You are on page 1of 29

Kementerian Pendidikan,Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Petunjuk Teknis
MATA PELAJARAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
(Suplemen Kepmendikbud riste No. 165/M/2021

Tim Penyusun:
Tim Penyusun:
1. Rochana, Unsika - Karawang
2. Sandra Nahdar, Direktorat SMK
3. Inu Indarto, Pengawas Provinsi Jawa Tengah
4. Sutego, Praktisi Pendidikan Semarang

Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan


Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Tahun 2021
Pengarah :

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi

Penanggung Jawab :

Direktur Sekolah Menengah Kejuruan

Penyusun:

Mochamad Widiayanto, S. Pd., M.T.


Dr. Agus Salim, M.Si
Dr. Taufiq Damarjati, M.T.
Dr. I Gusti Made Ardana, S.Pd., M.T.
Drs. Mansyursyah, M.M.
Drs. Djuharis Rasul, M.Ed.
Dr. Ir. Widi Agustin, M.P.
Khoironi, M Si
Dr. Rochana, M.Si
Sandra Nahdar, SS., MA
Drs.Inu Indarto, M.Pd
Sutego, S.Pd.,M.Pd

Lay out/Desain:
Drs. Winih Wicaksono, M.T.

PRAKATA
Dinamika dan perkembangan dunia kerja yang sangat cepat merupakan
tantangan yang harus diimbangi oleh dunia pendidikan khususnya
pendidikan vokasi yang diselenggarakan di SMK. Peserta didik harus
memiliki kompetensi yang disertai dengan pengalaman lapangan sehingga
mereka mempunyai pandangan yang menyeluruh tentang dunia kerja yang
akan dihadapi dimasa depan. Untuk itu, pemerintah harus mengambil
langkah strategis dalam menyikapi hal tersebut. Salah satu strategi yang
dilakukan adalah dengan pemberlakuan pembelajaran paradigma baru
dengan mengubah Praktik Kerja Lapangan (PKL) dari kegiatan menjadi
mata pelajaran (Mapel).
Perubahan ini dilakukan untuk menjawab tantangan agar peserta didik
mempunyai pemahaman teori yang baik di sekolah disertai dengan
pengalaman lapangan di dunia kerja (super link and match) dan sesuai
dengan kompetensi yang dimiliki. Dalam proses pembelajaran lapangan
melalui mata pelajaran PKL diharapkan peserta didik memahami dan
mampu menerapkan nonteknis (soft skills) dan kemampuan teknis (hard
skills) sehingga capaian kompetensi mereka bisa dipraktikkan setelah
selesai sekolah di SMK - siap bekerja, melanjutkan atau berwirausaha.

PKL menjadi salah satu mata pelajaran yang mendasari pembentukan


kebiasaan (habit forming) bagi peserta didik. Melalui analisis dan
perencanaan yang matang bersama dunia kerja, satuan pendidikan
khususnya pada level program keahlian harus mampu memetakan minat,
potensi, dan bakat peserta didik secara proporsional. Pada saat selesai mata
pelajaran PKL, peserta didik diharapkan memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang mendalam -secara teoritis dan praktis- hasil
pengembangan dari yang diperoleh di sekolah dan dunia kerja.

Petunjuk teknis mata pelajaran PKL disusun sebagai acuan bagi satuan
pendidikan untuk merencanakan, melaksanakan dan melakukan
monitoring serta evaluasi bersama dunia kerja. Sekolah dapat
menyesuaikan petunjuk teknis ini dengan situasi dan kondisi masing-
masing serta kebutuhan dunia kerja dan institusi pasangannya.

Semoga petunjuk teknis mata pelajaran PKL ini dapat dijadikan


acuan dalam mengoptimalkan pencapaian akhir sebagai bekal peserta
didik dalam bekerja, berwirausaha, dan atau melanjutkan pendidikan.

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman Judul
Prakata………………………………………………………………………………….i
Daftar Isi……………………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN 1
A. Rasional 1
B. Tujuan Dan manfaat 1
BAB II
MATA PELAJARAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
A. Konsep Dasar Mata Pelajaran PKL
B. Capaian Pembelajaran (CP) Mata Pelajaran PKL

