You are on page 1of 18

Laporan Praktikum

Modul 2

NAMA MAHASISWA : 1. SINANJUNG ENGGARING TIYAS ( 858872348)

PGSD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
Laporan Praktikum Ekosistem

KEGIATAN PRAKTIKUM   :
EKOSISTEM DARAT
1. Tujuan:
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan
buatan.
2. Alat dan Bahan           :
1. Seperangkat alat tulis
2. Loup
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar
3. Dasar Teori
Ekosistem adalah dimana pada suatu kawasan yang didalamnya terdapat unsure biotik
(hidup) dan abiotik (tak hidup) terjadi hubungan timbale balik antara unsure-unsur tersebut
membentuk system ekologi. Jadi ekosistem merupakan suatu fungsional dan structural dari
lingkungan. Ekosistem berdasarkan terjadinya bisa secara alami atau buatan. Yang
termasuk Contoh ekosistem bagian darat misalnya padang rumput, gurun, tundra, hutan hujan
tropis, dan savana.
Komponen penyusun ekosistem terdiri dari dua komponen, yakni komponen biotik
(makhluk hidup) dan komponen abiotik (komponen tak hidup). Interaksi antara komponen
biotik dan abiotik inilah yang membentuk suatu sistem dalam sebuah ekosistem.
4. Cara kerja                     :
1. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2. Kemudian amati komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin,
jenis/warna tanah
3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk mengetahui
keadaan pencahayaan, angin, atau tanah dapat memperkirakan saja
4. Catat semua data
5. Setelah mengamati komponen abiotik perhatikan komponen biotiknya. Catat semua
makhuk hidup yang ada di ekosistem
6. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada.
7. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang ditemui di ekosistem tersebut
maupun yang hanya singgah.
8. Amati hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah, sela-sela
daun/batang.
9. Sebagai pembanding tentukan ekosistem darat buatan yang ada disekitar tempat
tinggal
10. Buat kesimpulan  umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.
5. Data Hasil Percobaan
Tabel 2.1.
Komponen abiotik ekosistem darat alami

No. Komponen abiotik Kondisi/keadaan

1 Tanah Kering Sedikit Lembab


2 Udara 32o C
3 Cahaya Tidak Panas
4 Air Tidak Jernih
5 Angin Semilir, Perlahan

Tabel 2.2.
Komponen biotik ekosistem darat alami
No. Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai

1 Pohon Jambu Burung Cacing Tanah


2 Pohon Mangga Belalang Cacing Tanah
3 Rumput Semut Jamur
4 Pisang Ulat
5 Pohon Rambutan Belalang Bakteri

Tabel 2.3.
Komponen abiotik ekosistem darat buatan
No. Komponen abiotik Kondisi/keadaan

1 Tanah Kering
2 Udara 34o C
3 Cahaya Terang
4 Air Keruh
5 Angin Semilir
Tabel 2.4.
Komponen biotik ekosistem darat buatan
No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
.

1 Pohon Mangga Tikus


2 Pohon Palem Ulat
3 Padi Ayam Kampung
4 Pohon Pisang Tikus
5

F. PEMBAHASAN
Hubungan timbale balik antara komponen biotic dan komponen abiotik yang terjadi
pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Hal ini sama sekali tidak ada
campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak dikendalikan
oleh manusia.
G. Kesimpulan
Dari pengamatan pada lingkungan sekitar dapat disimpulkan bahwa peredaan
ekosistem darat alami dengan darat buatan yaitu dengan mengacu pada bentuk terjadinya.
Jika pada ekosistem darat alami dalam proses terjadinya tidak ada unsure campur tangan dari
makhluk hidup lain yang komponen-komponen didalam ekosistem darat buatan bisa diatur
oleh manusia.

H. Pertanyaan dan  Jawaban Pertanyaan :


1. Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen biotik
lebih banyak ? mengapa demikian ? jelaskan secara singkat !
Jawaban :
Ekosistem yang mempunyai komponen biotic dengan jumlah yang banyak adalah
kosistem darat alami. Ditinjau dari data yang diperoleh, jumlah yang lebih banyak adalah
eosistem darat alami. Hal ini dapat dicontohkan pada kosistem hutan. Hutan mempunyai
omponen biotic yang banyak dan hewannya mempunyai berbagai jenis dan bermacam
spesies.

