You are on page 1of 19

RUMAH SAKIT UMUM

‘AISYIYAH ST. KHADIJAH KABUPATEN PINRANG


Jl. A. Abdullah no. 1-3 tlp (0421) 921406 PinrangSul-Sel
e-mail: rsa.stkhadijah@yahoo.com

PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM AISYIYAH ST KHADIJAH PINRANG
NOMOR: 032 / PDA / E.RS / PRN / I / 2022

TENTANG
PENETAPAN PROFESIONAL PEMBERI ASUHAN (PPA) YANG KOMPETEN
DAN BERWENANG DALAM MELAKUKAN PENGKAJIAN
AWAL,PENGKJIAN ULANG DAN PENGKAJIAN UGD

BISMILLAHIRRAHMANIRAHIM
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM AISYIYAH ST. KHADIJAH PINRANG
Menimbang : a) Bahwa bahwa dalam dalam peningkatan kualitas pelayanan di Rumah
Sakit Umum ‘Aisyiyah ST.Khadijah Pinrang, maka diperlukan Profesi
Pemberi Asuan (PPA) , selamaa pasien di layani di Rumah Sakit yang
terarah, tertib, cepat, terencana, efisien dan aman;
b) Bahwa perlu adanya konsep pelayanan berfokus pasien dan pelayanan
terintegrasi oleh profesi pemberi asuhan.
c) Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana huruf a, perlu ditetapkan
dengan peraturan direktur Rumah Sakit Umum ‘Aisyiyah ST.Khadijah
Pinrang
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran
Negara Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5063);
2. Undang – Undang Praktek Kedokteran nomor 29 tahun 2004 tentang
praktek kedokteran.
3. Undang – Undang RI no 38 tahun 2014 tentang keperawatn
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran
Negara Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5072);
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
983/Menkes/SK/V/1992 tentang Pedoman Organisasi Tata Kerja Rumah
Sakit Umum;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Reublik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014
tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit;
7.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2012 tentang Akreditasi
Rumah Sakit (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 413).
8. Peraturan Menteri Kesehatan No 269 ./ Menkes / Per / III /2008 tentang
Rekam Medis

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DIRETUR RUMAH SAKIT UMUM


AISYIYAH ST.KHADIJAH PINRANG TENTANG PENETAPAN
PROFESIONAL PEMBERI ASUHAN (PPA) YANG KOMPETEN
DAN BERWENANG DALAM MELAKUKAN PENGKAJIAN
AWAL,PENGKJIAN ULANG DAN PENGKAJIAN UGD
PASAL 1
KEBIJAKAN : Memberlakukan Pengkajian pelayanan di Rumah Sakit sebagai
tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari surat keputusan ini.
PASAL 2
Peraturan direktur ini berlaku sejak ditetapkan
PASAL 3
Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Peraturan
ini akan diadakan perubahan sebagaimana mestinya.

Dikeluarkan di : Pinrang
Pada Tanggal : 09 Jumadil Akhir 1443 H
12 Januari 2022 M
Direktur.

dr. SYAMSIR USMAN, MARS


NIK . 092018..1.104
PANDUAN
PROFESI PEMBERI ASUHAN YANG KOMPETEN

RUMAH SAKIT UMUM


‘ AISYIYAH ST.KHADIJAH PINRANG
2022
LAMPIRAN
PERATURANDIREKTURRUMAHSAKIT
UMUM`AISYIYAHST.KHADIJAHPINRANG
NOMOR: 032 / PDA / E.RS / PRN / I / 2022
TENTANG PENETAPAN ROFESIONAL
PEMBERI ASUHAN (PPA) YANG
KOMPETEN DAN BERWENANG DALAM
MELAKUKAN PENGKAJIAN
AWAL,PENGKJIAN ULANG DAN
PENGKAJIAN UGD

BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit adalah institusi tempat memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat dengan tujuan penyembuhan penyakit serta terhindar dari
kematian atau kecacatan. Dalam melaksanakan fungsinya rumah sakit harus pula
mengendalikan atau meminimalkan resiko baik klinis maupun non klinis yang
mungkin terjadi selama proses pelayanan kesehatan berlangsung, sehingga
terlaksana pelayanan yang aman bagi pasien.
Oleh karena itu keselamatan pasin di rumah sakit merupakan prioritas utama
dalam semua bentuk kegiatan di rumah sakit. Untuk mencapai kondisi pelayanan
yang efektif, efisien dan aman bagi pasien, diperlukan komitmen dan tanggung jawab
yang tinggi dari seluruh personil pemberi pelayanan di rumah sakit sesuai dengan
kompetensi dan kewenangannya. Selanjutnya pelayanan berfokus pada pasien,
patient centered care, dengan elemen utama asuhan terintegrasi merupakan standar
dalam akreditasi.
Untuk penerapannya diperlukan kolaborasi interprofesional para Profesional
Pemberi Asuhan (PPA) karena merupakan persyarat untuk mencapai tujuan tersebut
dan dilengkapi dengan kompetensi praktek kolaborasi termasuk komunikasi yang
baik. Tidak dapat dipungkiri bahwa peranan dokter sebagai ketua tim (Clinical
Leader ) sangat besar dan sentral dalam menjaga keselamatan pasien, karena
semua proses pelayanan berawal dan ditentukan oleh dokter. Sebagai instrumen
monitoring dan evaluasi maka tidak kalah pentingnya faktor catatan medis yang
lengkap dan baik, dimana semua proses pelayanan terhadap pasien direkam secara
real time dan akurat. Apabila terjadi sengketa medis maka rekam medis ini benar-
benar dapat menjadi alat bukti bagi rumah sakit bahwa proses pelayanan telah
dijalankan dengan benar dan sesuai prosedur, atau kalau terjadi sebaliknya dapat
pula berfungsi sebagai masukan untuk memperbaiki proses pelayanan yang ada.
Salah satu elemen dalam pemberian asuhan kepada pasien ( patient care) adalah
asuhan medis.
Asuhan medis diberikan oleh dokter yang dalam standar keselamatan pasien
disbut DPJP : Dokter Penanggung Jawab Pelayanan. Pengaturan tentang DPJP
sangat diperlukan dalam pelaksanaan asuhan medis di rumah sakit untuk
menghindari kemungkinan terjadinya pelayanan yang kuarang baik karena terjadinya
duplikasi, interaksi obat yang kurang terkontrol, kontra indeksi, ketidak jelasan
peranan dokter bila hanya diminta pendapat saja, dll.
Panduan ini disusun untuk memudahkan rumah sakit mengelola penyelenggaraan
asuhan medis oleh DPJP dalam rangka memenuhi Standar Akreditasi Rumah Sakit.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum : Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
rumah sakit.
2. Tujuan Khusus : a. Memberikan perlindungan kepada pasien agar
memperoleh asuhan medis yang terbaik.
b. Memberikan kemudahan kepada rumah sakit untuk
mengelola penyelenggaraan asuhan medis oleh DPJP dalam
rangka memenuhi Standar Akreditasi Rumah Sakit.
c. Memberikan panduan dan penjelasan tentang peranan
PPA yang kompoten dalam pengkajian
BAB II
PENGERTIAN

