CRT >2 detik, reflek patela
normal. Kaki kanan sudah tidak berasa ketika ditekan (tidak bisa
digerakkan).

l. Genetalia
Tidak dilakukan pengkajian
m. Anus
Tidak dilakukan pengkajian
5. DATA PENUNJANG (Pemeriksaan Diagnostik)
‐ Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan
MCHC 35,1 g/dL
MCH 26 pg
Lym % 8,1 %
Lym# 1,47 10^3/uL
Lekosit (WBC) 18,13 10^3/uL
Hemoglobin 10,2 g/dL
Bas % 0,0 %
Bas# 0,01 10^3/uL
SGPT U/L
10
SGOT U/L
17
Ureum mg/dL
SARS CoV 2 40,6
Negatif
Glukosa sewaktu mg/dl
17

6. DATA TAMBAHAN
 Natrium 134 mmol/l
 Kalium 5,2 mmol/l
 Creatinine 0,68 mg/dL
 Chloride 104 mmol/l

7. THERAPI
No Tanggal awal Nama Dosis Rute Indikasi
diberikan
1 Dextrose 10 IV Mengatasi
25 Nopember
% 30 tpm kekurangan cairan
2021
dan gula
2 IV Berfungsi untuk
25 Nopember
Ranitidin 2x1 gr menurunkan kadar
2021
asam lambung
3 Ramipril IV Merupakan obat
25 Nopember yang digunakan
1x5 mg
2021 untuk menangani
hipertensi
4 25 Nopember Dulkolac 2x1 Oral Untuk mengatasi
2021 sembelit.

B. ANALISA DATA
Masalah
Data Etiologi Kolaboratif /
Keperawatan
DS : Penurunan suplai glukosa ke Ketidakseimbangan

‐ Pasien mengeluh jaringan dan selular kadar glukosa darah

merasa lemas ↓ (hipoglikemi)

‐ Pasien mengatakan Ketidakstabilan fungsi jaringan


tidak nafsu makan otak
dan tidak bisa ↓
mengonsumsi Unmetabolisme otak
makanan karena ↓
mual dan lemas. Iskemik jaringan otak
‐ Pasien mengatakan ↓
sebelumnya sering Penurunan kesadaran
mengkonsumsi ↓
minuman bersoda Hipoglikemi
dan beralkohol.
‐ Pasien mengatakan
selama dirumah
hanya
mengkonsumsi nasi
3 sdm/hari.
DO :
‐ Wajah terlihat pucat
‐ Pasien masuk rumah
sakit karena
mengalami
penurunan
kesadaran.
‐ Hasil pemeriksaan
glukosa sewaktu :
17 mg/dL

DS : Anabolisme protein menurun Gangguan Integritas


- pasien mengatakan ↓ Kulit/Jaringan

pada kaki kanan Kerusakan pada antibody


terdapat luka ↓
diabetes, dan salah Penurunan kekebalan tubuh
satu jari-jarinya ↓
pernah dipotong. Neuropati sensori perifer
- Pasien mengatakan ↓
pada kaki kanan Tidak merasakan adanya sakit
sulit digerakkan. ↓
- Pasien mengatakan Nekrosis luka
selama dirumah ↓
tidak pernah Luka Ganggren
memeriksakan ↓
kadar glukosa Gangguan Integritas
darah. Kulit/Jaringan

DO :
- Terlihat luka
diabetes pada kaki
kanan, luka sudah
mencapai jaringan
dibawah kulit,
terlihat bernanah
dan bau.
DS : Anabolisme protein menurun Resiko Infeksi
- Pasien mengatakan ↓
pada kaki kanan Kerusakan pada antibody
terdapat luka ↓
diabetes, dan salah Penurunan kekebalan tubuh
satu jari-jarinya ↓
pernah dipotong. Resiko Infeksi

DO :
Terlihat luka diabetes
pada kaki kanan, luka
sudah mencapai
jaringan dibawah kulit,
terlihat bernanah dan
bau.