2. Percobaan 2 : Ekosistem Perairan

A. Tujuan
Membandingkan komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.
B. Alat dan Bahan
1. Alat Tulis
2. Kaca pembesar
3. Barometer
4. Lingkungan sekitar
C. Cara Kerja
1. Menentukan Ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal
2. Mengamati komponen abiotik meliputi suhu udara, pencahayaan, angin dan
jenis/warna tanah
3. Mencatat data pada tabel dalam lembar kerja
4. Mengamati komponen biotik, meliputi makhluk hidup yang ada di sekitar
5. Mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada dengan nama latinnya
6. Mencatat hewan yang ada, baik yang tetap maupun yang singgah, termasuk
hewan-hewan yang berukuran kecil
7. Mencatat data pada lembar kerja
8. Membuat kesimpulan umum tentang perbedaan pada kedua system tersebut.
D. DasarTeori
Semua organism yang hidup di alam harus berinteraksi baik dengan lingkungannya (alam).
Organisme hidup dalam sebuah system yang ditopang oleh berbagai komponen yang saling
berhubungan dan saling berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung.
Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara komponen biotic dengan komponen
abiotik.
Komponen biotic terdiri dari makhluk hidup yang hidup di ekosistem tersebut. Sedangkan
komponen abiotik meliputi udara, air, dan tanah. Ekosistem juga dibagi menjadi 2 yaitu
ekosistem alami dan buatan
A.KEGIATAN PRAKTIKUM 1: EKOSISTEM DARAT

E.  Hasil Pengamatan
Komponen Abiotik ekosistem darat alami
No Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1 Batu Tidak Bergerak
2 Pasir Tidak Bergerak
3 Tanah Tidak Bergerak
4 Cahaya Terang
5 Air Keruh, tidak jernih
 Komponen Biotik ekositem darat alami
No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1 Bunga kertas Kupu-kupu Cacing tanah, bakteri
2 Bunga soka Kupu-kupu Cacing tanah, bakteri
3 Pohon jambu Burung Cacing tanah
4 Pohon belimbing Ulat Belatung
5 Pohon mangga belalang Cacing tanah
 Komponen abiotik ekosistem darat buatan
No Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1 Vas bunga Tidak bergerak
2 Tanah merah Tidak bergerak
3 Kolam Tidak bergerak
4 Air Jernih
5 Angin Semilir
 Komponen biotikekosistem darat buatan
No Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1 Bayam Capung Jamur
2 Sawi Burung Jamur
3 Lumut Katak Bakteri
4 Pohon Pepaya Ulat Jamur
5 Rumput teki Belalang Bakteri
F. Pembahasan
        Komponen ekosistem darat buatan dan ekosistem  darat alami lebih banyak ekosistem
darat buatan. Hal ini dapat dilihat dari tabel diatas.
G. Kesimpulan
        Ekosistem darat buatan tidak selalu memiliki komponen penyusun yang lengkap
seperti ekosistem darat alami.
H. Jawaban Pertanyaan
        Perbedaan yang tampak jelas antara ekosistem darat dan ekosistem perairan dalam
percobaan 1 adalah ekosistem darat lebih banyak jumlahnya.

A. Tujuan
Mengamati komponen-komponen yang terdapat dalam ekosistem perairan
B. Alat dan Bahan
1. Alat tulis
2. Kaca Pembesar
3. Barometer
4. Termometer
C. Cara Kerja
1. Menentukan satu ekosistem buatan
2. Mengamati komponen abiotiknya
3. Mengamati komponen biotiknya
4. Membuat kesimpulan secara singkat
D. DasarTeori
Ekosistem merupakan hubungan timbale balik antara komponen abiotik dengan komponen
biotik. Ekosistem dibagi menjadi 2 :
1. Ekosistem Darat, yaitu hubungan timbale balik antara komponen abiotik
dengan komponen biotik yang terjadi di lingkungandarat. Contoh : Sawah,
Hutan Dan Taman
2. Ekosistem Perairan, yaitu hubungan timbale balik antara komponen abiotik
dengan komponen biotik yang terjadi di perairan. Contoh :Kolam, Laut,
Danau, dan lain-lain.
Kedua Ekosistem tersebut ada yang alami dan buatan.
E. Hasil pengamatan
  Komponen abiotik ekosistem perairan
No Komponen Abiotik Kondisi/Keadaan
1 Suhu Sedang
2 Cahaya panas
3 Angin Sedang
4 Tanah Becek
5 Air Tersedia
 Komponen biotik ekosistem perairan
No Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Kangkung Mikroba Air Tawar Siput
2 Genjer Cacing Bakteri
3 Enceng Gondok Katak Bakteri
4 Lumut Ular Jamur
5 Teratai Udang
F.  Pembahasan
Hasil pengamatan pada ekosistem perairan antara komponen abiotik perairan dan
komponen biotik perairan lebih banyak komponen biotik perairan. Hal ini dapat
dilihat dari Tabel  diatas.
G.  Kesimpulan
Dari hasil pengamatan di dalam ekosistem perairan juga banyak terdapat bermacam
– macam jenis tumbuh – tumbuhan dan hewan, hanya saja berbeda nama dan
jenisnya.
H.  Jawaban pertayaan
Perbedaan yang tampak antara ekosistem darat dan ekosistem perairan adalah
ekosistem darat lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan ekosistem perairan.

