You are on page 1of 25

i

LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN
TRIMESTER III
DENGAN DIABETES MELLITUS GESTASIONAL

Disusun Oleh:
Nama: Atika Mitra Elwinda
NIM: P05140319004
Prodi: Sarjana Terapan Kebidanan

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Wewet Savitri M.Keb Despita Sari, S.ST, M.Tr.Keb


NIP. 197410032000122003 NIP. 198112162005022004

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
TAHUN AJARAN
2022/2023
PRAKATA

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Laporan Pendahuluan
Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Trimester III dengan Diabetes Mellitus
Gestasional. Laporan ini disusun dengan maksud untuk memenuhi penugasan
praktik kebidanan patologis.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak. Laporan pendahuluan ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Diah Eka Nugraheni,M,Keb selaku Ketua Prodi Profesi Bidan
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu yang telah
memberikan izin dan kesempatan untuk melakukan praktik kebidanan
patologis.
2. Ibu Wewet Savitri, M.Keb selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan bimbingan dan arahan.
3. Ibu Despita Sari, S.ST, M.Tr.Keb selaku pembimbing lahan yang
telah banyak membantu dan memberikan dukungan.
Semoga kebaikan yang Ibu serta teman-teman berikan mendapat ridho
dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam perbuatan dan penulisan
laporan ini memiliki banyak kekurangan sehingga dengan segala kerendahan hati
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan.
Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun pembaca.

Bengkulu,10 Desember 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

PRAKATA..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 4
A. Latar Belakang.................................................................................................... 4
B.Tujuan...................................................................................................................4
C. Manfaat................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 5
A. Kehamilan………............................................................................................... 5
1 Definisi Kehamilan.................................................................................... 5

2 Proses Kehamilan...................................................................................... 5

3. Tanda-tanda dan Gejala Kehamilan.........................................................6

4. Klasifikasi Masa Kehamilan................................................................... 7

5. Adaptasi Psikologis Selama Kehamilan................................................. 9

6. Adaptasi Sosial Selama Kehamilan..................................................... 10

7. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil..................................................................... 10

8. Kebutuhan Psikologis Pada Ibu Hamil................................................... 11

9. Ketidak nyamanan Pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya................ 11

10. Tanda Bahaya Pada Kehamilan............................................................ 14


B. DIABETES MELLITUS GESTASIONAL.......................................................14
1. Pengertian............................................................................................... 14

2. Faktor resiko............................................................................................15

3. Gejala diabetes........................................................................................ 16

4. Klasifikasi Diabetes Mellitus Gestasional.............................................. 17

5. Komplikasi kehamilan dengan diabetes mellitus.................................... 17

6. Patofisiologi Diabetes Mellitus Gestasional......................................... 18

iii
7. Tatalaksana Diabetes Mellitus Gestasional..........................................19

C. Konsep Dasar Teori Asuhan Kebidanan...........................................................18


1. Pengertian Manajemen Kebidanan......................................................... 19

BAB III PENUTUP.............................................................................................. 20


A. Kesimpulan........................................................................................................20
B. Saran.................................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................21

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari


spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan
menurut kalender internasional. (Prawirohardjo, 2018).

Diabetes mellitus gestasional atau dikenal dengan diabetes mellitus


dalam kehamilan yaitu suatu kondisi dimana ibu sebelum kehamilan tidak
menderita diabetes mellitus dan muncul pada saat kehamilan terjadi.
Kondisi tersebut disebabkan karena adanya proses metabolisme dan
perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan karena kehamilan
merupakan masa yang memiliki efek diabetogenik. (Sugianto,2017)

B. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk
mengetahui konsep dari pada kehamila ntrimester III serta asuhan
kebidanan pada kehamilan trimester III.

C. Manfaat
1. Bagi penulis
a. Menambah pengetahuan dalam melasanakan asuhan
kehamilan trimester III
b. Sebagai bahan penilaian untuk praktik kebidanan fisiologis.
2. Bagi institusi dan instansi
a. Dapat digunakan segabai bahan referensi dan sumber bacaan
tentang asuhan bayi baru lahir normal.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. KEHAMILAN

Konsep Dasar Kehamilan


1 Definisi Kehamilan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Biladihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal
akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9
bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi menjadi 3
trimester, di mana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu,
trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester
ketiga 13 minggu (minggu ke-28hingga ke-40) (Prawirohardjo, 2018).

