You are on page 1of 5

3.

Pathway
Ekstermitas Menilai kekuatan otot pada keempat ekstermitas, biasanya terdapat
kelemahan dengan kisaran 4, biasanya pada salah satu ekstermitas atau lebih mengalami
ganggren/luka.
H. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidak Stabilan Kadar Glukosa Darah b.d Diabetes Melitus
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d gangguan keseimbangan insulin,
makanan dan aktivitas jasmani.
3. Keidakseimbangan cairan elektrolit b.d gejala poliuria dan dehidrasi.

NO DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA INTERVENSI SIKI RASIONAL


KEPERAWATAN HASIL

1. Ketidak Stabilan Setelah dilakukan SIKI Label Manajemen Observasi


intervensi keperawatan 3x 24 hiperglikemia 1. Mengantisipasi
Kadar Glukosa Darah
jam, maka diharapkan Observasi: terjadinya hiperglikemia
b.d Diabetes Melitus kestabilan kadar glukosa 1. Monitor kadar glukosa atau hipoglikemia
darah teratasi, dengan darah, jika perlu 2. Menghindari
kriteria : 2. Monitor tanda dan terjadinya hiperglikemia
SLKI Label gejala hiperglikemia 3. Menjaga intake
Kestabilan kadar glukosa (mis. poliuria,polidipsia, dan output stabil
darah polifagia, kelemahan, malaise, Terapeutik
1. Koordinasi meningkat pandangan kabur, sakit 1. Menambah intake
2. Mengantuk menurun kepala) cairan dalam tubuh
3. Pusing menurun 3. Monitor intake dan output Edukasi
4. Lelah/lesu menurun cairan 1. Membantu agar
5. Keluhan laparmenurun Terapeutik pasien patuh pada
6. Kadar glukosa dalam darah 1. Berikan asupan cairan oral diet dan olahraga
membaik Edukasi 2. Menginformasikan
1. Anjurkan kepatuhan cara pengelolaan
terhadap diet dan olahraga diabetes
2. Anjurkan pengelolaan Kolaborasi
diabetes (mis.penggunaan 1. Mengatur kadar
insulin, obat oral,monitor glukosa dalam tubuh
asupan cairan, penggantian 2. Menambah intake
karbohidrat cairan dalam
dan bantuan professional tubuh
kesehatan)Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
insulin, jika perlu
2. Kolaborasi pemberian
cairan IV, jika perlu

2. Ketidakseimbangan Setelah dilakukan 1.


intervensi keperawatan 3x 24 SIKI (I.03119) Observasi
nutrisi kurang dari
jam, maka diharapkan
kebutuhan tubuh b.d ketidakseimbangan nutrisi 1. Identifikasi status
kurang dari kebutuhan tubuh nutrisi
gangguan 2. Identifikasi alergi dan
teratasi, dengan kriteria :
keseimbangan insulin, intoleransi makanan
1. Porsi makan yang 3. Identifikasi makanan
makanan dan aktivitas
dihabiskan yang disukai
jasmani. meningkat 4. Identifikasi kebutuhan
2. Berat badan membaik kalori dan jenis nutrien
3. Indeks massa tubuh 5. Identifikasi perlunya
(IMT) membaik penggunaan selang
4. nasogastrik
6. Monitor asupan
makanan
7. Monitor berat badan
8. Monitor hasil
pemeriksaan
laboratorium

Terapeutik

1. Lakukan oral hygiene


sebelum makan, jika
perlu
2. Fasilitasi menentukan
pedoman diet (mis:
piramida makanan)
3. Sajikan makanan
secara menarik dan
suhu yang sesuai
4. Berikan makanan
tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
5. Berikan makanan
tinggi kalori dan tinggi
protein
6. Berikan suplemen
makanan, jika perlu
7. Hentikan pemberian
makan melalui selang
nasogastik jika asupan
oral dapat ditoleransi

Edukasi

1. Ajarkan posisi duduk,


jika mampu
2. Ajarkan diet yang
diprogramkan

Kolaborasi

1. Kolaborasi pemberian
medikasi sebelum
makan (mis: Pereda
nyeri, antiemetik), jika
perlu
2. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrien yang
dibutuhkan, jika perlu

Setelah dilakukan intervensi SIKI (I.03122) pemantauan


keperawatan selama 3 x 24 elektrolit:
jam, maka keseimbangan
elektrolit meningkat, dengan Observasi:
kriteria hasil:
1. Monitor kemungkinan
1. Serum natrium penyebab
membaik ketidakseimbangan
2. Serum kalium elektrolit
membaik 2. Monitor kadar
3. Serum klorida elektrolit serum
membaik 3. Monitor mual, muntah,
diare
4. Monitor kehilangan
cairan, jika perlu

Terapeutik

1. Atur interval waktu


pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
2. Dokumentasikan hasil
pemantauan

Edukasi

1. Jelaskan tujuan dan


prosedur pemantauan
2. Informasikan hasil
pemantauan, jika perlu

I. EVALUASI
Kriteria keberhasilan yang dicapai adalah: Pasien diarapkan bisa memahami tentang
apa itu penyakit Diabetes Melitus dan bagaimana juga tanda dan gejala. Pasien juga
diharapkan dapat melakukan pencegahaan secara mandiri, Keluarga pasien
diharapkann dapat atau bisa membantu pasien dalam melakukan pencegahan dan
pengobatan, serta Pasien diharapkan mampu memahami apa saja komplikasi yang
bisa terjadi pada kasus Diabetes Melitus.
DAFTAR PUSTAKA

You might also like