Professional Documents
Culture Documents
Modul Praktikum Pemasaran Farmasi
Modul Praktikum Pemasaran Farmasi
PEMASARAN FARMASI
OLEH :
TIM DOSEN PEMASARAN FARMASI
MODUL PRAKTIK
PEMASARAN FARMASI
PRODI D III FARMASI
JURUSAN FARMASI
POLTEKKES KEMENKES TASIKMALAYA
MISI
1. Menyelenggarakan pendidikan DIII Farmasi yang kompeten sebagai Teknisi Farmasi
Klinik dan Komunitas.
2. Mengembangkan penelitian yang berkualitas di bidang kefarmasian.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat di bidang kefarmasian.
4. Membuat jejaring kemitraan dengan institusi lain dalam mendukung Tridharma
Perguruan Tinggi.
5. Memupuk jiwa kewirausahaan di bidang kefarmasian.
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya MODUL PRAKTIKUM
PENDAHULUAN
Visi Prodi DIII Farmasi yaitu “Menjadi Program Studi Terdepan Dalam Menghasilkan Ahli Madya Farmasi Yang
Unggul Sebagai Teknisi Farmasi Klinis Dan Komunitas Pada Tahun 2019”
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya MODUL PRAKTIKUM
1. BAGIAN AWAL
A. Halaman Judul
1. Judul Laporan, judul berisi tema/acara praktikum
2. Lambang Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya dengan diameter horizontal 3,5 cm,
Diameter Vertikal 4,5 cm.
3. Nama dan nomor mahasiswa. Nama ditulis lengkap dan tidak boleh disingkat, di
bawah nama dicantumkan nomor mahasiswa.
4. Instansi yang dituju ialah Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya,
dituliskan dengan huruf kapital tebal berurutan ke bawah secara simetris dengan
jarak satu sama lain 1 spasi.
5. Tahun pembuatan laporan, penulisan tahun ditempatkan dibawah kata Jurusan
Farmasi.
Contoh sampul muka dan halaman judul Laporan dapat dilihat pada lampiran.
2. BAGIAN UTAMA
A. Pendahuluan, merupakan suatu kesatuan yang harus memuat informasi mengenai latar
belakang penulisan laporan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat laporan.
B. Tinjauan Pustaka, berupa konsep teori sesuai dengan tema/acara praktikum (Analisis
Lingkungan pemasaran, marketing mix, segmentasi pasar, saluran pemasaran, digital
marketing)
C. Hasil dan Pembahasan, hasil disajikan hasil-hasil kegiatan praktek dalam bentuk
gambar, tabel atau grafik, dan tulisan. Gambar dan tabel disajikan dengan nomor yang
berurutan. Foto hasil penelitian dapat muncul dalam bab ini dengan jumlah yang sangat
terbatas jika dipandang sangat esensial untuk keperluan pembahasan. Tulisan yang
merujuk ke gambar atau tabel harus menyebutkan nomor gambar atau tabel yang
dirujuknya. Pembahasan merupakan interpretasi terhadap hasil kegiatan praktek yang
diperoleh. Pembahasan harus menggunakan bahasa Indonesia yang baku. Tidak
dibenarkan adanya pengulangan atas hal-hal yang telah ditulis sebelumnya. Hasil
pembahasan baik untuk proposal dan laporan realisasi kegiatan meliputi Analisis
Lingkungan pemasaran dan riset pasar, marketing mix, segmentasi pasar, digital
marketing dan saluran pemasaran.
D. Kesimpulan, Kesimpulan dapat dituliskan sebagai dua anak bab yang terpisah.
Kesimpulan merupakan suatu pernyataan singkat yang dirumuskan berdasarkan atas
Visi Prodi DIII Farmasi yaitu “Menjadi Program Studi Terdepan Dalam Menghasilkan Ahli Madya Farmasi Yang
Unggul Sebagai Teknisi Farmasi Klinis Dan Komunitas Pada Tahun 2019”
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya MODUL PRAKTIKUM
seluruh hasil praktek yang telah dilakukan, dituliskan dalam suatu paragraf dengan atau
tanpa rincian. Jika kesimpulan lebih dari satu, maka penulisannya menggunakan nomor
urut.
