Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Kelompok 14
Bambang Mustari Sadino (Bob Sadino) atau biasa disapa “Om Bob”.
Beliau lahir pada tanggal 9 Maret 1939 di Lampung. Bob Sadino, dilahirkan
dari sebuah keluarga dengan tingkat ekonomi yang cukup mapan. Ia adalah
anak bungsu dari lima bersaudara. Pada tahun 1958 orang tua Bob Sadino
meninggal dunia. Bob Sadino remaja yang pada waktu itu berumur 19 tahun
mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya, karena kakak-kakanya sudah
dianggap mapan dari segi ekonomi. Beliau pernah tinggal lama di Belanda.
Belanda menjadi negara kenangan, karena Bob Sadino bertemu dengan
pasangannya, Soelami Soejoed. Pada tahun 1967, Bob Sadino sekeluarga
kembali ke Indonesia. Singkat cerita Bob Sadino ingin menjadi seorang
wirausaha. Jenis pekerjaan yang dilakoninya adalah menyewakan satu-
satunya mobil Mercedes yang ia miliki dan sekaligus menjadi supir. Suatu
hari ada musibah yang menimpa Beliau, terjadi sebuah kecelakaan lalu lintas,
sehingga mobilnya rusak berat. Karena keterbatasan dana, Bob ganti
pekerjaan menjadi kuli bangunan dengan upah harian yang sangat minim.
Bob Sadino, dikenal sebagai pengusaha Indonesia yang mengawali
usaha berbisnis di bidang pangan dan peternakan. Dalam beberapa
kesempatan, ia juga sering terlihat menggunakan kemeja lengan pendek dan
celana pendek yang menjadi ciri khasnya. Bob Sadino membangun bisnisnya
dari bawah hanya bermodalkan kerja keras dan kenekatan.
Perjalanan bisnis Bob Sadino, berawal dari saran seorang sahabatnya
yang bernama Sri Mulyono Herlambang. Saat itu, ia menyarankan kepada
bob sadino untuk memelihara ayam. Untuk itu beliau diberi 50 ekor ayam ras.
Ternyata, dari ayam-ayam itulah Bob Sadino berpikir bahwa ayam-ayam saja
mampu berjuang dengan kuat untuk bertahan hidup. Tentulah manusia bisa
lebih dari ayam. Dari sinilah Bob Sadino mendapatkan ispirasi untuk
mengembangkan wirausahanya. Kemudian, Bob Sadino bersama istri
menjual telur di kawasan komplek perumahannya. Dalam perjalanan
bisnisnya, tidak jarang mereka berdua mendapatkan cacian dan hinaan dari
orang-orang terdekat. Namun, mereka menjadikan hal itu sebagai motivasi
untuk terus mengembangkan usahanya.
Saat Bob memulai usaha ternak ayam petelurnya, Bob sempat dicibir
sebagai “orang gila” karena dianggap tak akan berhasil. Saat itu, pasar telur
dalam negeri memang masih didominasi oleh telur ayam kampung yang
terkenal lama proses produksinya. Atas bantuan seorang kolega lama, yang
iba atas kondisi ekonomi Bob yang terpuruk, Bob pun memulai bisnis ternak
telur ayam negeri dengan target pasar orang asing di sekitar Kemang.
Tindakan yang dianggap “gila” oleh kebanyakan orang ini sebenarnya
merupakan sebuah langkah yang cerdik. Telur ayam dan berbagai daging
olahan merupakan panganan konsumsi utama orang asing yang masih belum
bisa dipenuhi demand-nya oleh produsen yang ada saat itu. Terlebih fasihnya
Bob dan sang istri dalam berbahasa Inggris membuat pelanggan ekspatriat
mereka merasa nyaman. Karena kegigihan dan pelayanan primanya, perlahan
bisnis Bob pun berkembang pesat. Kini Kemfood dan Kemchick telah punya
nama besar di antara pelanggan setianya. Tak hanya berkecimpung di daging
olahan saja, Bob Sadino pun melirik usaha sayuran holtikultura sebagai
pengembangan bisnisnya. Gila dan tidak sesuai trend semua ‘kan? Tapi ia
bisa berhasil!
Berikut adalah jenis-jenis usaha yang telah berhasil didirikan oleh Bob
Sadino, meliputi :
1. PT Kem Food yaitu perusahaan yang memproduksi berbagai olaha
daging seperti sosis, burger, bakso, dll.
2. PT Kem Farm Indonesia yaitu perusahaan yang bergerak dibidang ekspor
sayur dan buah-buahan.
3. PT Boga Catur Rata (Kem Chicks) yaitu perusahaan yang bergerak
dibidang pasar modern (supermarket).
4. The Mansion yaitu bisnis yang bergerak dibidang apartemen.
5. Kem Travel (Kemang Nusantara Travel) yaitu bisnis tour and travel yang
merupakan jasa biro perjalanan yang terletak di Jakarta.
B. Identifikasi Prinsip Pengusaha dengan Ide Gila