You are on page 1of 87

Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

BAB 3
INSTRUMENTASI

3.1 Umum
Pembangunan Bendungan Beringin Sila sangat diperlukan dalam
rangka pengembangan infrastruktur irigasi untuk mendukung ketahanan
pangan nasional dan penyediaan air baku di wilayah Kabupaten Sumbawa
khususnya Kecamatan Utan dan Kecamatan Buer disamping memiliki
manfaat lain dalam rangka pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bendungan dibangun sesuai desain telah memenuhi kriteria-kriteria angka
keamanan (Safety Factor) yang memadai, dengan mempertimbangkan
faktor-faktor Tekanan Hidrostatik, Gaya Angkat-Geser, Tekanan Angin,
Hidrodinamik, Gempa bumi, Perubahan Temperatur, dll. dengan prinsip dasar
bagaimana meminimalkan deformasi yang terjadi sehingga penurunan,
pergeseran (Settlement-Defleksi) selalu dapat terkontrol, berada dalam batas
yang diijinkan.
Pemeliharaan (maintenance) merupakan hal yang wajib dilakukan untuk
menjaga keberlangsungan operasi dan keamanan bendungan. Kegiatan
pemeliharaan (maintenance) tersebut dimaksudkan untuk mengetahui
secara dini gejala pergerakan dan perubahan-perubahan yang dapat
membahayakan struktur bendungan, bangunan utama lainnya, maupun
terhadap hal-hal yang dapat mengancam keselamatan jiwa manusia
sehingga perlu dilakukan tindakan preventif guna menghindari kerusakan
dan atau kerugian yang lebih besar.
Berdasarkan statistik dan penelitian para ahli, menyatakan bahwa lebih
kurang 85% kerusakan bendungan adalah disebabkan oleh pengaruh
hidraulik dan rembesan air, yang biasanya sulit dihitung secara teliti, hal ini
berarti bahwa desain suatu bendungan tidak semuanya dapat dihitung
secara teoritis. Oleh karena itu perlu dibuatkan petunjuk pelaksanaan
pengukuran instrumentasi geoteknik pada suatu bendungan secara benar.
Selain itu pelaksana perlu memahami prinsip-prinsip dasar instrumentasi,

3-1
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

termasuk jenis instrumen, serta bagaimana cara pengoprasian instrumen


tersebut.

3.2 Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Melaksanakan pengawasan teknis terhadap pelaksanaan pekerjaan
konstruksi yang dilaksanakan oleh penyedia jasa pemborongan (kontraktor)
dalam membantu Satuan Kegiatan Pembangunan Bendungan III (Paket – I
dan Paket – II), SNVT Pembangunan Bendungan BWS Nusa Tenggara I, Prov.
NTB, Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I, dalam melakukan pengawasan
teknik dan pengadministrasian pekerjaan agar dapat dicapai hasil
pelaksanaan pekerjaan dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan
sesuai dengan persyaratan ketentuan yang ada dalam Dokumen Kontrak.
Jenis layanan penyedia jasa yang dimaksudkan dalam pekerjaan ini
adalah berupa bantuan teknis untuk pengawasan teknis yang akan
dilaksanakan oleh pihak kontraktor.
b. Tujuan
Untuk memperoleh suatu hasil produk pelaksanaan pembangunan
yang memenuhi syarat sesuai spesifikasi teknis.

3.3 Data Teknis Bendungan


Manfaat Pembangunan
Dengan di bangunnya Bendungan Beringin Sila akan didapat manfaat
sebagai berikut :
a. Manfaat irigasi :
- Peningkatan intensitas tanam daerah irigasi Beringin Sila eksisting seluas
2.400 Ha
- Pengembangan daerah irigasi Beringin Sila kiri seluas 600 Ha
- Pengembangan daerah irigasi Beringin Sila kanan seluas 500 Ha
b. Penyediaan air baku sebesar 76 Liter/detik untuk penduduk Kecamatan
Utan dan Kecamatan Buer
c. Potensi PLTM dengan kapasitas terpasang sebesar 1 x 1.400 Kw
d. Pengembangan Pariwisata

3-2
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Data Teknis
 Waduk
- Kapasitas Tampungan (FWL) : 32,75 Juta m3
- Kapasitas Tampungan (NWL) : 27,46 Juta m3
- Kapasitas Tampungan (LWL) : 6,74 Juta m3
- Kapasitas Tampungan Efektif : 20,72 Juta m3
- Kapasitas Tampungan mati : 6,00 Juta m3
- Elevasi sedimen (m) : Elv 94 m
- Elevasi Muka air rendah, LWL (m) : Elv 95 m
- Elevasi Muka air Normal, NWL (m) : Elv 116 m
- Elevasi Muka air Tinggi, HWL (m) : Elv 118,21 m (Q 1000)
- Elevasi Muka air Banjir, FWL (m) : Elv 120,08 m (QPMF)

 Daerah Pengaliran Sungai


- Nama sungai : Sungai Beringin Sila / Brang
utan
- Luas DPS : 61,50 Km
- Panjang sungai : 17,53 Km
- Luas Genangan waduk Elv. 116,00 : 126 Ha
- Hujan Rerata tahunan : 1.390 mm
- Debit air rancangan kala ulang 25 th : 269,15 m3/detik
- Debit air rancangan kala ulang 1000 th : 512,00 m3/detik
- Debit air rancangan kala ulang PMF : 1.290,15 m3/detik
 Bendungan Utama
- Tipe Bendungan : Urugan Zonal dengan inti tegak
- Elevasi Puncak Bendungan : + 122,00 m
- Elevasi Dasar Sungai : + 62,00 m
- Elevasi Dasar Pondasi : + 50,50 m
- Tinggi Bendungan : 71,50 m
- Panjang Puncak : 787,58 m
- Lebar Puncak : 12,00 m
- Kemiringan hulu : 1 : 2,50
- Kemiringan : 1 : 2,25
3.4 Lingkup Pekerjaan Instrumentasi
3-3
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Pekerjaan Tenaga Ahli Instrumentasi Konsultan Supervisi Pembangunan


Bendungan Beringin Sila (Paket – I dan Paket – II) Di Kabupaten Sumbawa
meliputi pengawasan pekerjaan, yang terdiri dari :
1. Pengawasan Pembangunan Bendungan Utama,
2. Pengawasan Pembangunan Bangunan Pengelak,
3. Pengawasan Pembanguan Bangunan Pelimpah (Spillway)
4. Pengawasan Pembangunan Bangunan Pengambilan
5. Pengawasan Pembangunan Bangunan Cofferdam
6. Pengawasan Pemasangan Alat Instrumentasi pada Pondasi dan Tubuh
Bendungan
7. Pengawasan Pemasangan Alat Pengukuran Penunjang pada
Bangunan Terminal, sesuai dengan yang tertera dalam Spesifikasi
Teknik dan Gambar
Secara rinci setiap item pekerjaan diatas terdiri atas :
1. Kegiatan persiapan
a. Menyusun program kerja, lokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan
pengawasan.
b. Memeriksa time schedule (bar chart, s-curve) yang diajukan
kontraktor pelaksana dan selanjutnya diteruskan kepada pemimpin
kegiatan untuk mendapatkan persetujuan.
2. Kegiatan Pengawasan lapangan
a. Menugaskan tenaga-tenaga pengawas lapangan dilokasi
pelaksanaan fisik secara penuh sesuai kebutuhan selama masa
pelaksanaan konstruksi sampai dengan selesai pelaksanaan Serah
Terima seluruh pekerjaan fisik
b. Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan
lapangan, koordinasi dan inspeksi kegiatan-kegiatan pembangunan
agar pelaksanaan teknis maupun administrasi tekniks yang dilakukan
dapat secara terus menerus sampai pada pekerjaan diserahkan.
c. Mengawasi kebenaran/akurasi ukuran, kualitas dan kuantitas bahan
atau komponen yang digunakan dalam pelaksanaan pembangunan
fisik.

3-4
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

d. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas bahan atau


komponen bangunan, peralatan dan perlengkapan selama
pekerjaan pelaksanaan dilapangan atau ditempat kerja lainnya.
e. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang
cepat dan tepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai
jadwal yang ditetapkan.
f. Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau
pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya, waktu
pekerjaan, dan ketentuan kontrak, untuk mendapatkan persetujuan
dari pemimpin kegiatan.
g. Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan,
penambahan biaya, waktu pekerjaan, dan tidak menyimpang dari
kontrak, dapat langsung disampaikan ke kontraktor dengan
pemberitahuan tertulis kepada pengelola kegiatan.
h. Memberikan bantuan dan petunjuk kepada kontraktor dalam
mengusahakan perijinan sehubungan dengan pelaksanaan
pembangunan.
i. Mengkoordinir penyelenggaraan rapat lapangan berkala, dengan
unsur penanggung jawab kegiatan dan pemerintah setempat,
perencana dan pemborong. Rapat tersebut bertujuan untuk
membicarakan masalah yang timbul dalam pelaksanaan, membuat
risalah rapat dan dikirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan
serta sudah diterima paling lambat 1 minggu kemudian.
3. Review Desain
Jika diperlukan modifikasi/penyesuaian desain untuk pelaksanaan
pekerjaan konstruksi karena perubahan topografi, geologi atau dengan
alasan teknis tertentu, maka konsultan harus menyiapkan gambar-
gambar perubahan berikut justifikasi teknis, analisis struktur dan
menyiapkan perhitungan RAB perubahan, selanjutnya dilakukan
pembahasan dengan pihak pengguna jasa untuk mendapatkan
persetujuan.
4. Kegiatan Pelaporan
a. Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis
teknologi kepada pemimpin kegiatan mengenai presentase volume
3-5
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

dan nilai bobot bagian-bagian pekerjaan yang akan dan telah


dlaksanakan oleh kontraktor.
b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan dan
dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.
c. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh
kontraktor terutama yang mengakibatkan tambahan atau
berkurangnya pekerjaan dan juga perhitungan serta gambar
konstruksi yang dibuat oleh kontraktor (shop drawing).
5. Penyiapan Dokumen
a. Menerima dan menyiapkan berita acara penyelesaian pekerjaan di
lapangan, serta untuk keperluan pembayaran angsuran.
b. Memeriksa dilapangan dan menyiapkan daftar volume dan nilai
pekerjaan, serta penambahan atau pengurangan pekerjaan, serta
penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan
pembayaran.
c. Mempersiapkan berita acara kemajuan pekerjaan, penyerahan
pertama dan kedua.
d. Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan
(asbuilt drawing) sebelum serah terima pertama.
e. Menyusun daftar cacat / kerusakan sebelum serah terima pertama
dan menyelesaikan perbaikan pada masa pemeliharaan
6. Sertifikasi Pengisian Bendungan

3.5 Lokasi Proyek

Lokasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila secara administratif berada di


Desa Tengah Kecamatan Utan Kabupaten Sumbawa dengan koordinat :
8°27'18.85"LS - 117°07'37.36" BT. Lokasi Pembangunan dapat dilahat pada
Gambar 2.1 dibawah ini.

