Professional Documents
Culture Documents
KAK Perencana BLK Bulungan
KAK Perencana BLK Bulungan
(KAK)
TAHUN ANGGARAN
2022
I
UMUM
1. LATAR BELAKANG
A. Latar Belakang Kegiatan
Kementerian Ketenagakerjaan menyiapkan transformasi Balai Latihan Kerja (BLK). Transformasi
mencakup aspek kelembagaan, persepsi, substansi pelatihan, juga sarana dan fasilitas.
Transformasi BLK dari segi kelembagaan meliputi setiap provinsi memiliki minimal satu Unit
Pelaksana Teknis Pusat (UPTP). Selain itu, dilakukan penguatan kompetensi instruktur dan tenaga
pelatihan pemerintah maupun swasta pada Lembaga Pelatihan Kerja, khususnya dalam
pengembangan kurikulum, metode pelatihan berbasis online, dan integrasi proses pelatihan dan
penempatan.
Sementara pada aspek sarana dan fasilitas, transformasi difokuskan pada pemberdayaan dan
implementasi 3R BLK, yakni Reorientasi, Revitalisasi, Rebranding.
salah satu perubahan paling substansial dari transformasi BLK adalah integrasi bisnis proses
penempatan dan pelatihan. Nantinya pengantar kerja maupun petugas antarkerja akan melakukan
konseling karier terlebih dahulu untuk menentukan apakah tenaga kerja dapat langsung bekerja atau
berwirausaha, atau memerlukan intervensi pelatihan, sertifikasi dan/atau pelatihan wirausaha dan
modal usaha. Pemantauan setelah lulus pelatihan pun terus dipantau melalui mekanisme survei
kebekerjaan yang telah dilaksanakan di pelatihan yang menggunakan anggaran APBN.
KALIMANTAN UTARA salah satu program Transformasi BLK UPTD menjadi UPTP berlokasi di
Kabupaten BULUNGAN, adapun keuntungan bagi daerah dalam pengembangan BLK UPTP baru
yakni pembangunan dan operasional pelatihan ditanggung oleh pemerintah pusat, adanya
percepatan pembangunan SDM yang berkualitas dan berkelanjutan di provinsi, dan meningkatkan
kualitas SDM di provinsi tersebut, sehingga mendorong percepatan peningkatan investasi dan
ekonomi.
B. Dasar Hukum
Perencanaan Pembangunan Gedung Workshop BLK BULUNGAN didasarkan pada :
1) Perpres Nomor 12 tahun 2022, tentang pengadaan barang/jasa pemerintah
2) UU RI No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
3) UU RI No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
4) PP RI No. 29 tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
5) PP RI No 79 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 29
Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
6) PP RI No. 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan. UU RI No 28 tahun 2002.
7) Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Jasa Konstruksi
8) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No : 29/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung
9) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 897/KPTS/M/2017 tentang
besaran remunerasi minimal tenaga kerja kontruksi pada jabatan ahli untuk layanan jasa
konsultasi kontruksi
II
10) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor. 14/PRT/M/2017 tahun
2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung
11) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 22/2018 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara
12) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat 07/PRT/M/2019 tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Kontruksi melalui penyedia
13) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor 2 tahun 2020 tentang
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Nomor 05/PRT/M/2016 tentang Izin Mendirikan Bangunan Gedung
14) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat nomor 14 tahun 2020
tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia
15) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16 Tahun 2022 tentang
Bangunan Gedung
16) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 524 Tahun 2022
tentang Besaran Remunerasi Tenaga Ahli Jasa Konsultansi
17) Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22 Tahun 2018
tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara
18) Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 11 Tahun 2019
tentang Teknis Biaya Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
19) Regulasi dan standar standar teknis seperti PBl, SKBI, SKSNI dan SNI, PUIL.