3. BAGIAN AKHIR
A. Daftar Pustaka
B. Lampiran
Lampiran berupa peta/bagan, tabel, atau gambar yang dapat disajikan dalam bentuk
lepas dari naskah Laporan. Lampiran memuat keterangan tambahan untuk melengkapi
Laporan. Jika lampiran dihilangkan, maka isi laporan tidak terganggu.
IV. Teknik Penulisan
Penulisan laporan mengikuti gaya (format) penulisan sebagai berikut :
a. Laporan dijilid soft cover berwarna merah marun.
b. Laporan dicetak pada satu muka kertas HVS 70 gram berwarna putih polos ukuran A4
dengan margin kiri 4 cm, sedangkan margin atas, bawah dan kanan masing-masing 3 cm.
c. Pilihan huruf yang digunakan adalah Times New Roman berwarna hitam dengan
ketentuan:
i. Judul. Judul pada cover dan lembar pengasahan seluruhnya huruf kapital tegak
dengan ukuran 14 yang ditulis tebal (bold)
ii. BAB. Nomor BAB ditulis menggunakan angka romawi kapital tebal didahului kata
BAB, kemudian di bawahnya ditulis judul BAB dengan huruf kapital tebal.
Penulisan nomor dan judul BAB menggunakan ukuran huruf 12.
iii. Anak BAB. Dimulai dengan angka arab diikuti dengan titik dan judul anak BAB.
Nomor anak BAB ditulis menggunakan angka arab tebal tanpa kata anak BAB dan
diikuti titik. Huruf pertama tiap kata berupa huruf kapital, dan seluruh kata ditulis
tebal dengan ukuran huruf 12. Anak BAB ditulis dari tepi kiri halaman.
iv. Isi/materi. Semua huruf berukuran 12, kecuali pada judul serta keterangan tabel
dan gambar digunakan huruf berukuran 10.
v. Nama dan nomor induk mahasiswa. Pada halaman muka ditulis menggunakan
huruf kapital dan angka dengan ukuran 14 cetak tebal tanpa kata NIM.
vi. Kata „Laporan‟, nama almamater, kota, dan tahun pada sampul muka dan halaman
judul ditulis menggunakan huruf kapital/angka tebal dengan ukuran 14.
vii. Khusus untuk sampul muka dan halaman judul menggunakan ukuran huruf 14
pada semua karakter yang ada.
Praktikum Pemasaran Farmasi Page 3
Visi Prodi DIII Farmasi yaitu “Menjadi Program Studi Terdepan Dalam Menghasilkan Ahli Madya Farmasi Yang
Unggul Sebagai Teknisi Farmasi Klinis Dan Komunitas Pada Tahun 2019”
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya MODUL PRAKTIKUM
Visi Prodi DIII Farmasi yaitu “Menjadi Program Studi Terdepan Dalam Menghasilkan Ahli Madya Farmasi Yang
Unggul Sebagai Teknisi Farmasi Klinis Dan Komunitas Pada Tahun 2019”
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya MODUL PRAKTIKUM
PERTEMUAN 1
KONSEP PEMASARAN
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa dapat mengidentifikasi konsep pemasaran di unit pelayanan kesehatan.
