You are on page 1of 14

MAKALAH

Pembelajaran Akidah Akhlak Kelas 1

Dosen pengampu: H. Yury Alam Fatahallah, LC, M. Ah

Disusun Oleh:

1. Siti Malihah

2. Siti Mursidah

SEKOLAH TIINGGI AGAMA ISLAM

K.H. ABDUL KABIER KUBANG PETIR SERANG

PGMI SEMESTER IV TAHUN AJARAN AKADEMIK 2021 2022


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunianya
kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada pemimpin bagi
umat dan teladan sepanjang hayat Rasulullah SAW, kepada seluruh sahabatnya, tabi`in,
tabi`ahum, serta umatnya yang senantiasa berusaha mengikuti jejak mulianya.

Makalah ini bertujuan untuk mengembangkan ilmu dan pengetahuan, serta


dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Aqidah Akhlak. Makalah
ini diharapkan bisa memberikan manfaat bagi kita semua khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi pembaca yang memerlukan informasi yang terkandung didalamnya.

Serang, 25 maret 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam UU No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS, yakni: Pendidikan adalah


usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Berdasarkan definisi di atas, penulis menemukan 3 (tiga) pokok pikiran utama


yang terkandung di dalamnya, yaitu: (1) usaha sadar dan terencana; (2) mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan
potensi dirinya; dan (3) memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.

Berdasarkan poin ke tiga di atas, pembelajaran Aqidah Akhlak harus diterapkan


di sekolah agar semua siswa mampuh mengaplikasikan keimanan dan amaliah sehari –
harinya sesuai dengan ajaran agama islam yang benar agar terhindar dari perilaku
kenakalan remaja yang marak terjadi di zaman sekarang.

Berdasarkan permasalahan di atas, penting bagi penulis untuk memaparkan lebih


lanjut mengenai permasalahan yang di tuangkan dalam makalah mengenai “Pengertian,
Karakteristik, Tujuan, dan Ruang Lingkup Pembelajaran Aqidah Akhlak di MI, MTs,
dan MA”.

B. Rumusan masalah

Dari latar belakang di atas, maka penulis uraikan beberapa rumusan masalah antara lain
sebagai berikut:

1. Apa pengertian pembelajaran Aqidah Akhlak?

2. Apa karakteristik pembelajaran Aqidah Akhlak?

3. Apa tujuan pembelajaran Aqidah Akhlak?

4. Apa ruang lingkup pembelajaran Aqidah Akhlak di MI, MTs, dan MA?
5. Apa problematika pembelajaran Aqidah Akhlak ddi MI, MTs, dan MA?

C. Tujuan penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui pembelajaran Aqidah Akhlak.

2. Untuk mengetahui pembelajaran Aqidah Akhlak.

3. Untuk mengetahui pembelajaran Aqidah Akhlak.

4. Untuk mengetahui pembelajaran Aqidah Akhlak di MI, MTs, dan MA.

5. Untuk mengetahui problematika pembelajaran aqidah akhlak ddi MI, MTs, dan MA.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Aqidah Akhlak

1. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan


pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik
agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap
dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik
agar dapat belajar dengan baik.
Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses
belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian
rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat
internal. Gagne dan Briggs (1979:3). Lebih lanjut, Gagne (1985) mengemukakan
teorinya lebih lengkap dengan mengatakan bahwa pembelajaran dimaksudkan untuk
menghasilkan belajar, situasi eksternal harus dirancang sedemikian rupa untuk
mengaktifkan, mendukung, dan mempertahankan proses internal yang terdapat dalam
setiap peristiwa belajar.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah


penciptaan suasana belajar yang diperankan oleh pendidik dengan serangkaian rencana
belajar yang melibatkan pendidik itu sendiri, peserta didik dan sumber belajar sehingga
terjadi pentransferan ilmu dan perubahan pada peserta didik baik segi afektif, kognitif
dan psikomotorik.