3. Judul Percobaan : Rantai makanan, jaring aring makanan, dan


piramida ekologi
A. Tujuan
Menentukan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi dalam ekosistem
darat dan ekosistem perairan.
B. Atal dan Bahan
1. Alat tulis
2. Lingkungan sekitar
C. Cara Kerja
Ekosistem darat:
1. Memperhatikan data pada tabel 2.2 dan 2.4. kemudian membuat bagan rantai
makanan
2. Menentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen
3. Membuat  bagan rantai makanan
4. Membuat jaring-jaring makanan
5. Mengelompokkan Komponen biotiknya menurut tingkat trofiknya
6. Membuat bagan piramida ekologi
Ekosistem perairan :
1. Membuat bagan rantai makanan dan jaring-jaring makanan berdasarka
tabel.2.6
2. Mengelompokkan komponen biotik ke dalam tingkat trofik
3. Membuat bagan piramida ekologi
4. Membuat kesimpulan mengenai rantai makanan
D. DasarTeori
Rantai makanan berasal dari organism autrotofik, yaitu berupa tumbuh-tumbuhan. Organisme
yang memakan tumbuhan disebut Herbivora (konsumen sekunder), yang memekan herbivors
disebut karnivora (konsumen sekunder) dan yang memakan konsumen sekunder adalah
konsumen tersier.
Tingkatan organism dalam rantai makanan disebut tingkat trofik. Tingkat trofik pertama yaitu
produsen (tumbuhan). Kumpulan dari beberapa rantai makanan disebut dengan jaring-jaring
makanan. Dengan kata lain rantai makanan yang saling menjalin dengan kompleks.
E.  Hasil Pengamatan
Rantai makanan 1 :
Padi          =>         Tikus          =>         Ular          =>         pengurai
Rantai makanan 2 :
Padi         =>           Belalang         =>         Katak           =>        Ular          =>         pengurai
Rantai makanan 3 :
Padi        =>         Ulat         =>        Burung          =>          pengurai        
.
 Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem darat
Tingkat trofik
No Pengurai
1 2 3 4
1 Rumput Belalang Ayam Musang Bakteri
2 Kangkung Mikroba Siput Bakteri
3 DaunPisang katak Ular manusia Bakteri
4 Padi tikus Kucing Bakteri
5 Eceng Gondok katak Ular Bakteri
6 Daun jambu Ulat ayam manusia Bakteri
7 Padi belalang Burung Bakteri
8 Lumut Ulat Bakteri
9 Rumput kambing Manusia Bakteri
10 Genjer cacing ikan Bakteri
Bagan Piramida Ekologi Pada Ekosistem Darat

2.     Ekosistem Perairan
Rantai makanan 1 :
Lumut           =>           Ikan       =>       Ular     =>      pengurai
Rantai makanan 2 :

Enceng gondok         =>          Katak         =>         Ular       =>        pengurai


Rantai makanan 3 :
Lumut          =>          ulat        =>          ikan        =>         Ular        =>          pengurai

Bagan jaring jaring makanan pada ekosistem perairan

Tingkat trofik
No+ Pengurai
1 2 3 4
1 Kangkung ulat ikan
2 Genjer cacing ikan
3 Teratai udang
4 Lumut ikan ular
5 Enceng gondok katak ular
6
7
8
9
10

