Professional Documents
Culture Documents
MSDM
MSDM
YOGYAKARTA
2021/2022
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayahnya sehingga makalah dengan judul “PENGARUH ANALISIS
JABATAN DAN DESAIN PEKERJAAN TERHADAP PERUSAHAAN” kini
dapat tersusun hingga selesai.sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada nabi
junjungan yang agung nabi muhammad SAW nabi teladan bagi umat islam hingga
akhir zaman.Begitu pula kepada keluarga,sahabat sahabat serta umatnya ,semoga
kelak mendapatkan syafaat di hari pembalasan.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam Mata kuliah
Manajemen Sumberdaya manusia yang dimapu oleh ibu Febri.Selain itu,
pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan wawasan
bagi para pembaca.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca.
i
Daftar isi
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan penulisan makalah
2. Mengetahui cara cara mendesain analisis pekerjaan yang baik berjalan secara
efektif dan efisien
2
BAB II
PEMBAHASAN
Desain pekerjaan merupakan salah satu komponen penting dalam manajemen sumber
daya manusia. Desain pekerjaan atau biasa disebut dengan rencana kerja merupakan
fungsi penetapan kegiatan-kegiatan individu atau kelompok karyawan dalam wadah
organisasi. Desain pekerjaan merupakan jembatan atau penghubung antara karyawan
dengan organisasi. Dalam mendesain suatu pekerjaan hendaknya memperhatikan
hubungan antar teknologi dengan manusia, selain itu juga harus dapat memfasilitasi
pencapaian tujuan perusahaan serta mengetahui kapasitas dan kebutuhan karyawan
yang melaksanakan tugas tersebut. Inti dalam desain pekerjaan adalah bagaimana
membuat semua pekerjaan yang ada disusun secara sistematis. Desain pekerjaan
membantu dalam menjelaskan pekerjaan apa yang harus dikerjakan, bagaimana
mengerjakan pekerjaan tersebut, berapa banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan
bagaimana ketentuan yang harus dijalankan sehingga pekerjaan tersebut dapat
diselesaikan.
3
Analisis pekerjaan merupakan tahap lanjutan setelah sebuah perusahaan atau organisasi
selesai mendesain sebuah pekerjaan. Analisis pekerjaan merupakan studi sistematis
mengenai tugas, kewajiban dan tanggung jawab dari suatu pekerjaan, pengetahuan,
kemampuan serta keahlian yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu pekerjaan.
Secara umum analisis pekerjaan juga merupakan bagian dari analisa jabatan. Analisa
jabatan merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi dan menentukan secara rinci
tugas-tugas dan persayaratan dari suatu jabatan tertentu. Stephen Robbin (1993)
mendefinisikan analisa jabatan sebagai suatu bentuk pengembangan uraian terperinci
dari tugas-tugas yang harus dilakukan dalam suatu jabatan, penentuan hubungan dari
satu jabatan dengan jabatan lain, penentuan tentang kemampuan, ketrampilan, dan
kemampuan-kemampuan lain yang diperlukan karyawan untuk melaksanakan pekerjaan
secara efisien dan efektif.
1.Mengumpulkan informasi
1.What, mengenai apa yang harus dikerjakan oleh karyawan maupun atasan
4.Skiil, mengenai ketrampilan apa yang diperlukan untuk menunjang penyelesaian tugas
4
3.Redesain pekerjaan (untuk meningkatkan metode pekerja, mengurangi kesalahan,
eliminasi yang tidak perlu, serta untuk perbaikan kinerja).
Analisa jabatan merupakan identifikasi dan inventarisasi berbagai macam jabatan yang
dibutuhkan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan. Analisa jabatan dapat
dilakukan pada saat suatu perusahaan atau organisasi terjadi perubahan kelembagaan
serta pada saat jabatan-jabatan yang ada dirasa kurang mendukung dalam pencapaian
visi dan misi perusahaan atau organisasi. Analisa jabatan akan menghasilkan peta
jabatan. Peta ini menggambarkan uraian tugas maupun tanggung jawab setiap bidang
pekerjaan secara jelas dan rinci yang memuat :
Merupakan suatu catatan yang sistematis tentang tugas, wewenang dan tanggung jawab
suatu jabatan tertentu, yang didefinisikan berdasarkan fakta-fakta yang ada. Job
Description harus dapat menjelaskan dan berfokus pada pekerjaan itu sendiri dan bukan
kepada personil yang mengisi pekerjaan tersebut. Penyusunan job description ini sangat
penting, terutama untuk menghindarkan terjadinya perbedaan pengertian sehingga
dapat menghindari pekerjaan rangkap, serta untuk mengetahui batas-batas tanggung
jawab dan wewenang masing-masing jabatan. Berikut ini adalah manfaat adanya job
description bagi organisasi atau suatu perusahaan, yaitu :
Bagi atasan, untuk dapat memaksimalkan peran dan tanggung jawab bawahan dalam
melaksanakan pekerjaannya.