2. Aqidah dan Akhlak

Aqidah Akhlak merupakan dua pembahasan yang berbeda tetapi keduanya satu
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan. Aqidah membahas tentang
keyakinan, sedangkan Akhlak membahas tentang perbuatan.
Dalam bahasa Arab Aqidah berasal dari kata al-‘aqdu yang berarti ikatan, at-
tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-ihkaamu yang artinya
mengokohkan (menetapkan), dan ar-rabthu biquw-wah yang berarti mengikat dengan
kuat.

Sedangkan menurut istilah (terminologi): ‘Aqidah adalah iman yang teguh dan
pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya. Akhlak secara
terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara
sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak merupakan bentuk jamak
dari kata khuluk, berasal dari bahasa Arab yang berarti perangai, tingkah laku, atau
tabiat.

Berdasarkan pengertian di atas penulis simpulkan bahwa pembelajaran Aqidah


Akhlak adalah proses perubahan tingkah laku maupun pengetahuan antara guru dan
peserta didik di dalam kelas yang di dalamnya ada materi pelajaran Aqidah Akhlak.
Secara subtansial pembelajaran Aqidah Akhlak memberikan motivasi kepada peserta
didik untuk memahami dan mengimplementasikan keimanannya sehingga terbentuk
peribadi yang berakhlakul karimah.

Karakteristik Aqidah Akhlak

Setiap materi memiliki karakteristik tertentu yang dapat membedakannya materi


pelajaran agama aspek lainnya. Adapun karakteristik materi Aqidah dan Akhlak adalah
sebagai berikut:

1. Pembelajaran Aqidah dan Akhlak merupakan materi yang dikembangkan dari ajaran-
ajaran dasar yang terdapat dalam agama Islam yang bersumber dari Al-Quran dan Al-
Hadits.

2. Prinsip-prinsip dasar Aqidah adalah keimanan atau keyakinan yang tersimpul dan
terhujam kuat di dalam lubuk jiwa atau hati manusia yang diperkuat dengan dalil-dalil
naqli, aqli, dan wijdani atau perasaan halus dalam meyakini dan mewujudkan rukun
iman yang enam yaitu, iman kepada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-
Nya, hari akhir, dan iman kepada takdir. Prinsip-prinsip Akhlak adalah pembentukan
sikap dan kepribadian seseorang agar berakhlak mulia atau Akhlak Al-Mahmudah dan
mengeliminasi akhlak tecela atau akhlak Al-Madzmumah sebagai manifestasi
akidahnya dalam perilaku hidup seseoran g dalam berakhlak kepada Allah dan Rasul-
Nya, kepada diri sendiri, kepada sesama manusia, dan kepada alam serta makhluk lain.

3. Materi Aqidah dan Akhlak merupakan salah satu rumpun materi pembelajaran agama
di madrasah (Al-Qur’an Hadits, Aqidah Akhlak, Syari’ah/Fiqih Ibadah Muamalah dan
Sejarah Kebudayaan Islam) yang secara integratif menjadi sumber nilai dan landasan
moral spiritual yang kokoh dalam pengembangan keilmuan dan kajian keislaman,
termasuk kajian Aqidah dan Akhlak yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni
dan budaya.

4. Materi Aqidah dan Akhlaq tidak hanya mengantarkan peserta didik untuk menguasai
pengetahuan dan pemahaman tentang Aqidah dan Akhlaq dalam ajaran Islam,
melainkan yang terpenting adalah bagaimana peserta didik dapat mengamalkan Aqidah
dan Akhlaq itu dalam kehidupan sehari-hari. Materi Aqidah dan Akhlaq menekankan
keutuhan dan keterpaduan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku atau lebih
menekankan pembentukan ranah efektif dan psikomotorik yang dilandasi oleh ranah
kognitif.