Visi Prodi DIII Farmasi yaitu “Menjadi Program Studi Terdepan Dalam Menghasilkan Ahli Madya Farmasi Yang
Unggul Sebagai Teknisi Farmasi Klinis Dan Komunitas Pada Tahun 2019”
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya MODUL PRAKTIKUM
3. Konsep penjualan : harus ada aktivitas penjualan dan promosi agar dikenal
konsumen (laba dari volume penjualan)
4. Konsep pemasaran : harus ada aktivitas pemasaran yang terpadu (laba dari
kepuasan pelanggan)
5. Konsep pemasaran beroriemtasi pada masyarakat : turut memperhatikan kesejahteraan
masyarakat sekitar
Visi Prodi DIII Farmasi yaitu “Menjadi Program Studi Terdepan Dalam Menghasilkan Ahli Madya Farmasi Yang
Unggul Sebagai Teknisi Farmasi Klinis Dan Komunitas Pada Tahun 2019”
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya MODUL PRAKTIKUM
PERTEMUAN II
ANALISIS LINGKUNGAN PEMASARAN
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa dapat mengidentifikasi analisis SWOT Perusahaan dan riset pasar
Visi Prodi DIII Farmasi yaitu “Menjadi Program Studi Terdepan Dalam Menghasilkan Ahli Madya Farmasi Yang
Unggul Sebagai Teknisi Farmasi Klinis Dan Komunitas Pada Tahun 2019”
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya MODUL PRAKTIKUM
Skema analisis SWOT dapat dilihat pada gb. 1 bahawa analisis SWOT
ditampilkan dalam matriks enam kotak, dua yang paling di atas adalah kotak faktor
eskternal yaitu peluang dan ancaman, sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor
internal, yaitu kekuatan dan kelemahan organisasi. Empat kotak lainnya, A, B, C, dan D,
merupakan kotak isu-isu stratejik yang timbul sebagai hasil kontak antara faktor-faktor
eksternal dan faktor-faktor internal. Keempat isu stratejik itu diberi nama (A)
Comparative Advantage, (B) Mobilization, (C) Investment/ Divestment, dan (D) Damage
Visi Prodi DIII Farmasi yaitu “Menjadi Program Studi Terdepan Dalam Menghasilkan Ahli Madya Farmasi Yang
Unggul Sebagai Teknisi Farmasi Klinis Dan Komunitas Pada Tahun 2019”
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya MODUL PRAKTIKUM
Control.
Gb. 1 Matriks Analisis SWOT
Visi Prodi DIII Farmasi yaitu “Menjadi Program Studi Terdepan Dalam Menghasilkan Ahli Madya Farmasi Yang
Unggul Sebagai Teknisi Farmasi Klinis Dan Komunitas Pada Tahun 2019”
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya MODUL PRAKTIKUM
Visi Prodi DIII Farmasi yaitu “Menjadi Program Studi Terdepan Dalam Menghasilkan Ahli Madya Farmasi Yang
Unggul Sebagai Teknisi Farmasi Klinis Dan Komunitas Pada Tahun 2019”
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya MODUL PRAKTIKUM
PERTEMUAN III
MARKETING MIX
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa mampu mengidentifikasi marketing mix.
Visi Prodi DIII Farmasi yaitu “Menjadi Program Studi Terdepan Dalam Menghasilkan Ahli Madya Farmasi Yang
Unggul Sebagai Teknisi Farmasi Klinis Dan Komunitas Pada Tahun 2019”
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya MODUL PRAKTIKUM
4. Promotion/ promosi adalah arus informasi / semua jenis kegiatan pemasaran untuk
mengarahkan seseorang atau organisasi agar menciptakan pertukaran dalam
pemasaran serta mendorong permintaan.
Visi Prodi DIII Farmasi yaitu “Menjadi Program Studi Terdepan Dalam Menghasilkan Ahli Madya Farmasi Yang
Unggul Sebagai Teknisi Farmasi Klinis Dan Komunitas Pada Tahun 2019”
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya MODUL PRAKTIKUM
PERTEMUAN IV
SEGMENTASI PASAR
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa mampu mengidentifikasi segmentasi pasar.
A. Segmentasi
Assauri (2012),membagi segmentasi menjadi empat variabel segmentasi
utama bagi konsumen. Variabel segmentasi yang umum digunakan adalah :
1. Segmentasi geografis digunakan untuk mengklasifikasikan pasar berdasarkan
lokasi yang akan mempengaruhi biaya operasional dan jumlah permintaan secara
Visi Prodi DIII Farmasi yaitu “Menjadi Program Studi Terdepan Dalam Menghasilkan Ahli Madya Farmasi Yang
Unggul Sebagai Teknisi Farmasi Klinis Dan Komunitas Pada Tahun 2019”
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya MODUL PRAKTIKUM
berbeda. Dalam segmentasi geografi, pasar dibagi menjadi unit geografis, seperti:
negara, provinsi, kota atau lingkungan. Segmentasi pasar ini dilakukan dengan
mengelompokkan konsumen menjadi bagian pasar menurut skala wilayah atau
letak geografis yang dapat dibedakan berdasarkan:
a. Wilayah Dapat diperoleh segmen pasar yang berupa pasar lokal, pasar regional,
pasar nasional, dan pasar luar negeri atau ekspor. Masing-masing pasar
berdasarkan wilayah ini berbeda-beda potensi dan cara menanganinya.
b. Iklim Dengan dasar ini, diperoleh segmen pasar yang berupa pasar daerah
pegunungan dan dataran tinggi serta pasar daerah pantai dan dataran rendah.
