You are on page 1of 2

Tugas : MK Tata Niaga Pertanian

Nama Mahasiswa : Supriyanto (NPM 2021030200027)


Dosen Pengampu : Sustiyana, SP, MP

Tata Niaga Pertanian Bawang Merah


Di Desa Sanatengah Kecamatan Pasean

Tata niaga pertanian menjadi aktivitas paling penting dan harus dilakukan
dengan cepat dan efisien mengingat produk pertanian memiliki ciri dan karakteristik
khusus. Produk pertanian yang bersifat mudah rusak, produksinya tergantung cuaca dan
iklim, kualitas yang bervariasi, bersifat musiman sehingga biaya produksinya juga
bervariasi memerlukan penanganan yang baik. Tataniaga pertanian merupakan salah
satu cabang aspek pemasaran hasil pertanian yang menekankan bagaimana suatu
produksi pertanian dapat sampai ke tangan konsumen (distribusi).
Di desa Sanatengah kecamatan Pasean terdapat petani yang berusaha tani
bawang merah. Biasanya bawang merah ditanam di bulan April. Hal ini dilakukan
karena biaya produksi bawang merah relatif lebih rendah dibanding menanam musim
penghujan dikarenakan pada musim penghujan tanaman bawang merah banyak
terserang hama seperti ulat dan penyakit Muller sehingga membutuhkan tambahan biaya
produksi untuk membeli pestisida. Jumlah panen ketika musim penghujan relatif sedikit
dan kurang tahan penyimpanan. Hal ini mengakibatkan harga di petani ke pedagang
pengumpul relatif rendah. Karena takut bawang merah cepat membusuk dan menambah
biaya penyimpanan, petani cenderung menjual keseluruhan bawang merah kepada
pedagang pengumpul yang datang dengan harga yang ditawarkan oleh pedagang.
Lokasi kecamatan Pasean yang jauh dari pusat kota Pamekasan, waktu tempuh yang
lama, menyebabkan harga jual petani rendah dibanding petani di daerah lain. Hal ini
disebabkan adanya tambahan biaya angkut pedagang pengumpul.
Dikarenakan luas areal tanam bawang merah di Kecamatan Pasean cukup luas
dan jumlah panen yang banyak, maka tata niaga bawang merah yang dilaksanakan,
yakni :
1. Petani – pedagang pengumpul – pedagang besar - pengecer – konsumen
2. Petani – pedagang pengumpul – pengecer – konsumen
3. Petani – pengecer - konsumen
Yang pertama, perbandingan harga bawang merah kering di petani berkisar 12.000 per
kg. Pedagang pengumpul mengalami biaya angkut yang relatif jauh, sehingga menjual
ke pedagang besar dengan harga 22.000 per kg. Pedagang besar menjual ke luar
Madura. Pedagang pengecer yang berada di pasar – pasar membeli dengan harga 30.000
per kg sehingga konsumen membeli di pasar seharga 42.000 per kg. Pada alternatif
kedua adalah pedagang pengumpul menjual kepada pengecer di pasar – pasar
Pamekasan dengan harga 28.000 per kg, sehingga konsumen mendapatkan harga 38.000
per kg. Ketiga adalah petani menjual langsung di pasar – pasar dengan harga kisaran
30.000 per kg kepada pengecer dan pengecer menjual dengan harga 38.000 per kg
kepada konsumen. Sehingga akan lebih menguntungkan bagi petani yang sekaligus
menjadi pengecer atau menjual langsung kepada konsumen.

You might also like