5. Tujuan materi Aqidah dan Akhlaq adalah untuk membentuk peserta didik beriman
dan bertaqwa kepada Allah SWT serta memiliki akhlaq mulia. Tujuan inilah yang
sebenarnya merupakan misi utama diutusnya Nabi Muhammad SAW, untuk
memperbaiki akhlak manusia. Dengan demikian, pembelajaran Aqidah dan Akhlaq
merupakan jiwa pembelajaran agama Islam. Mengembangkan dan membangun akhlak
yang mulia merupakan tujuan sebenarnya dalam setiap pelaksanaan pembelajaran.
Sejalan dengan tujuan itu maka semua materi atau bidang studi yang diajarkan kepada
peserta didik haruslah memuat pembelajaran akhlak dan oleh karena itu setiap guru
mengemban tugas menjadikan dirinya dan peserta didiknya berakhlak mulia.

Tujuan Pembelajaran Aqidah Akhlak

Pendidikan Aqidah dan Akhlaq adalah upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan mengimani
Allah dan merealisasikannya dalam perilaku Akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan pengalaman dan
pembiasaan. Dalam kehidupan masyarakat yang majemuk dalam bidang keagamaan,
pendidikan ini juga diarahkan pada peneguhan aqidah di satu sisi dan peningkatan
toleransi serta saling menghormati dengan penganut agama lain dalam rangka
mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa.

Mata pelajaran Aqidah-Akhlak bertujuan untuk menumbuhkan dan


meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam Akhlaqnya yang terpuji,
melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta
pengalaman peserta didik tentang Aqidah dan Akhlaq Islam, sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang dan meningkat kualitas keimanan dan ketaqwaannya
kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang
lebih tinggi.

D. Ruang Lingkup Pembelajaran Aqidah Akhlak di MI, MTs, dan MA

Mata pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah berisi pelajaran


yang dapat mengarahkan kepada pencapaian kemampuan dasar peserta didik
untuk dapat memahami rukun iman dengan sederhana serta pengamalan dan
pembiasaan berakhlak Islami secara sederhana pula, untuk dapat dijadikan perilaku
dalam kehidupan sehari - hari serta sebagai bekal untuk jenjang pendidikan
berikutnya.

Ibn Maskawaih menyebut ada tiga hal pokok yang dapat dipahami sebagai materi
sebagai materi pendidikan akhlak, yaitu:

a. Hal-hal yang wajib bagi kebutuhan tubuh.

b. Hal-hal yang wajib bagi jiwa.

c. Hal-hal yang wajib sebagai hubungannya

Ruang lingkup mata pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Ibtidaiyah meliputi:

a. Aspek Aqidah (keimanan) meliputi:

1) Kalimat thayyibah sebagai materi pembiasaan, meliputi: Laa ilaaha illallaah,


basmalah, alhamdulillah, subhanallah, Allahu Akbar, ta’awudz, maasya Allah,
assalamu’alaikum, salawat, tarji’, laa haula walaa quwwata illa billah, dan istighfar.

2) Al-asma’ al-husna sebagai materi pembiasaan, meliputi: al-Ahad, al-Kha liq, ar-
Rahman, ar-Rahiim, as-Sami’, ar-Razzaaq, al-Mughnii, al-Hamid, asy-Sakuur, al-
Qudduus, ash-Shamad, al-Muhaimin, al-‘Azhiim, al-Kariim, al-Kabiir, al-Malik, al-
Bathiin, al-Walii, al-Mujiib, al-Wahhab, al-‘Aliim, ash-Zhaahir, ar-Rasyiid, al-
Haadi, as-Salaam, al-Mu’min, al-Latiif, al-Baaqi, al-Bashiir, al-Muhyi, al-Mumiit,
al-Qawii, al-Hakiim, al-Jabbaar, al-Mushawwir, al-Qadiir, al-Ghafuur, al-Afuww,
ash-Shabuur, dan al-Haliim.

3 Iman kepada Allah dengan pembuktian sederhana melalui kalimat tayyibah, al-asma’
al-husna dan pengenalan terhadap shalat lima waktu sebagai manifestasi iman
kepada Allah.