Bagan piramida ekologi pada ekosistem perairan


F.     Pembahasan
        Dalam ekosistem terjadi interaksi antara komponen biotik dan abiotik, dimulai dari
matahari sebagai sumber energi utama, tumbuhan hijau menerima sebagian radiasi dan
mengubahnya sebagai makanan, maka tumbuhan di sebut produsen.Interaksi suatu individu
dengan lingkungannya terjadi untuk mempertahankan hidupnya.Perpindahan energi yang
berbentuk makanan dari mahluk hidup yang satu ke mahkluk hidup yang lain melalui
serangkaian urutan makanan dan dimakan dsebut rantai makanan
a)      Tingkat trofik pertama / produsen
b)      Tingkat trofik kedua / konsumen tingkat 1
c)      Tingkat trofik ketiga / konsumen tingkat 2
G.       Kesimpulan
Dari pengamatan dan data yang diperoleh dari percobaan dapat disimpulkan bahwa didalam
suatu ekosistem terjadi interaksi antar individu satu dengan yang lain, dalam proses makan
dimakan.Tujuan interaksi ini hanyalah untuk mempertahankan kelangsungan individu
tersebut.
H.     Jawaban Pertanyaan
1.    Komponen yang sama terdapat pada ekosistem darat maupun ekosistem perairan adalah
ular, kata, dan bakteri.Sebab dai ketiga komponen yaitu ular, katak, dan bakteri dapat hidup
di ekosistem darat maupun perairan
2.      Dari data yang diperoleh ternyata komponen biotik banyak terdapat pada ekosistem
darat. Karena ekosistem darat mempunyai bermacam-macam ekosistem.Contoh : hutan,
sawah, kebun.

2.Laporan Praktikum Pencemaran Lingkungan

Laporan Praktikum Pengaruh Deterjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah


(Praktikum IPA di SD)
LAPORAN PRAKTIKUM
PENCEMARAN LINGKUNGAN
Pengaruh Deterjen Terhadap Pertumbuhan Akar Bawang Merah
1. TUJUAN
Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merrah
2. DASAR TEORI
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/ atau
komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan
air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Pencemaran lingkungan dapat dikategorikan menjadi pencemaran air, udara, tanah,
logam berat, dan suara. Salah satu pencemaran air adalah penggunaan deterjen. Sedangkan
deterjen sendiri adalah pembersih sintetis yang terbuat dari bahan- bahan turunan minyak
bumi, yang terdiri dari bahan kimia yang dapat memberikan dampak negatif.
3. ALAT DAN BAHAN
1. Neraca analitik 1 buah
2. Tabung reaksi 14 buah
3. Rak tabung reaksi 1 buah
4. Gelas kimia 1000 mL 7 buah
5. Pengaduk 7 buah
6. Mistar dengan skala mm 1 buah
7. Kertas untuk label
8. Air/ledeng/air PDAM
9. Bawang merah 14 siung
10. Deterjen serbuk 1 gram.

4. CARA KERJA
1. Sediakan larutan deterjen bubuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%,
pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1%,serta kontrol berupa air
ledeng. Lalu simpan larutan yang telah di beri label.
1. Label 1 : 100%
2. Label 2 : 50%
3. Label 3 : 25%
4. Label 4 : 12,5%
5. Label 5 : 6,25%
6. Label 6  : 3,10%
7. Label kontrol ; air ledeng/PDAM
2. Cara menyediakan larutan
1. Larutkan 1 gr deterjen bubuk dalam air ledeng/PDAM hingga 1000 mL. Beri label
100%
2. Ambil 500 mL larutan deterjen 100%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL. Beri
label 50%
3. Ambil 500 mL larutn deterjen 50%, tambahkan air ledeng 1000 mL. Beri label
25%
4. Ambil 500 mL larutan deterjen 25%, tambahkan air ledeng higga 1000 mL. Beri
label 12,50%
5. Ambi 500 mL larutan deterjen 12,5%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL.
beri label 6,25%
6. Ambil 500mL  larutan deterjen 6,25%, tambahkan air ledeng hingga 1000 mL,
beri tabel 3,10%

3. Sediakan bawang merah berukuran sama memiliki diameter hampir sama dengan diameter
lubang tabung reaksi berjumlah 14 buah.Kupas kulit epidermis untuk menghindari bahan kimia
tersisa.Kupas bagian akar primordial berwarna kecoklatan dari bawang merah tersebut. Hati-hati
lingkaran primordial tetap tersisa