3-6
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.1 Peta Lokasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

3-7
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

3.6 Jenis Instrumen Rencana


Berdasarkan gambar kontrak dan spesifikasi teknis yang ada, peralatan
instrument bendungan yang akan dipasang di timbunan dan pondasi serta
daerah sekitarnya diuraikan sebagai berikut :
a. Vibrating Wire Piezometer dipasang di Fondasi sejumlah 8 buah
b. Vibrating Wire Piezometer dipasang di Timbunan sejumlah 24 buah.
c. Stand Pipe Piezometer sejumlah 6 buah
d. Seapage water measuring device (V Notch) dipasang sejumlah 1 buah
e. Inklinometer kombinasi dengan multilayer settlement dipasang 3 unit.
f. Crest settlement point berjumlah 22 buah
g. Surface settlement point berjumlah 41 buah
h. Observation well sejumlah 8 buah.
i. Automatic water level recorder (AWLR) sejumlah 3 Unit
j. Peil schall 2 Unit
k. Stasiun Klimatologi 1 Unit
l. Strong Motion Accelerograph 3 Unit

3.7 Lokasi Pemasangan


Penyebaran pemasangan instrument terbagi menjadi beberapa lokasi yaitu :
a. Fondasi bendungan.
b. Timbunan bendungan
c. Lereng bendungan
d. Daerah tebing kanan dan kiri sebelah hilir bendungan.
e. Daerah hilir bendungan.
f. Daerah Hulu bendungan

Tabel 3.1 Daftar Rencana Instrumen Bendungan dan Lokasi Pemasangan

No Instrumentasi Tipe Jumlah Lokasi Keterangan

1 Pemantau Deformasi

Eksternal:

Reference BM-1 Sandaran Kiri


Lokal 2 bh
Monument/Bench BM-CL Depan Gardu

3-8
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Mark (BM) Pandang

11 bh Maindam Upstream
Crest Settlement
Lokal 11 bh Maindam Downstream
Survey Points

Surface Settlement 11 bh Maindam Upstream


Lokal Downstream
Surface Point 30 bh Maindam

Internal:

 1 Datum dan 8
STA +435 Multilayer plate
Multi Layer Ring & 34 bh +  1 Datum dan 14
Settlement Plate 3 datum STA +615 Multilayer plate
Measuring Equipment Magnet  1 Datum dan 12
STA + 755 Multilayer plate

STA +435
Kombinasi Inklinometer
Lokal 3 bh STA +615
dan Multilayer
STA + 755
Pemantau Tekanan Air
2
Pori
Vibrating
12 bh 2 PP, 6 P
Vibrating Wire Wire Maindam
Piezometer Piezomet STA +220
18 bh 4 PP, 10 P
er Maindam
STA 0+340
12 bh 2 PP, 8 P
Maindam
STA +440

3 Pemantau Rembesan

Di kaki

V-notch Lokal 1 bh bendungan


hilir

3-9
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Pemantau Muka Air


4
Tanah

Kaki
Observation Well Lokal 8 bh
bendungan

2 bh Sta 0+460 Filter hilir


Standpipe Piezometer
Lokal 2 bh Sta 0+620 Rockfiil hilir
(SPZ)
2 bh Sta 0+780
- Puncak

Strong Motion Maindam

Accelerograph Lokal 3 bh - Lereng Hilir


- Kaki
Bendungan hilir

5 Pemantau Hidrologi

1 bh Drop Intake
AWLR 1 bh Hulu
1bh V - Notch
Dinding
sebelah hulu
Spill way dan Yang mudah
Papan Duga Muka Air Local 2 bh untuk dilihat
Dinding
menara
intake
Sandaran kiri
bendungan,
STA Klimatologi 1 bh
dekat
perkantoran

3 - 10
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

3.8 Jadwal Pembacaan/ Monitoring

Jadwal atau frequensi pembacaan instrumentasi pada saat pelaksanaan


pekerjaan bendungan, penggenangan dan seterusnya sampai saat
pengoperasian bendungan adalah sbb :

Tabel 3.2 Jadwal Pembacaan Instrumen Bendungan


Tahap
Nama
N Jumlah Pengisi
Uraian Instrumen Tahun 1 Operasi
o Alat Konstruksi an
(alat ukur) Operasi Selanjutnya
awal
Crest
1 X per 1 X per 3
1 Gerakan / setlement 1 X per 1 X per
22 Unit mingg bulan
. Geseran (denganalat minggu bulan
u
survey)
Surface 1 x per
2 Gerakan / settlement 1 x per mingg 1 X per 1 X per 3
42 Unit
. Geseran (dengan alat minggu u bulan bulan
survey)
1 x per
3 Gerakan Setiaphar mingg 1 X per 1 X per 3
Multilayer 3 Unit
. vertical i u bulan bulan

1x 1x 1 X per 3
4 Gerakan 1 X per
Inklinometer 3 unit permingg permin bulan
. horisontal bulan
u ggu
Vibrating 2 X per
5 Tekanan Setiap Setiap 1 x per
Wire 42 Unit bulan
. air pori hari hari minggu
Piezometer

Setiap 1x
6 Rembesan Setiap 2 X per
V-Nocth 1 Unit hari perming
. air hari bulan
gu
7 Elevasi Observation 8 Unit 1x per 1x per 1x 1x
. muka air Well (OW) minggu mingg perming perminggu
3 - 11
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

u gu
Elevasi
muka air
1x per 1x
8 tekanan Standpipe 6 Unit 1x per 1x
mingg perming
. pori Pizometer minggu perminggu
u gu
(Maindam)

Strong
Motion 1x per 1x
9 3 Unit 1x per 1x
Accelerog SMA mingg perming
. minggu perminggu
raph u gu

1 Pencatat 1x 1x 1x 1x
1 automatis AWLR 1 Unit permingg permin perming perminggu
. muka air u ggu gu
1 1x 1x 1x 1x
Elevasi Papan duga
2 1 Unit permingg permin perming perminggu
muka air muka air
. u ggu gu
1 1x 1x 1x 1x
STA
3 Klimatologi 1 Unit permingg permin perming perminggu
Klimatologi
. u ggu gu
Setiap Setiap Setiap Setiap hari/
1 Pengukur Stasiun hari/ hari/ hari/ setelah
4 curah pencatat 1 unit setelah setelah setelah hujan
. hujan hujan hujan hujan hujan selesai
selesai selesai selesai

3.9 Pemasangan Instrument


Pemasangan peralatan Instrumen yang berada ditubuh bendungan
dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan penambahan elevasi
timbunan, sehingga dalam pemasangan tersebut diperlukan metode untuk
pemasangan instrument dan penjagaan instrument yang dipasang supaya

3 - 12
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

tidak mengalami kerusakan karena gangguan peralatan berat saat proses


penimbunan serta pemadatan.
Penempatan kabel Vibrating Wire Pisometer harus juga diperhatikan supaya
tidak putus ditengah timbunan.
Untuk instrumen yang terpasang diluar tubuh bendungan dapat dilaksanakan
sesuai dengan schedule pelaksanaan yang telah disetujui oleh direksi.

3.10 Lokasi Pemasangan


Penyebaran pemasangan instrument terbagi menjadi beberapa lokasi yaitu :
a. Fondasi bendungan.
b. Timbunan bendungan
c. Lereng bendungan
d. Daerah tebing kanan dan kiri sebelah hilir bendungan.
e. Daerah hilir bendungan

Gambar 3.2 Denah Peletakan Instrumentasi

3 - 13
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.3 Potongan memanjang peletakan Instrumen

3 - 14
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.4 Layout Instumentasi


3 - 15
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.5 Potongan Memanjang

3 - 16
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.6 Potongan Melintang Vibrating Wire Piezometer Pondasi dan Timbunan
Sta.4+40

3 - 17
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.7 Potongan Melintang Vibrating Wire Piezometer Pondasi dan Timbunan
Sta.6+20

3 - 18
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.8 Potongan Melintang Vibrating Wire Piezometer Pondasi dan Timbunan
Sta.7+60

3 - 19
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.9 Potongan Melintang Inclinometer dan Multilayer settlement Sta.4+35

3 - 20
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.10 Potongan Melintang Inclinometer dan Multilayer settlement Sta.6+15

3 - 21
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.11 Potongan Melintang Inclinometer dan Multilayer settlement Sta.7+55

3 - 22
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.12 Potongan Melintang OSP Sta.4+60

3 - 23
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.13 Potongan Melintang OSP Sta.6+20

3 - 24
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.14 Potongan Melintang OSP Sta.7+80

3 - 25
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.15 Detail Peilscale Pelimpah

3 - 26
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.16 Detail Instrumentasi

3 - 27
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.17 Detail OSP

3 - 28
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.18 Detail Patok Geser Lereng

3 - 29
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.19 Detail Patok Geser Puncak

3 - 30
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.20 Detail V-Notch


3 - 31
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.21 Lokasi Pemasangan Stasiun Klimatologi

3.11 Jenis Instrumen Terpasang


Peralatan instrument bendungan yang dipasang di timbunan dan pondasi
serta daerah sekitarnya diuraikan sebagai berikut :
a. Vibrating Wire Piezometer dipasang di Fondasi sejumlah 8 buah
b. Vibrating Wire Piezometer dipasang di Timbunan sejumlah 24 buah.
c. Stand Pipe Piezometer sejumlah 6 buah
d. Seapage water measuring device (V Notch) dipasang sejumlah 1 buah
e. Inklinometer kombinasi dengan multilayer settlement dipasang 3 unit.
f. Crest settlement point berjumlah 22 buah
g. Surface settlement point berjumlah 41 buah
h. Observation well sejumlah 8 buah.
i. Automatic water level recorder (AWLR) sejumlah 3 Unit
j. Peil schall 2 Unit
k. Stasiun Klimatologi 1 Unit
l. Strong Motion Accelerograph 3 Unit
3 - 32
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Tabel 3.3 MONITORING PEMASANGAN ALAT INSTRUMENT BENDUNGAN BERINGIN SILA

Kapasita TANGGAL
NO JENIS INSTRUMENT JUMLAH Ket.
s TERPASANG
1 Vibrating Wire Piezometer
1.1 Pondasi
Vibrating Wire Piezometer
1.1.1 2 Set
Pondasi 440
a Pondasi Piezometer 01 1 Set 750 Kpa 30-Sep-20 Berfungsi
b Pondasi Piezometer 02 1 Set 750 Kpa 29-Sep-20 Berfungsi
Vibrating Wire Piezometer
1.1.2 4 Set
Pondasi 620
a Pondasi Piezometer 01 1 Set 750 Kpa 5-Jun-21 Berfungsi
b Pondasi Piezometer 02 1 Set 750 Kpa 6-Jun-21 Berfungsi
c Pondasi Piezometer 03 1 Set 750 Kpa 5-Jun-21 Berfungsi
d Pondasi Piezometer 04 1 Set 750 Kpa 6-Jun-21 Berfungsi
Vibrating Wire Piezometer
1.1.3 2 Set
Pondasi 760
a Pondasi Piezometer 01 1 Set 750 Kpa 11-Aug-21 Berfungsi
b Pondasi Piezometer 02 1 Set 750 Kpa 9-Aug-21 Berfungsi
1.2 Timbunan
Vibrating Wire Piezometer
1.2.1 6 Set
Embankment 440
a Piezometer 01 1 Set 250 Kpa 30-Oct-20 Berfungsi
b Piezometer 02 1 Set 750 Kpa 30-Oct-20 Berfungsi
c Piezometer 03 1 Set 750 Kpa 26-Jan-22 Berfungsi
d Piezometer 04 1 Set 750 Kpa 26-Jan-22 Berfungsi
e Piezometer 05 1 Set 750 Kpa 28-Jul-22 Berfungsi
f Piezometer 06 1 Set 750 Kpa 19-Apr-22 Berfungsi
Vibrating Wire Piezometer
1.2.2 10 Set
Embankment 620
a Piezometer 01 1 Set 250 Kpa 18-Jun-21 Berfungsi
b Piezometer 02 1 Set 750 Kpa 18-Jun-21 Berfungsi

3 - 33
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

c Piezometer 03 1 Set 750 Kpa 28-Jul-21 Berfungsi


d Piezometer 04 1 Set 750 Kpa 28-Jul-21 Berfungsi
e Piezometer 05 1 Set 750 Kpa 04-Oct -21 Berfungsi
f Piezometer 06 1 Set 750 Kpa 04-Oct -21 Berfungsi
g Piezometer 07 1 Set 750 Kpa 6-Apr-22 Berfungsi
h Piezometer 08 1 Set 750 Kpa 6-Apr-22 Berfungsi
i Piezometer 09 1 Set 750 Kpa 28-Jul-22 Berfungsi
j Piezometer 10 1 Set 750 Kpa 11-Apr-22 Berfungsi
Vibrating Wire Piezometer
1.2.3 8 Set
Embankment 760
a Piezometer 01 1 Set 250 Kpa 25-Aug-21 Berfungsi
b Piezometer 02 1 Set 750 Kpa 25-Aug-21 Berfungsi
c Piezometer 03 1 Set 750 Kpa 04-Oct -21 Berfungsi
d Piezometer 04 1 Set 750 Kpa 04-Oct -21 Berfungsi
e Piezometer 05 1 Set 750 Kpa 6-Apr-22 Berfungsi
f Piezometer 06 1 Set 750 Kpa 6-Apr-22 Berfungsi
g Piezometer 07 1 Set 750 Kpa 28-Jul-22 Berfungsi
h Piezometer 08 1 Set 750 Kpa 11-Apr-22 Berfungsi
2 Inclinometer
Tidak
a Inclinometer 435 1 Set
30-Sep-20 Berfungsi
Tidak
b Inclinometer 615 1 Set
9-Jun-21 Berfungsi
Tidak
c Inclinometer 755 1 Set
9-Aug-21 Berfungsi
3 Multilayer Sattlement
3.1 Multilayer Sattlement STA 435 8 Set
a Datum 1 Set 30-Sep-20 Berfungsi
b Multilayer Sattlement - 8 1 Set 30-Oct-20 Berfungsi
c Multilayer Sattlement - 7 1 Set 17-Nov-20 Berfungsi
d Multilayer Sattlement - 6 1 Set 23-Jan-22 Berfungsi
e Multilayer Sattlement - 5 1 Set 16-May-22 Berfungsi

