You are on page 1of 20

BAB I

PENDAHULUAN
  A. Latar Belakang
Makhluk hidup mengalami penambahan tinggi, penambahan
besar diameter. Begitu juga manusia juga mengalami
pertumbuhan dan perkembangan. Bayi yang baru lahir tentu
berbeda dengan orang dewasa. Seiring waktu pertumbuhannya,
bukan hanya ukuran tubuh saja yang menjadi lebih besar namun
hal-hal lain juga menjadi semakin matang. Tidak seperti pada
makhluk hidup lainnya, pada manusia perkembangan bukan
hanya menyangkut masalah kemampuan berkembang biak,
namun juga banyak aspek lainnya. Misalnya kemampuan
berfikir dan kemampuan emosional. Pada makalah ini kami
menjelaskan bagaimana pertumbuhan dan perkembangan pada
manusia.

B. Tujuan
Setelah membaca dan mempelajari isi makalah ini, maka
pembaca mampu :
 Menjelaskan definisi pertumbuhan dan perkembangan
 Menjelaskan ciri-ciri tumbuh kembang
 Menyebutkan dan menjelaskan prinsip-prinsip tumbuh
kembang
 Menyebutkan dan menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi tumbuh kembang
 Menyebutkan dan menjelaskan tahap-tahap tumbuh kembang
manusia
LAPORAN PENDAHULUAN
TUMBUH KEMBANG ANAK

A. Pengertian
Pertumbuhan (Growth) berkaitan dengan masalah
perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel
organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat
(gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur
tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan
nitrogen tubuh).
Perkembangan (development) adalah bertambahnya
kemampuan (Skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan,
sebagai hasil dari proses pematangan.
Walaupun demikian seorang anak dalam banyak hal
tergantung kepada orang dewasa, misalnya mengkonsumsi
makanan, perawatan, bimbingan, perasaan aman, pencegahan
penyakit dan sebagainya. Oleh karena itu semua orang-orang
yang mendapat tugas mengawasi anak harus mengerti persoalan
anak yang sedang tumbuh dan berkembang.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak


Proses pertumbuhan dan perkembangan anak, tidak
selamanya berjalan sesuai yang diharapkan. Hal ini disebabkan
karena banyak faktor yang mempengaruhinya, baik faktor yang
dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor keturunan, maupun
faktor yang tidak dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor
lingkungan. Apabila ada faktor lingkungan yang menyebabkan
gangguan terhadap proses tumbuh kembang anak, maka faktor
tersebut perlu diubah (dimodifikasi).
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan anak tersebut adalah sebagai berikut:
  Faktor genetik.
1. Berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik
2. Jenis kelamin
3. Suku bangsa atau bangsa

  Faktor lingkungan.
a) Faktor pranatal
Gizi pada waktu hamil, mekanis, toksin, endokrin, radiasi,
infeksi, stress, imunitas, anoksia embrio
b) Faktor postnatal
1. Faktor Lingkungan Biologis
Ras, jenis kelamin, umur, gizi, kepekaan thd
penyakit, perawatan kesehatan, penyakit kronis, dan
hormon
2. Faktor lingkungan fisik
Cuaca, musim, sanitasi,keadaan rumah.
3. Lingkungan sosial
Stimulasi, Motivasi belajar, Stress, Kelompok
sebaya, Ganjaran atau hukuman yang wajar, Cinta
dan kasih sayang
4. Lingkungan keluarga dan adat istiadat yang lain
Pekerjaan, pendidikan ayah dan ibu, jumlah saudara,
stabilitas rumah tangga, kepribadian ayah/ibu,
agama, adat istiadat dan norma-norma

C. Pola Pertumbuhan dan Perkembangan


Pola pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara terus
menerus. Pola ini dapat merupakan dasar bagi semua
kehidupan manusia, petunjuk urutan dan langkah dalam
perkembangan anak ini sudah ditetapkan tetapi setiap
orang mempunyai keunikan secara individu.
Pertumbuhan fisik dapat dilihat secara lebih nyata, namun
sebenarnya disertai pula dengan pertumbuhan psikososial
anak dan diikuti dengan hal-hal dibawah ini.

