Professional Documents
Culture Documents
Maskalah Spi Kel 4
Maskalah Spi Kel 4
Dosen Pengampu :
Darusman,M.Ag.
Disusun Oleh :
Feza Akdayori Putra (12240311133)
Nabila Angielara (1240325556)
Nadila Nanda Putri (12240320313)
i
KATA PENGANTAR
Penulis,
ii
DAFTAR ISI
BAB 1 ............................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
C.Tujuan .............................................................................................................. 1
BAB II ............................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ............................................................................................................. 2
PENUTUP ...................................................................................................................... 9
A.Kesimpulan ...................................................................................................... 9
B.Saran ................................................................................................................ 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah peradaban islam memiliki arti yang sangat penting dan tidak bisa kita abaikan
begitu saja. Karena dengan sejarah kita bisa mengetahui apa yang telah terjadi pada zaman
sebelum sekarang dan juga kita bisa mengerti bagaimana pemerintahan pada zaman nabi
sampai pada khulafaur rasyidin. Kaum muslim mulai dipimpin oleh seorang khalifah
semenjak wafatnya nabi untuk menggantikan kedudukan nabi sebagai pemimpin umat dan
pemimpin negara.
Khulafaur Rasyidin merupakan empat orang khalifah (pemimpin) pertama agama
Islam. Para khalifah dipercaya oleh umat Islam sebagai penerus kepemimpinan setelah Nabi
Muhammad SAW wafat, empat orang tersebut yang dipilih oleh Nabi Muhammad SAW
untuk mendampingi pada masa kerasulan Nabi Muhammad SAW. Mulai dari masa Abu
Bakar sampai Ali dinamakan periode khalifah, para khalifahnya disebut Al-Khulafa’Al-
Rasyidun (khalifah-khalifah yang mendapat petunjuk) terdiri dari Abu Bakar Ash-Shiddiq,
Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib. Dalam menjalankan
pemeritahannya para Khalifah mengikuti teladan yang sudah diajarkan oleh Nabi Muhammad
SAW untuk menyebarkan ajaran agama Islam sesuai dengan petunjuk Nabi Muhammad
SAW.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah kepemimpinan pada masa Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq?
2. Bagaimana sejarah kepemimpinan pada masa Khalifah Umar bin Khattab?
3. Bagaimana sejarah kepemimpinan pada masa Khalifah Utsman bin Affan?
4. Bagaimana sejarah kepemimpinan pada masa Ali bin Abi Thalib?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui mengenai Khulafaur Rasyidin
2. Dapat mengetahui bagaimana sejarah pada masa kepemimpinan khalifah Abu Bakar
Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib
3. Dapat mengetahui sistem pemilihan atau pengangkatan tokoh-tokoh Khulafaur
Rasyidin
1
BAB II
PEMBAHASAN
Abu bakar ash-shiddiq dilahirkan pada tahun 573 M. Ayahnya bernama utsman (abu
kuhafah) bin amir bin amr bin ka’ab bin saad bin laym bin mun’ah bin ka’ab bin lu’ay,
berasal dari suku Quraisy, sedangkan ibunya bernama Ummu Al-khair Salmah binti Sahr bin
Ka’ab bin Sa’ad bin Taym bin Murrah. Pengorbanan Abu Bakar terhadap islam tidak dapat
diragukan. Ia juga pernah ditunjuk Rasul sebagai penggantinya untuk mengimami shalat
ketika Nabi sakit. Nabi muhammad SAW pun wafat tak lama setelah kejadian tersebut.
Karena tidak ada pesan mengenai siapa penggantinya dikemudian hari, pada saat jenazah
nabi belum dimakamkan di antara uat islam, ada yang mengusulkan untuk cepat-cepat
memikirkan pengganti nabi.
