You are on page 1of 9

Proposal bantuan kegiatan gerakan pengendalian penyakit prioritas

kardiovaskuler, diabetes melitus dan tuberculosis paru dalam rangka


hut upt puskesmas patas

Upt puskesmas patas


Dinas kesehatan kabupaten barito selatan
Tahun 2023

Bab i
Pendahuluan
A. Latar belakang
Negara indonesia memiliki pravalensi penyakit kardiovaskular berdasarkan
hasildari data riset kesehatan dasar (riskesdas) diperoleh data pada tahun 2018 kejadian
penyakit jantung dan pembuluh darah memiliki angka kejadian yang semakin meningkat
menurut diagnosis dokter Indonesia yaitu sebesar 1,5% atau berjumlah sekitar 1.017.290
dari penduduk indonesia tigadaerah di Indonesia dengan pravalensi tertinggi terdapat di
daerah kalimantan utara yaitu 2,2%, diy 2%, gorontalo 2% berdasarkan kelompok usia,
pada usia 45-54 tahun (2,4%), usia 55-64 tahun (3,9%),usia 65-74 tahun (4.6%)
sedangkan usia lebih dari 75 tahun lebih banyak terkena penyait kardioaskular dengan
presentase sebanyak 4.7% (badan penelitian dan pengembangan kesehatan, 2019).
Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian tertinggi. Secara global
17,5 juta penduduk meninggal karena penyakit jantung. Kematian akibat penyakit
jantung sebanyak 80% di negara berpendapatan rendah dan menengah. Organisasi
kesehatan dunia pun menyatakan bahwa sejak tahun 1990, lebih banyak orang di seluruh
dunia meninggalkarena penyakit jantung koroner (pjk) disbanding penyebab lainnya.
Timbulnya penyakit ini dilatarbelakangi dari gaya hidup, polamakan serta
kebisaan yang kurang baik berdampak pada meningkatnya jumlah pasien sakit jantung
dan gangguan kardiovaskular, untuk itu deteksi dini penting dilakukan guna menekan
angka kematian akibat sakit jantung dan pembuluh darah, salah satu metode
pendeteksiannya berupa pemeriksaan di laboratorium kateterisasi (catheterization
laboratory).
Berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk menekan kasus diabetes
melitus di indonesia, salah satunya dengan cara mengedukasi. Namun, menurut pusat
data dan informasi kementerian kesehatan, tingkat ketidak patuhan penderita diabetes
mellitus masih memiliki angka yang cukup tinggi untuk tahun 2018. Hal ini dibuktikan
pada data prevelensi konsumsi makanan dan minuman manis, yang mana 47,8% respon
den mengonsumsi makanan manis 1-6 kali/minggu dan hanya 12% respon den
mengonsuminya<3-5 kali perbulan. Selainitu, prevelensi aktivitas fisik di indonesia pada
tahun 2018 yaitu 66,5 % yang mana mengalami penurunan dibandingkan pada tahun
2013 dengan jumlah 73,9% (kemenkes ri, 2020).
Diabetes melitus adalah penyakit gangguan metabolik yang disebabkan oleh
gagalnya organ pancreas dalam memproduksi hormon insulin secara memadai. Penyakit
ini bias dikatakan sebagai penyakit kronis karena dapat terjadisecara menahun.
Berdasarkan penyebabnya diabetes melitus di golongkan menjadi tiga jenis, diantaranya
diabetes melitustipe 1, tipe 2 dan diabetes mellitus gestasional (kemenkes ri,
2020).penderita DM wilayah kerja UPT Puskesmas Patas sejumlah 46 orang.

Makadari itu kami petugas kesehatan mencoba membantu dan bekerja sama
dengan pihak PT. MUTU dalam bentuk pengendalian pengendalian penyakit prioritas
kardiovaskuler dan diabetes melitus ini.diharapkan, suatu kegiatan pemeriksaan
kesehatan gratis yang dikelola secara optimal dan terorganisir dapat mengemas misi
pendidikan, dan puskesmas dalam melakukan promosi kesehatan bagi masyarakat yang
membutuhkan, dimana pada akhirnya akan menuju perbaikan taraf hidup serta
peningkatan kesejahteraan jangka panjang yang mandiri dan terarah di wilayah kerja
puskesmas patas oleh sebab itu diharapkan peranserta dari berbagai pihak baik dari
puskesmas maupun dari lintas sektor untuk ikut berpartisipasi.
Tuberkulosis (tb) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteridari
mycobacterium tuberculosis, yang mempengaruhiparu-paru. Tb merupakan salah satu
penyakit tertua yang diketahui mempengaruhi manusia menja dipenyebab utama
kematian di seluruh dunia (kasper, 2010).penderita tb wilayah kerja upt puskemas patas
berjumlah 27orang.

