Professional Documents
Culture Documents
TR Pembelajaran PPKN Sd-Materi (Penilaian Pembelajaran PPKN) - Hikmah Khairani Hasibuan
TR Pembelajaran PPKN Sd-Materi (Penilaian Pembelajaran PPKN) - Hikmah Khairani Hasibuan
Nim :1213311039
Kelas :I pgsd 21
3. Portofolio: Portofolio adalah kumpulan karya atau proyek siswa yang mencerminkan
pemahaman mereka tentang konsep-konsep PPKn dan penerapan nilai-nilai kebangsaan
dalam kehidupan nyata. Siswa dapat menyimpan tulisan, gambar, presentasi, atau video
yang mereka buat sebagai bukti pemahaman dan partisipasi dalam kegiatan yang
berhubungan dengan PPKn. Guru dapat menilai portofolio siswa berdasarkan kriteria
tertentu yang telah ditentukan.
4. .Diskusi: Diskusi kelompok merupakan teknik penilaian yang melibatkan interaksi antara
siswa dalam membahas topik-topik PPKn. Guru dapat memberikan pertanyaan atau
permasalahan terkait nilai-nilai kebangsaan, demokrasi, atau isu-isu kewarganegaraan
kepada siswa. Dalam diskusi, siswa dapat berbagi pendapat, mendengarkan pandangan
orang lain, dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis serta analitis.
5. Proyek: Proyek kolaboratif dapat menjadi instrumen penilaian dalam pembelajaran PPKn.
Siswa dapat diberikan tugas untuk menyelidiki isu-isu kewarganegaraan, membuat laporan,
presentasi, atau kampanye yang menggambarkan pemahaman dan penerapan nilai -nilai
kebangsaan dalam konteks yang relevan. Penilaian dapat dilakukan berdasarkan kualitas
proyek yang dihasilkan, kolaborasi dalam kelompok, dan kemampuan siswa dalam
menerapkan nilai-nilai PPKn dalam proyek tersebut.
6. Bagaimana Pelaksanaan Penilaian dan Pelaporan Hasil Belajar PPKn SD
berbasis Kurikulum 2013
Jwb: Pelaksanaan penilaian dan pelaporan hasil belajar PPKN SD berbasis Kurikulum 2013
dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip penilaian yang holistik, formatif, dan
berkesinambungan. Berikut adalah tahapan pelaksanaan penilaian dan pelaporan hasil belajar
PPKN SD berbasis Kurikulum 2013:
1. Perencanaan Penilaian: Guru merencanakan penilaian berdasarkan tujuan pembelajaran
PPKn, indikator pencapaian kompetensi, dan strategi pembelajaran yang digunakan. Guru
juga mempersiapkan instrumen penilaian yang sesuai dengan konteks pembelajaran, seperti
tes tertulis, observasi, portofolio, atau proyek.
2. Pelaksanaan Penilaian: Guru melaksanakan penilaian sesuai dengan rencana yang telah
disusun. Penilaian dapat dilakukan melalui tes tertulis, observasi langsung, pengumpulan
portofolio siswa, atau proyek kolaboratif. Guru juga dapat memanfaatkan teknologi, seperti
penggunaan media digital untuk mengumpulkan hasil penilaian siswa.
3. Pengolahan dan Analisis Hasil: Guru mengolah data hasil penilaian siswa, baik berupa skor
tes, catatan observasi, atau evaluasi portofolio. Data tersebut dianalisis untuk mengevaluasi
pemahaman siswa, perkembangan keterampilan, dan penerapan nilai-nilai PPKn. Analisis
hasil penilaian dapat digunakan untuk memberikan umpan balik kepada siswa dan
merencanakan tindak lanjut pembelajaran.
4. Pelaporan Hasil Belajar: Guru menyampaikan laporan hasil belajar kepada siswa dan orang
tua atau wali siswa. Laporan tersebut mencakup informasi tentang pemahaman siswa
terhadap konsep PPKn, perkembangan keterampilan, partisipasi dalam kegiatan, dan
penerapan nilai-nilai kebangsaan. Pelaporan dilakukan secara berkala, baik dalam bentuk
laporan tertulis, rapor, atau pertemuan antara guru, siswa, dan orang tua.
5. Tindak Lanjut Pembelajaran: Berdasarkan hasil penilaian dan pelaporan, guru melakukan
tindak lanjut pembelajaran yang sesuai. Guru dapat memberikan umpan balik kepada siswa
tentang kelebihan dan kekurangan mereka dalam pemahaman konsep PPKn, penerapan
nilai-nilai, atau keterampilan kewarganegaraan. Selanjutnya, guru merencanakan kegiatan
pembelajaran yang mendukung perkembangan siswa sesuai dengan kebutuhan mereka.
