You are on page 1of 74

Raihan Pasha Isheka

Raihan.pasha.i@ugm.ac.id
Lecturer and Researcher, Department of Civil Engineering
Vocational School, Universitas Gadjah Mada

Educational Background Projects


Universitas Gadjah Mada Road Network Planning In The Metropolitan Area (Kedungsepur and 2022
S2 Sistem dan Teknik Transportasi 2017 - 2019 Mebidangro)
Planned the road network and public transport system in Kedungsepur
Universitas Gadjah Mada and Mebidangro by using PTV Visum and Vissim with Ministry of Public
S1 Teknik Sipil dan Lingkungan 2011 - 2016 Works and Housing.
Evaluation of Trans Jogja Bus Performance and Rerouting Plan 2022
Publication
Analyzed the operational performance of public transport in the Special
Optimizing The Functional Performance of Road Network using Vulnerability Region of Yogyakarta, and develop rerouting plan.
Assessment to Cope with Unforeseen Road Incidents
Journal of the Civil Engineering Forum , January 2022, 8(1): 67-80 Transportation Master Plan for Pekanbaru 2021
The Relationship between Socio-Demographic Factors of Universitas Gadjah Mada Planned the road network and public transport system in Pekanbaru by
Students and Their Willingness to Use E-Scooters for Campus-based Travel using PTV Visum with Department of Transportation, Pekanbaru
5th International Conference on Sustainable Infrastructure, 2022
Speaker
Evaluasi Kantong Parkir di Kawasan UGM dan Desain Perancangan Transportasi
Kampus yang Terintegrasi Delivered a research about “Estimation of Trans Jogja Bus Passenger 2021
Jurnal Pensil: Pendidikan Teknik Sipil 10 (1), 9-20, 2021 Origin-Destination Matrix using Least Square and TFlowFuzzy Methods”
in User Group Meeting (UGM) PTV Asia-Pacific
Penggunaan Perangkat Lunak Vissim Untuk Mikrosimulasi Mixed Traffic (Studi
(https://discover.ptvgroup.com/sgugm2021)
Kasus: Kawasan Ugm)
Prosiding Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT) 2016
A. Penggambaran Jaringan
B. Pengaturan Vehicle Journey
C. Input PuT Demand
D. Pembacaan Hasil Assignment
E. Pembuatan Schematic Line
Diagram
F. Pembuatan Transfer Display of
Reguler Service
Source : https://www.padupadankata.com/2020/02/First-Last-
Mile.html

Poin penting:
1. Efisiensi dan efektifitas
2. Transportasi Berkelanjutan
3. Perilaku dan karakteristik perjalanan
4. Integrasi layanan
5. Jadwal yang pasti
Tata Guna Lahan
Aktivitas Orang

Aspek sarana dan prasarana


Source : freepik.com
RTRWN
Nasional Tatranas
(Bappenas)

RTRWD
Provinsi Tatrawil
(Bappeda Provinsi)

RTRWK
Kabupaten Tatralok
(Bappeda Kabupaten)
• PTV VISUM merupakan salah satu software
pemodelan Transportasi yang mampu
mengintegrasikan dengan GIS dengan model
perencanaan transportasi
• Mampu untuk memenuhi kebutuhan
terhadap evaluasi kinerja suatu jaringan
Transportasi (Angkutan Umum, Kendaraan
Pribadi, dll) dengan menyediakan hasil
secara matematis dan visual
MAT
Penumpang
Bus Trans
Jogja 2019

Model Estimasi MAT dengan TFlowFuzzy dan Least Square


Source : Isheka (2019)
Pembentukan jaringan dan pembagian zona
menggunakan data openstreetmap dan GIS
Source : Isheka (2019)
Source : Isheka (2019)
Metode pembebanan dengan
menggunakan Headway Based
berdasarkan data headway dari setiap rute

Source : Isheka (2019)


Waktu perjalanan menuju
pusat kegiatan di area
UGM

Source : Isheka (2019)


Source : Suryadwanti (2019)
Kondisi Eksisting
Skenario
Rerouting
• Sesi ini berisikan mengenai teori dan Latihan
• Terdapat 5 jenis Latihan
A. Latihan 1 – Pengaturan Awal, Pembuatan Jaringan Jalan dan Zona
B. Latihan 2 – Pembuatan Stop, Stop Areas dan Stop Points untuk Angkutan
Umum
C. Latihan 3 – Pembuatan Line, Line Routes, run times, dan vehicle journey
D. Latihan 4 – Input Demand (Matriks Asal dan Tujuan Penumpang)
E. Latihan 5 – Assignment
F. Latihan 6 – Transfer display of Reguler Service & Schematic Line Diagram
E
D