1. Rasional……………………………………………………………………………………………………
2. Tujuan Mapel…………………………………………………………………..

3. Karakteristik Mapel…………………………………………………………
4. Capaian Pembelajaran……………………………………………………….

BAB III PELAKSANAAN PKL……………………………………………………………

A. Perencanaan…………………………………………………………………………….
1. Pemetaan kompetensi dunia
kerja…………………………………………………
2. Penetapan lokasi
PKL………………………………………………………………….
3. Analisis Capaian Pembelajaran (CP) dan Penyelarasan Kompetensi
dengan Kebutuhan Dunia
Kerja………………………………………………………………
4. Penyusunan TP, ATP, dan Modul
Ajar…………………………………………….
5. Bentuk/Moda
PKL………………………………………………………………………
6. Penyusunan Perangkat
Penilaian……………………………………………………
7. Penyusunan Panduan
PKL……………………………………………………………
8. Penyusunan Jadwal
PKL………………………………………………………………
9. Penempatan Peserta Didik ……………………..
10. Penetapan pembimbing
PKL………………………………………………………….
B.
Pelaksanaan……………………………………………………………………………..
1. Pembekalan
2. Pendistribusian peserta didik sesuai hasil pemetaan
3. Pengantaran dan penjemputan peserta PKL……………………………………..
4. Pembimbingan PKL……………………………………………………………
5. Pelaksanaan
Monitoring………………………………………………………………….
6. Penilaian/ Assessment……………………………………………………………….
7. Pengakuan Sertifikasi…………………………………………………………………
8. Pelaporan…………………………………………………………………………………

C. Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut (RTL)…………………………………….


BAB IV
PENUTUP
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun
2020, Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan pembelajaran bagi
peserta didik SMK yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu
sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan dunia kerja. PKL merupakan
pembelajaran yang ditujukan untuk mengajarkan proses-proses yang
diterapkan dalam menangani tugas-tugas yang kompleks di dunia kerja.
Pembelajaran ini merupakan aktivitas melalui pengalaman untuk
mengimplementasikan sikap, pengetahuan dan keterampilan di dunia
kerja serta relevan dengan kompetensi pilihan peserta didik.
Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK
PK) sebagai program yang berfokus pada pengembangan serta
peningkatan kualitas dan kinerja SMK dengan prioritas yang diperkuat
melalui kemitraan dan penyelarasan dengan dunia kerja. Sesuai
Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi No.
165 /M/2021 struktur kurikulum SMK-PK menyatakan bahwa Praktik
Kerja Lapangan merupakan mata pelajaran yang dilaksanakan secara
blok dan pelaksanaannya direncanakan diserahkan pada sekolah
selama 6 bulan sebagai wahana pembelajaran yang dapat dilaksanakan
di industri, kantor, toko, kebun, dan tempat lainnya sesuai dengan
kondisi, situasi, potensi, dan kearifan lokal sehingga tidak merugikan
peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya untuk menunjang
konsentrasi keahlian yang dipelajari di sekolah serta menginternalisasi
karakter dan budaya kerja (soft skill).
Sesuai dengan amanat Kepmen tersebut di atas, Pemerintah
berkewajiban Menyusun Capaian Pembelajaran (CP) PKL. Sekolah
bersama dunia kerja mitra berkewajiban menyusun Tujuan
Pembelajaran (TP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), dan modul ajar
mengacu kepada CP. Mata pelajaran PKL dalam pelaksanaannya dapat
diampu oleh guru yang memiliki kewenangan. Peserta didik wajib
menempuh mata pelajaran PKL yang dilaksanakan sesuai ketentuan
dan kesepakatan bersama antara SMK dengan dunia kerja mitra.
Agar proses dan hasil pelaksanaan mata pelajaran PKL ini sesuai
dengan harapan, maka diperlukan Petunjuk Teknis (Juknis) mata
pelajaran PKL. Juknis ini akan menjadi acuan bagi para pemangku
kepentingan (pemerintah, satuan pendidikan SMK, Guru, dan dunia
kerja mitra) dalam menjalankan tugas dan fungsi masing-masing. Selain
itu, juknis ini memberikan gambaran tentang perbedaan Mata Pelajaran
PKL dengan kegiatan PKL yang dijalankan pada tahun-tahun
sebelumnya.
Pada akhirnya, Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan
diharapkan menjadi rujukan untuk peningkatan kualitas dan kinerja
SMK lainnya serta mempunyai peran sangat penting dalam
mempersiapkan dan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM)
Indonesia yang unggul.

2. Tujuan dan Manfaat


Petunjuk Teknis mata pelajaran PKL dibuat untuk memberikan acuan
bagi para pemangku kepentingan di lapangan misalnya satuan pendidikan
SMK-PK, guru, dan dunia kerja, dalam melaksanakan praktik mata
pelajaran PKL. Petunjuk teknis memberikan acuan agar satuan pendidikan
SMK-PK mempunyai tujuan akhir yang sama ketika mengirim peserta didik
ke tempat PKL, yakni menjadikan peserta didik sebagai tenaga
kerja/wirausahawan yang terampil dan siap kerja untuk memajukan
Indonesia.
Untuk satuan pendidikan di SMK-PK, juknis ini akan sangat
bermanfaat ketika manajemen SMK-PK membuat perencanaan dan
pelaksanaan mata pelajaran PKL sampai pada penilaian akhir. Juknis PKL
merupakan acuan tentang persyaratan, tugas dan fungsi guru pembimbing
PKL, proses pembimbingan serta metodologi penilaian capaian pembelajaran
bagi peserta didik. Juknis ini juga akan menjadi acuan bagi sekolah
bersama dunia kerja mitra ketika dalam penyusunan dan pelaksanaan mata
pelajaran PKL.

