Professional Documents
Culture Documents
BAB III Instrumentasi OK
BAB III Instrumentasi OK
BAB 3
INSTRUMENTASI
3.1 Umum
Pembangunan Bendungan Beringin Sila sangat diperlukan dalam
rangka pengembangan infrastruktur irigasi untuk mendukung ketahanan
pangan nasional dan penyediaan air baku di wilayah Kabupaten Sumbawa
khususnya Kecamatan Utan dan Kecamatan Buer disamping memiliki
manfaat lain dalam rangka pengelolaan SDA yang berkelanjutan dan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bendungan dibangun sesuai desain telah memenuhi kriteria-kriteria angka
keamanan (Safety Factor) yang memadai, dengan mempertimbangkan
faktor-faktor Tekanan Hidrostatik, Gaya Angkat-Geser, Tekanan Angin,
Hidrodinamik, Gempa bumi, Perubahan Temperatur, dll. dengan prinsip dasar
bagaimana meminimalkan deformasi yang terjadi sehingga penurunan,
pergeseran (Settlement-Defleksi) selalu dapat terkontrol, berada dalam batas
yang diijinkan.
Pemeliharaan (maintenance) merupakan hal yang wajib dilakukan untuk
menjaga keberlangsungan operasi dan keamanan bendungan. Kegiatan
pemeliharaan (maintenance) tersebut dimaksudkan untuk mengetahui
secara dini gejala pergerakan dan perubahan-perubahan yang dapat
membahayakan struktur bendungan, bangunan utama lainnya, maupun
terhadap hal-hal yang dapat mengancam keselamatan jiwa manusia
sehingga perlu dilakukan tindakan preventif guna menghindari kerusakan
dan atau kerugian yang lebih besar.
Berdasarkan statistik dan penelitian para ahli, menyatakan bahwa lebih
kurang 85% kerusakan bendungan adalah disebabkan oleh pengaruh
hidraulik dan rembesan air, yang biasanya sulit dihitung secara teliti, hal ini
berarti bahwa desain suatu bendungan tidak semuanya dapat dihitung
secara teoritis. Oleh karena itu perlu dibuatkan petunjuk pelaksanaan
pengukuran instrumentasi geoteknik pada suatu bendungan secara benar.
Selain itu pelaksana perlu memahami prinsip-prinsip dasar instrumentasi,
3-1
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
3-2
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
Data Teknis
Waduk
- Kapasitas Tampungan (FWL) : 32,75 Juta m3
- Kapasitas Tampungan (NWL) : 27,46 Juta m3
- Kapasitas Tampungan (LWL) : 6,74 Juta m3
- Kapasitas Tampungan Efektif : 20,72 Juta m3
- Kapasitas Tampungan mati : 6,00 Juta m3
- Elevasi sedimen (m) : Elv 94 m
- Elevasi Muka air rendah, LWL (m) : Elv 95 m
- Elevasi Muka air Normal, NWL (m) : Elv 116 m
- Elevasi Muka air Tinggi, HWL (m) : Elv 118,21 m (Q 1000)
- Elevasi Muka air Banjir, FWL (m) : Elv 120,08 m (QPMF)
3-4
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
3-6
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
3-7
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
1 Pemantau Deformasi
Eksternal:
3-8
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
11 bh Maindam Upstream
Crest Settlement
Lokal 11 bh Maindam Downstream
Survey Points
Internal:
1 Datum dan 8
STA +435 Multilayer plate
Multi Layer Ring & 34 bh + 1 Datum dan 14
Settlement Plate 3 datum STA +615 Multilayer plate
Measuring Equipment Magnet 1 Datum dan 12
STA + 755 Multilayer plate
STA +435
Kombinasi Inklinometer
Lokal 3 bh STA +615
dan Multilayer
STA + 755
Pemantau Tekanan Air
2
Pori
Vibrating
12 bh 2 PP, 6 P
Vibrating Wire Wire Maindam
Piezometer Piezomet STA +220
18 bh 4 PP, 10 P
er Maindam
STA 0+340
12 bh 2 PP, 8 P
Maindam
STA +440
3 Pemantau Rembesan
Di kaki
3-9
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
Kaki
Observation Well Lokal 8 bh
bendungan
5 Pemantau Hidrologi
1 bh Drop Intake
AWLR 1 bh Hulu
1bh V - Notch
Dinding
sebelah hulu
Spill way dan Yang mudah
Papan Duga Muka Air Local 2 bh untuk dilihat
Dinding
menara
intake
Sandaran kiri
bendungan,
STA Klimatologi 1 bh
dekat
perkantoran
3 - 10
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
1x 1x 1 X per 3
4 Gerakan 1 X per
Inklinometer 3 unit permingg permin bulan
. horisontal bulan
u ggu
Vibrating 2 X per
5 Tekanan Setiap Setiap 1 x per
Wire 42 Unit bulan
. air pori hari hari minggu
Piezometer
Setiap 1x
6 Rembesan Setiap 2 X per