Keterangan:
A. Overview window
B. Quick view window
C. Network window
B D. Toolbar
E. Menu Bar
Pengaturan Network:
1. Arahkan kursor menuju ke Menu Bar dan
pilih menu Network
2. Pilih perintah Network Settings
3. Pilih unit yang akan digunakan dan arah
lalu lintas
• Hal ini berkaitan dengan waktu operasi Angkutan Umum
• Berpengaruh terhadap proses pembebanan dan PuT operating indicators
• Pengaturan calendar juga berpengaruh terhadap menu Valid days
• Valid days digunakan untuk pengaturan pada vehicle journey sections
• Terdapat 3 pilihan:
a. No Calendar = Hanya menggambarkan periode analisis satu hari
b. Weekly Calendar = Demand & Supply bisa diubah sesuai hari dalam 1 minggu
(Senin-Minggu)
c. Annual Calendar = Pengoperasian dapat ditentukan pada hari apapun dalam 1
Tahun
1. Pengaturan Calendar melalui menu Network Settings
2. Pengaturan Valid day melalui menu PuT Operations
Pengaturan Moda Transportasi:
1. Arahkan kursor menuju ke Menu Bar dan
pilih menu Demand
2. Pilih perintah Transport
systems/Modes/Demand Segment
3. Tambahkan moda Bus dan Walk pada
menu transport system dengan jenis
Publit Transport (PuT)
4. Tambahkan Mode Public Transport (PuT)
dengan transport system Bus dan Walk
5. Tambahkan Demand Segment untuk PuT
• Pengaturan operator merupakan input yang dibutuhkan saat melakukan pemodelan
dengan jaringan yang lebih kompleks
• Seperti contoh Angkutan Umum TransJakarta di Jabodetabek terdiri lebih dari 1
Operator
• Hal ini dapat memudahkan dalam melaksanakan evaluasi pada jaringan yang besar
• Jenis Angkutan Umum yang dimodelkan dapat terdiri dari berbagai macam jenlis
dengan mengatur vehicle unit dan vehicle combination.
• Setiap vehicle unit diterapkan pada 1 atau lebih transport system
• Jumlah kapasitas duduk dan total kapasitas ditentukan sebagai input
• Vehicle Combination terdiri dari 1 atau lebih vehicle unit.
• Sebagai contoh rangkaian MRT memiliki bagian lokomotif dan beberapa
kereta/gerbong.
• Apabila Bus hanya cukup sebagai 1 vehicle unit
• Apabila Kereta dan trams terdiri dari 2 kendaraan maka membutuhkan pengaturan
vehicle combination
• Vehicle combination dibutuhkan untuk megevaluasi indikator seperti service
kilometer
A. Pengaturan Vehicle unit
B. Pengaturan Vehicle Combination
Ilustrasi Jaringan Jalan dan Layanan Angkutan umum di PTV Visum
Rute 1
Link
Rute 2
Node
Stop Point
Stop Point

Pengamba Pengamba
S Stop ran
ran

Source: Soares et.al (2021)