BAB II
MATA PELAJARAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Konsep Dasar Mata Pelajaran PKL


Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi No.
165/M/2021 tentang Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat
Keunggulan, PKL dinyatakan sebagai Mata Pelajaran.
Perubahan konsep ini bertujuan untuk mengajak satuan pendidikan
SMK dalam mempersiapkan lulusan SMK-PK sebagai tenaga kerja siap
pakai, wirausahawan atau melanjutkan pendidikan dengan membuat
strategi sistematis melalui mata pelajaran PKL yang disusun bersama-sama
dengan dunia kerja mitra. Ketika PKL menjadi sebuah mata pelajaran,
satuan pendidikan harus memikirkan bagaimana agar hasil akhir dari
capaian pembelajaran tersebut bisa dicapai oleh peserta didik dengan
fasilitas dari dunia kerja dan guru pembimbing PKL.
Penyusunan rencana pelaksanaan mata pelajaran PKL, satuan
pendidikan dan dunia kerja mitra harus menerapkan strategi perencanaan
dengan memulai dari bagian akhir dari pelaksanaan PKL yaitu menciptakan
profil peserta didik yang siap berkarya (Start from the End) dan berfokus
pada tuntutan kebutuhan dunia kerja.

B. Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran PKL


1. Format Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran disusun mengikuti format yang ditetapkan oleh
Puskurbuk sebagai berikut;
CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian


Program Keahlian : Semua Program Keahlian
Mata Pelajaran : Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Waktu : 792 Jam Pelajaran

A. Rasional
B. Tujuan
C. Karakteristik
D. Capaian Pembelajaran

2. Capaian pembelajaran mata pelajaran PKL


CAPAIAN PEMBELAJARAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian


Program Keahlian : Semua Program Keahlian
Mata Pelajaran : Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Waktu : 792 Jam Pelajaran

A. Rasional
Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik SMK-PK melalui proses bekerja langsung di
dunia kerja mitra untuk menguatkan kompetensi teknis (hard skills) yang
dipelajarinya serta menginternalisasi budaya kerja (soft skills) yang berlaku.
Pada mata pelajaran PKL, peserta didik akan mempelajari kompetensi
teknis yang belum tuntas dipelajari di satuan pendidikan, memperkuat
kompetensi teknis yang sudah dimiliki, mengembangkan renjana (passion),
mengadopsi budaya kerja, dan saling melakukan transfer perkembangan
teknologi antara sekolah dan dunia kerja mitra. Dalam mempelajari hal
tersebut, peserta didik bisa melakukan pengamatan langsung tentang
praktik nyata dunia kerja, meniru tindakan (Approximating) di dunia kerja
yang mengacu kepada standar dunia kerja, bekerja dengan bantuan dan
pengawasan dari praktisi dunia kerja, bekerja mandiri dengan
memperhatikan kualitas standar dunia kerja dan pada akhirnya mampu
melakukan aktualisasi dan eksplorasi berdasarkan pengalaman langsung
tersebut. Pengalaman tersebut akan bisa diadopsi untuk rencana karir
masa depan sesuai dengan perkembangan dunia kerja.
Melalui proses pembelajaran PKL, peserta didik diharapkan mampu
membangun nilai-nilai baru secara mandiri yang bertujuan untuk
membangun konsep berpikir kreatif, bernalar kritis, mandiri, dan gotong
royong sebagai dimensi dari Profil Pelajar Pancasila yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menjadi lulusan siap
berkarya turut membangun Indonesia di masa depan.
B. Tujuan Mata Pelajaran PKL
Mata pelajaran PKL disusun bersama antara sekolah dan dunia kerja mitra
untuk menumbuhkembangkan karakter dan budaya kerja dalam diri
peserta didik. Selain itu, mata pelajaran PKL akan mampu meningkatkan
kompetensi peserta didik sesuai kurikulum dan kebutuhan dunia kerja.
Pada akhirnya, peserta didik akan menjadi pribadi yang mandiri, siap
bekerja, melanjutkan, dan/atau berwirausaha.
Mata pelajaran PKL bertujuan membekali peserta didik untuk:
1. meningkatkan kompetensi teknis yang belum tuntas dipelajari di satuan
Pendidikan;
2. memperkuat kompetensi teknis yang sudah dimiliki;
3. mengembangkan renjana (passion);
4. menginternalisasi budaya kerja;
5. saling transfer perkembangan teknologi antara sekolah dan dunia kerja
mitra.