V-Nocth 1 Unit hari perming
. air hari bulan
gu
7 Elevasi Observation 8 Unit 1x per 1x per 1x 1x
. muka air Well (OW) minggu mingg perming perminggu
3 - 11
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
u gu
Elevasi
muka air
1x per 1x
8 tekanan Standpipe 6 Unit 1x per 1x
mingg perming
. pori Pizometer minggu perminggu
u gu
(Maindam)
Strong
Motion 1x per 1x
9 3 Unit 1x per 1x
Accelerog SMA mingg perming
. minggu perminggu
raph u gu
1 Pencatat 1x 1x 1x 1x
1 automatis AWLR 1 Unit permingg permin perming perminggu
. muka air u ggu gu
1 1x 1x 1x 1x
Elevasi Papan duga
2 1 Unit permingg permin perming perminggu
muka air muka air
. u ggu gu
1 1x 1x 1x 1x
STA
3 Klimatologi 1 Unit permingg permin perming perminggu
Klimatologi
. u ggu gu
Setiap Setiap Setiap Setiap hari/
1 Pengukur Stasiun hari/ hari/ hari/ setelah
4 curah pencatat 1 unit setelah setelah setelah hujan
. hujan hujan hujan hujan hujan selesai
selesai selesai selesai
3 - 12
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
3 - 13
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
3 - 14
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
3 - 16
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
Gambar 3.6 Potongan Melintang Vibrating Wire Piezometer Pondasi dan Timbunan
Sta.4+40
3 - 17
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
Gambar 3.7 Potongan Melintang Vibrating Wire Piezometer Pondasi dan Timbunan
Sta.6+20
3 - 18
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
Gambar 3.8 Potongan Melintang Vibrating Wire Piezometer Pondasi dan Timbunan
Sta.7+60
3 - 19
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
3 - 20
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
3 - 21
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
3 - 22
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
3 - 23
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
3 - 24
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
3 - 25
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
3 - 26
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
3 - 27
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
3 - 28
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
3 - 29
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
3 - 30
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
Kapasita TANGGAL
NO JENIS INSTRUMENT JUMLAH Ket.
s TERPASANG
1 Vibrating Wire Piezometer
1.1 Pondasi
Vibrating Wire Piezometer
1.1.1 2 Set
Pondasi 440
a Pondasi Piezometer 01 1 Set 750 Kpa 30-Sep-20 Berfungsi
b Pondasi Piezometer 02 1 Set 750 Kpa 29-Sep-20 Berfungsi
Vibrating Wire Piezometer
1.1.2 4 Set
Pondasi 620
a Pondasi Piezometer 01 1 Set 750 Kpa 5-Jun-21 Berfungsi
b Pondasi Piezometer 02 1 Set 750 Kpa 6-Jun-21 Berfungsi
c Pondasi Piezometer 03 1 Set 750 Kpa 5-Jun-21 Berfungsi
d Pondasi Piezometer 04 1 Set 750 Kpa 6-Jun-21 Berfungsi
Vibrating Wire Piezometer
1.1.3 2 Set
Pondasi 760
a Pondasi Piezometer 01 1 Set 750 Kpa 11-Aug-21 Berfungsi
b Pondasi Piezometer 02 1 Set 750 Kpa 9-Aug-21 Berfungsi
1.2 Timbunan
Vibrating Wire Piezometer
1.2.1 6 Set
Embankment 440
a Piezometer 01 1 Set 250 Kpa 30-Oct-20 Berfungsi
b Piezometer 02 1 Set 750 Kpa 30-Oct-20 Berfungsi
c Piezometer 03 1 Set 750 Kpa 26-Jan-22 Berfungsi
d Piezometer 04 1 Set 750 Kpa 26-Jan-22 Berfungsi
e Piezometer 05 1 Set 750 Kpa 28-Jul-22 Berfungsi
f Piezometer 06 1 Set 750 Kpa 19-Apr-22 Berfungsi
Vibrating Wire Piezometer
1.2.2 10 Set
Embankment 620
a Piezometer 01 1 Set 250 Kpa 18-Jun-21 Berfungsi
b Piezometer 02 1 Set 750 Kpa 18-Jun-21 Berfungsi
3 - 33
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
3 - 34
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
3 - 35
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
3 - 36
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
24-28 Sep-
11 Papan Duga Air Bendungan 2 Set
22 Berfungsi
Tujuan kalibrasi ini adalah untuk menguji fungsi alat dan mengetahui level
keakuratan hasil bacaan Instrument Vibrating wire Piezometer yang akan
digunakan pada Proyek Bendungan Beringin sila.