2 Proses Kehamilan
Menurut (Ummu Hani, 2015), proses terjadinya kehamilan adalah
a. Fertilitas
Proses kehamilan dimulai dari fertilisasi yaitu bertemunya
sel telur dan sel sperma. Saat terjadi ejakulasi, kurang lebih 3 cc
sperma dikeluarkan dari organ reproduksi pria yang kurang
lebih berisi 300 juta sperma.
b. Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel (30
jam), 4 sel, 8 sel sampai dengan 16 sel disebut Blastomer (3 hari)
dan membentuk sebuah gumpalan bersusun longgar. Setelah 3
hari sel-sel tersebut akan membelah membentuk buah arbei dan
16 sel disebut Morula (4 hari). Setelah morulamemasuki rongga
rahim, cairan mulai menembus zona pellusida masuk kedalam
ruang antar sel yang ada di massa sel

2
3

dalam. Berangsur-angsur ruang antar sel menyatu dan


akhirmya terbentuklah sebuah rongga atau blastokelsehingga
disebut Blastokista (4-5 hari).Sel yang bagian dalam
disebutembrioblas dan sel diluar disebut trofoblas.Zona
pellusida akhirnyamenghilang sehingga trofoblast bisa
memasuki dinding rahim (endometrium) dan siap berimplantasi
(5-6 hari) dalam bentuk Blastokistatingkat lanjut.
c. Nidasi/implantasi
Nidasi atau implantasi adalah penanaman sel telur yang
sudah dibuahi (padastadium blastokista) ke dalam dinding uterus
pada awal kehamilan.Biasanya terjadi pada pars superior korpus
uteri bagian anterior atauposterior. Pada saat implantasi, selaput
lendir rahim sedang berada padafase sekretorik (2-3 hari setelah
ovulasi).Pada saat ini, kelenjar rahim danpembuluh nadi menjadi
berkelok-kelok.Jaringan ini mengandung banyakcairan.

3. Tanda-tanda dan Gejala Kehamilan


Tanda-tanda kehamilan meliputi :
Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh,
dan tidak menarik.
a. Tanda dan gejala kehamilan pasti
1) Ibu merasakan gerakan kuat bayi di dalam perutnya.
2) Bayi dapat dirakan di dalam rahim.
3) Denyut jantung bayi dapat terdengar.
4) Tes kehamilan medis menunjukan bahwa ibu hamil.
b. Tanda dan gejala kehamilan tidak pasti
1) Ibu tidak menstruasi.
2) Mual atau ingin muntah.
3) Payudara menjadi peka.
4) Ada bercak darah dan kram perut.
5) Ibu merasa letih dan mengantuk sepanjang hari.
4

6) Sakit kepala.
7) Ibu sering berkemih
8) Sembelit
9) Sering meludah.
10) Temperature suhu basal naik.
11) Ngidam.
12) Perut ibu membesar.
c. Tanda dan gejala kehamilan palsu
1) Gangguan menstruasi.
2) Perut bertumbuh.
3) Payudara membesar dan mengecang, perubahan pada putting
danmungkin produksi ASI.
4) Merasa pergerakan janin.
5) Mual dan muntas
6) Kenaikan berat badan

4. Klasifikasi Masa Kehamilan

Kehamilan menurut Prawirohardjo (2018) :

a. Trimester Ketiga
Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (28-40
minggu).
1) Adaptasi Anatomis dan Fisiologis Selama Kehamilan
a) Sistem Reproduksi
(1) Vagina dan Vulva
Dinding vagina mengalami banyak perubahan
yang merupakan persiapan untuk mengalami peregangan
pada waktu persalinan dengan meningkatnya ketebalan
mukosa mengendornya jaringan ikat . Perubahan ini
mengakibatkan bertambah panjangnya dinding vagina
(Marmi, 2015)
5