3. LOKASI PEKERJAAN
BULUNGAN, Provinsi KALIMANTAN UTARA
5. SUMBER PENDANAAN
Sumber biaya dari keseluruhan pekerjaan dibebankan pada DIPA Direktorat Jenderal Pembinaan
Pelatihan Vokasi dan Produktivitas, Direktorat Bina Kelembagaan Pelatihan Vokasi TA 2022
III
6. LINGKUP DAN TAHAPAN KEGIATAN
1. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan pelaksanaan penyusunan Desain Bangunan dan Detail Engineering Desain
(DED) Bangunan Gedung BLK BULUNGAN Tahun Anggaran 2022, dengan keluaran berupa
Desain Bangunan/Arsitektur, Struktur, Penataan Lanscape, Mekanikal Elektrikal, Desain
Interior, Perhitungan Pembangunan Gedung Baru, DED, RKS, RAB dan dokumen
kelengkapan lainnya yang dapat menjadi acuan pelaksanaan fisik. Ketentuan-ketentuan
sebagaimana diatur di dalam KAK adalah mutlak sebagai dasar kontrak atas pelaksanaan
pekerjaan yang akan dilakukan.
2. Tahapan Kegiatan
Secara garis besar pendekatan dan metode pelaksanaan dibagi atas 6 (enam) tahapan yaitu
tahap persiapan, tahap Survey, Tahap Analisis dan Penyusunan Pra-Rencana (termasuk di
dalamnya tahap Analisis Bangunan Gedung), Tahap Penyusunan Rencana Detail Bangunan
Gedung Worskhop (DED), serta Tahap Akhir. Penjabarannya adalah sebagai berikut:
a. Tahap Persiapan
Menyusun dan memaparkan Laporan Pendahuluan yang terdiri dari :
a) Identifikasi issue
b) Identifikasi target survey
c) Perencanaan & desain survey (jadwal survey, identifikasi data yang diperlukan, instansi
yang terkait, format-format, dan lain-lain).
Keluaran tahapan ini adalah Laporan Pendahuluan, diserahkan selambat-lambatnya 45
(Empat Puluh Lima) hari sejak SPMK dikeluarkan.
b. Tahap Survey
a) Melakukan survey lokasi calon pembangunan Gedung Workshop BLK BULUNGAN Tahun
Anggaran 2022;
b) Melakukan koordinasi dengan pihak terkait di lokasi kegiatan (stakeholder);
c) Melakukan penyelidikan tanah untuk struktur bangunan serta mengumpulkan data dan
informasi yang dibutuhkan untuk menilai keandalan struktur bangunan.
d) Melakukan identifikasi bangunan. Mencakup identifikasi terkait dengan fungsi, identifikasi
kawasan sekitar;
e) Melakukan identifikasi lahan Gedung BLK BULUNGAN Tahun Anggaran 2022, pengukuran
lapangan lengkap atas kondisi batas lahan pembangunan, kondisi lansekap, kondisi
topografi, drainase dan keteknikan lainnya yang berpengaruh terhadap penyusunan DED
untuk pelaksanaan fisik;
f) Melakukan identifikasi area yang terdampak akibat pembangunan untuk penyusunan
strategi penanggulangannya;
g) Melakukan kordinasi terkait standar atau pedoman yang digunakan sebagai rujukan
penyusunan perencanaan;
h) Melakukan pengumpulan data Harga Standar Bangunan Gedung Negara (HSBGN) dan
harga pasar bahan material setempat sebagai dasar penyusunan Rencana Anggaran Biaya
(RAB);
i) Membuat laporan pra-konsep Perencanaan Desain Bangunan Gedung BLK BULUNGAN
TahunAnggaran 2022.
Keluaran tahapan ini yang dicantumkan dalam LAPORAN ANTARA : laporan yang mencakupi
analisis dan konsep penataan Kawasan serta sirkulasi sekitar kawasan, harus dilakukan dan
dijabarkan dalam tahapan ini.