Masing-masing pasar berdasarkan iklim ini berbeda kebutuhan, keinginan, dan
preferensinya
c. Kota atau desa Dapat diperoleh segmen pasar yang berupa pasar daerah
perkotaan dan pasar daerah desa atau pertanian. Masing-masing segmen pasar
ini berbeda potensi serta motif, perilaku, dan kebiasaan pembeliannya
sehingga membutuhkan cara penanganan pemasaran berbeda.
2. Segmentasi demografis, pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan
variabel-variabel demografis seperti usia, ukuran keluarga, siklus kehidupan
keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, agama, ras, generasi
kewarganegaraan, dan kelas sosial. Variabel-variabel demografis adalah dasar yang
paling populer untuk membedakan kelompok-kelompok pelanggan.
3. Segmentasi psikografis, segmen pasar ini dilakukan dengan mengelompokkan
konsumen atau pembeli menjadi bagian pasar menurut variabel-variabel pola atau
gaya hidup (life style) dan kepribadian (personality). Sebagai contoh, segmen pasar
masyarakat yang bergaya hidup konsumtif dan mewah berbeda dengan segmen pasar
masyarakat yang bergaya hidup produktif dan hemat yang mementingkan kualitas
dengan harga yang relatif murah.
4. Segmentasi perilaku dilakukan dengan melakukan klasifikasi pasardalam kelompok-
kelompok yang dibedakan berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan atau respon
terhadap suatu produk.
Visi Prodi DIII Farmasi yaitu “Menjadi Program Studi Terdepan Dalam Menghasilkan Ahli Madya Farmasi Yang
Unggul Sebagai Teknisi Farmasi Klinis Dan Komunitas Pada Tahun 2019”
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya MODUL PRAKTIKUM
Pengelompokan yang baik harus dilakukan dengan prosedur yang tepat pula.
Kasali (1998) dalam bukunya “Membidik pasar indonesia : Segmentasi, Targeting
Positioning” menganjurkan prosedur segmentasi yang baik adalah sebagai berikut:
1. Kumpulkan informasi tentang produk, persaingan, dan konsumen.
2. Pelajari konsumen yang ingin dilayani dan tentukan basis segmentasi yang akan
digunakan. Semua jenis cara segmentasi tetap harus menjadi landasan berpikir,
tetapi dalam pelaksanaannya, untuk analisis harus mengambil salah satu basis yang
dikombinasikan dengan basis demografi.
3. Aplikasikan metodolagi untuk mengidentifikasikan sejumlah segmen.
4. Setelah data terkumpul, buatlah profil konsumen pada masing-masing segmen.
5. Pilih target segment yang paling potensial, baik dari segi besar, daya beli maupun
kemampuan perusahaan untuk melayaninya.
6. Kembangkan program-program pemasaran yang konsisten dengan yang dipilih
melalui program marketing mix.
7. Lakukan evaluasi dengan perbaiki program-program yang belum sejalan dengan
kebutuhan segmen.
B. Target Market
Dalam menetapkan target market perusahaan dapat mempertimbangkan lima pola,
dapat dijelaskan sebagai Berikut :
1. Single Segment Concentration.
Single Segment Concentration maksudnya adalah perusahaan dapat memilih satu
segmen saja.
2. Selective Specialization.
Selective Specialization maksudnya adalah perusahaan menyeleksi beberapa segmen.
Segmen yang dipilih mungkin tidak saling berhubungan atau membentuk sinergi,
tetapi masing – masing segmen menjanjikan uang.
3. Product Specialization.
Product Specialization maksudnya perusahaan berkonsentrasi membuat produk
khusus atau tertentu.