C. Karakteristik Mata Pelajaran PKL


Mata pelajaran PKL merupakan program pembelajaran di SMK yang
dilaksanakan lebih banyak didunia kerja serta melibatkan praktisi dunia
kerja sebagai pembimbing yang ditetapkan menjadi guru oleh satuan
pendidikan. Hal ini bertujuan untuk memberikan ruang pada peserta didik
dalam mempraktikan pengetahuan dan keterampilan di dunia kerja dengan
bimbingan praktisi yang sudah berpengalaman.
Mata pelajaran ini disusun oleh sekolah bersama dunia kerja mitra mulai
dari perencanaan, pelaksanaan sampai pada penilaian.
Mata pelajaran ini diampu oleh guru yang sudah memenuhi syarat baik
secara administrasi dan keterampilan yang diakui oleh sekolah serta dunia
kerja mitra.
Guru pengampu akan terlibat secara bersama-sama dengan manajemen
sekolah dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta menyusun
program Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari kegiatan pelaksanaan mata
pelajaran PKL.
Pada tahap perencanaan, Guru pengampu akan memberikan pembekalan
bagi peserta didik sebelum melaksanakan PKl, melakukan pendampingan
serta membantu peserta didik dalam merefleksikan pengetahuan dan
keterampilan yang didapat di tempat PKL untuk dijadikan sebagai bekal
setelah menyelesaikan pendidikan di SMK.
Selama menyelesaikan mata pelajaran PKL, guru pengampu akan
memonitor peserta didik yang melaksanakan PKL dengan bimbingan
praktisi dunia kerja. Kegiatan monitoring oleh guru pengampu juga
memastikan peserta didik mengetahui hak dan kewajiban selama kegiatan
PKL berlangsung.
Untuk kegiatan Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut (RTL), guru pengampu
akan mencatat berbagai informasi yang diperoleh dari dunia kerja, dan
peserta didik. Informasi tersebut dikumpulkan melalui metodologi yang
sudah disepakati oleh sekolah; interview, FGD, survei menggunakan
kuesioner (luring atau daring) dan lain sebagainya. Berdasarkan informasi
tersebut, guru pengampu bersama manajemen sekolah kemudian
menyusun Rencana Tindak Lanjut.
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di dunia kerja, peserta didik akan
didampingi oleh praktisi dunia kerja yang telah ditetapkan sebagai guru
(instruktur) di tempat PKL berlangsung. Praktisi dunia kerja yang akan
mendampingi peserta didik selama pelaksanaan mata pelajaran PKL harus
mendapatkan gambaran tentang pengetahuan dan keterampilan peserta
didik sebelum melaksanakan mata pelajaran PKL serta tujuan,
pengetahuan dan keterampilan baru yang akan didapatkan.
Mata Pelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL) terdiri dari sepuluh elemen
sebagai berikut:

Elemen Deskripsi
meningkatkan kompetensi Kompetensi teknis yang belum tuntas
teknis yang belum tuntas dipelajari di satuan Pendidikan akan dipelajari
dipelajari di satuan lebih lanjut sampai peserta didik bisa
Pendidikan; menguasai kompetensi tersebut.

memperkuat kompetensi Kompetensi yang sudah dimiliki oleh peserta


teknis yang sudah dimiliki; didik hasil pembelajaran di sekolah akan
semakin diperdalam di lokasi PKL.

mengembangkan renjana PKL akan menjadi wahana peserta didik untuk


(passion); mengembangkan renjana (passion) sesuai
dengan kompetensi keahliannya. Renjana ini
akan menimbulkan keahlian baru yang yang
spesifik dan sesuai dengan kompetensi, bakat
serta minat yang bersangkutan.
menginternalisasi budaya menanamkan dan menginternalisasi budaya
kerja; kerja positif yang peduli dan berorientasi pada
mutu, waktu, proses, biaya, serta hasil kerja.

saling transfer Peserta didik akan menjadi jembatan untuk


perkembangan teknologi saling berbagi ilmu dan teknologi antara
antara sekolah dan dunia sekolah dan dunia kerja mitra.
kerja mitra.

D. Capaian Pembelajaran

Pada akhir fase F, peserta didik mempunyai kemampuan teknis dan


nonteknis yang jauh lebih baik sehingga selesai melaksanakan PKL mereka
siap berkarya - bekerja, berwirausaha, dan atau melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi sesuai kompetensi, minat dan bakat (passion) yang
dimilikinya.
Capaian Pembelajaran pada elemen-elemen mata pelajaran PKL dapat
diuraikan sebagai berikut:

Elemen Capaian Pembelajaran


meningkatkan kompetensi Pada akhir fase F, peserta didik bisa
teknis yang belum tuntas menuntaskan kompetensi teknis yang belum
dipelajari di satuan tuntas di pelajari di satuan pendidikan.
Pendidikan;

memperkuat kompetensi Pada akhir fase F, kompetensi teknis yang


teknis yang sudah dimiliki; sudah dimiliki oleh peserta didik akan
semakin kuat, sehingga membuat yang
bersangkutan menjadi ahli/ kompeten.

