Professional Documents
Culture Documents
Analisis Usaha Industri Rumah Tangga Keripik Tempe R
Analisis Usaha Industri Rumah Tangga Keripik Tempe R
ABSTRAK
Penelitian ini telah di lakukan pada sektor industry rumah tangga di wilayah Komplek
Kopti Semanan,Kalideres,Jakarta Barat.Keripik tempe adalah salah satu jenis makanan ringan
yang banyak diminati masyarakat. Tidak heran jika usaha keripik tempe juga banyak diminati
karena menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Bahkan, jika bisa mengelola dan
mengembangkan usaha tersebut, jumlah omzet dari usaha tempe ini bisa mencapai jutaan
rupiah. Keripik tempe dibuat dari bahan dasar tempe kedelai sehingga memiliki cita rasa yang
sangat khas.Seperti kita ketahui,bahwa kedelai yang menjadi bahan dasar pembuatan tempe
memiliki kandungan protein yang sangat tinggi.Protein sangat dibutuhkan terutama untuk
anak yang masih dalam masa pertumbuhan.Selain protein,dalam tempe juga kaya akan
kandungan isoflavon,yang dapat menegah penyakit kanker.
Sektor industri kecil merupakan salah satu lokomotif yang krusial bagi pembangunan
dan pertumbuhan ekonomi banyak di negara di dunia. Eksistensi industri kecil di dalam
proses pembangunan ekonomi negara berkembang terdesak dan tersaingi oleh sektor usaha
skala besar dengan segala efek negatifnya salah satunya sektor industri di Komplek Kopti
Semanan yang berjalan lambat namun terus meningkat jumlah industri kecil rumah tangga.
Berbagai kendala yang dihadapi oleh pengusaha kripik tempe adalah akses pemasaran.
Karena pengusaha kripik tempe memasarkan produksinya tidak langsung, yakni pemasaran
melalui perantara atau dijual ke pengepul serta banyaknya pengusaha kripik tempe yang
belum memiliki ijin usaha perdagangan, sehingga aspek perijinan diabaikan oleh beberapa
pengusaha kripik tempe. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif
dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
Indonesia adalah negara yang memiliki banyak kekayaan alam serta lahan pertanian
yang luas. Lahan pertanian di Indonesia cocok ditanami segala jenis tanaman sehingga
menjadikan Indonesia sebagai negara agraris. Terdapat beberapa jenis lahan pertanian di
Indonesia, seperti sawah yang ditanami padi dan menjadi makanan pokok masyarakat
Indonesia, lahan tegalan yang dapat ditanami jagung, kedelai maupun ubi-ubian, serta lahan
perkebunan yang dapat ditanami kelapa sawit. Sektor pertanian merupakan sektor yang
paling penting baik dalam jangka panjang pembangunan ekonomi maupun untuk pemulihan
ekonomi jangka pendek.
Selanjutnya kendala yang sering dihadapi oleh pengusaha kripik tempe di Komplek
Kopti Semanan adalah akses pemasaran. Karena rata-rata pengusaha kripik tempe
memasarkan produksinya menggunakan saluran tidak langsung, yakni pemasaran melalui
perantara atau dijual ke pengepul guna mendapatkan kepastian produksi dan modal yang
dikeluarkan bisa cepat kembali.
1.Teori Produksi
a.Pengertian Produksi
Fungsi produksi menunjukkan jumlah maksimum output yang dapat dihasilkan dari
pemakaian sejumlah input dengan menggunakan teknologi tertentu. Untuk mengkaji
aspek-aspek produksi ahli ekonomi menggunakan fungsi produksi sebagai alat analisis.
Konsepsi abstrak fungsi produksi yang bersumber pada nilai memungkinkan para ahli
ekonomi untuk mengadakan analisis berbagai masalah seperti penentuan sumbangan
pendapatan faktor-faktor produksi, pengaruh faktor produksi terhadap pertumbuhan
ekonomi, perubahan teknologi dan sifat-sifat pengangguran teknologi.
b.Tujuan Produksi
Produksi memiliki tujuan di antaranya adalah sebagai berikut.