Gambar a. Jaringan Jalan
sederhana di lapangan Gambar c. Pengambaran rute
Gambar b. Pengambaran seperti
dengan adanya rute layanan angkutan umum
Gambar a untuk jaringan Jalan di
pelayanan angkutan umum menggunakan PTV Visum
dalam PTV Visum
(Garis Ungu) serta titik halte (terdapat 2 rute)
(Titik ungu)
Pengaturan Node:
1. Buat node menggunakan fitur yang
tersedia pada network objects
2. Tampilan background map sebagai
peta dasar untuk
membentukjaringan Jalan yang
tersedia di PTV VISUM
3. Setelah background map muncul,
pembuatan node dilakukan dengan
menggunakan menu insert pada
network editor
4. Klik perintah Add pada Network
Editor
5. Letakan node sesuai dengan posisi
simpang dan ujung link di wilayah
studi
Pengaturan Link:
1. Arahkan kursos menuju ke
network object dan pilih link
2. Klik perintah Add pada Network
Editor untuk menambahkan link
3. Link dibentuk dengan cara
menghubungkan dua node
4. Secara otomatis, perintah
informasi link akan terbuka yang
berisikan mengenai nama, tipe
link berupa data jenis Jalan,
jumlah lajur, kapasitas, sistem
Transportasi yang beroperasi
pada link tersebut dan
kecepatan bebas
5. Data kecepatan bebas dan
kapasitas Jalan diperoleh dari
perhitungan dari MKJI 1997
Pengaturan Zona dan Connector:
1. Klik pada perintah zones di network object
2. Bentuk zone sesuai batas area yang ditentukan misal seperti batas administrasi
kecamatan
3. Sementara connector dibentuk dengan memilih perintah connector
4. Arahkan node dan pusat zona untuk membentuk suatu connector
• Buat jaringan jalan sesuai
dengan contoh gambar di
samping
• Panjang setiap link seperti di
8 km 8 km gambar
5 km
• Jalan/link dengan garis
3 km 5 km
5 km
putus-putus merupakan link
3 km
untuk railway
8 km 8 km • link dengan garis hitam
untuk road
• Atur kecepatan bebas dan kapasitas sesuai
contoh di samping
• Kapasitas: 3500 smp
• Kecepatan bebas: 50 km/jam
• Sesuaikan link type berdasarkan kondisi
Jalan/link (main road/railway)
• Atur Transport Systems
• Atur link-> display untuk main road dan railway sesuai pengaturan di atas
• Bentuk polygon
zona seperti gambar
di samping
• Terdapat 6 zona
untuk studi kasus ini
• Hubungkan node
terdekat dengan
connector
• Stop Points : merupakan titik keberangkatan
atau kedatangan penumpang angkutan umum
yang melayani dari 1 rute atau lebih. Lokasi
Stop Points berada di link yang telah dibentuk
H H sebelumnya

Stops • Stop Areas : membagi suatu stop menjadi


Areas barbagai area yang dapat tergambarkan
Stops menjadi suatu titik pemberhentian angkutan
Points umum (Terminal, Stasiun, dst). Stop Areas
H memiliki beberapa stop points.

• Stops : memiliki seluruh stop area dan stop


points dan terdapat suatu koordinat untuk
visualisasi. Stops tidak berhubungan langsung
H Nodes dalam link seperti stop point. Stop juga
memiliki informasi terhadap setiap rute dalam
Stops setiap stop area. Digunakan untuk menentukan
waktu berjalan antar stop area pada suatu stop
Links
Contoh Penerapan Stop, Stop Area, dan Stop Point

Source: PTV Group Youtube


Langkah:
1. Membuat Ssops, stops areas
dan stop points melalui
network object
2. Pengaturan visualisasi legenda
stop, stop areas dan stop
3
2 points
1 3. Gunakan fitur ctrl+tombol klik
kiri saat membentuk stop, stop
areas dan stop points
4. Atur matriks waktu berjalan
= Stop

= Stop Areas

= Stop Points

• Detail lokasi stop,


stop areas, dan stop
points
Pengaturan Stop

• Input data mengenai transfer


wait time antar moda
transportasi
Pengaturan Stop
• Informasi yang
tersedia adalah stop
area dan stop points
yang telah terhubung
• Matriks waktu
berjalan kaki pada
setiap stop area
Stop Area
• Atur lokasi
Stop Areas
sesuai
gambar di
samping
Stop Areas

• Detail lokasi
stop areas
Pengaturan Stop Areas
• Pada menu stop areas
akan muncul informasi
stop points yang
terhubung pada stop
areas tersebut
• Informasi yang
diberikan yaitu stop
area terhubung
dengan lokasi stop
• Terdapat juga
koordinat posisi untuk
stop area
• Pengaturan koordinat
tidak diberikan pada
stop point
Pengaturan
Stop Points
• Informasi
yang
tersedia
adalah jenis
moda yang
berhenti
pada stop
points serta
time profile
setiap moda
• Main Line digunakan untuk evaluasi
dari line yang ditempatkan pada
main line
• Line digunakan untuk membentuk
beberapa line routes. Line tidak
memiliki informasi run times antar
stop points
• Line routes merupakan bagian dari
line dan menjelaskan rute dari salah
satu arah
• Time profiles menjelaskan mengenai
temporal sequence dari suatu line
route
• Vehicle journey menggambarkan
suatu layanan PuT yang lebih detail.
1 2