4. Isikan larutan deterjen yang sudah di sediakan ke dalam tabung reaksi hingga penuh. Tiap
konsetrasi larutan yang sama diisikan kedalam 2 tabung reaksi.
5. Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial letakkan di bawah hingga
menyentuh larutan deterjen.
6. Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah lain di atas
tabung kotrol
7. Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak berkurang tambah hingga
penuh
8. Setelah 72 jam, angkat bawang merah lalu hitung Panjang akarnya. Rata-ratakan panjang
akar yang diperoleh untuk setiap perlakuan bila ada panjang akar yang mencolok tidak anya
diabaikan. Teruskan hasil pengamatan.
9. Hitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi larutan.
IG = (rata-rata panjang akar kontrol-rata-rata panjang altar konsentrasi x)/(rata-rata panjang
akar kontrol) x 100%
10.Buat grafik IG 50/hambatan pertumbuhannya hasil pengamatan.

5. DATA HASIL PENGAMATAN


Dari hasil pengamatan didapatkan hasil sebagai berikut:
Tabel  2.9
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
No. Konsentrasi Rata-rata panjang akar IG (%)
1. Kontrol 4 0
2. 3,1% 3 25
3. 6,25% 2 50
4. 12,5% 1 75
5. 25% 0 100
6. 50% 0 100
7. 100% 0 100
 
Grafik 2.1
Grafik hambatan pertumbuhan akar bawang merah
6. ANALISIS DATA
7. PEMBAHASAN
Limbah domestik yang selama ini sering kali digunakan dalamkehidupan sehari-hari
adalah deterjen. Deterjen mengandung surfaktan, builder, filler dan aditif. Dua bahan
terpenting dari pembentuk deterjen yakni surfaktan dan builders, diidentifikasi
mempunyai pengaruh langsungdan tidak langsung terhadap manusia dan lingkungannya.

Percobaan ini menggunakan tanaman bawang merah karena bawang merupakan salah
satu tanaman yang sangat mudah diamati tahapan mitosisnya karena bisa langsung diamati
dengan bantuan mikroskop dan tahapan pembelahanselnya bisa terlihat jelas. Bagian yang
digunakan adalah akar karena padaakar primordial merupakan meristem yang masih
berkembang dengan baik sehingga masih mudah untuk diamati.
Dari data pengamatan dapat dilihat bahwa makin tinggi konsentrasideterjen
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan akar primordial bawangmerah. Hal ini dapat
dilihat dari nilai IG untuk setiap konsentrasi larutandeterjen:1.100% memiliki IG =
12.50% memiliki IG =13.25% memiliki IG =14.12.5% memiliki IG = 98,65%5.6.25%
memiliki IG = 90,04%6.3.1% memiliki IG = 29,95%
Grafik IG Vs Konsentrasi Deterjen
00.20.40.60.811.20% 20% 40% 60% 80% 100% 120%
Konsentrasi
IG

Gambar 2. Grafik antara IG dengan konsentrasi deterjen


Terhambatnya pertumbuhan akar primordial bawang merahdikarenakan adanya
surfaktan dan builders. Adanya surfaktan menyebabkan busa-busa di permukaan air
sehingga menurunkan oksigen terlarut. Dengan demikian akan menyebabkan organisme
air kekurangan oksigen dan dapatmenyebabkan kematian. Builders, salah satu yang paling
banyak dimanfaatkan di dalam deterjen adalah phosphate.
Tetapi dalam jumlah yangterlalu banyak, phosphate dapat menyebabkan pengkayaan
unsur hara(eutrofikasi) dalam air menurun.Pada hasil pengamatan terlihat beberapa akar
primordial tumbuhtidak optimal pada konsentrasi 12,5%. 6,25% dan 3,10%. Hal
inidikarenakan kelebihan dalam penambahan larutan.
Kekurangan dan kelebihan air mengakibatkan tanaman mengalami stress.
Perkembangantanaman bawang merah akan menurun dengan penurunan derajad stress air
dan tanaman ini sangat peka terhadap stress air.Untuk meningkatkan kualitas hidupnya
manusia berusaha memanfaatkan kekayaan alam. Melalui pikiran dan akal manusia
menciptakan alat dan bahan yang digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas
hidup manusia. Namun dalam kenyataannya kualitas hidup yang hendak dicapai, karena
ada dampak negative yang dihasilkan dari usaha manusia itu sendiri. Dampak negative
tersebut dapat disebut dengan pencemaran.
Devinisi pencemaran yaitu sebagai masuknya bahan atau energi ke dalam lingkungan
yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik yang bersifat fisik,
kimiawi maupun biologi, sehingga menganggu kesehatan, eksistensi manusia dan aktivitas
manusia serta organisme lainnya.
8. Kesimpulan
Dari kegiatan praktikum ini dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran perairan
yang dapat diakibatkan oleh produk industri yang banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari yaitu deterjen serbuk. Deterjen dalam kadar tertentu dapat mengganggu
kehidupan organisme target maupun non target. Ditandai dengan terhambatnya
pertumbuhan atau jika semakin parah akan berakibat matinya makhluk hidup tersebut.
9.  Jawaban dari Pertanyaan
Konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses pertumbuhan akar bawang
merah adalah 50%