Vibrating wire piezometer adalah instrument yang digunakan untuk mengukur
tekanan air pori pada urugan, timbunan, bendungan, pondasi, lereng,
galian, dll . Tekanan air pori yang masuk melalui filter direspons oleh
diafragma yang menekan vibrating wirenya, dimana frequency yang
berubah dicatat pada alat baca, sehingga perubahan tekanan air pori
dapat diketahui.
3 - 37
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
Membuka tutup filter yang ada dibagian ujung piezometer dan rendam di
dalam air, minimal 24 Jam
Sebelum dilakukan pemasangan piezometer, piezometer harus dibuat jenuh,
dengan cara merendam di air selama minimal 24 jam, hal ini dimaksudkan
supaya gelembung udara yang ada di dalam pori-pori filter ceramic keluar
dan diganti dengan air, sehingga pembacaan akan menjadi stabil dan
akurat;
3 - 38
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
Pembacaan :
Posisi dengan elevasi tempat reference point diukur dan dicatat
sebagai bacaan awal (initial reading). Pengukuran posisi dan elevasi
hendaknya mengacu pada titik-titik referensi/titik ikat (point of reference)
yang terpasang secara secara tetap (permanent) di tanah asli (original
ground) /bukan timbunan. Titik referensi ditempatkan pada garis sumbu dam
(dam axis) pada sisi kiri dan kanan dam (right and left bank).
Alat pembacaan untuk mengukur penurunan disarankan
menggunakan waterpass sedangkan untuk mengukur pergeseran disarankan
menggunakan Total Station.
3 - 40
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
Pemasangan
a. Tentukan titik pemasangan Inclinometer dan Multilayer Settlement,
b. Bor lubang dengan mesin bor rotary, pastikan dinding lurus dan rata,
sesuaikan diameter lubang dengan ukuran pipa casing inclinometer
yang dipakai,
c. Pasang pipa pelindung jika kedalaman pengeboran cukup dalam agar
terhindar dari keruntuhan dinding lubang bor,
d. Pasang penutup bawah casing inclinometer (bottom cap) dan pasang
ring datum pada bagian dasar casing inclinometer,
e. Tanam casing inclinometer pada lubang bor sehingga benar-benar
vertikal pada lapisan yang stabil,
f. Injeksi celah lubang bor lapisan yang stabil dengan bahan injeksi semen,
ring datum akan berfungsi sebagai datum dari posisi/elevasi
pembacaan,
g. Angkat pipa pelindung yang terpasang,
h. Ukur posisi dan elevasi bagian atas pipa pengantar dengan alat ukur
penyipat datar dan ikatkan terhadap suatu titik tetap (Bench Mark / BM),
i. Lakukan pembacaan awal terhadap ring datum dan semua silinder
magnetis yang telah dipasang, sebagai data pembanding bagi
perhitungan pergerakan vertikal selanjutnya,
j. Tutup pipa atas penghantar dengan penutup yang telah disediakan dan
pasang tutup pelindung atas casing inclinometer yang dapat dikunci,
k. Pada saat penimbunan, sambung casing inclinometer dengan soket
sesuai keperluan, pasang instrumen magnetis berjenis plat penurunan
melalui casing inclinometer pada elevasi yang dikehendaki sedemikian
rupa sehingga cukup jauh posisinya dari soket untuk menghindari
bersentuhannya plat penurunan dengan soket,
3 - 41
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
Pembacaan Inclinometer:
1. Pastikan casing inclinometer tidak mengalami pergeseran dengan cara
memasukkan dummy inclinometer ke casing, jika dummy berhasil
sampai dengan elevasi bawah maka casing inclinometer aman,
2. Rangkai Probe Inclinometer dengan Inclinometer Rell Cable,
3. Sambungkan rangkaian Inclinometer dengan device yang sudah
terinstall aplikasi inclinometer,
4. Masukkan probe inclinometer sampai dengan elevasi bawah,
5. Lakukan perekaman data pergeseran horizontal pada device,
6. Tarik inclinometer probe ke atas setiap 50 cm.
3 - 42
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
3 - 43
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
11. Naikan probe perlahan keatas, Buzzer akan berbunyi 2 kali (dan led
akan menyala merah setiap kali buzzer berbunyi), letak sensor bunyi
pada multilayaer dapat dilihat dari gambar sensitifitas sensor diatas.
Kemudian catat bunyi pada sensor yang bawah.
1. STANDAR RUJUKAN
SNI 6461-2012 : Tata Cara Pemasangan dan Pembacaan
Pisometer Kawat Vibrasi.
Roctest Telemac Smartec : Instruction Manual Vibrating Wire
Piezometer Model PW.
Roctest Telemac Smartec : Instruction Manual Vibrating Wire Data
Recorder Model MB-3TL.
2. SPESIFIKASI MATERIAL
a. Tipe pisometer (piezometer transducer), Roctest model PWF, yang
memenuhi spesifikasi berikut:
Jangkauan : 750 kPa
Akurasi : + 0.1 %
Bahan : Stainless Steel
Penyaring (filter) : Stainless Steel, ~50µm, ~10kPa, Low Air Entry
Ceramic, ~1µm, ~450kPa, High Air Entry
Diameter luar : 19 mm
Panjang : 200 mm
3 - 44
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
b. Pasir penyaring (sand filter), pasir yang mempunyai gradasi tertentu, bersih,
seragam, dan berfungsi untuk menyaring butiran halus dalam air tanah yang
dikhawatirkan akan menyumbat pori tip pisometer,bentonite grouting,
bentonite tablets/chips, dan geotextile nonwoven untuk pembungkus pasir.
3 - 45
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
4. TAHAPAN PEMASANGAN
Pemasangan pada lapisan pondasi
a. Pengecekan tip piezometer harus bebas terhadap retak, pecah, karat, dan
kotor;
b. Pengecekan kabel vibrating wire harus bebas terhadap kerusakan;
c. Cuci dan periksa pasir halus harus bersih dan bebas dari campuran material
lainnya;
d. Buat bentonite ball
e. Rendam tip piezometer dan pasir halus paling sedikit 24 jam sebelum
diinstall;
f. Lakukan pengeboran dengan diameter dan kedalaman sesuai desain
elevasi pemasangan tip piezometer, lebih kedalaman 25cm dari elevasi
desain;
g. Lubang bor yang telah siap lalu dicuci/dibilas dengan air bersih melalui
pompa tekan;
h. Masukkan pasir halus ke dalam lubang bor dengan ketebalan kira-kira 25
cm;
i. Bungkus tip piezometer dengan geotextile non woven;
j. Masukkan tip piezometer yang sudah dibungkus oleh geotextile non woven
bersama dengan pasir halus ke dalam lubang bor/casing sesuai elevasi
yang telah ditentukan sebelumnya;
k. Setelah tip piezometer masuk, lalu pasir halus dimasukkan ke dalam lubang
bor sampai kira-kira 50 cm tebalnya, sehingga tip terslimuti oleh pasir halus;
l. Jika terdapat casing dalam lubang bor, cabut secara perlahan-lahan
bersamaan dengan dimasukannya bentonite tablets/chips dan bentonite
grouting;
m. Lalu di atas pasir halus, secara hati-hati bentonite ball dimasukkan ke dalam
lubang bor sampai setebal 50 cm;
3 - 46
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
n. Bila dalam lubang bor yang sama akan dipasang pisometer dengan elevasi
yang
lebih tinggi maka bahan pengisi terdiri dari campuran beton atau semen
graut harus
dimasukkan ke dalam lubang bor dengan menggunakan pipa pelindung;
o. Campuran semen dan pasir dengan perbandingan 1:3. Setelah selesai
pengisian lubang bor, pipa pelindung kemudian ditarik ke atas;
p. Ulangi tahapan setiap pemasangan pisometer dalam lubang bor;
q. Lakukan dan catat pembacaan awal nilai tekanan air pori pada setiap
pisometer yang baru dipasang.
