‘ARTIKEL
KANDUNGAN LOGAM FE DAN MN DALAM AIR BERSIN
DI JAKARTA, BOGOR, TANGERANG, BEKASI
(JABOTABEK) TAHUN 1992/1993
Oleh : inswiasri, Agustina Lubis, Athena Anwar
Peneliti pada Pusat Penefitian Ekologi Kesehatan
Pendahuluan
1 merupakan kebutuban pokok dalam kebidupan. Air
A= Sehat bagi Kebutuban manusia adalah air yang
tidak terkontaminasi dan tidak dapat menimbollan
penyakit, Bebas dari unsur-unsur racun, bebas dari sejumlah
mineral, dan zat organik yang berlebibas”.
‘Air dengan Kuslitas yang baik pada dewasa ini sulit
iperoleh, karena di manamane sumber air telah tereemar
skibat berbagai macam kegiatan manusia,
Zat besi (Fe) daa Mangan (Mn) umumnya terkandung
dalam tanab secara alamiah karena merupakan mineral-mineral
tanab, dan didistribusikan dalam berbagai endapan, batu-
featuan, air, dan makhluk hidup (cumbubao dan binatang).
Dalam jumiah keeil Fe dibutyhkan tubub untuk pertumbuhan
sel-sel darah dan Mn dibutubkan untuk pertumbuban,
pembetukan jaringan®,
‘Namun, dalam jumlah yang berlebiben misalnya Fe dalam
tir lebih dari 1,0 ppm sudah menimbulkan rasa yang tidak
enak. Mn yang berlebihan masuk dalam twbuh dapat
“Modle Libangkos Vol. Vi No. 021007‘ARTIKEL
menyebabkan gangguan syaraf pusat dan sebagainya®.
‘Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang
kandungan logam Fe dan Ma dalam air bersih yang digunakan
di rumah tangga di wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan
Bekasi Jabotabek).
Bahan dan Cara Kerja
Pemeriksaan logam Fe dan Mn dalam air bersity
FerOs 42H"
Coklat_V
2Mn#+0:+2H:O—> 2MnO2 | +4H
Hitam
Air yang menganding Fe dan Mo ting (melebibi kadar
Fe dan Mn dalam persyaratan air bersib menurut Permenkes
No416/1990) akan merusak alatalat saniter (seperti bak
smandi, wastafel, Kloset) karena akan meninggalkan bercak-
bercak coklat atau hitam pada alat-alat tersebut. Dan, pakaian
putih yang dicuci dengan air tersebut akan menjadi kusam
(tidak bisa menjadi puih cemerlang)”. Keberadaan logam Fe
dengan onscatasi tinggi dalam air dapat _menimbulkan
tumbutnya mikroorgenisme tertentu seperti Ferro bacilus,
Gallinella dan beberapa bentuk dari Sphaerotilus yang
cenderug membentuk lapisan berlendir pada pipa bagian
dalam. Konsentrasi Fe dalam sir minum yang dikebendaki
adalah 0,05 mg”,
Keberadaan logam Mn dengan konsentrasi tinggi dalam
air cenderung sebagai tempat pertumbuban raikroba pada pipa
bagian dalam dan membentuk lapisan yang berwarna bitam
walaupun kadamya < 0,05 mg/l, Kesemuanys ini sccara
otomatis akan meningkatkan biaya perawatan?. Konsentrasi
Mo dalam air minum yang dikehendaki adalah 0,01 mg/l
Dari segi Kesehatan Fe dan Mn dalam jumlah Keeil sanget
.
Selanjutnya, cndapan tersebut disaring (cksidasi dan filtrasi).
Jika diasumsikan konsumsi air bersih 60 Vorang/hari dengan 4
‘anggota keluarga maka paling tidak alat pengolahan tersebut
berkapasitas 300 Vhari (alat bekerja 80% dari kapasitas
terpasang).
Daftar Pastaka,
FairGordon M, ad Geyer John C, (196); Water Supply and
Waste Disposal; New York; John Wiley and Sons. 9
2, Hanmand, Panel B. and Ballas Rober P. ; Casarett and Doul's
Toxicology, The Basic Science of Poinsons; Second Edition
Macmillan Publishing Co, Inc New York: p445-451
3. Wild, Alan (1993): Soil and the Environment; an lntroduction
Cambridge University Pres,
Karawiria dkk (1991); Pemantauan Kualtas Air Tanah di DKI
Jetarta; Makalah dibawakan dalam Seminar "Pemamtaucn
Linghungan dan Limbah By seria Pemaniauannya Dalam
Pengelolagn”, Jakarta 2-3 Maret 1991.
5. Manahan, Staaley E. (1984); Environmental Chemistry; Fourth
Editon; Boston.
6. Anwar, Athena, dtk (1994); Peneliian Kesehatan Lingkungan
Pada Perumahan Tipe 21 dan 36 di Jakarta, BogorTangerane,
‘Bekasi(Jabotabet) 1992/1993; Laporan Abhi.
Sambungan dari hal
analisa multvariat untuk anak lakileki hanya veriabel urutar
Kelahiran dan pendidiken ibu yang menunjukkan risiko yang
bermakna, Sedangkan pada anak perempuan terdapat tiga
variabel yang memberikan risiko yang bermakna yakoi : urutan
kelahiraa, diare, dan panas.
Daftar Pustaka
1. Tarwogjo Ig. dan Sockiman (1987). Status Gigi Anak, Gisi
Indonesia, 11:06. 14
2 Chen, Lincoln, B. Hug dan S. D'Souza. Sex Bias in the Family
Allocation of Food and Health Care in Rural Bangladesh
‘Dalam Population and Development Review; vol. 7:him. 55-70
3. Martodiparo Subsgyo dan Budi Rehayu (1996), Tnjauan
Pemantauan Tumbuh kembang Balita 1990-1994 di Jawa Timur,
‘MEDIKA No.3 Tahun XXIl, Hal 210-214.
4. RSoetisno. Peranan Progiam Penimbangan Balita di Pedesaan
dan Dampaknya Pada Masa KintBerita Kedokteran
‘Masyarakat V1) 1989.UGM Yogyakarta,
5, Eswy Steven A. CS. Water , Sanitation and Nutritional Status of
Young Children in Sri Lanka. Proceeding, Volume I. IRDIMacro
International Inc, Columbia, Maryland USA.
6 Chen C and Scrimshaw, NS(eds). Diarrhea and Malnutrition
Interactions, Mmechanics and Intervention, Plenum. Press, New
York, 1983.
7. Wibisono Banteng Hanang. Hubungan Pola Menyusui, Keadaan
dan Sikap Ibu Serta Pemberian Makanan Tambahan Terhadap
‘Status Gii Anak Balita di Desa Sidomulti, Kec. Paguyaman, Kab
Gorontalo. Sulawesi Vara,
‘Mada Libangkas Vol. ViTNo. 02,1007