You are on page 1of 21

Accelerat ing t he world's research.

MAKALAH BANTALAN REL


KERETA API
robby tanjung

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Perencanaan St rukt ur Jalan Rel Trans Sulawesi (Arian Himawan, F 111 15 086)
Arian Himawan

Makalah Rel Keret a


Agoes Sies

Persyarat an Teknis Jalur keret a api No. PM 60 t ahun


Ogie Kacaribu
2021

Desain Bantalan
Rel Kereta Api
Makalah Teknik Sipil Semester VIII

Dibuat oleh :
Nama : Robby Tanjung
Nim : 173112002

STTP i
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat
menyusun Makalah Bantalan Rel Kereta Baja oleh mahasiswa Jurusan Teknik
Sipil, Fakultas Teknik, Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru (STTP).

Adapun makalah Bantalan Rel Kereta Baja ini telah diusahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu tidak lupa menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah
ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, penyusun menyadar sepenuhnya bahwa ada
kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena
itu dengan lapang dada dan tangan terbuka penyusun membuka selebar-lebarnya
bagi pembaca yang ingin member saran dan kritik sehingga dapat memperbaiki
makalah Bantalan Rel Kereta Baja ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah Bantalan Rel Kereta Baja
ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inpirasi
terhadap pembaca.

i
Daftar Isi

Kata pengantar .......................................................................................... i


Daftar isi ..................................................................................................... ii

Bab I Pendahuluan .................................................................................... 1


A. Latar belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan makalah ................................................................................ 1
C. Maksud dan tujuan ............................................................................... 1
D. Manfaat ................................................................................................ 2

Bab II Pembahasan ................................................................................... 3


A. Konstruksi Jalan Rel Kereta Api ........................................................ 3
B. Fungsi Bantalan ................................................................................. 4
C. Pemilihan Jenis Bantalan .................................................................... 4

Bab III Penutup ......................................................................................... 16


Daftar pustaka ......................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jalan rel kereta api (UK: Railway Tracks, US: Railroad Tracks) atau biasa
disebut dengan rel kereta api, merupakan prasarana utama dalam perkeretaapian
dan menjadi ciri khas moda transportasi kereta api. Karena rangkaian kereta api
hanya dapat melintas di atas jalan yang dibuat secara khusus untuknya, yakni rel
kereta api. Rel inilah yang memandu rangkaian kereta api bergerak dari satu
tempat ke tempat yang lain.

Dalam pengamatan secara awam, kita melihat rel sebagai jalan untuk lewat kereta
api yang terdiri atas sepasang batang rel berbahan besi baja yang disusun secara
paralel dengan jarak yang konstan (tetap) antara kedua sisinya. Batang rel tersebut
ditambat (dikatikan) pada bantalan yang disusun secara melintang terhadap batang
rel dengan jarak yang rapat, untuk menjaga agar rel tidak bergeser atau renggang.

B. Rumusan Makalah
1. Konstruksi Jalan Rel Kereta api
2. Komponen Penyusun Rel Kereta Api

C. Maksud dan Tujuan


1. Agar kita bisa lebih memahami tentang Fungsi Bantalan dalam Kontuksi
Jalan Rel Kereta api
2. Agar kita mengenal perbedaan tipe bantalan serta penggunaan yang tepat
sesuai peruntukannya Rel Kereta Api.

1
D. Manfaat
Manfaat yang didapat dari penyusun makalah ini adalah bertambahnya
pengetahuan serta wawasan untuk mahasiswa dan masyarakat luas mengenai
kereta api, dan dengan bertambahnya wawasan mengenai kereta api yang
demikian dapat meningkatkan pemahaman, peran serta rasa peduli masyarakat
terhadap elemen-elemen dalam sistem Kereta Api sehingga dapat meningkatkan
kinerja Kereta Api Indonesia menjadi lebih baik.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSTRUKSI JALAN REL KERETA API