4. Market Specialization.
Visi Prodi DIII Farmasi yaitu “Menjadi Program Studi Terdepan Dalam Menghasilkan Ahli Madya Farmasi Yang
Unggul Sebagai Teknisi Farmasi Klinis Dan Komunitas Pada Tahun 2019”
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya MODUL PRAKTIKUM
C. Positioning
Positioning adalah image atau citra yang terbentuk di benak seorang konsumen
dari sebuah nama perusahaan atau produk. Posititioning adalah bagaimana sebuah
produk dimata konsumen yang membedakannya dengan produk pesaing. Dalam hal
ini termasuk brand image, manfaat yang dijanjikan serta competitive advantage. Dalam
mengkomunikasikan positioning sebuah produk perusahaan harus memperhatikan
faktor-faktor yaitu:
1. Be creative
Be craetif bahwa perusahaan harus kreatif untuk mencuri perhatian konsumen atau
target market.
2. Simplicity
Simplicity bahwa komunikasi yang disampaikan harus sesederhana dan sejelas
mungkin
3. Consistent yet flexible
Consistent yet flexible maksudnya adalah perusahaan harus konsisten dan melihat
kondisi.
4. Own, dominate, protect
Own, dominate, protect maksudnya adalah dalam komunikasi perusahaan harus
memiliki satu atau beberapa kata ampuh dibenak pelanggan
5. User their language
User their language maksudnya adalah dalam mengkomunikasikan positioning
perusahaan harus menggunakan bahasa pelanggan.
Visi Prodi DIII Farmasi yaitu “Menjadi Program Studi Terdepan Dalam Menghasilkan Ahli Madya Farmasi Yang
Unggul Sebagai Teknisi Farmasi Klinis Dan Komunitas Pada Tahun 2019”
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya MODUL PRAKTIKUM
Visi Prodi DIII Farmasi yaitu “Menjadi Program Studi Terdepan Dalam Menghasilkan Ahli Madya Farmasi Yang
Unggul Sebagai Teknisi Farmasi Klinis Dan Komunitas Pada Tahun 2019”
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya MODUL PRAKTIKUM
PERTEMUAN V
SALURAN PEMASARAN DAN DIGITAL MARKETING
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa mampu mengidentifikasi saluran pemasaran farmasi.
Visi Prodi DIII Farmasi yaitu “Menjadi Program Studi Terdepan Dalam Menghasilkan Ahli Madya Farmasi Yang
Unggul Sebagai Teknisi Farmasi Klinis Dan Komunitas Pada Tahun 2019”
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya MODUL PRAKTIKUM
B. Digital Marketing
Pemasaran digital (digital marketing) adalah suatu usaha untuk mempromosikan
sebuah merek dengan menggunakan media digital yang dapat menjangkau konsumen
secara tepat waktu, pribadi, dan relevan. Tipe pemasaran digital mencakup banyak
teknik dan praktik yang terkandung dalam kategori pemasaran internet. Dengan adanya
ketergantungan pemasaran tanpa internet membuat bidang pemasaran digital
menggabungkan elemen utama lainnya seperti ponsel, SMS (pesan teks dikirim melalui
ponsel), menampilkan iklan spanduk, dan digital luar.
Pemasaran digital turut menggabungkan faktor psikologis, humanis, antropologi,
dan teknologi yang akan menjadi media baru dengan kapasitas besar, interaktif, dan
multimedia. Hasil dari era baru berupa interaksi antara produsen, perantara pasar, dan
konsumen. Pemasaran melalui digital sedang diperluas untuk mendukung pelayanan
perusahaan dan keterlibatan dari konsumen. Tipe pemasaran digital meliputi :
1. Pemasaran internet : Email, Sender Score
2. Pemasaran tanpa internet : SMS, Iklan banner
Ada 2 strategi dalam digital marketing :
1. Tarik
Pemasaran digital ini melibatkan konsumen untuk mencari, melihat, dan
mengambil informasi secara langsung melalui situs atau mesin pencari. Konsumen
berperan aktif dalam mencari informasi yang dibutuhkan, biasanya terletak pada
situs atau website, blog, audio streaming, dll.
Kelebihan :
a. Tidak memerlukan teknologi canggih untuk mengirimkan konten, hanya
diperlukan untuk menyimpan atau menampilkannya.
b. Tidak ada batasan dari segi konten atau ukuran berkas karena semua
ditentukan oleh konsumen.
c. Kebebasan media yaitu perusahaan bebas menggunakan metode apa pun
untuk menarik konsumen.