1. Directional trends
Pertumbuhan dan perkembangan berjalan secara
teratur, berhubungan dengan petunjuk atau gradien
atau reflek dari perkembangan fisik dan maturasi dari
fungsi neuromuscular. misalnya: mengangkat kepala,
duduk kemudian mengangkat dada dan
menggerakkan ekstremitas bagian bawah.

2. Sequential trends
Semua dimensi tumbuh kembang dapat diketahui
maka sequence dari tumbuh kembang tersebut dapat
diprediksi, dimana hal ini berjalan secara teratur dan
kontinyu. Semua anak yang normal melalui setiap
tahap ini. Setiap fase dipengaruhi oleh fase
sebelumnya. Misal : tengkurap – merangkak –
berdiri – berjalan.

3. Masa sensitif
Pada waktu-waktu yang terbatas selama proses
tumbuh kembang dimana anak berinteraksi terutama
dengan lingkungan yang ada, kejadian yang spesifik.
Masa-masa tersebut adalah sebagai berikut:
a. Masa kritis yaitu masa yang apabila tidak
dirangsang/berkembang maka hal ini tidak akan
dapat digantikan pada masa berikutnya.
b. Masa sensitif mengarah pada perkembangan dan
mikroorganisme. Misalnya pada saat perkembangan
otak, ibunya menderita flu maka kemungkinan anak
tersebut akan hydrocepallus/encepalitis.
c. Masa optimal yaitu suatu masa diberikan rangsangan
optimal maka akan mencapai puncaknya. Misalnya:
anak usia 3 tahun/saat perkembangan otak
dirangsang dengan bacaan-bacaan/gizi yang tinggi,
maka anak tersebut dapat mencapai tahap
perkembangan yang optimal. Perkembangan ini
berjalan secara pasti dan tepat, tetapi tidak sama
untuk setiap anak. Misalnya:
 Ada yang lebih dulu bicara baru jalan atau
sebaliknya
  Ada yang badannya lebih dulu berkembang
kemudian subsistemnya dan sebaliknya
D. Teori Pertumbuhan dan Perkembangan :

1. Sigmeun Freud (Perkembangan Psychosexual)

a. Fase oral (0 – 1 tahun)


Pusat aktivitas yang menyenagka di dalam
mulutnya, anak mendapat kepuasaan saat
mendapat ASI, kepuasan bertambah dengan
aktifitas mengisap jari dan tangannya atau benda
– benda sekitarnya.
b. Fase anal (2 – 3 tahun)
Meliputi retensi dan pengeluaran feces. Pusat
kenikmatanya pada anus saat BAB, waktu yang
tepat untuk mengajarkan disiplin dan
bertanggung jawab.
c. Fase Urogenital atau faliks (usia 3 – 4 tahun)
Tertarik pada perbedaan antomis laki dan
perempuan, ibu menjadi tokoh sentral bila
menghadapi persoalan. Kedekatan ank laki – laki
pada ibunya menimbulkan gairah sexual dan
perasaan cinta yang disebut oedipus compleks.
d. Fase latent (4 – 5 tahun sampai masa pubertas )
Masa tenang tetapi anak mengalami
perkembangan pesat aspek motorik dan
kognitifnya. Disebut juga fase homosexual
alamiah karena anak – nak mencari teman sesuai
jenis kelaminnya, serta mencari figur (role
model) sesuai jenis kelaminnya dari orang
dewasa.
e. Fase genitalia
Alat reproduksi sudah muali matang,
heteroseksual dan mulai menjalin hubungan rasa
cinta dengan berbeda jenis kelamin.
2. Piaget (Perkembangan Kognitif)
Meliputi kemampuan intelegensi, kemampuan
berpersepsi dan kemampuan mengakses informasi, berfikir
logika, memecahkan masalah kompleks menjadi simple
dan memahami ide yang abstrak menjadi konkrit,
bagaimana menimbulkan prestasi dengan kemampuan
yang dimiliki anak.