Profesional Pemberi Asuhan  –  PPA adalah tenaga kesehatan yang secara langsung
memberikan asuhan kepada pasien, antara lain. Dokter, perawat, bidan, ahli gizi, apoteker,
psikolog klinis, penata anestesi, terapis fisik dsb.
Asuhan pasien terintegrasi dan pelayanan berfokus pada pasien (Patient Centered
Care  – PPC) adalah istilah yang saling terkait, yang mengandung aspek pasien merupakan
pusat pelayanan, PPA memberikan asuhan sebagai tim interdisiplin / klinis dengan DPJP
sebagi ketua tim klinis – Clinical Leader, PPA dengan kompetensi dan kewenangan yang
memadai, yang antara lain. Terdiri dari dokter, perawat, bidan, nutrisionis / sietisien,
apoteker, penata anestesi, terapis fisik dsb
DPJP (Dokter Penanggung Jawap Pelayanan) : adalah seorang dokter, sesuai
dengan kewenang klinisnya terkait penyakit pasien, memberikan asuhan medis lengkap
(paket) kepada satu pasien dengan satu patologi / penyakit, dari awal sampai dengan akhir
perawatan di rumah sakit, baik pada pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Asuhan medis
lengkap artinya rencana serta tindakan lanjutnya sesuai kebutuhan pasien.
Pasien dengan lebih dari satu penyakit dikelola oleh lebih dari satu DPJP sesuai
kewenangan klinisnya, dalam pola asuhan secara tim atau terintegrasi, maka harus ada
DPJP Utama. Contoh: pasien dengan Diabetes Mellitus, Katarak dan Stroke, dikelola oleh
lebih dari satu DPJP : Dokter Spesialis penyakit Dalam, Dokter Spesialis Mata dan Dokter
Spesialis Saraf.
DPJP Utama : bila pasien dikelola oleh lebih dari satu DPJP, maka asuhan medis
tersebut dilakukan secara terintegrasi dan secara tim diketahui oleh seorang DPJP Utama.
Peran DPJP Utama adalah sebagai koordinator proses pengelolaan asuhan medis bagi
pasien yang bersangkutan (“Kedua Tim”), dengan tugas menjaga Terlaksananya asuhan
medis komprehensif  –  terpadu  –  efektif, demi keselamatan pasien melalui komunikasi
efektif dengan membangun sinergisme dan mencegah duplikasi serta mendorong
penyesuaian pendapat (adjustmen) antar anggota / DPJP, mengarahkan agar tindakan
masing  – masing DPJP bersifat kontributif (bukan intervensi).
BAB III
RUANG LINGKUP

A. DASAR HUKUM
1. UU no 44/2009 te UU no 44/2009 tentang Rumah Sakit pasal 5 : Rumah Sakit
mempunyai fungsi : huruf b. Pemelharaan dan peningkatan kesehatan perorangan
melalui pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan tiga sesuai
kebutahan medis
2. Penjelasan Pasal 29 huruf r : yang dimaksud dengan peraturan internal Rumah
Sakit (hospital by laws) adalah peraturan organisasi Rumah Sakit (hospital by laws)
dan peraturan medis Rumah Sakit (hospital by laws) yang disusun dalam rangka
menyelenggarakan tata kelola Perusahaan yang baik (good corporate governance)
dan tata kelola klinis yang baik (good clinical governance). Dalam peraturan staf
medis Rumah Sakit (medical staff by law ) antara lain diatur kewenangan klinis
(Clinical Privilege).
3. UU no 29/2004 tentang Praktik Kedokteran pasal 3 Pengaturan praktik kedokteran
bertujuan untuk
a. Memberikan perlindungan kepada pasien
b. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis yang diberikan oleh
dokter dan dokter gigi; dan
c. Memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, dokter dan dokter gigi
4. UU no 44/2009 tetang Rumah sakit pasal 43 menyatakan rumah sakit wajib
menerapkan Standar Keselamatan Pasien.
5. Pada Lampiran Permenkes 1691/2011 pengaturan tentang Standar I. Hak pasien,
adalah sebagai berikut :
Standar : Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi
tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya insiden
Kriteris :
a. Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan.
b. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan.
c. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan secara jelas
dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rancana dan hasil
pelayanan, pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan
terjadinya insiden.
6. Permenkes 755/2011tentang penyelengaraan Komite Medik di Rumah Sakit.
7. Permenkes 1438/2010 tentang Standar Pelayanan Kedokteran.

