You are on page 1of 4

TUGAS TUTORIAL I

Matakuliah : Perspektif Pendidikan SD


Kode Matakuliah : PDGK4104
Nama : DEVI KESUMA
NIM : 858837669
Pokjar : Ngunut

1. Berdasarkan landasan historis, jelaskan bagaimana potret pendidikan jenjang SD pada


saat penjajahan belanda dan kemerdekaan awal!
JAWAB:
Pendidikan jenjang SD pada masa penjajahan Belanda
Secara historis atau kesejarahan, pendidikan Sekolah Dasar di Indonesia merupakan
kelanjutan dari sistem pendidikan pada masa Hindia Belanda yang memang dibangun
lebih banyak untuk kepentingan penjajahan Belanda di Indonesia. Pada dasarnya
sistem pendidikan pada masa itu ditekankan pada upaya memperoleh tenaga terampil
yang mengerti nilai budaya penjajah sehingga menguntungkan mereka dalam
mempertahankan dan melangsungkan penjajahannya. Dalam konteks itu orang
Indonesia, yang disebut juga Bumi Putera, diperlakukan sebagai hamba atau
onderdaan.

Pendidikan jenjang SD pada awal kemerdekaan


Pendidikan Indonesia pada masa awal kemerdekaan tahun 1945-1950 masih dalam
keadaan yang sulit. Bangsa Indonesia pada awal kemerdekaan banyak mengalami
kesulitan dimana banyak terjadi perubahan-perubahan, yang tidak hanya terjadi dalam
bidang pemerintah saja tetapi juga dalam bidang pendidikan. Pendidikan nasional
bertujuan untuk menciptakan warga negara yang sosial, demokratis, dan betanggung
jawabdan siap sedia menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk negara. Prakteknya
pendidikan selepas penjajahan menekankan pengembangan jiwa patriotisme.

2. Dalam konteks mencapai tujuan kemerdekaan, yakni mencerdaskan kehidupan


bangsa, pendidikan SD berperan sebagai landasan pendidikan formal terdini.
Mengapa demikian?
JAWAB:
Karena didalam pendidikan SD salah satu fungsinya adalah mewujudkan dan
mengembangkan kemampuan, membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Terlebih lagi dalam UU
pasal 2 tahun 2003 dijelaskan bahwa lingkungan SD merupakan lingkungan
pendidikan formal terdini karena di SD anak akan mengembangkan potensinya, agar
mampu menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, berilmu, sehat, kreatif, cakap, mandiri dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
3. Dengan memahami karakteristik pendidikan SD, bagaimana seharusnya seorang guru
sebagai guru kelas membelajarkan siswa-siswanya bila ditinjau dari perkembangan
siswa dan kurikulumnya?
JAWAB:
Menurut saya cara pengajaran guru kelas yang tepat bagi siswa SD terlebih dahulu
memfokuskan atau merefleksikan pada guru itu sendiri sebagai seorang pendidik
dimana seorang guru harus:
a. Guru harus mampu membangun hubungan emosional dengan siswa
Guru dan siswa adalah dua sisi yang saling terikat dalam pembelajaran. Keduanya
haruslah mempunyai gabungan dalam melakukan transfer pengetahuan dan
transfer pengalaman. Hubungan dalam bentuk komunikasi dan koordinatif selalu
berjalan sehingga terselenggaranya prose belajar yang baik.

b. Bisa mempertimbangkan perbedaan murid


Berdasar pada konteks karate setiap siswa adalah unik. Mereka mempunyai gaya
masing-masing dalam mengekspresikan dan mengaktualisasikan dirinya. Mereka
memiliki kemampuan yang berbeda, memiliki gaya belajar yang berbeda, serta
memiliki sikap yang berbeda dalam menanggapi hal yang sama. Dan kemudian,
siswa juga mempunyai tingkat dan jenis kecerdasan yang berbeda. Perbedaan
siswa tersebut perlu dihargai dan dimengerti dan dipahami secara mendalam oleh
guru.
c. Mampu meningkatkan aktivitas belajar siswa
Aktifitas belajar siswa terkait dengan bagaimana pembelajaran dilaksanakan. Saat
ini, banyak terdapat metode dan model pembelajaran yang variatif. Hal ini sering
disebut dengan model pembelajran aktif. Berbagai model pembelajaran aktif
tersebut mengembangkan pemahaman pembelajaran yang lebih baik untuk
mendapatkan pengalaman belajar yang kontektual.

d. Meminimalkan aktivitasnya
artinya guru tidak terlalu dominan, dimana peran siswa akan menjadi sedikit
sehingga potesi mereka untuk berkembang akan sulit.

