Professional Documents
Culture Documents
Penerapan Konservasi Mineral Dan Batubara
Penerapan Konservasi Mineral Dan Batubara
Pasal 89 ayat (2) huruf b: Pengendalian produksi mineral dan batubara pada
IUP/IUPK Operasi Produksi dilakukan untuk melakukan konservasi sumber daya
mineral dan batubara;
Pasal 16 huruf e:
Pengawasan atas pelaksanaan usaha pertambangan
dilakukan terhadap konservasi sumber daya mineral dan
batubara;
Kegiatan
Usaha
**)
Pengangkutan/ pengolahan/ Pengangkutan/
Penjualan pemurnian Penjualan
Pemanfaatan Batubara
Kualitas Rendah, Mineral
Kadar Rendah, Mineral
Ikutan, serta Cadangan
Marginal
Laporan Berkala:
Kepmen ESDM Lampiran VIIIM,
No. 1806.K/30/MEM/2018 tentang Laporan Konservasi
Pedoman Pelaksanaan Penyusunan, Minerba
Evaluasi, Persetujuan Rencana Kerja
dan Anggaran Biaya, serta Laporan
pada Kegiatan Usaha Pertambangan Laporan Khusus:
Mineral dan Batubara LampiranXVI F, Laporan
Khusus
Kajian Teknis
Pertambangan
PRINSIP
KONSERVASI
1. Pendataan sumberdaya dan
cadangan mineral dan batubara
sesuai ketentuan yang berlaku
Eksplorasi dan Konservasi
2. Penambangan yang optimum dan PROGRAM EKSPLORASI
Biaya eksplorasi besar, sumberdaya
terdata dengan baik.
sesuai GMP BIAYA ?
4. Pelaksanaan Pascatambang
a. Pemulihan Lahan
b. Pengelolaan Cadangan yang Tidak Tertambang
PENGATURAN SECARA ADMINISTRASI
EVALUASI LAPORAN
KRITERIA KEBERHASILAN
a. Pendataan sumber daya dan cadangan mineral dan batubara yang tidak
ekonomis;
b. Pendataan sumber daya dan cadangan mineral dan batubara yang tidak
tertambang;
c. Pengelolaan cadangan marginal;
d. Pemanfaatan cadangan marginal;
e. Pengelolaan batubara kualitas rendah dan mineral kadar rendah;
f. Pemanfaatan batubara kualitas rendah dan mineral kadar rendah;
g. Pengelolaan mineral ikutan;
h. Pemanfaatan mineral ikutan;
i. Recovery penambangan minimal 85%;
j. Recovery pengolahan dan/atau pemurnian minimal 95%;
k. Pendataan kadar atau kualitas serta jumlah sisa hasil pengolahan dan
pemurnian; dan
l. Pengelolaan kadar atau kualitas serta jumlah sisa hasil pengolahan dan
pemurnian;
m. Upaya sterilisasi cadangan mineral dan batubara.
PENGATURAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pembinaan
EKSPL
EKSPLORASI
Wajib menyampaikan laporan seluruh hasil
PENAMBANGAN
kegiatan penyelidikan umum kepada
pemerintah.
PENGANGKUTAN
IUP
OPR- PENGOLAHAN/
PROD PEMURNIAN
PASCATAMBANG
LINGKUP PENGELOLAAN …………. Lanjutan
EKSPL
EKSPLORASI menyampaikan laporan seluruh hasil
kegiatan eksplorasi
PENAMBANGAN
Informasi mineral dan batubara lain diluar
IUP.
PENGANGKUTAN
IUP Penetapan sumber daya dan cadangan
OPR- PENGOLAHAN/ mengacu pada Standar Nasional Indonesia
PROD PEMURNIAN (SNI)
PASCATAMBANG
28
Neraca Sumberdaya-
Cadangan dan Laju
Produksi PENTING
UNTUK KONSERVASI
Memaksimalkan
Resources Reserve
merupakan salah satu
aspek Konservasi
PENETAPAN CADANGAN MINERAL DAN BATUBARA HARUS
MEMPERHATIKAN PALING SEDIKIT:
EKSPL
EKSPLORASI Dalam membuat laporan kelayakan
penambangan, pemegang IUP wajib
PENAMBANGAN memperhatikan asas konservasi;
Dalam perencanaan tambang harus dilakukan
PENGANGKUTAN
IUP kajian agar cadangan yang ada dapat
PENGOLAHAN/
ditambang secara optimal dan efisien.
OPR-
PROD PEMURNIAN
PASCATAMBANG
PENTAHAPAN-RESIKO-BIAYA
Resiko utama : alamiah, ekonomi, teknologi, dan politik akan
selalu muncul dalam sepanjang eksplorasi-penambangan.