B. KETENTUAN HUKUM
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :
1.Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan, dan gawat darurat.
2. Pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya
untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik secara langsung
maupun tidak lansung di Rumah Sakit.
3. Staf klinis adalah tenaga kesehatan yang memberikan asuhan langsung pada
pasien.
4. Profesional pemberi Asuhan adalah staf klinis professional yang langsung
memberkan asuhan kepada pasien
5. Dokter penanggung jawab pelayanan adalah dokter yang bertanggung jawab
terhadap asuhan pasien sejak pasien masuk sampai pulang dan mempunyai
kompetensi dan kewenangan klinis sesuai surat penugasan klinisnya.
6. Perawat Penanggung Jawab Asuhan adalah perawat yang bertangggung jawab
terhadap asuhan keperawatan pasien sejak pasien masuk sampai pulang, dan
mempunyai kompetensi dan kewenangan klinis sesuai surat penugasan klinisnya.
7. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang
telah diberikan kepada pasien
8. Catatan adalah tulisan yang di buat oleh dokter atau dokter gigi tentang segala
tindakan yang dilakukan kepada pasien dalam rangka pemberian pelayanan
kesehatan.
9. Dokumen adalah catatan dokter, doter gigi, dan / atau tenagga kesehatan tertentu,
laporan hhasil pemeriksaan penunjang catatan observasi dan pengobatan harian
dan semua rekaman, baik berupa foto radiologi, gambar pencitraan (imaging), dan
rekaman elketri diagnostic perundangan- undangan
10. Staf klinis wajib memeiliki izin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
11. Setiap tenaga kesehatan harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar
pelayanan rumah sakit, standar prosedur operasional yang berlaku, etika profesi,
menghormati hak pasien dan mengutakan keselamatan pasien
12. Staf klinis memberikan pelayanan dan asuhan kepada pasien sesuai dengan
komptensi dan kewenangan yang di tetapkan.