(2) Serviks Uteri


Pada saat kehamilan mendekati aterm ,terjadi
penurunan penurunan lebih lanjut dari konsentrasi
kolagen. Proses perbaikan serviks terjadi setelah
persalinan hingga siklus kehamilan yang berikutnya akan
berkurang .(Marmi , 2015)
(3) Uterus
Pada akhir kehamilan uterus akan membesar
dalam rongga pelvis dan seiring perkembangannya uterus
akan menyentung dinding abdomen.
(4) Ovarium
Pada trimester III korpus lateum graviditatum
sudah mulai tidak berfungsi, karena oleh plasenta yang
telah terbentuk.
b) Sistem Payudara
Pada trimester III pertunbuhan kelenjar mammae
membuat ukuran payudara semakin meningkat.
c) Sistem Endokrin
Kelenjar tyroid akan mengalami pembesaran
hingga15,0 ml pada saat persalinan akibat dari
hiperplasia kelenjar dan peningkatan vaskularisasi.
d) Sistem Perkemihan
Pada kehamilan kepala janin mulai turun ke pintu
atas panggul keluhan sering muncul akan timbul lagi
karena kandung kemih akan tertekan kembali.
e) Sistem Pencernaan
Perut kembung juga sering terjadi karena adanya
tekanan uterus yang membesar dalam rongga perut.
f) Sirkulasi darah
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan
dipengaruhioleh adanya sirkulasi keplasenta, uterus yang
6

membesardengan pembuluh -pembuluh yang membesar


pula,mamma dan alat-alat lain yang memang
berfungsiberlebihan dalam kehamilan . Volume darah
akanbertambah banyak kira-kira 25 % dengan
puncakkehamilan 32 minggu.( Prawiroharjo, 2018).

5. Adaptasi Psikologis Selama Kehamilan

Perubahan psikologis yang terjadi Pada trimester ketiga kebanyakan ibu


hamil merasakan gejolak kecemasan yang baru, biasanya kecemasan
yang timbul adalah kecemasan dalam menghadapi persalinan dan
perasaan tanggung jawab dalam mengasuh bayi yang akan dilahirkannya.
bahwa terdapat beberapa macam perubahan psikologi ibu pada masa
kehamilan antara lain :

a. Perubahan Psikologis Pada Trimester Ketiga


Pada fase trimester ketiga perubahan-perubahan psikologis
pada ibu hamil semakin kompleks dan meningkat dari trimester
sebelumnya. Hal ini dikarenakan kondisi kehamilan yang
semakin membesar. Beberapa kondisi psikologis yang terjadi
pada trimester ketiga, antara lain :
1) Rasa tidak nyaman
Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul kembali
pada trimester ketiga dan pada kebanyakan ibu merasa
bentuk tubuhnya semakin jelek.
2) Perubahan emsosional
Pada bulan-bulan terakhir menjelang persalinan
perubahan emosi ibusemakin berubah-ubah dan terkadang
menjadi tidak terkontrol. Perubahan emosi ini bermuara dari
adanya perasan khawatir, rasa takut, bimbang dan ragu
jangan-jangan kondisi kehamilannya saat ini lebih buruk
lagi saat menjelang persalinan atau kekhawatiran akibat
ketidakmampuannya dalam menjalankan tugas-tugas
7

sebagai ibu pasca kelahiran bayinya.

6. Adaptasi Sosial Selama Kehamilan


Selama kehamilan, sebuah keluarga akan mengalami hal-hal
baru.Biasanya, seorang ibu hamil akan mendapatkan nasehat-
nasehat dari orangtuanya tentang ritual-ritual selama kehamilan. hal
tersebut sangat dipengaruhi oleh budayayang dianut.

7. Kebutuhan Fisik Ibu Hamil


a. Oksigen
Kebutuhan oksigen adalah yang utama pada
manusiatermasuk ibu hamil.Untuk mencegahnya ibuhamil perlu
latihan nafas melalui senam hamil, tidur denganbantal yang
lebih tinggi,makan tidak terlalu banyak.
b. Nutrisi
Pada ibu hamil harus makan makanan yang mengandung
nilai gizi bermutu tinggi meskipun tidak berarti makanan yang
mahal harganya . Gizi pada ibu hamil harus ditingkatkan
hingga 300 kalori per hari, ibu hamil harus mengomsumsi
makanan yang mengandung protein,zat besi dan minum
cukup cairan.
c. Personal higiene
Ibu hamil sangat penting menjaga kebersihan seperti cara
merawat gigi, mandi dua kali sehari , perawatan rambut,
perwatan vagina atau vulva, payudara, perawatan kuku. (Marmi,
2015)
d. Pakaian
Pakaian yang dipakai ibu harus nyaman dan
menyerapkeringat, mudah dicucui tanpa sabuk dan pita
yangmenekan bagian perut /pergelangan tangan ,pakaian
8

