You are on page 1of 12

E-learning Pada Masa Pandemi Covid-19

Makalah ini disusun untuk menyelesaikan Tugas 2 MKWU4108 Bahasa Indonesia


Tutor MKWU4108: Irfai Fathurohman

Disusun oleh:

Mochammad Atthariq Fadlyansyah


NIM. 043374402

Ilmu Komunikasi
Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik
Universitas Terbuka
2021/2022
Kata Pengantar
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah S.W.T. yang telah
memberikan banyak nikmatnya kepada kami. Sehingga kami mampu menyelesaikan
Makalah “E-learning Pada Masa Pandemi Covid-19” mata kuliah MKWU4108
Bahasa Indonesia ini sesuai dengan waktu yang kami rencanakan. Makalah ini kami
buat dalam rangka memenuhi Tuton Tugas 2 mata kuliah MKWU4108 Bahasa
Indonesia. Selain itu, makalah ini juga kami buat untuk menambah wawasan bagi
pembaca dan tentu penulis tersendiri.

Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Irfai Fathurohman sebagai tutor mata kuliah
MKWU4108 Bahasa Indonesia yang telah membimbing kami dalam penyusunan
makalah ini. Tidak lupa pula kepada rekan-rekan yang telah ikut berpartisipasi.
Sehingga makalah ini selesai tepat pada waktunya.

Saya sebagai penyusun pastinya tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu pula dalam
penyusunan makalah ini, yang mempunyai banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mohon maaf atas segala kekurangannya dan kami mengharapkan kritik dan saran
yang nantinya dapat menjadi landasan penyempuranaan makalah ini.

Tangerang, 20 November 2021

Penulis,
ii
DAFTAR ISI
hlm.
JUDUL MAKALAH………………………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………ii
DATAR ISI………………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………1
A. Latar Belakang………………………………………………………………………… .1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………… 2
C. Tujuan…………………………………………………………………………………...2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………….3
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………….7
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………….7
B. Saran…………………………………………………………………………………...7
DATFAR RUJUKAN
iii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-


2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit akibat infeksi virus ini
disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem
pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Dalam dampak pandemi
Covid-19 ini menyebabkan banyak sekali konflik seperti ekonomi dalam sebuah
keluarga yang terkena PHK atau banyak nya krimina yang terjadi . Bukan hanya
konflik ekonomi dan criminal, penyebaran virus corona atau Covid-19 telah
memberikan tantangan tersendiri bagi lembaga pendidikan di Indonesia. Untuk
mengantisipasi penularan virus Covid-19 pemerintah mengeluarkan kebijakan
seperti social distancing, physical distancing, hingga pembatasan sosila bersekala
besar (PSBB). Kondisi ini mengharuskan masyarakat untuk tetep diam di rumah,
belajar, berkerja dan beribadah dirumah. Akibat dari kebijakan tersebut membuat
sektor pendidikan seperti sekolah maupun perguruan tinggi menghentikan proses
pembelajaran secara tatap muka. Sehingga gantinnya, proses pembelajaran
dilakukan secara daring yang bisa dilaksanakan dirumah masing-masing siswa.
E-Learning adalah kegiatan belajar yang berbasis pada perangkat elektronik.
Konsep E-Learning telah membawa pengaruh yang signifikan dalam proses
transformasi pendidikan konvensional ke dalam bentuk digital, baik secara isi
(contents) maupun sistemnya. Istilah E-Learning memiliki definisi yang sangat
luas. Secara etimologi E-Learning terdiri dari huruf “E” yang merupakan
singkatan dari elektronik dan kata Learning yang artinya pembelajaran. Maka
dari itulah E-Learning diartikan sebagai pembelajaran dengan memanfaatkan
bantuan perangkat elektronik, khususnya perangkat computer.
Pada masa pandemi ini pemerintah telah berusaha untuk menerapkan sistem
belajar dirumah atau sistem online menggunakan sistem E-learning. Hampir
seluruh sekolah, dan perguruan tinggi telah melakukan penerapan menggunakan
E-learning agar siswa dan mahasiswa tetap bisa belajar dengan baik
1
Banyak aplikasi pembelajaran online yang bisa diterapkan dalam dunia
pendidikan akhir-akhir ini. Menurut pendapat Molinda (2005), yang dikutip oleh
Arizon (2020:66), Pembelajaran online merupakan bentuk
pembelajaran/pelatihan jarang jauh dengan memanfaatkan teknologi
telekomunikasi dan informasi, misalnya internet, CD ROOM (secara langsung
dan tidak langsung).
Pembelajaran online menghubungkan pembelajar (peserta didik) dengan
sumber belajarnya (database, pakar/instruktur, perpustakaan) yang secara fisik
terpisah atau bahkan berjauhan namun dapat saling berkomunikasi, berinteraksi,
atau berkaloborasi.
Salah satu aplikasi gratis dan familiar diterapkan adalah aplikasi Google
Classroom. Menurut Arizon (2020:66), Pembelajaran online yang diterapkan
dengan menggunakan media google memungkinkan pengajar dan peserta didik
dapat melangsungkan pembelajaran tanpa melalui tatap muka di kelas dengan
pemberian materi berupa slide power point, e-book, video pembelajaran, tugas
(mandiri atau kelompok), sekaligus penilaian. Pengajar dan peserta didik dalam
aplikasi ini dimungkinkan untuk berinteraksi melalui forum diskusi (stream)
terkait dengan permaslahan materi dan jalannya pembelajaran secara efeltif
2
B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:


1. Bagaimana perkembangan E-learning pada masa pandemic Covid-19 di
Indonesia?
2. Hambatan apa saja yang menjadi masalah dalam penerapan E-learning pada
masa pandemi Covid-19 di Indonesia

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan disusunnya makalah ini


yaitu:
1. Untuk mengetahui perkembangan E-learning pada masa pandemi Covid-19 di
Indonesia
2. Untuk mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi dalam penerapan E-
learning pada masa pandemi Covid-19 di Indonesia
3
BAB II
PEMBAHASAN
Covid-19 melanda banyak Negara di dunia termasuk Indonesia. Wabah Covid-19
tidak hanya merupakan masalah nasional dalam suatu Negara, tapi sudah merupakan
masalah global. Covid-19 berawal muncul dari daerah Wuhan Cina. Penyebaran Covid
-19 yang begitu cepat dan mematikan,, penularannya melalui kontak fisik ditularkan
melalui mulut, mata dan hidung. Covid-19 berdampak kepada kehidupan sosial dan
melemahnya ekonomi masyarakat. Permasalahan bagaimana dampak wabah Covid-19
terhadap pelayanan publik dan upaya penanggulangan wabah Covid-19. Metode
penelitian bersifat yuridis normatif yang didukung penelitian empiris menggunakan
data sekunder berupa buku-buku, peraturan perundangan-undangan dan internet. Jenis
penelitian kualitatif. Hasil penelitian disimpulkan dampak wabah Covid-19
menimbulkan masalah sosial pelemahan ekonomi masyarakat dan negara, Untuk
mencegah penyebaran wabah Covid- 19 diperlukan kerja sama pemerintah, masyarakat,
tokoh agama untuk saling bantu membatu, bahu membahu dan mengingatkan satu sama
lainnya bersama melawan Covid-19.
Dampak wabah Covid-19 terlihat hampir di seluruh sektor kehidupan masyarakat.
Aktivitas sosial dilarang dan ditunda sementara waktu, melemahnya ekonomi,
pelayanan transportasi dikurangi dan diatur dengan ketat, pariwisata ditutup, pusat
perbelanjaan sepi pengunjung dan ditutup sektor informal seperti; Ojek Online, Sopir
angkot, pedagang kaki lima, Pedagang keliling, UMKM dan kuli kasar penurunan
pendapatan. Pusat–pusat perdagangan, seperti mal, pasar tanah abang yang biasanya
ramai dikunjung oleh masyarakat mendadak sepi dan saat ini ditutup sementara. Sektor
pariwisata mengalami penurunan, pemerintah menutup tempat wisata, tempat hiburan.
Bekerja dan belajar pun dilakukan di rumah secara online.
E-learning merupakan sebuah metode pembelajaran berbasis internet atau belajar
online yang harus dijalani semua siswa-siswi hingga mahasiswa di Indonesia bahkan
seluruh wilayah di dunia yang terpapar pendemi Covid-19 guna menyambung proses
belajar tatap muka yang terkendala karena social distancing atau tidak berkerumunan
untuk membantu mencegah penyebaran Covid-19. Di Indonesia sistem e-learning
bukan lagi sesuatu yang asing, hanya saja tidal semua sekolah pernah menerapkan
sistem ini, terutama sekolah-sekolah yang berada di daerah terpencil atau di desa-desa.
Pada dasarnya e-learning memiliki dua tipe yaitu synchronous dan asynchronous.
4
Selain pada ekonomi dampak nya juga terjadi pada pendidikan di Indonesia. Kini
layanan pendidikan harus beradaptasi dengan metode pembelajaran online. Perubahan
ini menjadi tantangan bagi Indonesia, yang juga harus mempersiapkan perserta didik
untuk beradaptasi menghadapi tantangan era Society 0.5. Seperti negara-negara lain,
Indonesia juga menghadapi tantangan yang signifikan dalam pendidikan tinggi dan