Produksi ekstraktif yaitu kegiatan produksi yang bahannya diambil dari sumber daya
alam yang ada di dalam bumi yang barang tersebut nantinya dijual ke perusahaan lain
untuk diolah dan diproses menjadi barang baru.
Produksi jasa yaitu kegiatan produksi yang memiliki tujuan untuk menjual jasa atau
keahlian tertentu yang dimilikinya.
Produksi industri yaitu kegiatan produksi yang bertujuan untuk mengubah bahan baku
menjadi barang jadi atau setengah jadi yang kemudian dijual ke konsumen.
Produksi agraris yaitu kegiatan produksi yang memanfaatkan sumber daya alam untuk
menghasilkan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat banyak dengan melalui tahap
pengelolaan yang baik dan benar.
Produksi pengangkutan adalah produksi yaitu kegiatan produksi yang tujuannya untuk
melayani pendistribusian atau pemindahan barang dari produsen menuju tempat terdekat
dengan konsumen.
Produksi perdagangan yaitu kegiatan produksi yang memiliki peran sebagai penghubung
antara produsen dengan konsumen.
d. Sumber Produsi
Sumber daya alam ini pada dasarnya hanya segala sesuatu yang berasal dari alam. Mudah
ditemukan, ada yang bisa diperbaharui dan tidak bisa diperbaharui. Dalam proses
produksi ini, memerhatikan jumlah sumber daya sangat penting sekali. Jangan sampai
produksi dilakukan dengan semena-mena dan menjadikan sumber daya alam hilang
setelah produksi dilangsungkan.
Sumber daya manusia ini digunakan untuk menambah daya guna dan jasa. Hanya
manusialah yang mampu meningkatkan guna atau nilai sesuatu. Baik dalam
hal jasmani maupun rohani. Mulai dari tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terlatih dan
tenaga kerja terdidik dan terlatih.
Sumber daya modal termasuk alat atau barang hasil produksi. Hanya saja, hasil produksi
ini digunakan lagi untuk menghasilkan suatu barang. Modalnya ini dibeli langsung oleh
produsen bukan oleh konsumen. Biasanya harga yang ditawarkan lebih murah dari yang
dijual kepada konsumen.
Sumber daya ahli lebih menitikberatkan pada keahlian manusia. Keahlian inilah yang
nantinya dapat meningkatkan nilai dan jumlah suatu produksi. Keahlian juga memegang
nilai yang sangat penting untuk melakukan proses produksi. Keterampilan yang
memegang kendali dalam hal ini.
Pengertian strategi telah banyak didefinisikan oleh beberapa ahli, yang intinya
menyatakan bahwa strategi adalah suatu alat yang digunakan untuk mencapai tujuan. Strategi
dapat dikatakan sebagai suatu tindakan penye- suaian untuk mengadakan reaksi terhadap
situasi lingkungan tertentu yang dapat dianggap penting, dimana tindakan penyesuaian
tersebut dilakukan secara sadar berdasarkan pertimbangan yang wajar. Strategi dirumuskan
sedemikian rupa sehingga jelas apa yang sedang dan akan dilaksanakan perusahaan demi
mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Strategi dalam penerapannya memer-lukan syarat yang perlu diperhatikan agar penyusunan
strategi dapat berjalan dengan efektif. Maka terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan,
menurut Siagian (1998, h.102) merumuskan syarat tersebut antara lain:
a. Strategi yang dirumuskan harus konsisten dengan situasi yang dihadapi organisasi
b. Strategi harus memperhitungkan secara realistik kemampuan suatu organisasi
dalam menyediakan berbagai daya, sarana, prasarana dan dana yang diperlukan untuk
mengoperasikan strategi tersebut.
c. Strategi yang telah ditentukan diopera- sionalkan secara teliti.