Abu bakar dipilih berdasarkan aklamasi, walaupun tokoh-tokoh lain tidak ikut
membai’atnya, misalnya Ali bin Abi Thalib, Yhalhah dan Zubair yang menolak dengan
hormat. Mereka masih mempermasalhkan diangkatnya Abu Bakar tersebut. Keadaan
penolakan tersebut akhirnya baru muncul setelah pada pemerintahan Ali bin Abi Thalib.
Kelompok lain yang menyetujuinya ialah Anshar Salad bin Ubadah meskipun pada akhirnya
tenggelam dalam sejarah. Dengan terpilihnya Abu Bakar serta pembai’atnya, resmilah
berdirinya kekhalifahan pertama di dunia islam.
a.Memerangi kaum riddah, Nabi palsu, dan orang yang menolak membayar zakat
Pada masa awal kepemimpinannya Abu Bakar dihadapkan pada masalah Nabi Palsu,
kemurtadan dan orang yang tidak mau membayar zakat. Masalah Nabi palsu merupakan
masalah yang telah ada saat Rasul masih hidup, tapi tidak begitu melakukan perlawanan
yang cukup berarti kepada Rasul. Setelah wafatnya Rasul mereka semakin menjadi-jadi dan
mudah menyebarkan pengaruh kepada kaum Muslimin yang belum mempunyai keimanan
yang kokoh. Tokoh-tokoh seperti Thulaihah di Bani Asad, Musailamah di Bani Hanifah dan
di Yaman muncul Al Ansi Dzil Khimar.
Golongan murtad muncul karena adanya kaum Muslimin yang hanya masuk Islam tidak
secara sungguh-sungguh, mereka hanya masuk Islam karena pada saat itu Islam yang
berkuasa. Sehingga keimanan mereka mudah goyah dengan wafatnya Rasul.
Akhirnya Abu Bakar menyusun strategi peperangan dengan cara menyusun dan membagi
pasukan Muslim menjadi sebelas divisi yang masing-masing divisi dipimpin oleh seorang
komandan (panglima perang). Diperbolehkan bagi masingmasing pasukan untuk memilih
dan menentukan anggotanya yang dinilai cukup kuat dan tangkas dalam mengemban
tugas.13 Dengan strategi perang tersebut akhirnya kaum yang ingin memisahkan diri dengan
Islam dapat ditumpas. Dan persatuan Islam dapat dibangun kembali. Inilah pondasi pertama
yang telah dibuat oleh Khalifah Abu Bakar untuk perkembangan Islam masa selanjutnya.
2
b.Pembukuan Al-Quran
Ide mengenai pembukuan Al Qur’an berasal dari Umar. Ide ini muncul karena
keprihatinannya terhadap banyaknya penghafal Al Qur’an yang meninggal dunia dalam
perang Yamamah. Untuk merealisasikan program ini Khalifah Abu Bakar memanggil Zaid
bin Tsabit untuk mengumpulkan Al Qur’an. Pada awalnya Zaid juga tidak setuju dengan ide
ini, dia beralasan seperti yang disampaikan oleh Abu Bakar. Setelah ketiga orang ini
berdialog akhirnya diputuskan untuk membukukan Al Qur’an dan orang yang diberi tugas
untuk itu ialah Zaid bin Tsabit.
c.Faktor Keberhasilan
Faktor keberhasilan Abu Bakar yang lain adalah dalam membangun pranata sosial di
bidang politik dan pertahanan keamanan. Keberhasialan tersebut tidak lepas dari sikap
keterbukaannya, yaitu memberikan hak dan kesempatan yang sama kepada tokoh-tokoh
sahabat untuk ikut membicarakan berbagai masalah sebelum ia mengambil keputusan
melalui forum musyawarah sebagai lembaga legislatif.