 Tahap sensori – motor ( 0 – 2 tahun).


 .Tahap pra operasional ( 2 – 7 tahun)
 Tahap pra konseptual (2 – 4 tahun)
 Tahap intuitif ( 4 – 7 tahun)
 Tahap operasional konkrit ( 7 – 12 tahun)
 Tahap operasional – formal (mulai usia 12
tahun)

3. Erikson (Perkembangan Psikososial)


Proses perkembangan psikososial tergantung pada
bagaimana individu menyelesaikan tugas
perkembangannya pada tahap itu, yang paling penting
adalah bagaimana memfokuskan diri individu pada
penyelesaian konflik yang baik itu berlawanan atau tidak
dengan tugas perkembangannya. Perkembangan
psikososial :
1. Trust vs. missstrust ( 0 – 1 tahun)
Kebutuhan rasa aman dan ketidakberdayaannya
menyebabkan konflik basic trust dan mistrust,
bila anak mendapatkan rasa amannya maka anak
akan mengembangkan kepercayaan diri terhadap
lingkungannya, ibu sangat berperan penting.
2. Autonomy vs shame and doubt ( 2 – 3 tahun)
Organ tubuh lebih matang dan terkoordinasi
dengan baik sehingga terjadi peningkatan
keterampilan motorik, anak perlu dukungan,
pujian, pengakuan, perhatian serta dorongan
sehingga menimbulkan kepercayaan terhadap
dirinya, sebaliknya celaan hanya akan membuat
anak bertindak dan berfikir ragu – ragu. Kedua
orang tua objek sosial terdekat dengan anak.
3. Initiatif vs Guilty (3 – 6 tahun)
Bila tahap sebelumnya anak mengembangkan
rasa percaya diri dan mandiri, anak akan
mengembnagkan kemampuan berinisiatif yaitu
perasaan bebas untuk melalukan sesuatu atas
kehendak sendiri. Bila tahap sebelumnya yang
dikembangkan adalah sikap ragu-ragu, maka ia
kan selalu merasa bersalah dan tidak berani
mengambil tindakan atas kehendak sendiri.
4. Industry vs inferiority (6 – 11 tahun)
Logika anak sudah mulai tumbuh dan anak
sudah mulai sekolah, tuntutan peran dirinya dan
bagi orang lain semakin luas sehingga konflik
anak masa ini adalah rasa mampu dan rendah diri.
Bila lingkungan ekstern lebih banyak
menghargainya maka akan muncul rasa percaya
diri tetapi bila sebaliknya, anak akan rendah diri.
5. Identity vs Role confusion ( mulai 12 tahun)
Anak mulai dihadapkan pada harapan – harapan
kelompoknya dan dorongan yang makin kuat
untuk mengenal dirinya sendiri. Ia mulai berfikir
bagaimana masa depannya, anak mulai mencari
identitas dirinya serta perannya, jiak ia berhasil
melewati tahap ini maka ia tidak akan bingung
menghadapi perannya
6. Intimacy vs Isolation ( dewasa awal )
Individu sudah mulai mencari pasangan
hidup. Kesiapan membina hubungan dengan
orang lain, perasaan kasih sayang dan keintiman,
sedang yang tidak mampu melakukannya akan
mempunyai perasaan terkucil atau tersaing.
7. Generativy vs self absorbtion (dewasa tengah)
Adanya tuntutan untuk membantu orang lain di
luar keluarganya, pengabdian masyarakat dan
manusia pada umumnya. Pengalaman di masa lalu
menyebabkan individu mampu berbuat banyak
untuk kemanusiaan, khususnya generasi
mendatang tetapi bila tahap – tahap silam, ia
memperoleh banyak pengalaman negatif maka
mungkin ia terkurung dalam kebutuhan dan
persoalannya sendiri.
8. Ego integrity vs Despair (dewasa lanjut)
Memasuki masa ini, individu akan
menengok masa lalu. Kepuasan akan prestasi,
dan tindakan-tindakan dimasa lalu akan
menimbbulkan perasaan puas. Bila ia merasa
semuanya belum siap atau gagal akan timbul
kekecewaan yang mendalam.

