You are on page 1of 8

FM-UII-AA-FKA-07/R0

Fakultas : Teknologi Industri Pertemuan ke :8


Jurusan : Teknik Elektro Modul ke :1
Kode Mata Kuliah : STE425 Halaman :8
Nama Mata Kuliah : Teknik Instrumentasi Mulai Berlaku : 1 Maret 2022

UNIT 8 : Alat Ukur Kecepatan Rotasi

I. Capaian Pembelajaran Mata Kuliah


1. Mahasiswa dapat memahami berbagai macam alat ukur kecepatan rotasi
2. Mahasiswa dapat mengetahui aplikasi penggunaan alat ukur kecepatan rotasi
3. Mahasiswa dapat menganalisis kinerja alat ukur kecepatan rotasi

II. Alat dan Bahan


1. Tachometer (kontak dan non-kontak)
2. Motor AC
3. Motor DC
4. Kipas
5. Reflective tape
6. Sumber tegangan AC dan DC
7. Kabel/jumper
8. Jepit buaya
9. Multimeter

III. Dasar Teori

Tachometer merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur kecepatan dari
benda pada suatu sumbu rotasi. Tachometer dapat dibagi menjadi beberapa tipe yaitu analog
dan digital, selain itu berdasarkan jenis tipe pengukuran dapat dibagi menjadi tachometer
kontak dan non-kontak.

71
FM-UII-AA-FKA-07/R0

Tachometer Optik

Tachometer optik merupakan jenis tachometer non-kontak, artinya tachometer tidak


bersentuhan langsung dengan objek yang diukur. Prinsip dari tachometer optik ditunjukkan oleh
Gambar 8.1. Pada tachometer optik terdapat sumber cahaya dan detektor yang dipasang pada
sisi yang sama, kemudian terdapat garis reflektif pada cakram/batang yang ditandai dengan
reflective tape sebagai penanda satu rotasi. Pantulan dari garis reflektif akan dihitung sebagai
counter untuk menentukan jumlah rotasi. Sumber cahaya biasanya berupa laser atau dioda
pemancar cahaya, dengan fotodioda dan fototransistor digunakan sebagai detektor.

Gambar 8.1. Prinsip Kerja Tachometer

Tachometer Rotor Bergigi

Tachometer rotor bergigi merupakan contoh tachometer kontak, artinya tachometer


bersentuhan langsung dengan objek yang diukur. Tipe ini ada 2 jenis yaitu Variable reluctance
velocity transducers (Tachometer induktif) dan Tachometer hall-effect. Cara kerjanya yaitu rotor
berputar, kemudian bagian rotor bergigi akan diukur. Sensor magnet akan mendeteksi setiap
gerigi yang melewatinya. Gambar 8.2. menunjukkan variable reluctance transduser.

72
FM-UII-AA-FKA-07/R0

Gambar 8.2. Variable reluctance transduser.

Contoh aplikasi pengukuran tachometer kontak dan non-kontak ditunjukkan oleh Gambar 8.3.

Gambar 8.3a. Penggunaan tachometer Gambar 8.3b. Penggunaan tachometer


non-kontak kontak

IV. LANGKAH PERCOBAAN

4.1 Mengamati kecepatan rotasi pada kipas dengan tachometer non-kontak

1. Siapkan alat dan bahan dan setting tachometer dengan mode optik dengan satuan rpm,
2. Pastikan reflective tape telah menempel dengan tepat dan baik pada baling-baling kipas
yang akan diukur kecepatan rotasinya,

73
FM-UII-AA-FKA-07/R0

3. Sambungkan kipas, lihat Gambar 8.4, ke sumber daya DC (speed control), lihat Gambar
8.5, untuk menghidupkan kipas dan ukur nilai tegangannya dengan multimeter,
4. Sesuaikan nilai tegangan yang ada pada Tabel 8.1 dengan memutar tombol skala,
5. Apabila nilai tegangan pertama telah sesuai yaitu 1 volt, ukur jumlah rotasi kipas (rpm)
dengan menekan tombol pada tachometer hingga terlihat sumber cahaya,
6. Pastikan sumber cahaya mengenai reflective tape dengan tepat dan background cukup
gelap,
7. Catat hasil pengukuran pada Tabel 8.1. Sesuaikan kembali tegangan masukan kedua
dengan memutar skala hingga tegangan 10 volt,
8. Ulangi percobaan hingga 3 kali pengukuran mulai dari 1-12 volt.
9. Bagaimana hubungan antara tegangan dan rpm? Bagaimana hasil pengukuran dari 3
kali pengulangan?