Kekurangan :
a. Tidak ada personalisasi untuk menjaga pengunjung datang kembali.
b. Bersifat pasif karena mengandalkan mesin pencari.
c. Terbatasnya kemampuan untuk mengukur hasil pada konsumen.
Praktikum Pemasaran Farmasi Page 19
Visi Prodi DIII Farmasi yaitu “Menjadi Program Studi Terdepan Dalam Menghasilkan Ahli Madya Farmasi Yang
Unggul Sebagai Teknisi Farmasi Klinis Dan Komunitas Pada Tahun 2019”
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya MODUL PRAKTIKUM
2. Dorong
Pemasaran digital ini memberikan informasi kepada konsumen dengan
melihat atau menerima iklan digital secara aktif. Informasi dapat datang dalam
bentuk e-mail, panggilan ponsel, SMS (pesan teks dikirim melalui
ponsel),MMS (pesan multimedia), RSS (format feed web yang mendistribusikan
berita dan informasi), dan lain-lain.
Kelebihan :
a. Memilih sasaran konsumen secara khusus.
b. Pesan yang dikirim dapat disesuaikan dengan kriteria konsumen.
c. Melakukan pelacakan rinci tentang pilihan konsumen.
Kekurangan :
a. Memerlukan mekanisme dalam pengiriman pesan.
b. Pesan dapat dicegah oleh konsumen.
c. Timbulnya isu privasi akibat konsumen tidak tertarik dengan e-mail atau
SMS yang bersifat promosi dan iklan.
Visi Prodi DIII Farmasi yaitu “Menjadi Program Studi Terdepan Dalam Menghasilkan Ahli Madya Farmasi Yang
Unggul Sebagai Teknisi Farmasi Klinis Dan Komunitas Pada Tahun 2019”
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya MODUL PRAKTIKUM
Visi Prodi DIII Farmasi yaitu “Menjadi Program Studi Terdepan Dalam Menghasilkan Ahli Madya Farmasi Yang
Unggul Sebagai Teknisi Farmasi Klinis Dan Komunitas Pada Tahun 2019”
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya MODUL PRAKTIKUM
PERTEMUAN VI
MEDICAL REPRESENTATIVE
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa mampu memperagakan sebagai medical representative.
Visi Prodi DIII Farmasi yaitu “Menjadi Program Studi Terdepan Dalam Menghasilkan Ahli Madya Farmasi Yang
Unggul Sebagai Teknisi Farmasi Klinis Dan Komunitas Pada Tahun 2019”
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya MODUL PRAKTIKUM
Contoh : Assalamualaikum dr yan, apa kabarnya dok. Anak sehat , Kucingnya dah
beranak lagi dok…ha3x. dll.
2. Probing. Yaitu menggali pengalaman dokter dari ruang praktek.
Contoh percakapan:
Detailer :dr Yan, banyak ditemukan untuk kasus konstipasi ngak dok baik pada anak
maupun pada pasien dewasa.
Dokter Yan :Ada, emang kamu bawa obatnya
Detailer : tepat dokter, saya bawa dupaken untuk kasus konstipasi. Aman untuk
pasien. Bekerja alami. Feses yang keras akan melunak dalam waktu 24 jam.
Dokter Yan : Dupaken itu pencahar ya? isinya apa sih.
Detailer : bukan dokter, kerja dupaken alami sehingga tidak merusakan kolon. isinya
laktulosa. zat alami yang diperlukan oleh tubuh buat perbaikan kerja
kolon.
3. Closing. Yaitu penutup dari detailing tersebut.
Contoh :
Detailer : oke dokter Yan, kalo ada kasus konstipasi jangan lupa untuk dupaken
agar bisa diresepkan. Barang 1R aja dok perhari kalo ada kasusnya.
Dokter : oke saya bantu nanti kalo ada kasus. km bisa Bantu apa kesaya nanti ?
Detailer : dokter minta bantuan apa?
Dokter : minggu depan saya ada acara ilmiah di bali, tolongin registrasi saya ya.
