You are on page 1of 6
Nama : Muhamad Zulfikar Muntaz NPM : 202243579097 1), Maksud dari progressive elaboration dalam konteks proyek adalah pendekatan yang melibatkan pengembengan dan peningkatan informasi proyek seiring berjalanya waktu. Rada awal proyek, inforrnasi yang tersedia mungkin ferbatas, Fefopi seiring dengon berjclannya wok informasi yong lebih rinci don akurat dikembangkan melalui enalisis, perencanaan, don pelaksonaan proyek. Contoh sederhana urtuk menjelaskan progressive elaboration adalah preyek pembangunan sebuah gedung, Pada awal proyek, fim rmungkin hanya memilki sketsa kasar atau ide awal tentang bagaimana gedung fersebut okan terlihar: Informasi tentang spesifikasi eknis, tata letek inferior, den rincian konstruksi mungkin belur diketahui secare lengkap. Namun, seiring dengan kernajuan proyek tim proyek melakukan analisis lebih lanjut, melakukan pertemuan dengan pemangku kepentingan, dan melibatkan pakar-pakar ferkait, Informasi yang lebih inci tentang spesifikasi teknis, rencana konstruksi, dan kebutuhan ruang interior akan dikembangkan seiring dengan berjolonnya waktu. Mungkin oda perubahan desain afou penyesuain yang perlu dilakukan untuk merwenuhi kebutuhan yang euncul Progressive elaboration memungkinkon tim proyek untuk mengatasi ketakpastian awal dan memperbaiki rencana proyek seiring dengan berkembangnya pemahaman yang lebih baik tentang proyek tersebut. Pendekatan ini memungkinkan fleksibilitas dalam mengakomodasi perubahan den perboikon yong diperlukon sepanjang siklus hidup proyek: Dengan derikian, proyek menggunakan progressive elaboration untuk ferus memperbarui dan mmeringkatkan pemahaman tentang proyek, memungkinkan fim proyek untuk membuat keputusan yang lebih boik dan menghasilkan produk akhir yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan, 2) Tantangen yong sering terjadi pada proyek It dapat meliputi: ~ Perubahan kebutuhon: Kebutuhan proyek IT seringkoli berubah seiring berjalannya woktu, Hol ini "bisa disebebkon oleh perubshan kebutuhan bisnis, perubahan regulasi, atau perubahan preferensi pengguna. Untuk mengatasinya, rangjer proyek perlu memiliki komunikasi yang efektif dengon pemangku kepentingan proyek, melakukan analisis dampak perubahan, dan memastiken dokumentasi kebutuhon yong diperborui. Pemilihan metodelogi pengembangan yang fleksibel seperti Agile dopat membantu dalam menangoni perubahan kebutuhan dengan lebih adaptif. ~ Keterbatasan sumber daya: Proyek IT sering kali memiliki keterbatasan sumber daya, seperti anggaran ferbates, keterbatasan personel, ctau waktu yang ketat. Mangjer proyek perlu mengelola sumber daya secara efisien dengon relakukan perencancan yang baik, mengjdentfikasi prioritas, dan rmelakukan pengelolaan risiko yang efektif Penggunaan mefode pemodelan seperti PERT (Program Evaluation and Review Technique) atau penggunaan soflware manjemen preyek dapat membantu dalam pengaturan jadwal yong efisien dan pengelclaan surnber day ~ Kompleksitas feknis: Proyek IT seringkali melibatkan feknologi yang kompleks dan 4erus berkembang. Tantangon feknis dapat muncul dalam infegrasi sistem yang rumit; kearvanan infermasi, atau masalah kinerja. Mangjer proyek perlu mengidentfikasi dan melibatkan paker teknis yang ssesuai, melakukan analisis risike feknis, dan merencanakan uji coba dan pengujian yang renyeluruh untuk mengurang) risike kegagalan teknis. Penerapan prinsip rekayasa perangkat lunak yang beik seperti pengujian terus-menerus (continuous testing) den penggunaan metodologi pengembangan yong ferstruktur seperti waterfall atau spiral dapat membanfu dalam mengatasi tantongan tekris ~ Komunikasi dan kolaborasi: Proyek IT sering melibatken tim yang terdiri dori anggota dengan latar belokang yang beragam, seperti penyembang, analis bisnis, pengguna, dan pemilik proyek. Tantangan komunikasi dan kolaberasi bisa timbul akibat perbedaan pernahaman atau kesalahpahaman, Manajer proyek perk memastikan ferjalinnya komunikasi yang efektif, dengan mengodakan perfemuan rutin, memenfaatkan alat kolaborasi digital, dan memfasilitasi diskusi yang kenstruktif. Pemahaman yang {elas temfang peran dan tanggung jawab setiap anggota tim juga sangat penting untuk mengatasi tontangan ini Dalars menghadapi tantangan tersebut, manajer proyek IT perl mempraktikkan kepemirnpinan yang efektif, termasuk kemampuan dalam berkomunikasi, mengelola konflik. membuat keputusan, dan memetivasi tim. 3), Berikut adelah penerapan area pengetahuan rangjeren proyek pada kelompok proses manajemen proyek |. Inisiosi ~ Area Pengetahuon: Manajemen Integrasi, Manajemen Stakeholder, dan Manajemen Ruang Lingkup. ~ Penerapan: Mengkoordinasikan proyek, mengidentfikasi perangku kepentingan, dan eendefnisikan tujuan den batasan proyek. 