You are on page 1of 7

MAKALAH

PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD

MODUL 5

KARAKTERISTIK BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

MODUL 6

LAYANAN PENDIDIKAN BAGI SISWA SEKOLAH DASAR

TUTOR : Uyu Muawanah, M.Pd

KELOMPOK 3
1. Erni Ernawati (857219515)
2. Nurul Aini ( 857218513 )
3. Mahasyahbimbi (857218774)
4. Mawarni Prihatin (857219658)

PROGRAM SI – PGSD BI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ-UT SERANG
2023
KATA PENGANTAR 
Puji dan syukur yang kami sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, dan mahakasih karena
berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.Dalam makalah ini
kami membahas materi tentang “ Layanan Pendidikan Bagi Siswa SekolahDasar”. Makalah ini dibuat
dalam rangka memperdalam pemahaman mata kuliah Perspektif Pendidikan SD yang sangat
diperlukan dalam materi perkuliahan demi mendapatkan pemahamanyang maksimal dalam melakukan
kegiatannya dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugasmahasiswa untuk memenuhi tugas
pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa penulistidak dapat menyusun makalah ini tanpa ada
bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terimakasih atas
dukungan sehingga makalah ini dapat diselesaikandengan
baik. Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dan jauh darikesem
purnaan. Oleh karena itu penulis akan dengan senang hati menerima saran maupun kritik yang sifatnya
membangun untuk perbaikan selanjutnya. Akhir kata penulis mohon maaf
apabila ada kekurangaan dalam pembuatan makalah ini,semoga makalah yang telah dibuat dapat
bermanfaat bagi semua pembaca.
MODUL 5
“KARAKTERISTIK BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR”
 
Kegiatan Belajar 1
 Bentuk-bentuk Kegiatan Belajar yang Biasa Dilakukan Siswa Sekolah Dasar

A. BELAJAR MENEMUKAN

Menurut Jerome S. Bruner menyatakan bahwa inti belajar adalah bagaimana orang memilih,
mempertahankan, dan mentransformasikan informasi secara aktif. Menurut Bruner, selama
kegiatan belajar berlangsung hendaknya siswa dibiarkan untuk menemukan sendiri makna
segala sesuatu yang dipelajari (discovery learning). Dalam hal ini siswa diberikan kesempatan
seluas-luasnya untuk berperan dalam memecahkan masalah. Dengan cara tersebut diharapkan
mereka mampu memahami konsep-konsep dalam bahasa mereka sendiri. Dengan kata lain
metode discovery learning  mendorong siswa untuk bertanya dan merumuskan jawaban
sementara mereka, serta menarik kesimpulan terhadap prinsip umum dari contoh praktik
atau pengalaman yang dilakukannya.

Bagus Takwin dalam tulisannya “Belajar Menemukan Kesalahan “ mengatakan bahwa anak
dapat diajarkan untuk menemukan kesalahan- kesalahan dari kejadian sehari-hari dengan
menggunakan gambar. Untuk stimulus yang lebih kompleks dapat digunakan rangkaian
gambar yang memuat beberapa kesalahan , lalu anak diminta menemukan kesalahan dalam
rangkaian gambar tersebut. Contoh: tunjukkan serangkaian gambar yang memuat dua atau
lebih anak yang sedang berkelahi, lalu ajukan pertanyaan kepada mereka apa yang salah dari
perilaku anak-anak dalam rangkaian gambar itu. Jawaban-jawaban anak dapat menjadi bahan
diskusi yang dapat merangsang anak untuk berpikir kritis.

Selain itu guru juga dapat menerapkan metode percobaan ( Experimental method  ), yaitu
metode pengajaran yang mendorong dan memberi kesempatan anak melakukan percobaan
sendiri. Terdapat tiga tahapan yang dilakukan anak untuk memudahkan masuknya informasi,
yaitu mendengar, menulis atau menggambar lalu melihat dan melakukan percobaan sendiri.
Misalnya, mengajak anak ke kebun pisang untuk menjelaskan tentang pisang. Dengan belajar
dari alam, anak dapat mengamati sesuatu secara konkret.

B. BELAJAR MENYIMAK

Contoh kegiatan belajar menyimak siswa adalah sebagai berikut;


1. Bermain dengan kata seperti bercerita, membaca serta menulis. Hal ini dapat membantu
siswa mengingat nama, tempat, tanggal dan hal-hal lain dengan cara mendengar kemudian
menyebutkannya.
2. Bermain dengan pertanyaan dengan cara guru memancing keingintahuan dengan berbagai
pertanyaan.
3. Bermain dengan gambar.
4. Bermain dengan music.