jugatidak baik terlalu ketat dibagian leher.(Marmi, 2015)


e. Eliminasi
Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil
berkaitandengan eliminasi adalah konstipasi dan sering buang
airkecil .Konstipasi yang terjadi karena adanya pengaruhhormon
progesteron.
f. Seksual
Selama kehamilan berjalan normal ,koitusdiperbolehkan
sampai akhir kehamilan , meskipun beberapa ahli berpendapat
sebaiknya tidak lagi berhubungan seks selama 14 hari
menjelang kelahiran.
g. Mobilitas
Ibu boleh melakukan aktifitas /kegiatan fisik biasa selama
tidak terlalu melelahkan.
h. Ketidaknyamanan
Sering buang air kecil, keputihan ,nafas sesak,pusing /
sakitkepala ,sakit punggung atas dan bawah varises pada kaki.
(Marmi,2015)

8. Kebutuhan Psikologis Pada Ibu Hamil

Kebutuhan psikologis pada ibu hamil, antara lain :


a. Support dari keluarga pada ibu hamil
1) Dukungan dari suami
2) Dukungan dari keluarga
b. Dukungan dari tenaga kesehatan pada ibu hamil
c. Rasa aman dan nyaman selama kehamilan
d. Persiapan menjadi orang tua

9. Ketidak nyamanan Pada Ibu Hamil dan Cara Mengatasinya


Ketidak nyamanan Pada Ibu Trimester III
Ketidaknyamanan pada Trimester III dan cara mengatasinya
9

adalah sebagai berikut :

No Ketidaknyamanan Cara Mengatasi


1 Sering buang air a) Ibu hamil disarankan untuk tidak
Kecil minum saat 2-3 jam sebelum tidur.
b) Kosongkan kandung kemih sesaat
sebelum tidur.
c) Agar kebutuhan air pada ibu hamil
tetap terpenuhi, sebaiknya minum
lebih banyak pada siang hari.kafein,
tembakau dan alkohol.
2 Pegal-pegal a) Sempatkan untuk berolahraga.
b) Senam hamil.
c) Mengkonsumsi susu dan makanan
yang kaya kalsium.
d) Jangan berdiri / duduk / jongkok
terlalu lama
e) Anjurkan istirahat tiap 30 menit.
3 Hemoroid a) Hindari konstipasi.
b) Makan-makanan yang berserat dan
banyak minum.
c) Gunakan kompres es atau air
hangat.
d) Bila mungkin gunakan jari untuk
memasukan kembaliu hemoroid ke
dalam anus dengan pelan-pelan.
e) Bersihkan anus dengan hati-hati
sesudah defekasi.
f) Usahakan BAB dengan teratur.
g) Ajarkan ibu dengan posisi knee
10

chest 15 menit/hari.
h) Senam kegel untuk menguatkan
perinium dan mencegah hemoroid.
i) Konsul ke dokter sebelum
menggunakan obat hemoroid.
4 Kram dan nyeri a) Lemaskan bagian yang kram
pada dengan cara mengurut.
Kaki b) Pada saat bangun tidur, jari kaki
ditegakkan sejajar dengan tumit
untuk mencegah kram mendadak.
c) Meningkatkan asupan kalsium.
d) Meningkatkan asupan air putih.
e) Melakukan senam ringan.
f) Istirahat cukup.
5 Gangguan a) Latihan nafas melalui senam
Pernafasan hamil.
b) Tidur dengan bantal yang tinggi.
c) Makan tidak terlalu banyak.
d) Konsultasi dengan dokter apabila
ada kelainan asma dll.
6 Oedema a) Meningkatkan periode istirahat
dan berbaring dengan posisi
miring kiri.
b) Meninggikan kaki bila duduk.
c) Meningkatkan asupan protein.
d) Menganjurkan untuk minum 6-8
gelas cairan sehari untuk
membantu diuresis natural.
e) Menganjurkan kepadaa ibu untuk
cukup berolahraga.
11

7 Perubahan libido a) Informasikan pada pasangan


bahwa masalah ini normal dan
dipengaruhi oleh hormon
esterogendan atau kondisi
psikologis.
b) Menjelaskan pada ibu dan suami
untuk mengurangi frekuensi
hubungan seksual selama masa
kritis.
c) Menjelaskan pada keluarga perlu
pendekatan dengan memberikan
kasih sayang pada ibu.

