You are on page 1of 10

LAHJAH ‫الكشكشة‬, DAN ‫الكسكسة‬

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Lahjah ‘Arabiyah

Dosen Pengampu :

Miftahul Mufid, M. Pd.I

Disusun Oleh :

1. I’anatus Sa’diyah 210601019

Program Studi Bahasa Dan Sastra Arab

Fakultas Syari’ah Dan Adab

Universitas Nahdlatul Ulama’ Sunan Giri

Bojonegoro

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat,
hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, yang berjudul
“Lahjah ‫ الكشكشة‬Dan ‫”الكسكسة‬. Selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Lahjat
‘Arabiyah, tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk menambah wawasan bagi pembaca
Dalam penulisan makalah ini, penulis mendapat banyak bimbingan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih pada:

1. K.H.Jauharul Maarif, M.Pd.I, rektor Universitas Nahdlatul Ulama’ Sunan Giri


Bojonegoro.
2. Ustadz Miftahul Mufid, M. Pd.I dosen pengampu mata kuliah Lahjah ‘Arabiyah.
3. Dan pada semua pihak yang telah membantu penulis dalam merencanakan,
melaksanakan, dan menyusun makalah ini.

Penulis menyadari mungkin dalam penulisan ini masih terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, penulis mohon kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan penulisan ini.
Penulis berharap makalah ini bermanfaat bagi pembaca maupun bagi penulis.

Bojonegoro, 09 April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................................

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 1

1.3 Tujuan Masalah ......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2

2.1 Sekilas Tentang Pengertian Lahjah ........................................................................... 2

2.2 Faktor-Faktor Terbentuknya Lahjah ......................................................................... 3

2.3 Lahjah ‫الكشكشة‬, dan ‫ الكسكسة‬............................................................................... 4

BAB III PENUTUP ............................................................................................................. 6

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 6

3.2 Saran ........................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa Arab adalah Bahasa tertua di dunia dengan jumlah penutur terbanyak dan
telah menyebar ke seluruh penjuru dunia. Bahasa Arab diklasifikasikan kedalam dua kelompok
besar yakni Bahasa Arab Fusha dan ‘Amiyah. Bahasa Arab Fusha adalah Bahasa yang banyak
digunakan dalam forum resmi, digunakan oleh para penyair, dan banyak digunakan pula
pada bidang keilmuan. Kelompok Bahasa ini banyak digunakan dan dipahami oleh
banyak orang Arab. Kelompok yang kedua yakni Bahasa ‘Amiyah adalah Bahasa yang biasa
digunakan diluar forum resmi. Kelompok ini biasa digunakan untuk berkomunikasi sehari-
hari oleh tiap suku. Bisa dibilang Bahasa ‘Amiyah adalah bahasa khas tiap daerah.
Perkembangan Bahasa Arab diiring dengan perluasan wilayah kekuasaan umat muslim
yang tentu saja berpengaruh terhadap Bahasa-bahasa yang digunakan di wilayah tersebut. tak
hanya percampuran Bahasa, letak geografis suatu daerah juga menjadi pengaruh
munculnya lahajaat yang berbeda. Bahasa Arab yang lekat dengan Lahjah Quraisy pada saat
itu bercampur dengan kebiasaan berbahasa yang berbeda di tiap suku maupun wilayah, yang
perlahan menimbulkan perbedaan lahjah. Maka dari itu dalam makalah ini, akan
memperkenalkan secara sederhana tentang salah satu lahjah ‘arabiyah.