C. BELAJAR MENIRU

Anak akan banyak sekali belajar melalui melihat, mengamati, menginternalisasi hingga
meniru dalam bentuk perilaku, bahkan hingga perilaku hasil meniru menetap sebagai suatu
kebiasaan. Oleh karena itu, guru hendaknya selalu memberi contoh yang baik , sehingga siswa
akan berperilaku sesuai dengan apa yang biasa dilihatnya.
D. BELAJAR MENGHAFAL

Kecenderungan siswa belajar dengan metode menghafal ini disebabkan oleh budaya yang
terjadi disekolah, yang pada umumnya didominasi oleh komunikasi satu arah , yaitu guru
kesiswa dan kurang merangsang rasa ingin tahu, prakarsa maupun individualisasi.
Siswa menjadi penerima yang pasif. Metode menghafal juga mengandung akibat buruk
pada perkembangan mental siswa. Metode menghafal merupakan aktivitas yang tidak terlalu b
anyak menuntut aktivitas berpikir. Hal ini akan berpola dalam banyak bentuk kebiasaan belajar
, sehingga siswa kehilangan  sense of learning  atau kepekaan untuk belajar. Oleh karena itu
sebagai guru harus dapat membenahi metode belajar siswa dan memberi bekal keterampilan
belajar serta berusaha membiasakan siswa menggunakan metode berpikir logis dan sistematis.
E. BELAJAR MERANGKAI
Untuk mengembangkan kemampuan belajar merangkai dapat dilakukan
dengan permainan aneka jenis binatang.
Melalui permainan ini, siswa yang dibagi ke dalam beberapa kelompok binatang diharuskan un
tuk membuat karakteristik dari binatang yang menjadi kelompoknya. Kemudian menyuruh
siswa untuk merangkai pertanyaan mengenai ciri-ciri yang sudah dibuat oleh teman
di kelompok lain. Misalnya;
- Keluarga kambing.
a.  Hidupnya di darat 
b. Makanannya rumput
c. Kegunaanya; sebagai hewan ternak, bulunya dapat dibuat untuk kerajinan tangan, dapat
menjadi hewan kurban
d. Ciri-cirinya;  mempunyai 4 kaki, berbulu lembut, mempunyai kepala , berkembang biak
dengan melahirkan, tidak punya cakar.
Setelah itu masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan selama
presentasi, kelompok lain boleh bertanya atau menambahkan hal-hal lain tentang binatang
yang sedang dipresentasikan.
F. BELAJAR MENGAMALKAN
Metode belajar mengamalkan erat kaitannya dengan mata pelajaran PPKn dan Agama, karena
dengan mata pelajaran tersebut anak diajarkan nilai-nilai moral dan perilaku yang hendaknya
ditampilkan pada saat mereka bersosialisasi di masyarakat.
G. BELAJAR MENGANALISIS
Kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengembangkan kemampuan belajar
menganalisis pada siswa SD adalah dengan menggunakan permainan teka-teki atau tebak-
tebakan, sehingga anak terbiasa menganalisis suatu permasalahan berdasar kaninformasi yang
tersedia dan mencari jawabannya. Manfaat dari permainan teka-teki adalah;
1. Mengasah daya ingat
2. Belajar klasifikasi
3. Mengembangkan kemampuan analisis
4. Menghibur
H. BELAJAR MERESPON
Respon merupakan suatu tanggapan yang diberikan oleh seseorang sebagai reaksidari suatu
tertentu. Contoh kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan
merespon bagi siswa SD adalah dengan memberikan pertanyaan seputar peristiwa yang terjadi 
disekitarnya, misalnya bagaimana respon/tanggapan siswa apabila temannya sedang ditimpa
musibah banjir, gempa bumi atau tanah longsor.
I. BELAJAR MENGORGANISASIKAN
Menurut Carl Rogers yang penting dalam proses pembelajaran adalah pentingnya guru
memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran, yaitu;
1. Manusia memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar. Siswa tidak harus belajar tentang hal-
hal yang tidak ada artinya.
2. Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya.
3. Pengorganisasian bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.
Contoh belajar mengorganisasikan mata pelajaran IPS SD, ketika anak
diberikan pengetahuan tentang sejarah proklamasi kemerdekaan RI, guru dapat membuat skem
a sebagai berikut.

J.  BELAJAR MENGAMBIL KEPUTUSAN
Pada situs http://www.tabloidnova.com, ditampilkan contoh bahwa sebenarnya anak sudah
belajar secara alami bagaimana mereka harus menentukan pilihan. Pengembangan
kemampuan untuk mengambil keputusan dapat dilakukan dengan metode  problem
solving  atau pemecahan masalah.
K. BERLATIH
Untuk mengembangkan kemampuan berlatih, guru dapat menggunakan metode bermain
peran dengan cara mengajak siswa untuk praktek jual beli diwarung sekolah.
L.  BELAJAR MENGHAYATI
Kemampuan menghayati dapat dikembangkan melalui mata pelajaran kesenian, yaitu
dengan cara menghayati suatu peran / tokoh dalam cerita atau menghayati makna yang
terkandung pada sebuah lagu.
M.  BELAJAR MENGAMATI
Metode untuk membelajarkan anak tentang kemampuan mengamati dapat dilakukan
dengan kegiatan mengajak anak untuk mengenal ekosistem perairan laut yang memiliki
keanekaragaman hayati tinggi.