4. Kohlberg (Perkembangan Moral)


1. Pra-konvensional
Mulanya ditandai dengan besarnya pengaruh
wawasan kepatuhan dan hukuman terhadap prilaku
anak. Penilaian terhadap prilaku didasarkan atas
akibat sikap yang ditimbulkan oleh prilaku. Dalam
tahap selanjutnya anak mulai menyesuaikan diri
dengan harapan – harapan lingkungan untuk
memperoleh hadiah, yaitu senyum, pujian atau
benda.
2. Konvensional
Anak terpaksa menyesuaikan diri dengan
harapan lingkungan atau ketertiban sosial agar
disebut anak baik atau anak manis
3. Purna konvensional
Anak mulai mengambil keputusan baik dan buruk
secara mandiri. Prinsip pribadi mempunyai peranan
penting. Penyesuaian diri terhadap segala aturan di
sekitarnya lebih didasarkan atas penghargaannya
serta rasa hormatnya terhadap orang lain.

5. Perkembangan Emosi dan Sosial


Kepribadian seorang anak merupakan integrasi
perasaan dan sikap yang dicerminkan dalam tingkah laku.
Seorang dewasa dikatakan mempunyai kepribadian yang
sehat apabila ia mampu untuk memberi kasih sayang,
mencapai sesuatu yang ia inginkan dan menjadi
interdependent pada fungsinya. Hal ini dicapai melalui
proses dalam kehidupan. Sejak ia lahir, masing-masing
tingkat usia mempunyai tugas yang mesti ia selesaikan
sebelum ia melangkah ke tugas pada tingkat usia
berikutnya.

6. Perkembangan Psikososial
Teori perkembangan ini dikemukakan oleh Sigmund
Freud. Beliau mengemukakan bahwa : Di dalam jiwa
individu terdapat tiga komponen yaitu :
 d : nangis, minta minusm,makan, dll.
 Ego : lebih rasional, tetapi masa bodoh
terhadap lingkungan
 Super Ego : lebih memikirkan lingkungan.
Perkembangan berhubungan dengan bagian-
bagian fungsi tubuh dan dipandang sebagai aktifitas
yang menyenangkan. Insting seksual memainkan
peranan penting dalam perkemabngan kepribadian.
Menurut Freud perkembangan manusia terjadi dalam
beberapa fase dimana setiap fasenya mempunyai
waktu dan ciri-ciri tertentu dan fase ini berjalan
secara kontinyu.

E. Ciri-Ciri Pertumbuhan dan Perkembangan Anak


Tumbuh kembang anak yang sudah dimulai sejak
konsepsi sampai dewasa itu mempunyai ciri-ciri tersendiri,
yaitu :

1. Tumbuh kembang adalah proses yang kontinu


sejak dari konsepsi sampai maturitas/dewasa, yang
dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
2. Terdapat masa percepatan dan masa perlambatan,
serta laju tumbuh kembang yang berlainan organ-
organ.
3. Pola perkembangan anak adalah sama pada semua
anak,tetapi kecepatannya berbeda antara anak satu
dengan lainnya.
4. Perkembangan erat hubungannya dengan maturasi
sistem susunan saraf.
5. Aktifitas seluruh tubuh diganti respon individu
yang khas.
6. Arah perkembangan anak adalah sefalokaudal.
7. .Refleks primitif seperti refleks memegang dan
berjalan akan menghilang sebelum gerakan
volunter tercapai.
.
F. Tahap-Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling
berkaitan dan berkesinambungan dimulai sejak konsepsi
sampai dewasa. Walaupun terdapat variasi akan tetapi
setiap anak akan melewati suatu pola tertentu yang
merupakan tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan
sebagai berikut :