Bentuk peradaban yang paling besar dan luar biasa dam merupakan satu kerja yang
dilakukan pada masa pemerintahan Abu Bakar adalah perhimpunan Al-Quran. Abu Bakar
Ash-Shiddiq memerintahkan kepada Zaid bin Tsabit untuk menghimpun Al-Quran dari
pelepah kurma, kulit bintang, dan dari hapalan kaum muslimin. Umarlah yang mengusulkan
pertama kali penghimpunan Al-Quran ini. Sejak itulah Al-Quran dikumpulkan dalam satu
mushaf. Inilah untuk pertama kalinya Al-quran dihimpun.
3
B. Khalifah Umar Bin Khattab
Umar bin Khattab, nama lengkapnya adalah Umar bin Khattab bin Nufail
keturunan Abdul Uzza Al-Quraisy dari suku Adi, salah satu suku yang terpandang mulia.
dilahirkan di Mekkah empat tahun sebelum kelahiran Nabi SAW. Umar masuk Islam pada
tahun kelima setelah kenabian dan menjadi salah satu sahabat terdekat Nabi SAW serta
dijadikan sebagai tempat rujukan oleh Nabi SAW mengenai hal-hal yang penting. Beliau
dapat memecahkan masalah yang rumit tentang siapa yang berhak mengganti Rasulullah
SAW.
Ketika Abu Bakar sakit, dia memperhatikan sahabatnya, siapa di antara mereka yang
sesuai diangkat menjadi khalifah, “yang tegas tidak kejam dan yang lembut tidak lemah”. Dia
mendapatkan kriteria pilihannya itu, di antara dua sahabat, yaitu antara Umar bin Khaththab
dan Ali bin Abi Thalib. Tetapi kemudian pilihannya jatuh kepada Umar. Ketika pilihannya
jatuh kepada Umar, dia pun mengundang para sahabat untuk bermusyawarah perihal
pilihannya itu.
Setelah Abu Bakar bermusyawarah dengan mereka, lalu beliau pun memanggil
Utsman bin Affan untuk menuliskan bahwa Umar adalah pengganti dirinya, menjadi khalifah
nanti. Dengan demikian, penetapan Umar sebagai khalifah ditulis pada suatu piagam
pengangkatan. Pengangkatan Umar ini bermaksud untuk mencegah kemungkinan terjadinya
perselisihan dan perpecahan di kalangan umat Islam di kemudian hari.
Abu Bakar telah merasakan persoalan yang timbul di kalangan kaum muslimin
setelah Nabi SAW. wafat. Berdasarkan hal inilah Abu Bakar menunjuk penggantinya
yaitu Umar Ibn Khattab. Tujuannya Abu Bakar menunjuk penggantinya agar supaya tidak
terjadi perselisihan dan perpecahan di kalangan umat Islam, kebijakan Abu Bakar tersebut
ternyata diterima masyarakat. Pada masa Khalifah Umar Ibn Khattab, kondisi politik dalam
keadaan stabil, usaha perluasan wilayah Islam memperoleh hasil yang gemilang. Wilayah
Islam pada masa Umar Ibn Khattab meliputi semenanjung Arabia, Palestina, Syiria, Irak,
Persia dan Mesir.
4
e. An Nidham Al Qadla’i, organisasi kehakiman yang meliputi masalah-masalah
pengadilan banding dan pengadilan damai.
Berkaitan dengan usaha pendidikan Islam itu, Khalifah Umar mengangkat dan
menunjuk guru-guru untuk tiap daerah yang ditaklukkan, yang bertugas mengajarkan isi Al-
Quran dan ajaran Islam kepada penduduk yang baru masuk Islamkarena negara Islam sudah
menyebar luas keluar Jazirah Arabia,maka pusat Pendidikan Islam bukan di Madinah saja,
tetapi tersebar juga di kota-kota besar sebagai berikut:
a. Kota Mekkah dan Madinah (Hijaz)
b. Kota Basrah dan Kufah (Iraq),
c, Kota Damsyik dan Palestina (Syria)
d. Kota Fustat (Mesir).