d. Tahap Pengembangan Rencana (Development drawing)
a) Melakukan pengembangan rencana alur pelatihan kerja;
b) Melakukan perhitungan kebutuhan luas dan fungsi setiap ruangan setara/minimal dengan
PMK 172/PMK.06/2020;
c) Melakukan pengembangan rencana zonasi area berdasarkan risiko pelatihan kerja dan K3
d) Melakukan pengembangan rencana arsitektur interior eksterior;
e) Melakukan dasar perhitungan analisa rekayasa beban, bencana gempa dan gambar
rencana struktur bangunan;
f) Melakukan dasar perhitungan ventilasi tata udara dan gambar rencana tata udara;
g) Melakukan dasar Perhitungan Gedung Baru serta gambar rencana mekanikal struktur baja,
termasuk sistem plumbing hydrant dll;
h) Melakukan dasar perhitungan kebutuhan daya listrik 1 phase dan 3 phase serta gambar
rencana elektrikal (TM 20KV, kelistrikan emergency genset, dstribusi daya listrik, Kelistrikan
kritikal, UPS, grounding petir dan khusus alat pelatihan kerja, telekomunikasi gedung,
sistem informasi data, BAS (Building Automation System), sistem pengindra kebakaran;
i) Melakukan dasar perhitungan kebutuhan air bersih dan gambar rencana sistem distribusi
air bersih dan air kotor Gedung;
j) Melakukan perhitungan dan analisa traffic baik di selasar, koridor dan alat transportasi
gedung;
k) Melakukan perhitungan dan gambar sistem bencana alam, kebakaran dan wabah penyakit
(Emergency Preparedness);
l) Melakukan perhitungan kebutuhan parkiran dan analisa traffic baik keadaan normal
maupun bencana;
m) Melakukan pengembangan teknologi terbaru di setiap aspek pekerjaan sesuai kebutuhan
dan fungsi;
n) Melakukan perhitungan dan gambar rencana lainnya sesuai standar sebagai Bangunan
Pelatihan Kerja dan Bangunan Gedung Negara;
o) Melakukan perhitungan dan gambar rencana sistem pembuangan limbah padat dan limbah
cair;
p) Melakukan perhitungan dan gambar rencana sistem mekanikal dan elektrikal;
V
q) Menyusun garis besar persyaratan teknis/RKS (outline spesification);
r) Menyusun perhitungan biaya pembangunan berupa Rencana Anggaran Biaya (RAB)
dengan ketentuan :
I. Harga dasar upah dan bahan mengacu pada harga standar yang ditetapkan Kepala
Daerah/Kepala Dinas Teknis setempat. (buku harga dasar upah dan bahan dilampirkan
dalam pelaporan)
II. Analisa Harga Satuan Pekerjaan menggunakan standar analisa dalam Permen PUPR
Nomor 28/PRT/M/2016.
III. Seluruh volume yang tercantum dalam RAB/BQ harus ada perhitungan detailnya.
s) Menyusun kebutuhan gambar kerja lengkap yang akan dikerjakan meliputi : Gambar dan
detail arsitektur, gambar dan detail struktur, gambar dan detail utilitas, gambar dan detail
elemen kawasan seperti lansekap, dan atau kegiatan terkait lainnya. Gambar harus detail
sehingga mudah dipahami oleh pelaksana sampai level tukang atau pekerja.
t) Menyusun spesifikasi bahan/material yang akan didetailkan dari Pra-Rancangan yang
sudah ada disertai rekomendasi merk material yang kualitas setara
u) Menyusun Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS). Adapun untuk spesifikasi teknis harus
menerangkan detail seluruh pekerjaan yang tercantum dalam RAB maupun gambar.
v) Melakukan penyelenggaraan pembahasan dan konsultasi kepada seluruh stakeholder
terkait dengan kegiatan untuk dibahas segala masalah dan persoalan yang timbul selama
proses perancangan (termasuk proses Perizinan).
w) Melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk penyusunan Advis Planning dan Blok Plan
tapak untuk proses pengurusan PBG dan SLF.
x) Melakukan pembahasan LAPORAN ANTARA.
e. Keluaran LAPORAN ANTARA, minimal meliputi Laporan Tahap Rencana Detail. Tahap
Penyusunan Rencana Detail Kawasan (DED).
Pada tahap ini merupakan perbaikan desain hasil pembahasan dan masukan dari Tim PPK
dan Stakeholder, sebagai berikut :
a) Pengembangan rancangan dan detail arsitektur skala 1 : 50
b) Rancangan dan detail struktur skala 1:50, beserta uraian konsep dan perhitungannya.
c) Rancangan dan detail penghijauan dan tata bangunan serta ruang luar bangunan.
d) Rancangan dan detail utilitas bangunan dan lingkungan, mekanikal elektrikal, beserta
uraian konsep dan perhitungan kontruksi.
1. Menyusun perhitungan biaya pembangunan berupa Rencana Anggaran Biaya (RAB)
dengan ketentuan : Harga dasar upah dan bahan mengacu pada harga standar yang
ditetapkan Kepala Daerah/Kepala Dinas Teknis setempat. (buku harga dasar upah dan
bahan dilampirkan dalam pelaporan)
2. Analisa Harga Satuan Pekerjaan menggunakan standar analisa dalam Permen PUPR
Nomor 28/PRT/M/2016.