Proyek penilaian ppkn
❖ Penilaian yg dilakukan dalam kurikulum merdeka dan kurikulum 2013
Bentuk penilaian kurikulum merdeka dari hasil pembelajaran peserta didik yaitu berupa
penilaian formatif dan penilaian sumatif.Sedangkan Dalam Kurikulum 2013, penilaian
dilakukan dengan pendekatan yang holistik, formatif, dan berkelanjutan. Berikut adalah
beberapa poin penting mengenai penilaian dalam Kurikulum 2013:
1. Penilaian sebagai Bagian dari Pembelajaran: Penilaian dianggap sebagai bagian integral
dari proses pembelajaran. Tujuannya adalah untuk memberikan umpan balik kepada siswa,
memantau kemajuan mereka, serta melihat sejauh mana siswa mencapai kompetensi yang
ditetapkan dalam kurikulum.
2. Pendekatan Penilaian Beragam: Kurikulum 2013 mendorong penggunaan berbagai teknik
dan instrumen penilaian. Selain tes tertulis, penilaian juga melibatkan observasi,
wawancara, portofolio, proyek, diskusi, dan sebagainya. Dengan demikian, penilaian
mencakup berbagai aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa.
3. Penilaian Formatif: Penekanan diberikan pada penilaian formatif, yang bertujuan untuk
memberikan umpan balik kepada siswa secara terus-menerus selama proses pembelajaran.
Guru memberikan umpan balik yang konstruktif, memberi kesempatan siswa untuk
merefleksikan kemampuan mereka, dan merencanakan tindak lanjut pembelajaran yang
sesuai.
4. Penilaian Autentik: Kurikulum 2013 mendorong penggunaan penilaian autentik, yang
mencerminkan situasi atau konteks nyata di luar ruang kelas. Misalnya, melalui proyek atau
tugas berbasis masalah, siswa dapat menunjukkan penerapan pengetahuan dan
keterampilan mereka dalam konteks yang relevan.
5. Penggunaan Skala Penilaian: Penilaian dalam Kurikulum 2013 juga melibatkan
penggunaan skala penilaian atau rubrik untuk memberikan keterangan tentang tingkat
pencapaian siswa. Skala penilaian ini dapat mencakup deskripsi kompetensi dan kriteria
yang jelas untuk setiap level pencapaian.
❖ Perbedaan penilaian pembelajaran ppkn di dalam kurikulum merdeka dan kurikulum 2013
1. Pendekatan penilaian: Kurikulum Merdeka mungkin mengadopsi pendekatan penilaian
yang berbeda dari Kurikulum 2013. Misalnya, Kurikulum Merdeka mungkin
menekankan penilaian formatif yang lebih berfokus pada pengembangan dan
pemantauan kemampuan siswa secara berkala. Pendekatan ini mungkin melibatkan
penilaian berkelanjutan, observasi guru, dan portofolio siswa.
2. Kompetensi dan indikator penilaian: Kurikulum Merdeka mungkin memiliki perubahan
dalam kompetensi dan indikator penilaian untuk mata pelajaran PPKN. Perubahan ini
dapat mencakup penekanan pada aspek-aspek tertentu yang dianggap lebih penting
dalam konteks pendidikan kewarganegaraan yang aktual.
3. Instrumen penilaian: Kurikulum Merdeka mungkin memperkenalkan instrumen
penilaian yang baru atau direvisi untuk mengukur pemahaman dan pencapaian siswa
dalam PPKN. Instrumen penilaian ini mungkin melibatkan berbagai format seperti tes
tulis, tugas proyek, presentasi, diskusi kelompok, atau bentuk penilaian lainnya.
Sikap penilain ppkn
No perlakuan keterangan
1. Tepat waktu dalam beribadah Ya
2. Berdialog/bengcengkrama bersama orang tua dan anggota Ya
keluarga lain termasuk asisten rumah tangga(jika ada)
3. Siap menerima masukan dari anggota keluarga lain Ya
4. Bergaul dengan baik kepada teman-teman dilingkungan Ya
kampus
5. Lebih memilih produk buatan/produk dalam negeri Ya
6. Jujur(tidak menyontek) ketika ulangan/ujian Ya
7. Berani berpendapat demi kepentingan umum/masyarakat Ya
8. Menjaga fasilitas umum/negara Ya
9. Berperilaku sesuai dengan peraturan yang berlaku,baik Ya
peraturan negara maupun peraturan kampus
10 Berpartisipasi dalam kegiatan yang termasuk kebijakan Ya
publik