10. Tanda Bahaya Pada Kehamilan


Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III
Menurut Romauli (2015) tanda bahaya yang dapat terjadi
padaibu hamil trimester III, yaitu:
1) Perdarahan pervaginam
2) Solusio Plasenta
3) Plasenta Previa
4) Keluar cairan pervaginam
5) Gerakan janin tidak terasa
6) Nyeri perut yang hebat
7) Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya

B. DIABETES MELLITUS GESTASIONAL

1. Pengertian

Diabetes mellitus gestasional atau dikenal dengan diabetes mellitus


dalam kehamilan yaitu suatu kondisi dimana ibu sebelum kehamilan
tidak menderita diabetes mellitus dan muncul pada saat kehamilan
12

terjadi. Kondisi tersebut disebabkan karena adanya proses


metabolisme dan perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan
karena kehamilan merupakan masa yang memiliki efek
diabetogenik.(Sugianto,2016 )
Diabetes Mellitus Gestasional (GDM) adalah diabetes yang
terjadipada saat kehamilan sedangkan sebelum hamil ibu tidak
menderitapenyakitdiabetes. (Mufdillah,dkk , 2019).
Diabetes Mellitus Gestasional yang di definisikan sebagai
adanyagangguan toleransi glukosa sebagai tingkat yang diketahui
pertamakali saat hamil tanpa membedakan apa penderita perlu
diberikanterapiinsulin atau tidak.

2. Faktor resiko
a. Penyebab Diabetes Mellitus Gestasional resiko inggi:
Berdasarkan American Diabetes Association (ADA), seorang
dikatakan berisiko tinggi mengalami diabetes mellitus dalam
kehamilan dan memerlukan pemeriksaan awal sesegera mungkin jika:
1) Obesitas (IMT >30)
2) Mengalami diabetes karena kehamilan sebelumnya pernah
memiliki riwayat diabetes mellitus gestasional.
3) Ada nya glukosa dalam urin
4) Memiliki riwayat diabetes dalam keluarga
Disaran kan melakukan pemeriksaan awal jika menemukan adanya

kondisi:

1) Adanya riwayat melahirkan bayi makrosomia atau bayi besar>


4 kg.
2) Adanya riwayat bayi lahir mati

3) Ada riwayat bayi lahir dengan kecacatan

4) Ada riwayat tekanan darah tinggi

5) Usia ibu diatas 35 tahun.(sugianto,2016)


13

b. Penyebab diabetes mellitus gestasional resiko rendah:


1) Usia dibawah 25tahun
2) Berat badan normal
3) Bukan termasuk anggota kelompok dengan angka kejadian
Diabetes yang tinggi.
4) Tidak ada riwayat diabetes dalam keluarga
5) Tidak ada pemeriksaan hasil laboratorium kadar gula darah
yang diatas batas yang ditentukan sebelumnya

6) Tidak memiliki riwayat kehamilan dengan riwayat kelahiran


bayi berukuran besar (makrosomia) atau keluhan lain yang
berhubungan dengan diabetes karena kehamilan.
(Sugianto,2016)

c. Resiko sedang
Berdasarkan American Diabetes Association (ADA) seseorang
dikatakan beresiko menengah mengalami diabetes mellitus dalam
kehamilan dan belum diperlukan pemeriksaan jika tidak mengalami
ciri-ciri seperti dalam kategori risiko tinggi atau sedang. Pada kategori
ini, skrining awal dilakukan diusia kehamilan 24-28 minggu. Namun
demikian, perlu diingat bahwa pada kasus diabetes mellitus karena
kehamilan seringkali pengidapnya tidak memiliki resiko sama sekali,
sehingga sangat penting untuk melakukan skrining awal pada usia
kehamilan 24-28 minggu.(Sugianto, 2016).