B. Rumusan Masalah
1. Sekilas Tentang Pengertian Lahjah
2. Faktor-Faktor Terbentuknya lahjah

3. Lahjah ‫الكشكشة‬, dan ‫الكسكسة‬

C. Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui Sekilas Pengertian Lahjah
2. Untuk Mengetahui Dan Memahami Apa Saja Faktor Terbentuknya Lahjah

3. Lahjah ‫الكشكشة‬, dan ‫الكسكسة‬

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sekilas Apa Yang Dimaksud Dengan Lahjah
Menurut Weijen, dkk yang dikutip oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,
dialek adalah sistem kebahasaan yang dipergunakan oleh satu masyarakat untuk membedakan
dari masyarakat lain. Istilah dialek atau lahjah (dalam bahasa Arab) berasal dari bahasa Yunani
disebut dialektos yang berarti varian dari sebuah bahasa menurut pemakai. Pemberian dialek

berdasarkan faktor geografis dan sosial serta latar belakang pendidikan. Dialek (‫)اللهجات‬
menurut para ahli bahasa Arab adalah bahasa dan huruf yang digunakan oleh sekelompok orang
dalam rumpun tertentu yang menyebabkan adanya perbedaan ucapan bahkan bacaan antara
satu dengan yang lainnya. Lahjah adalah variasi bahasa berdasarkan pemakainya, dengan kata
lain lahjah (dialek) merupakan bahasa yang biasa digunakan oleh pemakainya, yang pada
dasarnya tergantung pada siapa pemakainya itu; darimana pemakainya berasal, baik secara
geografis ataupun secara sosial. Variasi yang dimaksud disini adalah variasi yang memiliki
perbedaan antara yang satu dengan yang lain, tetapi masih banyak menunjukkan kemiripan di
antara mereka sehingga belum pantas disebut bahasa-bahasa yang berbeda. Biasanya
pemberian dialek didasarkan pada letak geografi, di samping adanya faktor-faktor lain seperti
faktor sosial. Perbedaan dialek dapat diklarifikasikan berdasarkan kosa kata, tata
bahasa, dan pengucapan.1
Bahasa resmi orang Arab tentunya menggunakan Bahasa Arab. Namun mereka mempunyai
dialek yang berbeda. Orang awam Yaman membaca/mengucapkan huruf jîm dengan G (Jamal:
Gamal), sebagian lagi di antara mereka mengucapkan sa atau saufa dengan bâ. Suku Himyar
mengucapkan al dengan am. Dialek merupakan variasi bahasa yang berbeda-beda dari
sekelompok penutur/pemakai yang berbeda dengan kelompok penutur lain berdasarkan atas
letak geografis, faktor sosial, kurun waktu tertentu dan lain sebagainya. Dapat disimpulkan
bahwasannya dialek dalam kajian bahasa merupakan bentuk varian bahasa yang terdapat dalam
suatu bahasa tertentu yang memiliki karakteristik-karakteristik tersendiri baik dari segi
pengucapan ataupun pengungkapannya dalam sebuah komunikasi yang digunakan oleh
komunitas bahasa tertentu pada suatu tempat tertentu. Sehingga dapat dikatakan bahwa dialek
(lahjah) merupakan suatu bentuk varian dan bukanlah “bahasa” itu sendiri.