5. MONITORING INSTRUMEN
a. Pengukuran awal dilakukan setiap hari sampai diperoleh hasil 3 (tiga) kali
pengukuran terakhir sudah tetap;
b. Pembacaan dilakukan dengan readout unit, secara berkala dengan interval
waktu pembacaan sesuai kebutuhan, paling sedikit 2 (dua) kali setiap hari
terutama pada saat penambahan beban kerja yaitu saat penimbunan;
c. Hasil monitoring terdiri dari : hasil pengukuran awal, elevasi ujung bawah dan
atas tip pisometer, data timbunan, serta grafik hubungan antara besarnya
tekanan air pori tanah terhadap waktu.
Semen
3 - 49
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
Cara Perhitungan
H (cm) Q (l/det)
5 0,77
10 4,33
15 11,94
20 24,51
25 48,82
3 - 50
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
30 67,54
3 - 51
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
Pembacaan
Monitoring dan pembacaan observation well selama proses konstruksi
dilakukan 1 kali dalam seminggu pada saat konstruksi, 1 kali seminggu pada
saat pengisian awal, 1 kali seminggu pada tahun pertama operasi, 1 kali
dalam sebulan pada saat operasi selanjutnya. Cara pembacaan water
level indicators pada alat observation well yaitu dengan memasukkan
probe kedalam lubang OW atau sumur observasi dengan mengulur twin
3 - 52
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
tubing sampai ujung probe terkena air dan berbunyi “Beep”, kemudian
dicatat kedalaman elevasi air yang diukur.
3 - 53
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
3 - 54
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
3 - 55
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
Cara Perhitungan :
a. Besarnya tekanan air pori dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
Keterangan :
PP = Pore Pressure/Tekanan Air Pori (mH20)
PL = Piezometer Level/Elevasi piesometrik (m)
RPE = Reference Piezometer Elevation/Elevasi Titik Referensi (m)
3 - 57
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
Kalibrasi
Readout dikalibrasi secara rutin dengan cara memonitoring tekanan
yang sudah terukur.
d. V-Notch / Pengukuran Rembesan (Seepage)
Pemeliharaan
1. Untuk menjaga akurasi alat ukur V-notch, maka kolam V-notch harus
selalu bersih. Jika ada benda-benda terapung harus dibuang, begitu
juga jika ada endapan pada dasar kolam harus dibersihkan dengan
dikuras/flushing.
2. Angka-angka serta garis penunjuknya pada peilscale dan V-notch harus
jelas dapat dibaca. Jika kotor harus dibersihkan dan jika catnya
mengelupas, harus dilakukan pengecatan ulang.
3. Ambang dan saluran harus diperiksa untuk memastikan agar tetap
berada pada tempatnya, dan pada elevasi yang sama seperti
pembacaan nol pada staff gauge.
4. Torehan atau lekukan harus diperbaiki tanpa mengubah bentuk
ambang. Jika tidak dapat diperbaiki, takikan atau puncak ambang
harus diganti.
Kalibrasi
Peralatan untuk mengkalibrasi V-notch dapat menggunakan sebuah
ember yang sudah diketahui volumenya dan sebuah stop-watch. Dengan
ketinggian air tertentu yang melimpah diatas V-notch, limpahan airnya
ditampung dengan ember sampai penuh dan lamanya waktu
penampungan dicatat dengan menggunakan stop-watch.Dengan
demikian, debitnya dapat diketahui dengan membagi volume ember
dengan waktu lamanya pengisian ember. Hal ini dilakukan sekurang-
kurangnya 3 kali, lalu dihitung rata-ratanya.
Debit rata-rata hasil pengukuran dibandingkan dengan debit hasil
perhitungan berdasarkan rumus yang digunakan (dari tabel), dan jika
terjadi perbedaan yang besar antara keduanya, maka koefisien dari rumus
yang digunakan harus diubah dan disesuaikan dengan hasil pengukuran.