1. Masa prenatal atau masa intrauterin ( masa janin


dalam kandungan
masa mudigah/embrio ialah sejak konsepsi
sampai umur kehamilan 8 minggu. Ovum yang
telah dibuahi dengan cepat menjadi suatu
organisme, terjadi diferensiasi yang berlangsung
cepat, terbentuk suatu sistem oragan dalam tubuh.
2. Masa janin/fetus ialah sejak umur 9 minggu
sampai kelahiran. Masa ini terdiri dari 2 periode
yaitu :
3. Masa fetus dini, sejak usia 9 minggu sampai
dengan TM II kehidupan intrauterin, terjadi
percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad
manusia sempurna dan alat tubuh telah terbentuk
dan mulai berfungsi.
4. Masa fetus lanjut, pada akhir TM pertumbuhan
berlangsung pesat dan adanya perkembangan
fungsi. Pada masa ini terjadi transferimunoglobin
G(IgG) dari ibu melalui plasenta. Akumulasi
asam lemak esesnsial seri omega 3(Docosa
Hexanicc Acid) omega 6(Arachidonic Acid) pada
otak dari retina.

G. Tumbuh Kembang Neonatus

1. Penampilan Fisis
Perbandingan berbagai bagian tubuh bayi baru lahir
sangat berlainan dengan proporsi janin, balita, anak
besar atau dewasa; ukuran kepalanya relatif besar,
muka berbentuk bundar, mandibula kecil, dada lebih
bundar, dan batas antrieor posterior kurang mendatar,
abdomen lebih membuncit, ekstrimitas relatif lebih
pendek.
Berat badan bayi baru lahir adalah kira-kira 3000 g,
biasanya anak laki-laki lebih berat dari anak
perempuan. Lebih kurang 95% bayi cukup bulan
mempunyai berat badan antara 2500 – 4500 g.
Panjang badan rata-rata waaktu lahir adalah 50 cm,
lebih kurang 95%diantaranya menunjukkan panjang
badan sekitar 45 –55 cm.
Pertumbuhan fisik adalah hasil dari perubahan
bentuk dan fungsi dari organisme.