4) Meyakini rukun iman (iman kepada Allah, Malaikat - malaikat-Nya, Kitab - kitab-
Nya, Rasul-rasul-Nya, dan Hari akhir serta Qada dan Qadar Allah).
b. Aspek Akhlaq meliputi:

1) Pembiasaan akhlaq karimah (mahmudah) secara berurutan disajikan pada tiap


semester dan jenjang kelas, yaitu: disiplin, hidup bersih, ramah, sopan - santun,
syukur nikmat, hidup sederhana, rendah hati, jujur, rajin, percaya diri, kasih
sayang, taat, rukun, tolong-menolong, hormat dan patuh, sidik, amanah, tablig,
fathanah, tanggung jawab, adil, bijaksana, teguh pendirian, dermawan, optimis,
qana’ah, dan tawakal.

2) Mengindari akhlak tercela (madzmumah) secara berurutan disajikan pada tiap


semester dan jenjang kelas, yaitu: hidup kotor, berbicara jorok/kasar, bohong, sombong,
malas, durhaka, khianat, iri, dengki, membang kang, munafik, hasud, kikir, serakah,
pesimis, putus asa, marah, fasik, dan murtad.

c. Aspek adab Islami, meliputi:

1) Adab terhadap diri sendiri, yaitu:


adab mandi, tidur, buang air besar / kecil, berbicara, meludah, berpakaian, makan,
minum, bersin, belajar, dan bermain.

2) Adab terhadap Allah, yaitu: adab di masjid, mengaji, dan beribadah.

3) Adab kepada sesama, yaitu: kepada orang tua, saudara, guru, teman, dan tetangga.

4) Adab terhadap lingkungan, yaitu: kepada binatang dan tumbuhan, di tempat


umum, dan di jalan.

d. Aspek kisah teladan.

Aspek dari kisah teladan meliputi: Kisah Nabi Ibrahim mencari Tuhan, Nabi
Sulaiman dengan tentara semut, masa kecil Nabi Muhammad SAW, masa remaja
Nabi Muhammad SAW, Nabi Ismail, Kan’an, kelicikan saudara-saudara Nabi
Yusuf AS, Tsa’labah, Masithah, Ulul Azmi, Abu Lahab, Qarun, Nabi Sulaiman
dan umatnya, Ashabul Kahfi, Nabi Yunus, dan Nabi Ayub. Materi kisah-kisah
teladan ini disajikan sebagai penguat terhadap isi materi, yaitu akidah dan akhlak,
sehingga tidak ditampilkan dalam Standar Kompetensi, tetapi ditampilkan dalam
Kompetensi Dasar dan Indikator.

dengan sesama manusia.

2) Ruang lingkup Kurikulum Pendidikan Aqidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah dan


Madrasah Aliyah adalah sebagai berikut:
a. Aspek aqidah terdiri atas keimanan kepada sifat wajib, mustahil dan jaiz Allah,
keimanan kepada kitab Allah, Rasul Allah, sifat-sifat dan mukjizatnya dan hari akhir.

b. Aspek Akhlak terpuji yang terdiri dari atas khauf, taubat, tawadlu’, ikhlas, bertauhid,
inovatif, kreatif, percaya diri, tekad yang kuat, ta’aruf, ta’awun, tafahum, tasamuh, jujur,
adil, amanah, menepati janji dan bermusyawarah.

c. Aspek akhlak tercela meliputi kufur, syirik, munafik, namimah dan ghibah.