C. Prosedur penetapan profesional pemberi asuhan (ppa) yang kompeten dan


berwenang dalam melakukan asesmen awal, asesmen ulang dan asesmen gawat
darurat.
1. Dokter Umum atau Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
Adalah seorang dokter/ dokter gigi yang bertanggung jawab atas pengelolaanasuhan
medis seorang pasien. DPJP bertanggung jawab untuk melakukan asesmenmedis
pasien.
2. Perawat Adalah profesiyang difokuskan pada perawatan individu, keluarga, dan
masyarakat sehingga mereka dapat mencapai, mempertahankan, atau
memulihkankesehatan yang optimal dan kualitas hidup dari lahir sampai mati.
Perawat bertanggung jawab untuk melakukan asesmen keperawatan.
3. Ahli Gizi/ Dietisien Adalah seorang profesional medis yang mengkhususkan diri
dalam dietika, studitentang gizi dan penggunaan diet khusus untuk mencegah dan
mengobati penyakit.Ahli gizi/ dietisien bertanggungjawab untuk melakukan asesmen
gizi pada pasien.
4. Apoteker adalah seseorang ahli dalam ilmu obat-obatan yang memiliki tanggung
jawab dalam meracik dan menjelaskan mengenai obat-obatan kepada pasien di
rumah sakit
5. Analis Laboratorium yaitu orang yang mempunyai keahlian untuk melakukan analisis
pada bidang tertentu. Syarat-Syarat Analis Laboratoriu , harus mempunyai latar
belakang pendidikan sains Atau teknologi klinik/medik dan mempunyai pengalaman
bekerja di laboratoriumklinik/medik minimal 1 tahun. Tugas Analis LaboratoriumAnalis
laboratorium bertugas membantu supervisor laboratorium dalammelaksanakan tugas
sehari-hari di laboratoium. Supervisor laboratorium (atauapapun sebutannya) harus
ditunjuk oleh direktur laboratorium dengan tugasmemastikan bahwa kegiatan sehari-
hari laboratorium berjalan sesuai dengansistem yang ada.
Daftar Profesional Pemberi Asuhan di RS.Umum.St.Khadijah Pinrang
NO Nama Profesi Jabatan
1 dr. H. M. Syahrir Rusdy, Sp. A Dokter Spesialis Anak DPJP/PPA
2 dr.A.Rasdiana, Sp.A Dokter Spesialis Anak DPJP/PPA
3 dr. H. Djunaedi, Sp. PD Dokter Penyakit Dalam DPJP/PPA
4 dr. Marzuki Jamain,Sp. PD Dokter Penyakit Dalam DPJP/PPA
5 dr. Hj. Retno Tri Hendrayati, Sp. M Dokter Spesialis Mata DPJP/PPA
6 dr. H. Amar Ma`ruf, Sp. OG., M. Kes Dokter Spesialis Obgyn DPJP/PPA
7 dr.Fuji Ningsih , Sp.OG, M.Kes Dokter Spesialis Obgyn DPJP/PPA
8 dr. A. Ardia Garhini Islamia Poetra, Sp. B., M. Kes Dokter Bedah DPJP/PPA
9 dr. Hj. St. Ruhaidah Sp. THT-KL., M.Kes Dokter Spesialis THT-KL DPJP/PPA
10 dr. Hj. Nurhayati Yasin, Sp. S., M.Kes Dokter Spesialis Saraf DPJP/PPA
11 dr. Anwas Nurdin, Sp.N Dokter Spesialis Saraf DPJP/PPA
12 dr. Arifuddin Side, Sp. AN Dokter spesialis Anestesi PPA
13 dr.Nasriyani,Sp.KK Dokter Spesialis Kulkel DPJP/PPA
13 dr. Syafii Siun, Sp. PK Dokter Patologi Klinik PPA
14 dr. Habil Dokter Umum PPA
15 dr. Selvi Neswaty Dokter Umum PPA
16 dr. H. Syamsul Hanar Dokter Umum PPA
17 dr. Rasmithasari Dewi Masnah Dokter Umum PPA
18 dr. Rismayanti H Dokter Umum PPA
19 dr. Hj. Sudaeri Abbas Dokter Umum PPA
20 dr. Rina Nurul Qalbi Dokter Umum PPA
21 dr. Arina An Umilla Dokter Umum PPA
22 dr. Fitra Nurul Hudaya Dokter Umum PPA
23 Neneng Setiawaty, AMK Perawat PPA
24 Nurul Rezky Amaliah, AMK Perawat PPA
25 Hj. Siswati, S. Kep Perawat PPA
26 Maryam, S. Kep Perawat PPA
27 Rusmin, AMK Perawat PPA
28 Ibrahim, AMK Perawat PPA
29 Sepri Rahman, AMK Perawat PPA
30 Hasma, AMK Perawat PPA
31 Akbar, AMK Perawat PPA