3. Gejala diabetes
a. Mudah merasa haus secara berlebihan.
b. Sering buang air kecil terutama dimalam hari.
c. Mudah merasa lelah.
d. Kesemutan pada tangan dan kaki.
e. Pandangan kabur.
f. Banyak makan dan cepat lapar.
g. Gairah seks menurun.
14

h. Gatal pada area tubuh.


i. Penyembuhan luka lebih lama.

4. Klasifikasi Diabetes Mellitus Gestasional


Klasifikasi diabetes mellitus dalam kehamilan dibagi menjadi 2
kelas yaitu A1 dan A2 yang memenuhi kriteria pemeriksaan gula darah
puasa dan gula darah 2 jam post prandial (setelah makan),yang
selanjutnya menjadi dasar terapi.(Sugianto,2016)
a. Tipe A1: Tes hubungan glukosa oral abnormal (TTGO) tetapi
puasa normal dan 2 jam setelah makan. Tipe A1 adalah
jenisdiabetes gestasional yang hanya dapat diobati dengan diet
sehat untuk mengontrol kadar gula darah.

b. Tipe A2 : TTGO tidak normal diikuti dengan peningkatan


abnormal pada puasa atau setelah makan gula darah.
Penatalaksanaan tipe A2 dilakukan melalui terapi insulin atau
obat lain yang diperlukan untuk mengontrol kadar gula darah.

5. Komplikasi kehamilan dengan diabetes mellitus


Jumlah kadar gula darah (Hiperglikemia) pada diabetes mellitus
akibat kehamilan yang kurang terkontrol dengan baik akan berpotensi
menimbulkan banyak masalah, baik bagi ibu dan bagi bayi atau janin
dalam kandungan. Komplikasi tersebut antara lain :
a. Makrosomia
b. Abortus atau bayi lahir dengan kelainan konginetal
c. Hipoglikemia
d. Prematur dan Sindroma gagal pernapasan
e. Kemungkinan persalinan dengan sectio caesarea
f. Tekanan darah tinggi (Preeklampsi)
g. Hidramnion atau polihidramnion
15

6 Patofisiologi Diabetes Mellitus Gestasional

Penyakit Diabetes mellitus dapat terjadi sebagaia kibat dari


gangguan metabolisme yang bermanifestasi secara genetik dan klinis
sebagai hilangnya toleransi karbohidrat. Kenaikan kadar glukosa darah
disebabkan oleh ketidak mampuan tubuh untuk mengubah glukosa
menjadienergi, hal ini terjadi karena tubuh tidak cukup membuat insulin
atau bahkan tidak mampu membuat insulin, sehingga mencegah g
lukosa masuk kedalam sel tubuh untuk diubah. Diubah menjadi
energi dan akhirnya menyebabka nkadar yang tinggi dalam darah.
(Sugianto,2016). Penyakit Diabetes mellitus gestasional terjadi ketika
jumlah atau fungsi insulin tidak optimal. Perubahan kinetika insulin dan
resistensi terhadap efek insulin menyebabkan peningkatan komposisi
sumber energi plasma ibu (insulin tinggi, gula darah tinggi).
Dengan difusi yang menguntungkan ke dalam membran plasenta,
tempat sirkulasi janin juga mengalami perubahan komposisi sumber
energi abnormal dan menyebabkan berbagai komplikasi. Timbulnya
diabetes mellitus dalam masa kehamilan disebabkan peran berbagai
faktor termasuk terjadinya perubahan dalam metabolisme selama
kehamilan, adanya peningkatan sekresi berbagai hormon yang disertai
pengaruh metabolik terhadap toleransi glukosa pada kehamilan
menunjukkan kehamilan merupakan suatu keadaan diabetogenik.
(Sugianto, 2016).

Diabetesmelitusakanterjadiselamakehamilanjika fungsi pankreas


tidak cukup untuk mengatasi keadaan resistensi insulin yangdisebabkan
oleh perubahan hormon diabetogenik selama kehamilan.
(Prawihardjo,2018)

Pada wanita hamil normal, banyak terjadi sekali perubahan hormonal


dan metabolisme yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
janin. Terkait dengan patologi diabetes mellitus dalam kehamilan
adalah perubahan metabolisme karbohidrat. Kehamilan normal disebut
16

kondisi yang diabetogenik karena adanya ambilan glukosa sirkulasi


plasenta meningkat, penurunan , aktivitas ekskresi ginjal meningkat,
serta efek hormonal kehamilan yang mengakibatkan kebutuhan glukosa
meningkat.(Maryunani,2016).
Selama kehamilan terjadi perubahan fisiologis yang mempengaruhi
metabolisme karbohidrat dengan bertambahnya usia kehamilan, terjadi
peningkatan produksi hormon antagonis insulin seperti progesteron,
kortisol,estrogen, dan laktogen plasenta manusia.(Rahmawati,2016).