Lapisan landasan merupakan lapisan yang harus dipersiapkan terlebih dahulu


sebelum membangun trek rel, sehingga posisinya berada di bawah trek rel dan
berfungsi sebagai pondasi. Sebagaimana struktur pondasi pada suatu bangunan,
lapisan landasan juga tersusun atas lapisan-lapisan material tanah dan bebatuan,
diantaranya :

1. Formation Layer
Formation layer merupakan perkerjaan pemadatan tanah sebagai pondasi
trek rel KA. Formation layer ini dipersiapkan sebagai tempat
ditaburkannya lapisan ballast. Lapisan ini berupa campuran tanah, pasir,
dan lempung yang diatur tingkat kepadatan dan kelembapan airnya. Pada
Negara-negara maju yang lintasan KA-nya sangat padat, ditambahkan
lapisan Geotextile di bawah formation layer. Geotextile adalah material
semacam kain yang bersifat permeable yang terbuat dari polipropilena atau
polyester yang berguna untuk memperlancar drainase dari atas ke bawah
(subgrade ke subsoil), dan sekaligus memperkuat formation layer.

2. Sub-Ballast dan Ballast


Lapisan ini disebut pula sebagai Tack Bed, karena fungsinya sebagai
tempat pembaringan trek rel KA. Lapisan Ballast merupakan suatu lapisan
berupa batu-batu berukuran kecil yang ditaburkan di bawah trek rel,
tepatnya di bawah, samping, dan sekitar bantalan rel (sleepers). Bahkan
terkadang dijumpai bantalan rel yang “tenggelam” tertutup lapisan ballast,
sehingga hanya terlihat batang relnya saja.

3
B. FUNGSI BANTALAN

1. Mendukung rel dan meneruskan beban dari rel ke balas dengan bidang
sebaran beban lebih luas sehingga memperkecil tekanan yang diterima
oleh balas.
2. Mengikat rel (dengan penambat) sehingga gerakan rel arah horizontal
tegak lurus sumbu sepur atau yang serah sumbu sepur dapat ditahan.
3. Memberikan stabilitas kedudukan sepur di dalam balas.
4. Menghindarkan kontak langsung antara rel dengan air tanah.

C. PEMILIHAN JENIS BANTALAN

Pemilihan jenis bantalan sangat dipengaruhi oleh :


1. Kelas jalan menurut peraturan konstruksi yang berlaku.
2. Penggunaan jembatan.

Dapat dilihat di table C.1. Jenis bantalan dibawah ini :

4
Jenis bantalan terdiri dari :
a) Bantalan Kayu
a.1. Persyaratan umum bantalan kayu :
1) Mudah dibentuk dan mudah didapat (khususnya di Indonesia).
2) Harus keras sehingga mampu menahan tekanan dan penambat tidak
mudah lepas.
3) Utuh dan padat.
4) Tidak terdapat mata kayu.
5) Tidak mengandung unsur kimia yang berpengaruh pada komponen
jalan rel yang terbuat dari baja.
6) Tidak ada lubang bekas ulat atau binatang lain.

a.2. Syarat Teknis Banatalan Kayu adalah :


1) Kayu harus terbuat dari kayu mutu A dengan kelas kuat I atau II atau III
dan kelas awet kayu I atau II.

5
2) Tegangan yang diperkenanakan untuk kayu mutu A pada konstruksi
tidak terlindung, tetapi dapat mongering dengan cepat yaitu dapat
dilihat pada table a.2. Kelas Kuat kayu :

3) Keawetan alamiah dari kayu kelas awet I dan II :

6
4) Nilai momen maksimum adalah sebagai berikut :

a.3. Dimensi Bantalan Kayu

a.4. Kelebihan Bantalan Kayu


 Elastisitas baik, mampu meredam getaran, sentakan dan kebisingan
 Ringan dan mudah dibentuk sesuai ukuran yang dikehendaki.
 Penggantian bantalan mudah dilakukan.

a.5. Kekurangan Bantalan Kayu


 Akibat dari pelapukandan serangan rayap maka umur bantalan
menjadi berkurang.
 Bahan mudah terbakar.

