Professional Documents
Culture Documents
Perhatian LAM
Perhatian LAM
“Ini rumah tradisional terakhir yang punya sejarah. Selain ini tak ada lagi.
Memang sudah selayaknya pemerintah memerhatikan pelestariannya,” ujar
Ketua Dewan Penasihat LAM Kota Batam Machmur Ismail.
Kendati terkendala dana, bukan berarti tak ada langkah yang dilakukan oleh
lembaga adat ini. LAM telah memulai pembicaraan dengan beberapa
negara serumpun seperti Malaysia dan Singapura terkait Rumah Limas
Potong.
Ke depan, jika semua Kampung Tua sudah punya legalitas yang jelas, tak
menutup kemungkinan LAM akan mendorong pembangunan replika-
replika Rumah Limas Potong di beberapa Kampung Tua lainnya.
Selain itu, LAM sudah mengonsep adanya kampung wisata budaya yang
seluruh isinya merepresentasikan budaya Melayu Batam. Mulai adanya
keberadaan Rumah Limas Potong, juga ornamen dan replika peninggalan
sejarah.
“Kami sedang mencari kampung mana yang cocok. Yang paling pasti itu
Nongsa dan Tanjungriau. Ini juga sudah kami bicarakan dengan Pemko
Batam. Jadi perjuangan (legalitas) Kampung Tua itu juga melestarikan
budaya Melayu itu sendiri,” katanya.***