7. Tatalaksana Diabetes Mellitus Gestasional

a. Penatalaksanaan Umum
Biasanya kehamilan yang disertai dengan diabetes mellitus
membutuhkan kunjungan yang lebih rutin. Dengan kunjungan rutin
serta penanganan yang tepat dapat menurun kan kemungkinan
komplikasi yang dapat terjadi. Pasien dianjurkan melakukan kontrol
sebanyak 2-4minggu sekali, bahkan lebih sering lagi saat mendekati
persalinan. Kasus pada wanita hamil dengan diabetes mellitus
gestasional tidak perlu dirawat jika kadar gula darahnya terkontrol
dengan baik. Sementara itu, kehamilan dengan diabetes mellitus
gestasional yang berkomplikasi harus dipantau dan mendapatkan
perawatan dan pengobatan sejak usia kehamilan 34
minggu.(sugianto,2016).
b. Penatalaksanaan khusus
Tujuan penatalaksanaan khusus yaitu agar dapat mencapai sasaran
kadar gula darah normal (normoglikemia) dengan cara menjaga dan
mempertahankan kadarg lukosa darah.
1) Diet yang tepat
2) Olahraga dan tetap beraktivitas
3) Kontrol dan periksa kadar gula darah secara rutin setidaknya.
17

C. Konsep Dasar Teori Asuhan Kebidanan

1. Pengertian Manajemen Kebidanan

Langkah-langkah manajemen kebidanan merupakan suatu proses


penyelesaian masalah yang menuntut bidan untuk lebih kritis di dalam
mengantisipasi masalah. Ada tujuh langkah dalam manajemen
kebidanan menurut varney yang akan dijelaskan sebagai berikut.

2. Langkah-Langkah
a. Langkah I : Pengumpulan data dasar
Pada langkah kegiatan yang dilakukan adalah pengkajian
dengan mengumpulkan semua data yang diperlukan untuk
mengevaluasi klien secara lengkap. Data yang dikumpulkan anatara
lain:
a) Keluhan klien
b) Riwayat kesehatan klien
c) Pemeriksaan fisik secara lengkap sesuai dengan kebutuhan
d) Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya

b. Langkah II : Interpretasi data dasar


Pada langkah ini, kegiatan yang dilakukan adalah
menginterpretasikan semua data dasar yang telah dikumpulkan
sehingga ditemukan diagnosis atau masalah. Diagnosis yang
dirumuskan adalah diagnosis dalam lingkup praktik kebidanan
yang tergolong pada nomen klatur standard diagnosis, sedangkan
perihal yang berkaitan dengan pengalaman klien ditemukan dari
hasil pengkajian.

c. Langkah III: Identifikasi diagnosis/masalah potensial


Pada langkah ini, kita mengidentifikasi masalah atau diagnose
potensial lain berdasarkan rangkaian diagnosis dan masalah yang
sudah teridentifikasi. Berdasarkan temuan tersebut, bidan dapat
18

melakukan antisipasi agar diagnosis/masalah tersebut tidak terjadi.


Selain itu, bidan harus bersiap-siap apabila diagnosis/masalah
tersebut benar-benar terjadi.

d. Langkah IV: Identifikasi kebutuhan yang memerlukan penanganan


segera pada langkah ini, yang dilakukan bidan adalah
mengidentifikasi perlu nya tindakan segara oleh bidan atau dokter
untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim
kesehatan lain sesuai dengan kondisi klien. Ada kemungkinan data
yang kita peroleh memerlukan tindakan yang harus segera
dilakukan oleh bidan, sementara kondisi yang lain masih bisa
menunggu beberapa waktu lagi.

e. Langkah V: Perencanaan asuhan yang menyeluruh.