Biaya berbanding lurus dengan peningkatan tahapan eksplorasi
yang merupakan faktor dari metoda eksplorasi dan grid
density.
Pengambilan keputusan harus didasarkan pada peningkatan data
dan pada setiap tahapan (stage) eksplorasi.
LINGKUP PENGELOLAAN
KEGIATAN
PENYELIDIKAN
Pengangkutan produksi mineral dan
IUP batubara harus diupayakan agar
UMUM
KONSERVASI
EKSPL
EKSPLORASI
batubara sekecil mungkin
PENAMBANGAN
Dual Truck Mobile Sizers ( DTMS )
PENGANGKUTAN
IUP
OPR-
PENGOLAHAN/
PROD PEMURNIAN
D
T
M
S
LINGKUP PENGELOLAAN
KEGIATAN
Pengolahan mineral dan batubara harus
IUP PENYELIDIKAN diupayakan secara efisien.
UMUM
KONSERVASI
OPR- PENGOLAHAN/
PROD PEMURNIAN
PASCATAMBANG
LINGKUP PENGELOLAAN …………. Lanjutan
IUP
PENYELIDIKAN Tailling harus serendah mungkin mengandung
UMUM mineral yang berharga;
KONSERVASI
MINERBA
EKSPL
EKSPLORASI melakukan analisis secara teratur kadar
PENAMBANGAN memisahkan tailing yg masih “ekonomis” dari
tailing lainnya dan menempatkannya di lokasi
PENGANGKUTAN tertentu
IUP
KEGIATAN
Peningkatan Nilai Tambah Bahan Galian
PENYELIDIKAN Berupaya untuk melakukan pengolahan mineral
IUP
UMUM dan batubara seoptimal mungkin di dalam negeri;
KONSERVASI
EKSPL
EKSPLORASI Litbang dalam negeri serta melakukan inovasi
berorientasi pasar;
PENAMBANGAN Meningkatkan kualitas produksi sehingga dapat
memenuhi standar nasional atau standar
PENGANGKUTAN international;
IUP
Melakukan kajian bersama stakeholder untuk
PENGOLAHAN/
OPR- mendapatkan manfaat dari produk sampingan;
PROD PEMURNIAN
Mengutamakan pemakaian produk dalam negeri
PASCATAMBANG dalam melakukan kegiatan operationalnya;
Meningkatkan penyampaian informasi kepada
pihak konsumen tambang dalam negeri tentang
produk yang dihasilkannya dalam rangka
mereduksi pemakaian produk import.
LINGKUP PENGELOLAAN
IUP
PENYELIDIKAN membuat laporan Rencana Penutupan Tambang
UMUM
KONSERVASI
EKSPL
EKSPLORASI eksploitasi.
PENAMBANGAN Melakukan dokumentasi dan pengamanan
mineral dan batubara yang telah tertambang
PENGANGKUTAN tetapi belum terpasarkan,
IUP
OPR- PENGOLAHAN/
PROD PEMURNIAN
Data
PASCATAMBANG Pemboran Topogr
afi
KEGIATAN
Pemegang izin usaha pertambangan umum
PENYELIDIKAN wajib mengambil seluruh mineral dan batubara
IUP UMUM sesuai dengan cut off grade dan stripping ratio
KONSERVASI
EKSPL EKSPLORASI
Sisa cadangan mineral dan batubara yang tidak
PENAMBANGAN terambil selama penambangan, harus disimpan
PENGANGKUTAN
di suatu tempat yang aman
IUP
Pemegang izin usaha pertambangan umum
PENGOLAHAN/ wajib mendata dan melaporkan kepada
OPR- PEMURNIAN
PROD
pemerintah. sumber daya dan cadangan mineral
PASCATAMBANG dan batubara yang tidak dapat terambil
seluruhnya,
1. TANTANGAN:
a. Bahan tambang yang telah digali bersifat nonrenewable, semakin
lama terus berkurang.
b. Banyak kegiatan pertambangan mineral dan batubatra fokus pada
cadangan kadar (kualitas) tinggi yang cepat terjual, cadangan kadar
rendah belum diusahakan secara intensif.
2. STRATEGI:
a. Penyelesaian penambangan pada suatu blok cadangan sesuai dengan
jumlah dan kualitas cadangan yang ada (penambangan tuntas).
b. Tidak menunda penambangan karena heterogenitas kualitas cadangan
c. Manajemen stockpile (dalam rangka blending) untuk memenuhi
spesifikasi pasar dan umpan pabrik pengolahan