3 - 58
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
3 - 59
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
Kalibrasi
Peralatan klimatologi sebaiknya diakukan kalibrasi setidaknya setiap
tahun sekali untuk alat elektronik dan 2 tahun sekali untuk peralatan
konvensional, hal-hal lebih detai mengenai kalibrasi peralatan klimatologi
dapat dilihat di “Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika Nomor 23 Tahun 2015 tentang Tata Cara Tetap Pelaksanaan
Kalibrasi Peralatan Pengamatan Meteorologi, Klimatologi,dan Geofisika”
g. Alat Pencatat Gempa (Strong Motion Accelerator)
Pemeliharaan
Pemeliharaan alat ukur seismik harus dilakukan dengan prinsip yang
teratur.Teknisi yang telah terlatih harus memeriksa instrumen seismic dengan
jadwal periodik.
Teknisi harus memeriksa instrumen yang tidak berfungsi dengan baik,
pengoperasian instrumen, dan memastikan instrumen yang mengandung
lapisan film.Jika alat mengalami gangguan, bagian yang tampak melalui
film harus dipindah untuk pengembangan, dan analisis.
Pemeliharaan alat ukur seismik harus dilakukan dengan prinsip
keteraturan dan dilaksanakan sebagai berikut:
Main battery harus diganti setiap 3 tahun dan backup battery diganti
setiap 5 tahun.
Voltage dari main battery dan chargernya harus dicek setiap tahun.
Voltage dari main battery harus berada antara 11,8 – 13,2 V, sedangkan
charger-nya harus 13,8 V.
Kondisi fisik dari seismograph harus dipeiksa setiap tahun, untuk meneliti
keadaan twin tubing dan konektornya apakah berada dalam kondisi
baik dan hubungan setiap konektornya posisinya tepat.
Kalibrasi
Untuk mengetahui bahwa seismograph perlu/tidak dikalibrasi adalah
dengan melakukan “Selft Test” sekurang-kurangnya satu tahun sekali.
Perbedaan amplitudo antara sebelumnya dan saat dilakukan test harus
tidak lebih dari 5%, dan jika lebih dari 5% maka pemasok atau pabriknya
harus dihubungi karena kemungkinan diperlukan kalibrasi atau rusak.
3 - 60
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
3 - 61
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
Gambar 3.36 Grafik Bacaan Vibrating Wire Piezometer Pondasi STA 440
Pada bulan September 2021, terjadi kenaikan bacaan tekanan air pori di
pondasi STA 440 yang di sebabkan adanya kenaikan Muka air sungai
mulai bulan April 2022 dari elevasi 65 sampai elevasi 74, yang di sebabkan
karena curah hujan pada saat itu cukup tinggi, seperti yang terlihat pada
grafik di atas.
Pada saat setelah di lakukan Impounding dengan kenaikan muka air
waduk, maka respon terhadap piezometer yang terpasang di pondasi
menunjukan respon bacaan sebesar:
3 - 62
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
STA 620
4
3
Gambar 3.37 Grafik Bacaan Vibrating Wire Piezometer Pondasi STA 620
Pada bacaan Vibrating Wire pondasi STA 620, dari awal pemasangan
terdapat kenaikan air pori sebesar 15 mH2O yang di sebabkan karena
elevasi muka air sungai cukup tinggi di elevasi 72, sedangkan piezometer
teletak di elevasi 39,55 dan 44,55,
Pada saat setelah di lakukan Impounding dengan kenaikan muka air
waduk, maka respon terhadap piezometer yang terpasang di pondasi
menunjukan respon bacaan sebesar :
3 - 63
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
STA 760
Gambar 3.38 Grafik Bacaan Vibrating Wire Piezometer Pondasi STA 760
Pada bacaan Vibrating Wire pondasi STA 760, dari awal pemasangan terdapat
perbedaan bacaan tekanan air pori di pondasi. Untuk PP 1 Upstream, pada
saat pengeboran diketahui adanya mata air setinggi 6 m yang keluar dari
ujung. Sedangkan PP 2 Down stream ketinggian GWL berada di bawah kurang
lebih 3,5 m di bawah ujung pipa bor. Sehingga dari bacaan tekanan air pori di
Pondasi STA 760 terdapat perbedaan setinggi 10 mH2O.