Strategi jika dilaksanakan dengan baik akan mempunyai kegunaan atau manfaat. Manfaat
dalam strategi ini akan membuat organisasi dalam hal ini industri kecil akan merencanakan
pola pengembangan dengan cermat.
Upaya pengembangan dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan baik berupa perangkat
lunak maupun perangkat keras. Menurut Syarif (1991, h.3) bahwa bentuk-bentuk
pengembangan meliputi:
a. Menyediakan fasilitas bersama, misalnya koperasi sentra usaha pada sentra - sentra
industri kecil
b. Bantuan langsung pada pengusaha industri kecil seperti penyediaan tempat usaha
dan bantuan permodalan
Disisi lain, pembinaan atas iklim usaha sebagai faktor eksternal dalam berusaha juga
perlu mendapatkan perhatian karena hal ini akan mempengaruhi pentumbuhan dan
perkembangan industri kecil. Untuk itu, menurut Sjaifudin (1995, h:24-25) diperlukan
kebijakan-kebijakan
yang mampu, yaitu meliputi :
1. Menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi pertumbuhan dan berkembangnya usaha
kecil. Yang dalam hal ini diperlukan kebi- jakan-kebijakan yang dapat :
2. Mewujudkan usaha kecil menjadi usaha yang efisien, sehat dan memiliki tingkat
pertumbuhan tinggi sehingga mampu menjadi kekuatan ekonomi rakyat dan dapat
memberikan sumbangan yang besar bagi pembangunan ekonomi nasional.
3. Mendorong usaha kecil agar dapat berperan maksimal dalam penyerapan tenaga kerja dan
sumber pendapatan.
Pelaksanaan pengembangan yang baik memerlukan suatu strategi yang baik pula. Hal
ini perlu dilakukan agar nantinya selama proses kegiatan berlangsung materi-materi yang
akan disampaikan dapat diterima secara utuh dan memberikan respon positif bagi para
pengusaha dalam rangka mengembangkan potensi sumber daya yang dimiliki.
Pengembangan industri ditujukan agar industri tersebut dapat selalu terjaga kelang-
sungan produksinya sehingga pengusaha akan tetap bertahan dalam industri tersebut.
Menurut Dumairy (1996, h.48) pengembangan industri bertujuan untuk :
Dalam proses kegiatan memproduksi suatu barang dan jasa, diperlukan adanya faktor-
faktor pendukung yang akan mampu mendorong kelancaran pelaksanaan proses produksi
tersebut. Faktor-faktor pendukung yang biasa disebut sebagai factor produksi ini intinya
akaan berperan sebagai input dalam aktivitas produksi. Untuk itu agar proses produksi dapat
berjalan secara optimal, maka diperlukan ketepatan dalam mengkombinasikan berbagai
faktor produksi tersebut. Dalam hal ini kemampuan manajerial yang baik dalam menjalankan
kegiatan tersebut dibutuhkan bagi seorang pengusaha.
1. Fleksibilitas, artinya industri kecil memiliki kapasitas dan jumlah produksi yang kecil
2. Inovasi, industri kecil lebih memiliki kesempatan yang benar untuk mengembangkan
produk yang sudah ada.
3. Kedekatan dengan pelanggan, strategi yang dapat dilakukan oleh pemilik industri untuk
pengembangan perusahaannya
4. Kualitas produk, cara lain untuk pengembangan industri kecil adalah dari kualitas yaitu
karakter sebuah produk atau jasa. Sedangkan menurut Sjaifudin (1995, h.66- 75) strategi lain
yang dapat diterapkan dalam upaya pengembangan industri kecil:
Keadaan industri rumah tangga keripik tempe di Koplek Kopti Semanan cukup
menjanjikan, karena dapat menambah penghasilan keluarga dan mencukupi kebutuhan,
menampung banyak tenaga kerja yang melimpah di Semanan sehingga dapat mengurangi
tingkat pengangguran. Banyaknya industri keripik tempe di Komplek Kopti Semanan
menjadikan iklim industri kondusif untuk lebih dapat memajukan usaha karena antar
pengusaha saling membantu dan tidak ada persaingan.