C. TABEL DAFTAR MASALAH KOLABORATIF / DIAGNOSA


KEPERAWATAN
Tanggal dan Tanggal dan jam
No Diagnosa keperawatan
jam ditemukan teratasi
1. 25 Nopember Ketidakseimbangan kadar 28 Nopember 2021
2021 18.00 Wita glukosa darah berhubungan Pukul 21.00 wita
dengan asupan makanan,
ketidakadekuatan monitor kadar
glukosa, dan kurangnya ketaatan
dalam manajemen diabetes
ditandai dengan kadar glukosa
darah dibawah normal, pasien
mersakan lemas dan mengalami
penurunan kesadaran.
2. 25 Nopember Gangguan Integritas 28 Nopember 2021
2021 18.00 Wita Kuit/Jaringan berhubungan Pukul 21.00 wita
dengan perubahan status
metabolik (neuropati perifer)
ditandai dengan
ketidakmampuan menggerakan
kaki kanan dan adanya luka
diabetes pada kaki kanan.
3 25 Nopember Resiko infeksi berhubungan 28 Nopember 2021
2021 18.00 Wita dengan penyakit kronis ditandai Pukul 21.00 wita
dengan adanya luka diavbetes
pada kaki kanan.
D. PERENCANAAN
Tujuan dan
No Diagnosa Intervensi Rasional
kreteria hasil
1 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipoglikemia
kadar glukosa darah keperawatan selama 3x24 jam Observasi
diharapkan kadar glukosa darah 1. Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemia Observasi
stabil dengan criteria hasil : ‐ Membantu dalam pemeberian
1. Koordinasi meningkat dengan intervensi yang sesuai
2. Identifikasi kemungkinan penyebab
skala 5 (1-5) hipoglikemia ‐ Meminimalisir tejadinya
2. Mengantuk menurun dengan hipoglikemia
skala 5 (1-5) Terapeutik
3. Pusing menurun dengan skala 5 1. Berikan karbohidrat sederhana, jika perlu Terapeutik
(1-5) ‐ Membantu dalam mengahasikan
4. Lelah/lesu menurun dengan energi lebih cepat dan
skala 5 (1-5) mempercepat pemecahan
5. Kadar glukosa dalam darah menjadi glukosa
2. Berikan glukagon, jika perlu
membaik dengan skala 5 (1-5) ‐ Glukagon bekerja dengan
hormon insulin dalam menjaga
keseimbangan kadar gula dalam
darah, yaitu mencegah gula
darah turun terlalu rendah
dengan memecah simpanan gula
3. Berikan karbohidrat kompleks dan
(glikogen) di hati
protein sesuai diet
‐ Berfungsi dalam pemenuhan
4. Pertahankan kepatenan jalan napas
nutrisi dalam tubuh
‐ Jalan napas yang paten
Edukasi
memaksimalkan proses respirasi
1. Anjurkan membawa karbohidrat
Edukasi
sederhana setiap saat
‐ Penanganan awal terjadinya
2. Anjurkan monitor kadar glukosa darah
hipoglikemia
‐ Mengidentifikasi tanda
3. Jelaskan interaksi antara diet,
hipoglikemia
insulin/agen oral, dan olahraga
‐ Membantu dalam mengontrol
4. Ajarkan pengelolaan hipoglikemia (mis.
kadar gula darah
tanda dan gejala, faktor risiko, dan
‐ Membantu pasien dalam deteksi
pengobatan hipoglikemia)
awal serta penanganan
5. Ajarkan perawatan mandiri untuk
hipoglikemia secara mandiri
mencegah hipoglikemia (mis. mengurangi
‐ Membantu dalam melakukan
insuin/agen oral dan/atau meningkatkan
asupan makanan untuk berolahraga)
tindakan secara mandiri serta
Kolaborasi
pencegahan dini hipoglikemia
1. Kolaborasi pemberian dekstrose, jika
perlu