LEMBAR KERJA MAHASISWA


Judul Percobaan : Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan
A. Tujuan
Mengamati pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau.
B. Alat dan bahan
1.      Neraca analitik/ sendok teh 1 buah
2.      Gelas kimia 600 ml 10 buah
3.      Kertas saring
4.      Kertas timah
5.      Mistar
6.      Kertas untuk label
7.      Gelas kimia 1000 ml 1 buah
8.      Air ledeng
9.      Deterjen serbuk 1gram.
C.       Prosedur Percobaan
 Sediakan larutan deterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, serta control air
ledeng. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia beri label.
Cara menyediakan larutan dapat dilihat pada percobaan 1
Sediakan 6 gelas kimia lain, beri label control, I,II,III,IV,V, dan VI masing-masing
diberi lingkaran kertas saring.

 Masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang
mengapung.
 Ambil 10 butir lalu rendam dalam larutan I, 10 butir dalam larutan II,10 butir dalam
larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 butir dalam larutan V, 10 butir dalam larutan
VI dan 10 butir dalam larutan control
 Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai.
 Isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau dengan larutan berlabel sama.
 Tutup kelima gelas dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya masuk.
 Lakukan pengamatan setelah 24 jam dan 48 jam. Ukur panjang akar dengan mistar.
Kacang hijau yang tidak tumbuh akar dianggap memiliki panjang akar = 0 mm.
 Buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi setelah 24 jam dan 48
jam.\
D. Hasil Pengamatan
Tabel 2.10.
Pengaruh deterjen terhadap tumbuhan
E. Pembahasan
1. Pencemaran lingkungan menimbulkan banyak kerugian bagi manusia serta lingkungan.
Ada 4 tahap pencemaran
2. Pencemaran tidak menimbulkan kerugian, dilihat dari kadar dan waktu.
3. Pencemaran yang mulai menimbulkan gangguan pada komponen ekosistem
4. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi yang fatal.
5. Pencemaran yang menimbulkan kematian, dari kadar yang tinggi.
F. Kesimpulan
Dari percobaan dapat disimpulkan bahwa kecambah pada kadar konsentrasi tertentu (rendah)
masih bisa mengalami pertumbuhan walaupun ada hambatan, tetapi pada konsentrasi tinggi
kecambah tumbuh namun tidak mengalami pertumbuhan dan pada akhirnya akan mati.
G. Jawaban Pertanyaan
1. Fungsi larutan 0 (control) : Sebagai pembanding dengan onsentrasi larutan deterjen dan
sebagai bukti bahwa larutan 0 (kontrol) adalah larutan yang paling baik dalam
pertumbuhan karena tidak mengandung deterjen.
2. Apa kesimpulan anda bila pada larutan 0 (Kontrol ) ada kacang hijau yang mati ? Jika
pada larutan 0 (control) ada kacang hijau yang mati, mungkin kacang hijau tersebut bukan
bibit unggul (mandul).
3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas
timah ? Pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas timah
adalah untuk mengurangi intensitas cahaya. Karena intensitas cahaya sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan kacang hijau . kacang hijau yang mendapatkan cahaya yang cukup,
ukurannya lebih kecil, jaringan mesofilnya juga lebih kecil, dan pertumbuhannya akan
lebih lambat dari kacang hijau yang tidak mendapat cahaya

You might also like