Gambar 8.4. Kipas untuk percobaan Gambar 8.5. Speed Control

4.2 Mengamati kecepatan rotasi pada motor DC dengan tachometer non-kontak

1. Siapkan alat dan bahan dan setting tachometer dengan mode optik dengan satuan rpm,
2. Pastikan reflective tape telah menempel dengan tepat dan baik pada motor DC, lihat
Gambar 8.6, yang akan diukur kecepatan rotasinya,

74
FM-UII-AA-FKA-07/R0

3. Sambungkan motor DC ke modul speed control untuk menghidupkan motor DC dan


ukur nilai tegangannya dengan multimeter,
4. Sesuaikan nilai tegangan yang ada pada Tabel 8.2 dengan memutar tombol skala pada
speed control.
5. Apabila nilai tegangan pertama telah sesuai yaitu 1 volt, ukur jumlah rotasi motor DC
(rpm) dengan menekan tombol pada tachometer hingga terlihat sumber cahaya,
6. Pastikan sumber cahaya mengenai reflective tape dengan tepat dan background cukup
gelap,
7. Catat hasil pengukuran pada Tabel 8.2. Sesuaikan kembali tegangan masukan kedua
dengan memutar skala hingga tegangan 10 volt,
8. Ulangi percobaan hingga 3 kali pengukuran mulai dari 1-10 volt,
9. Bagaimana hubungan antara tegangan dan rpm? Bagaimana hasil pengukuran dari 3
kali pengulangan?

Gambar 8.6. Motor DC yang digunakan untuk praktikum. Reflective tape adalah ujung berwarna
putih pada gambar yang ikut berputar dengan motor.

4.3 Mengamati kecepatan rotasi pada motor AC dengan tachometer non-kontak dan
kontak

1. Siapkan alat dan bahan dan setting tachometer dengan mode optik dengan satuan rpm,
2. Pastikan reflective tape telah menempel dengan tepat dan baik pada motor AC, lihat
Gambar 8.7, yang akan diukur kecepatan rotasinya,

75
FM-UII-AA-FKA-07/R0

3. Sambungkan motor AC ke sumber daya AC untuk menghidupkan motor,


4. Ukur jumlah rotasi motor AC (rpm) dengan menekan tombol pada optik tachometer
hingga terlihat sumber cahaya,
5. Catat hasil pengukuran pada Tabel 8.3,
6. Ubah setting tachometer optik menjadi tachometer kontak dengan menyesuaikan tombol
pada tachometer dan menambahkan aksesoris yang akan bersentuhan langsung
dengan objek yang diukur, selain itu pastikan satuan tachometer kontak adalah rpm,
10. Ukur kembali jumlah rotasi motor AC dengan tachometer kontak, catat hasil pada Tabel
8.3.
11. Apakah ada hasil perbedaan pengukuran dari tachometer kontak dan non-kontak?
Mengapa?

V. DAFTAR PUSTAKA

A. S. Morris and R. Langari, Measurement and Instrumentation: Theory and Application. 2012.

76
FM-UII-AA-FKA-07/R0

Percobaan 4.1 Mengamati kecepatan rotasi pada kipas dengan tachometer non-kontak

Tabel 8.1

No. V (Volt) Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3


Kecepatan Rotasi (rpm) Kecepatan Rotasi (rpm) Kecepatan Rotasi (rpm)

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Percobaan 4.2 Mengamati kecepatan rotasi pada motor DC dengan tachometer


non-kontak

Tabel 8.2

No. V (Volt) Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3


Kecepatan Rotasi (rpm) Kecepatan Rotasi (rpm) Kecepatan Rotasi (rpm)

1 1

77
FM-UII-AA-FKA-07/R0

No. V (Volt) Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3


Kecepatan Rotasi (rpm) Kecepatan Rotasi (rpm) Kecepatan Rotasi (rpm)

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

8 8

9 9

10 10

Percobaan 4.3 Mengamati kecepatan rotasi pada motor AC dengan tachometer


non-kontak dan kontak

Tabel 8.3

Pengukuran Tachometer Non-kontak Pengukuran Tachometer Kontak

Kecepatan
rotasi
(rpm)

Pada laporan, analisislah hasil yang didapatkan pada Tabel 8.1, 8.2 dan 8.3 sesuai dengan
karakteristik alat yang diukur kecepatannya. Gunakan regresi/statistika deskriptif jika diperlukan.

78

You might also like