2. Pertumbuhan janin intrauterin


Pertumbuhan pada masa janin merupakan
pertumbuhan yang paling pesat yang dialami
seseorang dalam hidupnya. Dinamika pertumbuhan
antenatal ini sangat menakjubkan yaitu sejak
konsepsi sampai lahir. Pada masa embrio yaitu 8
minggu pertama kehamilan, sel telur yang telah
dibuahi berdiferensiasi secara tepat menjadi
organisme yang mempunyai bentuk anatomis seperti
manusia. Pada sistem-sistem tertentu organogenesis
diteruskan sampai lebih dari 8 minggu.
3. Pertumbuhan setelah lahir
a. Berat badan
Pada bayi yang lahir cukup bulan, berat badan waktu
lahir akan kembali pada hari ke 10. Berat badan
menjadi 2 kali berat badan waktu lahir pada bayi
umur 5 bulan, mejadi 3 kali berat badan lahir pada
umur 1 tahun, dan menjadi 4 kali berat badan lahir
pada umur 2 tahun. Pada masa prasekolah kenaikan
berat badan rata-rata 2 kg/tahun. s
“ pre adolescent growth spurt” ( pacu tumbuh pra
adolesen ) dengan rata-rata kenaikan berat nadan
adalah 3-3,5 kg/tahun, yang kemudian dilanjutkan
dengan “ adolescent growth spurt” ( pacu tumbuh
adolesen ). Dibandingkan dengan anak laki-laki ,
“growth spurt” ( pacu tumbuh ) anak perempuan
dimulai lebih cepat yaitu sekitar umur 8 tahun,
sedangkan anak laki-laki baru pada umur sekitar 10
tahun. Tetapi pertumbuhan anak perempuan lebih
cepat berhenti adripada anak laki-laki. Anak
perempuan umur 18 tahun sudah tidak tumbuh lagi,
sedsangkan anak laki-laki baru berhenti tumbuh pada
umur 20 tahun. Kenaikan berat badan anak pada
tahun pertama kehidupan, kalau anak mendapat gizi
yang baik, adalah berkisar anatara :
 700 – 1000 gram/bulan pada triwulan I
 500 – 600 gram/bulan pada triwulan II
 350 – 450 gram/bulan pada triwulan III
 250 – 350 gram/bulan pada triwulan IV
Dapat pula digunakan rumus yang dikutip dari
Behrman,1992 untuk memperkirakan berat badan
adalah sebagai berikut : Perkiraan Berat badan dalam
kilogram :
1. Lahir : 3,25 kg
2. 3-12 bulan : umur(bulan) + 9
3.1-6 tahun : umur(bulan) x 2 + 8
4. 6-12 tahun : umur(bulan) x 7 – 5
Contohnya : Ny. Nia melahirkan bayi pada tanggal
30 November 2004 dengan berat badan waktu lahir
3,5 kg. Maka hitunglah berapa umur dan berat badan
By. Nia saat ini !
2004 – 11 – 30 ( Lahir )
2005 – 03 – 31 ( Saat penimbangan )
Jadi umur BY Nia adalah 4 bulan 1 hari, maka BB
By. Nia adalah :
Umur ( bulan ) + 9 / 2 = 13 / 2 = 6,5 Kg.
b. Tinggi badan
Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50
cm. Secara garis besar, tinggi badan anak dapat
diperkirakan, sebagai berikut :
 1 tahun 1,5 x TB lahir
 4 tahun 2 x TB lahir
 6 tahun 1,5 x TB setahun
 13 tahun 3 x TB lahir
 Dewasa 3,5 x TB lahir ( 2 x TB 2 tahun )
Menurut Berhman,1992 adalah sebagai berikut :
a.Lahir : 50 cm
b.Umur 1 tahun : 75 cm
c. 2-12 tahun : umur (tahun) x 6 + 77
Rumus prediksi tinggi akhir anak sesuai dengan
potensi genetik berdasarkan data tinggi badan
orangtua dengan asumsi bahwa semuanya tumbuh
optimal sesuai dengan potensinya, adalah sebagai
berikut (dikutip dari Titi,1993) :
 TB anak perempuan = ( TB ayah – 13 cm) +
TB ibu ± 8,5 cm
 TB anak laki-laki = ( TB ibu + 13 cm ) +
TB ayah ± 8,5 cm
Contohnya adalah sebagai berikut : Sepasang suami
istri datang ke poliklinik Tumbang untuk dipantau
tumbuh kembang anaknya. Setelah dianamnesis
didapatkan data senagai berikut TB suami 165 cm,
sedangakan TB istri 160 cm, maka hitunglah TB
optimal anak perempuannya ?
TB anak perempuan : ( TB ayah – 13 cm) + TB ibu
± 8,5 cm
( 165 cm – 13 cm ) + 160 cm ± 8,5 cm
312 cm / 2 ± 8,5 cm
156 cm ± 8,5 cm
Dilihat dari proporsi antara kepala, badan, serta
anggota gerak maka akan tampak perbedaan yang
jelas antara janin, anak-anak dan dewasa, yaitu
sebagai berikut :
 pada waktu janin umur 2 bulan, kepala tampak
besar dan memanjang, dimana ukuran panjang
kepala hampir sama panjang badan ditambah
tungkai bawah. Anggota gerak sangat pendek.
 Pada waktu lahir, kepala relatif masih besar, muka
bulat, ukuran antero-posterior dada masih lebih
besar, perut membuncit dan anggota gerak relatif
lebih pendek. Sebagai titik tengah tinggi badannya
adalah setinggiumbilikus.
 Pada dewasa anggota gerak lebih panjang dan
kepala secara proporsional kecil, sehingga sebagai
titik tengah adalah setinggi simfisis pubis.
4. Perkembangan Anak Balita
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah
masa balita. Dalam perkembangan anak terdapat
masa kritis, dimana diperlukan rangsangan/stimulasi
yang berguna agar potensi berkembang, sehingga
perlu mendapat perhatian.Frankenburg dkk.(1981)
melalui Denver Development Stress Test (DDST)
mengemukakan 4 parameter perkembangan yang
dipakai dalam menilai perkembangan anak balita
yaitu:
 Personal Social ( kepribadian/tingkah laku
sosial ).
 Fine Motor Adaptive ( gerakan motorik halus )
 Langauge ( bahasa )
 Gross Motor ( perkembangan motorik kasar )
Ada juga yang membagi perkembangan balita ini
menjadi 7 aspek perkembangan, seperti pada buku
petunjuk program BKB ( Bina Keluarga dan Balita )
yaitu perkembangan :
 Tingkah laku sosial
 Menolong diri sendiri
 Intelektual
 Gerakan motorik halus
 Komunikasi pasif
 Komunikasi aktif
 Gerakan motorik kasar
Menurut Milestone perkembangan adalah tingkat
perkembangan yang harus dicapai anak pada umur
tertentu, misalnya :
 4-6 minggu : tersenyum spontan, dapat
mengeluarkan suara 1-2 minggu kemudian
 12-16 minggu :
 Menegakkan kepala, tengkurap sendiri
 Menoleh kearah suara
 Memegang beneda yang ditaruh
ditangannya
 20 minggu : meraih benda yang didekatkan
padanya
 26 minggu :
 Dapat memeindahkan benda dari astu
tangan ke tangan lainnya
 Duduk, dengan bantuan kedua tangan ke
depan
 Makan biskuit sendiri
 9-10 bulan :
 menunjuk dengan jari telunjuk
 Memegang benda dengan ibu jari dan
telunjuk
 Merangkak
 Bersuara da.. da…

