Professional Documents
Culture Documents
Makalah Bantalan Rel Kereta Api
Makalah Bantalan Rel Kereta Api
Perencanaan St rukt ur Jalan Rel Trans Sulawesi (Arian Himawan, F 111 15 086)
Arian Himawan
Desain Bantalan
Rel Kereta Api
Makalah Teknik Sipil Semester VIII
Dibuat oleh :
Nama : Robby Tanjung
Nim : 173112002
STTP i
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat
menyusun Makalah Bantalan Rel Kereta Baja oleh mahasiswa Jurusan Teknik
Sipil, Fakultas Teknik, Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru (STTP).
Adapun makalah Bantalan Rel Kereta Baja ini telah diusahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu tidak lupa menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah
ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, penyusun menyadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka penyusun membuka selebar-lebarnya
bagi pembaca yang ingin member saran dan kritik sehingga dapat memperbaiki
makalah Bantalan Rel Kereta Baja ini.
Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Bantalan Rel Kereta Baja
ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi
terhadap pembaca.
i
Daftar Isi
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jalan rel kereta api (UK: Railway Tracks, US: Railroad Tracks) atau biasa
disebut dengan rel kereta api, merupakan prasarana utama dalam perkeretaapian
dan menjadi ciri khas moda transportasi kereta api. Karena rangkaian kereta api
hanya dapat melintas di atas jalan yang dibuat secara khusus untuknya, yakni rel
kereta api. Rel inilah yang memandu rangkaian kereta api bergerak dari satu
tempat ke tempat yang lain.
Dalam pengamatan secara awam, kita melihat rel sebagai jalan untuk lewat kereta
api yang terdiri atas sepasang batang rel berbahan besi baja yang disusun secara
paralel dengan jarak yang konstan (tetap) antara kedua sisinya. Batang rel tersebut
ditambat (dikatikan) pada bantalan yang disusun secara melintang terhadap batang
rel dengan jarak yang rapat, untuk menjaga agar rel tidak bergeser atau renggang.
B. Rumusan Makalah
1. Konstruksi Jalan Rel Kereta api
2. Komponen Penyusun Rel Kereta Api
1
D. Manfaat
Manfaat yang didapat dari penyusun makalah ini adalah bertambahnya
pengetahuan serta wawasan untuk mahasiswa dan masyarakat luas mengenai
kereta api, dan dengan bertambahnya wawasan mengenai kereta api yang
demikian dapat meningkatkan pemahaman, peran serta rasa peduli masyarakat
terhadap elemen-elemen dalam sistem Kereta Api sehingga dapat meningkatkan
kinerja Kereta Api Indonesia menjadi lebih baik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Formation Layer
Formation layer merupakan perkerjaan pemadatan tanah sebagai pondasi
trek rel KA. Formation layer ini dipersiapkan sebagai tempat
ditaburkannya lapisan ballast. Lapisan ini berupa campuran tanah, pasir,
dan lempung yang diatur tingkat kepadatan dan kelembapan airnya. Pada
Negara-negara maju yang lintasan KA-nya sangat padat, ditambahkan
lapisan Geotextile di bawah formation layer. Geotextile adalah material
semacam kain yang bersifat permeable yang terbuat dari polipropilena atau
polyester yang berguna untuk memperlancar drainase dari atas ke bawah
(subgrade ke subsoil), dan sekaligus memperkuat formation layer.
3
B. FUNGSI BANTALAN
1. Mendukung rel dan meneruskan beban dari rel ke balas dengan bidang
sebaran beban lebih luas sehingga memperkecil tekanan yang diterima
oleh balas.
2. Mengikat rel (dengan penambat) sehingga gerakan rel arah horizontal
tegak lurus sumbu sepur atau yang serah sumbu sepur dapat ditahan.
3. Memberikan stabilitas kedudukan sepur di dalam balas.
4. Menghindarkan kontak langsung antara rel dengan air tanah.
4
Jenis bantalan terdiri dari :
a) Bantalan Kayu
a.1. Persyaratan umum bantalan kayu :
1) Mudah dibentuk dan mudah didapat (khususnya di Indonesia).