Pada saat setelah di lakukan Impounding dengan kenaikan muka air waduk,
maka respon terhadap piezometer yang terpasang di pondasi menunjukan
respon bacaan sebesar :
3 - 64
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
Gambar 3.39 Grafik Bacaan Vibrating Wire Piezometer Timbunan STA 440
Pada bacaan Vibrating Wire pondasi STA 440, dari awal pemasangan
terdapat relative tidak ada respon bacaan tekanan air pori seiring dengan
kenaikan timbunan, hal ini di mungkinkan karena :
1. pada saat pemasangan piezometer menggunakan casing filter pasir
pada tip pisometer, yang berakibat terjadinya buble (gelembung
udara) pada tip piezometer tersebut, sehingga respon bacaan tekanan
air pori sangat kecil.
2. Kapasitas tip piezometer yang terpasang pada timbunan semuanya
menggunakan 750 Kpa, kecuali yang pada elevasi paling atas
menggunakan 250 Kpa.
Pada saat setelah di lakukan Impounding dengan kenaikan muka air
waduk, maka respon terhadap piezometer yang terpasang di timbunan
ada beberapa piezometer yang sudah merespon tekanan air pori,
meskipun belum semuanya menunjukan respon bacaan sebesar :
3 - 65
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
STA 620
Gambar 3.40 Grafik Bacaan Vibrating Wire Piezometer Timbunan STA 620
Pada bacaan Vibrating Wire pondasi STA 620, dari awal pemasangan
terdapat relative tidak ada respon bacaan tekanan air pori seiring dengan
kenaikan timbunan, hal ini di mungkinkan karena :
1. pada saat pemasangan piezometer menggunakan casing filter
pasir pada tip pisometer, yang berakibat terjadinya buble
(gelembung udara) pada tip piezometer tersebut, sehingga respon
bacaan tekanan air pori sangat kecil.
2. Kapasitas tip piezometer yang terpasang pada timbunan semuanya
menggunakan 750 Kpa, kecuali yang pada elevasi paling atas
menggunakan 250 Kpa.
3 - 66
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
STA 760
Gambar 3.41 Grafik Bacaan Vibrating Wire Piezometer Timbunan STA 620
Pada bacaan Vibrating Wire pondasi STA 620, dari awal pemasangan
terdapat relative tidak ada respon bacaan tekanan air pori seiring dengan
kenaikan timbunan, hal ini di mungkinkan karena :
3 - 67
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
Pembacaan:
Cara Pengamatan
1. Mengukur elevasi muka air di dalam pipa dengan menggunakan Dip
Meter (Water Level Indicator) yang dapat dilihat pada gambar berikut:
3 - 68
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
Cara Perhitungan :
Besarnya tekanan air pori dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
PP = Pore Pressure/Tekanan Air Pori (mH20)
PL = Piezometer Level/Elevasi pisometrik (m)
RPE = Reference Piezometer Elevation/Elevasi Titik Referensi (m)
3 - 69
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
STA 460
3 - 70
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
STA 780
Sampai dengan saat ini hasil pembacaan Standpipe Piezometer yang terpasang di
zona filter dan Rockfiil hilir menunjukan angkah Nol (0), di karenakan masih dalam
proses kontruksi dan belum adanya genangan di waduk.
3 - 71
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
Data Bacaan
STA 435
Gambar 3.48 Plotting hasil pengukuran multilayer settlement di zona inti STA 435,
waktu pemasangan sesuai progres timbunan
3 - 73
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
Multilayer Sattlement yang terpasang di STA 435 sampai dengan puncak timbunan
setinggi 45 m, settlement yang terbesar terjadi di M3 - 5 yang terpasang di elevasi
97,00 yaitu sebesar 665 mm (1,48 %)
3 - 74
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
STA 615
Gambar 3.51 Plotting hasil pengukuran multilayer settlement di zona inti STA 615,
waktu pemasangan sesuai progres timbunan
3 - 75
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
Gambar 3.53 hasil pengukuran multilayer settlement di zona inti digambarkan dalam
bentuk parabolik
Multilayer Sattlement yang terpasang di STA 615 sampai dengan tinggi timbunan 72
m, settlement yang terbesar terjadi di M1 - 5 yang terpasang di elevasi 96,89 yaitu
sebesar 1.089 mm (1,51 %)
STA 755
Gambar 3.54 Plotting hasil pengukuran multilayer settlement di zona inti STA 755,
waktu pemasangan sesuai progres timbunan
3 - 76
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
Gambar 3.56 hasil pengukuran multilayer settlement di zona inti digambarkan dalam
bentuk parabolik
Multilayer Sattlement yang terpasang di STA 755 sampai dengan tinggi timbunan 65
m, settlement yang terbesar terjadi di M2 - 8 yang terpasang di elevasi 81,57 yaitu
sebesar 1.052 mm (1,62 %)
3 - 77
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
Pembacaan
Monitoring dan pembacaan observation well selama proses konstruksi
dilakukan tiap hari, 1 kali sehari pada saat pengisian awal, 1 kali seminggu
pada tahun pertama operasi, 1 kali dalam sebulan pada saat operasi
selanjutnya. Cara pembacaan water level indicators pada alat observation
well yaitu dengan memasukkan probe kedalam lubang OW atau sumur
observasi dengan mengulur twin tubing sampai ujung probe terkena air dan
berbunyi “Beep”, kemudian dicatat kedalaman elevasi air yang diukur.