32 Arfiyuddin, AMK Perawat PPA


33 Saharuddin, S. Kep., Ns
34 Sri Wahyuni, AMK Perawat PPA
35 Muh. Syihabuddin, AMK Perawat PPA
36 Sulastri, S. Kep., Ns Perawat PPA
37 Abdul Jabbar, AMK Perawat PPA
38 Sri Asty Lestari, Amd. Kep Perawat PPA
39 Hj. Rukmiaty, Amd. Kep Perawat PPA
40 Andi Fatmawati, AMK Perawat PPA
41 Muliana, AMK Perawat PPA
42 Imti Amaliyah Harun, AMK Perawat PPA
43 Jasmaniar, AMK Perawat PPA
44 Samsuari, S. Kep., Ns Perawat PPA
45 Rezky M. Zukri, A.Md. Kep Perawat PPA
46 Winda Suyuti, Amd. Kep Perawat PPA
47 Maswan, AMK Perawat PPA
48 Fatur Rahmat, A.Md. Kep Perawat PPA
49 Akbar, Amd. Kep Perawat PPA
50 Syukranah, A.Md. Kep Perawat PPA
51 Sandy Saputra Saad, A.Md. Kep Perawat PPA
52 Riska, AMK Perawat PPA
53 Abd. Azis, AMK Perawat PPA
54 Sumarni, AMK Perawat PPA
55 Singgih Susanto, A.Md. Kep Perawat PPA
56 Siska Askar, A.md. Kep Perawat PPA
57 Reski Maulinda, A.md. Kep Perawat PPA
58 Marlini Azis, S.ST Bidan PPA
59 Andriani, A.Md. Keb. Bidan PPA
60 Megawati, Amd. Keb Bidan PPA
61 Nur Asia Jamil, S.ST Bidan PPA
62 Eni Anggreni, Amd. Keb Bidan PPA
63 Hj. Maryani, S.ST Bidan PPA
64 Dwi Hastuti, Amd. Keb Bidan PPA
65 Nurmudia, S.ST Bidan PPA
66 Kasmawati, Amd. Keb Bidan PPA
67 Andi Esse, Amd. Keb Bidan PPA
68 Nurul Qayyum, Amd. Keb Bidan PPA
69 Nurul Ilmi Amalia, Amd. Keb Bidan PPA
70 Hj. Suhartini, Amd. Keb Bidan PPA
71 Suryanti, Amd. Keb Bidan PPA
72 Riskah, A.Md. Keb Bidan PPA
73 Asmi Pratiwi, A.Md. Keb Bidan PPA
74 Ratna Nurdin, A.Md. Keb Bidan PPA
75 Fitriani, A.Md. Keb Bidan PPA
76 Salmawati, A.Md. Keb Bidan PPA
77 Jamila, Amd. Keb Bidan PPA
78 Yuliana Jamal, A.Md. Keb Bidan PPA
79 Gustiawarni, A.Md. Keb Bidan PPA
80 Mira Nur Resqiatami, A.Md. Keb Bidan PPA
81 Hj. Hawa, S.Si., Apt., MARS Apoteker PPA
82 Rosita, S. Farm., Apt Apoteker PPA
83 Arnita, S. Farm., Apt Apoteker PPA
84 apt, Batary Resky, S. Farm Apoteker PPA
85 Hj. Nurul Hidayah Alineng, AMG Nutrisionist PPA
86 Annisa Magfirah Nutrisionist PPA
87 Jusni, Amd. AK Analis Lab PPA
88 Zulham, AMAK Analis Lab PPA
89 Nur Halizha Syamsul, A.Md. Kes Analis Lab PPA
90 Sri Rahayu, AMAK Analis Lab PPA
BAB IV
TATA LAKSANA
.
A. PELAYANAN KESEHATAN DIRUMAH SAKIT
Dalam UU 44/2009 pasal 5 huruf b, dinyatakan bahwa pelayanan kesehatan
di rumah sakit adalah pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga
sesuai kebutuhan medis. Pada penjelasan pasal 5 huruf b, disebutkan : yang
dimaksud dengan pelayanan kesehatan paripurna tingkat kedua adalah upaya
kesehatan perorangan tingkat lanjut dengan mendayagunakan pengetahuan dan
teknologi kesehatan spesialistik. Yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan
paripurna ketiga adalah upaya kesehatan perorangan tingkat lanjut dengan
mendayagunakan pengetahuan dan teknologi kesehatan sub sepesialistik. Dengan
demikian asuhan medis di rumah sakit kepada pasien diberikan oleh dokter spesialis

B. PATIENT CENTERED CARE DAN ASUHAN TERINTEGRASI


Asuhan pasien dalam standar akreditasi harus dilaksanakan berdasarkan
pola Pelayanan Berfokus pada Pasien (Patient Centered Care), asuhan diberikan
berbasis kebutuhan pelayanan pasien. Pasien adalah pusat pelayanan, dan
Profesional Pemberia Asuhan (PPA) diposisikan mengelilingi pasien.
PPA adalah tenaga kesehatan yang secara langsung memberikan asuhan kepada
pasien, a.I. dokter, perawat, bidan, nutrisionis / dietisien, apoteker, penata
anestesi,dsb. Dengan kompetensi yang memadai, sama pentingnya pada konstribusi
profesinya, masing –
masing menjalankan tugas mandiri, kolaboratif dan delegatif. PPA
memberikan asuhan yang terintegrasi dalam satu kesatuan sebagai tim interdisiplin
dengan kolaborasi interprofesional. DPJP dalam tim adalah sebagai ketua tim klinis
(Clinical Leader ), melakukan koordinasi, kolaborasi, interpretasi, sintesis, review
dan mengintegrasikan asuhan pasien.