mengembangkan renjana Pada akhir fase F, peserta didik sudah


(passion); memiliki keahlian baru yang yang spesifik
dan sesuai dengan kompetensi, bakat serta
minat yang bersangkutan.
menginternalisasi budaya Pada akhir fase F, peserta didik sudah
kerja; menjadikan budaya kerja yang peduli dan
berorientasi pada mutu, waktu, proses, biaya,
serta hasil kerja sebagai kebiasaan sehingga
membentuknya menjadi pribadi yang siap
berkarya.
saling transfer Pada akhir fase F, peserta didik mampu
perkembangan teknologi berbagi ilmu dan pengetahuan baru yang
antara sekolah dan dunia didapat pada satuan Pendidikan dengan
kerja mitra. tempat pelaksanaan PKL

BAB III
PELAKSANAAN PKL

Dalam pelaksanaan Mata Pelajaran PKL, satuan pendidikan bersama


dunia kerja membuat alur pelaksanaan PKL yang terdiri atas
perencanaan, pelaksanaan dan Evaluasi serta Rencana Tindak Lanjut.
Dalam pembuatan alur ini, para pemangku kepentingan membuat alur
secara lebih detail bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut.
Berikut contoh alur umum Mata Pelajaran PKL.

Perencanaan

Satuan
Pendidikan
dan Dunia
Kerja Mitra
Evaluasi dan
rencana Pelaksanaan
Tindak Lanjut

A. Perencanaan pembelajaran PKL


Perencanaan pembelajaran PKL disusun bersama SMK dengan
dunia kerja agar dapat memenuhi kebutuhan peserta didik sesuai
ketentuan dunia kerja. Sekolah dan dunia kerja memetakan kompetensi
apa saja yang akan dipelajari di dunia kerja, memetakan kompetensi
yang ada di sekolah.
Contoh alur perencanaan PKL yang dilaksanakan Bersama antara
satuan Pendidikan dan dunia kerja mitra.
2

Daftar
Operator(s CP
SKKNI berdasarkan Urutan
ertifikat
Sekolah Logis CP
Analisis kompetensi

Teknisi
Standar
Dunia (skill CP sesuai Daftar
kerja passport) kebutuhan Urutan
dunia kerja Logis CP Penetapan
peserta didik
sesuai dengan
dunia kerja
TP dan ATP dan
Modul Ajar
Jabatan
Dunia Kerja Sesuai tuntutan
Pemilihan
kurikulum peserta didik
B. Peta melalui : Test,
Kompetensi wawancra , dan
Peserta Didik atau minat sesuai
keinginan
Jabatan TP dan ATP , dan (passion)
Dunia Kerja modul ajar sesuai
kebutuhan Dunia
Kerja
Pada fase perencanaan PKL, Perencanaan pembelajaran PKL
meliputi Langkah-langkah sebagai berikut:
1. Analisis Capaian Pembelajaran (CP) dan Penyelarasan Kompetensi
dengan Dunia Kerja
1) Analisis Capaian Pembelajaran
Analisis CP untuk mendapatkan peta kompetensi, ruang lingkup
materi dan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk menyusun Tujuan
Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) berdasarkan
CP mata pelajaran PKL.
2) Penyelarasan kompetensi dengan dunia kerja
Menyelaraskan kompetensi, ruang Lingkup materi dan alokasi
waktu berdasarkan CP mata pelajaran PKL dengan kebutuhan dunia
kerja tempat PKL.

2. Pemetaan kompetensi dunia kerja dan tempat PKL


1. Identifikasi soft skill dunia kerja;
Mengidentifikasi aturan, tata tertib, norma, etos dan iklim kerja
positif yang berorientasi pada peduli mutu proses serta hasil kerja
(budaya kerja).
2. Identifikasi hard skill dunia kerja;
Mengidentifikasi kompetensi minimal (keterampilan teknis) dunia
kerja pada area kerja yang akan ditempati peserta didik selama
menyelesaikan mata pelajaran PKL.
3. Identidikasi hard skill yang belum didapatkan disekolah;
Mengidentifikasi hard skills dunia kerja yang belum dimiliki oleh
peserta didik
4. Memetakan minat (passion) peserta didik dalam menyelesaikan mata
pelajaran PKL.

3. Perencanaan mata pelajaran PKL : Penyusunan TP, ATP, dan Modul


Ajar
Analisis Analisis Capaian Pembelajaran (CP) dan Penyelarasan
Kompetensi dengan Dunia Kerja serta Pemetaan kompetensi dunia
kerja dan tempat PKL merupakan dua perencanan yang tidak bisa
dipisahkan satu sama lain. Dua hal ini akan menjadi prasyarat utama
sebelum melakukan penyusunan Penyusunan TP, ATP, dan Modul
Ajar.
Dalam penyusunan TP, ATP, dan Modul Ajar harus
mempertimbangkan pemetaan dunia kerja yang akan menjadi tempat
peserta didik melaksanakan PKL.
1) Penyusunan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran disusun oleh guru bersama dengan dunia
kerja sesuai prosedur dan kaidah penyusunan.
2) Penyusunan ATP
ATP disusun oleh guru bersama/dikoordinasikan dengan dunia
kerja dengan prosedur penyusunan sesuai ketentuan.
3) Menyusun Modul Ajar
Modul Ajar disusun oleh sekolah dengan prosedur penyusunan
sebagaimana mata pelajaran lainnya.