3 - 34
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

f Multilayer Sattlement - 4 1 Set 21-Jun-22 Berfungsi


g Multilayer Sattlement - 3 1 Set 23-Jul-22 Berfungsi
h Multilayer Sattlement - 2 1 Set 10-Sep-22 Berfungsi
i Multilayer Sattlement - 1 1 Set 26-Sep-22 Berfungsi
3.2 Multilayer Sattlement STA 615 15 Set
a Datum 1 Set 9-Jun-21 Berfungsi
b Multilayer Sattlement - 14 1 Set 10-Jun-21 Berfungsi
c Multilayer Sattlement - 13 1 Set 19-Jun-21 Berfungsi
d Multilayer Sattlement - 12 1 Set 26-Jul-21 Berfungsi
e Multilayer Sattlement - 11 1 Set 9-Aug-21 Berfungsi
f Multilayer Sattlement - 10 1 Set 19-Aug-21 Berfungsi
g Multilayer Sattlement - 9 1 Set 1-Oct-21 Berfungsi
h Multilayer Sattlement - 8 1 Set 16-Oct-21 Berfungsi
i Multilayer Sattlement - 7 1 Set 17-Des-21 Berfungsi
j Multilayer Sattlement - 6 1 Set 15-Mar-22 Berfungsi
k Multilayer Sattlement - 5 1 Set 15-May-22 Berfungsi
l Multilayer Sattlement - 4 1 Set 21-Jun-22 Berfungsi
m Multilayer Sattlement - 3 1 Set 19-Jul-22 Berfungsi
n Multilayer Sattlement - 2 1 Set 10-Sep-22 Berfungsi
o Multilayer Sattlement - 1 1 Set 29-Sep-22 Berfungsi
3.3 Multilayer Sattlement STA 755 13 Set
a Datum 1 Set 9-Aug-21 Berfungsi
b Multilayer Sattlement - 12 1 Set 24-Aug-21 Berfungsi
c Multilayer Sattlement - 11 1 Set 1-Sep-21 Berfungsi
d Multilayer Sattlement - 10 1 Set 10-Sep-21 Berfungsi
e Multilayer Sattlement - 9 1 Set 1-Oct-21 Berfungsi
f Multilayer Sattlement - 8 1 Set 18-Oct-21 Berfungsi
g Multilayer Sattlement - 7 1 Set 17-Des-21 Berfungsi
h Multilayer Sattlement - 6 1 Set 22-Mar-22 Berfungsi
i Multilayer Sattlement - 5 1 Set 15-May-22 Berfungsi
j Multilayer Sattlement - 4 1 Set 21-Jun-22 Berfungsi
k Multilayer Sattlement - 3 1 Set 19-Jul-22 Berfungsi

3 - 35
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

l Multilayer Sattlement - 2 1 Set 10-Sep-22 Berfungsi

m Multilayer Sattlement - 1 1 Set 29-Sep-22


Berfungsi

STAND PIPE PIEZOMETER 6 Set


4
a Stand Pipe Piezometer 3-1 1 set 28-Jan-22 Berfungsi
b Stand Pipe Piezometer 3-2 1 set 26-Nov-20 Berfungsi
a Stand Pipe Piezometer 1-1 1 set 23-Des-21 Berfungsi
b Stand Pipe Piezometer 1-2 1 set 16-Oct-21 Berfungsi
a Stand Pipe Piezometer 2-1 1 set 23-Des-21 Berfungsi
b Stand Pipe Piezometer 2-2 1 set 16-Oct-21 Berfungsi
5 OBSERVATION HOLE 8 Set
a Observation Hole 1 1 Set 20-Nov-22 Berfungsi
s Observation Hole 2 1 Set 9-Nov-22 Berfungsi
c Observation Hole 3 1 Set 11-Jan-22 Berfungsi
d Observation Hole 4 1 Set 11-Jan-22 Berfungsi
e Observation Hole 5 1 Set 30-Agu-22 Berfungsi
f Observation Hole 6 1 Set 17-Okt-22 Berfungsi
g Observation Hole 7 1 Set 07-Okt-22 Berfungsi
h Observation Hole 8 1 Set 30-Okt-22 Berfungsi
6 V-Notch 1 Set 12-Apr-22 Berfungsi
7 Papan Duga V-Notch 1 Set 21-Jul-22 Berfungsi
8 Stong Motion Acceleropraph 3 Set
Belum
a Stong Motion Acceleropraph 1 Terpasan
g
b Stong Motion Acceleropraph 2 1 Set 7-Dec-22 Berfungsi
Belum
c Stong Motion Acceleropraph 3 Terpasan
g
9 Pengukur Hujan Otomatis 1 Set 13-Oct-22 Berfungsi
11-13 Jan-
10 Automatic Water Level Recorder 2 Set
23 Berfungsi

3 - 36
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

24-28 Sep-
11 Papan Duga Air Bendungan 2 Set
22 Berfungsi

3.12 KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI


3.12.1. Kalibrasi
Sesuai dengan ketentuan setiap alat instrument yang tiba di lapangan dan
akan di pasang terlebih dulu harus di lakukan kalibrasi. Kalibrasi alat Vibrating
wire Piezometer dilakukan 4 kali :
1. Menggunakan Chamber di kantor Direksi Bendungan Beringin Sila pada
tanggal 24 Juni 2020
2. Di Bendungan Pelaparado Sumbawa Tanggal 4 Agustus 2020
3. Di Bendungan Jatiluhur pada tanggal 30 Nopember 2020
4. Di Bendungan Bintang Bano Tanggal 2 Juni 2022

Tujuan kalibrasi ini adalah untuk menguji fungsi alat dan mengetahui level
keakuratan hasil bacaan Instrument Vibrating wire Piezometer yang akan
digunakan pada Proyek Bendungan Beringin sila.
Vibrating wire piezometer adalah instrument yang digunakan untuk mengukur
tekanan air pori pada urugan, timbunan, bendungan, pondasi, lereng,
galian, dll . Tekanan air pori yang masuk melalui filter direspons oleh
diafragma yang menekan vibrating wirenya, dimana frequency yang
berubah dicatat pada alat baca, sehingga perubahan tekanan air pori
dapat diketahui.

METODE PELAKSANAAN KALIBRASI

Pada pelaksanaan kalibrasi vibrating wire piezometer diperlukan tempat


dengan genangan air yang dalam dan tenang, sehingga perlu dicarikan
tempat seperti waduk atau danau dengan kedalaman minimal identik
dengan kedalaman rencana pemasangan alat.
Adapun Metode Pelaksanaan Kalibrasi Vibrating wire Piezometer adalah sbb :
 Menyiapkan Vibrating wire Piezometer yang akan di uji/dites dan ember yang
diisi dengan air bersih;

3 - 37
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

 Membuka tutup filter yang ada dibagian ujung piezometer dan rendam di
dalam air, minimal 24 Jam
Sebelum dilakukan pemasangan piezometer, piezometer harus dibuat jenuh,
dengan cara merendam di air selama minimal 24 jam, hal ini dimaksudkan
supaya gelembung udara yang ada di dalam pori-pori filter ceramic keluar
dan diganti dengan air, sehingga pembacaan akan menjadi stabil dan
akurat;

Gambar 3.21 Perendaman Piezometer

 Setelah dilakukan perendaman, siapkan peralatan pengujian seperti kabel,


data logger dan form pencatat data;
 Siapkan perahu sebagai sarana akomodasi menuju ke titik pengujian di
tengah waduk;
 masukan piezometer kedalam waduk, sesuai ilustrasi gambar dibawah (foto
pelaksanaan kalibrasi);

3 - 38
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.22 Ilustrasi Pembacaan Kalibrasi Piezometer

 Pengujian dilakukan dengan mengukur tekanan mulai dari kedalaman


interval 1m, 2m, dan 5m sampai dengan kedalaman rencana pemasangan;
 Pembacaan dilakukan sebanyak 2 kali, bacaan turun dan bacaan naik
 Lakukan secara perlahan dan catat hasilnya di form yang telah disiapkan;
 Dari hasil pembacan kalibrasi tersebut selanjutnya akan dihitung dan
dianalisa dalam bentuk grafik.
DATA VIBRATING WIRE PIEZOMETER
Vibrating wire piezometer yang dilakukan kalibrasi berjumlah total 32 tip
dengan panjang kabel 120 m/tip.
HASIL KALIBRASI
Hasil pembacaan Vibrating wire Piezometer yang dilakukan kalibrasi dapat
dilihat pada tabel Sebagaimana terlampir

3.12.2. Patok Geser (Crest Settlement/Surface Settlement)


Fungsi :
Crest/surface settlement survey point (patok geser) adalah Instrumen
di puncak/badan bendungan yang digunakan untuk mencari indikasi
pergerakan bendungan dengan cara mengamati titik/poin yang dipasang
pada patok beton ukuran dan kedalaman tertentu sesuai kebutuhan. Indikasi
pergerakan titik-titik ini dapat bergerak kearah x,y,z, pengamatan
dilaksanakan mulai dari awal pemasangan dan seterusnya sesuai data yang
diperlukan. Pergerakan titik-titik ini mengindikasikan adanya penurunan dan
pergeseran yang terjadi pada tubuh bendungan.
3 - 39
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Pada umumnya crest settlement dan surface settlement merupakan


hal yang sama, perbedaan antara keduanya terletak pada lokasi
pemasangannya untuk crest settlement pemasangan dilakukan di puncak
bendungan sedangkan surface settlement dipasang pada bagian lereng
bendungan.
Di bendungan Beringin Sila terpasang crest settlement sebanyak 23
(Dua Puluh Tiga) titik dan surface settlement sebanyak 36 (Tiga Puluh Enam)
titik.
Pemasangan :
Titik tempat pemasangan disurvey dan ditandai (marking) kemudian
selanjutnya area sekitar titik pemasangan digali (untuk menyingkirkan batu-
batu riprap). Reference point yang telah dilas pada steel bar dipasang pada
pipa galvanis. Rangkaian ini diisi beton. Selanjutnya dipasang pada titik yang
telah ditentukan, Concrete block dipasang sebagai pelindung. Area sekitar
titik pemasangan ditimbun kembali dengan material semula.

Pembacaan :
Posisi dengan elevasi tempat reference point diukur dan dicatat
sebagai bacaan awal (initial reading). Pengukuran posisi dan elevasi
hendaknya mengacu pada titik-titik referensi/titik ikat (point of reference)
yang terpasang secara secara tetap (permanent) di tanah asli (original
ground) /bukan timbunan. Titik referensi ditempatkan pada garis sumbu dam
(dam axis) pada sisi kiri dan kanan dam (right and left bank).
Alat pembacaan untuk mengukur penurunan disarankan
menggunakan waterpass sedangkan untuk mengukur pergeseran disarankan
menggunakan Total Station.