Walaupun potensi bisnis produk tempe sangat menjanjikan, bukan berarti industri ini
tidak menghadapi kendala. Ada banyak faktor yang menjadi hambatan-hambatan UKM
keripik tempe untuk mengembangkan bisnis seperti misalnya: (1) banyak UKM yang masih
mendistribusikan produk tempenya hanya di dearah sekitar saja seperti warung-warung
sekitar atau mengirimnya ke pengepul karena terbatasnya ilmu dan informasi yang
dimilikinya (2) rendahnya inovasi, pengembangan nilai tambah dan diferensiasi bisnis
sehingga membuat produk-produk mereka hanyalah menjadi bisnis komoditas yang bersaing
dengan harga yang rendah.
Sektor industri kecil merupakan salah satu lokomotif yang krusial bagi pembangunan
dan pertumbuhan ekonomi banyak di negara di dunia. Eksistensi industri kecil di dalam
proses pembangunan ekonomi negara berkembang terdesak dan tersaingi oleh sektor usaha
skala besar dengan segala efek negatifnya salah satunya sektor industri di Komplek Kopti
Semanan yang berjalan lambat namun terus meningkat jumlah industri kecil rumah tangga.
Berbagai kendala yang dihadapi oleh pengusaha kripik tempe adalah akses pemasaran.
Karena pengusaha kripik tempe memasarkan produksinya tidak langsung, yakni pemasaran
melalui perantara atau dijual ke pengepul serta banyaknya pengusaha kripik tempe yang
belum memiliki ijin usaha perdagangan, sehingga aspek perijinan diabaikan oleh beberapa
pengusaha kripik tempe. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif
dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
Jenis penelitian yang dipakai di dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dengan
pendekatan deskriptif. Metode kualitatif digunakan untuk mengetahui definisi dari penelitian
yang dilakukan.
Fokus dalam penelitian ini adalah: (1) UMKM dan Perindustrian di Komplek Kopti Semanan
dalam pengembangan industri kecil kripik tempe di wilayah Komplek Kopti
Semanan,Kalideres,Jakarta Barat. (2) Faktor pendukung dan penghambat yang dihadapi
dalam proses pemasaran perindustrian keripik tempe di Komplek Kopti Semanan dalam
rangka pengembangan industri kecil kripik tempe di wilayah Komplek Kopti
Semanan,Kalideres,Jakarta Barat.
Industri pembuatan produk keripik tempe dianggap sebagai usaha yang cukup
potensial untuk dikembangkan lebih lanjut, mengingat usaha ini mudah untuk dijalankan dan
tidak membutuhkan ketrampilan yang khusus. Keunggulan keripik tempe yang diproduksi di
Komplek Kopti Semanan adalah tidak menggunakan bahan pengawet dan tempe yang
digunakan yakni berupa tempe tipis yang dibuat khusus untuk keripik tempe tanpa melalui
proses pengirisan terlebih dahulu, sehingga keripik tempe yang dihasilkan akan memiliki cita
rasa yang khas. Harga keripik tempe juga relatif murah berkisar antara Rp 5.000,00 sampai
Rp 5.000,00 yang dapat dinikmati oleh semua kalangan.
Menurut Kotler dan Amstrong (2001), produk adalah cara bagaimana produk
diartikan konsumen atas dasar ciri-ciri penting, tempat yang diduduki produk tersebut dalam
pemikiran konsumen relatif terhadap produk pesaing. Produk tersusun atas serangkaian
manfaat yang dapat diidentifikasi.Manfaat ini mencakup layanan yang disediakan, harga yang
ditawarkan, desainnya, kemasannya, jaminan atau garansi, citra atau reputasi penjual, kualitas
produk, dan karakteristik fisiknya.