Pada langkah ini, direncakan asuhan yang menyeluruh yang
ditentukan berdasarkan langkah-langkah sebelumnya. Rencana
asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi hal yang sudah
teridentifikasi dari kondisi klien atau dari setiap masalah yang
berkaitan, tetati dilihat juga dari apa yang akan diperkirakan terjadi
selanjutnya, apakah dibutuhkan konseling dan apakah perlu
merujuk pasien. Setiap asuhan yang direncanakan harus disetujui
oleh kedua belah pihak,yaitu bidan dan pasien.

f. Langkah VI: Pelaksanaan


Pada langkah keenam ini, kegiatan yang dilakukan adalah
melaksanakan renacana asuhan yang sudah dibuat pada langkah
ke-5 secara aman dan efisien. Kegiatan ini biasa dilakukan oleh
bidan atau anggota tim kesehatan yang lain. Jika bidan tidak
melakukan sendiri, bidan tetap memikul tanggung jawab untuk
mengarah kan pelaksanaanya. Dalam situasi ini, bidan harus
berkolaborasi dengan tim kesehatan lain atau dokter. Dengan
19

demikian, bidan harus bertanggung jawab atas terlaksananya


rencana asuhan yang menyeluruh yang telah dibuat bersama
tersebut.

g. LangkahVII : Evaluasi
Pada langkah terakhir ini,yang dilakukan oleh bidan adalah:
1) Melakukan evaluasi keefektifan asuhan yang sudah
diberikan,yang mencakup pemenuhan kebutuhan, untuk
menilai apakah sudah benar-benar terlakasana/terpenuhi
sesuai dengan kebutuhan yang telah teridentifikasi dalam
masalah dan diagnosis.
2) Mengulangi kembali dari awal setiap asuhan yang tidak
efektif untuk mengetahui mengapa proses manajemen ini
tidak efektif
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut
kalender internasional. (Prawirohardjo, 2018).

Diabetes mellitus gestasional atau dikenal dengan diabetes mellitus dalam


kehamilan yaitu suatu kondisi dimana ibu sebelum kehamilan tidak menderita
diabetes mellitus dan muncul pada saat kehamilan terjadi. Kondisi tersebut
disebabkan karena adanya proses metabolisme dan perubahan hormonal yang
terjadi selama kehamilan karena kehamilan merupakan masa yang memiliki efek
diabetogenik. (Sugianto,2016 : 34)

B. Saran
Semoga laporan yang saya susun ini dapat bermanfaat bagi para pembaca,
dan dapat memberikan pengetahuan sedikit tentang pemeriksaan fisik pada ibu.
Saya mengetahui bahwa dalam penyusunan Laporan ini masih banyak terdapat
kekurangan baik dari segi penulisannya, bahasa dan lain sebagainnya. Untuk itu
saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat kami harapkan agar dapat
terciptanya makalah yang baik sehingga dapat memberi pengetahuan yang benar
kepada pembaca.

20
DAFTAR PUSTAKA

Marmi. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil. Yogyakarta: Penerbit Pelajar
Prawirohardjo, Sarwono. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. 2018.
Hani, Ummi. (2015) Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Salemba
Medika, Jakarta
Romauli, Suryati. 2015. BukuAjar ASKEB I: “Konsep DasarAsuhan
Kehamilan”. Yogyakarta: NuhaMedika.
Maryunani, Anik. Diabetes Pada Kehamilan. Cet. Kedua ; Jakarta Timur :
Perpustakaan Nasional Katalog Dalam Penerbitan, 2016.
Mufdillah, dkk. Mengenal dan Upaya Mengatasi Diabetes Mellitus dalam
Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika, 2019.
Rahmawati, Amiruddin. “Glychohemoglobin, hipertensi, IMT terhadap
gangguan penglihatan penderita diabetes mellitus lansia”. Jurnal MKMI
13, no.1 (2017).
Rahmawati, Fuji, dkk. “ Skrining Diabetes Mellitus Gestasional Dan Faktor
Risiko Yang Mempengaruhinya”. Jurnal Keperawatan Sriwijaya 3, no.2
(2016) : h. 33 - 43.
Sugianto. Diabetes Mellitus Dalam Kehamilan. Jakarta : Penerbit Erlangga, 2016.

21

You might also like