3.12.3. Inclinometer dan Multilayer Settlement


Fungsi :

Inclinometer digunakan sebagai alat ukur pergerakan horizontal


tanah, yang nantinya akan digunakan untuk menentukan kondisi dan
keamanan suatu bangunan teknik sipil antara lain tubuh bendungan,
tanggul, pangkal jembatan dan tembok penahan tanah. Sedangkan

3 - 40
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Multilayer Settlement digunakan untuk memantau pergerakan vertikal tanah,


berupa perubahan vertikal yang terjadi ke arah bawah maupun atas akibat
perubahan tegangan dan regangan serta pemampatan di dalam lapisan
tanah pondasi dan atau lapian urugan tanah suatu tanggul, tubuh
bendungan, tembok penahan tanah dan pangkal jembatan serta bangunan
teknik sipil lainnya.

Pemasangan
a. Tentukan titik pemasangan Inclinometer dan Multilayer Settlement,
b. Bor lubang dengan mesin bor rotary, pastikan dinding lurus dan rata,
sesuaikan diameter lubang dengan ukuran pipa casing inclinometer
yang dipakai,
c. Pasang pipa pelindung jika kedalaman pengeboran cukup dalam agar
terhindar dari keruntuhan dinding lubang bor,
d. Pasang penutup bawah casing inclinometer (bottom cap) dan pasang
ring datum pada bagian dasar casing inclinometer,
e. Tanam casing inclinometer pada lubang bor sehingga benar-benar
vertikal pada lapisan yang stabil,
f. Injeksi celah lubang bor lapisan yang stabil dengan bahan injeksi semen,
ring datum akan berfungsi sebagai datum dari posisi/elevasi
pembacaan,
g. Angkat pipa pelindung yang terpasang,
h. Ukur posisi dan elevasi bagian atas pipa pengantar dengan alat ukur
penyipat datar dan ikatkan terhadap suatu titik tetap (Bench Mark / BM),
i. Lakukan pembacaan awal terhadap ring datum dan semua silinder
magnetis yang telah dipasang, sebagai data pembanding bagi
perhitungan pergerakan vertikal selanjutnya,
j. Tutup pipa atas penghantar dengan penutup yang telah disediakan dan
pasang tutup pelindung atas casing inclinometer yang dapat dikunci,
k. Pada saat penimbunan, sambung casing inclinometer dengan soket
sesuai keperluan, pasang instrumen magnetis berjenis plat penurunan
melalui casing inclinometer pada elevasi yang dikehendaki sedemikian
rupa sehingga cukup jauh posisinya dari soket untuk menghindari
bersentuhannya plat penurunan dengan soket,
3 - 41
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

l. Hamparkan tanah urugan setebal 40 cm di atas plat penurunan dan


padatkan dengan alat pemadat / timbris selanjutnya sesuaikan dengan
tahapan penimbunan berikutnya,
m.Lakukan pembacaan awal terhadap plat penurunan yang telah
dipasangsehingga memudahkan dalam mengevaluasi data
pemantauan selanjutnya.
n. Setelah penimbunan mencapai elevasi akhir pekerjaan, potong
kelebihan casing inclinometer dan ukur posisi dan elevasi pipa bagian
atas casing inclinometer,
o. Periksa casing inclinometer bagian atas yang telah terpasang sebelum
casing inclinometer ditutup dan dilindungi penutup yang dapat dikunci.

Gambar 3.23 Pemasangan Casing Inclinometer pada Timbunan (Kiri)


dan Pemasangan Plat Magnet (Kanan)

Pembacaan Inclinometer:
1. Pastikan casing inclinometer tidak mengalami pergeseran dengan cara
memasukkan dummy inclinometer ke casing, jika dummy berhasil
sampai dengan elevasi bawah maka casing inclinometer aman,
2. Rangkai Probe Inclinometer dengan Inclinometer Rell Cable,
3. Sambungkan rangkaian Inclinometer dengan device yang sudah
terinstall aplikasi inclinometer,
4. Masukkan probe inclinometer sampai dengan elevasi bawah,
5. Lakukan perekaman data pergeseran horizontal pada device,
6. Tarik inclinometer probe ke atas setiap 50 cm.

3 - 42
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.24 Pembacaan Instrument Inclinometer

7. Setelah melakukan grouting, initial reading harus dilakukan dan dicatat.


Pengukuran harus dilakukan seakurat mungkin, sebagai referensi
pembacaan perhatikan gambar dibawah :

3.25 Skema Pembacaan Multilayer Settlement (kiri)


dan Unit Pembaca (kanan)
8. Proses pengukuran dilakukan dengan cara sebagai berikut ;
9. Turunkan probe ke borehole sampai dasar borehole, pada Readout unit
arahkan switch pada posisi “Mid Position”;
10. Pembacaan akan di lakukan dari bawah ke atas;

3 - 43
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

11. Naikan probe perlahan keatas, Buzzer akan berbunyi 2 kali (dan led
akan menyala merah setiap kali buzzer berbunyi), letak sensor bunyi
pada multilayaer dapat dilihat dari gambar sensitifitas sensor diatas.
Kemudian catat bunyi pada sensor yang bawah.

3.12.4. Vibrating Wire Piezometer


Fungsi
Vibrating Wire Piezometer digunakan untuk memantau besarnya
tekanan air pori tanah, terutama pada lapisan tanah lunak, di mana
kemungkinan terjadi deformasi sangat besar akibat penambahan beban
saat konstruksi.
Detil pelaksanaan pekerjaan Vibrating Wire Piezometer, yang tidak
dimasukkan dalam Dokumen Kontrak pada saat pelelangan akan disediakan
setelah Kontraktor menyerahkan hasil survei lapangan. Pekerjaan seksi lain
yang berkaitan dengan bagian ini adalah pekerjaan timbunan.

1. STANDAR RUJUKAN
SNI 6461-2012 : Tata Cara Pemasangan dan Pembacaan
Pisometer Kawat Vibrasi.
Roctest Telemac Smartec : Instruction Manual Vibrating Wire
Piezometer Model PW.
Roctest Telemac Smartec : Instruction Manual Vibrating Wire Data
Recorder Model MB-3TL.

2. SPESIFIKASI MATERIAL
a. Tipe pisometer (piezometer transducer), Roctest model PWF, yang
memenuhi spesifikasi berikut:
 Jangkauan : 750 kPa
 Akurasi : + 0.1 %
 Bahan : Stainless Steel
 Penyaring (filter) : Stainless Steel, ~50µm, ~10kPa, Low Air Entry
Ceramic, ~1µm, ~450kPa, High Air Entry
 Diameter luar : 19 mm
 Panjang : 200 mm
3 - 44
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

b. Pasir penyaring (sand filter), pasir yang mempunyai gradasi tertentu, bersih,
seragam, dan berfungsi untuk menyaring butiran halus dalam air tanah yang
dikhawatirkan akan menyumbat pori tip pisometer,bentonite grouting,
bentonite tablets/chips, dan geotextile nonwoven untuk pembungkus pasir.

Gambar 3.26 Material Vibrating Wire Piezometer


3. SPESIFIKASI PERALATAN
Peralatan pemasangan :
a. Bor tangan, digunakan untuk pemasangan pisometer timbunan,
b. Bor mesin, digunakan untuk pemasangan pisometer pondasi,
c. Peralatan pembacaan adalah Roctest Vibrating Wire Pressure Data
Recorder model MB-3TL, dengan spesifikasi sebagai berikut :

 Jangkauan bacaan : 450 – 6000 Hz


 Akurasi : + 0.02% of Hz Reading
 Suhu operasi : - 20 s.d 120 °C
 Ukuran : 23.5 x 19 x 10.8 cm
 Berat : 1.8 kg
 Memory : 8000 data sets
 Kekuatan baterai : 60 jam at 20˚C

3 - 45
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.27 Read Out Vibrating Wire Piezometer MB-3TL

4. TAHAPAN PEMASANGAN
Pemasangan pada lapisan pondasi
a. Pengecekan tip piezometer harus bebas terhadap retak, pecah, karat, dan
kotor;
b. Pengecekan kabel vibrating wire harus bebas terhadap kerusakan;
c. Cuci dan periksa pasir halus harus bersih dan bebas dari campuran material
lainnya;
d. Buat bentonite ball
e. Rendam tip piezometer dan pasir halus paling sedikit 24 jam sebelum
diinstall;
f. Lakukan pengeboran dengan diameter dan kedalaman sesuai desain
elevasi pemasangan tip piezometer, lebih kedalaman 25cm dari elevasi
desain;
g. Lubang bor yang telah siap lalu dicuci/dibilas dengan air bersih melalui
pompa tekan;
h. Masukkan pasir halus ke dalam lubang bor dengan ketebalan kira-kira 25
cm;
i. Bungkus tip piezometer dengan geotextile non woven;
j. Masukkan tip piezometer yang sudah dibungkus oleh geotextile non woven
bersama dengan pasir halus ke dalam lubang bor/casing sesuai elevasi
yang telah ditentukan sebelumnya;
k. Setelah tip piezometer masuk, lalu pasir halus dimasukkan ke dalam lubang
bor sampai kira-kira 50 cm tebalnya, sehingga tip terslimuti oleh pasir halus;
l. Jika terdapat casing dalam lubang bor, cabut secara perlahan-lahan
bersamaan dengan dimasukannya bentonite tablets/chips dan bentonite
grouting;
m. Lalu di atas pasir halus, secara hati-hati bentonite ball dimasukkan ke dalam
lubang bor sampai setebal 50 cm;
3 - 46
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

n. Bila dalam lubang bor yang sama akan dipasang pisometer dengan elevasi
yang
lebih tinggi maka bahan pengisi terdiri dari campuran beton atau semen
graut harus
dimasukkan ke dalam lubang bor dengan menggunakan pipa pelindung;
o. Campuran semen dan pasir dengan perbandingan 1:3. Setelah selesai
pengisian lubang bor, pipa pelindung kemudian ditarik ke atas;
p. Ulangi tahapan setiap pemasangan pisometer dalam lubang bor;
q. Lakukan dan catat pembacaan awal nilai tekanan air pori pada setiap
pisometer yang baru dipasang.

Gambar 3.28 Pemasangan Vibrating Wire Piezometer

Pemasangan pada timbunan


a. Siapkan dan rangkai peralatan pemboran tangan lengkap pada rencana
titik lubang pemboran untuk pemasangan pisometer termasuk penyedian
bahan dan tim pemboran.
b. Lakukan pelaksanaan pemboran tangan minimal berdiameter sesuai
desain, sampai dasar lubang bor tangan telah dicapai pada kedalaman 25
cm di bawah rencana elevasi penempatan pisometer, isikan pasir
bergradasi bergradasi yang jenuh air ke dalam dasar lubang bor setinggi 25
cm dan dipadatkan dengan batang pemadat .
c. Masukkan pisometer ke dalam lubang bor tangan sesuai dengan
kedalaman yang
3 - 47
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

direncanakan dan dilakukan pembacaan. Bila penempatan dan


pengecekan/uji coba sudah berhasil, isikan dan padatkan pasir bergradasi
setinggi 25 cm lebih atas dari bagian paling atas pisometer.
d. Tempatkan ujung kabel pisometer yang akan disambung dengan kabel ke
unit terminal melalui paritan.
e. Lakukan dan catat pembacaan awal nilai tekanan air pori pada pisometer
yang baru dipasang.

5. MONITORING INSTRUMEN
a. Pengukuran awal dilakukan setiap hari sampai diperoleh hasil 3 (tiga) kali
pengukuran terakhir sudah tetap;
b. Pembacaan dilakukan dengan readout unit, secara berkala dengan interval
waktu pembacaan sesuai kebutuhan, paling sedikit 2 (dua) kali setiap hari
terutama pada saat penambahan beban kerja yaitu saat penimbunan;
c. Hasil monitoring terdiri dari : hasil pengukuran awal, elevasi ujung bawah dan
atas tip pisometer, data timbunan, serta grafik hubungan antara besarnya
tekanan air pori tanah terhadap waktu.