Untuk menambah keawetan bantalan kayu, dianjurkan menggunakan pelat


landas agar mengurangi kerusakan akibat beban dinamis.

7
b) Bantalan Besi/ Baja
Bentuk penampang melintang bantalan baja harus memiliki kait ke arah luar
pada ujung bawahnya dan bentuk penampang memanjang harus memiliki kait
ke arah dalam pada ujung bawahnya, dapat dilihat pada gambar b.1 Bantalan
Besi/baja.

b.1. Persyaratan umum bantalan besi/baja :


 Bantalan baja minimal harus mampu menahan momen sebesar 650
kg/m, baik pada bagian tengah bantalan maupun bagian bawah rel.
 Tegangan ijin minimal adalah 1600 kg/cm2.
 Momen tahanan bantalan baja minimal 40.6 cm3.

8
b.2. Kelebihan Bantalan Besi/baja :
 Ringan, mudah diangkut.
 Tidak mudah lapuk dan bebas serangan rayap.
 Elastisitas besar, sehingga retak-retak seperti pada bantalan kayu
dan beton dapat dihuindarkan.
 Pada balas yang baik, umur layanan dapat mencapi 30-40 tahun.
 Harga relative murah.

b.3. Kekurangan Bantalan Besi/baja :


 Dapat korosi dan berkarat (dan bila hal ini terjadi maka akan
mudah retak).
 Konduktor listrik, sehingga tidak cocok digunkan untuk kereta
listrik.

Keterangan bantalan besi/baja :


- Panjang = 2.000 mm
- Lebar atas = 144 mm
- Lebar bawah 232 mm
- Tebal baja minimal 7 mm

9
c) Bantalan Beton
Bantalan beton pada rel sendiri merupakan suatu bantalan yang terbuat dari
beton tulangan prategang, dan juga pada bantalan beton ditempatkan angker
penambat.

c.1. Persyaratan umum bantalan beton :


 Bantalan beton memiliki stabilitas baik, umur lama, biaya pemeliharan
rendah dan komponen yang sedikit.
 Berat bantalan 160- 200 kg/buah sehingga memiliki tahanan vertikal,
lateral dan longitudinal yang baik.
 Pemakaian bantalan beton digalakkan mengingat bantalan kayu
semakin sulit.
 Bantalan Beton Pratekan adalah merupakan satu blok yang diperkuat
secara khusus dengan kawat baja tegangan tinggi.
 Bantalan beton Pratekan memberikan keelastisan yang baik dan daya
tekan yang baik terhadap terjadinya retakkan.
 Kawat ditegangkan sebelum pembetonan dimulai dan dipertahankan
selama pembekuan beton.

c.2. Jenis bantalan beton :


 Menurut bentuk geometriknya, terdapat dua tipe bantalan beton, yaitu
bantalan beton blok tunggal dan blok ganda. Namun yang umum
digunakan di Indonesia adalah bantalan beton blok tunggal.
 Sedangkan bantalan beton blok tunggal dibedakan menjadi post tension
dan pra tension

10
Gambar c.1. Bantalan beton blok tunggal

Gambar c.2. Bantalan beton blok ganda

Gambar c.3. Desain bantalan beton

11
Gambar c.4. Contoh desain bantalan beton PT. Wika

c.3. Jarak bantalan beton :


Jarak bantalan dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut :
1. Tipe ,potongan, melintang dan kekuatan rel.
2. Jenis dan kekautan bantalan.
3. Balas tempat bantalan diletakkan.
4. Beban gandar,volume dan kecepatan kereta api.