B. Tujuan
Tujuandari proposal ini adalah agar PT.MUTU dapat membantu dan berparti
sipasi dalam pengendalian penyakit prioritas kardiovaskuler, diabetes melitus dan
tuberculosis paru di wilayah UPT Puskesmas Patas tahun 2023.

Bab ii
Tinjauan Teori
A. Pengertian kardiovaskuler, diabetes melitus dan TB
Penyakit kardiovaskular adalah penyakit yang disebabkan adanya gangguan
pada jantung dan pembuluh darah. Contoh penyakit kardiovaskular yang umum ada
serangan jantung, aritmia, gagal jantung, hingga stroke. System kardiovaskular terdiri
dari jantung, pembuluh darah, dan darah. Fungsi utama system ini adalah untuk
mengangkut nutrisi dan darah yang mengandung banyak oksigen menuju seluruh tubuh,
serta membawa darah oksigenasi kembali keparu-paru.
Sesuai fungsi dari system kardiovaskular yang bertanggung jawab untuk
mengirimkan darah keberbagai bagian tubuh, berikut ini organ dan jaringan yang
membentuk system tersebut:
 Jantung: sebuah pompa berotot yang mendorong darah keseluruh tubuh.
 Sistem tertutup pembuluh darah, pembuluh ini meliputi:
Arteri: pembuluh yang membawa darah dari jantung.
Vena: pembuluh yang membawa darah kembali kejantung.
Kapiler: pembuluh kecil yang bercabang dari arteri untuk mengalirkan darah
keseluruh jaringan tubuh.
Sedangkan, diabetes melitus adalah suatu gangguan metabolism kronis dengan
multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan
gangguan metabolism karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat dari insufisiensi
fungsi insulin.
Secara umum, pengertian penyakit diabetes dibedakan menjadi duajenis, yaitu
diabetes tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 ini terjadi karena system kekebalan tubuh
penderita menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin.
Hal inilah yang mengakibatkan peningkatan kadar glukosa darah, sehingga terjadi
kerusakan pada organ-organ tubuh.
Sedangkan pada diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang lebih sering
terjadi. Diabetes jenis ini disebabkan oleh sel-seltubuh yang menjadi kurang sensitive
terhadap insulin, sehingga insulin yang dihasilkan tidak dapat digunakan dengan baik.
Meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya para lansia dan informasi
tentang pentingnya pemeliharaan kesehatan diri serta memper erat hubungan
kekeluargaan antara tenaga kesehatan dengan masyarakat di wilayah kerja upt
puskesmas patas.

Penyakit tuberkulosisparu (tb paru) merupakan salah satujenis penyakit menular


yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis dimana seseorang dapat
tertular melalui percikan ludah (droplet) ketika penderita tb batuk, bersin, berbicara
ataupun meludah.1 meskipun penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang dapat
diobati, tb paru masih tetap menjadi masalah kesehatan global yang utama.

B. Akibat kardiovaskuker, diabetes melitus dan TB


Penyakit dapat muncul dari gangguan yang terjadi pada system kardiovaskular.
Terdapat beberapa penyakit dan penyebab yang dapat membuat penyakit yang
membahayakan. Berikut ini adalah beberapa penyakit karidovaskular serangan jantung,
aritmia, gagal jantung, hingga stroke.
Sedangkan, diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya 
Kadar gula darah. Glukosa merupakan sumber energy utama bagi sel tubuh manusia. Akan
Tetapi, pada penderita diabetes, glukosa tersebut tidak dapat digunakan oleh tubuh.factor
Faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena diabetesmelitus:
 Sering merasa haus
 Mudahlelah
 Lebih sering buang air kecil dari pada biasanya, terutama pada malam hari
 Penurunan berat badan dan kehilangan massa otot
 Gatal di sekitar penis atau vagina
 Penyembuhan luka terasa lambat
 Sering mengalami sariawan
 Penglihatan kabur
Penyebab utama tuberkulosis adalah bakteri yang disebut mycobacterium
tuberculosis. Selainitu, ada sejumlah factor risiko yang meningkatkanpeluang anda
tertularbakteripenyebab penyakit tbc meliputi: menderita diabetes, penyakit ginjal stadium
akhir, atau kankertertentu.
Membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di wilayah upt
puskesmas patas. Dengan adanya pengendalian penyakit prioritas kardiovaskuker, diabetes
melitus dan tb ini diharapkan masyarakat terdorong untuk selalu memeriksakan diri kepustu
atau puskesmas terdekat.