E. Problematika Pembelajaran Aqidah Akhlak di MI, MTs, dan MA

Terdapat beberapa contoh yang dapat dipaparkan dalam makalah ini, tentang
pengalaman wawancara kami dengan guru Aqidah Akhlak di MI Miftahul Huda
Tondomulyo Jakenan Pati yang terletak Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, Jawa
Tengah di, MTs Al- Khairiyah Jl. H. Naimun, RT.2/RW.11, Pd. Pinang, Kby. Lama,
Kota Jakarta Selatan dan MA Persis 19 Bentar JL. Guntur, RT 008/04, Paminggir, Garut
Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Hasil wawancara tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut:

a. Pembelajaran Akidah Akhlak di MI Miftahul Huda Tondomulyo Jakenan Pati


Kecamatan Jakenan, Kabupaten Pati, Jawa Tengah

b. Problematika pembelajaran akidah akhlak di Madrasah Ibtidaiyah Miftahul Huda


Tondomulyo Jakenan Pati diantaranya yaitu:

1) Problematika pada guru

Setiap guru seharusnya dapat mengajar di depan kelas. Dalam buku belajar dan faktor-
faktor yang mempengaruhinya mengemukakan tanggung jawab guru cukup banyak
yaitu meliputi hal-hal berikut ini:

a. Memberi bantuan kepada siswa dengan menceritakan sesuatu yang baik, yang dapat
menjamin kehidupannya.

b. Memberikan jawaban langsung pada pertanyaan yang diminta oleh siswa.

c. Memberikan kesempatan untuk berpendapat.

d. Memberikan evaluasi.

e. Memberikan kesempatan menghubungkan dengan pengalamannya sendiri.

2) Problematika pada sistem pengelolaan kelas dan metode pembelajaran.


Problematika yang dihadapi berikutnya adalah yang berkaitan dengan sistem
pengelolaan dan metode pengajaran. System pengelolaan yang diterapkan oleh sebuah
lembaga pendidikan terkadang mendatangkan problematika tersendiri. Sistem
pengelolaan terhadap sebuah lembaga atau yang penulis katakan dengan management
merupakan hal yang tidak kalah pentingnya. Bagaimana pemimpin lembaga tersebut
mengelola lembaganya merupakan salah satu hal yang juga akan ikut mempengaruhi
terhadap perjalanan pendidikan.

Pemimpin lembaga seharusnya dapat memanajemen dengan baik semua


komponen yang ada agar dapat menjadi satu kesatuan yang utuh. Mengusahakan
keserasian antara kegiatan tiap orang dan tiap pihak demi mencapai sasaran dan tujuan
bersama atau yang disebut dengan koordinasi merupakan inti manajemen.

Dengan adanya manajemen yang baik dari seorang pemimpin maka diharapkan
perjalanan pendidikan pada lembaga tersebut dapat berjalan dengan baik dan sesuai
dengan apa yang diinginkan. Dengan seperti itu maka problematika yang berkaitan
dengan manajemen akan dapat di minimalisir. Selain problematika yang berkaitan
dengan pengelolaan juga ada problematika yang berkaitan dengan metode pengajaran.
Terkadang metode yang diterapkan oleh guru tidak cocok bagi siswa dan siswa tidak
dapat menangkap pelajaran dengan baik. Masih amat banyak guru yang belum
memahami metode yang bagaimana yang harus ia terapkan dalam menyampaikan suatu
materi.

Sebelum menerapkan metode yang akan diterapkan seharusnya guru memahami


tugas pokoknya. Dengan mengetahui tugas pokoknya maka guru akan memiliki
tanggung jawab yang besar dan berusaha melaksanakan tugasnya dengan baik. Dalam
buku Wawasan Tugas Tenaga Guru dan Pembina Pendidikan Agama Islam Drs. Hadirja
Paraba menyampaikan tugas pokok guru antara lain:

a. Mengajar

b. Mendidik

c. Melatih

d. Menilai atau mengevaluasi

Dengan mengetahui tugas pokok seperti di atas tentunya guru akan berpikir apa
yang harus dilakukan sebagai pelaksanaan tugas pokoknya. Dalam hal mengajar yang
efektif ini Drs. Slameto dalam bukunya Belajar dan Faktor-faktor yang
mempengaruhinya juga menyampaikan syarat-syarat bagi mengajar yang efektif. Beliau
menyampaikan untuk melaksanakan mengajar yang efektif diperlukan syarat-syarat
sebagai berikut:

a. Belajar secara aktif baik mental maupun fisik.

