You are on page 1of 14

TUGASMSDM II

PENGARUH ANALISIS JABATAN DAN DESAIN PEKERJAAN TERHADAP


PERUSAHAAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA’

YOGYAKARTA

2021/2022
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
hidayahnya sehingga makalah dengan judul “PENGARUH ANALISIS
JABATAN DAN DESAIN PEKERJAAN TERHADAP PERUSAHAAN” kini
dapat tersusun hingga selesai.sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada nabi
junjungan yang agung nabi muhammad SAW nabi teladan bagi umat islam hingga
akhir zaman.Begitu pula kepada keluarga,sahabat sahabat serta umatnya ,semoga
kelak mendapatkan syafaat di hari pembalasan.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam Mata kuliah
Manajemen Sumberdaya manusia yang dimapu oleh ibu Febri.Selain itu,
pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan wawasan
bagi para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman maka saya yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan memotivasi untuk
kesempurnaan makalah.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca.

i
Daftar isi

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pekerjaan dianalisis sebagai kegiatan rutin pada manajemenstrategis yang dilakukan


sejak awal tahun 1900-an. Kemudian diperbaruidengan pengertian mengenai
pengukuran kinerja, biaya dan standardisasi, peningkatan produktivitas prosedur teknik
industri lainnya.Sejalan dengan itu, pekerjaan berhubungan dengan proses analisis yang
digunakan untuk administrasi penggajian. Dalam masalah ini, analisis pekerjaan
digunakan untuk pengembangan deskripsi dan fungsi jabatan atau penentuan respon
terhadap masing-masing posisi.Oleh karena itu, dalam perkembangannya secara ekstrim
dapat dibedakandua sumber informasi untuk menjelaskan analisis pekerjaaan, yaitu
realitasversus persepsi.Setelah itu tantangan muncul sejalan dengan perkembangan dan
kemajuan peradaban manusia yang dapat dilihat dari berbagai aspeknya.
Tantangantersebut adalah tantangan lingkungan, tantangan bidang usaha,
tantangankesempatan kerja yang harus diantisipasi oleh para manajer dan
bidangHuman Resources Departement (HRD). Kalangan profesional menjawabdengan
antisipasi proaktif melalui jaringan sistem informasi pekerjaandalam organisasi atau
perusahaan.Sebuah pekerjaan merupakan gambaran dari pencerminan tugas-
tugas,kewajiban-kewajiban, serta tanggung jawab nyata dari setiap anggotakaryawan
terhadap pekerjaannya. Analisis pekerjaan mempelajarigambaran atau desain dari
aktivitas-aktivitas yang menentukan tugas-tugas,kewajiban-kewajiban, dan wujud
tanggung jawab dari setiap pekerjaan yang dilakukan karyawan.Desain pekerjaan
merupakan salah satu komponen penting dalam manajemen sumber daya manusia.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Analisis pekerjaan dan desain pekerjaan

2. Bagaimana caranya mendesain analisis pekerjaan yang baik

3. Bagaimana analisis desain pekerjaan beserta contohnya

1
C. Tujuan penulisan makalah

1. Memberikan edukasi tentang analisis pekerjaan dan desain pekerjaan

2. Mengetahui cara cara mendesain analisis pekerjaan yang baik berjalan secara
efektif dan efisien

3. Mengetahui lebih detail analisis desain pekerjaan beserta contohnya

2
BAB II

PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN ANALISIS PEKERJAAN DAN DESAIN PEKERJAAN

Desain pekerjaan merupakan salah satu komponen penting dalam manajemen sumber
daya manusia. Desain pekerjaan atau biasa disebut dengan rencana kerja merupakan
fungsi penetapan kegiatan-kegiatan individu atau kelompok karyawan dalam wadah
organisasi. Desain pekerjaan merupakan jembatan atau penghubung antara karyawan
dengan organisasi. Dalam mendesain suatu pekerjaan hendaknya memperhatikan
hubungan antar teknologi dengan manusia, selain itu juga harus dapat memfasilitasi
pencapaian tujuan perusahaan serta mengetahui kapasitas dan kebutuhan karyawan
yang melaksanakan tugas tersebut. Inti dalam desain pekerjaan adalah bagaimana
membuat semua pekerjaan yang ada disusun secara sistematis. Desain pekerjaan
membantu dalam menjelaskan pekerjaan apa yang harus dikerjakan, bagaimana
mengerjakan pekerjaan tersebut, berapa banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan
bagaimana ketentuan yang harus dijalankan sehingga pekerjaan tersebut dapat
diselesaikan.