4. Penetapan lokasi PKL


Menetapkan lokasi tempat peserta didik melaksanakan mata pelajaran
PKL sesuai dengan tahapan dan area kerja.

5. Bentuk/Moda PKL
1) PKL di dunia kerja dapat dilaksanakan dalam bentuk luring, dengan
praktik pembelajaran secara langsung oleh Peserta Didik di dunia
kerja.
2) Pelaksanan PKL secara daring diperuntukkan bagi pembelajaran
konsentrasi keahlian berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
3) Selain untuk pembelajaran konsentrasi keahlian berbasis teknologi
informasi dan komunikasi, PKL dapat dilaksanakan secara daring
dalam keadaan tertentu.
4) Dalam hal penyelenggaraan PKL tidak dapat dilaksanakan di dunia
kerja, sekolah dapat menyelenggarakan bentuk pembelajaran lain
sebagai pengganti PKL. Bentuk pembelajaran lain dikoordinasikan
dengan dunia kerja.
Bentuk pembelajaran lain dapat berupa:
a) kegiatan kewirausahaan sesuai dengan konsentrasi keahlian
yang ditempuh.
b) pembelajaran berbasis projek berdasarkan kebutuhan dunia
kerja dan potensi lingkungan serta kearifan lokal.
c) kegiatan teaching factory, bagi sekolah yang memiliki program
tersebut.
d) bagi sekolah yang belum memiliki program teaching factory,
dapat menginduk pada program teaching factory pada SMK
lainnya.

6. Penyusunan Perangkat Penilaian


Komponen penilaian merupakan bagian integral dari proses
pembelajaran PKL. Penilaian akan mengukur penguasaan kompetensi
peserta didik dalam tiga aspek, yaitu: sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Penilaian ini juga dapat dijadikan umpan balik bagi
pihak dunia kerja dan sekolah untuk menyempurnakan proses
pembelajaran di sekolah dan di dunia kerja. Selain itu guru juga dapat
menggunakan hasil penilaian sebagai bahan pertimbangan ketika
harus membuat keputusan tentang peserta didik pada akhir masa
studi. Penilaian ini juga untuk mempertimbangkan apakah peserta
didik memerlukan remedial dan/atau pengayaan sampai materi pada
kompetensi di PKL tersebut dapat dikuasai dengan baik.
Penilaian yang dilakukan oleh instruktur dan guru pembimbing PKL
bersifat komprehensif, untuk mendapatkan informasi pada seluruh
aspek perkembangan peserta didik, baik aspek sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Oleh karena itu pembimbing PKL di sekolah
maupun instruktur di dunia kerja memerlukan instrumen penilaian
yang berbeda untuk mengukur aspek perkembangan peserta didik
yang berbeda pula.
Perangkat penilaian mencakup kegiatan sebagai berikut:
1) perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-
prinsip penilaian;
2) pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional,
terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks
sosial budaya; dan
3) pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif,
akuntabel, dan informatif.

7. Penyusunan Panduan PKL


Panduan diperlukan agar pelaksanaan PKL dapat berjalan dengan
optimal. Panduan meliputi pendahuluan, inti kegiatan PKL dan
Penutup sebagai pedoman pelaksanaan untuk peserta didik, guru
pembimbing, dan pembimbing dunia kerja.
8. Penyusunan Jadwal PKL
Penyusunan jadwal PKL selama 6 bulan di dunia kerja disepakati oleh
sekolah dan dunia kerja. Waktu kerja peserta PKL sesuai dengan jam
kerja di tempat PKL.
9. Pemetaan penempatan Peserta Didik sesuai kompetensi
Pemetaan penempatan peserta didik sesuai konsentrasi keahlian
merupakan proses lanjutan dari hasil pemetaan kompetensi yang
disesuaikan dengan situasi dan kesediaan sumber daya di institusi
dunia kerja.
10. Penetapan pembimbing PKL
Penetapan pembimbing PKL merupakan proses penetapan pembimbing
yang terdiri atas guru pembimbing dari sekolah dan pembimbing dari
dunia kerja (instruktur).
Pembimbing dari pihak sekolah adalah seorang guru yang bertanggung
jawab atas pembelajaran pada konsentrasi peserta didik atau guru lain
yang ditugasi untuk keperluan tersebut. Instruktur merupakan
pembimbing dari pihak dunia kerja yang telah ditetapkan sebagai guru
oleh satuan Pendidikan, bertindak mengarahkan dan membimbing
peserta didik dalam melakukan pekerjaannya di dunia kerja.
Tugas guru pembimbing adalah (1) mengidentifikasi peserta didik yang
siap mengikuti PKL; (2) mendiskusikan dengan peserta didik dan orang
tua terkait teknis keberangkatan ke dunia kerja; (3) melaksanakan
penyerahan peserta didik kepada institusi dunia kerja; (4) melakukan
monitoring PKL di dunia kerja, (5) menjemput peserta PKL di akhir
masa program PKL; (6) turut menyelesaikan kasus jika terdapat
kejadian tertentu di lokasi PKL, dan (7) memberikan bimbingan
pengisian jurnal, serta memberikan penilaian akhir .
Tugas instruktur adalah (1) mengarahkan, membimbing, dan
mementori peserta didik dalam melakukan pekerjaannya di dunia kerja
dan dalam kehidupan sosialnya; (2) memberikan penilaian hasil kerja,
dan (3) melaporkan kepada pihak sekolah secara berkala
perkembangan peserta PKL dan jika terdapat kejadian tertentu di
lokasi PKL