PENGKAJIAN PASIEN
1. Pengkajian pasien di lakukan oleh PPA dan staf klinis yang kompeten dan
berwenang. PPA Yang dapat melakukan pengkajian adalah yang kompeten sesuai
dengan ke ilmuannya di buktikan dengan STR dan memiliki SIP.
2. Pengkajian pasien dapat berupa upaya pencegahan,Paliatif, kuratif, atau
rehabilitatif termasuk anestesia, tindakan bedah, pengobatan,terapi suportif atau
kombinasinya, yang berdasarkan hasil asesmen dan asesmen ulang pasien.
3. Pelaksanaan asuhan dan pelayanan harus dikordinasikan dan diintegrasikan oleh
semua PPA, dan dapat di bantu oleh staf klinis lainnya.
4. Pasien dengan masalah kesehatan dan kebutuhan pelayanan yang sama berhak
mendapat asuhan yang sama/ seragam di Rumah sakit.
BAB V
DOKUMENTASI

PPA melaksanakan asuhan pasien dalam 2 proses, Asesmen pasien dan


Implementasi rencana termasuk monitoring. Asesmen pasien terdiri dari 3 langkah (IAR) :
1. Informasi dikumpulkan, antara lain anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan lain /
penunjang, dsb (I)
2. Analisis informasi, menghasilkan kesimpulan antara lain maslah, kondisi, diagnosis,
untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan pasien (A)
3. Rencana pelayanan / Care Plan dirumuskan, untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
pasien (R). Implementasi rencana serta monitoring adalah pemberian pelayanannya.
Pencatatannya dilakukan dengan metode SOAP pada Catatan Perkembangan Pasien
Trintegrasi.
Profesional Pemberi Asuhan (PPA)

DPJP

PENATA ANASTESI
NUTRIONIST/

DIETISEN

PASIEN / KELUARGA

PERAWAT/
APOTEKER
BIDAN

LAINNYA
a. Masing  –  masing PPA memberikan asuhan melalui tugas mandiri delegatif dan
kolaboratif dengan pola IAR
b. Menggunakan Pola IAR dan penulisan SOAP / ADIME (untuk GIZI)
c. Berkolaborasi interprofesional
d. Meningkatkan kompetensi untuk praktik kolaborasi interprofesional dalam 4 ranah :
1) Nilai dan etika praktik interprofesional
2) Peran dan tanggung jawab
3) Komunikasi interprefesional
4) Kerjasama dalam tim klinis / interdisplin
5) Edukasi untuk kolaborasi Interprofesional Pasien Keluarga Perawat / Bidan
Penata Anestesi Apoteker Nutrisionis/ Dietisien Lainnya DPJP