 13 bulan :
 Berjalan tanpa bantuan
 Mengucapkan kata-kata tunggal
Dengan milestone ini kita dapat mengetahui
apakah anak mengalami perkembangan anak
dalam batas normal atau mengalami
keterlambatan. Sehingga kita dapat melakukan
deteksi dini dan intervensi dini, agar tumbuh
kembang anak dapat lebih optimal.
G. Kebutuhan Dasar Anak
A. Kebutuhan Fisik – Biomedis (‘Asuh”)
 Pangan / gizi merupakan kebutuhan
terpenting
 Perawatan kesehatan dasar : imunisasi,
pemberian ASI, penimbangan BB,
pengobatan kalau sakit
 Papan/pemukiman yang layak
 Hygiene perorangan, sanitasi lingkungan
 Sandang
 Kesegaran jasmani
B. Kebutuhan Emosi/Kasih Sayang (“Asih”)
Kekurangan kasih sayang ibu pada tahun-tahun
pertama kehidupan mempunyai dampak
negative terhadap tumbuh kembang
syndrome deprivasi maternal
C. Kebutuhan Akan Stimulasi Mental (“Asah”)
 Stimulasi mental mengembangkan
perkembangan mental psikososial
 Kecerdasan
 Keterampilan
 Kemandirian
 Kreativitas
 Agama
 Keprobadian
 Moral etika
 Produktivitas
DAFTAR PSTAKA

1. Depkes RI. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga .


Depkes RI. Jakarta. 192 : 6 – 18.
2. Markum. A.H. dkk. Ilmu Kesehatan Anak. FKUI. Jakarta. 1991 : 9 -
21.
3. Mirriamstoppard. Complete Baby and Child Care. 1997.
4. Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta. 1998 : 1 – 63.
5.Behrman. Kliegman. Arvin. Ilmu Kesehatan Anak ( Nelson Textbook
of Pediatrics ). EGC. Jakarta. 2000 : 37 – 45.
6. Dhamayanti. Meita. Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Untuk
Meningkatkan Emotional Spiritual Quotient (ESQ). FK Unpad
Subbagian Tumbuh Kembang – Pediatri Sosial Bagian Ilmu
Kesehatan Anak Perjan RSHS Bandung. Bandung
7. http://perawattegal.wordpress.com/2010/03/18/tumbuh-kembang-
anak/

You might also like