B. Pelaksanaan
Satuan pendidikan bersama-sama dengan dunia kerja mitra akan
bersama-sama melakukan proses pelaksanaan PKL, namun dengan tugas
dan fungsi yang berbeda-beda.
Contoh alur Pelaksanaan PKL.
2

PENDISTRIBUSIA SERTIFIKA
MENTORING/
N PESERTA DIDIK PENYERAHAN MONITORING SI/
PEMBEKALAN PEMBIMBINGA
SESUAI HASIL /MENGANTAR PENILAIA
N
PEMETAAN N

YA

TIDAK

KOMPETEN

PENJEMPUTAN
1. Pembekalan
Program pembekalan PKL yang diberikan kepada peserta didik
bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang kegiatan belajar
yang harus dilakukan oleh peserta didik di dunia kerja. Materi
pembekalan PKL bagi peserta didik dapat meliputi beberapa hal antara
lain dan tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut:
(1) karakteristik budaya kerja di dunia kerja; (2) aturan kerja di
dunia kerja; (3) orientasi lingkungan sosiokultural (4) penyusunan
laporan kegiatan harian maupun laporan akhir, dan (5) penilaian
akhir.
Pada masa pembekalan, peserta didik harus memiliki pengetahuan
dan keterampilan keterampilan administratif yang diperlukan selama
masa PKL serta dapat dipergunakan untuk berkarya pasca
menyelesaikan pendidikan di SMK.
Selain itu, peserta didik sudah diberikan pemahaman secara praktek
tentang tata cara komunikasi baik secara tertulis maupun tidak
tertulis sesuai dengan standar budaya kerja tempat pelaksanaan PKL.
Pada masa pembekalan ini, satuan pendidikan juga memperbaharui
pengetahuan dan keterampilan pada peserta didik untuk portfolio yang
menarik untuk mempromosikan capaian yang didapat di tempat PKL.
Pada masa pelaksanaan PKL, keterampilan ini berguna untuk
melengkapi jurnal yang disediakan sebagai laporan kegiatan PKL
melalui berbagai media – misalnya tertulis ataupun video serta
mempublikasikan diberbagai kanai media.
Pada periode pembekalan ini, satuan pendidikan juga membekali hal
baru untuk peserta didik tentang kemampuan untuk membuat
perencanaan karir jangka panjang – Bekerja, wirausaha atau
melanjutkan – yang dituangkan dalam bentuk tertulis dan terukur.

2. Pendistribusian Peserta Didik Sesuai Hasil Pemetaan


Pasca pembekalan selesai, satuan pendidikan akan
mendistribusikan peserta didik sesuai dengan pemetaan kompetensi
keahlian, minat dan bakat pada fase perencanaan.
3. Mengantar dan menjemput peserta PKL
Prosesi pelaksanaan PKL dimulai dari pelepasan peserta PKL,dengan
mengantar peserta PKL, sesuai daftar dan tugas tim pengantar yang
dipimpin oleh Kepala Sekolah dan atau wakil kepala sekolah urusan
hubungan Industri, kegiatan ini dilakukan secara serentak dalam
kurun waktu tertentu sesuai jadwal yang disepakati bersama antara
sekolah dengan dunia kerja. Pada akhir pelaksanaan PKL, tim wajib
menjemput peserta PKL sesuai informasi dari dunia kerja tempat
peserta didik PKL.
Pada saat pengantaran peserta didik, perwakilan sekolah harus
memastikan peserta didik mengetahui hak dan kewajiban sebagai
berikut.
a) Peserta PKL
Seluruh peserta didik yang melaksanakan PKL memiliki hak dan
kewajiban yang harus ditaati dan dilaksanakan selama
melaksanakan dan menyelesaikan mata pelajaran PKL di dunia
kerja.
Hak dan kewajiban peserta didik selama PKL berpedoman pada Tata
Tertib siswa di sekolah dan aturan yang ada di dunia kerja dan telah
disepakati bersama antara pihak sekolah dengan pihak dunia kerja
di mana peserta didik melaksanakan PKL.
b) SMK dan Dunia Kerja
Jalinan kerja sama antara SMK dengan dunia kerja sebagai mitra
yang menjadi Institusi Pasangan wajib dituangkan dalam Piagam
Kerja sama atau nota kesepahaman antara kedua belah pihak yang
memuat hak-hak dan kewajiban masing-masing pihak,selama
pelaksanaan mata pelajaran PKL, hal ini dimaksudkan untuk
menghindari kejadian atau hal-hal yang tidak diinginkan yang
terjadi selama peserta didik mata pelajaran PKL.