4. Seringkali, dalam pembelajaran siswa diarahkan untuk menjadi pribadi yang berhasil
menyelesaikan tugas-tugas belajar. Namun, pada kehidupan nyata, yang ada tidak
hanya keberhasilan semata namun juga kegagalan. Anak yang tidak siap menghadapi
kegagalan biasanya bersikap tidak jujur, menghindar, dan enggan untuk berupaya
lebih. Bagaimana pendapatmu tentang hal ini? Lalu, bagaimana membelajarkan siswa
agar berani menghadapi tugas belajar yang menantang dan mampu menghadapi
kegagalan?
JAWAB:
Setuju, pada kenyataannya sebagian anak mengalami kegagalan dalam hal belajar
tentunya dari diri anak itu sendiri yang menyebabkan anak gagal dalam hal belajar.
salah satunya ketidak beraninya anak bertanya kepada guru sehingga kemampuan
untuk memahami pelajaran sangat kurang sehingga munculah ketidak jujuran yaitu
dengan cara menyontek disaat ada ulangan.
Menurut saya cara mengatasi kegagalan anak dalam belajar diantaranya yaitu:
a. Mengajak anak untuk aktif saat proses belajar
Dimana guru bisa melibatkan anak dalam berdiskusi saat sedang menerangkan
materi pelajaran. Selain itu mendorong anak untuk mau bertanya tentang materi
apa yang belum dipahami. Metode ini sangat efektif tetapi dalam penerapannya
membutuhkan kesabaran dan juga keuletan.

b. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan


Dengan belajar yang menyenangkan supaya lebih berkonsentrasi. Konsentrasi
sangat dibutuhkan saat belajar kerena akan mempermudah dalam memahami
materi pelajaran yang sedang dipelajari.

c. Memberikan pujian
Cara sederhana dan sangat mudah untuk dilakukan yaitu dengan memberikan
pujian kepada anak. Contoh kalimat pujian yang bisa diberikan seperti”anak
pintar, bagus sekali dan sebagainya”. Dengan memberikan pujian maka anak
menjadi lebih termotivasi dan meningkatkan rasa percaya dirinya.

5. Faktor pertemanan siswa mengambil peran yang tak dapat diabaikan dalam
pembelajaran. Malahan, seringkali faktor pertemanan memberikan ruang sosial yang
positif bagi siswa untuk berkembang optimal dalam arti siswa berhasil menjadi
pribadi yang percaya diri, memiliki rasa ingin tahu, bebas berekspresi, dan
memperoleh dukungan sosial. Dengan memahami karakteristik perkembangan sosial
siswa, apa saja tindakan seorang guru yang dapat membantu siswanya
mengembangkan keterampilan sosial? Jelaskan!
JAWAB:
Menurut pendapat saya, anak itu diibaratkan seperti kertas putih, yang siap diberi
tulisan, warana, gambar sesuai yang ingin dituangkan. Dalam Teori Behavior juga
dijelaskan bahwa psikologi lingkungan dan juga psikologi sosial anak akan
mempengaruhi perkembangan mereka, khusunya dalam perkembangan sosial. Maka
dari itu ada beberapa hal yang mungkin bisa diterapkan antara lain:
a. Melakukan pembinaan dan pengenalan diri
Hal ini sangat dibutuhkan untuk bisa menjalin hubungan sosial yang baik, kita
juga harus mengajarkan anak untuk bisa mengenali identitasnya seperti seperti
mengetahui sipa namanya, nama orang tuanya, tempat tinggal dan juga keinginan
anak, serta perilaku dan juga kehidupan sosial yang dialami oleh anak juga
tentunaya.

b. Mengenalkan emosi yang baik


Sejak dari usia dini ajarkan anak untuk mengenali emosi yang ada didalam dirinya
sendiri. Anak juga harus paham mengenal jenis emosi karena bisa membuatnya
lebih mengetahui pengendalian emosi yang dilakukannya, agar nantinya bisa
bersikap yang sesuai dengan tuntutan lingkungan.

c. Mengajarkan rasa empati


Melatih anak agar bisa mempelajari keterampilan sosial juga harus bisa
dimengerti dan dipahami bahwa memiliki keterampilan dan juga dengan bisa
mengembangkan serta menumbuhkan rasa keterampilan sosial untuk saling
menghargai dan juga bisa menghindari kesalahpahaman yang ada.

d. Mengajarkan anak rasa berbagi


Sedari dini juga anak-anak harus diajarkan mengenai rasa berbagi dengan orang
lain. Anak harus mampu memiliki rasa kebersamaan dan juga berbagai tentang hal
yang dimilikinya. Cara ini juga agar membuat anak belajar tidak hanya
mementingkan dirinya sendiri saja. Agar nantinya bisa menimbulkan sifat
pemurah, serta saling bertenggang rasa terhadap orang lain.

e. Rasa bersaing
Dengan mengajarkan keterampilan yang satu ini untuk bisa membuat anak
mengungguli atau mengalahkan anak lainya. Hal ini juga mengajarkan anak untuk
bisa melihat kelebihan dan juga kekurangan yang ada di dalam dirinya.

f. Memberikan perhatian pada anak


Dengan selalu memberikan perhatian pada anak, nantinya anak akan jauh lebih
paham dan mengerti mengenai rasa kasih sayang. Hal ini juga bisa membuatnya
melakukan hal yang sama pada orang lain.

g. Simpati
Perasaan yang satu ini memang biasanya dipengaruhi oleh emosi iba dan juga rasa
belas kasih dengna orang lain dan adanya suatu tindakan. Karena seseorang anak
harus memiliki rasa simpatinya.

h. Menolong sesama
Dengan menolong tentunya bisa menumbuhkan kesadaran diri pada anak dengan
adanya rasa kepedulian sosial didalam sebuah lingkungan sosial dan juga di
lingkungan kelompok anak yang jauh lebih luas.

You might also like