3 - 78
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
3.13.5 V – Notch
Cara Pengamatan
Melakukan pengamatan rembesan dengan menggunakan alat V-Notch
Weir. Besarnya debit rembesan ditentukan dengan mengukur tinggi air di atas
mercu pelimpah V-Notch. Pengukuran dilakukan dengan peil scale yang
dipasang di dinding saluran V-Notch.
Pengukuran harus dilaksanakan dengan hati – hati untuk mendapatkan hasil
yang teliti, serta pastikan tidak ada gangguan aliran di bak pengumpul dan
pastikan juga peil scale dalam keadaan bersih dari gangguan material yang
mengapung maupun ganggang.
3 - 79
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
3 - 80
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
MONITORING PATOK GESER LERENGBENDUNGAN (SURFACE SETTLEMENT POINT) ELEVASI +71 DOWNSTREAM
MONITORING PATOK GESER LERENGBENDUNGAN (SURFACE SETTLEMENT POINT) ELEVASI +83 DOWNSTREAM
MONITORING PATOK GESER LERENGBENDUNGAN (SURFACE SETTLEMENT POINT) ELEVASI +98 DOWNSTREAM
MONITORING PATOK GESER LERENGBENDUNGAN (SURFACE SETTLEMENT POINT) ELEVASI +98 DOWNSTREAM
3 - 81
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
3 - 82
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
Gambar 3.79 Kontur tekanan air pori (pressure head) saat konstruksi di zona inti
kedap air yang diapit oleh zona rockfiil yang free drain
Multilayer Sattlement yang terpasang di STA 435 sampai dengan selesai kontruksi
pada elevasi 122,0 pada ketinggian timbunan 45 m, settlement yang terbesar terjadi
di M3 – 5 yang terpasang di elevasi 97,00 yaitu sebesar 665 mm (1,48 %) seperti yang
terterah pada grafik di bawah ini :
Gambar 3.80 Plotting hasil pengukuran multilayer settlement di zona inti, waktu
pemasangan sesuai progres timbunan
3 - 83
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
Gambar 3.81 Hasil hasil pengukuran multilayer settlement di zona inti digambarkan
dalam bentuk parabolik
Multilayer Sattlement yang terpasang di STA 615 sampai dengan selesai kontruksi
elevasi 123 pada ketinggian timbunan 72 m, settlement yang terbesar terjadi di M1 –
5 yang terpasang di elevasi 96,89 yaitu sebesar 1.089 mm (1,51 %) seperti yang
terterah pada grafik di bawah ini :
Gambar 3.82 Plotting hasil pengukuran multilayer settlement di zona inti, waktu
pemasangan sesuai progres timbunan
3 - 84
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
Gambar 3.83 Hasil hasil pengukuran multilayer settlement di zona inti digambarkan
dalam bentuk parabolik
Multilayer Sattlement yang terpasang di STA 755 sampai dengan selesai kontruksi
elevasi 123 pada ketinggian timbunan 65 m, settlement yang terbesar terjadi di M2 –
8 yang terpasang di elevasi 81,57 yaitu sebesar 1.052 mm (1,62 %) seperti yang
terterah pada grafik di bawah ini :
Gambar 3.84 Plotting hasil pengukuran multilayer settlement di zona inti, waktu
pemasangan sesuai progres timbunan
3 - 85
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
Gambar 3.85 Hasil hasil pengukuran multilayer settlement di zona inti digambarkan
dalam bentuk parabolic
3 - 86
Laporan Penunjang Instrumentasi Pembangunan Bendungan Beringin Sila
3 - 87