c.Perkembangan Arsitektur
Dalam Islam dunia arsitektur juga dimulai dengan dibangunnya masjid. Masjid selain
sebagai tempat ibadah juga difungsikan sebagai tempat untuk proses pembelajaran dan pusat
kegiatan kaum Muslimin. Beberapa masjid telah dibangun pada masa Umar, diantaranya
Masjidil Haram, Masjid Nabawi, dan Masjid Al Atiq
Berdasarkan pokok-pokok pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa,
mata pelajaran agama Islam pada masa khalifah Umar lebih maju dan lebih luas, serta
lebih lengkap. Karena masa Umar bin Khattab negara dalam keadaan stabil dan aman,
menjadikan masjid sebagai pusat pendidikan, telah terbentuknya pusat-pusat pendidikan di
setiap kota.
Nama lengkapnya adalah Usman bin Affan bin Abi al-Ash bin Umayyah bin
Abdul al-Manaf dari Suku Quraisy. Lahir pada tahun 576 M atau 6 tahun setelah
5
kelahiran RasulullahSAW. Usman bin Affan masuk islam pada usia 30 tahun atas
ajakan Abu Bakar, beliau dijuluki Dzun Nur‟ain karena menikahi dua putri Rasulullah
secara berurutan yakni Ruqoyah dan Ummu Kultsum.
Khalifah Usman bin Affan dan istrinya termasuk Muhajir pertama ke Yasrib, beliau
pernah mengikuti beberapa peperangan diantaranya Perang Uhud, Perang Khaibar
(pembebasan Kota Mekkah), Perang Thoif, Perang Hawazin dan Perang Tabuk, pada
Perang Badar Beliau tidak dapat ikut karena menunggu istrinya yang sedang sakit.
Proses pengangkatan Usman bin Affan yaitu dengan mekanisme sebagai berikut:
1.Khalifah dipilih oleh anggota formatur dengan suara terbanyak.
2.Apabila suara berimbang, Abdullah bin Umar yang berhak menentukannya.
3.Apabila calon Abdullah bin Umar tidak diterima, maka calon yang dipilih oleh Abdul
ar-Rohman bin Auf harus diangkat menjadi khalifah, kalau masih ada yang menentang
maka penentang tersebut harus dibunuh .
Dengan adanya mekanisme yang seperti ini akhirnya suara terbanyak memilih 2
kandidat yaitu Usman bin Affan dan Ali bin Abi Tholib. Akhirnya Usmanlah yang
terpilih karena Beliau usianya lebih tua dari pada Ali, mendengar keputusan tersebut
Ali sangat kecewa karena berarti kelompok Abdul ar-Rahman bin Auf yang berkuasa.
a.Perluasan Wilayah
Perluasan pemerintahan Islam telah mencapai Asia dan Afrika, seperti daerah
Herart, Kabul, Ghazani dan Asia Tengah juga Armenia, Tunisia, Cyprus, Rhodes dan
bagian yang tersisa dari Persia dan berhasil menumpas pemberontakan yang dilakukan
orang Persia.
Dalam sosial budaya,Usman bin Affan telah membangun bendungan besar untuk mencegah
banjir dan mengatur pembagian air ke kota. Membangun jalan, jembatan, masjid, rumah
penginapan para tamu dalam berbagai bentukserta memperluas masjid Nabi di Madinah.
Sedangkan Sesuai dengan tujuan awal pengumpulan dan penghimpunan ini untuk
mempersatukan semua umat islam yang sempat terpecah belah karena adanya perbedaan
dalam pembacaan ayat al-Qur‟an, maka khalifah Usman memerintahkan kepada semua
gubernurnya untuk menghancurkan semua mushaf yang ada ditengah-tengah masyarakat
dan digantikan dengan Mushaf Usmani.
6
Quran, maka khalifah Usman memerintahkan kepada semua gubernurnya untuk
menghancurkan semua mushaf yang ada ditengah-tengah masyarakat dan digantikan
dengan Mushaf Usmani.