Semen

Gambar 3.29 Detail Pemasangan Vibrating Wire Piezometer


3 - 48
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

3.12.5. V-Notch/Pengukuran Rembesan (Seepage)


Fungsi
Seepage Measuring Device dipergunakan untuk mengukur /
memantau kualitas dan kuantitas air rembesan yang terjadi pada tubuh
bendungan, diharapkan rembesan yang terjadi tidak melebihi batasan
yang diijinkan. Rembesan berasal dari zona inti dan pondasi.
Pemantauan kualitas air rembesan dimaksudkan untuk menelusuri asal-
usul sumber rembesan dan pengaruhnya terhadap tubuh bendungan.
Sedangkan kuantitas air rembesan adalah untuk mengetahui banyaknya air
rembesan persatuan waktu (debit).
Pemasangan
Peralatan yang disediakan untuk instalasi V-Notch Weir tercantum di
bawah ini:
 V- notch Plate: pelat stainlees steel setebal 2 mm, panjang 120 cm,
lebar 60 cm, dengan sudut 90˚, lebar 45 cm.
 Staff gauge: mistar ukur, gradasi dalam cm.
Pembacaan
Cara Pengamatan
Melakukan pengamatan rembesan dengan menggunakan alat V-
Notch Weir. Besarnya debit rembesan ditentukan dengan mengukur tinggi
air di atas mercu pelimpah V-Notch. Pengukuran dilakukan dengan peil
scale yang dipasang di dinding saluran V-Notch.
Pengukuran harus dilaksanakan dengan hati – hati untuk
mendapatkan hasil yang teliti, serta pastikan tidak ada gangguan aliran di
bak pengumpul dan pastikan juga peil scale dalam keadaan bersih dari
gangguan material yang mengapung maupun ganggang.

3 - 49
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Cara Perhitungan

Gambar 3.30 Sketsa V-Notch

Untuk mengetahui debit rembesan dipergunakan Tabel sebagai berikut:


Tabel 3.4 Debit V-notch untuk sudut 90o

H (cm) Q (l/det)

5 0,77

10 4,33

15 11,94

20 24,51

25 48,82

3 - 50
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

30 67,54

Data debit rembesan harus diberi penjelasan tentang kwalitas airnya


apakah jernih, keruh dan sebagainya.
Pembacaan pengukuran rembesan diambil setiap bulan kecuali
ditentukan lain oleh Unit Pengelola Bendungan (UPB) yang bersangkutan.
Pengukuran tambahan harus dilakukan apabila aliran rembesan meningkat
lebih dari 25%. Pada kasus ini pengukuran harus dilakukan setiap minggu
atau sesuai petunjuk UPB. Pengukuran dilanjutkan sesuai frekwensi ini sampai
dengan UPB yang bersangkutan merubahnya.

3.12.6. Observation Well (Sumur Pantau)


Fungsi
Observation hole atau dapat disebut juga Observation well merupakan
sumur pengamatan untuk mengukur muka air tanah di sekitar bendungan
termasuk salah satu instrumen standar keselamatan bendungan.
Peralatan Observation Well yang digunakan adalah :
a. Water Level Meter (Dip Meter)
b. Geotextil
c. Pipa PVC
Pemasangan
Metode pemasangan observation well adalah sebagai berikut:
a. Menentukan kedalaman observation well tip yang akan dipasang berikut
dengan kebutuhan bentonite yang akan digunakan untuk menutup
tanah pasir;
b. Menentukan diameter lubang bor yang diperlukan;
c. Setelah lubang mencapai kedalaman yang diperlukan, untuk
pemasangan observation well kondisi lubang harus bersih dari slurry
bentonite / drilling fluid yang dapat menghambat kerja filter elemen dari
observation well;
d. Bila tidak ada air di dalam lubang bor, harus mengisi dengan air bersih
lebih tinggi dari lapisan pasir dan bentonite. Masukkan pasir halus ke
dalam air sebagai landasan untuk observation well tip;

3 - 51
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

e. Memasukkan pipa PVC ke dalam lubang dan sebelum dimasukkan


pastikan pada tiap kopling sambungan bersih dan kering;
f. Memasukkan pipa PVC dan sambungan tabung observation well hingga
ujung filter mencapai lapisan filter pasir
g. Perlahan memasukkan pasir halus sampai kedalaman yang telah
ditentukan. Pengukuran bisa dilakukan dengan pita pengukur. Sebelum
diukur diamkan beberapa saat hingga kondisi pasir stabil;
h. Memasukkan pelet bentonite Bentonil GTC4 hingga kedalaman yang
telah ditentukan. Perhatikan jangan sampai pelet menutup jalan lubang;
i. Menutup pipa standpipe dengan penutup end cap;
j. Mengisikan lubang dengan material grouting dan angkat casing bor.

Berikut ini adalah gambar pemasangan observation well yang digunakan.

Gambar 3.31 Contoh Pemasangan Observation Well

Pembacaan
Monitoring dan pembacaan observation well selama proses konstruksi
dilakukan 1 kali dalam seminggu pada saat konstruksi, 1 kali seminggu pada
saat pengisian awal, 1 kali seminggu pada tahun pertama operasi, 1 kali
dalam sebulan pada saat operasi selanjutnya. Cara pembacaan water
level indicators pada alat observation well yaitu dengan memasukkan
probe kedalam lubang OW atau sumur observasi dengan mengulur twin

3 - 52
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

tubing sampai ujung probe terkena air dan berbunyi “Beep”, kemudian
dicatat kedalaman elevasi air yang diukur.

3.12.7. Automatic Weather Station dan Automatic Rainfall Recorder


Fungsi
Automatic Weather Station (AWS) dipasang untuk mengetahui
keadaan iklim disekitar bendungan antara lain kecepatan angin, arah angin,
temperatur udara, kelembaban udara relatif, tekanan udara, radiasi
matahari, dan presipitasi. Sedangkan Automatic Rainfall Recorder (ARR)
dipasang untuk mengetahui curah hujan yg terjadi di Bendungan Beringin Sila

3.12.8. Alat Pencatat Gempa (Strong Motion Accelerograph)


Fungsi
Strong Motion Accelegraph yang digunakan di Bendungan Beringin
Sila adalah SMA keluaran terbaru dari Kelunji Gecko. Alat ini berfungsi untuk
mencatat pergerakan tanah akibat gempa, getaran akibat ledakan, dan
getaran-getaran lain yang derjadi di dalam tanah. Menggunakan alat ini kita
dapat mengetahui besarnya magnitude gempa dan jarak pusat terjadinya
gempa. Dalam pemantauan perilaku bendungan, pencatatan peristiwa
gempa merupakan hal yang sangat penting sebagai patokan untuk
mengamati kondisi bendungan pra dan pasca terjadinya gempa.

Gambar 3.32 Strong Motion Accelerograph Merk Gecko


Pemasangan

3 - 53
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

1. Tentukan titik yang akan dipasang alat pencatat gempa / SMA;


2. Lakukan pengeboran pada titik tersebut dengan mata bor dengan
diameter 10 mm ;
3. Masukkan embedded spreader kedalam lubang untuk mengunci posisi
angkur nantinya dengan cara memukul dengan palu secara pelan
sampai rata dengan permukaan tempat pemasangan;
4. Masukkan batang angkur kedalam embedded spreader lalu putar
batang angkur sampai benar-benar kuat / sampai tidak bias dicabut oleh
tangan
5. Pasang gecko SMA ke angkur yang sudah ditanam melalui lubang pada
bagian tengah gecko SMA;
6. Atur posisi alat sesuai dengan kebutuhan
a. Untuk monitoring gempa, posisikan panah gecko kearah utara.
b. Untik monitoring bendungan, posisikan panah utara pada gecko
kearah tubuh bendungan dengan panah timur mengarah ke
downstream.
c. Untuk monitoring bangunan, arahkan panah gecko ke sumbu
bangunan yang paling dekat dengan arah utara.
7. Pasang mur pada bagian atas ditambah dengan mur plastic yang sudah
disediakan dengan memutar menggunakan tangan sampai benar-benar
kencang.
8. Salurkan gecko SMA ke telemetri bila dibutuhkan untuk pemantauan
data.
Gecko SMA siap digunakan untuk mengukur getaran kearah vertikal
dan horizontal kesamping maupn kedepan

Gambar 3.33 Langkah Pemasangan Gecko Stong Motion Accelerograph

3 - 54
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.34 Pemasangan Gecko SMA ke Telemetri

Pengambilan data diambil dengan cara mengambil data yang


tersimpan pada kartu SD atau dengan menggunakan system telemetri.
Setelah itu data yang didapatkan diolah dengan menggunakan software
wave.

3.12.9. Standpipe Piezometer


Fungsi
Standpipe Piezometer adalah suatu instrumen geoteknik untuk
mengukur tekanan muka air tanah bebas.
Pemasangan
Suatu pipa PVC diameter ¾” yang berujung porous ditanam dalam
lubang bor diameter 76 mm sedalam yang ditentukan. Selanjutnya
dimasukkan piezometer dan diisi pasir yang sudah dibersihkan sampai kira-kira
50 cm dari dalam tanah. Agar pori pori piezometer tidak tersumbat kotoran.
Puncak pipa dilindungi dengan pipa pengaman bertutup dan ditanam pada
beton tumbuk.
Pengukuran
Cara Pengamatan
1. Mengukur elevasi muka air di dalam pipa dengan menggunakan Dip
Meter (Water Level Indicator) yang dapat dilihat pada gambar berikut:

3 - 55
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.35 Water Level Indicator

2. Sebaiknya melakukan pengecekan Water Level Indicator dengan


mencelupkan probe ke dalam air untuk meyakinkan indikator lampu
menyala dan nada berbunyi.

Langkah pengamanan sebagai berikut:


a. Menurunkan probe Water Level Indicator ke dalam sumur untuk
memastikan suara/nada bunyi dan lampu indikator menyala saat probe
menyentuh muka air.
b. Menarik probe ke atas secara perlahan sampai lampu mati dan nada
bunyi tidak terdengar lagi.
c. Menggerakkan probe naik turun secara perlahan hingga mendapatkan
kedalaman probe dengan pita ukur terhadap titik referensi/muka sumur.
d. Pembacaan dilakukan beberapa kali dan diambil nilai rata-ratanya.

Cara Perhitungan :
a. Besarnya tekanan air pori dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:

PP = RPE – R - PTE PL = RPE - R

Keterangan :
PP = Pore Pressure/Tekanan Air Pori (mH20)
PL = Piezometer Level/Elevasi piesometrik (m)
RPE = Reference Piezometer Elevation/Elevasi Titik Referensi (m)

3.13 Pemeliharaan Peralatan Instrumentasi


a. Patok Geser (Crest Settlement/Surface Settlement)
Pemeliharaan
3 - 56
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Pemeliharaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:


a. Memastikan BM sudah terpasang dengan baik dan titiknya fixed
b. Bangunan crest dan surface settlement point harus dijaga dari kerusakan
dari tertabrak alat berat ataupun terkena batu rip rap yang jatuh
c. Membersihkan patok geser dari kotoran dan menjaga titik referensi bersih
dan tidak berkarat
d. Penomeran dari semua surface, crest dan reference movement point
harus jelas dan juka nomernya tidak jelas atau rusak harus dibuat baru.
e. Koordinat dan elevasi dari referensi movement point harus diperiksa
setiap tahun
Kalibrasi
Peralatan survey yaitu Total Station atau Waterpass harus dikalibrasi secara
rutin.
b. Inclinometer dan Multilayer Settelement
a. Kebersihan disekitar lokasi peralatan harus selalu dijaga
b. Pastikan box inclinometer dan multilayer settlement selalu terkunci agar
tidak ada material asing yang masuk ke pipa
c. Pastikan bangunan inclinometer dan multilayer settlement tidak rusak
d. Probe inclinometer harus disimpan ditempat yang baik
e. Roda probe diberikan pelumas saat dirasa putarannya sudah mulai
terhambat
f. Settlement probe harus dijaga agar meteran tidak putus.
c. Vibrating Wire Piezometer
Pemeliharaan
Pemeliharaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Pastikan twin tubing tertata rapi pada switching box dan tidak
berantakan.
2. Jaga agar twin tubing tidak terinjak sehingga membuat pipih atau
terputus.
3. Terminal-terminal panel (Switching box) yang berada di puncak
bendungan harus selalu dikunci saat tidak digunakan.
4. Pastikan readout selalu terisi nitrogen agar siap digunakan.