Promosi atau pemasaran dilakukan pada usaha ini dengan cara memasarkan
produksinya menggunakan saluran tidak langsung, yakni memasarkan melalui perantara atau
dijual ke pengepul guna mendapatkan kepastian produksi dan modal yang dikeluarkan.
Kelebihan yang telah dirasakan oleh konsumen adalah mengenai kualitas produk, kualitas
rasa, serta harga yang ekonomis, selain itu diketahui bahwa Komplek Kopti Semanan
merupakan tempat yang terkenal dengan sentra industri rumahan kripik tempe. Hal ini
menjelaskan bahwa produk yang berkualitas dan juga harga yang terjangkau merupakan
konsep pemasaran yang harus bisa diterapkan oleh para pengusaha. Sasaran pasar untuk
memperkuat usaha oleh pengusaha dalam perkembangan usaha kripik tempe yaitu selalu
Upaya pengembangan terus dilakukan agar industry kripik tempe di Komplek Kopti
Semanan berkembang dari sebelumnya dari segi proses produksi, hasil yang lebih sempurna
maupun dari segi pemasaran yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakatnya. Menghadapi peluang pasar keripik tempe yang
makin baik dan meluas maka harus didukung dengan sistem pemasaran yang baik, agar
produk keripik tempe dapat lebih dikenal oleh masyarakat umum.
Dari hasil pembahasan dapat ditarik beberapa kesimpulan, bahwa Komplek Kopti Semanan
menganggap industri tempe sebagai usaha yang menjanjikan dan memiliki potensi untuk
menjadi industri andalan.Skala industri keripik tempe ini masih ada pada industri rumah
tangga yang menggunakan tenaga kerja keluarga ataupun tetangga sekitar. Industri keripik
tempe dapat menjadi penopang kehidupan dan sumber pendapatan untuk mencukupi
kebutuhan sehari-hari. Salah satu hal yang diperlu diperhatikan pada industri ini adalah pada
pemasaran produk dan inovasi produk. Pemasaran produk yang baik memerlukan strategi
pemasaran yang tepat agar industri rumah tangga keripik tempe dapat berkembang, sehingga
peneliti melakukan penelitian dengan tujuan memberikan masukan strategi yang tepat untuk
memasarkan keripik tempe.
Strategi pemasaran keripik tempe yang dapat dilakukan untuk mempertahankan pasar yang
sudah ada dan mencari pasar yang baru termasuk pameran, mengikuti pameran yang ada
untuk meningkatkan keterampilan dalam menghasilkan produk dengan citarasa yang bernilai
gizi, membuat kemasan yang lebih menarik agar produk dapat menjangkau pemasaran dalam
dan luar Kabupaten, meningkatkan cita rasa dan kualitas dan memaksimalkan promosi,
mencari alternatif saluran pemasaran. Penerimaan pesanan akan bertambah apabila produsen
kreatif dalam menciptakan inovasi-inovasi tersebut.Apabila produsen mampu memperbanyak
inovasi terkait dengan rasa maka akan menjadi peluang bagi produsen untuk
mengembangkan usahanya sehingga akan menarik minat konsumen untuk mencoba variasi
rasa selain rasa gurih misalkan pedas.
Pemerintah juga sebaiknya berperan memberikan jaminan kepada para tenaga kerja UKM
sebagai bentuk sebuah perlindungan dari pemerintah yang bisa membantu meringkankan
beban para tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Jaminan tersebut dapat
berupa jaminan sosial yang dapat membantu mengatasi risiko sosial ekonomi misalnya
jaminan kesehatan, peristiwa kecelakaan, dan jaminan hari tua. Pemerintah wajib
memberikan perlindungan terhadap para UKM karena UKM berkontribusi dalam
pembangunan ekonomi disuatu negara.