B.Pemegang jabatan, sebagai panduan dan pedoman kerja serta mengetahui apa yang
harus dilakukan dan diharapkan dari organisasi. Dengan adanya panduan dan pedoman
kerja, segala pikiran, usaha, dan energi dapat difokuskan dalam pekerjaan.
5
D.Trainer, untuk mengetahui kebutuhan pelatihan bagi pemegang jabatan. Dengan
kebutuhan yang spesifik secara langsung berdampak terhadap peningkatan kinerja
pemegang jabatan.
H.job evaluator, untuk membobot jabatan dan membandingkan jabatan lain di dalam
organisasi.
Dapat dikatakan bahwa job description merupakan bagian penting dari sistem
pengembangan SDM. Job description dapat dikatakan sebagai peta yang memberikan
arah kepada organisasi, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
Dengan adanya job description dan job spesification maka pelaksanaan organisai
semakin jelas aturan mainnya. Siapa yang berkompeten untuk menduduki suatu
jabatan, apa yang menjadi tanggung jawabnya terhadap struktur tersebut, serta tugas-
tugas apa yang harus dikerjakan, semua telah terinci dengan jelas yang pada akhirnya
akan memudahkan karyawan dalam menjalankan tugasnya serta karyawan diharapkan
dapat bekerja secara profesional dan ahli dalam masing-masing bidangnya.
6
C.Bagaimana analisis desain pekerjaan beserta contohnya
Setiap perusahaan melaksanakan suatu program, dimana program ini selalu terarah
sehingga aka berdaya guna untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Agar suatu
organisasi yang mengelola SDM dapat berfungsi sebagaimana mestinya dapat
membantu satuan kerja lainnya dalam organisasi, satuan kerja tersebut wajib
mengetahui secara pasti semua jenis pekerjaan yang terdapat dalam organisasi/
perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Mondy (2008), pekerjaan-pekerjaan baru diciptakan dalam waktu yang singkat.
Jika demikian adanya, pekerjaan-pekerjaan harus dirancang. Desain pekerjaan (job
design) adalah proses menentukan tugas-tugas spesifik untuk dikerjakan, metode-
metode yang dipakai dalam melanjutkan tugas-tugas tersebut, dan cara kerja
bersangkutan berhubungan dengan yang lain dalam organisasi.
Menurut Gunawan (2014), desain pekerjaan adalah proses untuk mendefinisikan cara
pekerjaan yang akan dilakukan dan tugas-tugas yang akan dibutuhkan pada suatu
pekerjaan. Informasi yang diperoleh dari desain pekerjaan yaitu jenis pekerjaan, situasi
pekerjaan, dan struktur pekerjaan.
7
Desain pekerjaan menurut Dessler (2004), mencakup beberapa hal diantaranya:
Identitas pekerjaan
Menurut Herjanto (2000) dalam Irnanda (2011), penyusunan desain pekerjaan harus
mempertimbangkan hal-hal berikut diantaranya:
1. Perluasan tugas meliputi pemberian tugas yang lebih secara horizontal, dimana
pekerjaan tambahan itu berada pada tingkat kecakapan dan tanggungjawab yang setara
dengan pekerjaan semula.
3. Perputaran tugas yaitu melakukan penukaran tugas antar pekerja secara periodik
untuk menghindari seseorang bekerja secara monoton mengerjakan tugas setiap hari.
Perputaran tugas ini memberikan kesempatan kepada pekerja untuk memperbanyak
pengalaman dan memungkinkan seorang pekerja untuk mengganti pekerja lain yang
tidak masuk.
Contoh:
8
baru karena dengan adanya desain pekerjaan yang bagus karyawan akan lebih cepat
belajar dan mereka dapat mengetahui tingkat kompetensi masing-masing.
9
BAB III
KESIMPULAN
10
PENUTUP
Daftar pustaka
11