2. Kolaborasi pemberian glukagon, jika Kolaborasi


perlu ‐ Untuk meningkatkan kadar gula
dalam darah pada kondisi
hipoglikemia
‐ Menjaga keseimbangan kadar
gula dalam darah, yaitu
mencegah gula darah turun
terlalu rendah dengan memecah
simpanan gula (glikogen) di hati
2. Gangguan Integritas Setelah dilakukan tindakan Perawatan Luka
Kuit/Jaringan keperawatan selama 3x24 jam Observasi ‐ Mengidentifikasi kondisi luka
diharapkan integritas kulit dan 1. Monitor karakteristik luka (mis: drainase, dalam pemberian intervensi yang
jaringan meningkat dengan criteria warna, ukuran, bau sesuai
hasil: 2. Monitor tanda-tanda infeksi ‐ Identifikasi dini tanda-tanda
1. Kerusakan jaringan meningkat infeksi
dengan skala 5 (1-5) Terapeutik
2. Kerusakan lapisan kulit 1. lepaskan balutan dan plester secara ‐ Mencegah munculnya luka baru
membaik dengan skala 5 (1-5) perlahan
2. Cukur rambut di sekitar daerah luka, jika ‐ Luka yang kotor rentan terserang
perlu infeksi kuman
3. Bersihkan dengan cairan NACL atau ‐ Membersihkan luka dengan
pembersih non toksik, sesuai kebutuhan maksimal

‐ Membantu membersihkan dasar


4. Bersihkan jaringan nekrotik
luka dan menjaga sirkulasi

5. Berika salep yang sesuai di kulit /lesi, jika ‐ Kandungan substansi pada obat
perlu
membantu penyembuhan luka
‐ Balutan yang tidak sesuai dapat
menghambat proses
6. Pasang balutan sesuai jenis luka
penyembuhan luka

7. Pertahankan teknik steril saat perawatan ‐ Kontaminasi bakteri yang terjadi

luka pada luka dapat menimbulkan


infeksi
3 Resiko Infeksi Setelah diberikan asuhan NIC
Infection Control (Control Infeksi)
keperawatan selama 3 x 24 jam 1. Untuk mengetahui gejala
1. Monitor tanda dan gejala infeksi
diharapkan tidak ada resiko infeksi
sistemik dan local
infeksi.Dengan kriteria hasil : 2. Untuk mrngetahui kerentanan
2. Monitor kerentanan terhadap infeksi
NOC terhadap infeksi
Knowledge :infection control 3. Untuk memastikan gejala
3. Inspeksi kulit dan membrane mukosa
1) Klien bebas dari tanda dan infeksi
terhadap keemrahan, panas, drainase
gejala infeksi 4. Untuk mengurangi terjadinya
4. Instruksikan pada pengunjung untuk
2) Klien mampu menunjukkan infeksi
mencuci tangan saat berkunjung dan
kemampuan untuk
setelah berkunjung meninggalkan
mencegah timbulnya infeksi 5. Agar tidak terjadi penyebaran
pasien
3) Klien dapat menunjukkan infeksi
5. Bersihkan lingkungan setelah dipakai
perilaku hidup sehat. 6. Agar terhindar dari infeksi
pasien lain
6. Cuci tangan setiap sebelum dan
7. Agar pasien mengetahui tanda
sesudah tindakan keperawatan
dan gejala infeksi
7. Ajarkan pasien dan keluarga tanda
8. Agar mengetahui cara
dan gejala infeksi
mengindari infeksi
8. Ajarkan cara menghindari infeksi Agar infeksi dapat teratasi
Kolaborasikan untuk minum antibiotik
sesuai resep
E. IMPLEMENTASI
No Nama dan
Hari/ tgl/jam Tindakan Keperawatan Evaluasi
Diagnosa ttd
Kamis, 25 Nopember 1 1. Memberikan infuse Dextrose 10 % via IV (30 ttm) Ds : Eka
2021 2. Memberikan KIE pada pasien mengenai - Pasien mengatakan sudah Budiartini
18.00 Wita pentingnya mengolah stress, megkonsumsi memahami infomasi yang
makanan sesuai anjuran. disampaikan perawat.
3. Mengobservasi tanda-tanda hipoglikemi - Pasien mengatakan konsidinya
lemah
Do : pasien tampak lemah dan
pucat
Jumat, 26 Nopember 1 1. Memberikan infuse dextrose 10% (30 tpm)
16.00 Wita 2. Meberikan obat ranitidine dan Ramipril (5 mg) Ds :
Eka
via injeksi. - Pasien mengatakan bersedia
Budiartini
untuk diberikan obat
Do :
- Pasien terlihat kooperatif
dalam
mengikuti intruksi dari
17.00 Wita 1 1. Mengecek GDS pasien perawat.