MODUL 6

“LAYANAN PENDIDIKAN BAGI SISWA SEKOLAH DASAR”

 Kegiatan Belajar 1
Prinsip-prinsip bimbingan di Sekolah Dasar.
A. PENGERTIAN BIMBINGAN
Upaya memberikan arahan, panduan, nasehat, dan mengandung nilai-nilai yang bersifat
menuntun ke arah yang baik .

B. TUJUAN BIMBINGAN DI SD
1. Memiliki perasaan positif dalam berinteraksi dengan teman sebaya, guru, orangtua, dan
orang dewasa lainnya.
2. Memperoleh makna pribadi dari belajarnya.
3. Mengembangkan dan memlihara perasaan positif terhadap dirinya.
4. Menyadari akan pentingnya nilai yang dimiliki dan mengembangkannya,
5. Mengembangkan dan memperkaya keterampilan studi.
6. Dll.
C.FUNGSI BIMBINGAN DI SEKOLAH
1. Fungsi pengungkapan
2. Fungsi penyesuaian
3. Fungsi pencegahan
4. Fungsi penyaluran
5. Fungsi perkembangan
6. Fungsi perbaikan

D. PRINSIP-PRINSIP MIMBINGAN DI SD
1. Bimbingan untuk semua
2. Bimbingan di SD dilaksanakan semua guru kelas
3. Bimbingan diarahkan untuk perkembangan kognitif dan efektif
4. Bimbingan diberikan secara insidental dan informal
5. Bimbingan ditekankan pada tujuan belajar dan kebermaknaan belajar
6. Bimbingan difokuskan pada asset
7. Bimbingan terhadap proses pendewasaan
8. Program bimbingan dilaksanakan secara Bersama

E. PERAN GURU DALAM PROGRAM BK


Seorang guru telah melakukan tugas rangkap dalam mengajar sekaligus melakukan
bimbingan.
 
 Kegiatan Belajar 2
“Berbagai Layanan Pendidikan Untuk Anak Sekolah Dasar”

A. LAYANAN PENDIDIKAN ANAK BERBAKAT

Anak berbakat adalah anak yang menunjukan kemampuan/penampilan yang tinggi dalam
bidang-bidang, seperti intelektual, kreatif, seni, kapasitas, atau bidang akademik khusus, dan
bidang yang memerlukan pelayanan atau aktivitas yang tidak biasa disediakan sekolah, agar
tiap kemampuan anak berkembang secara penuh.

B. LAYANAN PENYANDANG KELAINAN FISIK

Jenis kelainan fisik dapat dikelompokkan pada anak yang mengalami


gangguan penglihatan, pendengaran, tuna daksa dan tuna ganda. Hal ini mempuanyai layanan b
imbingan sendiri-sendiri supaya bisa Maksimal dalam memberikan bimbingan

C. LAYANAN TERHADAP ANAK DENGAN GANGGUAN PSIKOLOGIS

Cara menghadapi anak pyang berperilaku menyimpang adalah Antara lain:


1. Jangan emosional menghadapi anak
2. Jangan kucilkan anak
3. Lakukan pendekatan kasih saying
4. Responsif terhadap perasaan anak
5. Dengarkan suara hati anak
6. Binalah kasih sayang antar anak

D. LAYANAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER


Tujuan dari ekstrakurikuler yaitu diharapkan akan mampu mengaitkan antara pengetahuan
yang diperoleh di sekolah dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan .
KESIMPULAN
 Layanan pendidikan di indonesia merupakan unsur penting yang berpengaruh terhadap kwalitas dan
keberhasilan suatu lembaga pendidikan. Dengan demikian, hal yang urgent  untuk dipahami oleh guru
pendidikan Indonesia adalah bagaimana mengelola layanan terbaik itu ditengah-tengah persaingan
dunia pendidikan yang amat keras.
Ruang lingkup manajemen layanan meliputi: layanan pembelajaran, layanan bimbingan
konseling, layanan kesejahteraan, layanan administrasi, layanan informasi, layanan keuangan.
Manajemen layanan pendidikan disebabkan oleh empat hal yaitu:  pertama , berlakunya UUno 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.  Kedua , berlakunya UU no 14
Tahun2005 tentang Guru dan Dosen.  Ketiga
, berlakunya PP no 19 Tahun 2005 tentang Standar  Nasional Pendidikan.  Keempat , arus globalisasi
menuntut pada persaingan yang ketat termasuk adanya sekolah bertaraf internasional.
keberhasilan suatu jasa pelayanan dalam mencapai tujuannya sangat tergantung pada
konsumennya, dalam arti perusahaan memberikan layanan yang bermutu kepada para pelanggannya akan 
sukses dalam mencapai tujuannya. Dengan demikian baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada kemamp
uan penyedia jasa dalam memenuhi harapan/kepentingan pelanggannya secara konsisten.

You might also like