Pengaturan Rute:
1. Menu Line Route menjadi dasar untuk memulai pembentukan rute dari suatu halte awal
menuju halte akhir
2. Pembentukan rute tidak dapat dimulai dari suatu node atau sebaliknya rute juga tidak
dapat diakhiri didalam suatu node
3. Rute hanya dapat dibentuk dengan menghubungkan antara 2 halte
• Line routes
menggambarkan
arah rute yang
berbeda
• Time profile dari suatu line
route dapat dibedakan.
• Hal ini dilakukan apabila ada
suatu perjalanan PuT dari
suatu rute jalur akan berhenti
di suatu halte namun
perjalanan lain tidak berhenti
Pengaturan Run Time:
1. Setiap rute dari titik halte A ke
B memiliki waktu perjalanan
yang berbeda dan dikenal
sebagai run time PTV VISUM
2. Pada menu line route editor,
run time diatur sesuai waktu
perjalanan dari Stop Point
awal ke Stop Point berikutnya
pada suatu rute
3. PTV VISUM secara otomatis
akan selalu memperbarui nilai
Run Time berdasarkan jarak
dan kecepatan dari moda
transportasi yang dimodelkan
Pengaturan Timetable:
1. Jadwal keberangkatan dan kedatangan
diatur dalam menu Timetable pada
setiap rute yang berisikan informasi
terkait Headway, jumlah layanan
perjalanan kendaraan (Vehicle Journey),
dan waktu keberangkatan kedatangan
pada setiap Stop Point
2. Timetable dapat tersaji dalam dua jenis
tampilan yaitu tabular dan graphical
3. Setiap waktu kedatangan dan
keberangkatan dari setiap vehicle
journey akan ditampilkan pada jendela
vehicle journey section.
4. Jumlah frekuensi yang dimodelkan
disesuaikan dengan headway yang
dihasilkan pada setiap rute di jam
puncak
Pengaturan
Line
• Klik pada
perintah line
• Kemudian
buat line
sesuai nama
di gambar
(MRT Route
1)
Pengaturan Line
Route
• Klik pada line
route lalu arahkan
pointer menuju ke
transit/halte
pertama menuju
transit/halte Akhir
• Secara otomatis,
jendel line route
editor akan
muncul
• Jendela ini
mengatur run
time antar halte
Pengaturan timetable diatur melalui insert mode pada ujung kiri atas
Pengaturan jam beroperasi diatur mulai dari pukul 05.00-22.00
Langkah:
1. Create matrice -> demand matrices-> atur penamaan sesuai dengan perencanaan contoh MAT PuT
2. Isikan jumlah perjalanan antar zona sesuai dengan zona yang telah di atur
3. Sesuaikan MAT PuT dengan Demand Segment yang telah diatur (Public Transport) pada kolom matrix
• Isikan jumlah perjalanan penumpang antar zona = 1000
• Klik pada matrix untuk public transport lalu pilih “Select matrix directly”
• Pilih matrix yang telah dibentuk sebelumnya
Pengaturan Procedure Sequence:
1. Proses pembebanan perjalanan penumpang Bus Trans Jogja menggunakan PTV VISUM tersedia
dalam 3 jenis yaitu Transport System-Based, Headway-Based, dan Timetable-Based
2. Seluruh proses analisis menggunakan PTV VISUM berlangsung secara urut
3. Proses pembebanan dimulai dengan membebankan MATke dalam jaringan
Terdapat 3 jenis model pembebanan angkutan umum Headway based Timetable based
Fungsi Impedance:
• Transport system based
Imp = PJT * factor + number Fungsi Impedance
Model ini tidak membedakan antara setiap line. Namun fare points * factor
Imp = PJT * factor + number
hanya mempertimbangkan run times pada setiap rute. fare points * factor
PJT = in-vehicle time *
• Headway based PJT [min] =
fac + access and egress time * In-vehicle time • FacIVT •
Model ini menggambarkan setiap rute, run times dan fac + walk time * fac (in)direct attribute of vehicle jo
headway. Waktu tunggu transfer dianggap secara global + origin wait time * fac + urney items
transfer wait time * fac + PuT-Aux ride time• FacAXT
yang berarti bahwa keberangkatan jalur yang berbeda tidak + number of transfers * 5 min •(in)direct TSys attribute
bergantung dengan yang lain. + Access time • FacACT
+ Egress time • FacEGT
Tiga langkah operasional dalam prosedur berbasis headway + Transfer walk time • FacWT
adalah: perhitungan headway, pencarian rute dan pilihan + Origin wait time • FacOWT
+ Transfer wait time • FacTWT
rute, dan pemuatan rute + Number of transfers • FacNT
+ Number of operator changes
• Timetable based • FacOC
Model ini mempertimbangkan jadwal yang lebih detail dari + Extended impedance • Fac
waktu keberangkatan hingga waktu kedatangan yang tepat.
Rute terbaik pada pemodelan angkutan umum ditentukan berdasarkan nilai impedance paling rendah
terdiri dari waktu, jarak, biaya dll

