Professional Documents
Culture Documents
178 416 1 SM
178 416 1 SM
ABSTRACT
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jagung merupakan tanaman pangan Lampung. Produksi jagung Indonesia
penting selain gandum dan padi. Jagung tahun 2015 mencapai 19,61 juta ton.
merupakan sumber karbohidrat yang dapat Produksi jagung tersebut dinilai belum
dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan mampu memenuhi kebutuhan permintaan
bahan baku industri. Jagung juga dapat jagung di Indonesia, sehingga pemerintah
dimanfaatkan sebagai pakan ternak, berupaya untuk mengimpor jagung
sumber minyak nabati dan bahan baku sebanyak 16 juta ton di tahun 2015 (Biro
tepung jagung atau maizena. Tongkol Perencanaan Sekretariat Jendral
jagung dapat digunakan sebagai bahan Kementerian Pertanian, 2015).
baku pembuatan furfural yang digunakan Upaya memenuhi kebutuhan
dalam pembuatan plastik yang keras (Tim jagung di Indonesia dapat dilakukan tanpa
Karya Mandiri, 2010). harus mengimpor dari luar negeri.
Jagung merupakan tanaman pangan Beberapa upaya peningkatan produksi
potensial di Indonesia. Daerah produksi jagung yang dapat dilakukan dengan cara
jagung terbesar Indonesia terdapat di Jawa memperluas areal panen, meningkatkan
Timur dan Jawa Tengah. Kedua daerah ini produktivitas, mempertahankan stabilitas
mampu menghasilkan 5 juta ton jagung produksi dan menurunkan kehilangan.
per tahun, ditambah dengan beberapa Maruapey & Faesal (2010) menyatakan
daerah di Sumatera seperti Medan dan bahwa upaya peningkatan produktivitas
2.2.4 Penanaman
Penanaman bibit dilakukan dengan
pembuatan lubang tanam dengan
menggunakan kayu atau jari tangan.
Sebanyak 2 bibit ditanam per polybag
untuk mengantisipasi apabila terdapat bibit Keterangan :
yang tidak tumbuh. ni = Jumlah benih yang berkecambah pada
hari ke- i
2.2.5 Penyiraman hi = Jumlah hari yang diperlukan untuk
Penyiraman dilakukan setiap hari mencapai jumlah kecambah ke ni
pada pagi dan sore hari dengan
menggunakan gembor. Jika hujan turun 2.2.7.3. Tinggi Tanaman (cm)
dan keadaan tanah cukup basah atau terlalu Pengukuran tinggi tanaman
lembab maka penyiraman tidak dilakukan. dilakukan dengan interval 2 minggu sekali
setelah tanam hingga akhir penelitian.
2.2.6 Penyiangan Pengukuran tinggi dimulai dari dasar tanah
Penyiangan gulma dilakukan 2 sampai bagian tanaman yang tertinggi
minggu sekali. Penyiangan pada tanaman dilakukan pada semua sampel dengan
jagung yang masih muda biasanya dengan menggunakan meteran.
Pattern CL, Glick BR. 2002. Role of Van Loon LC. 2007. Plant Responses To
Pseudomonas putida indole acetic Plant Growth-Promoting-
acid in development of the the plant Rhizobacteria. Eur J Plant Pathol.
root system. Appl Environ Microbiol 119:243-254.
68: 3795 – 3801.
Wattimena. 1992. Bioteknologi Tanaman.
Romli M. 2012. Dampak Negatif Pupuk Laboratorium Kultur Jaringan
Kimia Terhadap Kesuburan Tanah. Tanaman, IPB, Bogor.
Makalah Seminar. Program Studi
Yolanda EMG, Hernandez DJ, Hernandez
Holtikultura Jurusan Budidaya
CA, Esparza MAM, Cristales MB,
Tanaman Pangan Politeknik Negeri
RamirezLF, Contreras RDM & Rojas
Lampung.
JM. 2011. Growth Response of Maize
Salamiah & Wahdah R. 2015. Plantlets Inoculated With
Pemanfaatan Plant Growth Promoting Enterobacter spp., as a Model for
Rhizobacteria (PGPR) Alternative Agriculture. Revista
dalampengendalian penyakit tungro Argentina de Microbiologia. Vol.4(3).
pada padi lokal Kalimantan Selatan. 287-293.
Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon.
Zahir ZA, Munir A, Asghar HN,
1(6), 1448-1456.
Shaharoona B, Arshad M. 2008.
Sirappa MP & Razak N. 2010. Effectiveness of rhizobacteria
Peningkatan Produktivitas Jagung containing ACC deaminase for growth
melalui Pemberian Pupuk N, P, K, dan promotion of peas (Pisum sativum)
Pupuk Kandang Pada Lahan Kering di under drought conditions. J Microbiol
Biotechnol 18:958–963.