3. Seluruh volume yang tercantum dalam RAB/BQ harus ada perhitungan detailnya.
e) Uraian penggunaan bahan bangunan (spesifikasi teknis)
f) Menyusun GAMBAR berikut detail-detailnya sehingga mudah dipahami oleh pelaksana
sampai level tukang atau pekerja.
g) Menyusun Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS). Adapun untuk spesifikasi teknis harus
menerangkan detail seluruh pekerjaan yang tercantum dalam RAB maupun gambar.
h) Melakukan presentasi/ekspose di lokasi kegiatan.
f. Tahap Akhir
Laporan Akhir pekerjaan perencana yang terdiri atas:
a) Dokumen Perencanaan Teknis, Dokumen Detail Engineering Design (DED)
b) Laporan Pengadaan Penyedia Jasa Pelaksanaan Konstruksi Fisik (Dokumen Lelang);
c) Laporan Penyelenggaraan Rapat Pembahasan Value Engineering;
V
I
d) Surat penjaminan atas kegagalan bangunan dari penyedia jasa Perencanaan Konstruksi;
Keluaran tahapan ini adalah Laporan Akhir.
g. Tahap Tender dan Pengawasan Berkala
Pelaksanaan Tahap Tender penyedia jasa pelaksanaan konstruksi fisik dilaksanakan sebelum
pelaksanaan konstruksi fisik.
Tahap Pengawasan Berkala dilakukan pada saat pelaksanaan konstruksi fisik berjalan.
Dimana kedua tahapan tersebut di dokumentasikan dalam bentuk laporan (Laporan akhir
pengawasan berkala, termasuk perubahan perancangan hingga menjadi as built drawing).
V
II
Perencanaan Landsekap :
- Rumput
- Pohon Pohon
- Sarana Tempat Duduk
- Sarana Selfie
2) Desain Bangunan dan Detail Engineering Desain (DED) tersebut disesuaikan dengan kondisi
setempat untuk di Renovasi, Rehabilitasi, Restorasi, atau Pembangunan Gedung Baru
yang tersusun secara sistematis, baik dan lengkap. Penyajian gambar yang baik tersebut
harus dengan skala yang sesuai dengan kebutuhan penyampaian informasi gambar. Dapat
diimplemantasikan di lapangan. (ditandatangani Penyedia Jasa)
3) Tersusunnya RAB yang mengacu AHSP/HSBGN dan harga kewajaran pasar setempat.
(ditandatangani Penyedia Jasa Perencanaan)
4) Tersusunnya format BIM (Building Information Modelling) untuk output
5) Tersusunnya dokumen RKS yang lengkap (ditandatangani Penyedia Jasa Perencanaan).
Mencakup keterangan mengenai:
i. Syarat-syarat khusus yang harus dilakukan pelaksana saat pelaksanaan konstruksi
berlangsung.
ii. Spesifikasi lengkap bahan bangunan yang digunakan beserta cara pemasangannya
b. Keluaran (Kuantitatif)
Mengacu Permen PUPR Nomor 22 tahun 2018 Pasal 22, Biaya Perencanaan Teknis didasarkan
pada pencapaian prestasi atau kemajuan perencanaan setiap tahapan yang meliputi:
1) Laporan Pendahuluan
2) Laporan Pra Rancangan
3) Laporan Pengembangan Rancangan
4) Laporan Antara
5) Laporan Survey Topografi Lahan
6) Laporan Hasil Pengujian Tanah (Sondir dan Boring)
7) Laporan Perhitungan Analilsis Struktur Bangunan
8) laporan Tahap rancangan detail meliputi penyusunan rancangan gambar detail :
- Dokumen DED secara detail (Struktur, Arsitektur, Mekanikal dan Elektrikal, Lanscape)
format A3 Berkop
9) Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat (RKS) dan Spesifikasi,
10) Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang meliputi :
- Rekap RAB
- Rincian RAB
- Perhitungan Volume
- Analisa Harga Satuan Pekerjaan
- Daftar Harga Upah Dan Bahan
- Daftar Referensi Standar Harga Upah Dan Bahan Terupdate
11) Album Gambar Perspektif/Ilustrasi (3D), format A3 full colour dan 3D Kawasan (kualitas
Rendering V ray HD)
12) Video animasi 3D berdurasi 3 menit dalam 2 format:
- Format AVI dengan resolusi Full HD 1080 pixel 90 frame per detik (90 fps)
- Format video streaming terkompresi MP4 dengan resolusi 760 pixel
V
III
Video animasi memuat foto/video udara (drone) eksisting dan kemudian disandingkan/
ditambahkan dengan animasi perencanaan.