Desain pekerjaan merupakan faktor penting dalam manajemen terutama manajemen


operasi, karena selain berhubungan dengan produktifitas juga menyangkut tenaga kerja
yang akan melaksanakan kegiatan perusahaan atau organisasi. Desain pekerjaan mutlak
dimiliki oleh setiap perusahaan karena dalam desain pekerjaan yang dilakukan adalah
merakit sejumlah tugas menjadi sebuah pekerjaan agar pekerjaan yang dilakukan
menjadi terarah dan jelas. Tujuan dari desain pekerjaan adalah untuk mengatur
pekerjaan-pekerjaan yang dibutuhkan organisasi, peralatan-peralatan dan hubungan
sosial serta perilaku. Dengan adanya desain pekerjaan setiap karyawan akan mengetahui
dengan jelas pekerjaan serta tanggung jawab yang ia terima sejak awal memulai
pekerjaan.

3
Analisis pekerjaan merupakan tahap lanjutan setelah sebuah perusahaan atau organisasi
selesai mendesain sebuah pekerjaan. Analisis pekerjaan merupakan studi sistematis
mengenai tugas, kewajiban dan tanggung jawab dari suatu pekerjaan, pengetahuan,
kemampuan serta keahlian yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu pekerjaan.
Secara umum analisis pekerjaan juga merupakan bagian dari analisa jabatan. Analisa
jabatan merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi dan menentukan secara rinci
tugas-tugas dan persayaratan dari suatu jabatan tertentu. Stephen Robbin (1993)
mendefinisikan analisa jabatan sebagai suatu bentuk pengembangan uraian terperinci
dari tugas-tugas yang harus dilakukan dalam suatu jabatan, penentuan hubungan dari
satu jabatan dengan jabatan lain, penentuan tentang kemampuan, ketrampilan, dan
kemampuan-kemampuan lain yang diperlukan karyawan untuk melaksanakan pekerjaan
secara efisien dan efektif.

B.BAGAIMANA MENDESAIN ANALISIS PEKERJAAN YANG BAIK

Ada tiga tahapan dalam analisis pekerjaan :

1.Mengumpulkan informasi

2.Menganalisis dan mengelola informasi jabatan

3.Menyusun informasi jabatan dalam suatu format yang berlaku

Analisis pekerjaan mengandung beberapa unsur, diantaranya :

1.What, mengenai apa yang harus dikerjakan oleh karyawan maupun atasan

2.Why, mengenai mengapa tugas tersebut dilakukan

3.How, mengenai bagaimana mengerjakan tugas tersebut

4.Skiil, mengenai ketrampilan apa yang diperlukan untuk menunjang penyelesaian tugas

Analisis pekerjaan mempunyai manfaat dalam suatu perusahaan maupun organisasi,


antara lain :

1.Analisis susunan kepegawaian (informasi pekerjaan)

2.Desain organisasi (menganalisis elemen, menyusun posisi organisasi)

4
3.Redesain pekerjaan (untuk meningkatkan metode pekerja, mengurangi kesalahan,
eliminasi yang tidak perlu, serta untuk perbaikan kinerja).

Analisa jabatan merupakan identifikasi dan inventarisasi berbagai macam jabatan yang
dibutuhkan oleh suatu organisasi untuk mencapai tujuan. Analisa jabatan dapat
dilakukan pada saat suatu perusahaan atau organisasi terjadi perubahan kelembagaan
serta pada saat jabatan-jabatan yang ada dirasa kurang mendukung dalam pencapaian
visi dan misi perusahaan atau organisasi. Analisa jabatan akan menghasilkan peta
jabatan. Peta ini menggambarkan uraian tugas maupun tanggung jawab setiap bidang
pekerjaan secara jelas dan rinci yang memuat :

1.Job Description atau uraian pekerjaan

Merupakan suatu catatan yang sistematis tentang tugas, wewenang dan tanggung jawab
suatu jabatan tertentu, yang didefinisikan berdasarkan fakta-fakta yang ada. Job
Description harus dapat menjelaskan dan berfokus pada pekerjaan itu sendiri dan bukan
kepada personil yang mengisi pekerjaan tersebut. Penyusunan job description ini sangat
penting, terutama untuk menghindarkan terjadinya perbedaan pengertian sehingga
dapat menghindari pekerjaan rangkap, serta untuk mengetahui batas-batas tanggung
jawab dan wewenang masing-masing jabatan. Berikut ini adalah manfaat adanya job
description bagi organisasi atau suatu perusahaan, yaitu :

Bagi atasan, untuk dapat memaksimalkan peran dan tanggung jawab bawahan dalam
melaksanakan pekerjaannya.