Ali terpilih sebagai Khalifah setelah terbunuhnya Usman secara menyedihkan. Ali
dipilih oleh sebagian besar kaum Muslimin, walaupun ada sebagian sahabat yang tidak setuju
dengan pemilihan Ali. Inilah yang menjadikan banyak terjadi perselisihan pada masa
pemerintahanya. Ali ibnu Thalib ibnu Abdul Muthalib dilahirkan 10 tahun sebelum Nabi
Muhammad diutus menjadi Rasul.
Ali dikenal dengan budi pekertinya, kesalehan, keadilan, dan kebersihan jiwanya. Dia
terhitung salah seorang dari tiga tokoh utama yang telah menimba ilmu dari Rasulullah.30 Ali
dilahirkan di Mekkah, daerah Hejaz, Jazirah Arab, pada tanggal 13 Rajab. Menurut
sejarawan, Ali dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya kenabian Muhammad, sekitar tahun
600 Masehi. Beliau bernama asli Haydar bin Abu Thalib. Namun Rasullullah SAW tidak
menyukainya dan memanggilnya Ali yang berarti memiliki derajat yang tinggi di sisi Allah.
Sebagai Khalifah ke empat, Ali bin Abi Thalib meneruskan cita-cita Abu Bakar dan
Umar. Dia mengikuti dengan taat prinsip-prinsip Baitul Mal dan memutuskan untuk
mengembalikan semua tanah yang diambil alih oleh Bani Umayah ke dalam perbendaharaan
negara.32 Dua kebijakan Ali pada masa awal kepemimpinanya:
1..Memecat kepala-kepala daerah yang diangkat Usman dan mengangkat pengganti sesuai
dengan pilihannya sendiri.
2. Mengambil kembali tanah-tanah yang dibagikan kepada kerabat Usman tanpa jalan yang
sah, demikian juga hibah atau pemberian Usman kepada siapapun yang tiada beralasan.
a.Sistem Pemerintahan
Setelah Usman wafat, Ali bin Abi Thalib adalah calon terkuat untuk menjadi
khalifah, karena banyak didukung oleh para sahabat . Tidak ada masa sedikit pun
7
dalam pemerintahannya yang dikatakan stabil. Setelah menduduki jabatan sebagai
khalifah, Ali memecat para gubernur yang diangkat Usman. Dia yakin bahwa
pemberontakan-pemberontakan terjadi karena keteledoran mereka. Dia juga menarik
kembali tanah-tanah yang dihadiahkan Usman kepada penduduk dengan menyerahkan
hasil pendapatan pada Negara dan memakai kembali sistem distribusi pajak tahunan
diantara orang-orang Islam sebagaimana diterapkan oleh khalifah Umar.
Tidak lama setelah itu, Ali bin Abi Thalib menghadapi pemberontakan
Thalhah, Zubair dan Aisyah. Alasan mereka, Ali tidak mau menghukum para
pembunuh Usman dan mereka menuntut bela terhadap darah Usman yang telah
ditumpahkan secara zalim. Ali sebenarnya ingin sekali menghindari perang. Dia mengirim
surat kepada Thalhah dan Zubair agar keduanya mau berunding untuk menyelesaikan perkara
itu secara damai. Namun, ajakan tersebut ditolak. Akhirnya, pertempuran dahsyat pun
berkobar. Perang ini dikenal dengan “Perang Jamal (unta)”.
8
BAB III
KESIMPULAN
A.Kesimpulan
B.Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/40235139/MAKALAH_KHULAFAUR_RASYIDIN
rfinawati, E., Zuriatin, Z., & Rosdiana, R. (2019). Sejarah Pendidikan Islam pada Masa
Khulafaur Rasyidin (11-41 H/632-661 M). Jurnal Pendidikan Ips, 9(1), 29-40
Klasik, D. M., & Tengah, H. M. (2007). Sejarah pemikiran dan peradaban Islam.
10