C. Pencegahan kardiovaskuler, diabetes melitus dan tb


Komplikasi penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama morbiditas dan
mortalitas pada pasien diabetes melitus. Sebagai salah satuupaya untuk mencegah dan
mengurangi risiko tersebut, american diabetes associaton (ada) merekomendasikan
pemberian statin, antiplatelet, dan anti hipertensi pada pasien diabetes melitus.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat profil penggunaan obat untuk pencegahan
penyakit kardiovaskular pada pasien diabetes mellitus rawat jalan.

Dengan demikian, secara keseluruhan penggunaan obat pencegahan penyakit


kardiovaskular pada pasien diabetes melitusmasihbelum optimal. Penelitian lebih lanjut
diperlukan untuk mengidentifi kasifaktor-faktor yang membatasi penggunaan obat
pencegahan primer maupun sekunder penyakit kardiovaskular pada pasien diabetes
melitus.
Pemberian vaksin ini disarankan sebelum bayi berusia 2 bulan. Pencegahan juga dapat
dilakukan dengan menghindari kontak dengan orang yang sedangsakit dan memakai
masker saat berada di tempat ramai.

B. Penanganan kardiovaskuler, diabetes melitus dan tb


Lakukanlah pemeriksaan rutin kedokter spesialis dalam dan dokter spesialis
jantung setiap bulannya.dokter akan menanyakan riwayat keluhan secara lengkap,
melakukan pemeriksa anfisik, dan pemeriksaan penunjang yang relevan seperti tes
darah lengkap, fungsi ginjal, fungsi hati, gula darah puasa/sewaktu, tes ekg, usg
jantung, dan sebagainya sehingga dokter dapat menentukan tatalaksana selanjutnya
termasuk melanjutkan pengobatan.
Berikut beberapaanjuran yang dapat dilakukan, seperti:
 Mengonsumsi diet yang baik untuk penderita hipertensi dan diabetes melitus.
 Mengonsumsi obat secara rutin atas anjuran dokter.
 Berolahraga rutin 3-5x/minggu.
 Mengelola stress dengan baik.

Bab iv
Penutup
Besarharapan kami dengan adanya proposal ini diharapkan bank kalteng dapat
membantu dan berpartisipasi dalam pengendalian penyakit tidak menular ( PTM )
diWilayah kerja UPT Puskesmas Patas tahun 2023.

Menyetujui,
Promkes UPT Puskesmas Patas Kepala UPT Puskesmas Patas

Kartika indah putri, SKM dr. H. MAS’UD RUGA IDRIS, M.Si


Nip.19971230 202203 2 011 NIP. 19711005 201503 1 001

Struktur Kepanitiaan
Acara pengendalian penyakit prioritas
Di wilayah UPT Puskesmas patas bersama PT. MUTU
1. Penanggungjawab acara
dr. H. Mas’ud ruga idris
2. Ketua pelaksana
Ambardi, SE
3. Sekretaris
Refanrahmaddillah utama, amd.kl
4. Bendahara
Nilawahyuningsih, a.md.kep

5. Seksi
- Seksi acara oleh yulinaarainy, a.md.keb
- Seksi perlengkapan oleh andre irawan, s.kep.,ners
- Seksi dokumentasi dan absensi oleh refan rahmaddillah utama, amd.kl
- Seksidekorasi oleh epi cintami, s.kep.,ners
- Seksikonsumsi oleh iismuniarti, a.md.kep
- Penanggung jawab pengobatan oleh dr. Gilang aria santosa
- Penanggung jawab senam kesehatan masyarakat oleh nila wahyuningsih, a.md.kep
- Penanggung jawab penerima tamu evy susilawati, s.kep.,ns

Kebutuhan anggaran biaya


Diluar anggaran
1. Kegiatan senam kesehatan masyarakat
a) Instruktur senam Rp. 500.000
2. Pengobatan gratis RP. 10.000.00
3. Pembelian bahan leb gds,coles,ua Rp. 9.000.00
4. Petugas dokter 2, perawat 4,leb 2, Rp. 10.000.00
5. Doorprize ( berlogokan pt. Mutu ) Rp. 4.000.000
6. Perlengkapan
a) Sewa tenda 2 buah Rp. 3.000.000
b) Soundsistem + ongkos antar Rp. 2.500.000
c) Sewa tenda panggung + dekorasi Rp. 2.000.000
7. Konsumsi
a) Penyediaan snack untuk peserta( 300 peserta)
Dan makan petugas Rp. 10.000.000

Jumlah total Rp. 51.000.000

You might also like