3 - 57
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Kalibrasi
Readout dikalibrasi secara rutin dengan cara memonitoring tekanan
yang sudah terukur.
d. V-Notch / Pengukuran Rembesan (Seepage)
Pemeliharaan
1. Untuk menjaga akurasi alat ukur V-notch, maka kolam V-notch harus
selalu bersih. Jika ada benda-benda terapung harus dibuang, begitu
juga jika ada endapan pada dasar kolam harus dibersihkan dengan
dikuras/flushing.
2. Angka-angka serta garis penunjuknya pada peilscale dan V-notch harus
jelas dapat dibaca. Jika kotor harus dibersihkan dan jika catnya
mengelupas, harus dilakukan pengecatan ulang.
3. Ambang dan saluran harus diperiksa untuk memastikan agar tetap
berada pada tempatnya, dan pada elevasi yang sama seperti
pembacaan nol pada staff gauge.
4. Torehan atau lekukan harus diperbaiki tanpa mengubah bentuk
ambang. Jika tidak dapat diperbaiki, takikan atau puncak ambang
harus diganti.

Kalibrasi
Peralatan untuk mengkalibrasi V-notch dapat menggunakan sebuah
ember yang sudah diketahui volumenya dan sebuah stop-watch. Dengan
ketinggian air tertentu yang melimpah diatas V-notch, limpahan airnya
ditampung dengan ember sampai penuh dan lamanya waktu
penampungan dicatat dengan menggunakan stop-watch.Dengan
demikian, debitnya dapat diketahui dengan membagi volume ember
dengan waktu lamanya pengisian ember. Hal ini dilakukan sekurang-
kurangnya 3 kali, lalu dihitung rata-ratanya.
Debit rata-rata hasil pengukuran dibandingkan dengan debit hasil
perhitungan berdasarkan rumus yang digunakan (dari tabel), dan jika
terjadi perbedaan yang besar antara keduanya, maka koefisien dari rumus
yang digunakan harus diubah dan disesuaikan dengan hasil pengukuran.

3 - 58
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

e. Observation Well (Sumur Pantau)


Pemeliharaan
Pemeliharaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Untuk menjaga keamanan observation well, maka tutup pipa dan tutup
box pengaman harus selalu terkunci jika tidak sedang dilaksanakan
pengukuran.
2. Baterai dari alat water level indicator sebaiknya dikeluarkan saat alat
tersebut tidak digunakan, dan baterainya diperiksa saat water level
indicator akan digunakan dengan membunyikan belnya.
3. Setelah digunakan, alat water level indicator harus dibersihkan dengan
menggunakan kain lap halus dan selanjutnya disimpan pada tempat
yang sudah disediakan.

f. Pemantauan Stasiun Klimatologi


Pemeliharaan
7. Melaksanakan pemeliharaan berkala peralatan di stasiunnya dan di
stasiun pengamatan yang bekerjasama dengan instansi lain yang
menjadi tanggung jawabnya.
8. Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan fasilitas penunjang di
stasiun dan di luar stasiun yang menjadi tanggung jawabnya.
9. Melaporkan kerusakan dan hasil perbaikan peralatan di stasiunnya dan
di stasiun pengamatan yang bekerjasama dengan instansi lain yang
menjadi tanggung jawabnya secara berjenjang ke Pusat Instrumentasi,
Rekayasa dan Kalibrasi.
10. Memeriksa kondisi baterai yang terdapat pada stasiun klimatologi.
11. Menjaga data yang didapatkan agar tidak terkena virus ataupun
hilang.
12. menjaga kebersihan, keamanan dan persyaratan lingkungan peralatan
di stasiunnya dan di stasiun pengamatan yang bekerjasama dengan
instansi lain yang menjadi tanggung jawabnya.
13. Menjaga paket data terus terisi dan memperpanjang domain
penyimpanan “cloud” agar terus bisa diakses.

3 - 59
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Kalibrasi
Peralatan klimatologi sebaiknya diakukan kalibrasi setidaknya setiap
tahun sekali untuk alat elektronik dan 2 tahun sekali untuk peralatan
konvensional, hal-hal lebih detai mengenai kalibrasi peralatan klimatologi
dapat dilihat di “Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika Nomor 23 Tahun 2015 tentang Tata Cara Tetap Pelaksanaan
Kalibrasi Peralatan Pengamatan Meteorologi, Klimatologi,dan Geofisika”
g. Alat Pencatat Gempa (Strong Motion Accelerator)
Pemeliharaan
Pemeliharaan alat ukur seismik harus dilakukan dengan prinsip yang
teratur.Teknisi yang telah terlatih harus memeriksa instrumen seismic dengan
jadwal periodik.
Teknisi harus memeriksa instrumen yang tidak berfungsi dengan baik,
pengoperasian instrumen, dan memastikan instrumen yang mengandung
lapisan film.Jika alat mengalami gangguan, bagian yang tampak melalui
film harus dipindah untuk pengembangan, dan analisis.
Pemeliharaan alat ukur seismik harus dilakukan dengan prinsip
keteraturan dan dilaksanakan sebagai berikut:
 Main battery harus diganti setiap 3 tahun dan backup battery diganti
setiap 5 tahun.
 Voltage dari main battery dan chargernya harus dicek setiap tahun.
Voltage dari main battery harus berada antara 11,8 – 13,2 V, sedangkan
charger-nya harus 13,8 V.
 Kondisi fisik dari seismograph harus dipeiksa setiap tahun, untuk meneliti
keadaan twin tubing dan konektornya apakah berada dalam kondisi
baik dan hubungan setiap konektornya posisinya tepat.
Kalibrasi
Untuk mengetahui bahwa seismograph perlu/tidak dikalibrasi adalah
dengan melakukan “Selft Test” sekurang-kurangnya satu tahun sekali.
Perbedaan amplitudo antara sebelumnya dan saat dilakukan test harus
tidak lebih dari 5%, dan jika lebih dari 5% maka pemasok atau pabriknya
harus dihubungi karena kemungkinan diperlukan kalibrasi atau rusak.

3 - 60
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

h. Stand Pipe Piezometer


Pemeliharaan
Piezometer di lapangan harus selalu dikunci sebaik-baiknya. Bagian
atas pipa harus terpelihara agar bebas dari debu dan rumput. Kalau perlu
pipa dan penutupnya dicat dan angka piezometer harus diteliti, agar tidak
ada penyumbatan waktu mengukur kedalaman sesuai yang ditunjukkan
dalam instruksi.
Baterai yang berada pada unit pembacaan harus diberi daya
secara berkala dan baterai cadangan untuk piezometer, dipmeter harus
siap setiap waktu.
Kalibrasi
Pneumatic indicator untuk piezometer sebaiknya dikalibrasi setiap
tahun oleh pembuatnya melalui pemasok instrument tersebut.

3.13 PEMBACAAN DAN PLOTING DATA


Pembacaan dan Ploting Data

3.13.1 Vibrating Wire Piezometer


Pembacaan
Pembacaan di lakukan setiap hari selama masa kontruksi, di lakukan
monitoring setiap pagi dan sore hari, setelah semua aktifitas pekerjaan
sebelum di mulai dan setelah selesai, sehingga hasil bacaan dari Vibrating
Wire Piezometer tidak terpengaruh dengan adanya aktivitas alat berat di
maindam
Hasil dari bacaan Vibrating Wire Piezometer pondasi dan timbunan seperti
yang terterah pada grafik di bawah

3 - 61
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Vibrating Wire Piezometer Pondasi


STA 440

Gambar 3.36 Grafik Bacaan Vibrating Wire Piezometer Pondasi STA 440

Pada bulan September 2021, terjadi kenaikan bacaan tekanan air pori di
pondasi STA 440 yang di sebabkan adanya kenaikan Muka air sungai
mulai bulan April 2022 dari elevasi 65 sampai elevasi 74, yang di sebabkan
karena curah hujan pada saat itu cukup tinggi, seperti yang terlihat pada
grafik di atas.
Pada saat setelah di lakukan Impounding dengan kenaikan muka air
waduk, maka respon terhadap piezometer yang terpasang di pondasi
menunjukan respon bacaan sebesar:

No Nama Elevasi Pore Water Pisometrik Level


Alat Pemasangan (m) Kpa m H2O (m)
1 PP – 1 62 283,8 28,94 90,94
2 PP – 2 62 399,95 30,69 92,69

3 - 62
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

STA 620

4
3

Gambar 3.37 Grafik Bacaan Vibrating Wire Piezometer Pondasi STA 620

Pada bacaan Vibrating Wire pondasi STA 620, dari awal pemasangan
terdapat kenaikan air pori sebesar 15 mH2O yang di sebabkan karena
elevasi muka air sungai cukup tinggi di elevasi 72, sedangkan piezometer
teletak di elevasi 39,55 dan 44,55,
Pada saat setelah di lakukan Impounding dengan kenaikan muka air
waduk, maka respon terhadap piezometer yang terpasang di pondasi
menunjukan respon bacaan sebesar :

No Nama Elevasi Pemasangan Pore Water Pisometrik Level


Alat (m) Kpa m H2O (m)
1 PP – 1 39,55 272,71 27,8 67,36
2 PP – 2 39,55 267,05 27,2 66,79
3 PP – 3 44,55 322,99 32,94 77,49
4 PP – 4 44,55 325,08 33,15 77,71

3 - 63
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

STA 760

Gambar 3.38 Grafik Bacaan Vibrating Wire Piezometer Pondasi STA 760

Pada bacaan Vibrating Wire pondasi STA 760, dari awal pemasangan terdapat
perbedaan bacaan tekanan air pori di pondasi. Untuk PP 1 Upstream, pada
saat pengeboran diketahui adanya mata air setinggi 6 m yang keluar dari
ujung. Sedangkan PP 2 Down stream ketinggian GWL berada di bawah kurang
lebih 3,5 m di bawah ujung pipa bor. Sehingga dari bacaan tekanan air pori di
Pondasi STA 760 terdapat perbedaan setinggi 10 mH2O.
Pada saat setelah di lakukan Impounding dengan kenaikan muka air waduk,
maka respon terhadap piezometer yang terpasang di pondasi menunjukan
respon bacaan sebesar :

No Nama Elevasi Pemasangan Pore Water Pisometrik Level


Alat (m) Kpa m H2O (m)
1 PP – 1 47 529,35 53,98 100,98
2 PP – 2 47 438,49 44,71 91,71

3 - 64
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Vibrating Wire Piezometer Timbunan


STA 440

Gambar 3.39 Grafik Bacaan Vibrating Wire Piezometer Timbunan STA 440

Pada bacaan Vibrating Wire pondasi STA 440, dari awal pemasangan
terdapat relative tidak ada respon bacaan tekanan air pori seiring dengan
kenaikan timbunan, hal ini di mungkinkan karena :
1. pada saat pemasangan piezometer menggunakan casing filter pasir
pada tip pisometer, yang berakibat terjadinya buble (gelembung
udara) pada tip piezometer tersebut, sehingga respon bacaan tekanan
air pori sangat kecil.
2. Kapasitas tip piezometer yang terpasang pada timbunan semuanya
menggunakan 750 Kpa, kecuali yang pada elevasi paling atas
menggunakan 250 Kpa.
Pada saat setelah di lakukan Impounding dengan kenaikan muka air
waduk, maka respon terhadap piezometer yang terpasang di timbunan
ada beberapa piezometer yang sudah merespon tekanan air pori,
meskipun belum semuanya menunjukan respon bacaan sebesar :

3 - 65
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

No Nama Elevasi Pemasangan Pore Water Pisometrik Level


Alat (m) Kpa m H2O (m)
1 P–1 80 31,9 3,25 83,25
2 P–2 80 13,22 1,35 81,35
3 P–3 92 153,15 15,62 107,62
4 P–4 92 2,93 0,3 92,3
5 P–5 107 -1 0,1 106,9
6 P–6 92 -15,73 1,6 90,4

STA 620

Gambar 3.40 Grafik Bacaan Vibrating Wire Piezometer Timbunan STA 620

Pada bacaan Vibrating Wire pondasi STA 620, dari awal pemasangan
terdapat relative tidak ada respon bacaan tekanan air pori seiring dengan
kenaikan timbunan, hal ini di mungkinkan karena :
1. pada saat pemasangan piezometer menggunakan casing filter
pasir pada tip pisometer, yang berakibat terjadinya buble
(gelembung udara) pada tip piezometer tersebut, sehingga respon
bacaan tekanan air pori sangat kecil.
2. Kapasitas tip piezometer yang terpasang pada timbunan semuanya
menggunakan 750 Kpa, kecuali yang pada elevasi paling atas
menggunakan 250 Kpa.