4. Mentoring/ Pembimbingan peserta PKL


Pada saat pelaksanaan PKL di lokasi, dunia kerja mitra harus
memastikan adanya staf yang dituntut untuk menjadi guru/ mentor
selama peserta didik melaksanakan kegiatan yang sudah disepakati.
Para guru/ instruktur dari dunia kerja mitra ini, harus mempunyai
pemahaman yang sama tentang capaian yang dingin diraih oleh
peserta didik selama masa pelaksanaan PKL.

5. Monitoring pelaksanaan PKL


Pelaksanaan monitoring dapat dilakukan sesuai jadwal yang dibuat
dan sekurang-kurangnya peserta didik telah melakukan PKL selama
4 minggu. Jadwal monitoring pelaksanaan PKL dibuat dan
disepakati oleh pihak sekolah dengan pihak dunia kerja.
Petugas monitoring ditentukan sesuai daftar tugas dan waktu
pelaksanaan yang ditetapkan oleh kepala sekolah mengacu pada
ketentuan yakni seluruh guru yang telah tersertifikasi (telah
memiliki sertifikat profesi). Para petugas monitoring dari sekolah ini
harus dikomunikasikan dengan pihak dunia kerja mitra.
Petugas monitoring mempunyai tugas antara lain, memantau dan
memastikan bahwa peserta didik berada di tempat PKL, memastikan
peserta didik mendapatkan pengalaman bekerja sesuai dengan
Capaian Pembelajaran yang disepakati, mencatat masukan dari
dunia kerja tempat PKL dan mencari solusi terhadap permasalahan
yang terjadi selama peserta didik PKL, serta merekap nilai yang
diperoleh peserta didik sampai pelaksanaan monitoring. Apabila
diperlukan, petugas monitoring memberikan bantuan kepada
peserta didik untuk dalam merefleksikan ilmu dan keterampilan
yang didapat selama PKL.
Data dan dokumen hasil pelaksanaan monitoring PKL dilaporkan
pada kaprodi dan wakil kepala sekolah urusan HUBIN.
6. Asesmen/Penilaian
Asesmen/penilaian PKL mengacu pada standar penilaian yang
berlaku mencakup, penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan,
serta berpedoman pada hasil yang diperoleh peserta didik sesuai
tahapan Capaian Pembelajaran (CP)
7. Sertifikasi PKL
Sebagai bukti mata pelajaran PKL telah dicapai oleh peserta
didik,seluruh peserta didik wajib memiliki dokumen berupa
sertifikat dilengkapi dengan nilai yang diberikan pembimbing dari
dunia kerja.
8. Pelaporan Pelaksanaan PKL
Pada akhir rangkaian penyelesaian mata pelajaran PKL, Kaprodi
akan membuat laporan akhir pelaksanaan capaian mata pelajaran
PKL dengan melampirkan daftar nilai seluruh peserta didik kepada
kepala sekolah melalui wakil kepala sekolah urusan kurikulum.

3. Evaluasi dan RTL


Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan mata pelajaran
PKL, seluruh tim wajib melakukan evaluasi, mulai dari persiapan,
pelaksanaan, dan hasil yang dicapai dalam melaksanakan mata
pelajaran PKL Bersama dunia kerja

BAB IV
PENUTUP
Mata pelajaran PKL merupakan mata pelajaran baru yang dapat
memberikan warna tersendiri (trade mark) bagi SMK PK. Mata pelajaran
PKL merupakan hasil kolaborasi antara sekolah dengan dunia kerja
pasanganya sebagai aktualisasi dari program super link and match.

Pengembangan model belajar pada mata pelajaran PKL menekankan


pada kebebasan mengaktualisasikan dan mengekspresikan ide-ide kreatif
satuan Pendidikan dan dunia kerja sesuai dengan kompetensi keahlian,
situasi dan kondisi wilayah setempat (kearifan lokal) yang pada akhirnya
dapat mencapai tujuan lulusan yang siap bekerja,berwirausaha dan
melanjutkan Pendidikan.

Dengan tersusunnya Petunjuk Teknis Pembelajaran PKL ini


diharapkan dapat memberikan arah dan pedoman bagi seluruh stakeholder
yang terlibat dalam pengelolaan SMK PK. Apabila masih terdapat hal yang
belum sesuai harapan, maka petunjuk teknis ini akan menjadi perhatian
dan akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
LAMPIRAN

You might also like