Ds : Eka
- Pasien mengatkan bersedia Budiartini
untuk dicek GDS
Do :
- Pasien terlihat tenang dan mau
mengikuti intruksi dari perawat
- Dari hasil pengecekan
didapatkan hasil GDS : 171
Sabtu, 27 Nopember 1 1. Memberikan infuse dextrose 10% (30 tpm) (setelah makan).
2021 2. Meberikan obat ranitidine dan Ramipril (5 mg)
Pukul 15.30 wita via injeksi. Eka
Ds : Budiartini
- Pasien mengatakan bersedia
17.30 wita 1 1. Mengecek GDS pasien untuk diberikan obat
Do :
- Pasien terlihat kooperatif
dalam Eka
mengikuti intruksi dari Budiartini
perawat
Ds :
- Pasien mengatkan bersedia
untuk dicek GDS
Minggu, 28 3 Memonitor tanda-tanda infeksi Do :
Nopember 2021 - Pasien terlihat tenang dan mau
Pukul 09.00 wita mengikuti intruksi dari perawat
- Dari hasil pengecekan
didapatkan hasil GDS : 129 Eka
(setelah makan (normal)). Budiartini
Ds
- Pasien mengatakan pada kaki
terasa nyeri
Do :
- Terlihat adanya tanda-tanda
infeksi seperti terasa nyeri,
adanya nanah berwarna
1. Melakukan rawat luka (pada kaki kanan) kehijauan dan luka tercium
2 2. Memberikan KIE pada pasien mengenai bau
manajemen diabetes dan perawatan luka. - Perawat sudah melakukan
perawatan luka

Eka
Ds :
Budiartini
- Pasien mengatakan kaki
kanan tidak bisa
digerakkan/lemah
- Pasien bersedia untuk
melakukan perawatan luka
- Pasien mengatakan sudah
mengerti mengenai informasi
yang disampaikan oleh
perawat mengenai manajemen
diabetes dan perawatan luka
pada kaki.
Do :
- Pasien terlihat kooperatif dalam
mengikuti intruksi dari perawat.
- Luka pada kaki kanan terlihat
bernanah, tercium bau yang
tidak enak, terlihat luka pada
bagian kaki dan jari-jari
- Perawat sudah melakukan
intervensi rawat luka
1. EVALUASI
No
No Hari/tgl/jam Evaluasi Nama dan ttd
Diagnosa
1 Minggu, 28 Nopember 1 S : - Pasien mengatakan tidak merasa lemas lagi Eka Budiartini
2021 - Pasien mengatakan sudah mengkonsumsi
11.0 Wita makanan yang dianjurkan akan tetapi belum bisa
habis
- Pasien mengatakan apabila sudah pulang dari
rumah sakit akan menjaga kesehatan dengan
menjaga pola makan dan rutin memeriksakan
kesehatan ke petugas kesehatan terdekat
O : - Pasien kooperatif dalam mengikuti intruksi dari
Perawat
- Gula darah pasien sudah kembali normal (gula
terakhir 129 (normal)).
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
2 Eka Budiartini
S : - Pasien mengatakan apabila sudah pulang dari
rumah sakit akan menjaga kesehatan dengan
menjaga pola makan dan rutin memeriksakan
kesehatan ke petugas kesehatan terdekat (rutin
melakukan perawatan luka dan mengontrol gula
darah)
O : - Pasien kooperatif dalam mengikuti intruksi dari
Perawat
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi

3 S : - Pasien mengatakan pada area luka terasa nyeri


O : - Pasien kooperatif dalam mengikuti intruksi dari Eka Budiartini
Perawat
- Luka pada kaki kanan menunjukan adanya
Infeksi seperti bernanah, berbau dan terasa nyeri.
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi

You might also like