b. Guru harus mempergunakan banyak metode pada waktu mengajar.

c. Motivasi, guru hendaknya memberikan motivasi yang tepat bagi anak.

d. Kurikulum yang baik dan seimbang.

e. Guru perlu mempertimbangkan perbedaan individual.

f. Selalu membuat perencanaan sebelum mengajar.

g. Sugesti yang kuat akan merangsang siswa untuk rajin belajar.

h. Guru memiliki keberanian menghadapi siswa-siswanya.

i. Guru dapat menciptakan suasana yang demokratis di sekolah.

j. Dalam penyampaian materi guru perlu memberikan permasalahan yang merangsang


anak untuk berfikir.

k. Pelajaran yang diberikan pada siswa perlu diintegrasikan.

l. Pelajaran di sekolah dihubungkan dengan kehidupan nyata di masyarakat.

m.Guru memberikan kebebasan pada siswa untuk dapat menyelidiki sendiri,


mengamati sendiri, belajar sendiri, memecahkan masalah sendiri.

n. Pengajaran remedial untuk mengulangi apa yang pernah disampaikan.

Dengan berbagai macam hal diatas, apabila dapat diterapkan dengan baik maka proses
pengajaran akan berjalan dengan baik dan efektif. Guru juga dapat menentukan metode
pengajaran yang sesuai dengan mata pelajaran yang disampaikanya.

3) Problematika pada anak didik

Problematika yang selanjutnya adalah problematika yang dihadapi oleh anak didik atau
siswa. Siswa juga mengalami banyak problem dalam belajarnya. Ada hal-hal yang dapat
mempengaruhi belajar siswa, yang secara umum ada dua faktor yang mempengaruhinya
yaitu faktor intern dan ekstern.
BAB III

PENUTUP

A Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pembelajaran Aqidah Akhlak adalah proses perubahan tingkah laku maupun


pengetahuan antara guru dan peserta didik di dalam kelas yang di dalamnya ada materi
pelajaran Aqidah Akhlak. Secara subtansial pembelajaran Aqidah Akhlak memberikan
motivasi kepada peserta didik untuk memahami dan mengimplementasikan
keimanannya sehingga terbentuk peribadi yang berakhlakul karimah.

2. Karakteristik pembelajaran Aqidah Akhlak merupakan ramuan dari Al- Qur’an dan
Hadist.

3. Tujuan pembelajaran Aqidah Akhlak untuk menumbuhkan dan meningkatkan


keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam Akhlaqnya yang terpuji, melalui
pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman
peserta didik tentang Aqidah dan Akhlaq Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang
terus berkembang dan meningkat kualitas keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah
SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

4. Ruang lingkup pembelajaran Aqidah Akhlak di MI, MTs, dan MA mencakup


Aqidah, Akhlak, adab dan kisah teladan

5. Problematika pembelajaran Aqidah Akhlak di MI, MTs, dan MA terdiri dari dua
faktor yaitu faktor internal dan eksternal.

B. Saran
Sebagai upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran Aqidah Aklak penulis
para pembaca makalah inidapat berkontribusi memberikan saran dan pendapatnya untuk
memperbaiki agar lebih baik kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

https://makanancirikhasmadura.wordpress.com/2016/11/24/makalah-pembelajaran-
aqidah-dan-strategi-pembelajaran/

http://emmabdkbandung.blogspot.co.id/2014/10/karakteristik-pembelajaran-akidah-
akhlak.html

http://simpleprincesz.blogspot.co.id/2012/12/pokok-bahasan-aqidah-akhlak-di-
mtsma.html

http://ngadiman-sakapurun.blogspot.co.id/2015/10/pembelajaran-akidah-akhlak-di-
madrasah.html

You might also like