Kesimpulan pemilihan metode assignment:


• Transport system based dapat digunakan untuk perencanaan angkutan umum di wilayah pedesaan
• Headway based digunakan apabila timetable tidak diketahui secara detail dan dapat digunakan untuk
angkutan perkotaan dengan layanan reguler services
• Timetable based digunakan apabila timetable termasuk reliable dan memiliki long headway
Langkah:
1. Klik perintah procedure sequence window
2. Klik create pada sebelah kanan
3. Pilih PuT Assignment
Proses Kalibrasi:
1. Dilakukan dengan mengubah connector dari zona
menuju ke stop point
2. Lakukan proses trial untuk mendapatkan hasil uji
statistik yang memenuhi antara model dan lapangan
3. Gambar di sebelah kanan merupakan gambar
4. Uji statistik yang dapat digunakan adalah sebagai
berikut.
Pengaturan Stop Catchment Area:
1. Pilih menu Graphics lalu pilih edit graphic parameters
2. Pilih menu stop catchment area
3. Atur layer dan radius yang diinginkan sebagai jarak radius berjalan menuju ke halte
Pengaturan Isochrone:
1. Pilih menu Graphics lalu pilih edit graphic parameters
2. Pilih menu 2D display
3. Atur layer dan batasan waktu yang diinginkan untuk menggambarkan perjalanan penumpang
menggunakan angkutan umum di dalam model
Pengaturan :
1. Pilih menu Transfer display of regular services
2. Atur waktu perjalanan dan halte yang ingin ditinjau melalui fitur ini
3. Dari grafik ini, waktu tunggu untuk transfer akan diketahui berdasarkan indikator warna ungu dengan
keterangan waktu
1

3 5
Titik
Vehicle • Dapat menggambarkan timetable, rencana, koneksi, volume atau
Journey transfer flow
Transfer
2 • Tahapan
1. Klik pada perintah schematic line diagram
2. Klik pada layout parameter
3. Atur waktu dari line diagram
4. Atur graphic parameter
5. Tentukan stop, rute dan vehicle journey yang akan dimasukkan
ke diagram
6. Tentukan arah diagram yang akan dibentuk
7. Atur Graphic Parameter
8. Save
Referensi
Friedrich, M., Haupt, T., & Noekel, K. (1999). Planning and analyzing transit networks: an integrated
approach regarding requirements of passengers and operators. Journal of Public
Transportation, 2(4), 19-39.

Friedrich, M., Mott, P., & Noekel, K. (2000). Keeping passenger surveys up to date: A fuzzy
approach. Transportation research record, 1735(1), 35-42.

Heyken Soares, P., Ahmed, L., Mao, Y., & Mumford, C. L. (2021). Public transport network
optimisation in PTV Visum using selection hyper-heuristics. Public Transport, 13, 163-196.

Isheka, R. P. (2019). Estimasi Matriks Asal dan Tujuan Perjalanan Penumpang Bus Trans Jogja
dengan Metode Least Square dan TFlowFuzzy. Yogyakarta: Magister Sistem dan Teknik
Transportasi (MSTT), Universitas Gadjah Mada.

Suryadwanti, N. (2019). Performance Evaluation of Bus Network in Yogyakarta, Indonesia using


Macroscopic Simulation Model (Visum). Republic of Korea: Department of Urban and
Transportation Engineering, Graduate School of Kongju National University.

PTV AG (2021) PTV Visum 2021 User Manual, Karlsruhe, Germany

You might also like