mengubah sistem pendidikan tatap muka ke pembelajaran virtual. Tahun 2020, Mentri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan sebuah kebijakan
melalu Surat Edaran Nomor 3tahun 2020 (Kemendikbud. 2020) terkait dengan tingkat
resiko penyebaran Covid-19 dan Surat Edaran Nomor 4 tahun 2020 terkait dengan
kebijakan pendidikan pada masa darurar Covid-19.
Pembelajaran jarak jauh sangat bergantung pada internet, namun data menunjukan
bahwa jangkauan sangat bervariasi antar wilayah. Karena akses internet tidak merata
dan jangkauan jaringan yang buruk, banyak guru yang tidak dapat mengajar dengan
kemampuan terbaik mereka. Sekitar 30 persen guru di Jawa tidak mengajar disetiap
hari kerja, bahkan lebih tinggi untuk guru diluar Jawa di mana sebanyak 50 persen guru
tidak mengajar setiap hari kerja.
Dalam banyak kasus, siswa mereka tidak memiliki smartphone atau akses internet.
Guru-guru ini mengunjungi siswa nya dengan hanya memberikan tugas tanpa mengajar
nya sama sekali. Masalah ini biasa terjadi di sekolah-sekolah umum di perdeseaan,
khususnya diluar Jawa. Namun kini pemerintah sedang berusaha untuk menangani
permasalahan tersebut.
Sejak Maret 2020, Kemendikbud telah melakukan penyesuaian kebijakan
pendidikan, serta menyediakan inisiatif dan solusi di masa pandemi Covid-19. Pada
bulan Maret, terdapat pembatalan ujian nasional, ujian sekolah tidak perlu mengukur
ketuntasan kurikulum, sekolah yang belum melaksanakan ujian dapat menggunakan
nilai lima semester terakhir untuk menentukan kelulusan siswa, mekanisme PPDB tidak
mengumpulkan siswa dan orang tua, PPDB jalur prestasi berdasarkan akumulasi nilai
rapor dan prestasi lain.
Bulan Maret s.d. April 2020, Kemendikbud melakukan penyediaan kuota gratis,
realokasi anggaran Pendidikan Tinggi sebesar Rp 405 M untuk Rumah Sakit
Pendidikan Perguruan Tinggi Neger dan Perguruan Tinggi Swasta, realokasi anggaran
Kebudayaan Rp 70 M untuk kegiatan Belajar dari Rumah melalui TVRI, peluncuran
portal Guru Berbagi, relaksasi penggunaan BOS dan BOP untuk pembayaran honor
guru, serta pembelajaran daring. Bulan Mei s.d. Juni 2020, Kemendikbud memberikan
bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk 410 ribu mahasiswa, BOS Afirmasi dan
BOS Kinerja diperluas cakupannya untuk sekolah swasta (bukan hanya sekolah negeri).
5
Pada bulan Juli s.d. Agustus 2020, sekolah di zona hijau dan kuning diperbolehkan
melakukan pembukaan kembali, zona lain masih dilarang, peluncuran kurikulum dalam
kondisi khusus, dan Pemberian modul pembelajaran bagi PAUD dan SD. Kemendikbud
juga akan memberikan bantuan subsidi kuota internet untuk siswa, guru, mahasiswa
dan dosen selama empat bulan (September s.d. Desember 2020). Besaran bantuan,
siswa 35 GB/bulan, guru 42 GB/bulan, serta mahasiswa dan dosen 50 GB/bulan.
Kepala satuan pendidikan harus melengkapi nomor telepon seluler (handphone) peserta
didik yang aktif melalui aplikasi dapodik sebelum 11 September 2020.
Disisi lain, tingkat semangat belajar murid juga memicu akan efektif atau tidaknya
pembelajaran online ini, mengingat budaya belajar tatap muka yang masih melekat
dalam diri sehingga selama kegiatan belajar online ini tidak jarang murid yang merasa
jenuh atau bosan, sehigga membuat hasil belajar yang diharapkan tidaklah efektif
6