Secara praktis di Indonesia digunakan jarak bantalan sebagai berikut :


o Pada lintas lurus = 60 cm.
o Pada lengkung = 60 m (diukur dari rel terluar).
o Kuat tekan sebesar 500 kg/cm2
o Mutu baja tulangan geser > U-24
o Mutu baja partegang memiliki tegangan putus minimum
17000kg/cm2.
o Memiliki berat 160 – 200 kg.
o Bantalan beton pratekan pretesnsion dan pratekan harus dapat
memikul momen sebesar :

12
c.4. Kelebihan bantalan beton :
 Stabilitas baik.
 Cocok untuk kecepatan dan frekuensi kereta api yang tinggi.
 Umur konstruksi lebih panjang.
 Biaya pemeliharaan yang rendah.
 Pengendalian mutu bahan lebih mudah.
 Proses pembuatannya relatif mudah pembuatannya.
 Komponen lebih sedikit dibandingkan dengan jenis lainnya.

c.5. Kekurangan bantalan beton :


 Kurang memiliki sifat elastik dibandingkan bantalan kayu dan besi.
 Pemasangan secara manual sukar karena beratnya bantalan.
 Kemungkinan terjadinya kerusakan pada saat mobilisasi ke lokasi
dari pabrik.
 Memiliki masalah kebisingan dan getaran karena sifatnya yang
kurang mampu menahan getaran.
 Nilai sisa konstruksi kemungkinan negatif.

13
c.6. Persyaratan bahan bantalan beton :
1. Bentuk penampanng bantalan beton harus menyerupai trapezium,
dengan luas penampang bagian tengah bantalan tidak kurang dari
85% luas penampanng bagian bawah rel.
2. Pusat berat baja prategang diusahakan sedekat mungkin dengan
pusat berat beton.
3. Perhitungan kehilangan tegangan awal pada gaya prategang cukup
diambil 25% gaya prategang awal , kecuali jika ada hitungan teoritis
maka dapat diambil selain 25%.
4. PRETENSIONED: tendon dari komponen struktur yang akan
diprategangkan, ditegangkan dengan pertolongan alat bantu sebelum
beton dicor atau sebelum beton mengeras sampai tegangan yang
diinginkan dan gaya prategang dipertahankan sampai beton cukup
keras.
5. Contohnya bantalan WIKA , Adhi Karya, BSD , Bv-53 (Jerman) dan
Dow Mac (Inggris).

6. POST TENSIONED : komponen struktur beton dicetak dahulu


dengan menempatkan saluran tendon, setelah beton cukup keras,
tendon ditarik samapi tegangan tang dikehendaki.
7. Contohnya bantalan B-55 (Jerman).

14
c.7. Perencanaan bantalan beton :
Momen lentur yang terjadi pada bantalan akan menyebabkan terjadinya
tegangan tarik dan tekan. Karena tegangan tarik ijin beton sangat
rendah, sehingga pada balok balok diberi gaya tekan
Persamaannya :

Keterangan :
Gaya tekan N dihasilkan oleh kabel yang ditarik terlebih dahulu
sehingga kabel bertambah panjang dan apabila dilepas akan berusaha
memendek yang diitahan oleh beton sedangkan M dihitung berdasarkan
teori balok di atas tumpuan elastis.
Dapat dilihat table tegangan ijin bantalan beton :

15
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Prinsipnya, lapisan landasan (track foundation) ini dibuat untuk menjaga


kestabilan trek rel saat rangkaian KA lewat. Sehingga trek rel tetap berada pada
tempatnya, tidak bergoyang-goyang, tidak ambles ke dalam tanah, serta kuat
menahan beban rangkaian KA yang lewat. Selain itu, lapisan landasan juga
berfungsi untuk mentransfer beban berat (axle load) dari rangkaian KA untuk
disebar ke permukaan bumi.

16
DAFTAR PUSTAKA

- Hendriyana Jatnika, 2013 Konstruksi Rel Kereta Api. Wordpress.com, diakses


online pada tanggal 24 April 2021

- Infovisual.info, - Rail road Track diakses online pada tanggal 24 mei 2021

- Sanggapramana, 2010 Bantalan Rel Kereta Api. Wordpress.com, diakses online


pada tanggal 24 mei 2021

- id.wikipedia.org, 2021 Balast. diakses online pada tanggal 24 mei 2021

17

You might also like