2) Harus keras sehingga mampu menahan tekanan dan penambat tidak
mudah lepas.
3) Utuh dan padat.
4) Tidak terdapat mata kayu.
5) Tidak mengandung unsur kimia yang berpengaruh pada komponen
jalan rel yang terbuat dari baja.
6) Tidak ada lubang bekas ulat atau binatang lain.
5
2) Tegangan yang diperkenanakan untuk kayu mutu A pada konstruksi
tidak terlindung, tetapi dapat mongering dengan cepat yaitu dapat
dilihat pada table a.2. Kelas Kuat kayu :
6
4) Nilai momen maksimum adalah sebagai berikut :
7
b) Bantalan Besi/ Baja
Bentuk penampang melintang bantalan baja harus memiliki kait ke arah luar
pada ujung bawahnya dan bentuk penampang memanjang harus memiliki kait
ke arah dalam pada ujung bawahnya, dapat dilihat pada gambar b.1 Bantalan
Besi/baja.
8
b.2. Kelebihan Bantalan Besi/baja :
Ringan, mudah diangkut.
Tidak mudah lapuk dan bebas serangan rayap.
Elastisitas besar, sehingga retak-retak seperti pada bantalan kayu
dan beton dapat dihuindarkan.
Pada balas yang baik, umur layanan dapat mencapi 30-40 tahun.
Harga relative murah.
9
c) Bantalan Beton
Bantalan beton pada rel sendiri merupakan suatu bantalan yang terbuat dari
beton tulangan prategang, dan juga pada bantalan beton ditempatkan angker
penambat.
10
Gambar c.1. Bantalan beton blok tunggal
11
Gambar c.4. Contoh desain bantalan beton PT. Wika
12
c.4. Kelebihan bantalan beton :
Stabilitas baik.
Cocok untuk kecepatan dan frekuensi kereta api yang tinggi.
Umur konstruksi lebih panjang.
Biaya pemeliharaan yang rendah.
Pengendalian mutu bahan lebih mudah.
Proses pembuatannya relatif mudah pembuatannya.
Komponen lebih sedikit dibandingkan dengan jenis lainnya.
13
c.6. Persyaratan bahan bantalan beton :
1. Bentuk penampanng bantalan beton harus menyerupai trapezium,
dengan luas penampang bagian tengah bantalan tidak kurang dari
85% luas penampanng bagian bawah rel.
2. Pusat berat baja prategang diusahakan sedekat mungkin dengan
pusat berat beton.
3. Perhitungan kehilangan tegangan awal pada gaya prategang cukup
diambil 25% gaya prategang awal , kecuali jika ada hitungan teoritis
maka dapat diambil selain 25%.
4. PRETENSIONED: tendon dari komponen struktur yang akan
diprategangkan, ditegangkan dengan pertolongan alat bantu sebelum
beton dicor atau sebelum beton mengeras sampai tegangan yang
diinginkan dan gaya prategang dipertahankan sampai beton cukup
keras.
5. Contohnya bantalan WIKA , Adhi Karya, BSD , Bv-53 (Jerman) dan
Dow Mac (Inggris).
14
c.7. Perencanaan bantalan beton :
Momen lentur yang terjadi pada bantalan akan menyebabkan terjadinya
tegangan tarik dan tekan. Karena tegangan tarik ijin beton sangat
rendah, sehingga pada balok balok diberi gaya tekan
Persamaannya :
Keterangan :
Gaya tekan N dihasilkan oleh kabel yang ditarik terlebih dahulu
sehingga kabel bertambah panjang dan apabila dilepas akan berusaha
memendek yang diitahan oleh beton sedangkan M dihitung berdasarkan
teori balok di atas tumpuan elastis.
Dapat dilihat table tegangan ijin bantalan beton :
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
16
DAFTAR PUSTAKA
- Infovisual.info, - Rail road Track diakses online pada tanggal 24 mei 2021
17