1
Alif Cahya Setiyadi, “Dialek Bahasa Arab Tinjauan Dialektologis”, Vol.6 No. 01 (Juni 2011), hlm.132.

2
B. Faktor-Faktor Terbentuknya Lahjah
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan dialek dalam bahasa
Arab. Faktor-faktor tersebut diantaranya2 :
1. Perbedaan lingkungan geografis.
Keadaan geografis suatu daerah atau lingkungan akan berpengaruh kepada
penduduknya secara jasmani, perilaku, dan psikologi. Hal ini pun berpengaruh kepada
indera pengucapan dan cara berbicara.
2. Keberagaman kondisi sosial.
Setiap kelompok masyarakat mempunyai hukum, undang-undang, adat, dan etika
tersendiri. Hal ini berpengaruh terhadap cara mereka dalam membina komunikasi
antar anggota kelompok atau antar anggota masyarakat tersebut. Kemudian dalam
suatu kelompok masyarakat akan ditemui tingkatan masyarakat mulai dari seseorang
yang memiliki pangkat tertentu atau disegani dan pedagang yang menyebabkan
perbedaan dalam penggunaan bahasa dan melahirkan lahjah-lahjah tertentu.
3. Insting komunikasi manusia.
Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan pertolongan orang lain, maka
mereka saling bertukar manfaat dan saling membutuhkan satu sama lainnya. Untuk
mencapai hal tersebut mereka membutuhkan gaya tersendiri dalam menyampaikan
maksud mereka. Sehingga bagi para pendatang mereka dituntut untuk menguasai
bahasa dan dialek bahasa penduduk asli untuk saling berkomunikasi.
4. Faktor budaya.
Budaya suatu bangsa atau masyarakat akan sangat mempengaruhi dialek (lahjah)
yang dimiliki oleh masyarakat tersebut.
5. Sejarah.
Faktor sejarah yang melatarbelakangi kehidupan suatu masyarakat akan ikut
mempengaruhi penggunaan dialek yang mereka miliki. Hal ini karena sejarah dalam
perjalanannya secara kurun waktu tertentu telah membentuk kebiasaan suatu
masyarakat termasuk dalam hal lahjah.
6. Politik, ekonomi, dan kekuasaan.
Hal ini berarti kaum manapun yang saat itu berkuasa maka lahjah merekalah yang
akan dijadikan patokan atau pedoman.

2
Surya El-Darma, “Pengertian Dialek Bahasa Arab, Faktor Terbentuknya Bahasa Dialek Bahasa Arab dan
Macam-Macam Dialek Bahasa Arab”, (April, 2016).

3
C. Lahjah ‫الكشكشة‬, Dan Lahjah ‫الكسكسة‬

Bahasa Arab adalah salah satu bahasa Semit yang masih memelihara karakteristik dan sifat-
sifat bahasa induknya. Namun bukan berarti ia sama dengan bahasa asalnya itu. Ia memiliki
berapa sifat yang berbeda dengan bahasa Semit lainnya. Hal ini disebabkan oleh bermacam-
macam suku bangsa yang menggunakannya dan adanya perbedaan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Faktor-faktor ini mempengaruhi juga bahasa Arab sehingga lahirlah
beberapa dialek bahasa Arab.
Kitapun tidak aneh bila sebagian ahli bahasa mengidentikkan bahasa Arab dengan dialek
Quraisy. As-Suyuthi meriwayatkan dari al Farra', bahwa: orang-orang Arab dahulu selalu
menghadiri musim haji pada tiap tahunnya. Mereka berhaji ke Baitullah pada masa Jahiliyyah.
Orang-orang Quraisy mendengarkan bahasa semua orang Arab yang datang ke sana dan
mengambil semua yang baik lalu menggunakannya dalam percakapan sehingga orang Quraisy
menjadi orang Arab yang paling fashih bahasanya dan terlepas dari kata-kata yang tidak enak
didengar telinga.3 Ada banyak dialek dalam bahasa arab diantaranya istintho’, asy-syansanah,
ath-thamthamaniyyah, al-‘aj’ajah, al-‘an’anah, termasuk juga al-kasykasyah, al-kaskasah dan
sebagainya.

a. Lahjah ‫الكشكشة‬

Lahjah ini dinisbatkan kepada kabilah Rabi 'ah dan Mudlor. Juga dinisbatkan kepada
Suku Bakr, Bani Amr dan sebagaian suku Asad. Yang dimaksud al kasykasyah adalah

mengganti kaf muannats dengan huruf syiin, contohnya kata (bapakmu ‫)أبوك‬ dibaca

menjadi (‫)أبوش‬. Dalam tulisan-tulisan sastra kita sering mendapatkan bukti-bukti

banyaknya penggunaan lahjah al-kasykasyah ini di mana kaf muannats diganti dengan
syiin. Contohnya dalam syair Ibnu Al-A’rabi, yakni

‫ولكن عظم الساق منش رقيق‬ ‫فعيناش عيناها وجيدوش جيدها‬


Dalam qiroah sab’ah ada yang membaca:

‫إن هللا الصطفاش وطهرش‬

3
Achmad Satori Ismail, “Mengenal Dialek-Dialek Bahasa Arab”, Vol 20 No 98-99 (Desember 2003),hal.42

4
Lahjah al-kasykasyah ini masih terdapat sampai sekarang di bagian selatan Irak,
Kuwait, Bahrain dan sebagain kota-kota di Mesir seperti Zaqaziq dan sebagainya.4

b. Lahjah ‫الكسكسة‬

Lahjah ini dinisbatkan kepada kabilah Rabi’ah dan Mudlor juga dinisbatkan kepada
bahasa Rabi’ah dan Mudlor. Dalam kamus Al Muhith disebutkan bahwa kaskasah adalah
dialek Tamim bukan dialek Bakr. Al-kaskasah ini menyerupai al-Kasykasyah namun jika
lahjah al-kasykasyah mengganti kaf muannats dengan huruf syiin maka lahjah al-kaskasah

yaitu menambahkan huruf Sin (‫ )س‬setelah Kaf Mukhathab (‫ )ك‬contohnya kata (‫)أعطيتك‬

dibaca ( ‫ )أعطيتكس‬dan (‫ )أكرمتك‬dibaca (‫)أكرمتكس‬. Ataupun sama halnya dengan Al-


Kasykasyah yaitu dengan menggantikan Kaf Mukhathab dengan Sin, contohnya pada kata

(‫ )أبوك‬dibaca (‫)أبوس‬.

4
Achmad Satori Ismail, “Mengenal Dialek-Dialek Bahasa Arab”, Vol 20 No 98-99 (Desember 2003),hal.47

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa dialek (lahjah) menurut para ahli
bahasa Arab adalah bahasa dan huruf yang digunakan oleh sekelompok orang dalam
rumpun tertentu yang menyebabkan adanya perbedaan ucapan bahkan bacaan antara satu
dengan yang lainnya. Dialek merupakan variasi bahasa yang berbeda-beda dari sekelompok
penutur/pemakai yang berbeda dengan kelompok penutur lain berdasarkan atas letak
geografis, faktor sosial, kurun waktu tertentu seperti sejarah, faktor budaya, insting manusia
dan lain sebagainya. Lahjah memang variasi bahasa yang tentunya terdapat perbedaan
dengan bahasa lain, namun lahjah tidak bisa dikatakan sebagai bahasa baru.
Terdapat banyak sekali dialek (lahjah) dalam bahasa arab namun pada makalah ini

hanya berfokus pada Lahjah ‫الكشكشة‬, Dan Lahjah ‫الكسكسة‬. Lahjah ‫الكشكشة‬ yakni

mengganti kaf muannats dengan huruf syiin (‫)ش‬ sedangkan lahjah ‫الكسكسة‬ adalah

menambahkan huruf Sin (‫ )س‬setelah Kaf Mukhathab Atau menggantikan Kaf Mukhathab

dengan huruf Sin.


B. Saran
Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, saya menyadari dalam penulisan makalah ini tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahan. Untuk itu penulis banyak berharap para pembaca dapat
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah
ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya, juga para pembaca pada umumnya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Setiyadi, Alif Cahya. (2011). “Dialek Bahasa Arab Tinjauan Dialektologis”.


El-Darma, Surya. (2016). “Pengertian Dialek Bahasa Arab, Faktor Terbentuknya Bahasa
Dialek Bahasa Arab dan Macam-Macam Dialek Bahasa Arab”.
Ismail, Achmad Satori. (2003). “Mengenal Dialek-Dialek Bahasa Arab”.
Abd, Jalil Abd, Rahiim. (1981). “Lughatul Qur 'an al Kariim”. Maktabah al Risaalah al
Hadiitsah.
Abd, Aziz bin Abdullah Muhammad. (1985). “Salaamatul lughah al Arabiyyah”. Maktabah
al Muntada al Arabiy.

You might also like