3 - 66
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Pada saat setelah di lakukan Impounding dengan kenaikan muka air


waduk, maka respon terhadap piezometer yang terpasang di timbunan
ada beberapa piezometer yang sudah merespon tekanan air pori,
meskipun belum semuanya menunjukan respon bacaan sebesar :
No Nama Elevasi Pemasangan Pore Water Pisometrik Level
Alat (m) Kpa m H2O (m)
1 P–1 56,27 491,37 50,11 106,81
2 P–2 56,27 426,86 43,54 99,81
3 P–3 62 326,26 33,27 95,27
4 P–4 62 181,36 18,49 80,49
5 P–5 77 137,43 14,01 91,01
6 P–6 77 151,57 15,46 92,46
7 P–6 92 -2,89 -0,3 91,70
8 P–6 92 1,46 0,15 92,15
9 P–6 107 2,97 0,3 107,30
10 P–6 92 1,81 -0,18 91,82

STA 760

Gambar 3.41 Grafik Bacaan Vibrating Wire Piezometer Timbunan STA 620

Pada bacaan Vibrating Wire pondasi STA 620, dari awal pemasangan
terdapat relative tidak ada respon bacaan tekanan air pori seiring dengan
kenaikan timbunan, hal ini di mungkinkan karena :

3 - 67
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

1. pada saat pemasangan piezometer menggunakan casing filter


pasir pada tip pisometer, yang berakibat terjadinya buble
(gelembung udara) pada tip piezometer tersebut, sehingga respon
bacaan tekanan air pori sangat kecil.
2. Kapasitas tip piezometer yang terpasang pada timbunan semuanya
menggunakan 750 Kpa, kecuali yang pada elevasi paling atas
menggunakan 250 Kpa.
Pada saat setelah di lakukan Impounding dengan kenaikan muka air
waduk, maka respon terhadap piezometer yang terpasang di timbunan
ada beberapa piezometer yang sudah merespon tekanan air pori,
meskipun belum semuanya menunjukan respon bacaan sebesar :

No Nama Elevasi Pemasangan Pore Water Pisometrik Level


Alat (m) Kpa m H2O (m)
1 P–1 62 229,17 23,37 85,37
2 P–2 62 1,64 0,17 62,17
3 P–3 77 75,56 7,70 84,70
4 P–4 77 14,96 1,53 78,53
5 P–5 92 153,16 15,62 107,62
6 P–6 92 12,62 1,29 93,29
7 P–6 107 -0,79 -0,08 106,92
8 P–6 92 -0,23 -0,02 91,98

3.13.2 Standpipe Piezometer

Pembacaan:
Cara Pengamatan
1. Mengukur elevasi muka air di dalam pipa dengan menggunakan Dip
Meter (Water Level Indicator) yang dapat dilihat pada gambar berikut:

3 - 68
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.42 Water Level Indicator

2. Sebaiknya melakukan pengecekan Water Level Indicator dengan


mencelupkan probe ke dalam air untuk meyakinkan indikator lampu
menyala dan nada berbunyi.

Langkah pengamanan sebagai berikut:


a. Menurunkan probe Water Level Indicator ke dalam sumur untuk
memastikan suara/nada bunyi dan lampu indikator menyala saat
probe menyentuh muka air.
b. Menarik probe ke atas secara perlahan sampai lampu mati dan nada
bunyi tidak terdengar lagi.
c. Menggerakkan probe naik turun secara perlahan hingga
mendapatkan kedalaman probe dengan pita ukur terhadap titik
referensi/muka sumur.
d. Pembacaan dilakukan beberapa kali dan diambil nilai rata-ratanya.

Cara Perhitungan :
Besarnya tekanan air pori dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

PP = RPE – R – PTE PL = RPE – R

Keterangan:
PP = Pore Pressure/Tekanan Air Pori (mH20)
PL = Piezometer Level/Elevasi pisometrik (m)
RPE = Reference Piezometer Elevation/Elevasi Titik Referensi (m)

3 - 69
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

STA 460

Gambar 3.43 Grafik Bacaan Stand Pipe Piezometer STA 460


STA 620

Gambar 3.44 Grafik Bacaan Stand Pipe Piezometer STA 620

3 - 70
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

STA 780

Gambar 3.45 Grafik Bacaan Stand Pipe Piezometer STA 780

Sampai dengan saat ini hasil pembacaan Standpipe Piezometer yang terpasang di
zona filter dan Rockfiil hilir menunjukan angkah Nol (0), di karenakan masih dalam
proses kontruksi dan belum adanya genangan di waduk.

3.13.3 Inclinometer dan Multilayer Sattlement


Pembacaan Inclinometer:
a) Pastikan casing inclinometer tidak mengalami pergeseran dengan cara
memasukkan dummy inclinometer ke casing, juka dummy berhasil sampai
dengan elevasi bawah maka casing inclinometer aman,
b) Rangkai Probe Inclinometer dengan Inclinometer Rell Cable,
c) Sambungkan rangkaian Inclinometer dengan device yang sudah terinstall
aplikasi inclinometer,
d) Masukkan probe inclinometer sampai dengan elevasi bawah,
e) Lakukan perekaman data pergeseran horizontal pada device,
f) Tarik inclinometer probe ke atas setiap 50 cm.

3 - 71
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 7.46 Pembacaan Instrument Inclinometer

Kondisi Inclinometer sampai dengan saat ini dari ke 3 Inclinometer yang di


pasang, semuanya tidak bisa di lakukan monitoring
Karena pemasangan multilayer Sattlement jadi satu dengan pipa
Inclinometer, dan agar dapat di lakukan pembacaan terhadap multilayer
settlement, maka di lubang pipa inclinometer di masukin pipa PVC dengan
ukuran 3/4’ sehingga sampai dengan saat ini multilayer settlement bisa di
lakukan monitoring tiap hari

Pembacaan Multilayer Settlement:


1. Setelah melakukan grouting, initial reading harus dilakukan dan
dicatat. Pengukuran harus dilakukan seakurat mungkin, sebagai referensi
pembacaan perhatikan gambar dibawah :

Gambar 3.47 Skema Pembacaan Multilayer Settlement (kiri) dan Unit


Pembaca (kanan)
3 - 72
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

2. Proses pengukuran dilakukan dengan cara sebagai berikut ;


3. Turunkan probe ke borehole sampai dasar borehole, pada Readout
unit arahkan switch pada posisi “Mid Position”;
4. Pembacaan akan di lakukan dari bawah ke atas;
5. Naikan probe perlahan keatas, Buzzer akan berbunyi 2 kali (dan led
akan menyala merah setiap kali buzzer berbunyi), letak sensor bunyi pada
multilayaer dapat dilihat dari gambar sensitifitas sensor diatas. Kemudian
catat bunyi pada sensor yang bawah.

Data Bacaan
STA 435

Gambar 3.48 Plotting hasil pengukuran multilayer settlement di zona inti STA 435,
waktu pemasangan sesuai progres timbunan

3 - 73
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.49 Parabola Multilayer Sattlement STA 435

Gambar 3.50 hasil pengukuran multilayer settlement di zona inti digambarkan


dalam bentuk parabolik

Multilayer Sattlement yang terpasang di STA 435 sampai dengan puncak timbunan
setinggi 45 m, settlement yang terbesar terjadi di M3 - 5 yang terpasang di elevasi
97,00 yaitu sebesar 665 mm (1,48 %)

3 - 74
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

STA 615

Gambar 3.51 Plotting hasil pengukuran multilayer settlement di zona inti STA 615,
waktu pemasangan sesuai progres timbunan

Gambar 3.52 Parabola Multilayer Sattlement STA 615

3 - 75
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.53 hasil pengukuran multilayer settlement di zona inti digambarkan dalam
bentuk parabolik

Multilayer Sattlement yang terpasang di STA 615 sampai dengan tinggi timbunan 72
m, settlement yang terbesar terjadi di M1 - 5 yang terpasang di elevasi 96,89 yaitu
sebesar 1.089 mm (1,51 %)

STA 755

Gambar 3.54 Plotting hasil pengukuran multilayer settlement di zona inti STA 755,
waktu pemasangan sesuai progres timbunan

3 - 76
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.55 Parabola Multilayer Sattlement STA 755

Gambar 3.56 hasil pengukuran multilayer settlement di zona inti digambarkan dalam
bentuk parabolik

Multilayer Sattlement yang terpasang di STA 755 sampai dengan tinggi timbunan 65
m, settlement yang terbesar terjadi di M2 - 8 yang terpasang di elevasi 81,57 yaitu
sebesar 1.052 mm (1,62 %)

3 - 77
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

3.13.4 Observation Well

Pembacaan
Monitoring dan pembacaan observation well selama proses konstruksi
dilakukan tiap hari, 1 kali sehari pada saat pengisian awal, 1 kali seminggu
pada tahun pertama operasi, 1 kali dalam sebulan pada saat operasi
selanjutnya. Cara pembacaan water level indicators pada alat observation
well yaitu dengan memasukkan probe kedalam lubang OW atau sumur
observasi dengan mengulur twin tubing sampai ujung probe terkena air dan
berbunyi “Beep”, kemudian dicatat kedalaman elevasi air yang diukur.

Gambar 3.57 Bacaan Observation well

3 - 78
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.58 Kontur air tanah


Untuk Observation Well sampai dengan saat ini baru ada 2 yang terpasang
dari 8 OW yang akan di pasang di hilir bendungan beringin Sila

3.13.5 V – Notch
Cara Pengamatan
Melakukan pengamatan rembesan dengan menggunakan alat V-Notch
Weir. Besarnya debit rembesan ditentukan dengan mengukur tinggi air di atas
mercu pelimpah V-Notch. Pengukuran dilakukan dengan peil scale yang
dipasang di dinding saluran V-Notch.
Pengukuran harus dilaksanakan dengan hati – hati untuk mendapatkan hasil
yang teliti, serta pastikan tidak ada gangguan aliran di bak pengumpul dan
pastikan juga peil scale dalam keadaan bersih dari gangguan material yang
mengapung maupun ganggang.

3 - 79
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.78 Bacaan V – Nortch


3.13.6 Patok Geser
Pembacaan :
Posisi dengan elevasi tempat reference point diukur dan dicatat sebagai
bacaan awal (initial reading). Pengukuran posisi dan elevasi hendaknya
mengacu pada titik-titik referensi/titik ikat (point of reference) yang terpasang
secara secara tetap (permanent) di tanah asli (original ground) /bukan
timbunan. Titik referensi ditempatkan pada garis sumbu dam (dam axis) pada
sisi kiri dan kanan dam (right and left bank).
Alat pembacaan untuk mengukur penurunan disarankan menggunakan
waterpass sedangkan untuk mengukur pergeseran disarankan menggunakan
Total Station
Sampai dengan saat ini, patok geser yang terpasang adalah sebagai berikut:

3 - 80
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

PATOK GESER LERENG BENDUNGAN (SURFACE SETTLEMENT POINT)

ELV VOL TANGGAL Koordinat Koordinat


NO INSTRUMENT JUMLAH POSISI KODE ELV REAL Ket.
GMBR TERPASANG TERPASANG Definitif (X) Definitif (Y)

SP25 70.885 1 514068.797


SP42 71.052 1 27 Sep 2022 513995.535
4 Titik Downstream 71.00
SP24 71.043 1 513928.987
1 Surface Settlement Point (Patok Geser) 9065503.344 Terpasang
SP41 71.131 1 Laporan bulan 45 513859.359
Pelurus Elevasi +72.950 514139.059
Pelurus Elevasi +71.276 513841.271
SP39 83.082 1 513788.286
SP20 83.037 1 513856.893
SP21 83.084 1 27 Sep 2022 513927.076
6 Titik Downstream 83.00
Surface Settlement Point (Patok Geser SP22 82.911 1 513997.947
2 9065476.345 Terpasang
Lereng) SP23 82.749 1 514065.503
SP40 82.739 1 Laporan bulan 45 514136.667
Pelurus Elevasi +88.160 513770.486
Pelurus Elevasi +89.973 514183.507
SP12 98.077 1 513649.059
SP13 98.009 1 513717.899
SP14 98.032 1 513790.239
SP15 97.051 1 513855.684
11 Oct 2022
9 Titik Downstream SP16 98.00 97.962 1 513927.223
Surface Settlement Point (Patok Geser
3 SP17 97.894 1 513994.639 9065437.088 Terpasang
Lereng)
SP18 97.899 1 514064.470
SP19 97.893 1 514140.500
SP38 98.091 1 Laporan bulan 46 514205.544
Pelurus Elevasi +109.743 513551.354
Pelurus Elevasi +98.430 514210.883