ASUHAN PASIEN TRINTEGRASI DAN PATIENT CENTERED CARE 


Asuhan pasien terintegrasi dan pelayanan / asuhan berfokus pada pasien ( patient
centered care) adalah elemen penting dan sentral dalam asuhan pasien di rumah
sakit. Konsep inti (core concept ) asuhan berfokus pada pasien terbagi dalam 2
perspektif :
1. Perspektif Pasien :
a. Martabat dan Respek.
1) Profesional pemberi asuhan mendengarkan, menghormati dan menghargai
pandangan serta pilihan pasien – keluarga.
2) Pengetahuan, nilai-nilai, kepercayaan, latar belakang kultural pasien  – 
keluarga dimasukkan dlam perencanaan pelayanan dan pemberii
pelayanan kesehatan.
b. Berbagi informasi.
1) Profesional pemberi asuhan mengkomunikasikan dan berbagi informasi
secara lengkap kepada pasien – keluarga.
2) Pasien – keluarga menerima informasi tepat waktu, lengkap, dan akurat.
c. Partisipasi
1) Pasien  –  keluarga didorong dan didukung untuk berpartisipasi dalam
asuhan, pengambilan keputusan dan pilihan mereka.
d. Kolaborasi / kerjasama
1) Rumah sakit bekerjasama dengan pasien  –  keluarga dalam
pengembangan, implementasi dan evaluasi kebijakan dan program.
Pasien – keluarga adalah mitra PPA
2. Perspektif PPA
a. Tim Interdisiplin
1) Profesional pemberia asuhan diposisikan mengelilingi pasien
2) Kompetensi yang memadai
3) Berkontribusi setara dalam fungsi profesinya
4) Tugas mandiri, kolaboratif, delegatif, bekerja sebagai satu kesatuan
memberikan asuhan yang terintegrasi
b. Interprofesionalitas
1) Kolaborasi interprofesional
2) Kompetensi pada praktik kolaborasi interprofesional
3) Termasuk bermitra dengan pasien
c. DPJP adalah ketua tim klinis / clinical leader 
1) DPJP melakukan koordinasi, kolaborasi, interpretasi, sintesis, review dan
mengintegrasikan asuhan pasien
d. Personalized Care
1) Keputusan klinis selalu diproses berdasarkan juga nilaii-nilai pasien
2) Setiap dokter memperlakukan pasiennya sebagaimana ia sendiri ingin
diperlakukan
e. DPJP SEBAGAI CLINICAL LEADER
1. Dalam asuhan/pelayanan berfokus pada pasien (patient centered care)
para PPA memberikan asuhan sebagai tim interdisiplin, masing-masing PPA
melakukan tugas mandiri, tugas delegatif dan tugas kolaboratif dengan pola
IAR.
2. Asuhan pasien terintegrasi “dimotori” oleh DPJP dlam fungsi sebagai ketua
tim klinis ( Clinical leader ) yang melakukan koordinasi, kolaborasi,
interpretasi, sintesis. DPJP melakukan review rencana PPA lainya dan
menverifikasinya, lihat standar PP 2.1. elemen penilaian 5.
3. Proses review dilakukan oleh DPJP dengan membaca rencana para PPA
dan memberikan catatan/notasi pada CPPT (Catatan Pelayanan Pasien
terintegrasi).
KEWENANGAN KLINIS DAN EVALUASI KINERJA
1. Setiap dokter yang bekerja di rumah sakit yang melakukan asuhan medis, termasuk
pelyanan interpretatif (antara lain Dr.Sp.PK, Dr.Sp.PA, Dr.Sp.Rad., dsb.), harus memiliki SK
dari Direktur Rumah Sakit berupa Surat Penugasan Klinis / SPK (Clinical appointment),
dengan lampiran Rincian Kewenangan Klinis / RKK (Delineation of Clinical Privilage).
Penerbitan SPK dan RKK tsb harus melalui proses kredensial dan rekredensial yang
mengacu kepada Permenkes 755/2011 tentang penyelenggaraan Komite Medik di Rumah
Sakit.
2. Regulasi tentang evaluasi kinerja profesional DPJP ditetapkan Direktur Rumah
Sakit dengan mengacu ke Permenkes 755/2011 tentang penyelenggaraan Komite
Medik di Rumah Sakit dan Standar Akreditasi Rumah Sakit versi 2012, khususnya
Bab KPS (Kualifikasi dan Pendidikan Staf, Standar KPS 11).
BAB VI
PENUTUP

Demikianlah peraturan direktur ini di buat yang dapat dipergunakan sebagai


panduan dalam menjalankan pelayanan pasien sehingga pelayanan kesehatan prima dapat
terwujud.
Semoga dapat dipergunakan oleh seluruh instalasi dan bermanfaat bagi peningkatan
mutu layanan di Rumah Sakit Umum St.Khadijah Pinrang.

Direktur

dr. SYAMSIR USMAN, MARS


NIK : 092018..1.104

You might also like