2, Perencanaan: ~ Area Pengetahuan: Manajemen Ruang Lingkup, Wak Biaya, Kualitas, Sumber Daya Manusio, Komunikasi, Risike, dan Pengadaon, ~ Penerapan: Mengembangkan rencana rinci untuk setiap aspek proyek, seperti jadwal, anggaran, pengelolaan risike, dan kemunikasi dengan persangku kepentingan 3, Pelaksanaan: ~ Area Pengetahuan: Manajeren Ruang Lingkup, Wakhu, Biaya, Sumber Daya Manusia, Korsunikosi, Kuali, don Pengadcan, ~ Penerapan: Meleksaneken rencena proyek mengelola tim, mengendalikan kualtas pekerjaon, den berkomunikasi dengan pemangku kepentingan, 4, Rengendalian: ~ Area Pengetahuan: Manajeren Integrasi, Ruang Lingkup, Wektu, Biaya, Kualitas, Sumber Dayo Manusia, Komunikas, Risiko, dan Pengadaon ~ Renerapan: Mernantau kemajuen proyek, mengendaliken perubahen, mengelola risiko, dan melakukan pengendalion kualitas. 5. Renutupan: ~ Area Pengetahuon: Mangjemen Integrasi, Ruang Lingkup, Waktu, Biaya, Kuclitas, den Pengedacn ~ Penerapan: Menyelescikan proyek secara formal, menyerahkan hasil pekerjaan kepada pemangku kepentingan, dan relakukan evaluasi dan pembelajaran untuk proyek berikutnya. Penerapan area pengetahuan manajeren proyek pada kelompek proses fersebut membantu dalam rmerencanckan, melaksaneken, dan rvengendalikan proyek dengan efektif dan efisien, serta memostikan Pencapaian tyjuan proyek sesuai dengan harapan pemangku kepentingan. 4) Reneropan mongjemen ruang lingkup pada proyek yang berkaitan dengan Teknologi Informasi (TD rmelibatkan serangkaion langkah dan proses untuk memastikan bahwa semua pekerjaan yang diperlukan untuk menghasilkan preduk proyek telah diidentifikasi, dimengerti, dan dikelola dengan baik. Berikut adeloh langkah-Iangkah rinci dalam penerapan manajemen ruang lingkup pada proyek TE: | Trisiasi Proyek ~ Identifikasi kebutuhan bisnis: Menentukan kebutuhan bisnis dan tujuan proyek TL. ~ Analisis awal: Menganalisis kelayckan teknis dan ekonomi proyek TL 2. Perencanaan Ruong Lingkup: ~ Perurwusan fujuan proyek: Menentukan fujuan spesifik dan lingkup proyek TL. ~ Pengumpulon persyaratan: Melibatkan pihak terkait untuk mengidentfikasi persyaratan fungsional dan nonfungsional proyek TL ~ Pembuatan Work Breakdown Structure (WBS): Membagi pekerjaan menjadi paket-paket yang lebih kecil dan dikelompokkan ke dalam struktur hirarki. ~ Volidasi rang lingkup: Memastikan bahwe persyaratan yang dikurspulkon sesuai dengan keburtuhan bisnis dan fujuan proyek 3. Pengendalian Ruang Lingkup: = Mangjemen perubahan: Mengelola perubahan yang rmungkin Ferjadi selama siklus hidup proyek TL dengan mengikuti proses perubchan yang ditentuken, — Verifikesi rang lingkup: Memastikan bahwa pekerjaan yong dilokuken sesuci dengan persyarctan yang ditetapkan dalam rucng lingkup proyek. = Mengelola risiko perubahan: Mengonalisis dan rengelola risike yang ferkait dengan perubahan ruang lingkup, 4ermasuk dampaknye pada biaya, jadwal, dan sumber doya 4, Penutupen Proyek: ~ Verifikasi pengiriman: Mengevaluasi hasil akhir proyek untuk memastikan bahwa semua persyaratan telah erpenuhi ~ Penyerahan predule Mengiriekan produk akhir ke pervangku kepentingan sesuai dengen kesepokaton yang telah disepckati ~ Evaluasi proyek Melakukan evaluasi proyek untuk mengidentifikasi pelajaren yang dapat dipelajori dan meningkatkan proses mangjemen ruang lingkup di rasa mendatang Selama seluruh siklus hidup proyek TT, manajemen ruang lingkup memerlukan komunikasi yang efektf antara pemangku kepentingan proyek, termasuk pemilik proyek, tim proyek, dan pengguna akhir. Selain itu alot bantu seperti perangkat lunak manajernen proyek juge dapat digunaken untuk mengelole ruang lingkup secara efisien. 5). Proses manajemen waktu adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk evemnastikan proyek berjalan tepat waktu, Berikut adalah kegiatan yang dilakukan dalam proses manajemen waktu |. Perencanaan Waktu: ~ Laentifikesi kegiaton proyek ~ Penentuan urutan kegiaton ~ Estimasi durasi kegiatan. ~ Pembuatan jadwal proyek. 2. Pengendalion Welk ~ Pelocakan kemajuan proyek. ~ Identifikosi penyirmpangan atau keterlambaton. ~ Analisis penyebab keterlambatan ~ Mengambil tindakan perbaikan. 3. Komunikasi dan Keordinasi: ~ Komunikesi dengan tim proyek. ~ Koordinasi dengan perangku kepentingan. 44 Mangjemen Risiko Welt ~~ Tdentifikasi risiko waktu. ~ Evaluasi dan mitigasi risiko. ~~ Pemantauan risike. Dengen melaksancken kegiatan-kegiatan ini, manajeren wakhu membanfu memastiken bahwa proyek tetap berada pada jalur yang tepat dan dapat diselescikan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

You might also like