MONITORING PATOK GESER LERENGBENDUNGAN (SURFACE SETTLEMENT POINT) ELEVASI +71 DOWNSTREAM

KODE SP25 SP42 SP24 SP41


KOORDINAT TGL- X Y Z X Y Z X Y Z X Y Z
27 Sep 2022 514068.797 9065503.455 70.885 513995.535 9065503.455 71.052 513928.987 9065503.455 71.043 513859.359 9065503.455 71.131
5 Oct 2022 514068.797 9065503.344 70.880 513995.535 9065503.344 71.053 513928.990 9065503.344 71.040 513859.360 9065503.344 71.129
11 Oct 2022 514068.798 9065503.344 70.881 513995.535 9065503.344 71.050 513928.991 9065503.343 71.038 513859.360 9065503.344 71.129
20 Oct 2022 514068.798 9065503.344 70.881 513995.535 9065503.344 71.050 513928.991 9065503.344 71.038 513859.360 9065503.344 71.130
25 Oct 2022 514068.795 9065503.344 70.882 513995.535 9065503.344 71.048 513928.994 9065503.344 71.038 513859.364 9065503.344 71.132
1 Nov 2022 514068.795 9065503.347 70.880 513995.535 9065503.343 71.050 513928.990 9065503.344 71.035 513859.372 9065503.340 71.125
2 Dec 2022 514068.799 9065503.356 70.884 513995.540 9065503.359 71.048 513928.988 9065503.354 71.034 513859.367 9065503.358 71.134

MONITORING PATOK GESER LERENGBENDUNGAN (SURFACE SETTLEMENT POINT) ELEVASI +83 DOWNSTREAM

KODE SP39 SP20 SP21 SP22 SP23 SP40


KOORDINAT TGL- X Y Z X Y Z X Y Z X Y Z X Y Z X Y Z
27 Sep 2022 513788.286 9065476.345 83.082 513856.893 9065476.345 83.037 513927.076 9065476.345 83.084 513997.947 9065476.345 82.911 514065.503 9065476.345 82.749 514136.667 9065476.345 82.739
11 Oct 2022 513788.286 9065476.345 83.082 513856.893 9065476.345 83.036 513927.076 9065476.345 83.082 513997.945 9065476.344 82.910 514065.503 9065476.345 82.750 514136.669 9065476.348 82.738
6 Oct 2022 513788.287 9065476.344 83.081 513856.894 9065476.345 83.037 513927.077 9065476.344 83.082 513997.945 9065476.345 82.911 514065.503 9065476.344 82.752 514136.670 9065476.347 82.740
20 Oct 2022 513788.288 9065476.344 83.080 513856.895 9065476.345 83.035 513927.077 9065476.344 83.081 513997.945 9065476.345 82.908 514065.503 9065476.345 82.749 514136.668 9065476.347 82.735
25 Oct 2022 513788.290 9065476.344 83.082 513856.891 9065476.344 83.033 513927.077 9065476.345 83.080 513997.940 9065476.344 82.910 514065.503 9065476.345 82.750 514136.670 9065476.345 82.735
1 Nov 2022 513788.290 9065476.344 83.082 513856.877 9065476.340 83.033 513927.080 9065476.349 83.080 513997.945 9065476.341 82.900 514065.500 9065476.344 82.750 514136.670 9065476.344 82.735
2 Dec 2022 513788.289 9065476.382 83.107 513856.893 9065476.374 83.050 513927.074 9065476.373 83.099 513997.949 9065476.371 82.930 514065.501 9065476.356 82.781 514136.665 9065476.346 70.889

MONITORING PATOK GESER LERENGBENDUNGAN (SURFACE SETTLEMENT POINT) ELEVASI +98 DOWNSTREAM

KODE SP12 SP13 SP14 SP15


KOORDINAT TGL- X Y Z X Y Z X Y Z X Y Z
11 Oct 2022 513649.0590 9065437.0880 98.0770 513717.8990 9065437.0880 98.0090 513790.2390 9065437.0880 98.0320 513855.6840 9065437.0880 97.0510
20 Oct 2022 513649.0600 9065437.0880 98.0710 513717.8990 9065437.0870 98.0090 513790.2390 9065437.0880 98.0320 513855.6880 9065437.0870 98.0500
25 Oct 2022 513649.0610 9065437.0880 98.0700 513717.9000 9065437.0880 98.0040 513790.2400 9065437.0880 98.0310 513855.6880 9065437.0870 98.0500
1 Nov 2022 513649.0500 9065437.0890 98.0700 513717.9010 9065437.0800 98.0040 513790.2400 9065437.0900 98.0120 513855.6700 9065437.0850 98.0490

MONITORING PATOK GESER LERENGBENDUNGAN (SURFACE SETTLEMENT POINT) ELEVASI +98 DOWNSTREAM

KODE SP16 SP17 SP18 SP19 SP38


KOORDINAT TGL- X Y Z X Y Z X Y Z X Y Z X Y Z
11 Oct 2022 513927.2230 9065437.0880 97.9620 513994.6390 9065437.0880 97.8940 514064.4700 9065437.0880 97.8990 514140.5000 9065437.0880 97.8930 514205.5440 9065437.0880 98.0910
20 Oct 2022 513927.2300 9065437.0880 97.9600 513994.6410 9065437.0880 97.8920 514064.4700 9065437.0880 97.8990 514140.5000 9065437.0870 97.8910 514205.5430 9065437.0890 98.0910
25 Oct 2022 513927.2300 9065437.0880 97.9600 513994.6400 9065437.0880 97.8900 514064.4710 9065437.0870 97.8990 514140.5000 9065437.0880 97.8900 514205.5410 9065437.0860 98.0910
1 Nov 2022 513927.2200 9065437.0880 97.9550 513994.6400 9065437.0810 97.8920 514064.4680 9065437.0880 97.8970 514140.5020 9065437.0880 97.8870 514205.5380 9065437.0890 98.0850

3 - 81
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

3.14 INTERPRESTASI DAN ANALISIS

3.14.1 Tekanan Air Pori (Vibrating Wire Piezometer)


Vibrating Wire Piezometer terpasang di 3 STA (STA 440, 620 dan 750) baik di
pondasi maupun di timbunan, sampai dengan selesainya kontruksi dan
setelah di lakukan impounding, maka respon bacaan tekanan air pori yang
termonitor pada :
- STA 440 dari bacaan piezometer semua belum respon adanya
kenaikan tekanan air pori, kecuali yang terpasang di elevasi 92 (P – 3)
yang menunjukan adanya respon kenaikan air pori. Hal ini di
mungkinkan masih adanya buble (gelembung udara) yang terjebak
pada tip piezometer, yang di karenakan pada saat pemasangan
menggunakan media pasir sebagai pembungkus tip piezometer.
- STA 620 dari bacaan piezometer semua menunjukan respon adanya
kenaikan tekanan air pori, kecuali yang terpasang di elevasi 92 (P – 7, P
– 8),( P – 10 yang terpasang di filter) dan di elevasi 107 (P – 9 )yang
belum ada respon. Hal ini di mungkinkan masih adanya buble
(gelembung udara) yang terjebak pada tip piezometer, yang di
karenakan pada saat pemasangan menggunakan media pasir
sebagai pembungkus tip piezometer.
- STA 755 dari bacaan piezometer ada beberapa yang menunjukan
respon adanya kenaikan tekanan air pori, (P – 1,P – 3, P – 4 P – 5)
adapun untuk (P – 2, P – 6, P – 7, P – 8) belum menunjukan respon
terhadap tekanan air pori. Hal ini di mungkinkan masih adanya buble
(gelembung udara) yang terjebak pada tip piezometer, yang di
karenakan pada saat pemasangan menggunakan media pasir
sebagai pembungkus tip piezometer..
Untuk VW Piezometer yang terpasang di STA 440 dan STA 750 keduanya masih
ada menunjukan respon yang relative kecil bahkan ada yang sampai minus
(-). Dan di mungkinkan terdapat buble pada tip piezometer yang terpasang.
Yang semua ini di karenakan pada saat proses pemasangan pada tip
piezometer tersebut menggunakan media pasir sebagai selimut tip
piezometer.

3 - 82
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.79 Kontur tekanan air pori (pressure head) saat konstruksi di zona inti
kedap air yang diapit oleh zona rockfiil yang free drain

3.15 Deformasi Vertikal (Multilayer Sattlement)

Multilayer Sattlement yang terpasang di STA 435 sampai dengan selesai kontruksi
pada elevasi 122,0 pada ketinggian timbunan 45 m, settlement yang terbesar terjadi
di M3 – 5 yang terpasang di elevasi 97,00 yaitu sebesar 665 mm (1,48 %) seperti yang
terterah pada grafik di bawah ini :

Gambar 3.80 Plotting hasil pengukuran multilayer settlement di zona inti, waktu
pemasangan sesuai progres timbunan

3 - 83
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.81 Hasil hasil pengukuran multilayer settlement di zona inti digambarkan
dalam bentuk parabolik

Multilayer Sattlement yang terpasang di STA 615 sampai dengan selesai kontruksi
elevasi 123 pada ketinggian timbunan 72 m, settlement yang terbesar terjadi di M1 –
5 yang terpasang di elevasi 96,89 yaitu sebesar 1.089 mm (1,51 %) seperti yang
terterah pada grafik di bawah ini :

Gambar 3.82 Plotting hasil pengukuran multilayer settlement di zona inti, waktu
pemasangan sesuai progres timbunan

3 - 84
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.83 Hasil hasil pengukuran multilayer settlement di zona inti digambarkan
dalam bentuk parabolik

Multilayer Sattlement yang terpasang di STA 755 sampai dengan selesai kontruksi
elevasi 123 pada ketinggian timbunan 65 m, settlement yang terbesar terjadi di M2 –
8 yang terpasang di elevasi 81,57 yaitu sebesar 1.052 mm (1,62 %) seperti yang
terterah pada grafik di bawah ini :

Gambar 3.84 Plotting hasil pengukuran multilayer settlement di zona inti, waktu
pemasangan sesuai progres timbunan

3 - 85
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

Gambar 3.85 Hasil hasil pengukuran multilayer settlement di zona inti digambarkan
dalam bentuk parabolic

Besarnya Sattlemenet berdasarkan perhitungan modulus elastisitas sebesar 67 Cm


atau sebesar (1,116 %), seperti yang tergambar pada grafik di atas
Sedangkan dari ketiga pemasangan Multilayer settlement yang terpasang
- STA 435 Total penurunan sebesar 665 mm atau sebesar 1,48 %
- STA 615 Total penurunan sebesar 1.089 mm atau sebesar 1,51%
- STA 755 Total penurunan sebesar 1.052 mm atau sebesar 1,62 %

3 - 86
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila

3.16 Deformasi Horizontal (Inclinometer)


Dikarenakan Inclinometer yang terpasang di 3 STA yang berbeda saat ini
tidak bias di lakukan monitoring yang di mungkinkan terjadi krek pada pipa
inclinometer, sehinggan analisis terhadap deformasi horizontal pada saat
kontruksi tidak bisa di lakukan. Dan untuk selanjutnya akan di lakukan
pergantian inclinometer pada saat selesai kontruksi, dengan cara dilakukan
pengeboran pada zona inti yang terlebih dulu akan di buatkan Pedoman
Pelaksanaan Pengeboran (P3) yang sesuai dengan SE Menteri PUPR Nomor
02/SE/M/2022 dan di konsultasikan dengan KKB .

3 - 87

You might also like