Professional Documents
Culture Documents
P5 ARTIKEL-Kelompok 1 TAV
P5 ARTIKEL-Kelompok 1 TAV
KELOMPOK 1:
1.2 Tujuan
Adapuna penyususnan artikel ini nertujuan :
1. Untuk mengetahui yang dimaksud mixing audio
2. Untuk mengetahui cara kerja mixing audio berbasis mikrokontroler
3. Untuk mengetahui perkembangan pemanfaatan mixing audio berbasis
mikrokontroler dalam kegiatan live perfomance
BAB II
ISI
2.1 Mixing Audio
Mixing Audio adalah proses pengoptimalan dan penggabungan rekaman
multitrack menjadi produk suara mono , stereo , atau surround akhir . Dalam proses
menggabungkan trek yang terpisah, level relatifnya disesuaikan dan diseimbangkan dan
berbagai proses seperti pemerataan dan kompresi biasanya diterapkan pada trek
individu, grup trek, dan campuran keseluruhan Dalam pencampuran suara stereo dan
surround, penempatan trek dalam bidang stereo (atau surround) disesuaikan dan
seimbang. Teknik dan pendekatan pencampuran audio sangat bervariasi dan memiliki
pengaruh signifikan pada produk akhir.
2.3 Pemanfaatan Mixing Audio berbasis mikrokontroler dalam kegiatan Live Show
Perfomance
Mencampurkan beberapa sumber suara biasanya lebih dari dua output suara
sehingga suara yang dihasilkan bisa lebih baik dan memiliki suara yang bagus, secara
luas digunakan dalam berbagai keperluan, beberapa diantaranya yaitu untuk keperluan
pertunjukan live show ( off air & on air ) baik untuk pertunjukan musik maupun
lainnnya.
Mikrokontroler adalah perangkat komputer mini (mikro) yang dikemas dalam
satu chip tunggal IC (IntegratedCircuit) dan mempunyai program operasi tertentu
didalamnya. Komponen pada mikrokontroler ini hampir mirip dengan sebuah
perangkat komputer (PC) biasa. Selain memiliki Central Processing Unit (CPU),
mikrokontroller juga dilengkapi dengan komponen RAM ROM, serta perangkat input
dan output (Port 10) yang bisa anda program sesuai kebutuhan. Penggunaan
mikrokontroller ini umumnya diaplikasi pada perangkat yang membutuhkan
pengontrol otomatis seperti pengontrol mesin mobil, perangkat perangkat medis di
rumah sakit, dan juga peralatan elektronika lainnya.
Umumnya, pengguna soundsystem akan mentunningmixer dengan cara manual
untuk mendapatkan hasil suara yang diinginkan. Akan tetapi, seringkali pengaturan
yang tidak sesuai akan menimbulkan noise yang umumnya timbul noisefeedback
sehingga apabila pada saat digunakan ada noise yang timbul maka tehknisi atau
soundman akan menghampiri perangkat guna menurunkan level volume suara atau
menurunkan volume treeble sehingga tidak timbul noise. Mixingaudio digunakan untuk
mencampur beberapa piranti audio yang akan digunakan. Dengan adanya mixer
tersebut, maka suara yang dihasilkan dapat lebih enak didengar serta memudahkan kita
dalam pengontrolan sumber audio mana yang akan kita dengarkan.
Disini mixing audio akan menjadi bagian penting sebagai titik pengumpul dari
masingmasing mikrofon yang terpasang mengatur akbarnya level suara sehingga
keseimbangan level bunyi patut dari vokal maupun musik akan bisa di capai sebelum di
perkeras oleh amplifier. Salah satu syarat terpenting dalam mixing audio yang baik,
pengaturan equalizer yang juga baik. Maka dengan demikian hendak dapat dilakukan
pengaturan yang lebih sempurna dan optimal terhadap setiap inputmicrophone, atau
apapun yang menjai sumber suaranya. Mempunyai banyak tipikal pengaturan yang
terdapat dalam mixing.
MENU PADA MIXING
• Gain, Fungsinya adalah untuk menentukan seberapa sensitive input yang kita
ingin diterima oleh mixing
• Equalizer, Fungsinya sebagai pengatur tone / karakter suara untuk me-
modifikasi suara yang masuk pada channel tersebut
• Sweepable EQ, Fungsinya sebagai set-up yang sangat fleksibel
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Mixing berfungsi sebagai pencampur suara, suara suatu mixingconsole, apakah
itu analog maupun digital, atau juga disebut soundboard/mixingdeks (paparan suara)
yaitu suatu peralatan elektronik yang berfungsi memadukan (lebih populer dengan
istilah mixing) pengaturan jalur (routing) dan mengubah level serta harmonisasi
dinamis dari sinyal audio