A.Pimpinan Organisasi, sebagai pemimpin untuk dapat memimpin dan memberikan


motivasi agar setiap personil sebagai pemegang jabatan menghasilkan kinerja optimal.

B.Pemegang jabatan, sebagai panduan dan pedoman kerja serta mengetahui apa yang
harus dilakukan dan diharapkan dari organisasi. Dengan adanya panduan dan pedoman
kerja, segala pikiran, usaha, dan energi dapat difokuskan dalam pekerjaan.

C.Perekrut, dalam proses rekruitmen personil bagian perekut dapat mengetahui


kandidat yang tepat dan paling cocok sesuai kebutuhan jabatan.

5
D.Trainer, untuk mengetahui kebutuhan pelatihan bagi pemegang jabatan. Dengan
kebutuhan yang spesifik secara langsung berdampak terhadap peningkatan kinerja
pemegang jabatan.

E Assessor, dalam kaitan pengukuran kinerja, assessor dapat melakukan analisis


terhadap pemegang jabatan dengan menggunakn tool seperti competency assessment
dan in-depth interview.

F.Perencana Karir (Succession Planner), untuk menempatkan individu sesuai dengan


peran, tanggungjawab dan kebutuhan organisasi.

G.Perencanaan dan Pengembangan Organisasi (Organization Development dan Planner),


untuk membuat perencanaan pengembangan organisasi yang membutuhkan
Pemahaman tentang jabatan dan jenis peran/tanggungjawab yang diperlukan.

H.job evaluator, untuk membobot jabatan dan membandingkan jabatan lain di dalam
organisasi.

Dapat dikatakan bahwa job description merupakan bagian penting dari sistem
pengembangan SDM. Job description dapat dikatakan sebagai peta yang memberikan
arah kepada organisasi, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

2.Job Specification atau spesifikasi jabatan

Menurut Werther dan davis (1996), spesifikasi jabatan menguraikan permintaan-


permintaan dari suatu jabatan kepada pegawai yang mengerjakan jabatan tersebut dan
keterampilan-keterampilannya. Tuntutan-tuntutan tersebut mencakup pengalaman,
latihan, pendidikan, kemampuan fisik serta kemampuan mental.

Dengan adanya job description dan job spesification maka pelaksanaan organisai
semakin jelas aturan mainnya. Siapa yang berkompeten untuk menduduki suatu
jabatan, apa yang menjadi tanggung jawabnya terhadap struktur tersebut, serta tugas-
tugas apa yang harus dikerjakan, semua telah terinci dengan jelas yang pada akhirnya
akan memudahkan karyawan dalam menjalankan tugasnya serta karyawan diharapkan
dapat bekerja secara profesional dan ahli dalam masing-masing bidangnya.

6
C.Bagaimana analisis desain pekerjaan beserta contohnya

Setiap perusahaan melaksanakan suatu program, dimana program ini selalu terarah
sehingga aka berdaya guna untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Agar suatu
organisasi yang mengelola SDM dapat berfungsi sebagaimana mestinya dapat
membantu satuan kerja lainnya dalam organisasi, satuan kerja tersebut wajib
mengetahui secara pasti semua jenis pekerjaan yang terdapat dalam organisasi/
perusahaan yang bersangkutan.

Menurut Mondy (2008), pekerjaan-pekerjaan baru diciptakan dalam waktu yang singkat.
Jika demikian adanya, pekerjaan-pekerjaan harus dirancang. Desain pekerjaan (job
design) adalah proses menentukan tugas-tugas spesifik untuk dikerjakan, metode-
metode yang dipakai dalam melanjutkan tugas-tugas tersebut, dan cara kerja
bersangkutan berhubungan dengan yang lain dalam organisasi.

Menurut Gunawan (2014), desain pekerjaan adalah proses untuk mendefinisikan cara
pekerjaan yang akan dilakukan dan tugas-tugas yang akan dibutuhkan pada suatu
pekerjaan. Informasi yang diperoleh dari desain pekerjaan yaitu jenis pekerjaan, situasi
pekerjaan, dan struktur pekerjaan.

