You are on page 1of 3

TUGAS 2

NAMA KELOMPOK :
1. DINA ARIANI
2. DINI ARIANA (041799607)
3. ULAN SUCININGRUM

1. Salah satu instrumen yang tepat untuk menilai kinerja perusahaan adalah total quality
management (TQM). Total Quality Management adalah pendekatan yang dilakukan
organisasi di era 4.0 untuk memperbaiki kualitas dan pelayanan produk (Anwar,
2019:47). TQM bertujuan untuk meningkatkan kinerja dalam hal kualitas, produktivitas,
kepuasan pelanggan, serta profitabilitas (Yanti dan Achmad, 2017).

Hassan dan Ayham (2021) menjabarkan ada 7 karakteristik TQM yang dapat digunakan
untuk menilai kinerja perusahaan.

a. Fokus pada Pelanggan.

Semen Indonesia berupaya fokus pada pelanggan dengan meningkatkan pelayanan


dan kualitas produk. Berbagai langkah inisiatif disusun sebagai tanggungjawab
perusahaan terhadap pelanggan, seperti memastikan ketersediaan produk di pasaran,
melakukan mitigasi risiko dampak kesehatan dan keselamatan pelanggan, hingga
melakukan edukasi secara digital. Akan tetapi, pelayanan tersebut belum menyeluruh.
Masih banyak masyarakat di tingkat regional yang tidak mendapatkan pelayanan
sebaik pelanggan di tingkat nasional hingga global.

b. Sistem Kualitas

Semen Indonesia melakukan pengelolaan sistem kualitas dengan memenuhi harapan


pelanggan melalui riset dan pengembangan, kontrol kualitas yang ketat, dan
penyelesaian keluhan pelanggan atas kualitas produk secara tuntas. Hasil riset
menunjukkan Semen Indonesia secara konsisten menggunakan semen non-OPC
(Ordinary Portland Cement) karena dapat mengurangi emisi CO2 hingga 26%
dibanding semen OPC, sehingga lebih ramah lingkungan dengan harga yang lebih
terjangkau.

c. Perbaikan Berkelanjutan

Perbaikan berkelanjutan tidak hanya berasal dari pengelolaan lingkungan, tetapi juga
pengelolaan secara internal di dalam perusahaan. Semen Indonesia menerapkan Good
Corporate Governance dalam setiap aktivitas bisnis perusahaan. Semen Indonesia
juga melakukan manajemen risiko guna mengatasi dan mengantisipasi terjadinya
beragam risiko atas pelaksanaan kegiatan operasioanal, lingkungan, hingga investasi.

d. Hubungan dengan Mitra / Pemasok

Pemasok menjadi salah satu aktor utama pembangunan, sehingga perusahaan


berupaya membangun komunikasi melalui serangkaian pertemuan dan forum diskusi.
Selain melakukan pertemuan rutin dengan perusahaan pemasok, Semen Indonesia
juga menjalin hubungan baik melalui kegiatan corporate social responsibility (CSR)
dengan mengusung prinsip BERSINERGI (Bersama Semen Indonesia Cerdaskan
Negeri).

e. Manajemen Proses dan Evaluasi

Semen Indonesia menerapkan sistem manajemen lingkungan yang berpedoman pada


standar nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta sesuai
standar internasional ISO 14001:2015. Hasil dari monitoring dan evaluasi sistem
disusun menjadi corrective action, beberapa upaya perbaikan dirumuskan untuk
meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan.

f. Strategi Perencanaan

Strategi perencanaan korporasi dirumuskan dalam bentuk 3 pilar+1,


artinya Construction Material, Adjacent Business, dan Regional Expansion,
ditambah Cost Transformation. Disisi lain, Semen Indonesia juga memberi dukungan
dan komitmen perusahaan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di area
operasional, menyusun perencanaan pengembangan ekonomi dengan mendirikan
perusahaan antara Semen Gresik dan BUMDes.

g. Kepemimpinan

Penelitian mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja dan kepuasan


kerja karyawan Semen Indonesia dilakukan oleh Rise et al (2012) tahun 2010.
Hasilnya menunjukkan gaya kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dan
karyawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Agar kinerja
perusahaan dapat bergerak secara positif diperlukan gaya kepemimpinan yang
mengakomodasi kepentingan seluruh karyawan. Semen Indonesia menghadapi
masalah kepemimpinan karena lemahnya penyelesaian konflik dengan karyawan.
Salah satu konflik tersebut terjadi pada tahun 2019. Lokatatu selaku kuasa hukum
serikat karyawan Semen Indonesia (SKSI) menyayangkan langkah perusahaan yang
dinilai melanggar hak-hak karyawan. Pelanggaran dilakukan perusahaan terhadap
Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 serta dan Perjanjian Kerja
Bersama (PKB) 2019-2021 mengenai persoalan selisih gaji, pengelolaan dana
pensiun, hingga reward perjalanan religi karyawan teladan yang ditangguhkan.

Menilik Kualitas Pelayanan dan Inovasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk


melalui Total Quality Management (TQM), dapat disimpulkan pada beberapa
karakteristik Semen Indonesia sudah cukup baik. Dari segi perbaikan berkelanjutan,
hubungan dengan mitra kerja / pemasok, manajemen proses dan evaluasi, serta
strategi perencanaan menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kinerja yang
terstruktur dan tujuan yang berkelanjutan. Namun, kinerja Semen Indonesia cukup
lemah pada aspek pelanggan, sistem kualitas, serta kepemimpinan. Semen Indonesia
kurang berinovasi dalam menciptakan produk. Riset mengenai produk baru yang
lebih ramah lingkungan telah dilakukan, akan tetapi belum diimplementasikan dan
dipasarkan secara global. Kualitas pelayanan terhadap pelanggan pun belum
dilakukan secara merata. Semen Indonesia juga seharusnya lebih memperkuat gaya
kepemimpinan di dalam perusahaan, salah satunya dengan memperhatikan
permasalahan karyawan dan memberikan solusi terbaik bagi kedua belah pihak.
Semen Indonesia diharapkan mampu memperkuat dimensi yang kurang maksimal,
sehingga kinerja perusahaan berdasarkan teori total quality management (TQM)
mendapat penilaian yang baik kedepannya.

https://lenteratoday.com/menilik-kualitas-pelayanan-dan-inovasi-pt-semen-indonesia-
persero-tbk-dari-perspektif-total-quality-management-tqm/

You might also like