Detailer : oke dokter. Siap
Detailing singkat. Yaitu jika detailer berpapasan dijalan dengan dokter yang terburu
buru mau jenguk pasien. Contoh ucapan : remainding aja dok, kalo ada kasus
konstipasi jangan lupa untuk dupaken nya.
Visi Prodi DIII Farmasi yaitu “Menjadi Program Studi Terdepan Dalam Menghasilkan Ahli Madya Farmasi Yang
Unggul Sebagai Teknisi Farmasi Klinis Dan Komunitas Pada Tahun 2019”
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya MODUL PRAKTIKUM
PERTEMUAN VII
ETIKA PEMASARAN FARMASI
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa mampu mengidentifikasi etika pemasaran farmasi.
Visi Prodi DIII Farmasi yaitu “Menjadi Program Studi Terdepan Dalam Menghasilkan Ahli Madya Farmasi Yang
Unggul Sebagai Teknisi Farmasi Klinis Dan Komunitas Pada Tahun 2019”
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya MODUL PRAKTIKUM
Visi Prodi DIII Farmasi yaitu “Menjadi Program Studi Terdepan Dalam Menghasilkan Ahli Madya Farmasi Yang
Unggul Sebagai Teknisi Farmasi Klinis Dan Komunitas Pada Tahun 2019”
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya MODUL PRAKTIKUM
PERTEMUAN VII
PENERAPAN PEMASARAN FARMASI
I. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa mampu melakukan pemasaran produk farmasi.
Visi Prodi DIII Farmasi yaitu “Menjadi Program Studi Terdepan Dalam Menghasilkan Ahli Madya Farmasi Yang
Unggul Sebagai Teknisi Farmasi Klinis Dan Komunitas Pada Tahun 2019”
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya MODUL PRAKTIKUM
merek, semakin besar kesempatan untuk meyakinkan dan menarik konsumen untuk
menggunakan merek tersebut. Oleh karena itulah perusahaan sering kali membuat
suatu acara atau mensponsori suatu acara yang dibuat oleh pihak lain
4. Pemasaran hubungan masyarakat (Marketing public relation) Perusahaan tidak
hanya harus berhubungan dengan pelanggan, pemasok, dan penyalur, tetapi juga
harus berhubungan dengan masyarakat, terutama yang berminat. Hubungan
masyarakat meliputi berbagai program untuk mempromosikan atau melindungi
citra atau produk perusahaan. Saat ini banyak perusahaan menerapkan pemasaran
hubungan masyarakat untuk mendukung promosi dan pembentukan citra produk
atau korporat.
Visi Prodi DIII Farmasi yaitu “Menjadi Program Studi Terdepan Dalam Menghasilkan Ahli Madya Farmasi Yang
Unggul Sebagai Teknisi Farmasi Klinis Dan Komunitas Pada Tahun 2019”
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya MODUL PRAKTIKUM
DAFTAR PUSTAKA
1. Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok
Gramedia.
2. Kotler P, 2006, Marketing Management, 12th ed, Pearson education, Inc, New Jersey.
6. Anonim, 2013, Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 76 tahun 2013, Iklan Alat Kesehatan
dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga, Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.
7. Anonim, 2016, Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Pencantuman Informasi Tanpa Bahan Tambahan Pangan Pada
Label Dan Iklan Pangan, Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI, Jakarta.
8. Anonim, 2016, Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia
Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan
Makanan Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Pedoman Teknis Pengawasan Iklan Kosmetika, Badan
Pengawasan Obat dan Makanan RI, Jakarta.
9. Anonim, 2017, Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia
Nomor 8 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pengawasan Periklanan Obat, Badan Pengawasan
Obat dan Makanan RI, Jakarta.
Visi Prodi DIII Farmasi yaitu “Menjadi Program Studi Terdepan Dalam Menghasilkan Ahli Madya Farmasi Yang
Unggul Sebagai Teknisi Farmasi Klinis Dan Komunitas Pada Tahun 2019”
Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya MODUL PRAKTIKUM
Visi Prodi DIII Farmasi yaitu “Menjadi Program Studi Terdepan Dalam Menghasilkan Ahli Madya Farmasi Yang
Unggul Sebagai Teknisi Farmasi Klinis Dan Komunitas Pada Tahun 2019”