Desain pekerjaan bertujuan untuk mengatur pekerjaan-pekerjaan yang dibutuhkan


organisasi, peralatan-peralatan dan hubungan sosial serta perilaku. Jika dilihat dari susut
pandang SDM merupakan kepuasan individu di dalam memangku jabatan. Dengan
adanya desain pekerjaan dapat memudahkan pegawai dalam menyelesaikan tugas yang
dibebankan kepada pegawai tersebut dan akhirnya dapat berdampak pada peningkatan
kinerja organisasi tempat mereka bekerja (Mondy, 2008)

Desain pekerjaan merupakan pernyataan tertulis tentang apa yang sebenarnya


dilakukan oleh karyawan, bagaimana orang tersebut melakukannya dan bagaimana
kondisi pekerjaannya. Dengan adanya desain tugas yang jelas akan membuat karyawan
merasa nyaman dalam bekerja terlebih lagi jika desain pekerjaan tersebut disertai
dengan indikator capaian yang jelas, sehingga dapat dijadikan acuan bagi karyawan
untuk menilai keberhasilan mereka (Mondy, 2008).

7
Desain pekerjaan menurut Dessler (2004), mencakup beberapa hal diantaranya:

Identitas pekerjaan

Ø Hubungan tugas dan tanggungjawab

Ø Standar wewenang dan pekerjaan

Ø Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas

Ø Ringkasan pekerjaan atau jabatan

Ø Penjelasan tentang jabatan di bawah dan di atasnya.

Menurut Herjanto (2000) dalam Irnanda (2011), penyusunan desain pekerjaan harus
mempertimbangkan hal-hal berikut diantaranya:

1. Perluasan tugas meliputi pemberian tugas yang lebih secara horizontal, dimana
pekerjaan tambahan itu berada pada tingkat kecakapan dan tanggungjawab yang setara
dengan pekerjaan semula.

2. Pengayaan tugas mencakup penambahan tugas dengan tanggungjawab yang lebih


tinggi seperti perencanaan dan pengendalian.

3. Perputaran tugas yaitu melakukan penukaran tugas antar pekerja secara periodik
untuk menghindari seseorang bekerja secara monoton mengerjakan tugas setiap hari.
Perputaran tugas ini memberikan kesempatan kepada pekerja untuk memperbanyak
pengalaman dan memungkinkan seorang pekerja untuk mengganti pekerja lain yang
tidak masuk.

Contoh:

Di perusahaan saya dilakukan perputaran tugas untuk analis laboratorium kimi-fisika,


mikrobiologi, dan packaging. Terdapat beberapa pertimbangan dalam perputaran tugas
ini diantaranya untuk meningkatkan kompetensi karyawan sehingga setiap karyawan
tidak hanya berfokus pada satu laboratorium saja misal laboratorium kimia-fisika saja.
Oleh karena itu perusahaan melakukan perputaran karyawan dan mendesain pekerjaan
yang jelas sehingga karyawan yang ditunjuk untuk melakukan rotasi tidak binung dengan
tugas masing-masing. Desain pekerjaan ini sangat penting dalam menjalankan tugas

8
baru karena dengan adanya desain pekerjaan yang bagus karyawan akan lebih cepat
belajar dan mereka dapat mengetahui tingkat kompetensi masing-masing.

Desain pekerjaan menurut Dessler (2004), mencakup beberapa hal diantaranya:


Identitas pekerjaan, Hubungan tugas dan tanggungjawab Standar wewenang dan
pekerjaan, Syarat kerja harus diuraikan dengan jelas , Ringkasan pekerjaan atau jabatan
Penjelasan tentang jabatan di bawah dan di atasnya.

9
BAB III

KESIMPULAN

Desain pekerjaan membantu dalam menjelaskan pekerjaan apa yang harus


dikerjakan, bagaimana mengerjakan pekerjaan tersebut, berapa banyak pekerjaan
yang harus dilakukan dan bagaimana ketentuan yang harus dijalankan sehingga
pekerjaan tersebut dapat diselesaikan.

Ada tiga tahapan dalam analisis pekerjaan : 1.Mengumpulkan informasi


2.Menganalisis dan mengelola informasi jabatan 3.Menyusun informasi jabatan
dalam suatu format yang berlaku Analisis pekerjaan mengandung beberapa unsur,
diantaranya : 1.What, mengenai apa yang harus dikerjakan oleh karyawan maupun
atasan 2.Why, mengenai mengapa tugas tersebut dilakukan 3.How, mengenai
bagaimana mengerjakan tugas tersebut 4.Skiil, mengenai ketrampilan apa yang
diperlukan untuk menunjang penyelesaian tugas Analisis pekerjaan mempunyai
manfaat dalam suatu perusahaan maupun organisasi, antara lain : 1.Analisis
susunan kepegawaian (informasi pekerjaan) 2.Desain organisasi (menganalisis
elemen, menyusun posisi organisasi) 3.Redesain pekerjaan (untuk meningkatkan
metode pekerja, mengurangi kesalahan, eliminasi yang tidak perlu, serta untuk
perbaikan kinerja).

10
PENUTUP

Daftar pustaka

11

You might also like