13) Progress Report Personil
14) Maket Final Skala 1:200 atau 1:500 ( disesuaikan dengan kondisi yang ada)
15)Produk Perencanaan harus diserahkan sebanyak 5 (lima) eksemplar, dan softcopy dalam bentuk
Hard Disk External SSD 1 TB sebanyak 1 buah,
16)Laporan Akhir.
17) Laporan Tahap Pelelangan Pelaksana Konstruksi Dan Pengawasan Berkala :
Konsultan perencana berkewajiban untuk membantu PPK dalam membuat RAB, DED,RKS
dan Outline Spesifikasi Teknis sesuai dengan kebutuhan anggaran yang tersedia pada tiap
Tahun Anggaran untuk proses Pelelangan;
Konsultan perencana berkewajiban untuk membantu Panitia/Pokja pelelangan pelaksanan
konstruksi khususnya pada tahap :
- penjelasan pekerjaan,
- penyusunan berita acara penjelasan dan tahapan lainnya yang diperlukan dan
- melaksanakan pengawasan berkala seperti:
a. memeriksa kesesuaian pelaksanaan pekerjaan dengan rencana secara berkala,
b. melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada
perubahan,
c. memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama
masakonstruksi,
d. menggunakan rekomendasi tentang penggunaan bahan, dan
e. membuat laporan akhir pengawasan berkala.
I
X
9. PERSONIL
Pengalaman
No Posisi Jumlah Pendidikan Kualifikasi Sertifikat
(tahun)
Team
A.
Leader:
Teknik Sipil/
Team SKA Ahli Utama -
1. 1 Org S2 Teknik Arsitektur/ 5
Leader Manajemen Konstruksi
Manajemen
(601)
Konstruksi
B. Tenaga Ahli :
Pengalaman
No Posisi Jumlah Pendidikan Kualifikasi Sertifikat
(tahun)
Asisten
B.
Tenaga Ahli
Asisten Ahli
1. 1 Org S1 Teknik Sipil S1 Sipil 3
Sipil Struktur
Asisten Ahli
2. 1 Org S1 Teknik Arsitektur S1 Arsitektur 3
Arsitektur
Asisten Ahli
3. 1 Org S1 Teknik Mesin S1 Mesin 3
Mekanikal
X
Pengalaman
No Posisi Jumlah Pendidikan Kualifikasi Sertifikat
(tahun)
Asisten Ahli
4. Teknik 1 Org S1 Teknik Elektro S1 Elektro 3
Elektrikal
Teknik Sipil/
5. Estimator 1 Org S1 S1 Sipil/ Arsitektur 3
Teknik Arsitektur
Tenaga
C.
Pendukung
Semua Jurusan
2. Surveyor 1 Org D3 sederajat 3
Teknik
Sesuai dengan ketentuan, maka Tenaga Ahli harus memiliki Sertifikat Kompetensi sesuai yang
dipersyaratkan dari asosiasi dengan dilengkapi dengan Curriculum Vitae (pengalaman dilengkapi
dengan referensi/surat keterangan), Surat Pernyataan Bersedia Ditugaskan, KTP, NPWP dan Ijazah.
Semua personil yang ditawarkan, wajib dihadirkan pada saat Pembuktian Kualifikasi dan Rapat
Persiapan Penunjukan Penyedia dengan membawa dokumen pendukung (Asli) yang dipersyaratkan.
11. PENUTUP
1. Kerangka Acuan Kerja ini merupakan pedoman dasar yang dapat dikembangkan lebih lanjut
oleh Penyedia Jasa Perencanaan dan/atau Tim Teknis sepanjang keluaran akhir dapat
dihasilkan secara optimal dan sesuai dengan yang diharapkan.
2. Format laporan diupayakan mengikuti standar pelaporan yang representatif, baik jenis kertas,
tulisan, maupun sampul minimal mengikuti standar pelaporan yang berlaku.
X
I