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pembelajaran E-learning ini akan terus berlanjut sampai selesainya pandemi
Covid-19. Mengingat untuk mengurangi penyebaran virus tersebut. Karena masi
banyaknya masyarakat yang terkena Covid-19, maka dari itu juga para masyarakat
harus menerapkan peraturan yang sudah di terapkan seperti menjaga jarak,
menggunakan masker, dan mencuci tangan. Kurangnya sarana dan prasarana yang
dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan ketidak siapan teknologi juga menjadi suatu
hambatan dalam berlangsungnya kegiatan pembelajaran online. Sehingga hasil
belajar yang tidak efektif

B. SARAN
Untuk memaksimalkan hasil pembelajaran dari hambatan-hambatan yang terjadi
seperti tidak ada nya akses internet dan jauh nya jangkauan jaringan. Diharapkan
pemerintah lebih memaksimalkan tugas nya untuk menyelesainkan masalah
tersebut, karena bagaimanapun pendidikan sangan penting untuk generasi selanjut
nya yang akan membuat Indonesia lebih maju lagi.
7
DAFTAR RUJUKAN

Alifia, Ulfah. 2020. COVID-19 is widening Indonesia’s education gap. Economics,


Politics and Public Policy in East Asia and the Pacific
Bates, A. W., & Poole G, (2003), Effective teaching with technology in higher
education San Fransisco: Jossey Bass
Dhawan S. online learning: A panacca in the time of COVID-19 crisis. J Educ Tecmol
Syst. 2020;49(1):5-22.
Buana, Dana Riksa, “Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia dalam Menghadapi
Pandemi Virus Covid-19 dab Kiat Menjaga Kesejahteraan Jiwa,”Salam: Jurnal
Sosial dan Budaya Syar-I Volume, No 3 (2020).
Aji, A.M.; Yunus, N.R. Basic Theory of Law and Justice, Jakarta: Jurisprudence Institute,
2018.

Ali, Zainauddin, Sosiologi Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2018).

Anggriani, Jum, Hukum Adminstrasi Negara, (Jakarta: Graha Ilmu, 2012).

Ginting, Henndy. (2020). Perubahan Perilaku sebagai Respon terhadap Wabah


COVID-19. Tulisan Edukasi HIMPSI di Masa Pandemi COVID-19 – Seri 14.
(Online) Tersedia :https://Covid19.go.id/edukasi/masyarakat-umum/perubahan-
perilaku-sebagai-respon-terhadapwabah-Covid-19 (Diakses : 7 November 2020

Adit,A. (2020). 12 Aplikasi Pembelajaran Daring Kerjasama Kemendikbud,


Gratis!.https://edukasi.kompas.com/read/2020/03/22/123204571/12-aplikasi-
pembelajaran-daring (Online) Tersedia : kerjasama-kemendikbud-gras?page=all
(Diakses : 25 Juni 2020)

Singh V, Thurman A. How many wasy can we define Online learning? A systematic literature
review of definitions of Online learning (1988-2018). Am J Distance Educ.
2019;33(4):289-306

WHO: Coronavirus discane (Covid-19) situation reports. Available from:


https://www.who.int/emergencies/discases/novel-coronavirus-2019/situation-reports
Wijayanegtias, M., & Clarreta, D. (2020). Student Perceptions of Online Learning During the
Covid-19 Pandemic. Kanal: Jurnal Ilmu Komunikasi, 9(1), 16-21.
https://doi.org/10.21070/kanal.v9il.685

Munir. (2009). Pembelajaran Jarak Jauh berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Bandung: Alfabet

Lestari, Fatma. 2020. Pegalaaman Indonesia Dalam Menangani Wabah Covid-19.


Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana , 2020
Prasojo, Lantip Diat & Riyanto. (2011). Teknologi informasi pendidikan. Yogyakarta:
Gava Media
Pratiwi, E. W. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap Kegiatan Pembelajaran Online di
Perguruan Tinggi Kristen di Indonesia . Perspektif Ilmu Pendidikan, 34(1), 1-8.
https://doi.org/10.21009/pip.341.1.
Rusman. Dkk. (2011). Pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi
mengembangkan profesionalitas guru. Jakarta. PT. Raja Grafindo.

You might also like